• Tidak ada hasil yang ditemukan

17d MODEL DAN CONTOH PD SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "17d MODEL DAN CONTOH PD SMK"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL DAN CONTOH PENGEMBANGAN DIRI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PUSAT KURIKULUM

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

NASIONAL

(2)

ABSTRAK

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dinyatakan bahwa, pengembangan diri merupakan salah satu komponen struktur kurikulum setiap satuan pendidikan, dimana disebutkan bahwa pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan model program pengembangan diri yang diharapkan dapat membantu guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam menjabarkan standar isi pendidikan.

Secara umum ruang lingkup model program pengembangan diri mencakup jenjang pendidikan dasar dan menengah. Lingkup Daerah Penelitian: Dalam Jawa : DIY, Jatim, dan Jabar; Luar Jawa: Sumsel, Sulsel, dan NTB. Adapun unsur peserta yang terlibat terdiri dari Puskur, Perguruan Tinggi, P4TK, LPMP, dan Sekolah. Cakupan dari isi kegiatan ini meliputi : Penyusunan Desain, Kajian Konsep, Kajian Kebutuhan Lapangan, Penyusunan Kerangka Model, Penyusunan Model, Ujicoba Model, Analisis Hasil Ujicoba, Perbaikan Model, Presentasi Model, Penyempurnaan Model, Penyusunan Laporan

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk workshop dan rapat kerja, kajian konsep, kajian kebutuhan, penyusunan naskah awal, uji coba, analisis, seminar, dan penyempurnaan model workshop.

Hasil dari kegiatan ini adalah Model dan Contoh Program Pengembangan Diri untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK.

(3)

KATA PENGANTAR

Sejak bergulirnya era reformasi, dunia pendidikan mengalami perubahan. Salah satu perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan yakni kebijakan yang bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Sejalan dengan itu dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan demokratisasi pengelolaan pendidikan. Desentralisasi pengelolaan pendidikan salah satunya dengan diberikannya kewenangan satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti penyusunan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah masing-masing.

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, disebutkan bahwa dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar isi, standar proses, standar kompetensi, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Untuk itu dalam penyusunan kurikulum untuk masing-masing satuan pendidikan perlu memperhatikan delapan standar tersebut.

Salah satu tugas Pusat Kurikulum adalah mengembangkan model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan. Model-model tersebut bersama dengan sumber-sumber yang lain diharapkan menjadi contoh dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan di sekolah/madrasah, sehingga pengembangan kurikulum pada satuan pendidikan dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar memahami dan menghayati, (c) belajar mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar hidup bersama dan berguna untuk orang lain, (e) belajar membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Dari berbagai model yang dihasilkan diantaranya adalah Model Pengembangan Diri. Model ini memberi contoh bagi konselor (guru pembimbing), guru, dan atau tenaga kependidikan lainnya di sekolah/madrasah untuk menyusun program, melaksanakan, menilai dan melaporkan kegiatan pengembangan diri yang mencakup kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.

Kepala Pusat Kurikulum

Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas,

(4)

DAFTAR ISI

Hal

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

KONSEP MODEL PENGEMBANGAN DIRI 1 BAB I PENDAHULUAN ... 2

A. LATAR BELAKANG ... 2

B. LANDASAN ... 2

C. PENGERTIAN ... 3

D. TUJUAN ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 4

E. RUANG LINGKUP ... 4

1. Pelayanan Konseling ... 4

2. Ekstrakurikuler ... 4

F. BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN ... 5

1. Terprogram ... 5

2. Tidak Terprogram ... 5

BAB II PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PELAYANAN KONSELING ... 6

A. STRUKTUR PELAYANAN KONSELING ... 6

1. Pengertian Konseling... 6

2. Paradigma, Visi, dan Misi ... 6

3. Tugas Perkembangan Peserta Didik SMK/MAK ... 7

4. Bidang Pelayanan Konseling... 7

5. Fungsi Konseling ………... 8

6. Prinsip dan Asas Konseling ... 8

7. Jenis Layanan Konseling... 8

8. Kegiatan Pendukung ... 9

9. Bentuk Kegiatan……….... 10

10. Program Pelayanan………... 10

(5)

C. PELAKSANAAN KEGIATAN ... 11

D. PENILAIAN KEGIATAN ... 12

E. PELAKSANA KEGIATAN ... 13

F. PENGAWASAN KEGIATAN ... 14

BAB III PENGEMBANGAN DIRI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ... 15

A. STRUKTUR KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ... 15

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler... 15

2. Paradigma, Visi dan Misi ... 15

3. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler... ... 15

4. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler... ... 16

5. Jenis kegiatan Ekstrakurikuler ... 16

6. Bentuk Kegiatan... ... 16

B. PERENCANAAN KEGIATAN ... 17

C. PELAKSANAAN KEGIATAN ... 17

D. PENILAIAN KEGIATAN ... 17

E. PELAKSANA KEGIATAN ... 18

F. PENGAWASAN KEGIATAN ... 18

CONTOH PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI SMK PERGURUAN RAKYAT... 19

