• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA WEBSITE LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA WEBSITE LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA."

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA WEBSITE UNTUK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL

YOGYAKARTA SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Denny Sulistiyanta NIM 11104241040

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode berikutnya.

Yogyakarta, 22 Februari 2016 Yang Menyatakan

(4)
(5)

v MOTTO

Hidup itu seperti naik sepeda, agar tetap seimbang, kau harus tetap bergerak. (Albert Einstein)

Maka mahatinggi Allah Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai diwahyukan

kepadamu dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”

(Terjemahan Surah Ta ha: 114)

Teknologi telah mengubah segalanya, dan teknologi masa depan akan mengubah segalanya yang ada pada hari ini.

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada :

1. Bapak (Suhardi) dan Ibuku (Rukmiyati) tercinta atas segala dan kasihsayang dan doa yang selalu ada dalam setiap nafasku.

2. Kakak-kakakku (Dessy, Agus dan Andi) tersayang, terimakasih atas motivasinya.

(7)

vii

PENGEMBANGAN MEDIA WEBSITE LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL YOGYAKAR TA

Oleh Denny Sulistiyanta NIM 11104241040

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media website layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan Bantul, Yogyakarta.Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan adalah media website untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan Bantul, Yogyakarta.

Media website untuk layanan bimbingan dan konseling di uji melalui tahapan uji lapangan awal oleh 2 ahli materi dan 1 ahli media, utama oleh 20 subjek dan operasional oleh 60 subjek. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Piyungan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan skala 5. Konversi dilakukan dengan acuan konversi dari Sukardjo.

Penelitian pengembangan ini menghasilkan media website untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan Bantul, Yogyakarta dengan melakukan sejumlah tahapan uji produk dan tahapan revisi. Pada tahap evaluasi ahli materi dan media (uji lapangan awal) produk mendapatkan skor, ahli media 1 dengan jumlah skor 50 dengan rata-rata 4, 17 berada pada kriteria baik, ahli media 2 dengan jumlah skor 52 dengan rata-rata 4, 33 berada pada kriteria baik, sedangkan ahli media dengan jumlah skor 54 dengan rata-rata 4, 14 dengan kriteria baik. Pada tahap uji lapangan utama, produk mendapatkan jumlah rata skor 3,98 yang berada pada kriteria baik, sedangkan pada uji operasional rata-rata skor yang didapat yakni 4, 43 berada pada kriteria sangat baik. Dengan demikian, media website yang dikembangan untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan Bantul dinyatakan layak.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah menerima dan menyetujui judul penelitian ini.

4. Bapak A. Aryadi Warsito, M. Si. Dan Bapak Agus Triyanto, M. Pd. Dosen pembimbing yang penuh dengan kesabaran dalam memberikan bimbingan, motivasi, dan dorongan yang tiada henti-hentinya.

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama masa studi peneliti.

(9)

ix

7. Bapak Ari Mustofa, S. Pd, Ibu Hana S. Pd dan Ibu Nani S. Pd guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 1 Piyungan Bantul Yogyakarta yang telah banyak membantu pelaksanaan penelitian.

8. Siswa-siswi SMP Negeri 1 Piyungan Bantul Yogyakarta atas kesediaannya membantu dalam pelaksanaan penelitian.

9. Sahabatku tersayang Hadiya, Rully , Febrian, Zahrul, Kristianti, Neni, Dafid dan semua teman-teman BK A 2011 yang tiada henti memberikan semangat, dorongan, dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 10. Kekasih tercinta Oktaviani Saputri yang selalu mendoakan serta memberikan

perhatian, pengertian, kesabaran, dan dukungan semangat, terutama disaat penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang sudah memberikan bantuan dan dukungan demi terselesaikannya skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

(10)

x

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PERSETUJUAN………...…. ii

HALAMAN PERNYATAAN……….... iii

HALAMAN PENGESAHAN………...………….. Iv HALAMAN MOTTO………. v

HALAMAN PERSEMBAHAN……….. vi

ABSTRAK……….. vii

KATA PENGANTAR……….... viii

DAFTAR ISI………... x

DAFTAR TABEL………... xiii

DAFTAR GAMBAR……….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN………... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….. 1

B. Identifikasi Masalah……….. 9

C. Batasan Masalah………... 10

D. Rumusan Masalah………. 10

E. Tujuan Penelitian……….. 11

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan……….... 11

G. Pentingnya Pengembangan……… 12

H. Manfaat PenelitianPengembangan………... 12

I. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian………. 13

J. Definisi Operasional……….. 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Mengenai Layanan Bimbingan dan Konseling……….... 15

(11)

xi

2. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling……….... 23

3. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Teknologi Informasi... 23

B. Tinjauan Teori Mengenai Pengembangan Website………... 28

1. Pengembangan Media Website………... 28

2. Unsur-unsur dan Tahapan Pembuatan Website………... 30

3. Aspek dan Kriteria Media Layanan Bimbingan dan Konseling……. 33

4. Gambar Website Layanan Bimbingan dan Konseling……….... 38

C. Kerangka Pikir………... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan………..………. 42

B. Prosedur Pengembangan………... 43

C. Tempat dan Waktu Penelitian………... 46

D. Uji Produk………. 47

1. Desain Uji Produk………... 47

2. Subjek Uji Produk………... 48

3. Jenis Data……….... 50

4. Instrumen Pengumpulan Data………. 50

5. Teknik Analisis Data………... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan………. 57

1. Penelitian Awal dan Pengumpulan Data………. 57

2. Perencanaan………... 59

3. Pengembangan Produk Awal……….. 60

4. Uji Ahli Materi dan Ahli Media (Uji Lapangan Awal)…………... 63

5. Revisi Produk Awal……….... 69

6. Uji Lapangan Awal………. 70

7. Revisi Produk Utama……….. 69

8. Uji Lapangan Operasional………... 84

9. Revisi Produk Akhir……… 88

B. Pembahasan………... 88

(12)

xii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……… 92

B. Saran………... 93

Daftar Pustaka………... 95

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media……….. 52

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Materi………. 53

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen untuk Siswa dan Guru bimbingan dan Konseling………...…….. 53

Tabel 4. Konversi Data Kualitatif Dengan Skala 5……… 54

Tabel 5. Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Pada Skala 5……….. 56

Tabel 6. Hasil Penilaian Akhir Ahli Materi 1………. 65

Tabel 7. Hasil Penilaian Akhir Ahli Materi 2………. 67

Tabel 8. Hasil Penilaian Akhir Ahli Media……… 68

Tabel 9. Uji Lapangan Utama………. 80

Tabel 10. Uji Lapangan Operasional……… 85

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

hal Gambar 1. Prosedur Pengembangan Media Website untuk Layanan

Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Piyungan……... 43

Gambar 2. Revisi Materi 1………. 70

Gambar 3. Revisi Materi 2………. 71

Gambar 4. Revisi Materi 3………. 72

Gambar 5. Revisi Materi 4………. 73

Gambar 6. Revisi Media 1………. 75

Gambar 7. Revisi Media 2………. 76

Gambar 8. Revisi Media 3………. 77

Gambar 9. Revisi Media 4………. 78

Gambar 10. Revisi Produk Utama 1……… 81

Gambar 11. Revisi Produk Utama 2……… 83

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Angket Uji Materi……… 97

Lampiran 2. Angket Uji Media……… 102

Lampiran 3. Angket Uji Operasional………... 103

Lampiran 4. Hasil Uji Ahli Materi dan Media………...……... 106

Lampiran 5. Hasil Uji Lapangan Utama dan Operasional………... 108

Lampiran 6. Surat Persetujuan...………... 111

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem teknologi dan informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Setiap dekade terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari sistem teknologi informasi. Hal ini dapat dilihat mulai dari era akuntansi pada tahun 1950 beranjak ke era operasional mulai tahun 1960, kemudian ke era informasi mulai tahun 1970 menuju ke era jaringan dimulai tahun 1980 sampai ke era jaringan global dimulai tahun 1990 (SP Hariningsih, 2005: 1). Perkembangan teknologi dari tahun ketahun dapat dilihat dengan nyata bahwa teknologi informasi telah banyak mengalami kemajuan dan perkembangan sampai saat ini dan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.

