• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) YANG TERDIRI DARI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI PADA PT JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) YANG TERDIRI DARI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI PADA PT JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PADA PT JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh ABDUR ROHIM

F3208096

PROGRAM STUDY DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user

Sebuah karya yang sederhana ,namun begitu berharga bagiku dan

kupersembahkan kepada:

Ø

Orang tuaku tercinta yang selalu mendorongku dan mendoakanku.

Ø

Pacarku yang selalu menyemangati aku .

Ø

Toety, Yopita, tennesa, A topik, Agus, Nur K, Adi, Yonas dan

sahabat yang lainnya.

(5)

commit to user

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,

tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat

kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada

sebelumnya.

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu,

mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat

rezeki melimpah.

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan,

kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera

(6)

commit to user

Segala puij bagi ALLAH yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan laporan magang kerja dengan judul: ’’PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) YANG TERDIRI DARI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI PADA PT JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA’’

Guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar ahli madya jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan laporan magang ini tidak jarang penulis menemukan hambatan dan rintangan umum berkat bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan dengan baik ,untuk ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Djoko Purwanto, M.B.A selaku Ketua Program Diploma Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Harmadi, MM ,selaku dosen pembiming TA yang telah memberikan motivsi dan bimbingan kepada penulis dalam proses penulisan TA ini

4. Seluruh dosen manajemen pemasaran fakultas ekonomi,yang selama ini telah memberikan banyak ilmu dan pengarahan

5. Bapak Herdian Yuliatmoko,SE selaku pimpinan PT.Jawi Antik Furniture Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

(7)

commit to user

8. Sahabat-sahabatku, Novia, Imbar, Dion, Fendy yang selalu mengarahkanku. Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan TA ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu apabila ada kata yang tidak berkenan, penulis mohon maaf, Penulis juga mengharapkan atas kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan TA ini, Semoga TA ini dapat bermanfaat bagi bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca, Amin

Surakarta, 17 Juli 2011

(8)

commit to user

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Metode Penelitian ... 5

F. Teknik Pengumpulan Data ... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Pengertian Marketing MIX ... 8

B. Produk... 11

C. Harga ... 17

D. Promosi ... 19

E. Distribusi ... 23

BAB III : PEMBAHASAN ... 31

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 31

B. Laporan Magang Kerja ... 41

C. Analisis Data ... 45

BAB IV : PENUTUP ... 49

(9)
(10)

commit to user

(11)

commit to user

(12)

commit to user

PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) YANG TERDIRI DARI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI

PADA PT JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA

ABDUR ROHIM F3208096

Bauran pemasaran atau Marketing MIX memang sangatlah penting dalam memasarkan sebuah produk pada perusahaan. Produk atau barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan akan laku atau tidak tergantung bagaimana sebuah perusahaan dalam mengatur strategi bauran pemasaran pada perusahaan tersebut.

Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah melalui wawancara, observasi serta studi pustaka guna mendapatkan data primer dan sekunder yang mendukung penulisan tugas akhir ini. Teknik pembahasan dengan cara analisis deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis, alasan, dan penjabaran keadaan yang sebenarnya, kemudian melakukan pengumpulan serta penafsiran yang disesuaikan dengan teori untuk mengetahui penerapan strategi bauran pemasaran pada PT Jawi Antik Furniture Surakarta.

PT Jawi Antik Furniture Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak dibidang furniture yang mana pemasaran produknya melalui cara ekspor kepada negara – Negara diseluruh dunia seperti singapura, belgia, perancis dan lain sebagainya. Strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Jawi Antik Furniture Surakarta sudah sangat memadahi atau sudah bagus, yang mana untuk produk yang dikeluarkan selalu mendapat respon dari konsumen. Untuk harga juga tidak memberatkan para konsumen, ini terbukti dari tidak adanya pembatalan kontrak dagang dikarenakan masalah harga yang mahal. Dalam mempromosikan prduk-produknya menggunakan media elektronik yaitu internet, PT Jawi Antik Furniture Surakarta memiliki web yang dapat diakses secara online. Dalam mendistribusikan barang telah menggunakan system pengiriman barang yang aman dan mamanuhi standar internasional.

Dari pengamatan yang penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai macam cara yang efektif, yaitu produk yang ditawarkan sangat beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan konsumen, pembayaran dapat dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit, pendistribusian baarang sangat aman dan lancer, serta promosi dilakukan dengan berbagai macam cara.

(13)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dunia, maka semakin meningkatnya permintaan dari para konsumen yang semakin beragam. Begitu juga dengan setiap perusahaan – perusahaan di seluruh dunia dalam menjalankan usahanya untuk mendapatkan konsumen lebih banyak dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut.

Persaingan antar perusahaan semakin keras dan semakin canggih, terlebih untuk perusahaan yang menjalani bisnis Ekspor ke berbagai negara di seluruh belahan dunia. Teknologi yang digunakan dalam mempromosikan produk untuk menarik perhatian konsumen lebih teroerganisir dan terancang dengan baik, sehingga konsumen lebih mudah tertarik untuk membeli.