Contoh 1 : Penugasan Pengasuhan kepada Konselor… 20

Contoh 2a : Program Tahunan Pelayanan Konseling…... 21

Contoh 2b : Program Semesteran Pelayanan Konseling. 32

Contoh 2c : Program Bulanan Pelayan Konseling ... 38

Contoh 2d : Program Mingguan Pelayanan Konseling ... 42

Contoh 3 : Rencana Program Harian Pelayanan Konseling ... 44

Contoh 4 : Lapelprog ... 48

Contoh 5 : Volume Kegiatan Mingguan Pelayanan Konseling ... 52

Contoh 6 : Jenis dan Frekuensi Layanan yang Diterima Peserta Didik ……… 53

Contoh 7 : Laporan Nilai Hasil Kegiatan Pelayanan Konseling ……….. 55

(6)

Pelayanan Konseling di Sekolah/Madrasah ... 61

Contoh 9b : Isian Format Perhitungan Jam Kegiatan Pelayanan Konseling di Sekolah/Madrasah ... 63

Contoh 10 : Rambu-rambu Rencana Kegiatan Estrakurikuler ….. 64

Contoh 11 : Rencana Kegiatan Estrakurikuler ... 65

Contoh 12 : Rambu-rambu Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler ... 68

Contoh 13 : Pelaksanaan Kegiatan Estrakurikuler ... 69

Contoh 14 : Rambu-rambu Laporan Kegiatan Estrakurikuler ... 70

Contoh 15 : Laporan Kegiatan Estrakurikuler ... 71

Contoh 16 : Daftar Nilai Kegiatan Estrakurikuler ... 72

Contoh 17 : Laporan Keikutsertaan Peserta Didik dalam Kegiatan Estrakurikuler... 74

Contoh 18 : Nilai Peserta Didik dalam Kegiatan Estrakurikuler ... 76

(7)
(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak bergulirnya era reformasi di negeri ini, dunia pendidikan juga mengalami perubahan. Salah satu perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah kebijakan yang dahulunya bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Sejalan dengan diberlakukannya UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menegaskan bahwa, pendidikan merupakan usaha sadar den terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pasal 1 butir 1). Selain itu dalam pasal 4 ayat (4) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa paradigma pembiasaan yang harus dibangun adalah pemberian keteladanan, pembangunan kemauan dan pengembangan kreativitas dalam konteks kehidupan sosial kultural sekolah.

Selain itu dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dinyatakan bahwa, pengembangan diri merupakan salah satu komponen struktur kurikulum setiap satuan pendidikan, dimana disebutkan bahwa pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Dari penjelasan tentang pengembangan diri tersebut dimaknai bahwa ada dua kegiatan yang ada dalam komponen pengembangan diri, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan pelayanan konseling. Kegiatan ekstrakuriker dapat difasilitasi dan dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya dan kegiatan pelayanan konseling dilakukan oleh konselor (guru pembimbing).

Kenyataan yang muncul di lapangan banyak pemahaman yang tidak tepat terhadap pelaksanaan pengembangan diri, oleh karena itu disusunlah Model Pengembangan Diri,

untuk memberi contoh bagi konselor, guru atau tenaga kependidikan lainnya di sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, menilai, dan melaporkan kegiatan pengembangan diri.

(9)

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.

4. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.

C. Pengertian

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler. Di samping itu, untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna pengembangan kreativitas dan karir.

Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor dan kegiatan ekstrakurikuler dapat dibina oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangnya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler dapat mengembangkan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

D. tujuan

1. Tujuan Umum

(10)

minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.

2. Tujuan Khusus

Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan:

a. Bakat b. Minat c. Kreativitas

d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan e. Kemampuan kehidupan keagamaan

f. Kemampuan sosial g. Kemampuan belajar

h. Wawasan dan perencanaan karir i. Kemampuan pemecahan masalah j. Kemandirian

E. RUANG LINGKUP

Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara lansung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik.

Kegiatan terprogram terdiri atas dua komponen: 1. Pelayanan konseling, meliputi pengembangan:

a. kehidupan pribadi b. kemampuan sosial c. kemampuan belajar

d. wawasan dan perencanaan karir 2. Ekstrakurikuler, antara lain kegiatan:

a. kepramukaan, latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS), palang merah remaja (PMR), pasukan pengibar bendera (PASKIBRA).

b. kegiatan ilmiah remaja (KIR),

(11)

F. Bentuk-Bentuk Pelaksanaan

1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan:

a. Kegiatan layanan dan pendukung pelayanan konseling b. kegiatan ekstrakurikuler.

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.

a. Rutin, adalah kegiatan yang dilakukan secara terjadwal dan terus menerus, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.

b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).

c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat dijadikan teladan, seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

(12)

BAB II

PENGEMBANGAN DIRI

MELALUI PELAYANAN KONSELING

A. Struktur Pelayanan Konseling

Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

1. Pengertian Konseling

Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.

2. Paradigma, Visi, dan Misi a. Paradigma

Paradigma konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya. Artinya, pelayanan konseling berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.

b. Visi

Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

c. Misi

(13)

2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

3) Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

3. Tugas Perkembangan Peserta Didik SMK

Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan pada pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta didik SMK, yaitu:

a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam peranannya sebagai pria atau wanita.

c. Mencapai kematangan pertumbuhan fisik yang sehat.

d. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.

e. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.

f. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.

g. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

h. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta apresiasi seni.

i. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.

