SKRIPSI
Disusun oleh :
AMITA RICHTIAR
NPM. 1034010115
J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
PENYUSUN : AMITA RICHTIAR
ABSTRAK
CV. DWI TEKNIK ini adalah industri yang bergerak di bidang pembuatan bahan baku peer baik peer sebagai alat penunjang atau komponen alat berat atau alat lainnya, tetapi dalam pembuatan peer tersebut masih sering kali terdapat sisa bahan yang menumpuk pada gudang. Dengan adanya sistem manajemen bahan baku dan minimalisir sisa bahan tersebut akan diperoleh icome bagi CV. DWI TEKNIK untuk mempermudah mengolah manajemen bahan baku dan meminimalisir sisa bahan hingga menghasilkan bahan baru yang memiliki nilai jual.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan VISUAL STUDIO 2012 sebagai aplikasi berbasis desktop dan menggunakan MYSQL sebagai sistem
database, serta untuk perancangan sistem dalam pembuatan sistem informasi
manajemen bahan baku dan minimalisir sisa bahan ini menggunakan CDM, PDM dan UML (use case, activity diagram, sequence diagram, dan collaboration
diagram).
Berdasarkan hasil implementasi dari hasil uji coba sistem manajemen bahan baku dan minimalisir sisa bahan ini, bahan baku serta sisa bahan baku dapat di minimalisir dan dapat dijadikan bahan baru yang memiliki nilai jual. Sehingga dapat memaksimalkan sisa bahan dari setiap sak bahan yang ada di gudang menjadi tidak tersisa karena diolah kembali menjadi snapin, peer satuan dan return bahan.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke pada Allah SWT atas segala rahmat kasihnya dan atas
limpahan rahmat-Nya sehingga dengan keterbatasan saya baik waktu, tenaga, dan
pikiran yang penulis miliki, akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan Tugas
Akhir ini tepat pada waktunya.
Penulis membahas masalah tentang sebuah Sistem manajemen bahan baku
dan minimalisir sisa bahan pada CV. DWI TEKNIK yang berlokasi di daerah
Gersik, Jawa Timur.
Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam menyelesaikan
tugas akhir ini, namun penulis juga berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat
menunjang kemudahan dalam sistem manajemen bahan baku dan peminimalisir
sisa bahan di CV DWI TEKNIK. Kritik dan saran yang membangun penulis
harapkan dalam menyelesaikan laporan ini. Akhirnya dengan ridho Allah penulis
berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
Surabaya, Desember 2014
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.
Dengan selesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya tugas akhir ini dengan lancar. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada :
1. Bapak Sugiyono dan Ibu Rudjiana selaku Orang Tua Kandung yang selama ini tidak henti – hentinya memberi semangat dan motivasi dalam segala hal.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Budi Nugroho, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.
iii
6. Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan serta kritik yang bermanfaat hingga terselesainya Skripsi ini.
7. Terima kasih buat Ayah serta Ibu tercinta yang telah memberi semangat, dorongan dan doa yang tiada henti-hentinya. Terima kasih buat saudara-saudaraku yang telah menjadi motivasi sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.
8. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dorongan serta doa, yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih yang tak terhingga untuk kalian semua.