Perkembangan teknologi sangat membantu individu dalam berbagai hal, salah satunya dalam segi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi ini mampu menghubungkan hampir semua komputer yang ada di dunia, sehingga saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Dalam berkomunikasi dan bertukar informasi dari komputer ke komputer lain membutuhkan suatu jaringan yang terhubung yang dikenal dengan internet.

(17)

2

yang menjadikan Indonesia diposisi 8 dunia. Penggunaan internet tersebut 80% diantaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun.

Perkembangan teknologi informasi saat ini bagaikan dua mata pisau, selain mempunyai banyak manfaat, internet juga mempunyai dampak negatif. Manfaat teknologi informasi hampir mencakup semua aspek, seperti aspek ekonomi dan pendidikan. Aspek ekonomi seperti penggunaan teknologi dalam penerimaan tenaga kerja, berjualan secara online, aspek pendidikan seperti penerimaan murid secara online, ujian nasional menggunakan komputer sedangkan dampak negatifnya yakni seperti penipuan, pornografi dan penyalahgunaan informasi.

Pengguna internet di Indonesia 80% berumur 15-19 tahun yang apabila dikaitkan dengan pendidikan yakni berada dijenjang SMP dan SMA. Subjek penelitian ini yakni siswa SMP Negeri 1 Piyungan. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa siswa mengenai internet, umumnya siswa sudah sangat mengenal internet dan sudah memanfaatkan dan menggunakannya salah satunya untuk mencari informasi dan berkomunikasi. Pemanfaatan untuk mencari informasi yakni seperti menggunakan website untuk membatu mengerjakan tugas sekolah, sedangkan untuk berkomunikasi berupa media sosial seperti twitter, facebook, email dan aplikasi chatting (BBM, instragram, line dan lain-lain). Dari hasil wawancara maka dapat disimpulkan

(18)

3

Hendra W Saputro (2007: 12) website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Manfaat website salah satunya mempermudah dalam mencari informasi dan transaksi seperti informasi profil seseorang, lowongan, iklan, transfer dan berjualan online.

(19)

4

manfaat dan kinerja dari bimbingan dan konseling di sekolah.Hal ini diperkuat oleh pendapat Agus Triyanto (2010) yang menyatakan bahwa teknologi informasi dan internet dapat diterapkan dalam layanan bimbingan dan konseling seperti layanan informasi, layanan konseling, layanan konsultasi, layanan perencanaan, penempatan dan tindak lanjut dan layanan evaluasi. Berdasarkan hal tersebut maka bimbingan dan konseling dapat dikatakan dapat menjawab perkembangan teknologi saat ini.

Bimbingan dan konseling berfungsi sebagai fasilitator yang baik bagi individu maupun lembaga. Dalam menjalankan fungsinya, layanan bimbingan dan konseling mempermudah individu dalam pencapaian kehidupan yang bahagia dan sejahtera serta mempermudah lembaga penyelenggara mencapai tujuan dan visi misinya (TimDosenIKIP, 1995). Sebagaimana pendapat Edward C. Glanz (dalam Tidjan dkk., 1993: 13) memandang bahwa layanan bimbingan dan konseling berfungsi sebagai jembatan penghubung antara proses sosialisasi dengan proses individualisasi dalam pendidikan.

(20)

5

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa SMP Negeri 1 Piyungan memaparkan bahwa para siswa cenderung memiliki masalah yang perlu diselesaikan, akan tetapi para siswa memiliki ketakutan dan kekhawatiran apabila masuk ke ruangan bimbingan dan konseling. Pandangan para siswa yakni bimbingan dan konseling seperti polisi sekolah yang bertugas memberikan poin untuk pelanggaran tata tertib, sehingga siswa menjadi kurang respon dengan guru bimbingan dan konseling di SMP N 1 Piyungan. Minimnya pengetahuan siswa tentang bimbingan dan konseling menjadikan siswa cenderung tidak tahu akan manfaat bimbingan dan konseling dan tidak memanfaatkan secara maksimal layanan bimbingan dan konseling.

(21)

6

konseling dapat memanfaatkannya untuk semakin mengembangkan media website bimbingan dan konseling.

Memanfaatkan dan penggunaan media website dirasa akansangat perlu dan menjawab kekurangan proses bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan, seperti halnya manfaat yang telah dibahas dihalaman 3. Media website ini digunakan untuk mempermudah komunikasi antar siswa dan guru

bimbingan dan konseling misalnya konsultasi permasalahan pribadi, belajar, sosial dan karir.

Penggunaan media website untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan sangat mendapat dukungan dari guru bimbingan dan konseling dan siswa, akan tetapi guru bimbingan dan konseling masih memiliki kendala yakni belum begitu memahami bagaimana cara pengoprasionalan website yang efektif terutama dalam layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan siswa dan guru bimbingan dan konseling mengenai mediawebsite untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan, menurut siswa dengan website maka siswa akan lebih mudah berinterkasi dan dapat lebih terbuka

(22)

7

dan konseling untuk kedepannya, seperti dalam pendataan siswa, penyimpanan data, penyampaian materi dan layanan.

Bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan belum mempunyai website, hal ini tidak sesuai apabila dibandingkan dengan pembelajaran di SMP Negeri 1 Piyungan yang sudah menggunakan teknologi atau berbasis media teknologi. Fasilitas di SMP Negeri 1 Piyungan setiap kelas tersedia satu komputer dan 1 LCD yang berguna untuk mempermudah proses penyampaian materi guru terhadap siswa. Pihak sekolah juga telah menyediakan fasilitas hotspot/wifi untuk mempermudah kegiatan siswa dan guru dalam mengakses informasi. Hal tersebut selaras dengan hasil observasi dan wawancara yang menunjukkan bahwa warga sekolah menggunakan fasilitas hotspot/wifi dengan intesitas rutin. Hal ini menjadikan ketertarikan peneliti untuk mengoptimalkan fasilitas internet dengan mengembangkan media website untuk layanan bimbingan dan konseling. Pengembangan media website di SMP Negeri 1 Piyungan juga didukung dengan visi SMP Negeri 1

Piyungan yakni berprestasi berdasarkanIMTAQ, berkarakter Indonesia, berwawasan IPTEK dan terciptanya lingkungan yang sehat.