4. Bidang Pelayanan Konseling

a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.

b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

(14)

d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. 5. Fungsi Konseling

a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.

b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.

c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.

d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.

e. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

6. Prinsip dan Asas Konseling

a. Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.

b. Asas-asas konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani.

7. Jenis Layanan Konseling

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.

b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir, dan pendidikan lanjutan.

(15)

d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.

f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.

g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.

h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.

8. Kegiatan Pendukung

a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.

c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.

d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.

e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.

(16)

9. Bentuk Kegiatan

a. Individual, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.

b. Kelompok, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.

c. Klasikal, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.

d. Lapangan, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.

e. Pendekatan Khusus, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.

10. Program Pelayanan

a. Jenis Program

1) Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah. 2) Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh

kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan. 3) Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh

kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran. 4) Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh

kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan. 5) Program Harian,yaitu program pelayanan konseling yang dilaksanakan pada

hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) konseling.

b. Penyusunan Program

1) Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.

(17)

B. Perencanaan Kegiatan

1. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling mengacu pada program tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan serta mingguan.

2. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling harian yang merupakan jabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG yang masing-masing memuat :

a. Sasaran kegiatan layanan/pendukung b. Substansi kegiatan layanan pendukung

c. Jenis kegiatan layanan/ pendukung, serta alat bantu yang digunakan d. Pelaksana kegiatan layanan/ pendukung dan pihak-pihak yang terlibat e. Waktu dan tempat

(Contoh 3)

3. Rencana kegiatan pelayanan konseling mingguan meliputi kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas untuk masing-masing kelas peserta didik yang menjadi tanggung jawab konselor. (Contoh 1)

4. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling berbobot ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran.

5. Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling dalam satu minggu minimal ekuivalen dengan beban tugas mengajar guru di sekolah/ madrasah.

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Bersama pendidik dan personil sekolah/madrasah lainnya, konselor berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, spontan, dan keteladanan.

2. Program pelayanan konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.

3. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling a. Di dalam jam belajar sekolah/madrasah:

1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.

2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal

(18)

b. Di luar jam belajar sekolah/madrasah:

1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas. 2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam

belajar ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas. 3) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam belajar sekolah/madrasah maksimum

50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah.

4. Kegiatan pelayanan konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan program (LAPELPROG). (Contoh 4).

5. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di dalam kelas dan di luar kelas setiap minggu diatur oleh konselor dengan persetujuan pimpinan sekolah/madrasah (Contoh 5)

6. Program pelayanan konseling pada masing-masing satuan pendidikan dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antar kelas dan antar jenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan konseling dengan kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/ madrasah.

D. Penilaian Kegiatan

1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:

a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.

b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.

(19)

2. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.

3. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG (Contoh 4).

4. Penilaian pelayanan konseling dalam satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif disertai deskripsi pada kolom pengembangan diri di laporan hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah proses kegiatan pelayanan yang diberikan dan ketercapaian tugas perkembangan. (Contoh 6 dan Contoh 7).

E. Pelaksana Kegiatan

1. Pelaksana kegiatan pelayanan konseling adalah konselor sekolah/ madrasah. 2. Konselor pelaksana kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah wajib:

a. Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesional konseling.

b. Merumuskan dan menjelaskan peran profesional konselor kepada pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan sekolah/ madrasah, sejawat pendidik, dan orang tua.

c. Melaksanakan tugas pelayanan profesional konseling yang setiap kali dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama pimpinan sekolah/madrasah, orang tua, dan peserta didik.

d. Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan kegiatan pelayanan profesional konseling.

e. Mengembangkan kemampuan profesional konseling secara berkelanjutan. Rincian kewajiban konselor (Contoh 8).

3. Beban tugas wajib konselor ekuivalen dengan beban tugas wajib guru mengajar di sekolah/madrasah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. (Contoh 9a dan 9b)

4. Pelaksana pelayanan konseling

(20)

F. Pengawasan Kegiatan

1. Kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan dibina melalui kegiatan pengawasan.

2. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara: a. interen, oleh kepala sekolah/madrasah.

b. eksteren, oleh pengawas sekolah/madrasah bidang bimbingan dan konseling.

3. Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional konselor dan implementasi kegiatan pelayanan konseling yang menjadi kewajiban dan tugas konselor di sekolah/madrasah.

4. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. 5. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk peningkatan

(21)

BAB III

PENGEMBANGAN DIRI

MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

A. Struktur Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling. Kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.

2. Paradigma, Visi dan Misi a. Paradigma

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan fisik, psikologis dan sosial dalam bingkai budaya guna mengembangkan potensi, bakat, dan minat peserta didik. Artinya, pengembangan berdasarkan kaidah-kaidah fisiologis, psikologis, sosiologis, dan keilmuan, serta teknologi pendidikan yang dikemas dalam kaji-terapan program kegiatan yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.

b. Visi

Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

c. Misi

1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.

2) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

3. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler

(22)

b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

4. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.

b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela oleh peserta didik.

c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.

e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

5. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA).

b. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.

c. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan.

d. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.