Kebutuhan dalam menjalankan usahanya diperlukan kecepatan, ketelitian, keterampilan, keuletan dan juga kekreatifan dari berbagai staf dalam perusahaan tersebut untuk bekerjasama menjalankan usaha, sehingga semua dapat membentuk suatu kekuatan yang lebih besar dalam menangani setiap permintaan para konsumen.

(14)

commit to user

2

adalah Produk (Prodact), Harga (Price), Distribusi (Place) dan Promosi (Promotion).

Pengembangan strategi bauran pemasaran adalah sebuah cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan atau mendapatkan konsumen lebih banyak dalam keadaan seperti saat ini. PT Jawi Antik Furniture Surakarta adalah perusahaan yang bergerak dibidang furniture yang pemasarannya keluar negei atau ekspor keberbagai Negara dibelahan dunia. Untuk meningkatkan penjualan dan mendapatkan konsumen lebih banyak, PT Jawi Antik Furniture Surakarta harus mengembangkan strategi bauran pemasaran agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Berdasarkan gambaran permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis ingi mengadakan suatu penelitian dengan judul :

PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) YANG TERDIRI DARI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI

PADA PT JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA

B. Rumusan masalah

(15)

commit to user

3 C. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui cara penerapan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari Produk, harga, distribusi dan promosi pada PT Jawi Antik Furniture Surakarta dalam menjalankan usahanya yang bergerak dibidang Furniture.

D. Manfaat Penelitian

Praktek kerja lapangan memiliki banyak kegunaan serta sarana utama yang ingin diperoleh gengan adanya kerja praktek lapangan tersebut. Baik dari mahasiswa, perguruan tinggi, maupun instansi atau perusahaan itu sendiri. Adapun manfaat yang ingin dicapai antara lain;

1. Bagi mahasiswa

Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja yang dibutuhkan sebelum mahasiswa tersebut terjun langsung kedalam dunia kerja yang nyata dalam bidangnya tersebut.

2. Bagi perguruan tinggi

Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara perusahaan, instansi ataupun lembaga yang bersangkutan dengan perguruan tinggi.

3. Bagi instansi, lembaga, ataupun perusahaan

(16)

commit to user

4 E. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan adah PT. Jawi Antik Furniture Surakarta yang beralamatkan di Jl. Bayangkara No.57 Solo, Jawa Tengah, Indonesia 571000 Telepon +62271-741743, Fax +62271-741743, Web http://jafurniture-indonesia.com.

2. Sumber data a. Data primer

Data yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber atau pihak terkait seperti pimpinan perusahaan atau staff perusahaan.

b. Data sekunder

Data yang diperoleh dari catatan perusahaan, referensi atau sumber–sumber data yang telah tersedia seperti data manajemen yang berhubungan dengan penyusunan Tugas Akhir.

3. Jenis Data

a. Data kuantitatif

(17)

commit to user

5 F. Teknik pengumpulan data

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan tema penulisan secara langsung kepada pihak perusahaan untuk memperoleh data–data yang diperlukan dalam penulisan.

2. Studi pustaka (Berbagai macam buku sebagai referensi)

(18)

commit to user

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Marketing MIX

Dalam tinjauan yang lebih mendalam, sebenarnya barang itu tidak hanya meliputi atribut fisik saja, melainkan juga meliputi sifat-sifat non fisik. Seperti harga, nama produk / merk, nama penjual, nama perusahaan yang mengeluarkan produk tersebut dan masih banyak yang lain. Semua unsur tersebut dipanddang sebagai alat pemuas kebutuhan konsumen. Kombinasiyang berbeda dari unsur-unsur tersebut akan memberikan tingkat kepuasan yang berbeda pula, karena kombinasi tersebut merupakan produk tersendiri.jadi pengertian tenteng produk itu sendiri akan lebih tepat didefinisikan sebagai berikut; Marketing MIX ini merupakan sebuah vaeriabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan kegiatan konsumen. Variabel – variabel yang terdapat didalamnya adalah produk, harga, distribusi, dan promosi (Swasta & Irawan, 1999)

Kegiatan – kegiatan yang dimasukkan kedalam definisi tersebut adalah termasuk keputusan – keputusan dalam empat variabel, yaitu: Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi.

(19)

commit to user

7

Kegiatan – kegiatan ini perlu dikombinasikan dan di koordinasikan agar perusahaan dapat melaksanakan tugas pemasarannya seefektif mungkin. Jadi perusahaan tidak hanya memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga harus mengkoordinir berbagai macam elemen dari marketing MIX tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.

Variable – variable marketing MIX dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil suatu strategi dalam usaha mendapatkan posisi yang kuat di pasar. Misalnya, perusahaan menggunakan variable marketing MIX yaitu produk dan harga (Swasta & Irawan, 1999 : 79)

Masing – masing variable dapat dibuat dalam berbagai tingkatan yaitu: Kualitas produk dan harga tinggi, Kualitas produk dan harga sedang, Kualitas produk dan harga rendah

(20)

commit to user

8

Tabel 2.1

strategi marketing mix

Rendah Sedang Tinggi

Tinggi

Marketing mix harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluar jangkauan perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor internal adalah variabel-variabel yang terdapat dalam marketing mix yakni : produk (Product), harga (Price), Distribisi (place), dan promosi (Promotion).

Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Principles of Marketing, adalah : “Marketing mix is the set of marketing foola that the firm uses to pursite its marketing objectives in

(21)

commit to user

9

himpunan foola pemasaran yang perusahaan menggunakan untuk pursite tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.

Sedangkan, pengertian marketing mix menurut William J. Stanston, dalam bukunya yang bertajuk Fundamentals of Marketing, adalah : “Marketing mix is the term that is used to described the combination of the four inputs that constitute the core of an organization’s marketing

system. These four elements are the product offering, the price

structure, the promotion activities, and the distribution system”. Yang artinya adalah Campuran Pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kombinasi dari empat input yang merupakan inti dari sistem pemasaran organisasi. Keempat elemen adalah penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistemdistribusi.

Dari definisi-definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa marketing mix merupakan kombinasi dan empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin

B. Product (Produk)

(22)

commit to user

10

perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Sebagian besar produk yang kita bayangkan adalah produk fisik, seperti misalnya mobil, toaster (pemanggang roti), sepatu, telur, buku dan masih banyak lain lagi. Akan tetapi, produk juga mencakup jasa (kadang – kadang disebut produk jasa), seperti misalnya pemangkasan rambut, laundry, konser, wisata dan lail - lain.

Untuk menciptakan sebuah produk baru, seorang perencana harus memperhitungkan dalam tiga ingkatan. Tingkatan yang paling dasar adalah inti produk, wujud produk dan produk yang disempurnakan.

Pada dasarnya setiap produk secara hirarkis berhubungan dengan produk tertentu lainnya. Hirarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan tipe produk yang akan memuaskan kebutuhan tersebut. Berikut ini identifikasi tujuh tingkat hirarki produk dengan contohnya. 1. Identifikasi tujuh tingkat hirarki produk

a. Need family yang merupakan elemen dasar dari lahirnya sebuah produk. Misalnya: keamanan. Pelanggan butuh keamanan untuk kehidupan masa depan dan keluarganya. b. Product family merupakan kelas produk yang memenuhi

(23)

commit to user

11

c. Product class adalah sekelompok produk yang dianggap dapat memenuhi keinginan pelanggan misalnya: institusi keuangan. Tabungan, deposito dan sejenisnya termasuk dalam kelas produk institusi keuangan.

d. Product line adalah beberapa lini produk dalam sebuah product class yang saling berkaitan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sama. Misalnya: asuransi jiwa, bank dan sebagainya. Institusi keuangan itu bisa berupa perusahaan asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, bank, sekuritas dan sebagainya.

e. Product type merupakan item-tem produk dalam bentuk yang berbeda tetapi masih dalam product class yang sama. Misalnya: asuransi jiwa yang seperti apa. Kalau product line-nya adalah asuransi jiwa maka asuransi jiwa juga memiliki beberapa jenis mulai dari cakupan pertanggungan, jenis premi dan sebagainya.

f. Brand yaitu merek yang dijual oleh sebuah produk. Misalnya: merek. Asuransi jiwa dengan merek apa.

(24)

commit to user

12

2. Lima Tingkatan Produk

Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan

potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah :

Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer really buying) yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.

Basic product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.

Expected product (namely a set of attributes and conditions that the buyers normally expect and agree to when they purchase this product) yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.

Augmented product (namely that one includes additional service and benefit that distinguish the company’s offer from competitor’s offer) yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.

(25)

commit to user

13

3. Klasifikasi Produk

Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2002,p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:

a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :

1) Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.

2) Jasa

(26)

commit to user

14

b. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1) Barang tidak tahan lama (nondurable goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya.

2) Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

c. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu

Di dasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1) Barang konsumsi (consumer’s goods)

(27)

commit to user

15

2) Barang industri (industrial’s goods)

Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.

Menurut Kotler (2002, p.451), ”barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis”.

C. Price (Harga)

Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum

of all the value that consumers exchange for the benefits of having or

using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.

Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another

(28)

commit to user

16

dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:

1. Tiga perangkat perimbangan

a. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya) 1) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus).

Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.

(29)

commit to user

17

b. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai). Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.

c. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)

1) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku). Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.

2) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup). Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.

D. Promotion (Promosi)

Definisi menurut Stanton adalah :“Promotion mix is the combination of operasional selling, sales person, public relation. These are the

promotional tools that help an organization to achieve its marketing

(30)

commit to user

18

membantu organisasi untuk mencapai tujuanpemasaran. Sedangkan menurut Kotler yang dimaksud dengan promosi adalah : “Promotion includes all the activities the company undertakes to communicate and

promote its product the target market”. Yang artinya adalah: Promosi mencakup semua kegiatan perusahaan menyanggupi untuk berkomun ikasidan mempromosikan produk pasar sasaran

Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih baru maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya serangan yang datang dari para pesaing.

Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100)

(31)

commit to user

19

1. Promotion tools

a. Advertising (Periklanan). Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui. b. Personal selling (Penjualan perorangan) Penjualan perorangan

yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.

c. Sales promotion (Promosi penjualan) Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.

d. Public relation (Publisitas) Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.

Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengelompokan promosi penjualan

a. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.