(23)

8

bimbingan dan konseling, terbukti berdasarkan hasil uji coba lapangan. Penelitian lain dilakukan Faiz Mudhoki (2009) tentang pengembangan papan bimbingan online (webblog) yang menyatakan selain sebagai sumber layanan informasi, blog dapat dijadikan sebagai media interaksi antara guru bimbingan dan konseling dan siswa. Penelitian tersebut selaras dengan penelitian terkait inovasi layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh Darimun dan Rahman (dalam Rofiqoh Hadiyati, 2013: 5) bahwa layanan bimbingan dan konseling berbasis internet dengan menggunakan cybercounseling cukup efektif dalam meningkatkan layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan, penelitian tentang pemanfaatan media website sebagai media bimbingan dan konseling terbukti efektif meningkatkan layanan bimbingan dan konseling secara profesional.

(24)

9

menyelesaikan masalah secara mandiri dan dapat menjalankan tugas perkembangan secara optimal.

Dari penjabaran uraian yang telah dikemukakan, diharapkan dengan adanya media website untuk layanan bimbingan dan konselingdapat meningkatkan layanan di bidang bimbingan dan konseling, sehingga siswa yang beranggapan guru bimbingan dan konseling hanya sebagai pemberi hukuman atau polisi sekolah akan mengerti manfaat dari bimbingan dan konseling yang sebenarnya.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut guru bimbingan dan konseling agar dapat menguasai teknologi informasi dan pengetahuan untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan siswa.

2. Belum optimalnya penggunaan teknologi yang sudah disediakan oleh sekolah untuk layanan bimbingan dan konseling, seperti penggunaan fasilitas wifi, komputer dan LCD.

(25)

10

4. Teknologi website dalam bimbingan dan konseling akan menjanjikan potensi besar untuk merubah pandangan siswa mengenai bimbingan dan konseling, serta mempermudah siswa dalam menerima layanan serta menjawab kebutuhan siswa mengenai bimbingan dan konseling.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi penelitian pada pengembangan media website untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan Bantul dan uji kelayakannya. Pembatasan masalah ini dilakukan supaya peneliti fokus, memperoleh hasil yang optimal, dan menjadi suatu program layanan pada bidang bimbingan dan konseling dalam bentuk media website.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dipaparkan di atas maka rumusan masalah yang diajukan adalahbagaimanamenghasilkan media website yang layak digunakan sebagai media layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan?

E. Tujuan Penelitian

(26)

11

website layak digunakan sebagai media layanan bimbingan dan konseling di

SMP Negeri 1 Piyungan.

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Website yang akan dikembangkan sebagai media layanan bimbingan

dan konseling dalam penelitian ini dirancang dengan perangkat lunak (software) sistem operasi Windows 7 Ultimate, Content Management System (CMS) wordpress, Software desain seperti: Corel Draw X5.

Spesifikasi produk yang diharapkan berupa website, berisi layanan bimbingan dan konseling yangmeliputi sebagai berikut:

1. Layanan orientasi yang mencakup sejarah sekolah, peraturan sekolah dan program-program yang dilakukan sekolah.

2. Layanan informasi, ini mencakup informasi yang dibutuhkan oleh siswa seperti halnya informasi tentang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir serta informasi dalam ruang lingkup sekolah seperti nilai ujian, try out, dan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).

3. Layanan konseling individu, layanan berupa konseling menggunakan email.

G. Pentingnya Pengembangan

Pelaksanaan penelitian pengembangan ini dilaksanakan untuk :

(27)

12

pengoptimalan pemakaian fasilitas atau sarana dan prasarana yang disediakan sekolah, sehingga dapat merubah presepsi siswa terhadap guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan.

2. Memberikan jawaban atas kebutuhan siswa terhadap pemberian layanan-layanan dalam bidang bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan.

3. Memberikan dan mempermudah akses layanan bimbingan dan konseling yang tidak hanya dilakukan di ruangan bimbingan dan konseling di sekolah, namun secara luas karena memanfaatkan jaringan internet.

H. Manfaat Penelitian Pengembangan

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan kajian keilmuan terhadap dunia pendidikan khususnya dalam bidang pengembangan layanan bimbingan dan manfaat bimbingan dan konseling berbasis internet.

b. Menambah referensi bahan literatur, pedoman dan model dalam mengembangkan produk-produk media layanan bimbingan dan konseling berbasis website.

2. Manfaat Praktis a. SMP/Sekolah

(28)

13 b. Guru BK

Mendapatkan pengetahuan baru mengenai manfaat dan cara penggunaan website sebagai salah satu bentuk layanan dibidang bimbingan dan konseling, sehingga dapat diterapkan pada siswa bimbingannya, agar siswa dengan mudah memahami dan mengerti layanan- layanan dibidang bimbingan dan konseling.

c. Siswa

Memberikan kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan layanan dibidang bimbingan dan konseling tanpa harus bertemu langsung atau secara tatap muka dengan guru bimbingan dan konseling di ruang bimbingan dan konseling.

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1. Asumsi

Penelitian pengembangan media website untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP N 1 Piyungan mempunyai beberapa asumsi, antara lain :

a. Sekolah mampu menyediakan sarana komputer, jaringan internet, dan perangkat lain yang mendukung layanan bimbingan dan konseling.

b. Guru dan siswa mampu mengoprasikan komputer dan internet dengan baik.

(29)

14 2. Keterbatasan Pengembangan

Adapun keterbatasan pengembangan media website untuk layanan bimbingan dan konseling ini adalah :

a. Belum adanya standar kriteria kelayakan pengembangan website bimbingan dan konseling.

b. Uji lapangan awal, uji kelompok kecil dan uji lapangan di lakukan kepada siswa dan guru SMP Negeri 1 Piyungan bantul.

J. Definisi Operasional

Menghindari kemungkinan meluasnya penafsiran terhadap permasalahan yang akan dibahas, maka dari itu perlu disampaikan pengertian atau definisi operasional yang di gunakan dalam penelitian ini yakni :

1. Website merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, animasi, suaradan atau gabungan dari semua yang bersifat dinamis, interaktif bagi penggunaanya .

2. Bimbingan dan konseling adalah suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin secara mandiri.

(30)

15 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Mengenai Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Layanan Bimbingan dan Konseling

Istilah bimbingan dan konseling, sebagaimana digunakan literatur professionalIndonesia, merupakan terjemahan dari kata guidance dan counseling dalam bahasa Inggris. Dalam Dewa Ketut Sukardi (2002: 18),

berdasarkan pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 29/90 “ Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.

(31)

16

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan adalah proses pemberian pertolongan atau bantuan terhadap individu atau sekelompok individu oleh guru pembimbing secara sistematis untuk mencapai kemandirian individu maupun kelompok.

Pendapat lain mengenai konseling dikemukakan oleh Jones (dalam Prayitno & Erman Amti 2008: 100) konseling merupakan kegiatan di mana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan dengan diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah tersebut, sedangkan menurut Rochman Natawijaya (dalam Dewa Ketut Sukardi 2002: 21) konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua individu, yang mana seorang (yaitu konselor) berusaha membantu yang lain (yaitu konseli) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.

(32)

17

yang akan datang. Dalam pembentukan konsep yang sewajarnya mengenai: dirinya sendiri, orang lain, pendapat orang lain, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, dan kepercayaan.

Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilannya secara tatap muka yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan konseli.

