• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iii

ABSTRAK

Keluhan musculoskeletal disorder (MSDs) adalah keluhan pada bagian otot-otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan yang sangat ringan sampai berat. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan sakit permanen pada otot, sendi dan ligamen serta mengurangi produktivitas dan efisiensi kerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan terjadinya musculoskeletal disorder (MSDs) pada pekerja

Pembuatan dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 30 orang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan dua uji statistik yaitu chi-square untuk melihat adanya hubungan antara faktor individu dengan keluhan MSDs sedangkan Spearman

untuk variabel sikap kerja.

Hasil penelitian menunjukkan pekerja pembuatan dodol mengalami keluhan sakit terbanyak pada adalah bahu sebanyak 27 orang (90,0%), pinggang belakang sebanyak 23 orang (76,7%), lengan atas sebanyak 14 orang (46,7%), leher bagian atas sebanyak 13 (43,3%), dan betis sebanyak 14 (46,7%). Tingkat keluhan nyeri punggung bawah yang paling banyak dialami pengemudi yaitu kategori sedang sebanyak 7 orang (46,7%) dan kategori ringan sebanyak 6 orang (40,0%).

Hasil penilaian proses pengadukan dengan REBA sebanyak 8 orang (53,3%) yang berisiko mengalami MSDs tinggi. Penilaian proses pengemasan dengan RULA sebanyak 12 orang (80%) memerlukan tindakan perbaikan segera. Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa umur (P value = 0,026), masa kerja (P value = 0,037), sikap kerja pengadukan (P value = 0,046) dan sikap kerja pengemasan (P value = 0,025) dengan alpha 5% diyakini memiliki hubungan dengan terjadinya keluhan MSDs.

Pekerja pembuatan dodol disarankan untuk bekerja sesuai kemampuan dan mengatur jam kerja dan jam istirahat. Melakukan gerakan peregangan sebelum, saat istirahat dan setelah bekerja untuk memberikan kenyamanan dan mengurangi nyeri yang dirasa.

Kata kunci : Pekerja Pembuatan Dodol, Faktor Individu, Sikap Kerja, Keluhan MSDs

(2)

iv

ABSTRACT

Musculoskeletal disorders (MSDs) are the complaint in the skeletal muscles that one feels complaint ranging from mild to very severe. If this condition occurs in a long time can cause permanent pain in muscles, joints and ligaments and reduce productivity and work efficiency.

This research aims to identify many factors that correlated the complaint musculoskeletal disorders (MSDs) in dodol making workers on Tanjung Pura regency of Langkat in 2016. This research is a quantitative research with cross sectional design. The sample was 30 people obtained from using purposive sampling technic. This study used two statistical tests of chi square to analyze the correlation between individual factors with symptoms of MSDs, and the Spearman test for variable working posture.

The results of the study showed that the biggest number dodol making workers had complaints of pain on shoulder was 27 workers (90%), the back waist was 23 workers (76,7%), the upper arm was 14 workers (46,7% ), the upper neck was 13 workers(43,3%) and calf of leg was 14 workers (46,7%).

The results of the assessment mixing process using REBA method that shows the dodol making workers was 8 workers (53,3)on high MSDs risk. The result of assessment packing process using RULA method that shows the dodol making workers was 12 workers (80%) need investigate further and change soon. The result of statistic test showed that age (P value = 0,026), working period (P value = 0,037), mixing working posture (P value = 0,046) and packing working posture (P value = 0,025) with an alpha of 5% was believed to have relationship with the occurrence of MSDs complaints

Dodol making workers is advised to work in capacity and set working time and rest period. Doing some starching moved on before, time of rest, and after had worked to give comfortable and eliminated the pain felled.

Keywords : Dodol Making Worker, Individual Factors, Working Posture, MSDs Complaints.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul “Analisis Faktor Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) Dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) Pada Pekerja Laundry ” telah diuji dan disahkan

Perumusan masalah yang akan dibahas adalah apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada nelayan di Kecamatan

Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional Studi yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian musculoskeletal disorders pada

Hasil penelitian Abdul Rahman (2017) tentang analisis postur kerja dan faktor yang berhubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan MSDs yang diantaranya faktor usia, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan

engaruh faktor Beban terhadap keluhan musculoskeletal disorders karena p= 0.000 dinyatakan memiliki pengaruh terhadap MSDs , karena p< 0.05 maka H0

ANALISIS TINGKAT KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS MSDs PADA PEKERJA PABRIK ROTI DI JAKARTA LU’LU HANIFAH-25000119130178 2023-SKRIPSI Keluhan musculoskeletal disorders menjadi salah

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan maka, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi level resiko musculoskeletal disorders MSDs Pada pekerjaan menjahit dan packing yang