(32)

commit to user

20

c. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.

d. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam. Ada 3 gagasan utama dalam perencanaan bisnis yang dikemukakan oleh Kotler-AB. Susanto (2000 : 80) ; Bahwa bisnis perusahaan seharusnya seperti ”Portofolio Investment ”, yaitu perlu diputuskan bisnis mana yang dapat dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau bahkan mungkin dihentikan. Karena tiap bisnis memiliki keuntungan masing-masing dan sumber daya perusahaan harus dikelola sesuai dengan potensi yang menguntungkan.

(33)

commit to user

21

Strategi perusahaan harus memiliki dan menetapkan rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka panjang dengan melihat posisi industri (lihat Identifikasi Pesaing), sasaran, peluang keahlian serta sumber daya perusahaan.

E. Distribusi (Tempat atau distribusi)

1. Pengertian Saluran Distribusi

Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible

and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.

Keegan (1996:123) mengutip dari The American Marketing Assosiation mendevinisikan saluran distribusi :

Saluran distribusi sebagai organisasi jaringan kerja yang terdiri dari agen dan lembaga-lembaga yang bersama-sama melakukan semua kegiatan yang diperlukan untuk menghubungkan produsen dengan pemakai untuk menyelesaikan tugas pemasaran.

(34)

commit to user

22

demikian, setiap produsen dalam menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen hendaklah dapat menyesuaikan dengan saat kapan dan dimana produk itu diperlukan serta siapa saja produk itu dibutuhkan.

Saluran distribusi dibutuhkan terutama karena adanya perbedaan yang menimbulkan celah-celah atau kesenjangan antara produksi dan konsumsi. Perbedaan jarak itu menurut Assaury (1996:212-213) meliputi:

2. Perbedaan jarak saluran distribusi

a. Perbedaan Jarak Geografis. Disebabkan perbedaan tempat pemusatan produksi dengan lokasi konsumen yang tersebar dimana-mana, sehingga jarak yang semakin jauh menimbulkan peranan lembaga penyalur menjadi penting. b. Perbedaan Jarak Waktu. Disebabkan perbedaan atau celah

waktu yang terjadi antara produksi dan konsumsi dari produk-produk yang dihasilkan secara besar-besaran. Terjadi karena pembelian dan konsumsi dari produk timbul dalam waktu tertentu, sedangkan produksi dilakukan secara lebih hemat dengan kegiatan produksi yang terus-menerus. Sehingga terdapat perbedaan waktu antara saat produksi dengan saat konsumsi atau penggunaannya.

(35)

commit to user

23

/ satuan yang rendah, sedangkan konsumsi atau pemakaian dalam jumlah yang kecil untuk jenis produk itu pada saat tertentu.

d. Perbedaan Varietas. Di mana sebagian perusahaan menspesialisasikan dirinya dalam memproduksi produk tertentu, sedangkan pembeli atau konsumen menginginkan produk yang beraneka ragam, sesuai dengan selera atau cita rasanya.

e. Perbedaan atau kesenjangan informasi dan komunikasi. Dimana konsumen sering tidak mengetahui sumber-sumber produksi dari produk-produk yang dibutuhkan atau yang diinginkannya, sedangkan produsen tidak mengetahui siapa dan dimana pembeli atau konsumen potensial berada. Akibatnya dibutuhkan fungsi distribusi yang dijalankan dalam saluran distribusi yang ada.

3. Fungsi Saluran Distribusi

(36)

commit to user

24

a. Informasi. Pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam lingkungan pemasaran.

b. Promosi. Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuatif yang dirancang untuk menarik pelanggan pada penawaran tersebut.

c. Negosiasi. Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.

d. Pemesanan. Komunikasi dari para anggota saluran distibusi ke produsen mengenai minat untuk membeli.

e. Pembiayaan. Perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat saluran distribusi.

f. Pengambilan Risiko. Penanggugan risiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran distribusi tersebut. g. Pemilikan fisik. Kesinambungan penyimpanan dan

pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.

(37)

commit to user

25

i. Hak Milik. Transfer kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau orang keorganisasi atau orang lain.

4. Arus Saluran Distribusi

Semua fungsi dan arus yang terjadi diantara dua anggota saluran distribusi dicatat dalam urutan normal. Beberapa dari arus ini merupakan arus yang bergerak ke depan (forward flow), yaitu fisik, kepemilikan, promosi. Lainnya merupakan arus yang bergerak ke belakang (backward flow), yaitu pemesanan dan pembayaran. Lainnya lagi, yaitu informasi, negosiasi, pembayaran, dan pengambilan risiko terjadi dalam dua arah

Menurut Kotler (2003:625) terdapat tipe-tipe arus saluran distribusi, yaitu :

a. Tipe-tipe arus saluran distribusi

1) Arus Fisik. Mengambarkan perjalanan produk secara fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir. 2) Arus Hak Kepemilikan. Mengambarkan permindahan

hak milik yang sebenarnya dari lembaga pemasaran itu ke badan usaha lainnya. Pemilikan berpindah produsen ke penyalur, kemudian ke konsumen.

(38)

commit to user

26

membayarkan kepada produsen dan kemudian produsen membayar kepada berbagai penyalur.