Dalam bimbingan dan konseling terdapat beberapa layanan. Prayitno & Erman Amti (2008: 255-315) menjelaskan jenislayanan diantaranya : a. Layanan orientasi

Layanan bimbingan dan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.

b. Layanan Informasi

(33)

18 c. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan minat dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu tidak mencapai perkembangan secara optimal, mereka memerlukan bantuan atau bimbingan dari konselor, dalam menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya. Dalam layanan penempatan dan penyaluran ini ada dua macam seperti halnya yang pertama penempatan dan penyaluran siswa disekolah,misalnya penempatan siswa di dalam kelas,penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok-kelompok belajar, ke dalam kegiatan ekstrakurikuler dan jurusan atau progam studi yang sesuai. Penempatan dan penyaluran yang kedua yakni penempatan dan penyaluran lulusan seperti halnya penempatan dan penyaluran kedalam pendidikan lanjutan, jabatan/pekerjaan.

d. Layanan Bimbingan Belajar

(34)

19

mengalami masalah belajar, pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah belajar dan penerimaan bantuan pengentasan masalah belajar.

Pada siswa yang mengalamai masalah belajar seperti keterlambatan akademik, ketercepatan belajar, sangat lambat belajar, kurang motivasi belajar, serta bersikap dan berkebiasaan belajar dengan buruk dalam belajar memerlukan bimbingan belajar. Masalah-masalah belajar itu dapat diidentifikasi melalui sejumlah cara yaitu, tes diagnostik, analisis hasil belajar atau karya dan pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar. Upaya penanganan masalah belajar itu dapat melalui sebuah layanan diantaranya, pengajaran, perbaikkan, kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar. Semua layanan itu sangat memerlukan kerjasama antara konselor, guru dan personil sekolah. e. Layanan Konseling Perseorangan.

Pada bagian ini konseling dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan konseli. Dalam hubungan itu masalah konseli dicermati dan diupayakan pengentasannya, sedapat-dapatnya dengan kekuatan konseli sendiri. Dalam kaitan itu, konseling dianggap sebagai upaya layanan yang paling utama dalam pelaksanaan fungsi pengentasan masalah konseli. Bahkan dikatakan bahwa koseling merupakan “jantung hati” pelayanan

(35)

20

teratasi secara efektif dan upaya-upaya bimbingan lain tinggal mengikuti atau berperan.

f. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok

Apabila konseling perorangan menunjukan layanan kepada individu atau konseli perorangan, maka bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu dengan satu kali kegiatan. Layanan itu memiliki beberapa keunggulan, yang paling pokok ialah bahwa ia lebih efisien, lebih ekonomis. Dinamika yang terjadi dalam konseling kelompok memberikan warna khas yang tidak didapat terjadi pada konseling perorangan misalnya dan ciri khas ini memberikan keunggulan yang lain. Interaksi sosial itu memungkinkan terjadinya suasana bimbingan yang terjadi sehari-hari di dalam kelompok. Ciri khas itu pula yang merupakan media terjadinya bagi upaya pengentasan masalah konseli melalui konseling kelompok. Di samping itu, konseling kelompok dapat menjadi lahan bahan intervensi pelaksanaan konseling perseorangan untuk konseli tertentu, dan disisi lain menjadi lahan latihan pengembangan keterampilan berkomunikasi dan berinterakasi sosial bagi konseli yang oleh konseli perorangan disarankan untuk melakukan latihan yang dimaksudkan. g. Kegiatan Penunjang

(36)

21

berbagai keterampilan berkomunikasi, baik verbal maupun non-verbal. Namun mengingat apa yang menjadi isi komunikasi itu menjangkau wawasan yang sedemikian luas dan “multidimensional”, serta harus

sesuai dengan data dan kenyataan yang berkenaan dengan objek-objek yang dibicarakan, maka konselor perlu diperlengkapi dengan berbagai data,ketarangan, informasi, terutama tentang konseli dan lingkungannya. Pelaksanaan berbagai layanan tersebut ditunjang oleh sejumlah kegiatan. Instrumen bimbingan dan konseling dengan mempergunakan berbagai teknik tes dan non-teknis perlu dikembangkan oleh konselor, penggunaan setiap instrumen hendaknya disertai pertimbangan yang matang, kemampuan dan ketepatan pengadministrasian atau pengolahan dan penafsiran, serta tanggung jawab yang tinggi. Pemakaian berbagai instrumen tersebut diantaranya, pengamatan, wawancara dan pengumpulan bahkan akan menghasilkan data, baik data pribadi, data umum, maupun data kelompok. Semua data itu, sesuai dengan relevansinya masing-masing, dipergunakan untuk menunjang setiap jenis layanan yang disebutkan di atas.

(37)

22

2. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling

Dalam bimbingan dan konseling ada beberapa layanan bimbingan dan konseling seperti yang sudah dijelaskan di atas, layanan bimbingan dan konseling umumnya mempunyai fungsi untuk mengoptimalkan perkembangan siswa. Menurut Tidjan, dkk (1991: 13) layanan bimbingan dan konseling mempunyai fungsi sebagai fasilitator baik bagi individu maupun lembaga, dalam arti bahwa bimbingan dan konseling berfungsi mempermudah individu dan lembaga mencapai tujuannya. Sebagai halnya Henri B. MC. Daniel dan Kurikulum bimbingan dan konseling (dalam Tidjan, dkk 1991: 13-14) mengemukakan bahwa fungsi bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

a. Fungsi menyalurkan, ialah fungsi dalam hal membantu siswa untuk memilih jurusan sekolah, jenis sekolah sambungan, ataupun lapangan kerja, sesuai dengan cita-cita, minat, bakat dan ciri-ciri kepribadian yang lain.

b. Fungsi mengadaptasikan, ialah fungsi dalam hal membantu petugas-petugas di sekolah, khususnya guru, untuk mengadaptasikan program kepada minat, kemampuan dan kebutuhan siswa-siswa.

c. Fungsi menyesuaikan, ialah fungsi dalam rangka membantu siswa untuk memperoleh kemajuan dalam perkembangannya secara optimal.

(38)

23

3. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Teknologi Informasi Dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat jarak dan waktu. Salah satu kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang sedang berkembang pesat yakni internet. SP Hariningsih (2005: 8) mendefinisikan internet adalah sebuah dunia maya jaringan komputer (interkoneksi) yang terbentuk dari milyaran komputer di seluruh dunia, sedangkan menurut Senja Nilasari (2014: 2) internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar terdiri dari jaringan-jaringan kecil saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia.

Salah satu wujud dari internet adalah jejaring sosial yang menggunakan internet. Jejaring sosial menjadi bagian dari gaya hidup baru, umumnya pelajar sudah tidak asing lagi dengan jejaring sosial yang menggunakan internet, seperti halnya facebook, twitter, email dan sebagainya. Pemanfaatan jejaring sosial seperti facebook, twitter dan email, bermacam-macam, seperti untuk berkomunikasi, berdagang, berdiskusi dan lain-lain. Dalam segi pendidikan, jejaring sosial juga berperan, salah satunya penggunaan facebook dan twitter sebagai sarana informasi dan sosialisasi sekolah. Penggunaan jejaring sosial facebook dan twitter sebagai media informasi dan sosialisai dilakukan karena lebih

(39)

24

internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 % menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.

Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan bimbingan dan konseling dizaman serba teknologi saat ini tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga dapat dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada, seperti konsultasi menggunakan telefon, email ataupun jejaring sosial seperti facebook, akan tetapi pemanfaatan media teknologi dalam bimbingan dan konseling tersebut terkadang tidak dilakukan dalam suatu media dan sistem yang dibangun secara sengaja sehingga kegiatan tersebut

seolah-olah hanya kegiatan “curhat” rutin sehari-hari siswa secara virtual, tanpa

bingkai aspek etika yang mencerminkan bimbingan dan konseling. Salah satualternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan mengembangkan suatu media yang dapat mengoptimalkan layanan bimbingan dan konseling, salah satunya dengan internet.

Menurut Budi Sutedjo (2002: 12) manfaat internet dalam bidang pendidikan antara lain :

a. Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi tanpa halangan jarak dan waktu, biaya relatif murah.

(40)

25

c. Melalui web pendidikan, proses belajar mengajar dapat dilakukan secara dinamis, tidak tergantung waktu dan ruang pertemuan. Semua materi belajar dapat diperoleh dengan mudah pada situs-situs pendidikan yang tersedia.

d. Memulai email, konsultasi dapat dilakukan secara dinamis tidak tergantung waktu dan ruang pertemuan.

Dengan demikian pemanfaatan internet untuk layanan bimbingan dan konseling tentunya akan sangat membantu seperti halnya dalam penyampaian materi bimbingan, konseling individu, konsultasi masalah dan lain-lain. Seperti telahdiketahui bahwa masih banyak sekolah di Indonesia yang belum memberikan jam yang cukup atau bahkan tidak memberikan jam masuk kelas terhadap bimbingan dan konseling. Dengan demikian apabila waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka bimbingan dan konseling pun menjadi tidak optimal. Handarini (dalam Agus Triyanto, 2010) penerapan teknologi informasi dan internet dalam layanan bimbingan dan konseling berupa: layanan appraisal, layanan informasi, layanan konsultasi, layanan perencanaan dan layanan evaluasi.

(41)

26

Layanan Informasi yang merupakan kegiatan bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk memberikan informasi karir, belajar, pribadi dan sosial. Teknologi yang diterapkan menggunakan teknik self-initiated information searching atau browsing menggunakan internet.

Layanan konseling, merupakan kegiatan bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk memfasilitasi self understanding dan self development, yang dilakukan dengan cara dyadic relationship atau small

group relationship. Teknologi yang diterapkan dengan cybercounsling.

Layanan konsultasi, merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada guru, administrator sekolah, orang tua, mahasiswa dan peserta didik. Teknologi yang diterapkan berupa layanan bantuan dengan memanfaatkan cyberconsultation.

Layanan perencanaan, penempatan dan tindak lanjut yang bertujuan untuk membantu siswa untuk memilih dan menggunakan kesempatan pendidikan dan pekerjaaan yang ada. Teknologi yang diterapkan berupa searching internet atau computerized self informationandinternet.

Layanan evaluasi, untuk mengevaluasi program. Teknologi yang dapat diterapkan dengan internet yakni, computerized-data collection, computerized assessment.

(42)

27

Selain itu terdapat 8 potensi teknologi berbasis internet yang dapat dimanfaatkan dalam layanan bimbingan dan konseling, Cabanis (dalam Agus Triyanto, 2010: 18), potensi tersebut adalah :

a. Email yang meliputi; terapi, marketing, screening, client/therapist, surat menyurat untuk penjadwalan konseling, motoring intersessions, dan tindak lanjut post-therapeutic, transfer rekaman klien, referal, masukan, pekerjaan rumah, penelitian dan hubungan profesi.

b. Websiteyang meliputi; pemasaran, periklanan, produk layanan, diseminasi informasidan publikasi.

c. Konferensi Video Komputer yang meliputi; terapi, pekerjaan rumah, referal dan konsultasi.

d. News Group yang meliputi; konsultasi, referal, sumber daya untuk informasi, kegiatan asosiasi profesional.

e. Simulasi Terkomputerisasi yang meliputi; Penggunaan komputer untuk pengamatan dan pelatihan kompetensi.

f. Pangkalan data (FTP) yang meliputi: penelitian, sumber informasi bagi terapis, sumber informasi perpustakaan, transfer rekaman klien, penilaian dan analisis.

g. Chat room yang meliputi; terapis kelompok, assessment (pengukuran) h. Software Berbasis Internet yang meliputi; pelatihan keterampilan dan

(43)

28

B. Tinjauan Teori Mengenai Pengembangan Website 1. Pengembangan Media Website

Pengertian pengembangan menurut bahasa dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses, cara, pembuatan pengembangan. Menurut istilah, pengembangan merupakan upaya meningkatkan mutu bahasa agar dapat digunakan untuk keperluan di kehidupan masyarakat modern.

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2011: 3). Menurut Miarso (dalam Mochamad Nursalim 2013: 5) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran,perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar, sedangkan menurut Criticos (dalam Daryanto 2011: 4) menyatakan media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.

(44)

29

Website menurut Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana

Komputer (2004: 6) adalah sebuah tempat dalam world wide web (www) yang mana homepage menjadi sebuah organisasi atau individu berada, sedangkan website menurut Budi Sutedjo (2002) merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data, teks, gambar, data animasi, suara, dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun yang bersifat dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Hyperlink, bermanfaat bagi pengguna dalam mengakses informasi dengan cara surfing yaitu memperoleh informasi dengan meloncat dari satu halaman ke

halaman lain tanpa batas ruang dan waktu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs yang saling berhubungan, yang berada di dalam world wide web (www) di dalam internet.

2. Unsur-unsur dan Tahap Pembuatan Website

Dalam pembuatan website terdapat unsur-unsur dan tahapan dalam pembuatannya. Menurut Hendra W Saputro (2007) mengemukakan unsur-unsur yang ada dalam penyediaan website antara lain :

(45)

30

dengan sistem sewa tahunan dan biasanya di belakang URL ini mempunyai akhiran sesuai dengan lokasi kepentingan atas di buatnya website tersebut, seperti : .co.id, .sch, .org, .net, .com, sedangkan Web

Hosting merupakan ruang yang terdapat dalam hardisk sebagai tempat

penyimpanan data, file, video, email, database yang nantinya akan ditampilkan di dalam website peneliti.

b. Rumah tempat web (Web Hosting) yaitu, layanan penyewaan ruang simpan data (space) yang digunakan untuk menyimpan data-data website agar halaman website tersebut dapat diakses dari mana saja.

Data web tersebut meliputi file-file html,php, script, cgi script, css, images, database dan file lain yang dibutuhkan untuk menampilkan

halaman web.

c. Bahasa program (scripts programme) yaitu, bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah pada saat website tersebut sedang dijalankan sehingga membentuk kolaborasi tampilan yang indah bernama situs/website. Contoh dari bahasa program yakni html, php, java script, xml dan lain sebagainya.

d. Desainwebsitemerupakan hal yang penting, faktor user friendly dan beragam konten yang bermanfaat harus diterapkan dalam pembuatan desain sebuah website. Membuat pemakai website merasa nyaman dan

(46)

31

e. Program transfer data ke pusat data yaitu, FTP (File Transfer Protocol) yang merupakan akses yang diberikan pada saat memesan web hosting, FTP berguna untuk memindahkan file-file website yang ada pada komputer ke pusat web hosting agar dapat terakses ke seluruh dunia.

