• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN DODOL

DI TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2016

Identitas Umum Responden

1. Nama :

2. Usia (thn) :

3. Jenis Kelamin : L/P

3. Masa kerja (thn) :

4. Lama kerja (jam) :

Gejala Umum Keluhan Muskuloskeletal Apakah anda mengalami keluhan sebagai berikut:

a. Sakit dan Nyeri

b. Otot terasa seperti ditarik-tarik atau keram karena terlalu lama bekerja

c. Lelah

d. Gangguan tidur

(2)

Penilaian keluhan Musculoskeletal Disorders dengan Nordic Body Map Apakah setelah bekerja anda sering mengalami sakit pada bagian-bagian tubuh di gambar diatas? Tandai jawaban anda di nomer yang tertera di gambar berikut ini.

Keterangan:

28. Leher Bagian Atas 29. Leher Bagian Bawah 30. Bahu Kiri

31. Bahu Kanan 32. Lengan Atas Kiri 33. Punggung

34. Lengan Atas Kanan 35. Pinggang Belakang 36. Pinggul Belakang 37. Pantat

38. Siku kiri 39. Siku kanan

40. Lengan bawah kiri 41. Lengan bawah kanan 42. Pergelangan tangan

kiri

43. Pergelangan tangan kanan

44. Telapak tangan kiri 45. Telapak tangan kanan 46. Paha kiri

47. Paha kanan 48. Lutut kiri 49. Lutut kanan 50. Betis kiri 51. Betis kanan

52. Pergelangan kaki kiri 53. Pergelangan kaki

kanan

(3)

Jika saudara mengalami keluhan sakit seperti yang anda sebutkan dibagian atas, kapan keluhan tersebut dirasakan?

1. Terasa sakit pada saat melakukan pekerjaan 2. Terasa sakit setelah melakukan pekerjaan 3. Terasa sakit hanya pada akhir minggu

Berapa kali saudara mengalami keluhan sakit tersebut?

1. 1 – 2 kali/tahun 2. 1 – 2 kali/bulan 3. 1 – 2 kali/minggu 4. Setiap hari

Bagaimana tingkat keluhan sakit tersebut?

(4)

Penilaian Faktor Pekerjaan dengan Metode REBA Grup A

a. Batang Tubuh (trunk)

Tabel. Skor Batang Tubuh REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

Posisi normal 1 +1 jika batang tubuh

berputar/bengkok/bungkuk 00-200 (ke depan dan

belakang)

2

< -200 atau 200-600 3

(5)

b. Leher (neck)

Tabel. Skor Leher REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

00-200 1 +1 jika leher

berputar/bengkok

>-200-ekstensi 2

c. Kaki (legs)

Tabel. Skor Kaki

REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

Posisi normal/seimbang

(berjalan/duduk)

1 +1 jika lutut antara 300-600

(6)

Bertumpu pada satu kaki lurus 2

Grup B

a. Lengan Atas (upper arm)

Tabel. Skor Lengan Atas REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

200 (ke depan dan belakang) 1 +1 jika bahu naik

+1 jika lengan berputar atau

bengkok

-1 miring menyangga berat

lengan >200 (ke belakang) atau 200

-450

2

450-900 3

(7)

b. Lengan Bawah (lower arm)

Tabel. Skor Lengan Bawah REBA

Pergerakan Skor

600-1000 1

<600 atau > 1000 2

c. Pergelangan Tangan (wrist)

Tabel. Skor Pergelangan Tangan REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

00-150 (ke atas dan bawah) 1 +1 jika pergelangan tangan

berputar menjauhi sisi

(8)

(9)

(10)
(11)
(12)

LAMPIRAN 6 MASTER DATA

Keterangan :

JK : Jenis kelamin dalam bentuk kategori (1 = Perempuan ; 2 = Laki-laki)

Umur : Umur dalam bentuk kategori (1 = < 31 tahun ; 2 = ≥ 31 tahun)

No Nama JK Umur MK LK KM

1 K1 2 1 1 1 1

2 K2 2 2 2 1 1

3 K3 1 2 2 2 2

4 K4 2 1 1 1 1

5 K5 2 2 2 1 1

6 K6 2 2 2 2 1

7 K7 2 2 2 1 1

8 K8 2 1 2 2 2

9 K9 1 1 1 2 2

10 K10 1 2 2 1 2

11 K11 1 2 2 2 2

12 K12 1 1 1 2 2

13 K13 1 1 1 2 2

14 K14 1 2 1 1 2

15 K15 2 1 1 1 1

16 K16 2 2 2 2 1

17 K17 2 2 2 1 1

18 K18 2 2 1 2 1

19 K19 2 1 1 1 1

20 K20 2 2 1 2 1

21 K21 2 2 2 2 1

22 K22 1 2 2 2 2

23 K23 1 2 2 1 2

24 K24 1 1 2 2 2

25 K25 1 1 1 2 2

26 K26 1 1 2 1 2

27 K27 1 1 1 2 2

28 K28 1 1 1 2 2

29 K29 1 2 1 2 2

(13)

MK : Masa kerja dalam bentuk kategori (1 = < 6,5 tahun ; 2 = ≥ 6,5 tahun)

LK : Lama kerja dalam bentuk kategori (1 = ≤ 7 jam ; 2 = > 7 jam)

(14)

TABEL DATA PERHITUNGAN SKOR REBA

Pengaduk

Punggung Leher

Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Pergerakan Skor Skor Tambahan

Tota

1 200 ke

depan

2 +1 batang

tubuh bengkok/bu

ngkuk

3 >200 2 +1 leher

berputar

3

2 200 ke

depan

2 +1 batang

tubuh bengkok/bu

ngkuk

3 200 1 +1 leher

berputar

2

3 20-600 ke

depan

3 3 >200 2 +1 leher

berputar

3

4 20-600 ke

depan

3 3 >200 2 2

5 200 ke

depan

2 2 >200 2 2

6 20-600 ke

depan

3 3 200 1 +1 leher

berputar

2

7 20-600 ke

depan

3 3 >200 2 2

8 20-600 ke

depan

3 3 >200 2 2

9 20-600 ke

depan

3 3 >200 2 +1 leher

berputar

3

10 200 ke

depan

2 2 >200 1 2

11 20-600 ke

depan

3 3 >200 2 2

12 20-600 ke

depan

3 3 200 1 +1 leher

berputar

2

13 20-600 ke

depan

3 3 200 1 +1 leher

berputar

2

14 200 ke

depan

2 +1 batang

tubuh bungkuk

3 >200 2 2

15 200 ke

depan

2 2 >200 2 +1 leher

berputar

(15)
(16)

No Lengan Atas Lengan Bawah

Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Perg

L R L R L R L R

1 45-900 (kiri) 200 (kanan)

3 1 +1 lengan

berputar (kiri)

