DAFTAR PUSTAKA
Arjatmo Tjokronegoro. 2002. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Aru W, Sudoyo, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam Jilid III. Ed. IV. Jakarta: Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Baughman, Diane C, Hackley Joann C. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Alih Bahasa Asih Yasmin. Jakarta: EGC. Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10
alih bahasa, Yasmin, Asih, Jakarta: EGC.
Doenges, Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Ed.3, Jakarta: EGC.
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik Edisi 5 Alih Bahasa Achir Yani S. Hamid dkk, Jakarta: EGC. Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita SelektaKedokteran. Ed. 3 Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 Alih Bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin Asih, Jakarta : EGC.
Sarwono, dkk. 2007. Pedoman Diet Diabetes Melitus. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan mengemukakan hasil dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang dimulai dengan pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, perencanaaan, pelaksanaan dan evaluasi pada keluarga Tn. S selama perawatan dari tanggal 11 Pebruari 2011
Pengkajian
Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama Ibu rumah tangga
a. Genogram
♀ ♂
X X X X
Keterangan:
Meninggal
d. Keterangan Kesehatan Umum
1) Tn. S masih dalam masa dewasa tua, usia produktif, Tn. S mengatakan tidak pernah sakit yang serius kecuali flu dan sakit kepala, Tn. S tidak merasakan adanya masalah kesehatan seperti infeksi penyakit kulit yang dihadapinya sekarang serta tidak merasa terganggu terhadap panu yang ada ditubuhnya
Laki-laki.
Perempuan.
Tinggal serumah. 50
0
5 2
2) Ny. R dalam masa menopose, dan mengatakan menderita diabetes mellitus ± 2 th yang lalu, sering kencing dan haus yang berlebihan serta mengatakan kadang – kadang matanya kabur
3) An SH dalam masa dewasa muda adalah anak pertama pasangan Tn. S dan Ny. R, saat ini mengatakan sehat
4) An SN dalam masa dewasa muda adalah anak kedua dari Tn.S dan Ny. R secara umum sehat tidak ada keluhan
5) An N dalam masa remaja adalah anak ketiga dari Tn. S dan Ny. R secara umum sehat tidak ada keluhan dan masalah psikologi anak remaja umumnya tidak ada
e. Tipe Keluarga
Tipe keluarga ini adalah keluarga Nucler Family dimana mereka tinggal dengan orangtuanya dalam satu rumah.
f. Suku /bangsa
Tn. S dan Ny. R suku Jawa, namun keluarga Tn. S dan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa
g. Agama
Islam. Keluarga Tn. S percaya bahwa kesehatan dan penyakit yang
diderita selama ini merupakan cobaan dari Allah SWT, dan akan berusaha agar penyakit istrinya bisa sembuh.
h. Status sosial dan ekonomi keluarga
Pendapatan Tn. S sebagai Supir angkot adalah Rp.1500.000 – 2.000.000,-/bulan. Penghasilan mereka sebagian besar dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, jika ada lebih mereka simpan untuk
keperluan ibu R berobat.
i. Aktifitas rekreasi
Aktifitas rekreasi dalam rumah selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama istri dan anak -anak sambil nonton TV. Aktifitas rekreasi diluar rumah jarang mereka lakukan.
Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Dari ketiga tugas perkembangan keluarga menurut Duvall and Miller, pada keluarga Tn. S semua tugas perkembangan tersebut telah terpenuhi yaitu :
1) Tn. S selalu menjaga keharmonisan hubungan suami istri dan saling menghormati serta saling menyayangi
2) Menglakukan komunikasi pada anak saat makan malam dan memecahkan masalah bersama- sama jika ada
3) Mengizinkan anak ikut dalam kegiatan yang ada dilingkungan tempat tinggal seperti remaja Mesjid dan perkumulan bola voli
4) Mengikut sertakan anak dalam kegiatan rumah tangga 5) Mengizinkan anak memilih pasangan hidupnya sendiri
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Tn. S merasa belum memenuhi tugasnya karena ibu R belum sembuh dari sakitnya dan Tn. S mengatakan tidak mengerti tentang penyakit kencing manis serta meminta di berikan informasi tentang penyakit kencing manis
Riwayat keluarga inti ini
Puskesmas bulu. Sementara Tn. S saat ini merasa sehat, selama ini tidak pernah sakit yang serius .
