43 BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasannya sebagaimana yang telah diuraikan
dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
a. Kegiatan Branchless Banking memiliki potensi besar dalam meningkatkan fungsi Bank
sebagai lembaga intermediasi khususnya distribusi layanan keuangan untuk masyarakat kurang
mampu maupun masyarakat yang berada didaerah yang tidak terjangkau oleh Kantor Bank,
namun dengan demikian pengaturan mengenai Branchless Banking dalam sistem hukum
perbankan di Indonesia mengingat ketentuan perundang-undangan tidak memungkinkan dalam
kegiatan Branchless Banking, karena masih ada Undang – undang yang terkait dengan
Branchless banking masih ada pertentangan, untuk itu Bank Indonesia harus tegas guna
menghindari Bank dari resiko hukum, operasional dan reputasi.
b. Peranan industri jasa keuangan khususnya perbankan dalam mendorong perekonomian antara
lain melalui fungsi intermediasi dengan menyalurkan kredit yang bersifat produktif atau kredit
lainnya kepada masyarakat secara menyeluruh. Tentu saja dalam penyaluran dana tersebut
masyarakat memerlukan akses berkesinambungan terhadap jasa keuangan tersebut atau
keuangan inklusif. Laku Pandai yang memanfaatkan saran teknologi informasi seperti telepon
seluler, Electronic Data Capture (EDC) dan/atau internet baking yang mendukung layanan
keuangan oleh Bank melalui Agen, diharapkan dapat menjangkau masyarakat di daerah
44
digunakan yakni bank based model dan non-bank based model, selain itu terdapat juga hybrid
model yang merupakan perpaduan antara bank based dan non-bank based mode
B. SARAN
Sehubungan dengan hasil penilitan, saran yang dapat diberikan dalam dunia hukum Perbankan di
Indonesia adalah sudah selayaknya Undang-undang Perbankan diamandemen atau dirubah
mengingat praktek industri perbankan mengalami perkembangan yang salah satunya dengan