• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSISTENSI INDUSTRI KECIL DODOL DI DESA PAYA PERUPUK KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSISTENSI INDUSTRI KECIL DODOL DI DESA PAYA PERUPUK KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

EKSISTENSI INDUSTRI KECIL DODOL DI DESA

PAYA PERUPUK KECAMATAN TANJUNG PURA

KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH : Reni Susanti NIM 3103331047

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(5)

vi

ABSTRAK

Reni Susanti, 3103331047 : Eksistensi Industri Kecil Dodol Di Desa Paya

Perupuk Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Eksistensi industri kecil dodol ditinjau dari modal, bahan baku, tenaga kerja, transportasi dan pemasaran di Desa Paya Perupuk. (2) Pendapatan pengusaha dan pekerja industri kecil dodol di Desa Paya Perupuk.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 2014 dengan populasi sebanyak 35 KK, mengingat terbatasnya jumlah populasi maka populasi dalam penelitian ini sekaligus dijadikan sampel.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik komunikasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Eksistensi industri kecil dodol ditinjau dari modal, bahan baku, tenaga kerja, transportasi dan pemasaran di Desa Paya Perupuk menunjukkan bahwa (a) Rata – rata jumlah modal pengusaha sebesar Rp 21.644.069 yang bersumber dari modal pribadi dan pinjaman terdapat sebanyak 28,57% pengusaha yang mengalami kekurangan modal hal ini menunjukkan eksistensi industri dodol belum maksimal sebab masih terdapat pengusaha yang kekurangan modal. (b) Sebagian besar pengusaha menggunakan bahan baku dalam kategori rendah dengan sumber bahan bahan baku yang dibeli langsung dari pedagang besar sebanyak 88,57 % dan dari pengecer sebanyak 11,43% . (c) Penyerapan seluruh tenaga kerja pada industri dodol berjumlah 198 orang, masing–masing industri memiliki pekerja 4–19 orang yang sebagian besar berasal dari lokasi industri. (d) sebanyak 82,86 % pengusaha tidak menggunakan jasa transportasi untuk membantu proses pemasaran dodol dan 17,14 % pengusaha membutuhkan jasa transportasi. (e) Pemasaran dilakukan secara langsung dan tidak langsung dengan daerah pemasaran lokal sebanyak 82,86 %, regional 14,28 %, dan 2,86 % pemasaran nasional. (2) Rata – rata pendapatan pengusaha Rp 6.176.674/ bulan dengan pendapatan perkapita rata – rata Rp 3.964.056/ bulan yang apabila dikaitkan dengan UMR Kabupaten Langkat

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karuniaNYA

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan judul : Eksistensi

Industri Kecil Dodol di Desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten

Langkat. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu

syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan Pendidikan

Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis masih

banyak mengalami rintangan dan masalah, namun berkat bantuan dari berbagai

pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada

kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama penulis menjadi

mahasiswa.

4. Bapak Julismin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama peyusunan skripsi.

5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

6. Bapak Muhammad Arif, M.Pd dan Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si,

(7)

iv

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu

yang tak ternilai selama penulis menjadi mahasiswa.

8. Bapak Hajat Siagian yang telah memperlancar administrasi.

9. Bapak M.Yamin selaku Kepala Desa Paya Perupuk beserta staff yang

telah memberikan izin dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Teristimewa Alm.Ayahanda tercinta Bapak Muhammad Nur Malik yang

belum sempat menyaksikan ananda menjadi Sarjana, Ibunda Tersayang

Ibu Ngarab Ginting yang telah memberikan doa, dukungan, semangat dan

segala pengorbanan yang tak ternilai kepada penulis. Abangnda

Muhammad Darmawan dan keluarga serta terkasih, Fath Anja

Fahrazi,S.Hi yang selalu memberikan cinta kasih, perhatian, dukungan doa

serta semangat dalam meyelesaikan skripsi ini.

11.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi, A ekstensi 2010 khususnya

Goti _Goti Community (Ambar, Eva, Nur, Rayi, Siti, Weny dan Yancy.

12.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata ucapan terimakasih dan doa yang dapat penulis ucapkan

kepada semua orang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya di Jurusan

Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, Juli 2014 Penulis

(8)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

B. Penelitian yang Relevan ... 20

C. KerangkaBerfikir... 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. LokasiPenelitian ... 24

B. PopulasidanSampel ... 24

C. VariabelPenelitiandanDefenisiOperasional ... 24

D. TeknikPengumpulan Data ... 26

E. TeknikAnalisis Data ... 26

BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 27

A. KondisiFisik ... 27

(9)

viii

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. HasilPenelitian ... 40

B. Pembahasan ... 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Kerangka Berfikir Penelitian... 23

2. Peta Administrasi Kabupaten Langkat ... 37

3. Peta Administrasi Kecamatan Tanjung Pura... 38

4. Peta Administrasi Desa Paya Perupuk ... 39

5. Proses Pembuatan Dodol di Desa Paya Perupuk Tahun 2014 ... 46

6. Tenaga kerja yang sedang memproduksi dodol ... 59

7. Tenaga kerja yang sedang membungkus dodol ... 60

8. Tenaga kerja yang sedang menjaga Outlet... 60

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Daftar Wawancara ... 83

2. Lampiran Bahan Baku... 86

3. Lampiran Tenaga Kerja... 87

4. Lampiran Produksi Dodol ... 88

(12)

78

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari kegiatan yang dilakukan dengan mengumpulkan data

data yang telah diperoleh dilapangan dapat disimpulkan.

1. Eksistensi industri kecil dodol ditinjau dari modal, bahan baku, tenaga kerja,

transportasi dan pemasaran di desa paya perupuk menunjukkan bahwa

(a) modal yang digunakan pengusaha dalam memproduksi dodol modal

tertinggi selama satu bulan terakhir yakni sebesar Rp 166.420.000 dan modal

terendah Rp. 2.129.000/ bulan dengan rata – rata jumlah modal sebesar Rp

21.644.069 yang bersumber dari modal pribadi dan pinjaman yang

menunjukkan masih terdapat sebanyak 28,57 % pengusaha yang mengalami

kekurangan modal (b) Sebagian besar pengusaha menggunakan bahan baku

dalam kategori rendah dengan sumber bahan bahan baku yang dibeli langsung

dari pedagang besar sebanyak 88,57 % dan dari pengecer sebanyak 11,43%

(c) Penyerapan seluruh tenaga kerja pada industri dodol berjumlah 198 orang,

masing–masing industri memiliki pekerja 4–19 orang yang sebagian besar

tenaga kerja berasal dari lokasi industri. (d) sebanyak 82,86 % pengusaha

tidak menggunakan jasa transportasi untuk membantu proses pemasaran

namun 17,14 % pengusaha membutuhkan jasa transportasi untuk proses

pemasaran dodol. Pemasaran dilakukan secara langsung dan tidak langsung

dengan daerah pemasaran lokal sebanyak 82,86 %, regional 14,28, dan 2,86 %

(13)

79

2. Pendapatan pengusaha dodol yang terendah Rp 726.000. dan yang tertinggi

mencapai Rp 47.780.000/bulan dengan rata – rata pendapatan Rp 6.176.674/

pengusaha/ bulan dengan pendapatan perkapita rata – rata Rp 3.964.056/

pengusaha /bulan yang apabila dikaitkan dengan UMR Kabupaten Langkat

tahun 2014 yaitu sebesar Rp 1.332.000 secara keseluruhan para pengusaha

industri dodol di Desa Paya Perupuk dengan jumlah tanggungan rata – rata 2

orang sudah melewati UMR Kabupaten Langkat tahun 2014, walaupun pada

kenyataannya masih terdapat sebanyak 28,57 % pengusaha yang belum

mencapai UMR Kabupaten Langkat tahun 2014, dan untuk pendapatan

pekerja pada industri dodol di desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura

Kabupaten Langkat, seluruh pekerja belum ada yang mencapai batas UMR

Kabupaten Langkat tahun 2014.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan, maka dalam penelitian ini diperlukan

beberapa saran, antara lain :

1. Perlunya pengusaha dodol mencari terobosan baru dengan memanfaatkan

internet guna memasarkan produksi dodol sebab dengan memanfaatkan

internet dapat memantu pengusaha untuk mencari konsumen baru, baik dari

dalam daerah maupun luar daerah baik pemasaran secara langsung maupun

melalui sistem pemesanan mengingat sudah banyaknya pengusaha yang

bergerak di industri kecil dodol di Desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung

Pura Kabupaten Langkat.

2. Perlunya Pengusaha dodol di lokasi penelitian menambah upah pekerja sesuai

(14)

80

Langkat, sebab seluruh pekerja dalam industri ini jumlahnya cukup banyak

namun penghasilan pekerja masih di bawah UMR Kabupaten Langkat.

3. Perlunya bagi pengusaha dodol yang baru memulai usaha di industri dodol

untuk menambah pengetahuan yang lebih banyak lagi tentang segala sesuatu

tentang proses pembuatan maupun penjualan dodol, sebab dalam hal produksi

dan penjualan dodol juga diperlukan pengalaman yang cukup, mengingat

sudah banyak dan lamanya pengusaha–pengusaha dodol lainnya yang terlebih

dahulu memiliki usaha dibidang industri kecil dodol di Desa Paya Perupuk

Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

4. Agar Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Langkat serta Kepala

Desa maupun seluruh perangkat Desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura

Kabupaten Langkat dapat bekerja sama dalam memajukan industri kecil dodol

di Desa Paya Perupuk dan senantiasa memperhatikan peran industri dodol

dalam meningkatkan pendapatan penduduk di Desa Paya Perupuk Kecamatan

(15)

81 Di akses tanggal 29 Juli 2010. Pukul 22:17:45

Anonim.http://blog.elearning.unesa.ac.id/pdf-archive/pengertian-trend-menurut- para-ahli.pdf. Di akses tanggal 8 April 2012 Pukul 19 :56 :01

Ansari, Muslim. 2012. Eksisteni Industri Kopi di Kabupaten Aceh Tengah. Medan : Skripsi. Jurusan Pendidikan geografi. Fakultas Ilmu sosial. Universitas Negeri Medan.

BPS Indonesia. 1995. Profil Industri dan Kerajinan Rumah Tangga. Jakarta : Press.

BPS. Langkat.2011. Langkat Dalam Angka.Stabat : BPS.

Departemen Perindustrian RI. 1986. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1986. tentang Perindustrian.

Departemen Perindustrian RI. 1998. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2005 tentang pembinaan dan pengembangan usaha dan industri kecil.

www.hukumonline.com. Diakses 5 April 2012. Pukul 19.30

Departemen Tenaga Kerja Indonesia RI. 2005. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2005 tentang Ketenagakerjaan.

Edillius. 1992. Pengamatan Ekonomi Perusahaan. Jakarta : Rineka Cipta. http://wapedia.mobi/id/Faktor Produksi. Diakses 20 Maret 2011 Pukul 18:02:35).

Hayati, Irma. 2005. Studi tentang Industri Kecil Keripik Pisang di Kecamatan

Kota Juang Kabupaten Bireun. Medan : Skripsi. Jurusan Pendidikan

geografi. Fakultas Ilmu sosial. Universitas Negeri Medan.

Khotimah, Khusnul. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Eksistensi dan Perkembangan Kerajinan Rotan pada Industri Kerajinan Aneka Rotan

di Desa Luwo’o Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo.

Gorontalo : Skripsi. Universitas Gorontalo. http://lib.uns.ac.id/4430.

(16)

82

82

Mountjoy, Alan B. 1983. Industrrialisasi dan Negara–negara Dunia Ketiga.

Jakarta : Bina aksara

Octavia. 2011. Eksistensi Industri Gerabah di Kecamatan Bunnut Kabupaten

Asahan. Medan : Skripi Pendidikan geografi. Fakultas Ilmu sosial.

Universitas Negeri Medan.

Reva Pramawati 2008. http://rac.uii.ac.id/server/document/Private/200804180326 1201313090.pdf. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Output

Industri. Diakses tanggal 12 Maret 2011, pukul 18:20:17

Saladin, Djaslim. 1991. Unsur–Unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, Bandung : Mandar Maju.

Santroso, 2009. Permasalahan Industri Kecil Rumah Tangga.

http//santroso.blogspot.com/2009/01permasalahan-industri-kecil-rumah-tangga 2074.html.Diakses 1 Januari 2009 pukul 18 :45:20.

Setyaningsih, Erlin. Faktor-Faktor yang Mendukung Eksistensi Industri

Penyamakan Kulit Pada Lingkungan Industri Kecil (LIK) di Desa

Ringinagung Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan.Skripsi.

Universitas Negeri Surabaya.http://lib.uns.ac.id/4427.

Soetarno. 1990. Pengelolaan Usaha. Yogyakarta : Kanisius

Sofyan.1993. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Universitas Indonesia.

Suryana. 2000. Kewirausahaan. Jakarta : PT. Salemba Emban Patria.

Susanti,Nanik. 2009. Perempuan dan Eksistensi Diri.

http://hysa.blogspot.com/2009/01/perempuan-dan-eksistensidiri.html.

di akses 12 maret 2011 pukul 12:24:02. Online

Tamba, Giovani. 2011. Studi tentang Industri Tenunu Ulos di Desa Janji Maria

Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir. Medan: Skripsi. Jurusan

Pendidikan geografi. Fakultas Ilmu sosial. Universitas Negeri Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sigaol Marbun Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir tahun 2016 dengan populasi sebanyak 101 pengusaha industri kecil batu bata yang

Berdasarkan pengolahan dan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian tentang Eksistensi Home industri Tape Ketan di Desa Tarikolot Kecamatan Cibeureum

Faktor yang berpengaruh terhadap usaha industri grafir kaca adalah modal, tenaga kerja, bahan baku, pendapatan, pemasaran dan hasil produksi.. Sumber : Refrensi

Salah satu industri kecil yang potensial di Kabupaten Sukoharjo adalah industri kecil Gitar di desa Mancasan Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo. Permasalahan perberdayaan

Tujuan penelitian untuk mengetahui profil, kondisi dari Tenaga Kerja, Permodalan, Teknologi, Pemasaran dan strategi pengembangan pada industri kecil makanan ringan

Dari hasil penelitian jumlah tenaga kerja di Desa Bancong dan Desa Kaliabu, mayoritas pengrajin industri brem rata – rata sumber modalnya berasal dari pribadi yaitu

Kemudian menurut Bale (1981) faktor produksi suatu industri adalah modal, lahan, tenaga kerja, kemampuan usaha, pemasaran, dan transportasi. Sasaran dalam pengembangan

Hal itu tidak terlepas dari faktor-faktor industri mencakup modal, bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran sehingga dapat menentukan pendapatan pengusaha, oleh karena itu