4) Arus Informasi. Mengambarkan arus pengaruh yang terarah (periklanan, penjualan, perseorangan, promosi dan publisitas) dari satu bagian ke bagian lain dalam sistem yang sama.

5) Arus Promosi. Mengambarkan bentuk-bentuk promosi yang digunakan.

Adapun arus saluran distribusi dapat dilihat pada gambar 2.1 1. Arus Fisik

Dealer Pengangkut Pelanggan

Pemasok Perusahan Dealer Pelanggan

(39)

commit to user

27

5. Arus Promosi

Gambar 2.1

Lima Arus Saluran Distribusi Sumber : Kotler (2003:588)

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi Perusahaan dalam mengambil keputusan untuk memilih penyalur yang akan memasarkan produknya, perlu dipertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan penyalur dan beberapa jumlah yang diikuti dengan penetapan fungsi-fungsi pemasaran yang harus dijalankan oleh penyalur serta syarat-syarat dan tanggung jawab penyalur tersebut.

a. Pengertian Distribusi Fisik

Para produsen mengunakan sistem ini untuk menyipan dan memindahkan barang sehingga barang - barang tersebut terjangkau oleh konsumen pada tempat dan waktu yang tepat. Kepuasan dan rasa tertarik konsumen sangat di pengaruhi oleh keputusan dan kemampuan distribusi penjual. Untuk dapat melaksanakan distribusi fisik baik dan tepat sehingga meningkatkan peranan sistem distribusi fisik dalam mempengaruhi hasil

(40)

commit to user

28

penjualan, maka perlunya kita agar memahami arti dari distribusi fisik yang sebenarnya.

Distribusi fisik berfungsi untuk menggerakan produk yang tepat, ke tempat dan waktu yang tepat. Distribusi fisik dapat pula di jalankan sebagai alat untuk menciptakan permintaan, karena dapat menarik konsumen dengan pelayanan yang baik. Jika fungsi ini dilakukan dengan efektif maka distribusi fisik dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan pelayanan guna memuaskan konsumen. Berikut ini adalah beberapa pengertian mengenai distribusi fisik :

Menurut Stanton (1994:429) yaitu, Distribusi fisik terdiri dari semua aktivitas yang berhubungan dengan pergerakan produk yang tepat, dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat.

Menurut Kotler (2000:537) yaitu,“Physical distribution involves planning, implementing and controlling the physical

flow of materials and good from points of origin the point of

(41)

commit to user

29 BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah berdirinya PT.Jawi Antik Surakarta a. Periode 1998 – 2002

(42)

commit to user

30

b. Periode 2002 – 2010

Pada periode ini, PT Jawi Antik sudah memperluas pangsa pasarnya, tidak hanya melayani pesanan dari dalam negri saja, melainkan juga menerima pesamam atau order dari luar negri seperti Singapura, Taiwan, Perancis, Ingris, Australia, Belgia dll.

2. Struktur Organisasi PT.Jawi Antik Surakarta

(43)

commit to user

31

3. Tugas dan fungsi jabatan

Tugas dari masing – masing jabatan dalam struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut:

a. Direktur Utama Bertugas untuk :

1) Memiliki wewenang secara menyeluruh terhadap jalannya perusahaan.

2) Melakukan pengawasan dan pengendalian investasi perusahaan.

3) Membuat dan menetapkan strategi perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Manajer Pemasaran Bertugas untuk :

1) Malaksanakan strategi pemasaran yang telah ditetapkan 2) Manemukan pasar atau pembeli

3) Merealisasikan transaksi yang terjadi dengan pelanggan c. Menejer Produksi

Bertugas untuk :

1) Bertanggung jawab melakukan pengawasan atas kualita produk yang dihasilkan

(44)

commit to user

32

3) Mengevaluasi kesalahan produk dan mencarikan jalan keluarnya / solusi.

d. Menejer Keuangan Bertigas untuk :

1) Bertanggung jawab atas segala administrasi, pembukuan dan keuangan perusahaan.

2) Mengurus inventarisasi perusahaan. 3) Membuat laporan keuangan.

4) Mempertanggung jawabkan segala tindakan dalam bidang keuangan kepada coordinator perusahaan.

e. Menejer Personalia Bertugas untuk :

1) Menyelenggarakan daftar inventaris karyawan dan pengawasan yang berhubungan dengan pelaksanaan tatatertib perusahaan.

2) Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan dalam hal kesejahteraan karyawan.

(45)

commit to user

33

f. Produksi

Bertugas untuk :

1) Menjaga kelancaran proses produksi dan melaksanakan tugas operasional.

2) Mengkoordinir penerimaan bahan baku, proses produksi, serta pengiriman barang.

3) Memberikan daftar atau klasifikasi bahan baku yang di butuhkan kepada divisi bahan baku.

4. Kondisi Umum Perusahaan

PT.Jawi Antik Surakarta terletak dekat dengan bundaran baron. Yaitu di Jl. Bayangkara No.57 Solo, Jawa Tengah, Indonesia 571000 Telepon +62271-741743, Fax +62271-741743, Web http://jafurniture-indonesia.com.