6. Bentuk Kegiatan

(23)

b. Kelompok, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.

c. Klasikal, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas.

d. Gabungan, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik antar kelas/antar sekolah/madrasah.

e. Lapangan, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.

B. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang memuat unsur-unsur:

1. Sasaran kegiatan 2. Substansi kegiatan

3. Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta keorganisasiannya 4. Waktu dan tempat

5 Sarana

(Contoh 10 dan 11)

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah. 2. Kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan sasaran,

substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana sebagaimana telah direncanakan. (Contoh 12 dan 13)

D. Penilaian Kegiatan

(24)

hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah proses dan ketercapaian hasil kegiatan. Disamping itu hasil penilaian kegiatan ekstrakurikuler juga dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.

(Contoh 14, 15, 16, 17 dan 18)

E. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan ekstrakurikuler adalah pendidik dan atau tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud.

F. Pengawasan Kegiatan

1. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan dibina melalui kegiatan pengawasan.

2. Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan secara: a. interen, oleh kepala sekolah/madrasah.

b. eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki kewenangan membina kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud.

(25)

CONTOH PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI

(26)

Contoh 1 : Penugasan Pengasuhan kepada Konselor

PENUGASAN PENGASUHAN PESERTA DIDIK KEPADA KONSELOR

SEKOLAH/MADRASAH : SMK Perguruan Rakyat

TAHUN PELAJARAN

: 2006/2007

TINGKAT/PROG. KEAHLIAN

: II AK dan II AP KONSELOR : Tri

Hanorawati

No. Tingkat Jumlah Siswa Keterangan

1. II AK 1 40 Masuk pagi

2. II AK 2 37 Masuk pagi

3. II AP 1 36 Masuk pagi

4. II AP 2 38 Masuk pagi

Jumlah 151

Jakarta, 10 Juli 2006

Kepala SMK Perguruan Rakyat Ttd

(27)

Contoh 2 a : Program Tahunan Pelayanan Konseling

PROGRAM TAHUNAN PELAYANAN KONSELING

SEKOLAH/MADRASAH : SMK Perguruan Rakyat TAHUN AJARAN : 2006/2007

TINGKAT/ PROGRAM KEAHLIAN : II AK 1, II AK 2 KONSELOR : TRI HANOWATI II AP 1, II AP 2

Materi Bidang Pengembangan No Kegiatan

Pribadi Sosial Belajar Karir

1 2 3 4 5 6

1. Layanan Orientasi Obyek-obyek

pengembangan pribadi

Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial

Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar

Obyek-obyek implementasi karir

(1) (2) (3) (4)

2. Layanan Informasi Informasi tentang perkembangan, potensi, kemampuan dan kondisi diri

Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial

Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar

Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir

(5) (6) (7) (8)

3. Layanan

Penempatan/Penyaluran

Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi

Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan sosial

Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan belajar

Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan karir

(9) (10) (11) (12)

4. Layanan Penguasaan Konten

Kompetensi dan kebiasaan dalam

Kompetensi dan kebiasaan dalam

Kompetensi dan

kebiasaan dalam kegiatan

(28)

Materi Bidang Pengembangan No Kegiatan

Pribadi Sosial Belajar Karir

1 2 3 4 5 6

kehidupan pribadi kehidupan sosial serta penguasaan bahan belajar

pengembangan karir

(13) (14) (15) (16)

5. Layanan Konseling Perorangan

Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi

Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial

Masalah pribadi: dalam kemampuan, kegiatan dan hasil belajar

Masalah pribadi: dalam pengembangan karir

(17) (18) (19) (20)

6. Layanan Bimbingan Kelompok

Topik tentang: Kemampuan dan kondisi pribadi

Topik tentang: Kemampuan dan

kondisi hubungan sosial

Topik tentang:

Kemampuan, kegiatan dan hasil belajar

Topik tentang:

Kemampuan dan arah karir

(21) (22) (23) (24)

7. Layanan Konseling Kelompok

Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi

Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial

Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan belajar

Masalah pribadi: dalam pengembangan karir

(25) (26) (27) (28)

8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan sosial

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan belajar

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan karir

(29) (30) (31) (32)

9. Layanan Mediasi

---

Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih

(29)

Materi Bidang Pengembangan No Kegiatan

Pribadi Sosial Belajar Karir

1 2 3 4 5 6

(33) (34) (35) (36)

10. Aplikasi Instrumentasi Intrument tes dan non tes untuk

mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk

mengungkapkan kondisi dan masalah hubungan sosial peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah belajar peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk

mengungkapkan kondisi dan masalah karir peserta didik

(37) (38) (39) (40)

11. Himpunan Data Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi

Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial

Data kemampuan,

kegiatan dan hasil belajar

Data kemampuan, arah dan persiapan karir

(41) (42) (43) (44)

12. Konferensi Kasus Pembahasan kasus-kasus masalah pribadi tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus masalah sosial tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus masalah belajar tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus masalah karir tertentu yang dialami peserta didik

(45) (46) (47) (48)

13. Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah pribadi

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah sosial

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah belajar

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah karir

(49) (50) (51) (52)

14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kehidupan pribadi

Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan sosial

Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar

(30)