Riwayat keluarga sebelumnya
Dari hasil pengkajian di dapatkan bahwa orang tua laki – laki Ny R meninggal karena menderita diabetes mellitus dan orang tua perempuan meninggal karena menderita stroke serta kakaknya yang tertua jua terkena penyakit yang sama, sedangkan Tn. S mengatakan orang tua keduanya sudah lama meninggal dan karena sudah tua. Dari pengakuan keduanya tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit menular.
Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Denah Rumah
Keterangan :
1 : Tempat cuci
2 : Wc
3. : Dapur
4. : Kamar tidur
5. : Kamar keluarga
6 : Kamar tamu
7 : Kamar Tidur
8 : Pintu
9 : Jendela
1 2
8
3
8
4 5
8
6 7
9 9
7
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tn. S tinggal dilingkungan tempat tinggal yang padat penghuni, Tn. S tinggal tepat di pinggir jalan gang yang dapat dilewati mobil, samping kanan adalah masih keluarga/family. Interaksi antara warga banyak dilakukan pada sore dan malam hari.
c. Mobilitas Geografis keluarga
Keluarga Tn. S sudah menempati rumah yang ditempatinya saat ini sejak berumah tangga sampai sekarang ± 27 tahun, berdasarkan keterangan dulu daerah sekitar lingkungan tempat tinggal masih jarang ditempati
penduduk.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Selama ini keluarga Tn. S sering mengikuti kegiatan formal maupun informal di lingkungan seperti perkumpulan pengajian dan gotong royong yang didakan di desa.
e. Sistem pendukung keluarga
Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga cukup baik bila sakit biasanya pergi ke dokter atau rumah sakit untuk memeriksakan diri, keluarga rajin menabung, Ny. R juga sering kontrol Puskesmas
Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. S saat ini tinggal bersama istri dan anak – anak yang dewasa muda. karenanya Ny R dalam keadaan sakit dan tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya secara penuh sebagai istri, Ny. R dan anak-anaknya biasa memberikan alternatif pemikiran bagaimana untuk memutuskan masalah, tapi biasanya yang paling sering mengambil keputusan adalah Tn. S.
b. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam aktifitas sehari – hari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga.
c. Struktur peran
tertua dan ikut membantu Ny. R mengurusi rumah . An SN tugasnya berlajar dan begitu juga An N tugas belajar .
a. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut keluarga Tn S adalah nilai dan norma agama islam dan budaya jawa, Keluarga Tn. S mempercayakan perawatan kesehatannya kepada tenaga kesehatan, khusus untuk Tn. S mengaku jarang sakit, jika sakit hanya membeli obat di toko dan mengkonsumsi obat tradisional.
Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. S memahami keadaan penyakit yang diderita Ny. R. Anak nya turut membantu pengobatan dan perawatan Ny. R
b. Fungsi sosialisasi
Tn. S mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk hidup mandiri dan hidup Nerimo apa adanya, , dapat hidup yang sabar.
c. Fungsi perawatan kesehatan
penyakit Diabetes mellitus, keluarga juga tidak merasakan adanya masalah kesehatan seperti penyakit kulit yang dihadapai oleh Tn. S dan
mengatakan tidak merasa terganggu. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit Diabetes mellitus
d. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.Y memiliki anak 3 orang perempuan semua Ny. R saat ini tidak menjadi akseptor KB karena sudah menopose sejak 6 bulan yang lalu
e. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari dan biaya anak sekolah . Jika ada sisa keuangan, maka disisihkan untuk berobat Ny. R.
Stressor dan Koping keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang
Kemampuan keluarga merespon terhadap situasi/stressor
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Ny R karena sakit yang dideritanya sudah lama dan keluarga selalu berdoa agar penyakit yang diderita Ny. R dapat segera sembuh.
Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Tn. S
mendiskusikannnya terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. Tn. S memberikan pengertian kepada anggota keluarganya tentang masalah yang dihadapi.
Pemeriksaan fisik
a. Tn. Y
Keadaan umum Tn. S baik , penampilan terlihat rapi, kebersihan diri kurang.
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,6° C
Nadi : 80x/mt
Tinggi Badan : 162 cm
1) Kepala dan leher
Kepala : Tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala semetris
Leher : Pada leher tidak nampak adanya pening tekanan Vena jugularis dan arteri carotis
Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, mata tidak terdapat odema
Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis)
Mulut : Bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda - tanda sianosis
2) Dada
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
3) Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik.