PT.Jawi Antik Surakarta memiliki tempat pameran produk-produknya sendiri yang terletak di Jl. Bayangkara No.57 Surakarta. Itu terletak di pinggir perempatan bundaran baron Surakarta. Sehingga sangat strategis untuk mempromosikan produk-produknya.

5. Personalia

(46)

commit to user

34

Direktur Utama 1 Orang

Wakil Direktur 1 Orang

Karyawan Kantor 31 Orang Karyawan Harian 86 Orang

Ditambah pegawai pemborong yang jumlahnya tidak pasti. Tergantung kebutuhan perusahaan.

6. Jam kerja

PT Jawi Antik Furniture menetapkan aturan jam kerja bagi karyawan dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Karyawan bekerja dari hari senin sampai sabtu. Apabila terdapat banyak ordr dan harus segera dikirim, maka bila diperlukan karyawan akan diperkerjakan lembur untuk segera menyelesaikan order tersebut.

Adapun aturan waktu bekerja di Jawi Antik dapat dilihat pada table 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Perincian Jam Kerja

Di PT.JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA

Hari Jam kerja Istirahat

Senin – Kamis 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00

Jum’at 08.00 – 16.00 11.30 – 13.00

Sabtu 08.00 – 14.00 12.00 – 13.00

(47)

commit to user

35

7. System Gaji

System pemberian gaji karyawan di PT,JAWI ANTIK FURNITURE SURAKARTA terdapat 2 macam, yaitu:

a. Gaji Harian

Gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan jumlah hari bekerja dalam satu minggu.

b. Upah bulanan

Gaji yang diberikan kepada karyawan atau staf kantor setiap bulan. Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur akan diberikan upah tambahan yang akan diberikan bersamaan dengan gaji yang mereka terima.

8. Bidang usaha

PT Jawi Antik Furniture Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ekspor furniture atau meubel polos yang khusus terbuat dari kayu jati berkualitas tinggi ke berbagai negara. Tetapi pada PT Jawi Antik Furniture Surakarta juga menerima pesanan meubel ukir dan penggunaan bahan lain, seperti marmer. Tetapi produk tersebut merupakan produk special yang mana PT Jawi Antik memesannya di luar perusahaan itu sendiri.

9. Penjualan

(48)

commit to user

36

besar pada negara – negara diseluruh dunia. Akan tetapi PT jawi Antik juga melayani pemesanan dari dalam negeri.

10. Produk yang dihasilkan

Untuk produk yang dihasilkan olet PT.Jawi Antik Surakarta adalah dekorasi dalam ruangan dan luar ruangan. Untuk dekorasi dalam ruangan dibagi kedalam 14 jenis dekorasi, yaitu; Basket, Block leg, Book rack, Chairs, Coffee table, Console table, Cubes,

Cupboard, Display Cabinet, Dressoir, Small Cabinet, Table, TV

Cabinet, Writing Desk. Pada setiap jenis akan di dibagi kedalam beberapa macam atau model. Untuk dekorasi luar ruangan atau garden dibagi kedalam 4 macam dekorasi, yaitu; Benches, Chairs, Lounger-Steamer, Table. Pada setiap macam dekorasi akan dibagi lagi menjadi beberapa macam produk.

Pada kurun waktu tertentu, pihak perusahaan akan membuat produk baru yang telah disepakatioleh perancang, bagian pembahanan dan juga kepala pemasaran. Sebelum melakukan pengembangan produk, perlu diperhatikan dalam beberapa hal, yaitu;

(49)

commit to user

37

11. Wilayah pemasaran

Pada perusahaan PT Jawi Antik Furniture Surakarta, wilayah yang digunakan sebagai tempat memasarkan produknya adalah seluruh perusahaan di Negara di dunia. Seperti yang saat ini sudah menjadi costumer dari PT Jawi Antik adalah di Negara Belgia, Singapura, Inggris, Perancis, Australia dan masih banyal lagi yang lainnya.

Akan tetapi tidak semua perusahaan di Negara mau menerim produk dari PT Jawi Antik ini, dikarenakan setiap perusahaan memiliki criteria – criteria terhadap produk yang akan dipasarkannya. Seperti misalnya adalah ketahanan pada sambungan kayu meubel, apakah kuat atau tidak. Pada sebuah perusahaan di Amerika menetapkan kriteria sebuah produk yang akan dipasarkan di perusahaan tersebut, yaitu jika sebuah meubel buatan PT Jawi Antik Surakarta (misal kursi) diangkat pada ketinggian 10 meter lalu produk tersebut dijatuhkan, maka sambungan pada produk tersebut tidak lepas.