Materi Bidang Pengembangan No Kegiatan

Pribadi Sosial Belajar Karir

1 2 3 4 5 6

(53) (54) (55) (56)

15. Alih Tangan Kasus Pendalaman

penanganan masalah pribadi

Pendalaman penanganan masalah sosial

Pendalaman penanganan masalah belajar

Pendalaman penanganan masalah karir

(57) (58) (59) (60)

Jakarta, Juli 2006 Konselor

Ttd

(31)

Contoh Materi Pengembangan:

(1) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan pribadi, seperti:

y Fasilitas olah raga; latihan bina raga; bela diri.

y Sanggar seni dan budaya

y Tempat peribadatan

y Rehabilitasi penderita narkoba

(2) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial, seperti:

y Kegiatan gotong royong

y Perjamuan

y Seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan kelompok lainnya

y Rapat besar

(3) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar, seperti;

y Lembaga bimbingan belajar

y Kursus-kursus ketrampilan

y Fasilitas belajar di sekolah

y Sekolah-sekolah/madrasah lain

y Perguruan tinggi

(4) Layanan Orientasi: Obyek-obyek implementasi karir, seperti:

y PSG (Pendidikan Sistim Ganda)

y Bengkel

y Perusahaan/pabrik, industri

y Kantor

y Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan

(5) Layanan Informasi: Informasi tentang perkembangan potensi, kemampuan dan kondisi pribadi, seperti:

y Kecerdasan

y Bakat

y Minat

y Karakteristik pribadi; pemahaman diri

y Tugas perkembangan, tahap perkembangan

y Gejala perkembangan tertentu

y Perbedaan individual

y Keunikan diri

(6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial, seperti:

y Pemahaman terhadap orang lain

y Kiat berteman

y Hubungan antar remaja

y Hubungan dalam keluarga

(32)

y Data sosiogram

(7) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar, seperti:

y Kiat belajar

y Kegiatan belajar di dalam kelas

y Belajar kelompok

y Belajar mandiri

y Hasil belajar mata pelajaran

y Persiapan ulangan, ujian UAS dan UN

(8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir, seperti:

y Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan

y Persyaratan karir

y Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan

y Informasi karir/pekerjaan/pendidikan

(9) , (10), (11), dan (12) Layanan Penempatan/Penyaluran: Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi, sosial, belajar, dan karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas (berkenaan dengan tempat duduk), pada kelompok belajar; diskusi, PSG; krida; latihan keberbakatan//prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta kegiatan layanan bimbingan/konseling kelompok. Masing-masing penempatan/ penyaluran itu dapat dimaksudkan untuk mengembangkan satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial, belajar, karir.

(13) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi, seperti:

y Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar rumah/sekolah.

y Menyampaikan kondisi diri sendiri kepada orang lain

y Mengambil keputusan

y Menggunakan waktu senggang

y Memperkuat ibadat keagamaan

y Mengendalikan diri

y Berpikir dan bersikap positif; apresiatif

y Mematuhi peraturan lalu-lintas

(14) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial, seperti:

y Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang lebih tua, anggota keluarga)

y Kemampuan pidato

y Menyampaikan pendapat secara lugu (assertive) kepada orang lain

y Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain

(33)

y Menulis surat persahabatan

y Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf

y Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah

(15) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar, seperti:

y Bertanya/menjawab di dalam kelas

y Meringkas materi bacaan

y Menyusun kalimat efektif dalam paragraf

y Menyusun laporan kegiatan/tugas belajar

y Menyusun makalah

(16) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir, seperti:

y Menyalurkan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir tertentu

y Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik

y Memperbaiki peralatan sederhana

y Menyusun lamaran pekerjaan; curriculum vitae

y Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan

y Mempertimbangkan dan memilih pendidikan sesuai dengan arah karir (17), (18), (19), dan (20) Layanan Konseling Perorangan:

Materi yang dibahas dalam layanan konseling perorangan tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan oleh klien ketika layanan dilaksanakan. Apapun masalah yang diungkapkan oleh klien (masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir), maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan konseling perorangan. Dalam hal ini konselor dapat memanggil peserta didik (yaitu peserta didik yang menjadi tanggung jawab asuhannya) untuk diberikan layanan konseling untuk masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir), namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dikemukakan sendiri oleh peserta didik yang menerima layanan konseling perorangan.

(21) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi pribadi, seperti:

y Potensi diri

y Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi

y Kebiasaan sehari-hari di rumah, kegiatan rutin, membantu orang tua.

y Sikap terhadap narkoba, KKN, pembunuhan, perkosaan, perang

y Sikap terhadap bencana alam, kecelakaan, HAM, kemiskinan, anak terlantar

y Perbedaan individu

(22) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi hubungan sosial, seperti:

(34)

y Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah lainnya

y Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga

y Peranan RT/RW

y Toleransi, solidaritas

(23) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan, kegiatan dan hasil belajar, seperti:

y Kiat-kiat belajar, belajar sendiri, belajar kelompok

y Sikap terhadap mata pelajaran, tugas/PR, suasana belajar di sekolah, perpustakaan, laboratorium

y Sikap terhadap hasil ulangan, ujian

y Masalah menyontek dalam ulangan/ujian

y Pemanfaatan buku diklat

(24) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir, seperti:

y Hidup adalah untuk bekerja

y Pengembangan etos kerja.