4 1 60-1000 (kiri) <600 (kanan)

1 2 1 2 >150

>150 (kan

2 200 (kiri) 45-900 (kanan)

1 3 +1 lengan

berputar (kanan)

1 4 <600 (kiri) 60-1000 (kanan)

2 1 2 1 >150

>150 (kan

3 200 ke

belakang (kiri) 900 (kanan)

2 3 +1 lengan

berputar/be ngkok (kiri

& kanan)

3 4 <600 (kiri) >600 (kanan)

2 1 2 1 >150

>150 (kan

4 200 (kiri) 45-900 (kanan)

1 3 +1 lengan

berputar (kanan)

1 4 <600 (kiri) >600 (kanan)

2 1 2 1 >150

>150 (kan

5 200 (kiri) 20-450 (kanan)

1 2 +1 lengan

berputar/be ngkok (kanan)

1 3 <600 (kiri) >600 (kanan)

2 1 2 1 100

150 (

6 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 +1 lengan

berputar (kiri & kanan)

3 3 600 (kiri) 600 (kanan)

1 1 1 1 >150

>150 (kan 7 20-450 (kiri)

200 (kanan)

2 1 2 1 40-600

(kiri) 20-600 (kanan)

2 2 2 2 150

150 (

8 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 +1 bahu

naik (kiri & kanan) +1 lengan bengkok (kanan)

3 4 <600 (kiri) 600 (kanan)

2 1 2 1 150

150 (

9 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 +1 bahu

naik (kiri)

4 3 60-1000 (kiri) 60-1000

1 1 1 1 150

(17)

+1 lengan berputar (kiri & kanan) (kanan)

10 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 +1 lengan

bengkok (kiri)

3 2 0-600 (kiri) 0-600 (kanan)

2 2 2 2 150

150 (

11 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 +1 bahu

naik (kiri) +1 lengan berputar/be ngkok (kiri & kanan)

4 3 0-600 (kiri) 60-1000 (kanan)

2 1 2 1 150

>150 (kan

12 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 +1 lengan

berputar (kiri & kanan)

3 3 0-600 (kiri) 60-1000 (kanan)

2 1 2 1 150

150 (

13 45-900 (kiri) 20-450 (kanan)

3 2 +1 lengan

berputar (kiri)

4 2 0-600 (kiri) 0-600 (kanan)

2 2 2 2 150

150 (

14 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 2 2 60-1000

(kanan) 60-1000 (kanan)

1 1 1 1 150

>150 (kan 15 20-450 (kiri)

200 (kanan)

2 1 +1 lengan

berputar (kiri)

3 1 0-600 (kiri) 0-600 (kanan)

2 2 2 2 150

(18)

Penilaian Sikap Kerja Pengadukan dengan tabel skor REBA

sample

Upper Arm Lower Arm Wrist Coupling Trunk Neck Leg Load

Total skor (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor)

(Skor+) (Skor+) (Skor+) (Skor+) (Skor+) (Skor+)

Left Right Left Right Left Right Left Right

1 45-90 20

60-100 <60 >15 >15 Kurang

20 ke

depan >20 normal >10

kg 11 10 (3)(+1) 1 1 2 (2)(+1) (2)(1+) 2 (2)(+1) (2)(+1) (1)(+2) 2

2 20 45-90 <60

60-100 >15 >15 Cukup

20 ke

depan 20 normal >10

kg 9 10 1 (3)(+1) 2 1 (2)(+1) (2)(+1) 1 (2)(+1) (1)(+1) (1)(+2) 2

3 -20 45-90 <60

60-100 >15 >15 Cukup 20-60 >20 normal >10

kg 10 10 (2)(+1) (3)(+1) 2 1 (2)(+1) (2)(+1) 1 3 (2)(+1) (1)(+1) 2

4 20 45-90 <60

60-100 >15 >15 Cukup 20-60 >20 normal >10

kg 8 10 1 (3)(+1) 2 1 (2)(+1) (2)(+1) 1 3 2 1 2

5 20 45-90 <60

60-100 <15 >15 Cukup

20 ke

depan >20 normal >10

kg 5 8 1 (3)(+1) 2 1 1 (2)(+1) 1 2 2 (1)(+1) 2

6 20-45 20-45 <60 <60 >15 >15 Baik 20-60 20 normal >10

kg 9 9 (2)(+1) (2)(+1) 2 2 2 2 0 3 (1)(+1) (1)(+1) 2

7 20-45 20 <60 <60 15 15 Cukup 20-60 >20 normal >10

kg 7 7 2 1 2 2 1 1 1 3 2 (1)(+1) 2

8 20-45 20-45 <60

60-100 15 15 Baik 20-60 >20 normal >10

kg 6 8 (2)(+1) (2)(+2) 2 1 1 1 0 3 2 1 2

9 20-45 20-45 60-100

60-100 15 15 Kurang 20-60 >20 normal >10

kg 10 9 (2)(+2) (2)(+1) 1 1 1 1 2 3 (2)(+1) (1)(+1) 2

10 20-45 20-45 <60 <60 15 15 Cukup

20 ke

depan >20 normal >10

kg 5 7 2 (2)(+1) 2 2 1 1 1 2 2 1 2

11 20-45 20-45 <60

60-100 15 >15 Cukup 20-60 >20 normal >10

kg 10 9 (2)(+2) (2)(+1) 2 1 1 2 1 3 2 (1)(+1) 2

12 20-45 20-45 <60

60-100 15 15 Cukup 20-60 20 normal >10

kg 10 8 (2)(+1) (2)(+1) 2 1 (1)(+1) 1 1 3 (1)(+1) 1 2

13 45-90 20-45 <60 <60 15 15 Cukup 20-60 20 normal >10

kg 10 8 (3)(+1) 2 2 2 1 1 1 3 (1)(+1) (1)(+1) 2

14 20-45 20-45 60-100

60-100 15 >15 Cukup

20 ke

depan >20 normal >10

kg 6 6 2 2 1 1 1 2 1 (2)(+1) 2 1 2

15 20-45 20 <60 <60 15 15 Cukup

20 ke

depan >20 normal >10

(19)
(20)

Pengaduk Skor Tabel A

Skor Tabel B Skor Tabel C Hasil

Kiri Kanan Kiri Kanan

1 9 7 5 11 10 CTDs sangat

tinggi

2 8 4 6 9 10 CTDs tinggi

3 8 6 6 10 10 CTDs tinggi

4 7 4 6 8 10 CTDs tinggi

5 6 2 5 5 8 Masih

sedang

6 7 5 5 9 9 CTDs tinggi

7 7 3 3 7 7 CTDs

sedang

8 6 4 5 6 8 CTDs

sedang

9 8 6 5 10 9 CTDs tinggi

10 5 3 5 5 7 CTDs

sedang

11 7 6 5 10 9 CTDs tinggi

12 6 6 4 10 8 CTDs tinggi

13 7 6 4 10 8 CTDs tinggi

14 5 3 3 6 6 CTDs

sedang

15 6 5 2 8 5 CTDs

(21)
(22)