4) Ekstremitas
5) Intergumen
Terdapat infeksi kulit pada keseluruhan badan ( Panu )
b. Ny. R
Keadaan umum Ny. R nampak keletihan, penampilan terlihat rapi, kebersihan diri baik.
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Respirasi : 32 x/menit
Suhu : 36° C
Nadi : 80x/mt
Tinggi Badan : 166 cm
Berat Badan : 50 Kg
1) Kepala dan leher
Kepala : Tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala semetris
Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan Vena jugularis dan arteri carotis
Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat odema
Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung(epistaksis)
2) Dada
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
3) Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik.
4) Ekstremitas
Pada ekstremitas kanan dan kiri dalam batas normal. menggerakkan persendian dan melipat persendian secara sempurna.
5) Data Pemeriksaan menunjang
- Hasil GDS Tgl 8 – 2 - 2011 : 156 mg/dl c. An SH
Keadaan umum An SH , penampilan terlihat rapi, kebersihan diri baik.
Tekanan Darah : 90/70 mmHg
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36° C
Nadi : 80x/mt
Tinggi Badan : 168 cm
1) Kepala dan leher
Kepala : Tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala semetris
Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan
tekanan Vena jugularis dan arteri carotis
Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopa mata tidak terdapat odema
Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung
(epistaksis)
Mulut : Bibir kering dan tidak terlihat tanda- tanda sianosis
2) Dada
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
3) Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik.
4) Ekstremitas
d. An SN
Keadaan umum An SN , penampilan terlihat rapi, kebersihan diri
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36° C
Nadi : 80x/mt
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 48 Kg
1) Kepala dan leher
Kepala : Tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala semetris
Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkan tekanan Vena jugularis dan arteri carotis
Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata
tidak terdapat odema
Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis)
2) Dada
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
3) Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik.
4) Ekstremitas
Pada ekstremitas kanan dan kiri dalam batas normal menggerakkan persendian dan melipat persendian secara sempurna.
e. An N
Keadaan umum An N , penampilan terlihat rapi, kebersihan diri baik.
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36° C
Nadi : 80x/mt
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 51 Kg
1) Kepala dan leher
Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkan tekanan Vena jugularis dan arteri carotis
Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata
tidak terdapat odema
Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis)
Mulut : Bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda – tanda sianosi
2) Dada
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
3) Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik.
4) Ekstremitas
Pada ekstremitas kanan dan kiri dalam batas normal menggerakkan persendian dan melipat persendian secara sempurna.
Harapan keluarga
Tn. S menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan kegiatan pengobatan / penyuluhan terhadap warga khususnya dilingkungan tempat tingg
A. DATA FOKUS
Data subjektif 1. Ny. R
- mengatakan menderita Diabetes Melitus 2 th yang lalu - mengatakan sering kencing dan rasa haus yang berlebihan - mengatakan kadang – kadang matanya kabur
2. Tn. S
- Mengatakan keluarganya tidak mengerti tentang penyakit kencing manis
- Mengatakan diberikan kami informasi tentang penyakit kencing manis
- Mengatakan tidak merasa terganggu terhadap panu yang yang ada ditubuhnya
Data objektif 1. Ny. R
- Tampak kurus
- Hasil GDS ibu R Tgl 21/2 / 2011 : 156 mg/dl 2. Tn. S
- TD : 150 /100, R : 24 x/mt, Nadi : 80x/menit - BB Tn. S : 54 Kg
- Terinfeksi penyakit kulit ( Panu ) 3. Rumah bersih dan rapi
4. Halaman dimodifikasi cukup indah dan bersih
5. Tempat sampah ada dan tertutup serta diangkut oleh petugas kebersihan
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. - Ny. R mengatakan menderita DM 2 Th yang lalu - Ny. R mengatakan
sering kali buang air kecil
- Ny. R mengatakan matanya kadang – kadang kabur - Tanda – tanda vital
Sign Ny. R
Ketidakmampuan keluarga mengambil tindakan/keputusan keperawatan yang tepat pada anggota keluarga dengan diet DM
2.