y Masa depan kita; masalah pengangguran; lowongan pekerjaan; PHK

y Memilih pekerjaan; memilih pendidikan lanjutan

y Masalah TKI/TKW

(25), (26), (27), dan (28) Layanan Konseling Kelompok:

Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam konseling kelompok tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dikemukakan oleh masing-masing anggota kelompok. Apapun masalah yang diungkapkan oleh anggota kelompok tersebut, dan terpilih untuk dibicarakan (apakah masalah pribadi, sosial, belajar ataupun karir) itulah yang dibahas melalui layanan konseling kelompok. Dalam hal ini konselor dapat mengikutsertakan seorang atau lebih peserta didik yang diasuhnya untuk menjadi anggota kelompok dan menjalani layanan konseling kelompok dengan masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar , atau karir) dan dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam konseling kelompok.

(29), (30), (31), (32) Layanan Konsultasi:

Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam layanan konsultasi tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dikemukakan oleh konsulti ketika layanan berlangsung. Apapun masalah yang diungkapkan oleh konsulti tentang peserta didik yang hendak dibantunya (apakah masalah pribadi, sosial, belajar , atau karir) itulah yang dibahas dalam layanan konsultasi. Konselor dapat memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk dibahas dalam layanan konsultasi, namun konselor harus mengutamakan pembahasan masalah yang dikemukakan sendiri oleh konsulti. (33), (34), (35), (36) Layanan Mediasi:

(35)

pihak-pihak yang berselisih. Dalam pelaksanaan layanan mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir, dan masalah sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor.

(37), (38), (39), (40) Aplikasi Instrumentasi:

Instrumen tes dan nontes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi, sosial, belajar, dan karir bentuk dan isinya bermacam-macam, seperti:

y Tes Inteligensi

y Tes Bakat

y Inventori Minat Karir

y Inventori Kreativitas

y Inventori Kepribadian: Self-Esteem; Locus of Control

y Inventori Hubungan Sosial

y Inventori Tugas Perkembangan

y Sosiometri

y Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya

y Tes Hasil Belajar

y Tes Diagnostik

Masing-masing instrumen di atas ada yang mengukur atau mengungkapkan satu atau lebih kondisi diri peserta didik: kondisi diri pribadi, hubungan sosial, kemampuan belajar, dan atau arah/kemampuan karir.

(41) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi, seperti:

y Identitas diri

y Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat

y Identitas keluarga

y Riwayat kesehatan

y Catatan anekdot (kejadian khusus)

y Masalah diri pribadi

(42) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial, seperti:

y Sosiogram

y Teman dekat

y Data hubungan sosial

y Masalah sosial

(43) Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan diklat, seperti:

y Nilai hasil belajar

y Data kegiatan belajar

y Riwayat pendidikan

y Masalah belajar

(44) Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti:

y Pekerjaan orang tua/keluarga

(36)

y Masalah karir

(45) Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti:

y Sering absen, membolos

y Tingkah laku menyimpang, nakal (46) Konferensi Kasus: Masalah sosial, seperti:

y Suka menyendiri

y Menganggu teman

(47) Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti:

y Menganggu suasana kelas ketika sedang belajar

y Lalai mengerjakan PR

y Nilai belajar rendah

y Sulit mengikuti pelajaran

(48) Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti:

y Masalah penjurusan

y Pilihan karir

y Kegiatan praktik, magang, PSG (49), (50), (51), (52) Kunjungan Rumah:

Kegiatan kunjungan rumah dapat membawa satu atau lebih masalah peserta didik (masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir) untuk dibicarakan dengan orang tua dan atau keluarga.

(53) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang perkembangan dan kehidupan pribadi, seperti:

y Tahap-tahap perkembangan

y Tugas-tugas perkembangan

y Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran

y Kehidupan keagamaan

y Bahan relaksasi

y Motivasi berprestasi

y Otobiografi: Kisah orang-orang sukses

(54) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang kemampuan hubungan sosial, seperti:

y Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke”

y Kiat bergaul

y Kepemimpinan

y Mengatasi konflik dengan win-win solution

(55) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:

y Kiat belajar di sekolah

y Panduan menulis makalah

(37)

y Belajar secara mandiri

y Belajar kelompok

(56) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang arah dan kehidupan karir, misalnya:

y Apa bakat dan karir Anda ?

y Informasi karir

y Panduan penjurusan

y Panduan memilih sekolah lanjutan

y Lowongan pekerjaan

y Keselamatan kerja

y Kiat sukses dalam karir

(57), (58), (59), (60), Alih Tangan Kasus:

(38)

Contoh 2 b : Program Semesteran Pelayanan Konseling

PROGRAM SEMESTERAN PELAYANAN KONSELING

SEKOLAH/MADRASAH : SMK Perguruan Rakyat TAHUN AJARAN : 2006/2007

TINGKAT/ PROG KEAHLIAN : II AK 1, II AK 2 KONSELOR : TRI HANOWATI II AP 1, II AP 2

Materi Bidang Pengembangan

Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007) N

o

Kegiatan

Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Layanan Orientasi Obyek-obyek pengembang an pribadi