Pengemasan

Punggung Leher

Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Pergerakan Skor Skor Tambahan

Tota

1 20-600 ke

depan

3 3 >200 3 3

2 10-200 ke

depan

2 2 >200 3 3

3 10-200 ke

depan

2 2 10-200 2 2

4 10-200 ke

depan

2 2 10-200 2 2

5 10-200 ke

depan

2 2 10-200 2 2

6 10-200 ke

depan

2 2 10-200 2 2

7 10-200 ke

depan

2 2 >200 3 2

8 10-200 ke

depan

2 2 >200 3 2

9 20-600 ke

depan

3 3 >200 3 2

10 10-200 ke

depan

2 2 >200 3 3

11 10-200 ke

depan

2 2 10-200 2 2

12 10-200 ke

depan

2 2 >200 3 3

13 10-200 ke

depan

2 2 >200 3 3

14 10-200 ke

depan

2 2 >200 3 3

15 10-200 ke

depan

(23)

No Lengan Atas Lengan Bawah

Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Perg

1 15-450 2 +1 bahu

naik

3 0-900 1 1 0-15

2 15-450 2 2 0-900 1 1 0-15

3 15-450 2 2 0-900 1 1 0-15

4 15-450 2 2 >900 2 2 0-15

5 15-450 2 +1 bahu

naik

3 >900 2 2 0-15

6 15-450 2 +1 bahu

naik

3 >900 2 2 0-15

7 15-450 2 +1

menjauhi badan

3 >900 2 2 0-15

8 15-450 2 2 0-900 1 1 0-15

9 15-450 2 +1 bahu

naik

3 0-900 1 1 0-15

10 15-450 2 2 0-900 1 1 0-15

11 15-450 2 2 >900 2 2 0-15

12 15-450 2 2 >900 2 2 0-15

13 15-450 2 2 0-900 1 1 0-15

14 15-450 2 +1

menjauhi badan

3 >900 2 2 0-15

(24)

Penilaian sikap kerja pengemasan dengan tabel skor RULA

Sample

Upper Arm

Lower

Arm Wrist

Wrist

Twist Neck Trunk Leg Activity Load Total Skor (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor)

(Skor+) (Skor+) (Skor+) (Skor) (Skor+)

16 15-450 0-900 0-150 1/2 ptr >200 20-600

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (+1) (1) 2 1 3 3 2 1 0

17 15-450 0-900 0-150 1/2 ptr >20 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (1) (2) (+1) 1 3 2 2 1 0

18 15-450 0-900 0-15 1/2 ptr 10-200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 4

(2) (1) 1 2 2 1 0

19 15-450 >900 0-15 1/2 ptr 10-200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) 2 1 2 2 1 0

20 15-450 >900 0-15 1/2 ptr 10-200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (+1) 2 (2) (+1) 1 2 2 1 0

21 15-450 >900 0-15 1/2 ptr 10-200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (+1) 2 (2) (+1) 1 2 2 1 0

22 15-450 >900 0-15 1/2 ptr >200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 6 (2) (+1) 2 (2) (+1) 1 3 2 2 1 0

23 15-450 0-900 0-15 1/2 ptr >200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) 1 (2) (+1) 1 3 2 2 1 0

24 15-450 0-900 0-15 1/2 ptr >20 20-600

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 7 (2) (+1) 1 (2) (+1) 1 3 3 2 1 0

25 15-450 0-900 0-15 1/2 ptr >20 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (2) 1 3 2 2 1 0

26 15-450 >900 0-15 1/2 ptr 10-200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (2) (2) (+1) 1 2 2 1 0

27 15-450 >900 0-15 1/2 ptr >20 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 4

(2) (1) 1 3 2 2 1 0

28 15-450 0-900 0-15 1/2 ptr >20 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (1) (2) (+1) 1 3 2 2 1 0

29 15-450 >900 0-15 1/2 ptr >20 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5 (2) (+1) (2) (2) (+1) 1 3 2 2 1 0

30 15-450 0-900 0-15 1/2 ptr >20 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(25)
(26)

Pekerja Tabel A Tabel B Tabel C Hasil

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 6 5 4 4 4 4 5 6 6 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 6 5 7 5 5 4 5 5 5

Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera

Mungkin diperlukan perbaikan Perlu perbaikan segera

Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan langsung Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera

Mungkin diperlukan perbaikan Perlu perbaikan segera

(27)

No Keluhan MSDs Berdasarkan Nordic Body Map

Pinggang Belakang

Pinggul Belakang

Pantat Paha Kiri Paha Kanan Lutut Kiri Lutut Kanan Betis Kiri Betis Kanan Pergelangan Kaki Ki 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2

2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2

3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2

4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2

5 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2

6 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2

7 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2

8 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2

9 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2

10 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2

11 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2

12 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2

13 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2

14 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2

15 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2

16 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2

17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

18 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

19 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2

20 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2

21 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2

22 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1

23 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2

24 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2

25 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2

26 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2

27 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2

28 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1

29 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2

30 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2

No Keluhan MSDs Berdasarkan Nordic Body Map

Leher Atas Leher Bawah Bahu Kiri Bahu Kanan Lengan Atas Kiri

Punggung Lengan Atas Kanan Siku Kiri Siku Kanan Lengan Bawah Kiri Lengan Bawah Kanan Pergelangan Tangan Ki 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2

2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

(28)

5 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1

6 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

7 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2

8 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2

10 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2

11 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

12 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1

13 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

14 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2

15 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2

16 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1

17 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2

18 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1

19 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

20 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2

21 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1

22 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2

23 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2

24 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1

25 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

26 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2

27 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2

28 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

29 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2

30 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

(29)

No. Saat Terjadinya Keluhan Frekuensi Keluhan Tingkat Keluhan

1 2 3 2

2 2 3 2

3

3 3 2

4

2 3 2

5

2 3 2

6 3 3 2

7 2 3 2

8 2 3 2

9 2 4 2

10 2 4 2

11

2 3 2

12

2 4 2

13

2 4 2

14

2 4 2

15

2 3 2

16

2 3 2

17 1 3 2

18 2 4 2

19 2 3 2

20 2 4 1

21 1 4 1

22

1 3 1

23

2 4 2

24

2 4 1

25 2 3 1

(30)

27 1 3 1

28 1 3 1

29 2 4 2

30 2 4 2

Keterangan :

Saat Terjadi Keluhan dalam bentuk kategori:

(1 = saat bekerja; 2= setelah bekerja; 3 = akhir minggu)

Frekuensi Keluhan dalam bentuk kategori:

(1 = 1-2 kali/tahun; 2 = 1 -2 kali/bulan; 3 = 1-2 kali/minggu; 4 = setiap hari)

Tingkat Keluhan dalam bentuk kategori:

(1 = ringan; 2 = sedang; 3 = parah; 4 = tidak pernah)

(31)

LAMPIRAN 7

OUTPUT HASIL ANALISIS UNIVARIAT DAN BIVARIAT

Frequency Table

Usia Responden

13 43.3 43.3 43.3

17 56.7 56.7 100.0

30 100.0 100.0

<31 tahun >=31 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Jenis Kelami n Responden

16 53.3 53.3 53.3

14 46.7 46.7 100.0

30 100.0 100.0

perempuan laki-laki Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

MasaKerja Responden

14 46.7 46.7 46.7

16 53.3 53.3 100.0

30 100.0 100.0

<6.5 tahun >=6.5 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Lama Kerja Responden

14 46.7 46.7 46.7

16 53.3 53.3 100.0

30 100.0 100.0

<7 jam >=7 jam Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Kebiasaan Merokok Responden

13 43.3 43.3 43.3

17 56.7 56.7 100.0

30 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(32)

Lokasi Nyeri Dengan Nordic Body Map

Leher_atas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 13 43.3 43.3 43.3

Tidak 17 56.7 56.7 100.0 Total 30 100.0 100.0

Leher_bawah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 6 20.0 20.0 20.0

Tidak 24 80.0 80.0 100.0 Total 30 100.0 100.0

Punggung

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 11 36.7 36.7 36.7

Tidak 19 63.3 63.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

Pinggang_belakang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 23 76.7 76.7 76.7

Tidak 7 23.3 23.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

Pinggul_belakang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 7 23.3 23.3 23.3

(33)

Pantat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 13 43.3 43.3 43.3

Tidak 17 56.7 56.7 100.0 Total 30 100.0 100.0

BAGIAN TUBUH KIRI Bahu_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 27 90.0 90.0 90.0

Tidak 3 10.0 10.0 100.0 Total 30 100.0 100.0

LenganAtas_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 14 46.7 46.7 46.7

Tidak 16 53.3 53.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

Siku_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 10 33.3 33.3 33.3

Tidak 20 66.7 66.7 100.0 Total 30 100.0 100.0

LenganBawah_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 9 30.0 30.0 30.0

Tidak 21 70.0 70.0 100.0 Total 30 100.0 100.0

Siku_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 10 33.3 33.3 33.3

(34)

Total 30 100.0 100.0

PergelanganTangan_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 11 36.7 36.7 36.7

Tidak 19 63.3 63.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

TelapakTangan_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 6 20.0 20.0 20.0

Tidak 24 80.0 80.0 100.0 Total 30 100.0 100.0

Paha_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 4 13.3 13.3 13.3

Tidak 26 86.7 86.7 100.0 Total 30 100.0 100.0

Lutut_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 5 16.7 16.7 16.7

Tidak 25 83.3 83.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

Betis_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 13 43.3 43.3 43.3

Tidak 17 56.7 56.7 100.0 Total 30 100.0 100.0

PergelanganKaki_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 2 6.7 6.7 6.7

(35)

TelapakKaki_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 2 6.7 6.7 6.7

Tidak 28 93.3 93.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

BAGIAN TUBUH KANAN

Bahu_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 28 93.3 93.3 93.3

Tidak 2 6.7 6.7 100.0 Total 30 100.0 100.0

LenganAtas_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 14 46.7 46.7 46.7

Tidak 16 53.3 53.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

Siku_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 9 30.0 30.0 30.0

Tidak 21 70.0 70.0 100.0 Total 30 100.0 100.0

LenganBawah_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 8 26.7 26.7 26.7

(36)

PergelanganTangan_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 12 40.0 40.0 40.0

Tidak 18 60.0 60.0 100.0 Total 30 100.0 100.0

TelapakTangan_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 6 20.0 20.0 20.0

Tidak 24 80.0 80.0 100.0 Total 30 100.0 100.0

Paha_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 5 16.7 16.7 16.7

Tidak 25 83.3 83.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

Lutut_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 5 16.7 16.7 16.7

Tidak 25 83.3 83.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

Betis_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 14 46.7 46.7 46.7

Tidak 16 53.3 53.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

PergelanganKaki_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 2 6.7 6.7 6.7

(37)

TelapakKaki_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 2 6.7 6.7 6.7

(38)

Frequency Table

SaatTerjadiKeluhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid saat bekerja 5 16.7 16.7 16.7

setelah bekerja 23 76.7 76.7 93.3 akhir minggu 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

FrekuensiKeluhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 - 2 kali/minggu 17 56.7 56.7 56.7

setiap hari 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

TingkatKeluhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ringan (hanya

tidak nyaman) 8 26.7 26.7 26.7 Sedang (masih

bisa bekerja) 22 73.3 73.3 100.0

(39)

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Usia Responden *

Keluhan MSDs 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 6.036(b) 1 .014 Continuity

Correction(a) 3.666 1 .056 Likelihood Ratio 7.512 1 .006 Fisher's Exact Test .026 .026 Linear-by-Linear

Association 5.834 1 .016 N of Valid Cases 30

a Computed only for a 2x2 table

b 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.73.

Keterangan : Terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected (E) kurang dari 5 sehingga syarat uj Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya untuk tabel 2x2 yaitu uji Fisher.

Usia Responden * Keluhan MSDs Crosstabulation

Count

4 9 13

0 17 17

4 26 30

<31 tahun >=31 tahun Usia Responden

(40)

Keterangan: Terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected (E) kurang dari 5 sehingga syarat uj Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya untuk tabel 2x2 yaitu uji Fisher.

Case Processing Summary

30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Jenis Kelamin Responden * Keluhan MSDs

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Jenis Kelami n Responden * Keluhan MSDs Crosstabulation

Count

1 15 16

3 11 14

4 26 30

perempuan laki-laki Jenis Kelamin Responden Total <2 (Tidak Mengalami) >=2 (Mengalami) Keluhan MSDs Total Chi-Square Tests

1.489b 1 .222

.465 1 .495

1.531 1 .216

.315 .249

1.439 1 .230

30 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only f or a 2x2 table a.

2 cells (50.0%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is 1. 87.

(41)

Keterangan: Terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected (E) kurang dari 5 sehingga syarat uj Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya untuk tabel 2x2 yaitu uji Fisher.

Case Processing Summary

30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

MasaKerja Responden * Keluhan MSDs

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

MasaKerja Responden * Keluhan MSDs Crosstabulation

Count

4 10 14

0 16 16

4 26 30

<6.5 tahun >=6.5 tahun MasaKerja Responden Total <2 (Tidak Mengalami) >=2 (Mengalami) Keluhan MSDs Total Chi-Square Tests

5.275b 1 .022

3.092 1 .079

6.809 1 .009

.037 .037

5.099 1 .024

30 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only f or a 2x2 table a.