TD : 130 /90 RR : 32 x /mt Nadi: 80x/mt
- BB : 50 Kg - TB : 166 cm - Tampak kurus - Hasil Gds tanggal 8
-2 20011 : 156 mg/dl
- Tn. S mengatakan bahwa keluarganya tidak mengerti dengan penyakit DM
- Tn. S minta
diberikan Informasi tentang penyakit DM
Ketidak mampuan keluarga mengambil tindakan/keputusan keperawatan yang tepat pada anggota keluarga penderita DM
C. PRIORITAS MASALAH
SKORING
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan pada keluarga Tn. S, terutama Ny. R b/d ketidakmampuan keluarga mengambil tindakan/keputusan keperawatan yang tepat pada anggota keluarga dengan diet DM
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah - Tidak sehat kali buang air kecil - Ny. R mengatakan
matanya kadang – kadang kabur
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
– Sebagian
1
/2 x 2 =1 Sumber daya dan dana keluarga cukup memadai untuk mengatur deit DM Ny. R
3. Potensi masalah untuk dicegah
- Tinggi
3
/3 x 1 = 1 Gula dalam darah tinggi dapat
dicegah melalui pengaturan makanan yaitu jadwal, jenis, dan jumlah
4. Menonjolnya masalah untuk dicegah
- Masalah harus segera ditangani
2
/2 x 1 = 1 Keluarga dan penderita
menyadari betapa pentingnya keadaan sehat dan mengatasi masalah tersebut
2. Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. S tentang pengertian, penyebab, Tanda dan gejala DM b/d ketidakmampuan keluarga mengambil tindakan keperawatan yang tepat pada anggota keluarga penderita DM
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah - Tidak/kurang sehat
3
/3 x 1= 1 - Tn. S mengatakan bahwa
keluarganya tidak
mengerti dengan penyakit DM
- Tn. S minta diberikan Informasi tentang penyakit DM
2. Kemungkinan masalah dapat diubah – sebagian
1
/2 x 2 = 1 Adanya kemauan dari keluarga untuk mengetahui tentang penyakit DM
3. Potensi masalah untuk dicegah
Penyembuhan penyakit DM sangat rendah karena
merupakan suatu penyakit yang dirasakan seumur hidup 4. Menonjolnya masalah
untuk dicegah Masalah harus segera ditangani
2
2 x 1 = 1 Keluarga menyadari dan perlu segera mengatasi masalah tersebut
Berdasarkan prioritas masalah yang dibuat bersama- sama keluarga Tn. S adalah sebagai berikut
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. S, terutama Ny. R b/d ketidakmampuan keluarga mengambil tindakan/keputusan keperawatan yang tepat pada anggota keluarga dengan diet DM ( Scor 4 )
11. Intervensi
Diagnosa keperawatan
Tujuan Evaluasi Intervensi
umum khusus kriteria standart
Perubahan kreteria hasil - Membantu tubuh dan perlu diatur dengan baik pada penderita
- Jadwal, jumlah dan jenisnya perlu diatur dengan baik
kaji penetahuan keluarga tentang diet DM
- berikan penjelasan tentang Diet DM -berikan kesempatan keluarga untuk mengulang penjelasan yang diberikan mahasiswa
- berikan tanggapan positif atas kemampuan keluarga mengulang penjelasan - Kaji pengetahuan keluarga tentang
perbedaan deit DM dengan makanan biasa
menderita dan jenis yang telah ditentukan - Hindari yang diberikan - Periksakan kadar gula anda secara teratur
dengan makanan biasa - berikan kesempatan pada keluarga untuk mengulang penjelasan yang diberikan mahasiswa
- berikan reinforcement positif terhadap
kemempuan keluarga mengulang penjelasan dengan benar
Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit DM -Jelaskan tentang penyakit DM Berikan
- BB : 50 kg, kreteria hasil
Teratasiny multi system dan mempunyai krakteristik hiperglekemina yang disebabkan oleh defisiasi insulin yang tak adekuat - kelainan kulit - sering haus
Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala DM
- .Jelaskan secara singkat tentang tanda dan gejala DM
-Berikan kesempatan keluarga mengulang penjalasan yang diberikan -Beri renforcementpositif terhadap kemampuan keluarga mengulang penjelasan
-Kaji pengetahuan keluarga terhadap
penatalaksaan DM
ui cara
sering kontrol gula darah
kurangi kalori ( karbonhidrat )
12 Implementasi
No Diagnosa
Keperawatan keluarga