Obyek-obyek pengembang an hubungan sosial an pribadi

Obyek-obyek pengembang an hubungan sosial 2. Layanan Informasi Informasi

tentang perkembang an,potensi, kemampuan dan kondisi diri

Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan kegiatan dan hasil belajar

Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir

Informasi tentang perkembanga n,potensi, kemampuan dan kondisi diri

Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan kegiatan dan hasil belajar

Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir

(39)

Materi Bidang Pengembangan

Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007) N

o

Kegiatan

Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 n kemampuan belajar

Penguasaan Konten

Kompetensi kegiatan dan penguasaan kegiatan dan penguasaan

5. Layanan Konseling Perorangan kegiatan dan hasil belajar

Masalah kegiatan dan hasil belajar

Masalah

6. Layanan Bimbingan Kelompok

Topik tentang: Kemampuan dan kondisi pribadi

Topik tentang: Kemampuan dan kondisi hubungan dan kondisi pribadi

Topik tentang: Kemampuan dan kondisi hubungan

(40)

Materi Bidang Pengembangan

Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007) N

o

Kegiatan

Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

sosial belajar

sosial hasilbelajar

(21) (22) (23) (24) (21) (22) (23) (24)

7. Layanan Konseling Kelompok

8. Layanan Konsultasi Pemberdaya an pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembang an pribadi

Pemberdaya an pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam untuk dapat membantu peserta didik dalam untuk dapat membantu peserta didik dalam untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembang an pribadi

Pemberdaya an pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam untuk dapat membantu peserta didik dalam pengemban untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembang an karir

(29) (30) (31) (32) (29) (30) (31) (32)

9. Layanan Mediasi

(41)

Materi Bidang Pengembangan

Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007) N

o

Kegiatan

Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

tertentu (peserta didik) yang berselisih

tertentu (peserta didik) yang berselisih

Intrument tes dan non tes untuk

mengungkapk an kondisi dan masalah pribadi peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk

mengungkapk an kondisi dan masalah hubungan sosial peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkap kan kondisi dan masalah belajar peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkap kan kondisi dan masalah karir peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkap kan kondisi dan masalah pribadi peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk

mengungkapk an kondisi dan masalah hubungan sosial peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk

mengungkapk an kondisi dan masalah belajar peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk

mengungkapk an kondisi dan masalah karir peserta didik

(37) (38) (39) (40) (37) (38) (39) (40)

11 .

Himpunan Data Data

perkembang an, kondisi dan

lingkungan diri pribadi

Data perkembang an, kondisi hubungan kegiatan dan hasil belajar

Data an, kondisi dan

lingkungan diri pribadi

Data perkembang an, kondisi hubungan

(42)

Materi Bidang Pengembangan

Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007) N

o

Kegiatan

Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

masalah pribadi tertentu yang dialami peserta didik

masalah sosial tertentu yang dialami peserta didik

masalah belajar tertentu yang dialami peserta didik

masalah karir tertentu yang dialami peserta didik

masalah pribadi tertentu yang dialami peserta didik

masalah sosial tertentu yang dialami peserta didik

masalah karir tertentu yang dialami peserta didik

(45) (46) (47) (48) (45) (46) (47) (48)

13 .

Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang peserta didik yang peserta didik yang peserta didik yang peserta didik yang peserta didik yang didik yang mengalami peserta didik yang

Bacaan dan rekaman

Bacaan dan rekaman

Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar

Bacaan dan rekaman tentang arah dan

kehidupan karir

Bacaan dan rekaman

Bacaan dan rekaman

Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar

Bacaan dan rekaman tentang arah dan

(43)

Materi Bidang Pengembangan

Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007) N

o

Kegiatan

Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(53) (54) (55) (56) (53) (54) (55) (56)

15 .

Alih Tangan Kasus Pendalaman penanganan masalah pribadi

Pendalaman penanganan masalah sosial

Pendalaman penanganan masalah belajar

Pendalaman penanganan masalah karir

Pendalaman penanganan masalah pribadi

Pendalaman penanganan masalah sosial

Pendalaman penanganan masalah belajar r

Pendalaman penanganan masalah karir

(57) (58) (59) (60) (57) (58) (59) (60)

Jakarta, 15 Juli 2006 Konselor

Ttd

(44)

Contoh 2c : Program Bulanan Pelayanan Konseling

PROGRAM BULANAN PELAYANAN KONSELING

SEKOLAH/MADRASAH : SMK Perguruan Rakyat SEMESTER : I

TINGKAT/PROG, KEAHLIAN : II AK 2 BULAN : JULI–DESEMBER

KONSELOR : TRI HANORAWATI Materi Bidang Pengembangan

Semester I (Juli-Desember 2006) N

o

Kegiatan

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI 1. Layanan Orientasi Fasilitas olahraga

dan rekreasi

Lingkungan sosial

Fasilitas perpustakaan; laboratorium

Lingkungan alam Lingkungan sekitar sekolah

Lingkungan budaya; kerja (1) (2) (3) (1) (2) (4) 2. Layanan Informasi Penjurusan di