2 cells (50.0%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is 1. 87.

(42)

Keterangan: Terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected (E) kurang dari 5 sehingga syarat uj Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya untuk tabel 2x2 yaitu uji Fisher.

Case Processing Summary

30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Lama Kerja Responden * Keluhan MSDs

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Lama Kerja Responden * Keluhan MSDs Crosstabul ation

Count

1 8 9

3 18 21

4 26 30

<7 jam >=7 jam Lama Kerja Responden Total <2 (Tidak Mengalami) >=2 (Mengalami) Keluhan MSDs Total Chi-Square Tests

.055b 1 .815

.000 1 1.000

.057 1 .812

1.000 .655

.053 1 .818

30 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only f or a 2x2 table a.

2 cells (50.0%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is 1. 20.

(43)

Keterangan: Terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected (E) kurang dari 5 sehingga syarat uj Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya untuk tabel 2x2 yaitu uji Fisher.

Case Processing Summary

30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Kebiasaan Merokok Responden * Keluhan MSDs

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Kebiasaan Merokok Responden * Keluhan MSDs Crosstabul ation

Count

3 10 13

1 16 17

4 26 30

Ya Tidak Kebiasaan Merokok Responden Total <2 (Tidak Mengalami) >=2 (Mengalami) Keluhan MSDs Total Chi-Square Tests

1.885b 1 .170

.690 1 .406

1.909 1 .167

.290 .204

1.822 1 .177

30 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only f or a 2x2 table a.

2 cells (50.0%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is 1. 73.

(44)

Nonparametric Correlations

Correlati ons 1.000 -.522* . .046 15 15 -.522* 1.000 .046 . 15 15

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

N Sikap Kerja Responden

Keluhan MSDs Spearman's rho Sikap Kerja Responden Keluhan MSDs

Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed). *.

Si kap Kerja Responden * Keluhan MSDs Crosstabulation

Count

0 6 6

2 6 8

1 0 1

3 12 15

(45)

Si kap Kerja * Keluhan MSDs Crosstabul ation

Count

1 1 2

0 12 12

0 1 1

1 14 15

3-4 (Risiko Sedang) 5-6 (Risiko Tinggi) >7 (Risiko Sangat Tinggi) Sikap

Kerja

Total

<2 (Tidak Mengeluh)

>=2 (Mengeluh) Keluhan MSDs

Total

Correlati ons

1.000 .576*

. .025

15 15

.576* 1.000

.025 .

15 15

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

N Sikap Kerja

Keluhan MSDs Spearman's rho

Sikap Kerja

Keluhan MSDs

(46)

LAMPIRAN 8

DOKUMENTASI

Pengaduk Dodol 1

(47)

Pengaduk Dodol 3

(48)

Pengaduk Dodol 5

(49)

Pengaduk Dodol 7

(50)

Pengaduk Dodol 9

(51)

Pengaduk Dodol 11

(52)

Pengaduk Dodol 13

(53)

Pengaduk Dodol 15

(54)

Pengemas Dodol 2

(55)

Pengemas Dodol 4

(56)

Pengemas Dodol 6

(57)

Pengemas Dodol 8

(58)

Pengemas Dodol 10

(59)

Pengemas Dodol 12

(60)

Pengemas Dodol 14

(61)

115

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik : Kebutuhan Data Ketenagakerjaan Untuk Pembangunan Berkelanjutan. 2014.

Bedu, H., Syamsir, S., Muhammad, R. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Gangguan Muskuloskeltal Pada Cleaning Service Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Departemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja FKM UNHAS. Makassar

BLS (Bureau of Labour Statistics). Musculoskeletal disorders and days away

from work in 2007. BLS. 2008.

http://www.bls.gov/opub/ted/2008/dec/wk1/art02.htm.com. Diakses 13 Oktober 2015.

Bridger, R., S. 2009. Introduction to Ergonomics 3rd Ed. USA: CRC Press. Bukhori, Endang. 2010. Hubungan Faktor Risiko Pekerjaan Dengan

Terjadinya Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Tukang Angkut Beban Penambang Emas Di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Cindyastira, et. al. 2014. Hubungan Intensitas Getaran Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Tenaga Kerja Unit Produksi Paving Block CV. Sumber Galian Makassar. Jurnal. Makasar: UNIVERSITAS HASANUDDIN.

Dayita et., al. 2013. Jenis Pekerjaan Dan Sikap Kerja Dengan Keluhan Muskuluskeletal Pada Pekerja Pabrik Tahu Di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Semarang. Jurnal. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.

Departemen Kesehatan. Profil Masalah Kesehatan; 2005

European Agency for Safety and Health at Work. 2010. OSH in figures: Work-related musculoskeletal disorders in the EU - Facts and figures. http://osha.europa.eu/en/publications/reports/TERO09009ENC.com. Diakses 13 Oktober 2015.

Harrianto, R. 2009. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC. Http://www.kemenperin.go.id. diakses 15 Oktober 2015.

(62)

116

Kuntodi. 2008. Cumulative Trauma Disorders (CTDs).

http://konsulhiperkes.wordpress.com/2008/12/31/cumulative-trauma-disorders-ctds.com. Diakses 20 Januari 2016.

Maijunidah, Emi. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Assembling PT X. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Ni Ketut Dewi Yanti. 2013. Keluhan Kesehatan Dan Gangguan

Muskuloskeletal Pada Pekerja Tukang Suun Di Pasar Badung Kota Denpasar. Jurnal. Denpasar. http://www.e- jurnal.com/2015/05/keluhan-kesehatan-dan-gangguan.html. Diakses 10 januari 2016.

Nurmianto, E. 1998. Ergonomi ; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi I. Cetakan II. Guna Widya. Jakarta.

Reese, C.,D. 2009. Industrial Safety and Health For Goods and Materials Services. United State of America: CRC Press. Hal. 199-200.

S. Rahardjo Hendra. 2009. Risiko Ergonomi Dan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Panen Kelapa Sawit. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja- FKMUI. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX. Semarang, 17 – 18 November 2009.

Sherwood, L., 2011. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Penterjemah : Nella Yesdelita , Edisi Keenam. Jakarta: EGC. Hal. 278-280.

Stanton, Neville et al. 2005. Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods. London: CRC Press.

Sue Hignett and Lynn McAtamney.2000. Technical: REBA. Applied

Ergonomics. Cornell University of Ergonomics.

http://www.REBA/cutools.htm.com. Diakses 8 Desember 2015.

Suma’mur, P., K. 1989. Ergonomi Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja.

Jakarta: Pustaka Prestasi.

Suma’mur, P., K. 2009. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja

(HIPERKES). Jakarta: CV. Sagung Seto.

Swedish Statistic. (2006). Musculoskeletal Ergonomic Statistic. Swedish. Diakses 13 Oktober 2015.

(63)

117

Wise, C. 2014. Back Pain and Common Musculoskeletal Problem. Scientific American Medicine. Diakses 11 April 2016.

Zaenal, A., Tri, W.T,. & Ishandono, D. 2008. Hubungan Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Dosis Radiasi Pada Pekerja Reaktor Kartini

(64)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik

dengan desain studi cross sectional (potong lintang) karena pada penelitian ini

variable independen dan variable dependen akan diamati pada waktu (periode)

yang sama untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya

Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja pembuat dodol di Tanjung Pura,

Kabupaten Langkat tahun 2016.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan dodol Kota Tanjung Pura,

Kabupaten Langkat.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada April - Mei 2016.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Dalam penelitian ini

populasinya adalah semua pekerja pembuatan dodol Tanjung Pura tahun 2015

(65)

48

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling

yaitu yang memenuhi kriteria sebuah sampel dalam penelitian.

Adapun kriteria yang ditetapkan oleh peneliti yaitu:

1) Bekerja sebagai pembuat dodol di desa Pematang Tengah, Kecamatan

Tanjung Pura.

2) Bersedia untuk diwawancarai dan didokumentasikan.

3) Tidak bekerja di tempat lain.

Sehingga diperoleh jumlah sampel yang memenuhi kriteria penarikan sampel

sebanyak 30 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer diperoleh melalui wawancara dengan membagikan kuesioner pada pekerja

pembuatan dodol Tanjung Pura. Selain menggunakan kuesioner, peneliti juga

menggunakan observasi langsung untuk mengamati risiko pekerjaan pada pekerja

pembuatan dodol Tanjung Pura. Pengumpulan data diklasifikasikan menjadi 3

bagian utama yaitu :

1. Penilaian karakteristik individu menggunakan kuesioner meliputi karakteristik

umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja, dan kebiasaan merokok.

2. Penilaian sikap kerja menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body

Assesment) dan RULA (Rapid Upper Limb Assesment)

3. Penilaian keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) menggunakan Nordic

(66)

49

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional 3.5.1 Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (Independent variabel)

Variabel bebas adalah faktor yang diduga sebagai faktor yang

mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

faktor individu (umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja, dan kebiasaan

merokok) dan faktor pekerjaan (sikap kerja).

2. Variabel Terikat (Dependent variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Musculoskeletal Disorders

(67)

50

3.5.2 Definisi Operasional

No Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Keluhan

Subyektif MSDS

Nyeri pada bagian otot berupa pegal-pegal dan ketidaknyamanan pada sistem otot dan tulang yang dirasakan pekerja/operator

1.Kuesioner 2. Nordic Body Map

Berdasarkan jawaban responden mengenai keluhan subyektif nyeri yang dialami pada bagian tubuh pekerja.

1. <2 (Tidak Mengeluh) 2. ≥2 (Mengeluh)

Nominal

2. Faktor

pekerjaan (Sikap Kerja)

Skor akhir dari hasil identifikasi postur pekerja dengan menggunakan metode REBA dan RULA

1. Checklist REBA dan RULA 2. Kamera 3. Busur 4. Penggaris

1. Observasi 2. Merekam

aktivitas dengan kamera

3. Mengukur sudut dengan busur

Skor akhir REBA 1. Dapat diterima

(Skor 1) 2. Risiko MSDs

rendah (Skor 2-3)

3. Risiko MSDs sedang (Skor 4-7)

4. Risiko MSDs Tinggi (Skor 8-10)

5. Risiko MSDs Sangat Tinggi (11-15)

(68)

51

Skor akhir RULA 1. Risiko rendah

(skor 1-2), 2. Risiko

Sedang (skor 3-4)

3. Risiko Tinggi (skor 5-6)

4. Risiko Sangat Tinggi (skor 7)

3. Umur Ulang tahun terakhir dari

pekerja pembuatan dodol di Tanjung Pura sejak kelahiran sampai saat penelitian ini dihitung dalam tahun

Kuesioner Menyebarkan

kuesioner kepada responden

1. Rendah, jika umur < nilai median

2. Tinggi, jika umur > nilai median

Ordinal

4. Jenis Kelamin Perbedaan genetik dari

jenis kelamin pekerja pembuatan dodol di Tanjung Pura

Kuesioner Menyebarkan

kuesioner kepada responden

1. Perempuan 2. Laki-laki

Nominal

5. Masa Kerja Lamanya pekerja

melakukan pekerjaannya sebagai pembuat dodol di Tanjung Pura sampai penelitian berlangsung

Kuesioner Menyebarkan

kuesioner kepada responden

1. Rendah, jika masa kerja < nilai median 2. Tinggi, jika

masa kerja > nilai median

Ordinal

6. Lama Kerja Rentang waktu pekerja

pembuatan dodol di

Kuesioner Menyebarkan

kuesioner kepada

1. Rendah, jika lama kerja <

(69)

52

Tanjung Pura dalam membuat dodol dalam satu hari kerja

responden nilai median

2. Tinggi, jika lama kerja > nilai median

7. Kebiasaan

Merokok

Kegiatan menghisap rokok yang dilakukan berulang kali, teratur dan sulit untuk dihentikan

Kuesioner Menyebarkan

kuesioner kepada responden

1. Ya

2. Tidak

(70)

53

3.6 Aspek Pengukuran

3.6.1 Penentuan Faktor Individu

Penentuan karakteristik individu meliputi variabel umur, jenis kelamin,

masa kerja, lama kerja dan kebiasaan merokok.

Penilaian umur didasarkan pada ulang tahun terakhir dari penelitian dilakukan.

Penilaian umur dengan menggunakan nilai median dari seluruh umur responden ,

sehingga dikategorikan sebagai berikut:

1. Rendah, jika umur < nilai median

2. Tinggi, jika umur > nilai median

Penilaian jenis kelamin dikategorikan sebagai berikut :

1. Perempuan

2. Laki-laki

Penilaian masa kerja didasarkan pada tahun sejak mulai bekerja sebagai

pembuat dodol sampai saat tahun penelitian dilakukan. Penilaian masa kerja

dengan menggunakan nilai median dari seluruh masa kerja responden, sehingga

dikategorikan sebagai berikut:

1. Rendah, jika masa kerja < nilai median

2. Tinggi, jika masa kerja > nilai median

Penilaian lama kerja didasarkan pada lamanya waktu pembuatan dodol

dalam satu hari, dimulai dari tahap persiapan sampai tahap terakhir. Penilaian

lama kerja dengan menggunakan nilai median dari seluruh lama kerja responden,

sehingga dikategorikan sebagai berikut:

(71)

54

2. Tinggi, jika lama kerja > nilai median

Penilaian kebiasaan merokok didasarkan pada banyaknya jumlah rokok

yang dihisap pekerja dalam hitungan batang perhari. Penilaian kebiasaan merokok

dikategorikan sebagai berikut :

1. Ya

2. Tidak

3.6.2 Penentuan Penilaian Risiko Pekerjaan dengan Metode REBA (Rapid Entire Body Assesment)

Penilaian risiko pekerjaan dengan metode REBA didasarkan pada hasil

pengamatan untuk mendapatkan formula yang tepat dalam pengkajian faktor

ergonomi di tempat kerja, termasuk dampak dari desain tempat kerja dan

lingkungan kerja, penggunaan peralatan, dan sikap pekerja yang mengabaikan

risiko. Untuk mengamati sikap atau postur kerja dapat digunakan kamera sehingga

didapatkan data postur tubuh yang valid dan akurat untuk tahap selanjutnya.

Postur kerja yang akan dinilai ditentukan berdasarkan pertimbangan

kriteria antara lain seperi postur janggal, gerakan repetitif, postur statis dalam

jangka waktu yang lama, dan postur ekstrim saat bekerja. Postur kerja yang akan

dinilai kemudian dilakukan pengukuran besar sudut-sudut dengan menggunakan

busur gambar. Penilaian dimasukkan ke dalam tabel-tabel sesuai segmen-segmen

tubuh yaitu terdiri dari tabel A meliputi punggung, leher, kaki yang ditambah

(72)

55

pergelangan tangan yang ditambahkan dengan nilai pegangan/coupling. Apabila

postur tubuh bergerak dari posisi netral, maka nilai risiko akan bertambah.

Setelah didapatkan nilai tabel A dan tabel B kemudian dijumlahkan

dengan menggunakan tabel C yang ditambahkan dengan nilai aktivitas kemudian

sehingga didapatkan lah hasil REBA. Dari penilain REBA decision didapat

skoring dengan kriteria :

1. Skor 1 masih dapat diterima

2. Skor 2-3, tingkat risiko MSDs rendah

3. Skor 4-7, tingkat risiko MSDs sedang

4. Skor 8-10, tingkat risiko MSDs tinggi

5. Skor 11-15, tingkat risiko MSDs sangat tinggi

+

Gambar 3.1 bagan alur penilaian REBA Nilai Skor B Nilai Skor A

[image:72.595.158.482.469.601.2]

Nilai Skor C Tabel C

Nilai Aktivitas

(73)

56

3.6.3 Penentuan Penilaian Risiko Pekerjaan dengan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment)

Penilaian risiko pekerjaan dengan metode REBA didasarkan pada hasil

pengamatan untuk mendapatkan formula yang tepat dalam pengkajian faktor

ergonomi di tempat kerja, termasuk dampak dari desain tempat kerja dan

lingkungan kerja, penggunaan peralatan, dan sikap pekerja yang mengabaikan

risiko. Contoh kegiatan yang cocok menggunakan RULA adalah kegiatan yang

tidak terlalu banyak berubah dan statis seperti aktivitas yang memakai komputer,

manufaktur dan aktivitas kasir. Untuk mengamati sikap atau postur kerja dapat

digunakan kamera sehingga didapatkan data postur tubuh yang valid dan akurat

untuk tahap selanjutnya.

Proses penilaian risiko pekerjaan dengan menggunakan metode RULA

dilakukan dengan menggabungkan antara nilai dari table A dengan nilai dari table

B. Gunakan tabel A untuk menghasilkan skor tunggal dari lengan atas, lengan

bawah dan pergelangan tangan. Kemudian dicatat dalam table dan dimasukan ke

dalam skor penggunaan tenaga dan skor beban untuk menghasilkan skor A. Sama

seperti sebelumnya penilaian punggung, leher dan kaki digunakan untuk

menghasilkan nilai tunggal yang menggunakan tabel B. Penilaian ini akan

kembali dilakukan apabila risiko terhadap muskuloskeletal berbeda. Penilaian

kemudian ditambahkan dengan skor penggunaan tenaga dan skor beban untuk

menghasilkan nilai B. Nilai A dan B dimasukan kedalam Tabel C dan kemudian

(74)

57

Hasil ukur dengan metode RULA dapat dikategorikan menjadi : 1. Risiko rendah (skor 1-2)

2. Risiko Sedang (skor 3-4)

3. Risiko Tinggi (skor 5-6)

4. Risiko Sangat Tinggi (skor 7) (Stanton, 2005)

3.6.4 Penentuan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) dengan Nordic Body Map

1. Gejala nyeri musculoskeletal tergantung pada rasa sakit yang disebabkan

oleh cedera atau kerja berlebihan dan apakah kronis atau akut. Gejala dapat

berbeda-beda dari satu orang ke orang lainnya. Gejala umum musculoskeletal

meliputi (Wise, 2014)

f. Sakit dan Nyeri

g. Otot terasa seperti ditarik-tarik atau keram karena terlalu lama bekerja

h. Lelah

i. Gangguan tidur

j. Sensasi terbakar pada otot

Apabila mengalami lebih dari satu atau beberapa dari gejala umum

tersebut, maka dapat dikatakan bahwa seseorang mengalami keluhan

(75)

58

1. Tidak Mengeluh (jika < 2 keluhan)

2. Mengeluh (jika > 2 keluhan)

2. Nordic Body Map (NBM) digunakan untuk mengetahui lokasi dari

bagian-bagian otot yang dirasa tidak nyaman dapat berupa sakit dan nyeri, otot terasa

seperti ditarik-tarik atau keram karena terlalu lama bekerja, Lelah, gangguan

tidur, otot berkedut, sensasi terbakar pada otot oleh pekerja dengan menggunakan

checklist ergonomi terstandarisasi yang berisi gambar tubuh manusia seperti leher,

bahu, punggung bagian atas, siku, punggung bagian bawah, pergelangan

tangan/tangan, pinggang/pantat, lutut dan tumit/kaki. Penilaian ini menggunakan

skala:

1. Ya

2. Tidak

3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Teknik Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh, dianalisis melalui proses pengolahan data yang

mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Editing, penyuntingan data dilakukan untuk menghindari kesalahan atau

kemungkinan adanya kuesioner yang belum terisi.

2. Coding, pemberian kode atau scoring pada tiap jawaban untuk memudahkan

entry data.

3. Entry data, data yang telah diberi kode tersebut kemudian dimasukkan dalam

(76)

59

4. Cleaning, dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap data yang masuk

sebelum data dianalisis.

5. Data-data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan analisis univariat dan

analisis bivariat.

3.7.2 Analisis Data

Data yang telah diolah melalui teknik pengolahan data dengan bantuan

komputer menggunakan program pengolahan data statistik sebagai berikut :

1) Analisis Univariat

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat, yaitu analisis

yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi dan frekuensi dari

faktor pekerjaan dan faktor individu dengan menggunakan program SPSS.

2) Analisis Bivariat

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor

individu (umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja, kebiasaan merokok)

dengan terjadinya keluhan musculoskeletal disorders. Variabel independen dan

dependen merupakan data kategorik maka uji statistik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji Chi-Square (X2) dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisa data dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas dengan α (0,05). Ho diterima jika p > α berarti tidak ada hubungan dan Ho ditolak jika p < α berarti

ada hubungan. Apabila uji Chi-Square (X2) tidak memenuhi syarat, maka dilanjutkan dengan uji Exact Fisher.

Analisa yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara sikap kerja

(77)

60

independen dan dependen merupakan data ketegorik maka uji statistic yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji Spearman dengan tingkat kepercayaan

95%. %. Analisa data dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas dengan

α (0,05). Ho diterima jika p > α berarti tidak ada hubungan dan Ho ditolak jika p <

(78)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis

Tanjung Pura merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Langkat

yang memiliki potensi yang besar terutama pada sektor industri khususnya

industri pembuatan dan penjual dodol. Tanjung pura terdiri dari 19 desa/kelurahan

yang beberapa diantaranya merupakan penghasil dodol yaitu:

Tabel 4.1 Desa/Kelurahan di Tanjung Pura

Desa/Kelurahan di Tanjung Pura

1. Kelurahan Pekan Tanjung Pura 11. Desa Pantai Cermin

2. Desa Serapuh Asli 12. Desa Pematang Cengal

3. Desa Pematang Tengah 13. Desa Bubun

4. Desa Paya Perupuk 14. Desa Tapak Kuda

5. Desa Pekubuan 15. Desa Kwala Langkat

6. Desa Teluk Bekung 16. Desa Kwala Serapuh

7. Desa Baja Kuning 17. Desa Karya Maju

8. Desa Pematang Sungai 18. Desa Suka Maju

9. Desa Pulau Banyak 19. Desa Pematang Cengal Barat

10.Desa Lalang

Kecamatan Tanjung Pura berada diketinggian 4 meter diatas permukaan

(79)

62

pantai 22.289 m. Jarak antara kantor camat dengan kantor Bupati ±20 Km. Secara

administratif kecamatan Tanjung Pura mempunyai batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Hinai

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gebang

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Secanggang

4.1.2 Demografi

1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2013

Sumber : Profil Kecamatan Tanjung Pura Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.2 dapt diketahui bahwa penduduk berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 35.188 (50,9%) dan penduduk berjenis kelamin perempuan adalah

sebanyak 33.883 (49,1%).

2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2013

No Jenis Kelamin Jumlah %

1. 2. Perempuan Laki-laki 33.883 35.188 49,1 50,9

Jumlah 69.071 100

No Jenis Pekerjaan Jumlah %

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Petani Pedagang Nelayan Buruh

[image:79.595.114.510.645.756.2]
(80)

63

Sumber : Profil Kecamatan Tanjung Pura Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa paling banyak bekerja sebagai

petani yaitu 6.539 (31,4%) dan paling sedikit bekerja sebagai industri yaitu 226

(1,1%).

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Secara umum, data distribusi frekuensi pekerja pembuatan dodol

berdasarkan umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja dan kebiasaan merokok

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi hasil penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja dan kebiasaan merokok pada pekerja pembuatan dodol di kecamatan Tanjung Pura Tahun 2016 No. Responden Umur (tahun) Jenis Kelamin Masa Kerja (tahun) Lama Kerja (jam) Kebiasaan Merokok

1 26 Laki-laki 5 8 Ya

2 32 Laki-laki 8 8 Ya

3 37 Perempuan 9 5 Tidak

4 21 Laki-laki 4 5 Ya

5 41 Laki-laki 15 8 Ya

6 37 Laki-laki 8 6 Ya

7 42 Laki-laki 15 7 Ya

8 25 Laki-laki 9 5 Tidak

9 24 Perempuan 4 10 Tidak

10 33 Perempuan 6 10 Tidak

11 27 Perempuan 4 10 Tidak

12 23 Perempuan 4 10 Tidak

13 24 Perempuan 4 10 Ya

14 21 Perempuan 3 10 Tidak

15 23 Laki-laki 5 4 Ya

16 51 Laki-laki 13 6 Tidak

17 49 Laki-laki 13 8 Ya

18 47 Laki-laki 9 7 Ya

19 53 Laki-laki 8 5 Ya

8. Dan lain-lain 3.546 17,1

[image:80.595.119.502.415.745.2]
(81)

64

20 34 Laki-laki 6 6 Ya

21 46 Laki-laki 9 6 Ya

22 36 Perempuan 6 8 Tidak

23 25 Perempuan 5 7 Tidak

24 26 Perempuan 5 7 Tidak

25 24 Perempuan 4 6 Tidak

26 28 Perempuan 7 6 Tidak

27 24 Perempuan 5 6 Tidak

28 30 Perempuan 9 8 Tidak

29 40 Perempuan 9 6 Tidak

30 37 Perempuan 8 6 Tidak

4.2.1 Umur Pekerja Pembuatan Dodol

Umur adalah jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran sampai saat

dilakukan penelitian berdasarkan ulang tahun terakhir. Berdasarkan data hasil

pada tabel 4.4 maka umur berdasarkan median dapat dikategorikan sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan umur di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pekerja pembuatan dodol

berdasarkan umur yang terbanyak yaitu pada kelompok umur ≥31 tahun sebanyak

17 orang (56,7%) dan pada kelompok umur <31 tahun sebanyak 13 orang

(43,4%).

No Umur Jumlah %

1. 2.

<31 tahun

≥31 tahun

13 17

43,4 56,7

(82)

Gambar

Tabel C Nilai Skor B
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2013
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi hasil penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja dan kebiasaan merokok pada
Tabel 4.6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul “Analisis Faktor Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) Dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) Pada Pekerja Laundry ” telah diuji dan disahkan

Perumusan masalah yang akan dibahas adalah apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada nelayan di Kecamatan

Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional Studi yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian musculoskeletal disorders pada

Hasil penelitian Abdul Rahman (2017) tentang analisis postur kerja dan faktor yang berhubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan MSDs yang diantaranya faktor usia, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan

engaruh faktor Beban terhadap keluhan musculoskeletal disorders karena p= 0.000 dinyatakan memiliki pengaruh terhadap MSDs , karena p&lt; 0.05 maka H0

ANALISIS TINGKAT KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS MSDs PADA PEKERJA PABRIK ROTI DI JAKARTA LU’LU HANIFAH-25000119130178 2023-SKRIPSI Keluhan musculoskeletal disorders menjadi salah

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan maka, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi level resiko musculoskeletal disorders MSDs Pada pekerjaan menjahit dan packing yang