D. Tujuan khusus E. Tgl/jam Implementasi Evaluasi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. S, terutama Ny. R b/d ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan keperawatan yang tepat pada anggota keluarga dengan DM
1.Mengenal masalah Kesehatan Diet DM
2. keluarga mampu menyebutkan tentang pengertian Diet DM 3. keluarga mampu menyebutkan perbedaan diet DM dengan makanan biasa
4. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi kebutuhan gizi DM
12 Pebr 05 12.30
s/d 13.20
1. Apa ibu ketahui tentang Diet DM
Deit DM adalah
menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh dan perlu diatur dengan baik pada penderita DM
3. Perbedaan diet DM dengan makan biasa adalah :
- Pengguaan hidrat arang dibatasi - Jadwal, jumlah dan
jenisnya perlu diatur dengan baik
coba bapak sebutkan kembali perbedaan diet DM dengan makanan biasa
S :
- Ibu R “menyesuaikan
makanan dengan
kesanggupan tubuh dan perlu di atur
- Bapak S
“penatalaksanan diet DM Makanlah teratur sesuai dengan jumlah,jadwal dan jenis yang telah ditentukan
O :
- keluarga mampu
penjelaskan kembali apa yang telah di sampaikan A:
- Masalah sebagian teratasi
P:
5 Keluarga mampu menjelaskan
penatalaksanaan diet
5. Apa yang bapak ketahui cara dan
penatalaksanaan diet DM Cara penatalaksaan diet
DM adalah - Makanlah teratur
sesuai dengan jumlah,jadwal dan jenis yang telah ditentukan
- Hindari penggunaan gula murni
- Gunakan gula obat untuk pemanis penganti gula - Makan lah banyak
sayur sesaui petunjuk yang diberikan - Periksakan kadar gula
anda secara teratur coba bapak sebutkan kembali penataklaksanaan diet DM
1. Apakah bapak S dan ibu R ketahui tentang penyakit DM
2 Kurangnya
pengetahuan keluarga Tn. S b/d
ketidakmampuan keluarga mengamil keputusan perawatan yang tepat pada anggota keluarga dengan penyakit DM
1. Mengenal masalah kesehatan tentang penyakit DM 2. keluarga mampu menyebutkan tetang penyakit pengertian DM
3. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakit DM
4. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah penyakit DM 5. keluarga mampu
DM adalah penyakit kronis yang menimbulkan multi system dan
mempunyai krakteristik hiperglekemin yang disebabkan oleh defisiasi insulin yang tak adekuat 3. Tanda dan gejala DM disampaikan dan ingin bertanya
Ibu sudah tepat menyebutkanya
5. Apa yang bapak S /ibu R ketahui penatalaksanaan penyakit DM
penatalaksanaan penyakit DM
- hindari makanan yang mengandung gula - hindari stress
S :
Streses, olah raga
O: keluarga mampu apa yang disampaikan A:
- lakukan olahraga teratur
- sering kontrol gula darah
- kurangi kalori - ( karbonhidrat ) Coba sekarang ibu jelaskan cara
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik materi : Diabetes Mellitus
Sub Topik : Diabetes mellitus dan Diitnya Sasaran : Seluruh anggota Keluarga Waktu : Pukul 12.30 wib
Tanggal : 14 Pebruari 2011 Pelaksana : rofiqon ali sodiq
Tempat : tapang Rt 03 Rw 03, bulu, sukoharjo
2. Tujuan Intruksi umum
Meningkatkan Pengetahuan keluarga Tn. S tenteng Diabetes Melitus dan Diitnya
3. Tujuan intruksi khusus
a. Keluarga mengetahui tentang pengertian DM dan Dietnya b. Keluarga mengetahui penyebab dan tanda serta gejala DM c. Keluarga memgetahui penatalaksaan DM
4. Materi : Terlampir
5. Metode :
6. Media : a. Liflet
b. Model
7. Evaluasi
a. Apakah pengaturan diit dilakukan setiap hari
Materi :
DIABETES MILITUS
I. PENGERTIAN
DM adalah penyakit kronik yang menimbulkan multi system dan mempunyai karateristik hiperglikemia.
II. PENYEBAB
- Kekurangan insulin sebagai penyebab utama - Faktor herediter
- Pengerusakan secara kimia pancreas
III. TANDA DAN GEJALA - Poliuria
- Polidipsi - Polipagia - Polineuropati
IV. KLASIFIKASI DM
- IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus ) atau DM Type I
V. KOMPLIKASI - Microangiopati - Macroangiotapi
- Gangguan pada extremitas bawah
VI. PENATALAKSANAAN
- Hindari makanan yang terlalu banyak mengandung gula - Hindari stress