Setelah memenuhi unsur-unsur pembuatan website, peneliti hendaknya menyiapkan tahapan dalam pembuatan website agar kelakdapat menjadi website yang mempunyai karakter yang jelas. Menurut Isak Rickyanto (dalam Rofikoh Hadiyati 2013: 35-37) tahap persiapan pembuatan website meliputi:

a. Merumuskan tujuan pembuatan website

Merumuskan tujuan membuat website berdasarkan isi maupun tujuan, suatu website : websitemarketing, websitecostomer service, websitee-commerce, website informasi atau berita.

b. Menentukan isi website

Faktor yang paling penting dalam suatu website adalah isi dari website itu sendiri.Hal tersebut berkaitan dengan manfaat yang akan

diperoleh pengunjung dari sebuah website. c. Menentukan target penunjang

(47)

32

pada penggunaan hardware dan aplikasi browser yang berbeda dengan setiap penunjang.

d. Merumuskan strukturwebsite

Struktur website diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam mengelola suatu website. Tentunya struktur tersebut harus disesuaikan dengan isi dari website. Dengan memiliki struktur yang terorganisir dengan baik, suatu website akan memberikan kemudahan dalam navigasi, editing dan pemeliharaan website tersebut.

e. Desainwebsite

Faktor keindahan desain tampilan dari suatu website merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan suatu website, selain faktor kecepatan loading.

3. Aspek dan Kriteria Media Layanan Bimbingan dan Konseling

(48)

33

a. Kualitas materi dan tujuan, yang meliputi: ketetapan, kepentingan, kelengkapan, keseimbangan, daya tarik, kewajaran, dan kesesuaian dengan situasi siswa.

b. Kualitas pembelajaran, yang meliputi: memberikan kesempatan belajar, memberikan bantuan untuk belajar, kualitas motivasi, fleksibilitas instruksionalnya, hubungan dengan progam pengajaran lainnya, kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberikan dampak bagi siswa, dan kualitas teknis lain yang lebih spesifik.

c. Kualitas teknis, yang meliputi: keterbacaan, kemudahan menggunakan, kualitas tampilan atau tayangan, kualitas penanganan respon siswa, kualitas pengelolaan pemogramannya, kualiatas pendokumentasiannya, dan kualitas teknis lain yang lebih spesifik.

Pendapat lain menurut Newby, et al. (2000: 116-117) yang mengatakan bahwa untuk mengetahui kualitas multimedia harus mempertimbangkan tiga hal yaitu :

a. Methot, yaitu teknik dan prosedur yang digunakan dalam pembelajaran (kerjasama, game, presentasi atau diskusi).

b. Media, yaitu media yang harus digunakan dalam pembelajaran untuk menarik minat siswa (multimedia, video, teks, gambar dan animasi). c. Material, yaitu isi pembelajaran yang meliputi motivasi, orientasi,

informasi, aplikasi dan evaluasi.

(49)

34

a. Instructional Design yang meliputi; kelengkapan komponen instruksional, kejelasan tujuan, kejelasan uraian materi, pemberian latihan, pemanfaatan aspek-aspek pedagogis, ketepatan evaluasi, konsistensi antara tujuan. Materi dan evaluasi, pemberian contoh dan non-contoh, serta motivasi.

b. Content yang meliputi; kebenaran isi, kecukupan materi, keleluasaan dan kedalaman, urgensi tiap materi, dan aktualitas (up to date).

c. Curriculum yang meliputi; kejelasan sasaran, kejelasan tujuan pembelajaran, cakupan materi, struktur materi, kaitan antar materi, kecepatan evaluasi, konsistensi antara tujuan, materi dan evaluasi. d. Communication yang meliputi; struktur program (linier and

branching), penjelasan atau uraian, penggunaan bahasa verbal

maupun visual, komunikatif, logika berpikir pemrograman, interaktivitas, antisipasi respon terhadap respon, pemanfaatan karakteristik media, dan pemberian tantangan.

e. Cosmetic yang meliputi; tampilan screen design, latar belakang, grafis, teks, font, animasi, movie, warna, suara, musik, navigasi, dan format sajian.

f. Compatibility yang meliputi; efektivitas dibanding media yang lain, compatibility dibanding software sebelumnya dan user friendly.

(50)

35

Dari penjelasan mengenai aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan kriteria kualitas yakni berdasarkan kebutuhan. Hal ini sama dengan penentuan kriteria kualitas dari website layanan bimbingan dan konseling, akan tetapi aspek-aspeknya berbeda. Menurut Rofiqoh Hadiyati dalam penelitiannya mengenai website laboratorium BK (2013: 43) untuk mengetahui komponen kriteria kualitas website yang baik dapat dilihat dari aspek kualitas tampilan, aspek kualitas isi materi, aspek aksebilitas, aspek interaksi dan kemudahan penggunaan, aspek layanan, aspek pemrograman. Aspek-aspek kriteria kualitas media website layanan bimbingan dan konseling di SMP N 1 Piyuangan adalah bebagai serikut :

a. Aspek kualitas tampilan 1) Tampilan header (logo)

2) Komposisi sajian pada halaman web

3) Ketepatan pemilihan komposisi warna pada website 4) Ketepatan pemilihan jenis dan ukuran huruf

5) Kemenarikan gambar pada materi 6) Kualitas tampilan website

7) Ketepatan tata letak/layout/content 8) Ketepatan letak teks dan gambar 9) Kejelasan dan kelugasan bahasa b. Aspek kualitas isi materi

(51)

36 2) Kemenarikan materi

3) Keberadaan isi dan kekinian materi

4) Kualitas penyajian materi layanan bimbingan dan konseling 5) Kelugasan dan kejelasan materi

6) Ketepatan pemilihan gambar dan animasi 7) Kesesuaian materi untuk siswa SMP 8) Tingkat kemudahan materi untuk dipahami 9) Kejelasan prosedur layanan kotak masalah 10) Kemudahan pemilihan materi layanan 11) Kejelasan sasaran program

12) Penumbuhan motivasi belajar 13) Kebermanfaatan materi c. Aspek aksesibilitas

1) Kemudahan pemakaian pemilihan info (menu) 2) Pengambilan data oleh pengguna

3) Konsistensi navigasi

4) Aspek interaksi dan kemudahan penggunaan 5) Tingkat interaktivitas dengan media lain

6) Tingkat kemudahan layanan konsultasi atau kotak masalah d. Aspek kualitas layanan

1) Kejelasan petunjuk layanan

(52)

37

3) Kebermanfaatan produk layanan bimbingan dan konseling

4) Kemudahan dan kebermanfaatan layanan konsultasi melalui kotak masalah

5) Kebermanfaatan cakupan materi layanan 6) Kebermanfaatan layanan melalui media lain e. Aspek pemograman

1) Kemudahan penggunaan media 2) Kemudahan memilih menu

3) Efektivitas bahasa dalam pemaparan materi

4. Gambaran Website Layanan Bimbingan dan Konseling

Seperti yang sudah dijelaskan di atas mengenai layanan bimbingan dan konseling dan website, dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan tiga layanan yang digunakan didalam website yakni layanan orientasi, layanan informasi, dan layanan konseling individu. Adapun bahan materi layanan bimbingan dan konseling dalam website adalah sebagai berikut :

a. Layanan orientasi yang mencakup sejarah sekolah, peraturan sekolah dan program-program yang dilakukan sekolah.