12. Proses produksi PT.Jawi Antik Surakarta a. Pengofenan kayu

(50)

commit to user

38

b. Pembahanan

Persiapan bahan baku kayu untuk menunjang dalam pembuatan suatu produk seperti memilah-milah kayu yang sesuai untuk membuat suatu produk.

c. Pemotongan

Proses mengecilkan ukuran bahan baku meubel dengan cara dipotong menjadi bagian-bagian kecil yang dibutuhkan untuk membuat barang jadi.

d. Komponen

Persiapan bahan yang sudah terpotong menjadi bagian-bagian kecil yang kemudian akan disatukan menjadi suatu barang jadi

e. Perakitan

Proses pemasangan komponen-komponen yang sudah tersiapkan menjadi suatu barang tang sudah jadi seperti meja, kursi, almari dll.

f. Pengamplasan

Proses penghalusan pada barang-barang yang sudah jadi agar lebih indah dan bagus sebelum masuk proses finishing. g. Chemical treatment / pengobatan

(51)

commit to user

39

h. Pewarnaan / Sangling

Proses menyamakan warna kayu yang masih kurang karena setelah melalui proses finishing.

i. Aksesoris

Proses pemasangan aksesoris-aksesoris pada barang yang sudah jadi. Seperti hendel, engsel, breket, mur dan baut, dll.

j. Packing

Proses pengemasan barang-barang yang sudah jadi kedalam karton box yang kemudian akan dilakukan pengiriman.

B. Laporan magang kerja

a. Lokasi magang kerja

Penulis melakukan magang kerja di PT Jawi Antik Furniture Surakarta yang beralamat di Jl. Bayangkara No.57 Solo, Jawa Tengah, Indonesia 571000 Telepon 741743, Fax +62271-741743, Web http://jafurniture-indonesia.com.

b. Jangka waktu magang kerja

Penulis melakukan magang kerja di PT Jawi Antik Furniture Surakarta selama dua bulan, yaitu tanggal 1 Februari s/d 31 Maret 2011, dengan perincian masuk 6 hari dalam seminggu, tanpa libur

(52)

commit to user

40

c. Kegiatan magang kerja 1) Minggu pertama

Hari pertama perkenalan dengan semua staf kantor dan kepala bagian pabrik, setelah perkenalan melakukan kunjungan ke berbagai bagian produksi pabrik, melihat bagaimana kegiatan yang dilakukan setiap bagian pabrik untuk menciptakan suatu barang hingga menjadi satu produk. Pukul 11.45 siang istirahat, istirahat dilakukan untuk solat, makan siang dan bersantai menghilangkan lelah. Selama waktu istirahat, penulis meminta semua data kepada penanggung jawab penulis saat melakukan magang untuk keperluan tugas akhir, setelah itu kegiatan penulis mulai diajarkan bagaimana melakukan tugas pada bagian finishing hingga pukul 4 sore,

2) Minggu kedua

(53)

commit to user

41

3) Minggu ketiga

Kegiatan pada awal minggu ketiga tidak ada, dikarenakan barang yang akan di finishing belum ada, sehingga proses finishing baru dilakukan 2 hingga 3 hari setelah proses staffing. 4) Minggu keempat

Kegiatan pada minggu keempat adalah melakukan finishing seperti hari-hari biasanya, belum ada proses staffing. Dikarenakan belum tiba pada hari pengiriman dan juga barang yang dipesan belum lengkap.

5) Minggu kelima

Kegiatan yang dilakukan pada minggu kelima sama dengan minggu kempat, tetapi pada hari rabu dilakukan proses staffing, untuk pengiriman barang kepada perusahaan scantik. 6) Minggu keenam

(54)

commit to user

42

7) Minggu ketuju

Pada minggu ini, kegiatan di pabrik sangat sibuk sekali. Dikarenakan terdapat proses staffing sebanyak 4 kali. Yaitu pada hari selasa terdapat dua kali dan hari rabu dan kamis. Tetapi barang yang dikirim tidaklah banyak, hanya menggunakan 2 container ukuran kecil dan 2 kontainer ukuran besar.

8) Minggu kedelapan

Pada awal minggu terakhir ini, penulis melakukan kegiatan seperti biasa, yaitu membantu mengontrol kegiatan finishing. Pada hari terakhir, penulis melakukan pamitan kepada seluruh staf kantor, kepala bagian produksi dan pegawai finishing.

Demikianlah gambaran singkat dari praktek magang kerja yang telah dilaksanakan oleh penulis, sehingga melalui praktek magang kerja tersebut, penulis dapat mengetahui strategi pemasaran yangdi tetapkan perusahaan PT Jawi Antik Furniture Surakarta.

C. Analisis data

Dari beberapa pertanyaan yang timbul selama melakukan praktek magang kerja, penulis dapat mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan solusinya sebagai berikut:

1. Produk

(55)

commit to user

43

berkualitas tinggi atau kayu jati kelas satu atau kualitas terbaik. Dapat dipastikan kepuasan pelanggan akan bahan yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat sebuah produk tersebut, dikarenakan pihak perusahaan hanya akan memakai bahan yang sudah memenuhi kriteria pemesan.

Kemudian dalam pemprosesannya menjadi barang jadi juga dikerjakan dengan professional oleh para pegawai-pegawainya yang terampil. Hingga pada akhirnya yaitu pengepakan/ pembungkusan, PT Jawi Antik sangat berhati – hati dalam menjaga keutuhan proguk tersebut hingga sampai pada tangan konsumennya, sehingga dapat dipastikan barang yang dikirim hingga ketangan konsumen akan sesuai dengan keinginan konsumen tersebut. Meskipun terdapat kendala-kendala yang disebabkan oleh faktor alam, seperti halnya faktor cuaca yang sangat berbeda antara di indonesia dengan di negara tujuan atau negara konsumen. Akan tetapi itu bukanlah hal yang parah dan itu merupakan hal yang wajar, sehingga konsumen dapat memakluminya.

