FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
EKA INDRA OKTAVIANTI 1013010073/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS
Progdi Akuntansi
Diajukan Oleh :
EKA INDRA OKTAVIANTI 1013010073/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK
Yang diajukan
EKA INDRA OKTAVIANTI 1013010073/FE/EA
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Dr. Sri Trisnaningsih, M.Si Tanggal : ………… NIP. 196509291992032001
Mengetahui,
Ketua Progdi Akuntansi
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK
Yang diajukan
EKA INDRA OKTAVIANTI 1013010073/FE/EA
Disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
Dr. Sri Trisnaningsih, M.Si Tanggal : ………… NIP. 196509291992032001
Wakil Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI
AKUNTAN PUBLIK
Disusun Oleh : Eka Indra Oktavianti
1013010073/FE/AK
telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal 28 Maret 2014
Pembimbing: Tim Penguji:
Pembimbing Utama Ketua
Dr.Sri Trisnaningsih, SE, M.Si Drs. Ec. Muslimin, M.Si NIP. 196509291992032001
Sekretaris
Dra. Ec. Dyah Ratnawati, MM
Anggota
Dra. Ec. R Sjarief Hidayat, M.Si
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi dengan judul :
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN
KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK”. dengan
baik.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis sangat berterima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga dapat
menyelesaikan tugas-tugas sebagai mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur. Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, MSi, Ak, CA selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama
5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.
6. Papa, Mama, Kakak, Adik dan seluruh keluarga yang telah memberi doa restu,
kasih sayang, dukungan moril dan materiil selama kuliah hingga penyelesaian
skripsi ini.
7. Lalak, Bella, Apri, Sesza, Wahyu, Omar, Hanif., Mbak Arini, sahabat-sahabat
sebimbingan Bu Trisna serta sahabat-sahabat lainnya yang telah menjadi sahabat
seperjuangan, teman diskusi dan banyak memberikan dukungan, doa dan
perhatian kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
8. Seluruh mahasiswa Akuntansi khususnya mahasiswa akuntansi keuangan yang
telah banyak membantu memberikan informasi dan dukungan dalam menyusun
skripsi.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini
sampai selesai.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
karena itu saran dan kritik sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi akademika UPN “Veteran”
umumnya, serta bagi mahasiswa Program Studi Akuntansi khususnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL... ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
ABSTRAK ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 7
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 9
2.2. Landasan Teori ... 13
2.2.1 Persepsi ... 13
2.2.2 Pengertian Karir... 14
2.2.3 Pengertian Profesi ... 15
2.2.4 Profesi Akuntan ... 16
2.2.5 Jenis-jenis Profesi Akuntan ... 19
2.2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Karir ... 20
2.2.6.1 Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan... 20
2.2.6.2 Teori Yang Mempengaruhi ... 21
2.2.6.3 Faktor Gaji ... 23
2.2.6.4 Teori Yang Mempengaruhi ... 24
2.2.6.5 Faktor Pertimbangan Pasar Kerja ... 25
2.2.6.6 Teori Yang Mempengaruhi ... 25
2.3 Kerangka Pikir ... 28
2.4 Hipotesis ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30
3.1.1 Definisi Operasional ... 30
3.1.2 Pengukuran Variabel ... 32
3.2. Teknik Pengambilan Sampel ... 34
3.2.1Obyek Penelitian ... 34
3.2.2 Populasi ... 34
3.2.3 Sampel ... 35
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.3.1 Jenis Data ... 36
3.3.2 Sumber Data ... .. 37
3.3.3 Pengumpulan Data ... 37
3.4.1 Uji Validitas ... 38
3.4.2 Uji Reliabilitas ... 38
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 39
3.5.1 Teknik Analisis ... 39
3.5.2 Uji Hipotesis ... 40
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 43
4.1.1Sejarah Singkat UPN ... 43
4.1.2 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi ... 46
4.1.2.1 Visi Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi ... 46
4.1.2.2 Lokasi Fakultas Ekonomi UPN ... 48
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 48
4.2.1 Pemilihan Karir ... 48
4.2.2. Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan ... 49
4.2.3 Faktor Gaji ... 52
4.2.4 Faktor Pertimbangan Pasar Kerja ... 55
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 57
4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan ... 57
4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Gaji ... 58
4.4 Analisa Regresi Logistik ... 60
4.4.1 Uji Serentak ... 60
4.4.2 Uji Kesesuaian Model ... 61
4.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 61
4.4.4 Ketepatan Klasifikasi ... 62
4.4.5 Uji Wald ... 63
4.4.6 Uji Hipotesis ... 65
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 65
4.5.1 Implikasi ... 68
4.5.2 Perbedaan Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
5.1 Kesimpulan ... 71
5.2 Saran ... 71
5.3 Keterbatasan Penelitian. ... 72
Daftar Tabel
Tabel 4.1 Pemilihan Karir ... 48
Tabel 4.2 Jawaban Responden pada Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan ... 49
Tabel 4.3 Jawaban Responden pada Faktor Gaji ... 53
Tabel 4.4 Jawaban Responden pada Faktor Pertimbangan Pasar Kerja... 55
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan... 57
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Gaji ... 58
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Pertimbangan Pasar Kerja ... 59
Tabel 4.8 Hasil Uji Serentak ... 60
Tabel 4.9 Hasil Uji Kesesuaian Model ... 61
Tabel 4.10 Nilai R2 Nagelkerke ... 62
Tabel 4.11 Ketepatan Klasifikasi ... 63
Tabel 4.12 Hasil Uji Wald ... 64
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden
Lampiran 3 Distribusi Jawaban Responden
Lampiran 4 Nilai Rata-rata Masing-masing Item Pernyataan
Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan
Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Gaji
Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Pertimbangan Pasar Kerja
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK
Oleh :
Eka Indra Oktavianti ABSTRAK
Sehubungan dengan berkembangnya akuntansi keuangan di Indonesia maka di universitas yang memiliki program studi akuntansi mulai memberi mata kuliah akuntansi keuangan untuk memperdalam pemahaman tentang akuntansi publik. Terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh karena itu, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik atau bukan Akuntan Publik. Tujuan diadakan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menguji pengaruh Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan (X1), Faktor Gaji (X2), Faktor Pertimbangan Pasar Kerja (X3), terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau bukan akuntan publik (Y).
Metode penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik. Data yang dipergunakan adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi keuangan yang mengikuti mata kuliah pemeriksaan akuntansi angkatan 2010 yang berjumlah 122 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah model regresi yang dihasilkan cocok untuk menguji Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan, Faktor Gaji, Faktor Pertimbangan Pasar Kerja terhadap Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik, variabel Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan, Faktor Gaji, Faktor Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi kita dituntut untuk dapat bersaing dengan Negara-negara lain
dalam segala bidang termasuk pekerjaan. Dan kita ketahui untuk mendapatkan suatu
pekerjaan bukanlah hal yang mudah, apalagi dalam era perdagangan bebas. Kita harus
mempersiapkan diri agar dapat bersaing dengan ribuan pencari kerja baik di dalam
negeri maupun di luar negeri.
Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang diminati oleh
mahasiswa saat ini. (Benny dan Yuskar 2006), yang menyebutkan bahwa rata-rata
mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi
profesional di bidang akuntansi . selain itu mereka juga termotivasi oleh anggapan
bahwa akuntan di masa mendatang akan dibutuhkan oleh banyak organisasi dan
perusahaan khususnya di Indonesia.
Di Indonesia terdapat beberapa bidang akuntansi diantaranya akuntansi keuangan,
akuntansi keuangan adalah akuntansi terutama menghasilkan informasi dalam bentuk
laporan keuangan yang ditujukan pada pihak-pihak luar, seperti pajak, pemegang
saham, dan lain-lain.
Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat ketat menjadi suatu tantangan yang
harus dihadapi oleh seetiap pelaku bisnis, dan persaingan tidak lepas dari ketatnya
perkembangan lingkungan bisnis, sehingga banyak pelaku bisnis yang bekerja keras
untuk mampu bersaing dan mengatasi munculnya permasalahan yang akan dihadapi
akibat persaingan tersebut (Kuta, 2007:1).
Perkembangan ini juga diikuti oleh semakin meluasnya profesi akuntan yang
ditimbulkan oleh perubahan lingkungan, sehingga perkembangan dalam dunia bisnis
harus selalu direspon oleh system pendidikan akuntansi yang berkualitas dan siap pakai
dalam dunia kerja (Nilam, 2008 : 1).
Pada saat ini profesi sebagai akuntan menjadi sorotan tajam bagi pelaku bisnis
dan masyarakat karena dianggap sebagai salah satu pihak yang mampu memberikan
kontribusi besar dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi. (Benny dan Yuskar,
2006 : 2).
Faktor-faktor yang membedakan pemilihan karir mahasiswa dan jenis karir apa
yang akan mereka jalani merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Karena dengan
diketahuinya pilihan karir dan motivasi-motivasi yang membedakan pilihan karir
mahasiswa akuntansi, maka dapat diketahui mengapa seseorang memilih karir tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi
minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Faktor - faktor
yang mempengaruhi terdiri dari nilai intrinsik pekerjaan, gaji, dan pertimbangan pasar
kerja.(Job Market Consideration).
Secara global pengajaran akuntansi di perguruan tinggi cenderung mengarahkan
mahasiswa untuk berprofesi sebagai akuntan publik (Rasmini, 2007:352). Akuntansi
juga merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh
mahasiswa saat ini (Benny dan Yuskar, 2006:2), tetapi dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 179/ U/ 2001 tentang penyelenggaraan
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) mengakibatkan perlu adanya kelanjutan dari
pendidikan sarjana program studi akuntansi, dan berpengaruh terhadap masa studi
mahasiswa ketika ingin terjun sebagai akuntan publik (Bawono, 2005 : 2). Dan
publik, (IAPI, 2009 : 1). Namun di sisi lain terdapat anggapan bahwa akuntan di masa
mendatang akan sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan, khususnya
Indonesia. (Benny dan Yuskar, 2006 : 2).
Secara umun, mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan jenjang S-1 nya
dapat memilih pilihan alternatif pada karirnya. Pertama mereka (lulusan sarjana S-1)
dapat langsung bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan atau instansi
pemerintah. Kedua, mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya
yaitu S-2 atau pilihan alternatif ketiga yaitu menjadi seorang akuntan publik. Bagi
mereka yang memilih menjadi seorang akuntan publik, harus terlebih dahulu
melanjutkan ke Pendidikan Profesi Akuntan dan meraih gelar akuntan, selanjutnya
mereka dapat memilih karir sebagai akuntan, baik sebagai akuntan publik, akuntan
manajemen, akuntan pemerintah, maupun akuntan pendidik. Berdasarkan dari jenis
karir yang dipilih oleh sarjana akuntansi menunjukkan semua sarjana akuntansi bebas
memilih jenis karir yang diinginkan dan yang akan dijalaninya.
Pada saat ini profesi akuntan memiliki peran penting bagi entitas bisnis,
pemerintah, dan masyarakat karena dianggap sebagai salah satu pihak yang mampu
memberikan kontribusi besar dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi oleh
karena itu profesi akuntan dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan
oleh perubahan lingkungan, sehingga perkembangan dalam dunia bisinis harus selalu
direspon oleh sistem pendidikan akuntansi yang berkualitas dan siap pakai di dunia
kerja. Dalam Benny dan Yuskar (2006:2) pendidikan akuntansi harus menghasilkan
akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi
pada abad mendatang.
Pendidikan tinggi akuntansi tersebut mempunyai tugas penting untuk dapat dan
Menurut International Federationof Accountants dalam Regar (2003 : 3) yang
dimaksud profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan
keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang akuntan publik, akuntan internal yang
bekerja pada perusahaan industri, keuangan dagang, akuntan yang bekerja di
pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam dunia kerja ada beberapa profesi yang bisa dijalankan oleh sarjana
akuntansi diantaranya akuntan publik. Akuntan publik adalah akuntan yang telah
memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di
indonesia. Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia di atur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.
Setiap akuntan publik wajib menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI),asosiasi profesi yang diakui oleh pemerintah.
Akuntan publik merupakan profesi yang sangat dibutuhkan di Indonesia dan juga
dipandang menjanjikan prospek dunia kerja yang cerah akan profesi ini memberikan
tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai (Wheeler 1983 dalam
Lara 2011). Profesi ini juga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang
menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan diberbagai tempat dan berbagai
perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. Profesi akuntan publik
termasuk dalam profesi-profesi ternahal. Menurut Bachtiar (2002) dalam Lara (2011),
profesi akuntan publik bisa termasuk profesi termahal karena sumber pendapatan
terbesar dari akuntan publik telah bergeser dari jasa audit ke jasa konsultasi
manajemen. Profesi akuntan publik juga termasuk profesi prestisius di Indonesia.
Departemen Keuangan untuk bisa berpraktek sebagai akuntan (Dilmy, 2002 dalam
Lara, 2011).
Mahasiswa akuntansi sebagai calon sarjana akuntansi, dapat mempertimbangkan
profesi apa yang akan mereka jalani nantinya, berprofesi sebagai akuntan publik atau
akuntan pemerintah. hal ini dapat dilihat dari konsentrasi yang mereka tempuh mulai
semester 6, dari hasil survey Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembanguna Nasional
“Veteran” Jawa Timur tahun angkatan 2010 terdapat 122 mahasiswa yang mengambil
konsentrasi keuangan. Jumlah tersebut menurun karena di tahun sebelumnya yaitu di
tahun angkatan 2009 Mahasiswa Akuntansi yang memilih mengambil konsentrasi
keuangan 144 orang, pengurangan ini disebabkan banyak mahasiswa yang beranggapan
bahwasannya untuk menjadi seorang akuntan itu tidak mudah.
Berdsasarkan penelitian diatas maka penelitian ini akan menguji faktor-faktor
yang mempengaruhi minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik. Dan faktor tersebut adalah faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, dan faktor
pertimbangan pasar kerja.
Sesuai dengan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN
KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK”
1.2 Perumusan Masalah
Apakah faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan pasar kerja
berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau bukan akuntan
publik.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris bahwa faktor nilai intrinsik
pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan
karir sebagai akuntan publik atau bukan akuntan publik.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi dalam penelitian
yang sama di masa yang mendatang, sehingga hasil penelitian tersebut dapat
menjadi lebih sempurna.
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan
dengan yaitu terjun langsung pada universitas yang bersangkutan, sehingga dapat
mengaplikasikan teori yang diperoleh serta mengetahui sampai seberapa jauh
hubungan teori yang di terima dengan aplikasi di luar.
3. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk
dijadikan sebagai masukan dalam penerimaan mahasiswa baru dan sebagai bahan
pertimbangan bagi perguruan tinggi dalam hal peningkatan minat dan motivasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai refrensi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Mirawati (2009)
Penelitian yang dilakukan oleh Mirawati ini memiliki judul “pengaruh
motivasi terhadap minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik” di penelitian ini penulis merumuskan masalah apakah motivasi pasar kerja,
dan motivasi ekonomi mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
sebagai akuntan publik?
Dan apakah motivasi lingkungan kerja dan kepribadian individu (Personality)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai pemilihan
akuntan public? Hal-hal yan mempengaruhi pemilihan karir akuntan publik di ukur
dengan variabel motivasi ekonomi, motivasi kerja, kepribadian individu
(Personality) sedangkan karir akuntan yang di teliti akuntan yang berkarir sebagai
akuntan publik, akuntan pada perusahaan.
Kesimpulan dari peneliti ini adalah :
a. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa motivasi pasar kerja
berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa
akuntansi. Pengujian ini berhasil membuktikan hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa motivasi pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir
sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.
b. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa motivasi ekonomi
berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa
c. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa
akuntansi. Artinya hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima.
d. Hasil pengujian hipotesis ke empat menunjukkan bahwa kepribadian individu
berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa
akuntansi. Pengujian ini berhasil membuktikan hipotesis ke empat yang
menyatakan kepribadian individu berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai
akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.
e. Berdasarkan perhitungan nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai sebesar
0,585. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen memberikan pengaruh
sebesar 58.50% terhadap dependen dan sisanya sebesar 41.50% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain.
2. Restanti (2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Restanti pada tahun 2012 memilih judul “Analisis Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi sebagai akuntan
publik dan non publik”.
Perumusan masalah yang dipakai adalah apakah faktor-faktor seperti faktor
nilai intrinsik pekerjaan, gaji dan pertimbangan pasar kerja, berpengaruh signifikan
terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa akuntansi.
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data menyimpulkan
bahwa nilai intrinsik pekerjaan, dan gaji berpengaruh signifikan terhadap pemilihan
profesi mahasiswa akuntansi, sedangkan pertimbangan pasar kerja berpengaruh
tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Riza pada tahun 2013 memilih
judul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam Pemilihan
Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah”. (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN
“Veteran” Jawa Timur ).
Perumusan masalah yang dipakai adalah Apakah Indeks Prestasi Kumulatif,
Penghargan Finansial, dan Nilai – nilai Sosial berpengaruh terhadap Pemilihan
Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah ?
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
variabel indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, tadak berpengaruh
terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah sedangkan Variabel Nilai –
nilai Sosial berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan
Pemerintah.
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul Penelitian Variabel Metode
Analisis Hasil 1. Mirawati (2009) Pengaruh motivasi
terhadap minat
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Persepsi
Dalam melihat suatu masalah setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda–
beda. Persepsi orang tersebut timbul dari dalam masing-masing. Menurut Ikhsan dan
Ishak (2005: 57) persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau
menginterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia. Definisi yang formal adalah
proses dengan mana seseorang memilih berusaha, dan menginterprestasikan rangsangan
ke dalam suatu gambaran yang terpadu dan penuh arti.
Pengertian persepsi menurut Thoha (2002: 141) adalah proses kognitif yang
dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik
lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.
Sedangkan pengertian persepsi menururt Tim Penyusun Kamus Pusat
Pengembangan Bahasa Indonesia (2002: 863) mendefinisikan persepsi sebagai
tanggapan (penerima) langsung dari suatu serapan atau merupakan proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Sedangkan dalam lingkungan yang
lebih luas persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan
yang sebelumnya dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus yang
ditunjukkan dengan oleh panca indra. Dengan kata lain, persepsi merupakan kombinasi
antara faktor utama dunia luar dan diri manusia itu sendiri.
2.2.2. Pengertian Karir
Karir didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan kerja yang terpisah tetapi
berkaitan, yang memberikan kesinambungan, ketenteraman, dan arti dalam hidup
seseorang. Karir disadari secara individual, dan dibatasi secara sosial.Manusia tidak
kesempatan-kesempatan karir yang diberikan dalam masyarakat juga mempengaruhi
dan membentuk manusia.
Karir adalah perjalanan yang dilalui oleh seseorang dalam hidupnya.Menurut
Handoko (2000) dalam Rivo karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani
atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang.Menurut Soeprihanto (2000) karir atau
career adalah perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang jabatan atau
kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Sedangkan menurut Gomes (2000) Career is the sequence of a person's
wor relate activities and behavior and associated attitudes, values, and aspirations
over the span of one's life.
Keberhasilan dalam karir merupakan suatu motivasi yang sangat menonjol,
mendorong seseorang untuk berpartisipasi aktif dalam suatu organisasi. Karir
merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill, expertice dan
jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian pengembangan
pengalaman kerja yang lebih luas (Bird, 1994 dalam Rahayu 2003). Karir juga dapat
dilihat sebagai posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan disuatu perusahaan
dalam kurun waktu tertentu.
Penghasilan atau penghargaan finansial/gaji yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dan pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar
perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada
karyawannya. Kantor Akuntan Publik memiliki ciri sendiri dalam memberikan
penghargaan finansial atau gaji kepada seorang akuntan publik.
Akuntan public dalam kenyataannya mengaudit tidak hanya satu perusahaan saja.
mengunakan jasanya kembali. Hal ini bermanfaat untuk menjaga hubungan relasi atau
bahkan menambah relasi dengan klien yang berbeda otomatis akan menambah
penghasilan. Semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan jasa akuntan
publik, pendapatan yang diterima semakin tinggi.
2.2.3. Pengertian Profesi
Regar (1993 : 8) “Profesi berdasarkan pengertian yang sempit adalah suatu jenis
pekerjaan yang dipangku oleh jabatan khusus tertentu dalam masyarakat dengan
memenuhi syarat dan ciri tertentu” (Carey, 1970 : Loeb, 1978). Syarat dan ciri tersebut
antara lain :
1. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara mengikuti pendidikan yang teratur dan
dibuktikan dengan tanda atau ijazah keahlian dan memiliki kewenangan dalam
keahliannya.
2. Jasa yang diberikan dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki monopoli dalam
memberikan pelayanan.
3. Memiliki organisasi yang mendapat pengakuan masyarakat atau pemerintah dengan
perangkat kode etik untuk mengatur anggotanya serta memiliki budaya profesi.
4. Suatu ciri yang membedakannya dengan perusahaan yakni tidak mengejar
keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi lebih mengutamakan pelayanan dengan
memberikan jasa yang setimpal. Pada dasarnya ciri profesi ini berlaku untuk semua
profesi seperti kedokteran, pengacara, akuntan publik dan lain-lain.
2.2.4. Profesi Akuntan
Menurut International Federation of Accountants dalam Regar (2003:3) yang
keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern
yang bekerja pada perusahaaan industri, keuangan dagang, akuntan yang bekerja di
pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah ruang lingkup pekerjaan yang lazimnya
terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultasi manajemen (Regar, 1993:
8).
Profesi akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti
organisasi lainnya, misalnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI).Supaya dikatakan profesi,
maka harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai
pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. (Benny dan Yuskar,
2006:5)
Menurut Benny dan Yuskar (2006:8), mereka yang berhak memakai gelar
akuntan harus mendaftar ke Departement Keuangan untuk mendapatkan nomor
register. Dan seorang akuntan yang mempunyai nomor register, dapat memilih profesi
sebagai :
1. Akuntan public (External Auditor): dengan memiliki KAP atau bekerja di KAP
2. Pemeriksa Intern (Internal Auditor): dengan bekerja dibagian pemeriksaan intern
(Internal Audit Departement) suatu perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), di BUMN biasanya disebut Satuan Pengawas Intern (SPI).
3. Auditor pemerintah (GovernmentAuditor): dengan bekerja di BPKP (Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan), BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) atau
inpektorat di suatu Departement Pemerintah.
4. Financial Accountant : dengan bekerja di bagian akuntansi keuangan suatu
6. Management Accountant : dengan bekerja di bagian akuntansi manajemen suatu
perusahaan.
7. Tax Accountant : dengan bekerja di bagian perpajakan suatu perusahaan atau
Direktorat Jendral Pajak.
8. Akuntan pendidik, dengan bekerja sebagai dosen baik di Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Akuntan pendidik banyak
merangkap sebagai akuntan publik, internal auditor maupun manajemen (yang
bekerja di suatu perusahaan) atau sebagai government accountant (akuntan
pemerintah) yang bekerja di instansi pemerintah.
Hadibroto, 1997 (dalam Harahap, 1991) menjelaskan pengertian profesi
sebagai kumpulan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas serupa yang memenuhi
syarat sebagai berikut :
1. Bahwa harus berdasarkan suatu disiplin pengetahuan khusus.
2. Diperlukan suatu proses pendidikan tertentu untuk memperoleh pengetahuan itu.
3. Harus ada standar-standar kualifikasi yang mengatur jika mau memasukinya dan
harus ada pengakuan formal mengenai statusnya.
4. Harus ada perilaku yang mengatur hubungan antara profesi dengan langganan,
teman sejawat dan publik maupun penerimaan tanggung jawab yang tercakup
dalam suatu pekerjaan yang melayani kepentingan umum.
5. Harus ada suatu organisasi yang mengabadikan diri untuk memajukan
kewajiban-kewajibannya terhadap masyarakat, di samping untuk kepentingan kelompok itu.
2.2.5. Jenis – Jenis Profesi Akuntan
1. Akuntan Publik
Akuntan yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang menyediakan
2. Akuntan Internal
Adalah akuntan yang bekerja diperusahaan, karir pada bidang ini sebagai private (or
managerial accounting). Aktifitas profesi akuntansi ini antara lain adalah cost
accounting, budgeting, general accounting, accounting information system, tax
accounting dan internal auditing.
3. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja dilingkup pemerintah.
4. Akuntan Pendidik
Profesi akuntansi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga
bidang akuntansi lainnya. Akuntansi pendidik melaksanakan proses penciptaan
professional baik profesi akuntan, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, maupun
akuntan pendidik sendiri.
2.2.5.1. Pengertian Profesi Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah akuntan yang berpraktek dalam Kantor Akuntan Publik
(KAP) yang menyediakan berbagai jasa yang diatur dalam SPAP. Mulyadi
(1998:47).
Akuntan publik adalah profesi yang menjual jasa kepada masyarakat umum
terutama dalam bidang pemeriksaan laporan keuangan yang disajikan
klien.Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para
kreditor, investor, calon kreditor, calon investor, dan instansi pemerintah.
Dalam keputusan Menteri No. 423 / KMK 06 / 2002, yang dimaksud dengan
Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri untuk
memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri ini. (Kuta, 2007:1)
2.2.6 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir
Dalam penelitian ini, faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan karir
dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu :
2.2.6.1. Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan
Pengertian dari nilai intrinsik pekerjaan adalah sifat yang diukur di dalam dan
dari diri mereka sendiri dan berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan, misalnya
perasaan berprestasi dan berhasil. Nilai intrinsik suatu pekerjaan merupakan hasil
dari persepsi seseorang (karyawan) mengenai seberapa baik pekerjaan tersebut
memberikan hal yang dinilai penting. (Gibson, dkk, 1978 : 170).
Nilai intrinsik pekerjaan dalam hal ini memiliki hubungan dengan kepuasan
yang diterima oleh inividu saat atau sesudah pekerjaan. Faktor -faktor ini meliputi
penghargaan, kesempatan mendaptakan promosi, tanggung jawab pekerjaan,
tantangan intelektual, dan pelatihan. (Hinchdan Mischind, 1976) dalam Nilam (2008
: 19).
Kepuasan kerja (Robbin, 2002 : 36) adalah suatu sikap umum terhadap
pekerjaan seseorang selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seseorang
pekerja dan banyaknya yang seharusnya mereka terima.
Menurut Thoha (2002 : 230) kepuasan pekerjaan selalu dihubungkan dengan
isi jenis pekerjaan, dan ketidakpuasan bekerja selalu disebabkan karena hubungan
pekerjaan tersebut dengan aspek – aspek disekitar yang berhubungan dengan
2.2.6.2 Teori Yang Melandasi Pengaruh Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan Terhadap Pemilihan Karir
Teori jalan – tujuan (Path – Goal Theory) yang dikemukakan oleh Robert J.
House (1971) dalam “A Path – Goal of Leadership Effectiveness” , teori ini
memusatkan perhatian pada cara pemimpin mempengaruhi persepsi pengikut
tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri sendiri, dan jalan untuk
mencapai tujuan. Menurut teori ini, para pemimpin adalah efektif karena mereka
dapat mempengaruhi motivasi para pengikut, kemampuan mereka untuk bekerja,
dan kepuasan mereka (Gibson, dkk, 1984 : 300 – 301)
Dua dalil dalam pengembangan teori jalan – tujuan :
1. Perilaku pemimpin dapat diterima dan memuaskan sejauh bawahan menganggap
perilaku semacam ini merupakan sumber langsung dari kepuasan alat untuk
mendapatkan kepuasan diwaktu yang aka datamg.
2. Perilaku pemimpin dapat memotivasi bawahan sampai sejauh perilaku itu
memuaskan kebutuhan bawahan yang digantungkan pada hasil karya yang
efektif, dan perilaku tersebut melengkapi lingkungan bawahan dengan
memberikan bimbingan, kejelasan pengarahan, dan imbalan yang perlu bagi hasil
karya yang efektif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemimpin harus memberikan bimbingan dan
nasihat, membantu bawahan menjelaskan harapan yang realistis dan mengurangi
hambatan bagi tercapainya tujuan yang dihargai. Pemimpin merintis jalan menuju
tercapainya tujuan bagi bawahan sampai sejelas mungkin.
Pada umumnya seseorang yang memiliki kemampuan dan keterampilan
– menerus akan menyebabkan frustasi, dan perusahaan gagal mengembangkan
potensi yang dimiliki karyawan sehingga dapat menyebabkan kerugian perusahaan.
(Nilam, 2008 : 21).
Maka seseorang akan memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan apa yang
diinginkannya, yaitu suatu pekerjaan yang menantang yang mempunyai kesempatan
untuk berprestasi, penghargaan , tanggung jawab, kemajuan, dan pertumbuhan yang
akan memotivasi karyawan (Luthans, 2006 : 28 )
2.2.6.3 Faktor Gaji
Gaji adalah sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa
dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam
organisasi (Luthans, 2005 : 243).
Gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan, telah diyakini
secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk
memberikan kepuasan bagi karyawannya. Menurut Reha dan Luthans (1985)
kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi kepuasan
kerja.
Upah (upah, gaji, bonus) telah lama dipandang sebagai penghargaan untuk
beberapa orang hal tersebut lebih penting dari apapun yang diberikan oleh
perusahaan. Sebagai contoh, Newman dan Hodgetss menyelidiki motivasi dalam
industri rumah sakit, dan menentukan bahwa pekerja telah mendapatkan gaji bagus
pada urutan paling atas pada faktor memilih pekerjaan yang penting (Luthans, 2005 :
2.2.6.4. Teori Yang Melandasi Pengaruh Faktor Gaji terhadap Pemilihan Karir
Teori Ekuitas diberikan oleh psikolog sosial J. Stacy Adams (1963). Teori
tersebut berpendapat bahwa input utama dalam kinerja dan keputusan adalah tingkat
ekuitas (inekuitas) yang diterima seseorang dalam pekerjaan mereka.
Input dan output (hasil kerja) seseorang dan orang lain didasarkan pada
persepsi seseorang. Usia jenis kelamin, status sosial, posisi organisasi, kualifikasi
dan seberapa keras bekerja merupakan contoh variabel input yang dinilai. Hasil
meliputi berbagai penghargaan sepeerti gaji, status, promosi, dan minat intrinsikn
dalam pekerjaan, pada pokoknya, rasio didasarkan pada persepsi sesorang atas apa
yang diberikan (input). Dan apa yang dia diterima (hasil) versus rasio antara apa
yang diberikan orang lain dan yang diterima. (Luthans, 2006: 209).
Dengan rencana upah untuk berprestasi, karyawan terbaik melaksanakan
pekerjaan menerima kenaikan terbesar, karyawan yang terburuk menerima kenaikan
terkecil atau tidak menerima kenaikan semua sekali. Jadi manajemen menyediakan
pemikat atau pemotong untuk memotivasi prestasi yang lebih baik, dan pemotong
diterapakan untuk pelaksana yang lamban. (Gibson, dkk, 1987: 167).
Sasaran utama program imbalan menurut Gibson, dkk (1987: 167) adalah:
1. Menarik orang yang berkualitas
2. Mempertahankan karyawan agar tetap datang bekerja
3. Memotivasi karyawan untuk mencapai tingkat prestasi yang tinggi
Karena upah (gaji, upah, bonus) telah lama dipandang sebagai penghargaan
untuk beberapa orang hal tersebut lebih penting dari apapun yang diberikan
perusahaan. Menurut Luthans (2005: 153) uang juga dihubungkan dengan empat
atribut simbolis penting yang diperjuangkan manusia yaitu : prestasi, penghargaan,
status, rasa hormat, kebebasan, kontrol, dan kekuasaan.
2.2.6.5. Faktor Pertimbangan Pasar Kerja
Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan semakin sempitnya lapangan
pekerjaan, kemudahan memperoleh pekerjaan merupakan salah satu faktor yang
mendasari dalam memilih profesi. (Nilam, 2008 : 24).
Pertimbangan pasar kerja yang meliputi faktor jangka pendek seperti jumlah
lapangan kerja yang tersedia dan faktor jangka panjang seperti keamanan kerja
(Kunartinah, 2003 : 183) dalam Nilam (2008 : 24).
2.2.6.6. Teori Yang Melandasi Pengaruh Faktor Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Pemilihan Karir
Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang
berarti menggerakkan. Motivasi adalah kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi,
untuk mencapai tujuan – tujuan keorganisasian yang dikondisi oleh kemampuan
upaya demikian untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu (Robbins, et. Al,
1999 : 50) dalam Winardi, 2001 : 1-2).
Orang yang satu berbeda dengan yang lainnya selain terletak pada
kemampuannya untuk bekerja juga tergantung pada keinginan mereka untuk bekerja
atau tergantung pada motivasinya. Karena prinsip kuno hedonisme menyatakan
bahwa seseorang itu mempunyai kecenderungan untuk mencari keenakan atau
kesenangan dan menghindari ketidakenakan atau kesusahan (Thoha, 2002 : 203).
Maslow (1954) engemukakan bahwa kebutuhan manusia diatur dalam suatu
seri tingkatan – suatu hirarki menurut pentingnya masing – masing kebutuhan.
Segera setelah kebutuhan – kebutuhan pada tingkatan lebih rendah, kurang lebih
terpenuhi, maka muncullah kebutuhan – kebutuhan pada tingkat berikut yang lebih
tinggi, yang menuntut kepuasan.
Dalam teori hirarki kebutuhan Maslow menyatakan bahwa di dalam setiap
1. kebutuhan – kebutuhan fisiologikal (sandan, pangan, papan, rohani, dan
kebutuhan jasmani lainnya).
2. kebutuhan akan keamanan
Tingkat yang lebih tinggi yakni kebutuhan akan keamanan (securityneeds) dapat
dinyatakan dalam wujud keinginan akan proteksi terhadap bahaya fiskal (bahaya
kebakaran, atau serangan kriminal); keinginan untuk mendapatkan kepastian
ekonomi (economic security) atau berkurangnya pendapatan.
3. Kebutuhan-kebutuhan sosial ( kasih sayang, rasa dimiliki, dan persahabatan).
4. Kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan (harga diri, otonomi, dan prestasi,
status, pengakuan, perhatian).
5. Kebutuhan untuk merlisasikan diri (pencapaian potensi diri dan pemenuhan diri).
Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa seseorang dalam memilih sebuah
profesi dipengaruhi juga oleh tingkat kebutuhan yang harus mereka penuhi. Faktor
pertimbangan pasar kerja seperti jumlah lapangan kerja yang tersedia, keamanan
kerja, fleksibilitas karir, kesempatan promosi merupakan salah satu pemenuhan
kebutuhan yaitu kebutuhan akan keamanan. Seseorang akan memilih satu diantara
berbagai jenis pekerjaan jika orang tersebut telah merasa akan mendapatkan
kepastian ekonomi dari pekerjaan yang dipilihnya. Karena seseorang akan
menghindari ketidakpastian yang berkaitan dengan dimana orang merasa terancam
oleh situasi yang tidak jelas atau tidak aman. (Nilam, 2008 : 26).
Semakin banyak dan luasnya jenis pekerjaan yang ditawarkan maka semakin
besar pula peluang (kepastian) seseorang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut,
maka hal tersebut dapat menciptakan suasana atau rasa aman dalam diri seseorang.
2.3 Kerangka Pikir
Premis yang terkait antara kualitas jasa sistem informasi terhadap kepuasaan
penggunanya adalah sebagai berikut:
Premis 1 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh nilai intrinsik
pekerjaan.
Sifat pekerjaan, kesempatan yang diberikan untuk mengembangkan
kemampuan merupakan nilai intrinsik pekerjaan, merupakan faktor yang
dipertimbangkan dalam pemilihan karir mahasiswa.
Premis 2 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh gaji.
Gaji atau penghasilan yang diperoleh merupakan daya tarik utama
seseorang dalam memilih pekerjaan.
Premis 3 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh pertimbangan
pasar kerja.
Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya
lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Kedua
faktor tersebut tidak berhubungan dengan sifat pekerjaan dan harapan
mahasiswa tetapi mungkin mempengaruhi pilihan karir mahasiswa.
Dari premis-premis yang telah diuraikan diatas, kerangka pikir dirumuskan
Gambar : 2.1 Diagram Kerangka Pikir
2.4. Hipotesis
Diduga bahwa faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan
pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau bukan
akuntan publik.
Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan
(X1)
Faktor Gaji (X2)
Faktor Pertimbangan Pasar Kerja (X3)
Pemilihan Karir (Y)
Y= 0, bukan akuntan publik Y= 1, akuntan publik
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional Variabel
Menurut Nazir (2003: 126), definisi operasional adalah suatu definisi
yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau
menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan sesuatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Dalam definisi
operasional ini, hal-hal yang perlu didefinisikan dan diamati agar tidak
terjadi kesalahpahaman yang berkaitan dengan judul “Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Minat Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai
Akuntan Publik”.
Penelitian ini difokuskan pada pemahaman mahasiswa akuntansi
terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan karir, dengan
berbasis teori dan rasionalitas yang telah diungkapkan dalam pendahuluan
dan landasan teori.
Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu faktor nilai intrinsik
pekerjaan (X1), faktor gaji (X2), faktor pertimbangan pasar kerja (X3).
1. Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan (X1)
Faktor intrinsik pekerjaan memiliki hubungan dengan kepuasan
yang diterima dan pencapaian tujuan oleh individu saat atau sesudah
penghargaan kesempatan mendapat promosi, tanggung jawab pekerjaan,
tantangan intelektual dan pelatihan.
2. Faktor Gaji (X2)
Gaji yang diperoleh adalah sebagai kontraprestasi dari pekerjaan
yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan
sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada
karyawannya. Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan
mendasar kepuasan kerja.
3. Faktor Pertimbangan Pasar Kerja (X3)
Secara umum pasar kerja dapat dikatakan sebagai suatu lingkungan
dimana orang-orang yang menjadi bagiannya ikut serta dalam
menciptakan suatu usaha atau kegiatan untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi orang lain. Akuntan publik juga merupakan pasar kerja
yang luas dan banyak diminati juga banyak dibutuhkan dikalangan dunia
bisnis dan pemerintah di Indonesia. Pertimbangan pasar kerja dalam
profesi ini yaitu meliputi luasnya lapangan kerja, keamanan kerja lebih
terjamin, mudahnya mengakses lowongan kerja, mudahnya memperoleh
pekerjaan, mereka juga mempertimbangkan pekerjan yang membuat
mereka bisa berkembang lebih maju, pasar tenaga kerja sangat
menjanjikan di era globalisasi terutama di sektor publik, dan memiliki
Variabel Terikat
Variabel terikat (Y) adalah pemilihan karir Regar ( 1993: 8) profesi
adalah suatu jenis pekerjaan yang dipangku oleh jabatan khusus tertentu
dalam masyarakat dengan memenuhi syarat dan ciri tertentu. Dalam hal ini
mahasiswa dapat memilih salah satu diantara dua profesi, yaitu sebagai
bukan akuntan publik (kode “0”) atau akuntan publik (kode “1”).
3.1.2 Teknik Pengukuran Variabel
Jenis data yang digunakan untuk variabel ini adalah menggunakan
skala interval yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan
data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. (Riduwan, 2004: 84).
Teknik skala yang digunakan dalam pengukuran variable adalah skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. (Riduwan,
2004 : 86).
Untuk setiap pernyataan responden diminta member tanda (X) pada
setiap angka, dimana angka-angka tersebut menunjukkan kecenderungan
setiap pilihan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan yang ada dalam
lembar kuesioner. Pernyataan pada bagian ini diberi skor 1 sampai 5 dengan
keterangan sebagai berikut :
1 2 3 4 5
Sangat tidak setuju
Kuesioner yang disebarkan kepada responden terdiri dari tiga bagian
pernyataan :
1. Bagian pertama tentang data responden, alasan memilih jurusan
akuntansi, dan profesi yang dipilih. Khusus untuk data responden
terdapat variabel terikat yaitu pemilihan profesi sebagai akuntan publik
yang diukur dengan skala ya (kode “1”) atau tidak (kode “0”).
2. Bagian kedua berisi tentang cara pengisian kuesioner.
3. Bagian ketiga berisi tentang variabel bebas yang akan diuji, dimana
variabel-variabel tersebut adalah :
1. Nilai Intrinsik Pekerjaan
Instrument nilai intrinsic pekerjaan yang mempengaruhi pemilihan
karir mahasiswa akuntansi ini diukur dengan tujuh butir pernyataan
yaitu :
a. 4 butir mengenai kesempatan untuk berkembang, tantangan secara
intelektual, kreativitas tentang cara penyelesaian tugas.
b. 3 butir pernyataan mengenai kesempatan berinteraksi, pekerjaan
yang banyak tantangan, dan image karir.
2. Gaji
Instrumen gaji yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa
akuntansi diukur dengan 4 butir pernyataan yaitu :
a. 2 butir pernyataan mengenai gaji awal yang besar, dan gaji jangka
panjang yang besar.
3. Pertimbangan Pasar Kerja
Instrumen pertimbangan pasar kerja yang mempengaruhi pemilihan
karir mahasiswa akuntansi diukur dengan 4 butir pernyataan mengenai
banyaknya penawaraan, aman (tidak mudah PHK), kesempatan
berkembang atau penawaran karir (jenjang karir), dan lapangan kerja
yang ditawarkan mudah diketahui.
3.2 Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1. Obyek Penelitian
Mahasiswa program studi akuntansi di Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang masih aktif dan memilih konsentrasi
keuangan tahun angkatan 2010. Alasan memilih mahasiswa akuntansi
angkatan 2010 adalah :
1. Mahasiswa angkatan 2010 sudah pada semester akhir sehingga mereka
relative memiliki rencana masa depan setelah kelulusan.
2. Mahasiswa diharapkan telah memiliki pengetahuan yang memadai
tentang profesi akuntansi sehingga dapat memberikan jawaban sesuai
dengan rencana mereka.
3.2.2 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
Populasi merupakan kelompok subyek atau objek yang memiliki
cirr-ciri atau karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau
objek lain, dari kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil
penelitian (Sumarsono, 2004 : 44).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan 2010 yang telah mengikuti mata
kuliah pemeriksaan akuntansi tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 122
mahasiswa.
3.2.3 Sampel
Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri dan
karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel
harus merupakan respresentativ dari sebuah populasi (Sumarsono, 2004:
44). Sampel sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah random sampling. Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian
ini diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin :
...(Umar, 2003: 102)
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi (122 mahasiswa angkatan 2010 yang mengikuti
mata kuliah pemeriksaan akuntansi)
Maka :
= 55
Responden ini mewakili populasi kriteria mahasiswa angkatan 2010
kelas pagi, yang telah mengambil mata kuliah pemeriksaan akuntansi,
dengan alasan pada tingkat tersebut mahasiswa sudah mempunyai gambaran
tentang pekerjaan yang dilakukan oleh seorang akuntan publik, dan sebagian
besar mahasiswa pada tingkat ini sudah mendekati kelulusan, dan tercatat
sebagai mahasiswa yang masih aktif pada tahun ajaran 2013/2014. Sehingga
jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 55
orang atau responden.
3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis data
1. Data Primer
Adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual
terjadinya peristiwa (Sekaran, 2006: 77), Data primer dalam penelitian
ini adalah data dalam penyusunan dari mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang diambil dengan cara
menyebarkan kuesioner.
2. Data sekunder
Adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada (Sekaran, 2006:
77), Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah mahasiswa
yang akan menjadi obyek dalam penelitian ini.
Metode dalam teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah
3.3.2. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yaitu
dengan cara dibagikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur. Kemudian membagikan kuesioner secara langsung
kepada responden dan langsung dikumpulkan setelah diisi. Semua kuesioner
yang kembali dan diisi lengkap dijadikan sampel untuk bahan penelitian
selanjutnya.
3.3.3. Pengumpulan data
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer
untuk keperluan penelitian, pengumpulan data merupakan langkah yang
amat penting dalam metode ilmiah karena data yang dikumpulkan harus
valid untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya. Penelitian ini
menggunakan beberapa metode dalam membantu pengumpulan data yang
lengkap sehingga dapat mendukung landasan teori, memudahkan analisa
dalam rangka pemecahan masalah. Adapun teknik yang digunakan adalah :
1. Kuesioner
Untuk mempeoleh data dari responden, penelitian ini menggunakan
kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan mengumpulkan
data-data pertanyaan secara tertulis kepada responden.
2. Wawancara
3.4 Teknik Analisa Data 3.4.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
(kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur
tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh
pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari
penjumlahan semua skor pertanyaan (Sumarsono, 2004: 31).
Uji validitas untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
2006 : 45).
Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing
pertanyaan yang (ditunjukkan dengan taraf signifikan < 0.05), maka dapat
dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas (Sumarsono,
2004: 31)
3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang
diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap objek dan alat pengukur yang sama (Sumarsono, 2004: 34).
Menurut Ghozali (2006: 46), dasar pengambilan reabilitas, yaiyu
1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0.60, maka variabel dikatakan reliabel.
2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0.60, maka variabel dikatakan tidak reliabel.
Menurut Ghozali (2006: 133), suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1 Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik karena variabel
dependennya merupakan variabel dummy.
Dalam pengujian multivariate digunakan analisis regresi logistik
untuk melihat faktor-faktor yang dapat dikaitkan dengan adanya pemilihan
profesi. Analisa data menggunakan regresi logistik dengan metode enter,
teknik ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari keseluruhan
variabel tanpa harus mengestemsi variabel. Untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel mempengaruhi pemilihan profesi bagi mahasiswa
akuntansi.
Dalam penelitian ini model regresi logistik adalah :
(Nahrowi dan Usman, 2002 : 50)
Keterangan :
P : Probabilitas variabel independen yang mampu dijelaskan oleh
variabel independennya.
Dimana : Y = 0 : bukan akuntan publik
Y = 1 : akuntan publik
X1 : faktor nilai intrinsik pekerjaan
X2 : faktor gaji
X3 : faktor pertimbangan pasar kerja
0 : koefisien konstan
1; 2; 3 : koefisien regresi untuk variabel X1, X2, dan X3
3.5.2. Uji Hipotesis
Dari model regresi logistik yaitu dengan menggunakan pengujian
signifikasi model dan menguji kesesuaian model.
1. Pengujian signifikasi model, dengan menggunakan uji Wald.
Uji Wald yaitu menggunakan uji signifikasi model pada tiap-tiap
parameter atau uji signifikasi secara individual.
Langkah-langkah adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan hipotesis yang akan diuji.
H0 : j = 0 (ti dak ada pengaruh) untuk setuju j tertentu ; j = 0,1,...,p
H1 : j 0 (ada pengaruh)
b. Menentukan tingkat signifikasi yaitu a = 5%
c. Melakukan uji statistik dengan menggunakan persamaan matematis :
Wj =
Keterangan :
j = Koefisien regresi
Se( j) = Standar error / derajat kesalahan koefisien j.
d. Membandingkan uji Wald dengan chi-square
Uji Wald berdistribusi dengan derajat bebas 1 atau secara simbolis
ditulis WjX2
Wj > X2 = H0 ditolak, H1 diterima
Wj < X2 = H0 diterima, H1 ditolak
Bila H0 ditolak, artinya parameter tersebut signifikansecara statistik
pada tingkat signifikansi = 5%
Bila H0 diterima, artinya parameter tersebut tidak signifikan secara
statistik pada tingkat signifikan = 5%
(Nahrowi dan Usman, 2002 : 256)
e. Menilai Kelayakan Model (goodness of fit test)
Hasil pengujian atas kelayakan model regresi (goodness of fit test)
logistik yang diukur dengan nilai chi-square berdasarkan Uji Hosmer
dan Lemeshow test.
Hipotesisnya :
Ho : Tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang
diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.
Dasar Pengambilan Keputusan :
1. Jika nilai statistik Hosmer dan Lemeshow < 0,05 maka Ho ditolak, Hi
diterima jika ada perbedaan yang nyata antara model dengan nilai
observasinya sehingga goodness of fit model tidak baik karena model
tidak dapat memprediksi nilai observasinya.
2. Jika nilai statistik Hosmer dan Lemeshow >0,05 maka Ho diterima, Hi
ditolak berarti model mampu memprediksi nilai observasinya.
Atau model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya
dan layak dipakai untuk penelitian selanjutnya.
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur didirikan oleh para
veteran pejuang kemerdekaan pada tanggal 5 juli 1959. Pada awalnya merupakan
perguruan tinggi kedinasan yang bernama Akademi Perusahaan “Veteran”(AAPV)
Surabaya, dengan keputusan Menteri Urusan Veteran Dimobilisasi Nomor
133/KPTS/1996. Mulai tanggal 1 April 1966 oleh Departemen Pertahanan dan
Keamanan disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) sebagai
Perguruan Tinggi Kedinasan dan selanjutnya pada tanggal 30 juni 1978 menjadi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” cabang Jawa Timur.
Melalui Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor Kep/ 01/ 1993
tanggal 27 Februari 1993 tentang Perataan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang semula di bawah Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta menjadi mandiri dan dipimpin oleh seorang Rektor sehingga
namanya berubah menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Berdasarkan keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor 0307/ U/ 1994 atau 10/ XI/ 1994 tanggal 29
November 1994 tentang peningkatan pengabdian Universitas Pembangunan Nasional
melalui pelaksanaan keterkaitan dan kewaspadaan terhitung mulai tanggal 1 April
1995. Beralih status dari Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) di bawah Departemen
Pertahanan dan Keamanan menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah Yayasan
Kejuangan Panglima Sudirman (YKPBS) meliputi lima Fakultas (Fakultas Ekonomi,
dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan) dengan 16 jurusan atau program studi
(Progdi), yang terakreditasi sebanyak 9 program studi dan dan sedang dalam proses
akreditasi sebanyak 7 program studi.
Berdasarkan instruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor Ins/ 01/ II 1996
tanggal 6 Februari 1996 tentang pelimpahan wewenang tanggung jawab pembinaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” telah diserahkan pembinaannya kepada
Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS). Yayasan Kejuangan
Panglima Besar Sudirman didirikan oleh Menteri Pertahanan Keamanan dan Pangab
dengan Akte Notaris Koesbiono Sarmanhadi, S.H. Nomor 58 tanggal 26 januari 1990
yang telah disempurnakan dengan akte Notaris Koesbiono Sarmanhadi, S.H. Nomor 14
tanggal 6 Maret 1996.
Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS) adlah induk dari
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jakarta
yang berkedudukan di Departemen Keamanan jalan Merdeka Barat 13 Jakarta yang
membina Sekolah Menengah Umum (SMU) Unggulan Taruna Nusantara di Magelang.
Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor : 390/ DIKTI/ KEP/ 1999 telah dibuka
program Magister Manajemen Agribisnis (MAA), dan disusul kemudian dengan
program Magister Manajemen Ekonomi (MM) dan Magister Akuntansi (Mak) dengan
ijin penyelenggaraan Nomor : 2307/ JD/ T/ 2001 tanggal 4 juli 2001. Mulai TA
2003/2004 menambah lagi satu program studi baru, yaitu Teknik Informatika dibawah
Fakultas Teknologi Industri, dengan ijin Operasional No. 2140/ D/ T/ 2005 tanggal 11
Juli 2005 serta program studi Ilmu Hukum dengan ijin Operasional Nomor : 183/ D/ T/
2007 tanggal 30 Januari 2007.