(53)

38

c. Layanan konseling individu, layanan berupa konseling menggunakan email.

sedangkan konten-konten website layanan bimbingan dan konseling di SMP Piyungan 1 Bantul adalah sebagai belikut :

a. Beranda: berisi tentang informasi sekolah mengenai sejarah sekolah, ekstrakurikuler, prestasi sekolah. Informasi didalam home lebih bersifat fleksibel karena harus mengikuti informasi yang dibutuhkan siswa sewaktu-waktu (update).

b. Berita: berisi tentang informasi keseluruhan yang terdapat di home. c. Profil: profil dalam website layanan bimbingan dan konseling di SMP

Negeri 1 Piyungan berisi tentang profil guru bimbingan dan konseling, pengertian mengenai bimbingan dan konseling dan visi, misi bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan.

d. Konseling: konten konseling berisi layanan konseling individu yang berbentuk konseling dengan menggunakan email.

e. Layanan Informasi: dalam layanan informasi berisi informasi mengenai PPDB SMA dan SMK Kota Yogyakarta, informasi Kemendiknas dan materi layanan bimbingan pribadi, belajar, sosial dan karir.

(54)

39

bertujuan untuk menarik siswa agar berkunjung ke website layanan bimbingan dan konseling di sekolahnya.

g. Kotak Saran: dalam website berfungsi seperti kotak masalah, siswa bebas memberikan masukan mengenai masalah yang mencakup proses pembelajaran di sekolahnya.

h. Download(unduh) Materi: berisi tentang materi-materi bimbingan pribadi, sosial, karir dan belajar yang dapat diunduh sesuai dengan kebutuhan siswa.

C. Kerangka Berpikir

Teknologi informasi dalam perkembangan kehidupan sehari-hari memiliki banyak manfaat, salah satunya pada dunia pendidikan. Perkembangan teknologi informasi juga berpengaruh terhadap layanan dalam bidang bimbingan dan konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada konseli. Dinamika kehidupan yang bergerak cepat, kebutuhan informasi yang cepat, membuat teknlogi dan informasi dalam layanan bimbingan dan konseling dibutuhkan karena dapat memudahkan hubungan komunikasi antara konselor dan konseli, sehingga pelayanan bimbingan dan konseling tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu serta konseling dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

(55)

40

positive dalam proses perkembangan siswa, seperti halnya pelayanan bimbingan dan konseling yang berperan dalam upaya pemberian bantuan terhadap siswa agar berkembang secara mandiri dan dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Peran bimbingan dan konseling di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah. Bimbingan dan konseling yang sebenarnya memiliki peran dalam memelihara pribadi siswa, ditempatkan dalam konteks tindakan-tindakan yang menyangkut disipliner siswa, dengan kata lain bimbingan dan konseling di posisikan sebagai musuh bagi siswa yang bermasalah.

(56)

41

masalah tersebut. Informasi program dan layanan-layanan bimbingan dan konseling yang telah didigitalisasi, kemudian di upload dalam website.

Berdasarkan penelitian tentang pemanfaatan websitewebsite yang telah peneliti paparkan di latar belakang masalah, websitelayanan bimbingan dan konseling di sekolah berbeda dengan websitepembelajaran. Bahan yang dikembangkan peneliti pada websitelayanan bimbingan dan konseling di sekolah didasarkan pada kriteria layanan dan identifikasi kebutuhan siswa akan layanan informasi dan layanan-layanan lain di bidang bimbingan dan konseling di sekolah. Selain itu juga menampilkan sajian profil dan layanan bimbingan dan konseling di sekolah (seperti tes-tes dalam psikologi dan bimbingan dan konseling, materi layanan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling di sekolah).

(57)

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan (research and development) yang berarti penelitian ini berorientasi terhadap produk. Produk yang dikembangakan dala penelitian ini berupa website untuk layanan bimbingan dan konseling.

Model penelitian yang digunakan oleh peneliti mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall yang mengemukakan ada sepuluh tahapan dalam penelitian pengembangan (Borg & Gall dalam Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 169) sebagai berikut :

1. Penelitian dan pengumpulan data. 2. Perencanaan.

3. Pengembangkan produk awal. 4. Uji coba lapangan awal. 5. Revisi produk awal. 6. Uji coba lapangan.

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan. 8. Uji pelaksanaan lapangan.

9. Penyempurnaan produk akhir.

(58)

43 B. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian pengembangan yang dilakukan dalam peneliian ini, peneliti mengacu pada 10 prosedur yang dikembangkan Brog & Gall, namun penelitian ini tidak dilaksanakan sampai pada tahap desiminasi dan implementasi produk. Hal ini disebabkan karena keterbatasan peneliti dalam hal kemampuan, waktu dan biaya. Desiminasi dan implementasi adalah mensosialisasikan produk dan menyebarluaskannya. Hal tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama dan biaya yang sangat besar sehingga peneliti tidak melaksanakannya sampai pada tahap tersebut, berikut prosedur pengembangan media website untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan sebagai berikut:

Gambar 1. Prosedur Pengembangan Media Website untuk Layanan Bimbingan dan Konseling Di SMP Negeri 1 Piyungan

1. Penelitian Awal 3. Pengembangan

dan Pengumpulan 2. Perencanaan Produk Awal Data

6. Uji Lapangaan 5. Revisi Produk 4. Uji Lapangan

Utama Awal Awal

7. Revisi Produk 8. Uji Lapangan 9. Revisi Produk

[image:58.596.155.495.394.581.2]
(59)

44 1. Penelitian dan Pengumpulan Data

a. Studi Lapangan

Peneliti melakukan penelitian awal yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan Subjek terhadap produk yang akan dikembangkan diterima atau tidak. Analisis kebutuhan diperoleh dengan, melakukan observasi, wawancara kepada beberapa siswa dan guru bimbingan dan konseling. Dengan demikian produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang ada di sekolah.

b. Studi pustaka

Peneliti melakukan studi literatur dengan mempelajari literatur-literatur yang sesuai dengan variabel dari penelitian yang akan dikembangkan, yaitu literatur yang berhubungan dengan pengembangan media website untuk layanan bimbingan dan konseling.

2. Perencanaan

(60)

45 3. Pengembangan Produk Awal

Tahapan ini merupakan sebuah rangkaian proses produksi untuk menghasilkan produk awal yang akan dikembangkan. Produk dalam penelitian ini adalah website untuk layanan bimbingan dan konseling. 4. Uji Lapangan Awal

Pada tahap ini produk awal yang berupa website layanan bimbingan dan konseling akan dievaluasi oleh dua orang ahli, yaitu ahli media dan ahli materi. Ahli materi akan mengevaluasi segala sesuatu yang berhubungan dengan materi yang dimuat didalam website layanan bimbingan dan konseling, sedangkan ahli media akan mengevaluasi seluruh hal yang berkaitan dengan penciptaan seluruh kelengkapan dan aksesbilitas media yang berupa website layanan bimbingan dan konseling. Evaluasi ini dilakukan dengan memberikan lembar evaluasi yang berisi berbagai macam indikator materi dan media.

5. Revisi Produk Awal

Dalam tahap ini peneliti memperbaiki berbagai kekeurangan dan kelemahan pada produk website layanan bimbingan dan konseling, sesuai pertimbangan, penilaian dan saran dari ahli materi dan media. 6. Uji Lapangan Utama

(61)

46

dan konseling, yang bertujuan mengumpulkan informasi untuk memperbaiki produk.