SMk

Informasi karir terkait dengan jurusan di SMK

Informasi potensi diri

Informasi

perkembagan diri

Informasi kegiatan belajar

Informasi hasil sosiometri a-luran sesuai kebutuhan siswa

Penempatan/peny a-luran sesuai kebutuhan siswa

Penempatan/peny a-luran sesuai kebutuhan siswa

Penempatan/peny a-

luran sesuai kebutuhan siswa

Penempatan/peny a-

luran sesuai kebutuhan siswa

Penempatan/peny a-

luran sesuai kebutuhan siswa (9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11, 12) (9,10, 11, 12) 4. Layanan

Penguasaan Konten

Kompetensi dan kebiasaan kehidupan pribadi/sosial

Kompetensi dan kebiasaan kehidupan pribadi/sosial

Kompetensi dan kemampuan kebiasaan kegiatan belajar

Kompetensi dan kebiasaan kegiatan belajar

Kompetensi dan kebiasaan kegiatan belajar

Kompetensi dan kebiasaan kehidupan karir

(13, 14) (13, 14) (15) (15) (15) (16)

(45)

Materi Bidang Pengembangan Semester I (Juli-Desember 2006) N 6. Layanan Bimbingan

KelompoK

Topik tentang: Tahun ajaran baru

Topik tentang: Kemampuan diri

Topik tentang: Kemampuan sosial

Topik tentang: Kegiatan belajar

Topik tentang: Hasil belajar

Topik tentang: Arah karir

(21, 22, 23) (21) (22) (23) (23) (24)

7. Layanan Konseling Kelompok

Masalah pribadi/ sosial/belajar/ karir

Masalah pribadi/ sosial/ belajar /karir

Masalah pribadi/ sosial/belajar /karir

Masalah pribadi/ sosial/ belajar /karir

Masalah pribadi/ sosial/belajar /karir

Masalah pribadi/ sosial/ belajar /karir

(25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) 8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan

pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) 9. Layanan Mediasi Upaya

mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih

Upaya

mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih

Upaya

mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih

Upaya

mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih

Upaya

mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih

Upaya

mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan

(46)

Materi Bidang Pengembangan Semester I (Juli-Desember 2006) N

o

Kegiatan

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI kondisi dan

masalah peserta didik

kondisi dan masalah peserta didik

kondisi dan masalah peserta didik

kondisi dan masalah peserta didik

kondisi dan masalah peserta didik

kondisi dan masalah peserta didik

(37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) 11

.

Himpunan Data Data

perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/ belajar / karir

Data

perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/ belajar / karir

Data

perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/ belajar / karir

Data

perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/ belajar / karir

Data

perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/ belajar / karir

Data

perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/ sosial/ belajar / karir (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) 12

.

Konferensi Kasus Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peserta didik

(45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) 13

.

Kunjungan Rumah Pertemuan

dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah

pribadi/sosial/bel ajar/ karir.

Pertemuan

dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah

pribadi/sosial/bela jar/ karir.

Pertemuan

dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah

pribadi/sosial/bela jar/ karir.

Pertemuan

dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah

pribadi/sosial/bela jar/ karir.

Pertemuan

dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah

pribadi/sosial/bela jar/ karir.

Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah

(47)

Materi Bidang Pengembangan Semester I (Juli-Desember 2006) N

Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiat an pribadi/sosial/ belajar /karir

Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiata n pribadi/sosial/ belajar /karir

Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiata n pribadi/sosial/ belajar /karir

Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiata n pribadi/sosial/ belajar / karir

Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiata n pribadi/sosial/ belajar / karir

Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiat an pribadi/sosial/ belajar /karir (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) 15

.

Alih tangan Kasus Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial belajar / karir

Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/ belajar / karir

Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/ belajar /karir

Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/ belajar /karir

Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/ belajar /karir

Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/ belajar /karir (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60)

Jakarta, 15 Juli 2006 Konselor

Ttd

Referensi

Dokumen terkait

Parameter yang akan diuji meliputi sifat fisikokimia berupa kadar air, ekstensibilitas, elastisitas, warna, cooking yield, dan aktivitas antioksidan, serta sifat

Limbah sabut kelapa dipilih karena kelimpahannya yang banyak di Indonesia sebagai penghasil produk tanaman kelapa, di samping itu karena diantara biomassa yang lain,

Rata-rata tertimbang dari return-return realisasian tiap-tiap sekuritas tunggal di dalam

Prediksi nilai buku per lembar saham kemudian dibandingkan dengan harga pasar pada hari yang sama, dan Tobin-q model digunakan untuk mengukur kinerja emiten (perbankan) .Data yang

Step 4 Add the destination and source data link layer addresses to the data • FrameC. Step 5 Transmit the bits

• Bangsa Yunani Kuno pandai membuat bangunan yang menajubkan dengan pilar pilar raksasa yang mempunyai 3 jenis diantaranya Doria, Ionia dan Korinthia.. • Pembangunan

Berdasarkan hal tersebut dapat ditemukan bahwa perilaku sinis PKWT terhadap calon pegawai dan tingkat keterlambatan karyawan PT.Angkasa Pura I (Persero) Ngurah Rai

Descriptive text diartikan sebagai sebuah teks bahasa Inggris untuk mengggmbarkan seperti apa benda atau mahluk hidup yang kita deskripsikan, baik