2. Harga

(56)

commit to user

44

ini lebih mudah nantinya dalam menetapkan harga akhir untuk sebuah produk yang akan dijual.

Penetapan harga suatu produk juga dipengaruhi oleh dari mana asal konsumen yang akan membeli produk tersebut. Karena dalam penetapan harga juga memperhitungkan biaya pengiriman, biaya pajak atau biaya cukai. Akan tetapi penulis tidak dapat memberikan detail anggaran harga untuk produk-produknya tersebut.

3. Sistem Distribusi

Sistem pendistribusian pada perusahaan Jawi Antik ialah menggunakan system pengiriman secara langsung kepada konsumen atau Buyer yang merupakan para distributor, PT Jawi Antik tidak memiliki outlet atau gudang penampungan barang. Barang yang akan dikirim kepada konsumen akan dikirim menggunakan jasa pengiriman barang melalui kapal laut. Dikarenakan biayanya yang murah dan tidak memakan waktu lama, sehingga konsumen tidak menunggu lama.

(57)

commit to user

45

4. Promosi penjualan

Dari data yang diperoleh selama melakukan praktek kerja lapangan di PT Jawi Antik bahwa dalam melakukan promosi, PT Jawi Antik melakukannya melalui situs atau web http://jafurniture-indonesia.com dan juga selalu mengikuti pameran – pameran yang diselenggarakan di Indonesia maupun di luar negri seperti singapura. Adapun penggunaan cara promosi yang lain, yaitu dengan:

a. Penjualan langsung

PT Jawi Antik juga melakukan promosi melalui penjualan langsung kepada konsumen dengan cara pihak manajer marketing langsung menawarkar produk-produknya kepada para konsumen. Dimana untuk melakukan penjualan, PT jawi Antik Furniture Surakarta melakukan penjualan dengan cara ekspor. b. Hubungan masyarakat

(58)

commit to user

46 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari data-data yang telah penulis peroleh dan dari hasil kerja serta evaluasi yang telah dibuat penulis selama melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan di PT Jawi Antik Furniture Surakarta, maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Setiap barang yang dikirimkan kepada konsumen selalu dalam keadaan baik dan memenuhi kriteria pemesanan yang diinginkan oleh konsumen tersebut, sehingga konsumen selalu merasa puas terhadap barang yang dikirim oleh PT Jawi Antik Furniture Surakarta.

2. Harga yang ditetapkan oleh PT jawi Antik Furniture Surakarta selalu sesuai dengan keinginan konsumen, dikarenakan untuk menentukan hara selalu dilakukan diskusi terlebih dahulu, sehingga konsumen bias menawar harganya.

(59)

commit to user

47

4. Sistem promosi yang dilakukan oleh PT Jawi Antik Furniture Surakarta saat ini sudah sangat memadahi dalam mempromosikan produk-produk PT Jawi Antik Furniture Surakarta, dikarenakan PT Jawi Antik Furniture Surakarta memiliki situs web yang berisi lengkap tentang produk-produk yang dimiliki oleh PT Jawi Antik Furniture Surakarta serta dapat melakukan pemesanan secara online juga.

B. Saran

Setelah melakukan praktek magang kerja di PT Jawi Antik Furniture Surakarta, penulis selain membuat beberapa simpulan, penulis juga akan mengemukakan saran yang mungkin akan berguna bagi perusahaan, antara lain:

1. Untuk sarana mempromosikan produk yaitu situs webside yang dimiliki PT Jawi Antik saat ini sudah cukup bagus, akan tetapi webside itu akan lebih bagus lagi jika untuk profil perusahaan dapat ditambah lebih banyak lagi, seperti sejarah perusahaan, kepemilikannya dan lain-lain.

Gambar

Gambar 3.1 ...............................................................................................
Tabel 3.1  ..................................................................................................
table 2.1
  Tabel 2.1
+4

Referensi

Dokumen terkait

The tenth trial took files from coba.txt contains: budi memasak,budi memancing,ani memasak,ikan berenang,andi sedang bekerja,adik bermain bola,bola dikaki budi. Illustration

kabupaten/kotamadya dan nama dealer, tombol input hidden layer yang berfungsi untuk menuju ke form jumlah unit 1 atau 2 hidden layer, sesuai dengan jumlah hidden layer

Meskipun dua jenis pestisida ini memiliki struktur yang berbeda di alam, namun efek toksik yang diakibatkannya identik yang ditandai dengan adanya penghambatan

Dalam kelompok sosial , manusia membutuhkan norma untuk pengaturannya.. Sebagai makhluk sosial , masyarakat memiliki

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajran berbasis masalah disertai

Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa keduapuluh empat pengemudi ini memiliki risiko yang tinggi mengalami kelelahan kronis yang diakibatkan oleh total watu kerja

We develop and test seven indices on three Colorado cities to measure the relationship between the distribution of environmental hazards and minority and poverty-stricken

prilaku anak agar sikap perilaku tersebut berkernbang ke arah perilaku yang lebih baik. Sikap guru sebagai seorang pendidik berbeda-beda dalam menghadapi perilaku