7. Revisi Uji Lapangan Utama

Dalam tahap ini peneliti memperbaiki berbagai kekurangan dan kelemahan pada produk website layanan bimbingan dan konseling yang diujikan. Perbaikan dilakukan sesuai dengan masukan, kritikan dan saran.

8. Uji Lapangan Operasional

Tahap untuk memvalidasi website layanan bimbingan dan konseling. Dengan uji lapangan operasional ini kapabilitas dari website layanan bimbingan dan konseling akan diukur. Uji coba ini akan memberikan informasi kepada peneliti tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki dan apa yang harus diperbaiki atau direvisi. Website layanan bimbingan dan konseling akan diujicobakan terhadap 60 siswa yang masing- masing berbeda kelas.

9. Revisi Produk Akhir

Dalam tahap ini peneliti memperbaiki berbagai kekurangan dan kelemahan pada produk website layanan bimbingan dan konseling, sesuai kekurangan atau kelemahan dari hasil uji lapangan. Produk website layanan bimbingan dan konseling yang sudah melewati

(62)

47 C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Piyungan Bantul dan dilakukan pada siswa serta guru bimbingan dan konseling. Adapun waktu pelaksanaan penelitian pengembangan media website untuk layanan bimbingan dan konseling, dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2015- 16 Januari 2016.

D. Uji Produk

1. Desain Uji Produk

Uji produk merupakan tahap yang dilaksanakan setelah rancangan produk selesai. Ujiproduk dilaksanakan dengan tujuan mengetahui kelayakan produk yang telah dibuat serta melihat sejauh mana ketepatan sasaran produk. Uji produk dilakukan untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai dasar melakukan revisi dalam pengembangan media website untuk layanan bimbingan dan konseling. Uji produk meliputi:

a. Uji lapangan awal

Uji lapangan awal bertujuan untuk menguji cobakan produk yang telah dihasilkan oleh peneliti agar dapat diketahui validitas dan realibilitas yang ditinjau dari segi media dan materi. Ahli yang bertugas untuk memvalidasi produk terdiri dari ahli materi dan ahli media.

b. Uji lapangan utama

(63)

48

terdiri dari 18 siswa yang masing-masing berbeda kelas dan diambil secara acak dan 2 guru bimbingan dan konseling.

c. Uji lapangan operasional

Uji lapangan bertujuan untuk memvalidasi website layanan bimbingan dan konseling. Dengan uji lapangan ini kapabilitas dari website layanan bimbingan dan konseling akan diukur. Uji lapangan

operasional ini akan memberikan informasi kepada peneliti tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki dan yang harus diperbaiki dan direvisi, sehingga produk akhir yang dihasilkan benar-benar layak untuk digunakan. Website layanan bimbingan dan konseling akan diujicobakan terhadap 60 siswa kelas VII, VIII dan XI secara acak, 60 siswa tersebut dipilih berdasarkan teori penarikan sampel menurut Suharsimi Arikunto (2005: 122), apabila Subjeknya tidak lebih dari 100 orang, maka dalam menentukan besarnya sampel lebih baik diambil semua sebagai anggota sampel. Apabila jumlah Subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Di SMP Negeri 1 Piyungan jumlah siswa kelas VII, VIII, XI adalah 618 siswa. Sampel yang dambil 10% sehingga total sampel berjumlah 60 siswa.

Berikut ini tahapan uji media website untuk layanan bimbingan dan konseling :

(64)

49 4) Uji lapangan utama.

5) Revisi produk II.

6) Uji lapangan operasional. 7) Revisi produk III.

8) Produk akhir media website untuk layanan bimbingan dan Konseling.

2. Subjek Uji Produk

a. Subjek Ahli (Uji Awal)

Subjek ahli yang dipakai adalah ahli yang berkompeten dalam bimbingan dan konseling serta ahli dalam bidang media khususnya media website.

b. Subjek Uji Utama dan Subjek Uji Operasional

(65)

50 3. Jenis Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif akan dikonversi ke data kualitatif. Data tersebut diperoleh dari ahli materi dan media, guru bimbingan dan konseling dan siswa-siswi SMP Negri 1 Piyungan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi :

a. Ketepatan rancangan software sebagai media layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan. Aspek yang dikaji adalah aspek tampilan, aspek pemrograman dan aspek interaktivitas. Data tersebut diperoleh dari hasil evaluasi ahli media.

b. Ketepatan materi untuk layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Piyungan. Aspek yang dikaji yakni aspek tampilan, aspek isi materi dan aspek interaksi. Data yang diperoleh dari hasil evaluasi ahli materi.

c. Tanggapan siswa dan guru Bimbingan dan konseling terhadap produk pengembangan media website untuk layanan bimbingan dan konseling. Adapun aspek yang dikaji yakni aspek tampilan, aspek pemrograman, aspek isi materi dan aspek layanan.

4. Instrumen Pengumpulan Data

(66)

51

data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapat jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Pendapat lain dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002: 140) menjelaskan bahwa angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden untuk mengungkap pendapat, keadaan, dan kesan yang ada pada responden sendiri maupun luar dirinya.

Dalam penelitian pengembangan media website untuk layanan bimbingan dan konseling ini terdapat tiga buah instrumen, instrumen untuk penilaian ahli mediaahli materidan untuk uji coba produk.Pengembangan instrumen dilakukan berdasarkan indikator-indikator kebutuhan yang ada, baik dari aspek tampilan, aspek pemrograman, aspek aksesibilitas, aspek interaksi, aspek isi materi dan aspek kualitas layanan. Adapun kisi-kisi instrumen untuk ahli media (lihat Tabel 1), Ahli Materi (lihat Tabel 2) dan siswa serta guru bimbingan dan konseling (lihat Tabel 3) adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media

No Aspek yang dinilai Indikator No

Item ∑ 1 Aspek Tampilan Kualitas tampilan website 1 9

Tampilan header/logo 2

Ketepatan tata letak/layout/conten 3 Ketepatan penempatan link dan situs 4

yang disajikan

Ketepatan letak teks dan gambar 5

Ketepatan komposisi warna 6

[image:66.596.112.512.556.713.2]
(67)

52

Ketepatan dan kelugasan bahasa 8 2 Aspek Aksesbilitas Kecepatan akses 10 3 <

Gambar

Gambar 1. Prosedur Pengembangan Media Website untuk  Layanan Bimbingan dan Konseling Di SMP Negeri 1 Piyungan
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen untuk Siswa dan Guru Bimbingan danKonseling
Tabel 4. Konversi Data Kualitatifdengan Skala 5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 3), status gizi adalah ekspresi dari keadanan keseimbangan dalam bentuk variable tertentu atau dapat dikatakan bahwa status

Hipotesis alternatif pada persamaan pertama dalam penelitian ini menyatakan investasi swasta, tenaga kerja dan pengeluaran pembangunan berpengaruh signifikan

MEDIA BONEKA TANGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas VII F SMP Pasundan 4

Bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap penerapan akad wadi’ah pada produk Simpanan Purna Tugas di BMT Al-Fatah Getas Pejaten Jati Kudus..

Oleh karena dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh dari stemming pada peforma analisis sentimen berbahasa Indonesia dengan dataset ulasan film yang sudah

Disaat keringat keluar dari badan ku Sungguh sedih yang aku rasakan saat ini Hanya kesadaran tanpa batas yang aku dapat Biarkanlah diri ini yang sakit sepanjang hari Jiwa ini

9 Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model kooperatif tipe make

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN