• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PEREMPUAN DALAM HOME INDUSTRY DODOL TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI SOSIAL RUMAH TANGGA DI DESA PAYA PERUPUK KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN PEREMPUAN DALAM HOME INDUSTRY DODOL TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI SOSIAL RUMAH TANGGA DI DESA PAYA PERUPUK KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PEREMPUAN DALAM HOME INDUSTRY DODOL TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI SOSIAL RUMAH TANGGA DI DESA PAYA PERUPUK

KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT ( 1946 - 2013 )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : AZLISA HELMI

3103321007

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Azlisa Helmi. Nim. 3103321007. Peranan Perempuan Dalam Home Industry Dodol Terhadap Kehidupan Ekonomi Sosial Rumah Tangga di Desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya home industry dodol di desa Paya Perupuk. 2. Untuk mengetahui pekerjaan apa saja yang dilakukan perempuan dalam home industry dodol di desa Paya Perupuk pada tahun 1946. 3. Untuk mengetahui perkembangan home industry dodol di Desa Paya Perupuk pada masa orde lama, orde baru dan reformasi. 4. Untuk mengetahui sistem upah tenaga kerja perempuan pada home industry dodol di desa Paya Perupuk. 5. Untuk mengetahui peranan tenaga kerja perempuan home industry dodol di desa Paya Perupuk dalam meningkatkan kehidupan ekonomi sosial rumah tangga.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan pelaku yang dapat diamati. Untuk memperoleh data data yang diperlukan untuk menjawaba penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode Field Research (penelitian lapangan) dengan mengadakan observasi, wawancara serta angket. Selain itu penulis juga menggunakan metode studi dokumen dan metode studi kepustakaan untuk mencari perbandingan informasi dari berbagai buku.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Peranan Perempuan Dalam Home Industry Dodol Terhadap Kehidupan

Ekonomi Sosial Rumah Tangga di Desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 1946-2013”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan yang harus diselesaikan untuk mendapat gelar Sarjana di Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan kekurangan baik dari segi bahasa, penulisan, dan bentuk penyajian mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari peneliti sendiri. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan skripsi ini, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Dalam penulisan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moral, spritual maupun material sehingga skripsi ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Untuk itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

 Keluarga yang selalu peneliti cintai dan sayangi Bapak Mulian Helmi dan Ibu L.

Mulyani. Spd yang selalu mendoakan, membimbing, mengarahkan dan senantiasa ada untuk memberikan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang yang tulus, doa serta dukungan materi yang telah kalian berikan kepada peneliti.

 Abang dan adik ku tersayang Azhar helmi dan Amalia Helmi yang selalu mendoakan

(7)

 Terimakasih kepada bapak Prof. DR Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku rektor Unimed dan

seluruh stafnya.

 Bapak Dr. Restu, Ms selaku Dekan Fakultas, serta Pembantu Dekan I ibu Dra Nurmala

Berutu, M.Pd serta semua staf di Fakultas Ilmu Sosial. Terima kasih untuk kemudahan yang telah diberikan selama proses penyusunan berkas

 Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku ketua jurusan Pendidikan Sejarah serta Dosen

Pembimbing skripsi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas kemudahan, bimbingan serta ilmu yang ibu berikan kepada saya mulai dari awal hingga penyelesaian skripsi ini.

 Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, MSi selaku penguji dan sekretaris Jurusan Pendidikan

Sejarah. Terima kasih atas berbagai kemudahan yang ibu berikan kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

 Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima kasih

untuk nasehat, bimbingan serta arahan bapak selama ini kepada saya.

 Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku dosen penguji utama. Terima kasih atas bimbingan

dan arahan yang ibu berikan dalam penyempurnaan skripsi ini.

 Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku dosen penguji. Terimakasih atas masukan yang bapak

berikan dalam rangka penyempurnaan skripsi saya.

 Seluruh Bapak/Ibu dosen dilingkungan program studi Pendidikan sejarah. Terima kasih

atas ilmu, bimbingan serta arahan yang diberikan selama peneliti mengenyam pendidikan  Kepada teman kesayangan peneliti Idawati Lumban Gaol serta Ruth Topanta Kaban.

(8)

mendukung, menerima, memaklumi segala kekurangan peneliti serta mau berbagai dalam suka dan duka. I Love u Full

 Kepada teman teman Ekstensi Sejarah stambuk 2010 yang selalu kita singkat dengan “ESJA” seperti : Hartini, Hasnaini Rosanda, Rita Haryani, Fahrunnisya, Maria Debora,

Berkat Gea, Nelita Nababan, Astusti, Valentina Sembiring, Nurul amalia, Adam Zaki, Mawardi, Jonathan, Marihot Sianturi, Jenri limbong, Sherli Vani, Yosi, Nila Sartika Tanjung, Tre boy Nababan, Candra hutabarat, Aryani lubis, Asima, Deva, Devi, Saulina, Putri, Sahatma, Rades Lasta Simbolon, Ahrasani Purba, Novia Maslina, Deli Novia Manurung, Novi, Evi Berutu, Rizki Niara, Emi Alvionita, Ester Aritonang, Rainhard Situmeang, Ari Purba, dan Fahrurrozi. Terimakasih kepada kalian karena telah memberikan warna selama hampir 3 tahun ini, saya sangat sayang kalian.

 Kepada teman rumah kos Arazuya serta teman sekampung dari Pangkalan Brandan, yaitu

: Ayu Febriana, Hastika Juliana, Hanifah Rizki dan Nia. Terima kasih kepada kalian telah menjadi teman seperjuangan yang mau berbagi kisah baik itu tawa, tangis maupun bahagia.

 Kepada teman teman PPLT SMP N 1 Tanjung Pura, yaitu : Asri, Helda, Nisa, Rahma,

Reza, Siti, Ernesto, Ismi, Abdah, Kurniadi, Suhardi, Tika Suci, Angga, Neni, Lutfi, Rahma. Terima Kasih atas pertemanan selama 3 bulan ini semoga kita semua menjadi orang sukses.

 Kepada siswa siswi SMP N. 1 Tanjung Pura terkhusus kelas X-1 dan X-2 seperti Amir,

(9)

menjadi generasi penerus bangsa yang dapat membawa perubahan serta menjadi kebanggaan orang tua.

 Semua narasumber yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih saya ucapkan karena tanpa adanaya keterbukaan serta kerja sama dengan berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan.

Penulis, Januari 2013

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi Masalah ...5

C. Rumusan Masalah ...6

D. Tujuan Penelitian ...7

E. Manfaat Penelitian ...8

BAB II KAJIAN PUSTKA 1. Kerangka Konseptual...9

A. Peranan Perempuan...9

B. Industri rumah tangga ...13

C. Sistem Upah ...15

D. Kehidupan Ekonomi Sosial ...16

E. Rumah Tangga ...17

F. Ranah Publik dan Domestik ...19

G. Gambaran Umum Desa Paya Perupuk ...20

2. Kerangka Berpikir ...21

Bab III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...23

(11)

C. Sumber Data ...23

D. Teknik Pengumpulan Data ...24

E. Teknik Analisa Data ...25

BAB IV PEMBAHASAN 1.Gambaran Umum Desa Paya Perupuk ...27

1.1 Sejarah Singkat...27

1.2 Luas dan Batas Wilayah ...28

1.3 Kependudukan ...29

2. Sejarah Singkat Kecamatan Tanjung Pura ...37

2. a. Masa Pemerintahan Kolonial Belanda ...35

2. b. Masa Awal Kemerdekaan ...36

2. c. Masa Reformasi ...39

3. Hasil Penelitian ...40

3.A Sejarah Berdirinya Home Industry Dodol ...40

3.B Pekerjaan Yang di Lakukan Perempuan Tahun 1946 ...44

3.C Perkembangan Home Industry Dodol ...47

3.D Sistem Upah Yang di Tetapkan ...65

3.E Peranan Tenaga Kerja Perempuan...69

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...90

5.2 Saran ...92 DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perkembangan jumlah unit home industry dodol ...48

Tabel 2. Izin usaha perdagangan dan izin kesehatan...49

Tabel 3. Perkembangan rasa dodol ... 51

Tabel 4. Bantuan dari pemerintah daerah ... 63

Tabel 5. Bantuan dari pemerintah pusat ... 64

Tabel 6. Nama home industry serta upah yang ditetapkan... 67

Tabel 7. Rata rata kotak dodol yang dihasilkan responden...68

Tabel 8. Pendapatan responden perbulan ...73

Tabel 9. Pendapatan suami responden perbulan ...74

Tabel 10. Lamanya responden bekerja ...75

Tabel 11. Kendaraan yang dimiliki responden ...77

Tabel 12. Barang elektronik yang dimilki responden ...78

Tabel 13. Sumber dana untuk membeli barang...79

Tabel 14. Tingkat pendidikan terakhir responden...80

Tabel 15. Tingkat Pendidikan anak ...82

Tabel 16. Status kepemilikkan rumah responden...83

Tabel 17. Jenis bangunan rumah responden...84

Tabel 18. Sumber air bersih responden ...86

Tabel 19. Tempat pembuangan sampah responden ...87

(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam sejarah pembangunan ekonomi di Indonesia, industrialisasi merupakan suatu proses interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi, produksi, dan perdagangan yang pada akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat sehingga mendorong perubahan struktur ekonomi dari yang tadinya berbasis pertanian menjadi berbasis industri. Pengalaman di hampir semua negara menunjukan bahwa industrialisasi sangat penting karena menjamin pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Periode 1965-1986 dapat dikatakan sebagai era pembangunan dan telah membawa dampak positip bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia serta telah berhasil melahirkan banyak usaha usaha baru termasuk di dalamnya industri kecil. Unit usaha industri kecil dan rumah tangga mencakup 99,5 persen dari keseluruhan unit industri yang ada di Indonesia. Mengingat pentingnya industri kecil dan rumah tangga maka sampai dengan akhir Pelita IV sekitar tahun 1989 pemerintah telah melaksanakan pembinaan dan pengembangan terhadap 6.092 sentra industri kecil yang tersebar di seluruh Indonesia. Sentra Industri tersebut meliputi pangan, sandang dan kulit, kimia dan bahan bangunan, kerajinan dan umum serta logam. Dari kelima macam sentra tersebut perempuan banyak terlihat pada sentra industri rumah tangga sandang, pangan dan kerajinan.

(14)

rumah tangga serta seberapa besar pula penghasilan yang diperoleh suami. Jika perempuan memilih bekerja dan terlibat dalam industri rumah tangga pasti karena penghasilan suami saja tidak mencukupi. Oleh karena itu, pada umumnya usaha industri rumah tangga dimulai setelah perempuan menikah, istri merasa perlu membantu suami dan sebaliknya suami mendukung.

Dari beberapa penelitian Pusat Penelitian Kependudukan UGM (1991-1994) menunjukkan bahwa sumbangan perempuan pekerja yang menggeluti industri rumah tangga, antara lain Sulawesi Selatan sekitar 17 persen, Irian Jaya 47 persen, Sumatera Selatan 40 persen, D.I. Yogyakarta 44,7 persen, Jawa Barat 39 persen, Bali 22,9 persen, dan Sumatera Barat 23 persen. Penelitian tersebut lebih lanjut menjelaskan bahwa tanpa sumbangan perempuan, maka sekitar 75 persen rumah tangga di daerah penelitian termasuk berada di bawah garis kemiskinan. Karena keterlibatan perempuan bekerja, maka jumlah rumah tangga yang berada di bawah garis kemiskinan tinggal 41,3 persen saja. (Abdullah, 1997:230).

(15)

Pemasaran yang awalnya hanya dilakukan di sekitar desa, pada tahun 1970 telah merambat sampai ke luar daerah seperti medan, Padang, dan Banda Aceh. Banyak penduduk sekitar desa Paya Perupuk yang awalnya hanya menjadi tenaga kerja M.Isa lalu merasa tertarik untuk membuka usaha rumahan dodol sendiri.

Pada masa awal merintisnya usaha home industri dodol M.Isa, perempuan banyak berperan penting di dalamnya. Pada masa orde lama (1945-1966) merupakan masa di mana M.Isa sedang berusaha untuk mengembangkan usaha home industri dodolnya. Pada tahun 1946 M. Isa lebih banyak menggunakan tenaga kerja perempuan di bandingkan tenaga kerja laki laki. Tenaga kerja yang dimiliki M.Isa masih berasal dari pihak keluarga saja yakni istri dan saudara perempuan beliau sehingga tidak ada sistem pembayaran upah. Pada masa itu perempuan berperan di berbagai jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan tersebut diantaranya menumbuk beras pulut untuk dijadikan tepung ketan, memarut kelapa dan yang terakhir adalah tahap pembungkusan yang juga dilakukan oleh tenaga kerja perempuan. Jenis rasa dodol yang di produksi pada masa itu adalah rasa original dan kacang. Pada akhir masa orde baru tahun 1968, M. Isa mulai memperkerjakan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarganya karena usaha home industri beliau sudah mengalami perkembangan.

(16)

dodol yang didirikan oleh perempuan yaitu ibu Sulastri. Suami beliau sendiri dahulunya merupakan tenaga kerja pada home industri milik bapak M.Isa sedangkan ibu Sulastri berasal dari keluarga yang memang memproduksi dodol di Pasar Bengkel, Perbaungan. Bermodalkan pengalaman yang dimiliki bu Sulastri mendirikan home industri ini pada tahun 1987. Pada awal berdirinya home industri ini, bu Sulastri juga ikut bekerja memproduksi dodol karena keterbatasan tenaga kerja pada awal produksi yang hanya berjumlah 5 orang. Di tahun yang sama home industri dodol dengan merek dagang “Irma” juga didirkan oleh seorang perempuan,

yaitu ibu Fatma.

Pada masa reformasi (1998-sekarang) pertumbuhan jumlah home industri dodol di Desa Paya Perupuk semakin berkembang. Dan Home industri yang menunjukkan perkembangan yang signifikan adalah Dodol “Ria”. Hal ini dikarenakan pada 2010 lalu home industri ini telah

mampu membuka cabang di kota Stabat dan pada tahun 2012 membuka cabang kembali di desa Paya Perupuk dengan merek dagang “ Ria 2”. Pada usaha home industri dodol yang lain, jumlah

tenaga kerja perempuan rata rata setiap home industri berkisar antara 2-4 orang. Sedangkan pada home industri dodol “Ria” jumlah tenaga kerja perempuan mencapai sekitar 15 orang.

(17)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian berikut :

1. Latar belakang sejarah berdirinya home industri dodol di Desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat

2. Pekerjaan apa saja yang dilakukan perempuan dalam home industri dodol di desa paya perupuk kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat pada tahun 1946

3. Perkembangan home industri dodol di Desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat pada masa orde lama, orde baru dan reformasi

4. Faktor faktor pendukung dan penghambat majunya home industri dodol di desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat

5. Sistem upah tenaga kerja perempuan pada home industri dodol di desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura Kabupaten langkat

6. Peranan tenaga kerja perempuan home industri dodol di desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat dalam meningkatkan kehidupan ekonomi sosial rumah tangga

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(18)

2. Pekerjaan apa saja yang dilakukan perempuan dalam home industri dodol di desa paya perupuk kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat pada tahun 1946?

3. Bagaimana perkembangan home industri dodol di Desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat pada masa orde lama, orde baru dan reformasi?

4. Bagaimana sistem upah tenaga kerja perempuan pada home industri dodol di desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura Kabupaten langkat ?

5. Bagaimana peranan tenaga kerja perempuan home industri dodol di desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat dalam meningkatkan kehidupan ekonomi sosial rumah tangganya?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitaian ini adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang sejarah berdirinya home industri dodol di desa paya perupuk kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

2. Untuk mengetahui pekerjaan apa saja yang dilakukan perempuan dalam home industri dodol di desa paya perupuk kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat pada tahun 1946

3. Untuk mengetahui perkembangan home industri dodol di Desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat pada masa orde lama, orde baru dan reformasi

4. Untuk mengetahui sistem upah tenaga kerja perempuan pada home industri dodol di desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

(19)

E. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dan pembaca mengenai peranan perempuan dalam home industri dodol di desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat

2. Sebagai perbandingan bagi mahasiswa pendidikan sejarah maupun bagi jurusan lainnya dengan bidang penelitian yang sama pada lokasi penelitian yang berbeda untuk menghasilkan keputusan yang sempurna

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan uraian yang terdapat pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini dapat ditarik kesimpulan yang ditemukan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa home industri makanan ringan dodol di desa Paya Perupuk dirintis pada tahun 1946 oleh pak M. Isa yang pada saat itu berusia 33 tahun. Latar belakang didirikannya home industri dodol ini dahulunya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga keluarganya. Dahulu dodol di produksi di rumah dengan hanya melibatkan tenaga kerja dari pihak keluarga saja yang berjumlah sekitar 6 orang, jumlah produksi dodol yang hanya dapat berproduksi 1-2 kali dalam seminggu dan sekali proses produksi menghasilkan 1 kuali dodol (kurang lebih 20kg).

2. Pekerjaan yang dilakukan perempuan dalam home industri dodol di desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat pada tahun 1946 diantaranya adalah menumbuk beras ketan menjadi tepung ketan, menjemur tepung ketan, melakukan pengayakan tepung, memarut kelapa, menghaluskan kacang tanah dan tahanp terakhir adalah melakukan pembungkusan dodol.

(21)

masa reformasi menjadi 19 unit. Rasa dodol juga mengalami perkembangan pada mulanya hanya ada dua variasi rasa dodol yaitu rasa original dan rasa kacang memasuki orde baru rasa dodol mengalami penambahan dengan hadirnya rasa durian dan wijen dan pada masa sekarang (reformasi) rasa dodol semakin beranekaragam dengan diproduksinya dodol dengan rasa pandan, nenas dan labu. Pemasaran yang awalnnya hanya di sekitar desa paya perupuk pada masa orde baru mulai merambat keluar daerah seperti Jakarta, Pandang dan Banda Aceh dan pada orde baru pemasaran dilakukan dengan menitipkan dodol di swalayan besar. Sarana dan Prasarana dalam proses pembuatan dodol juga mengalami perkembangan yang mana dahulu masih manual sekarang sudah berkembang dengan menggunakan tenaga mesin.

4. Sistem Upah yang ditetapkan oleh pengusaha dodol untuk pekerja perempuan yang membungkus dodol dilihat dari berapa kemasan dodol yang berhasil diselesaikan dalam satu hari (Prestasi kerja) dan ada juga sistem upah yang dilihat berdasarkan hitungan kuali dodol. Sedangkan untuk sistem upah yang diterapkan kepada pekerja laki laki yang bekerja mengaduk dodol dihitung dari kuali yang berhasil di aduk dalam sehari.

(22)

jenis bangunan rumah, fasilitas sumber air bersih, penerangan responden, tempat pembuangan sampah dan tempat pembuangan tinja dari rumah pekerja perempuan. B. Saran

1. Kepada para pengusaha industri rumah tangga dodol di desa Paya Perupuk kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat agar lebih meningkatkan tingkat kualitas dari dodolnya, dan dalam hal pemasaran perlu ditingkatkan agar dodol yang berasal dari desa ini lebih dikenal luas.

2. Kepada para pemerintah agar tetap memberikan perhatian bagi para pengusaha industri rumah tangga, khususnya industri dodol karena dengan berdirinya industri ini telah banyak memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar, baik sebagai pekerja maupun sebagai pemilik industri dengan secara tidak langsung mengurangi tingkat pengangguran yang ada di desa Paya Perupuk.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Irawan. 1997. Sangkan Paran Gender. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Boserup, Ester. 1984. Peranan Wanita Dalam Perekonomian. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Ginting, Perdana. 2009. Perkembangan Industri Indonesia. Bandung : Yrama Widya.

Gunadi, Tom. 1985. Sistem Perekonomian Menurut Pancasila Dan UUD 45. Bandung : Angkasa.

Irianto, Jusuf. 1996. Industri Kecil dalam Perspektif Pembinaan dan Pengembangan. Surabaya : Airlangga University Press.

Jurnal Perempuan, edisi 74. 2012. Siapakah Agen Ekonomi?. Jakarta : Yayasan Jurnal Perempuan.

Notopuro, Hardjito. 1984. Peranan wanita Dalam Masa Pembangunan di Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nurani, Siti Atat. 2007. Peluang Usaha Pembuatan Aneka Dodol Buah. Jakarta : Bina Sumber Daya MIPA.

Poerwadarminta, W.J.S. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

.2012. Kecamatan Tanjung Pura Dalam Angka 2012. Stabat : Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat.

Santrock, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Solih, Ishak. 1994. Manajemen Rumah Tangga. Bandung : Angkasa.

(24)

Sunardi, dkk. 2011. Home Industry. Bandung : Yrama Widya. Surya, Eka. 2007. Aneka Dodol. Jakarta : Dinamika Media.

Widiyanti, Ninik. 1987. Manajemen Tenaga Kerja. Jakarta : Bina Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan terjadinya musculoskeletal disorder (MSDs) pada pekerja Pembuatan dodol di

sawah di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Untuk menganalisis pengaruh alih fungsi lahan sawah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan terjadinya musculoskeletal disorder (MSDs) pada pekerja.. Pembuatan dodol di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan petugas farmasi dan ketersediaan obat terhadap kepuasan pasien rawat jalan di RSUD TAnjung Pura Kabupaten