9. Serta pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Terima kasih atas bantuannya semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan bantuan tersebut
Surabaya, Desember 2014
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
... i
UCAPAN TERIMA KASIH
... ii
DAFTAR ISI
... ii
DAFTAR GAMBAR
... viii
DAFTAR TABEL
... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
...1
1.2 Rumusan Masalah
...3
1.3 Batasan Masalah
...3
1.4 Tujuan
...4
1.5 Manfaat
...4
1.6 Metode Penelitian
...5
1.6.1 Model SDLC Waterfall ... 6
1.6.2 Fase Dalam Metode Waterfall ... 6
1.7 Sistematika Penulisan
...7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil CV. DWI TEKNIK
...9
2.2 Visi dan Misi CV. DWI TEKNIK
...15
2.1.1 Visi ... 15
v
2.3 Struktur Organisasi
...16
2.4 Sistem Informasi
...17
2.5 VISUAL BASIC.NET
...19
2.5.1 Kelebihan VISUAL BASIC.NET ... 19
2.6 ERD
...21
2.7 MYSQL
...23
2.8 UML
...25
2.8.1 Use case Diagram... 25
2.8.2 Interaction Diagram ... 28
2.8.3 Activity Diagram... 28
2.8.4 Class Diagram ... 28
2.9 Uji Validasi
...29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisa Kebutuhan
...31
3.1.1 Kebutuhan Fungsional Sistem ... 31
3.1.2 Kebutuhan Nonfungsional Sistem ... 32
3.2 Analisa Sistem
...31
3.3 Perancangan Sistem
...34
3.4 Spesifikasi Kebutuhan Sistem
...35
3.5 Perancangan Proses
...36
3.5.1 Business Use case Diagram ... 36
3.5.2 Business Activity Diagram ... 38
3.5.3 Use case Diagram... 49
3.5.4 Activity Diagram... 49
vi
3.5.6 Class Diagram ... 87
3.5.7 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 89
3.5.8 CDM (Conceptual Data Model) ... 89
3.5.9 PDM (Physical Data Model) ... 91
3.5.10 Tabel-tabel Basisdata ... 93
3.6 Perancangan Desain Antarmuka
... 100
3.6.1 Perancangan Halaman Sequence ... 100
3.6.2 Perancangan Halaman Utama ... 101
3.6.3 Perancangan Master Bahan ... 101
3.6.4 Perancangan Transaksi ... 101
3.6.5 Perancangan Daftar Bahan Baku ... 105
3.6.6 Perancangan Minimalisir Sisa Bahan ... 106
3.6.7 Perancangan Halaman Laporan ... 107
BAB IV UJI COBA DAN ANALISA SISTEM 4.1 Implementasi
... 110
4.2 Implementasi Desain Antarmuka
... 111
4.2.1 Halaman Menu Sequence ... 112
4.2.2 Halaman Utama atau Beranda... 111
4.2.3 Halaman Menu Master Bahan ... 113
4.2.4 Halaman Menu Daftar Bahan Baku ... 114
4.2.5 Halaman Menu Data Pemesan ... 115
4.2.6 Halaman Menu Daftar Pesanan... 116
4.2.7 Halaman Menu Minimalisir Sisa Bahan ... 117
4.2.8 Halaman Menu Laporan ... 118
4.2.9 Halaman Menu Kelola Akun ... 118
4.2.10 Halaman Menu Diagram Grafik ... 118
4.3.U ji Coba dan Hasil
... 123
4.3.1 Uji Coba Menambah Stok Bahan Baku ... 123
vii
4.3.3 Uji Coba Data Pemesan ... 133
4.3.4 Uji Coba Daftar Pesanan ... 141
4.3.5 Uji Coba Minimalisir Sisa Bahan ... 141
4.3.6 Uji Coba Menu Laporan ... 141
4.3.7 Uji Coba Laporan Transaksi dan Minimalisir ... 141
4.3.8 Uji Coba Bukti Laporan ... 141
4.3.9 Uji Coba Laporan Diagram Batang ... 141
4.3.10 Uji Coba Laporan Diagram Pie ... 141
4.3.11 Uji Coba Menu Sequence ... 141
4.4.Uji Validasi Tabel R
... 157
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan
... 164
5.2.Saran
... 165
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Proses pengepakan peer ... 11
Gambar 2. 2 Proses Perhitungan Manual ... 13
Gambar 2. 3 Form Pembuatan Snap Pin ... 14
Gambar 2. 4 Struktur Organisasi CV. DWI TEKNIK ... 16
Gambar 2. 5 Model Sistem ... 18
Gambar 2. 6 Model Hubungan Elemen – elemen Sistem ... 21
Gambar 2. 7 Simbol Entitas ... 21
Gambar 2. 8 Simbol Relasi ... 22
Gambar 2. 9 SimbolAtribut ... 22
Gambar 2. 10 Simbol Weak Entity ... 22
Gambar 2. 11 Relasi Association... 26
Gambar 2. 12 Relasi Generalization ... 26
Gambar 2. 13 Relasi Aggregation ... 27
ix
Gambar 3. 1 Business Use case Manajemen Bahan Baku ... 37
Gambar 3. 2 Business Activity Diagram Memesan Bahan ... 40
Gambar 3. 3 Business Activity Diagram Mengelola Penjualan ... 41
Gambar 3. 4 Business Activity Diagram Melakukan Produksi Bahan ... 49
Gambar 3. 5 Business Activity Diagram Memeriksa Ketersediaan Bahan ... 43
Gambar 3. 6 Business Activity Diagram Mengola Bahan Produksi Siap Kirim .... 45
Gambar 3. 7 Business Activity Diagram Memeriksa Laporan... 46
Gambar 3. 8 Use case Diagram ... 48
Gambar 3. 9 Activity Diagram Sequence... 49
Gambar 3. 10 Activity Diagram Mengola Master Bahan ... 51
Gambar 3. 11 Activity Diagram Memeriksa Daftar Bahan ... 52
Gambar 3. 12 Activity Diagram Mengola Data Pemesan... 53
Gambar 3. 13 Activity Diagram Mengola Daftar Pesanan ... 55
Gambar 3. 14 Activity Diagram Memeriksa Data Laporan Bahan ... 56
Gambar 3. 15 Activity Diagram Mencetak Laporan Transaksi ... 57
x
Gambar 3. 17 Activity Diagram Mencetak Bukti Transaksi... 59
Gambar 3. 18 Activity Diagram Kelola Akun ... 60
Gambar 3. 19 Activity Diagram Grafik ... 61
Gambar 3. 20 Activity Diagram Logout ... 62
Gambar 3. 21 Sequence Diagram Sequence ... 63
Gambar 3. 22 Collaboration Diagram Sequence... 64
Gambar 3. 23 Sequence Diagram Logout ... 65
Gambar 3. 24 Collaboration Diagram Logout ... 66
Gambar 3. 25 Sequence Diagram Master Bahan ... 67
Gambar 3. 26 Collaboration Diagram Master Bahan ... 68
Gambar 3. 27 Sequence Diagram Data Pemesan ... 69
Gambar 3. 28 Collaboration Diagram Data Pemesan ... 70
Gambar 3. 29 Sequence Diagram Daftar Pesanan ... 71
Gambar 3. 30 Collaboration Diagram Daftar Pesanan ... 72
Gambar 3. 31 Sequence Diagram Memeriksa Data Laporan Transaksi ... 73
xi
Gambar 3. 33 Sequence Diagram Daftar Bahan ... 75
Gambar 3. 34 Collaboration Diagram Daftar Bahan ... 76
Gambar 3. 35 Sequence Diagram Minimalisir Sisa Bahan ... 77
Gambar 3. 36 Collaboration Diagram Minimalisir Sisa Bahan ... 78
Gambar 3. 37 Sequence Diagram Bukti Transaksi ... 79
Gambar 3. 38 Collaboration Diagram Bukti Transaksi... 80
Gambar 3. 39 Sequence Diagram Laporan Bahan ... 81
Gambar 3. 40 Collaboration Diagram Laporan Bahan ... 82
Gambar 3. 41 Sequence Diagram Kelola Akun ... 83
Gambar 3. 42 Collaboration Diagram Kelola Akun ... 84
Gambar 3. 43 Sequence Diagram Grafik ... 85
Gambar 3. 44 Collaboration Diagram Grafik ... 86
Gambar 3. 45 Class Diagram ... 87
Gambar 3. 46 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 88
Gambar 3. 47 CDM (Conceptual Data Model) ... 90
xii
Gambar 3. 49 PDM (Physical Data Model) ... 92
Gambar 3. 50 Pengecekan Error PDM ... 93
Gambar 3. 51 Perancangan Halaman Sequence ... 101
Gambar 3. 52 Perancangan Halaman Utama... 102
Gambar 3. 53 Perancangan Master Bahan ... 103
Gambar 3. 54 Perancangan Halaman Data Pemesan ... 104
Gambar 3. 55 Perancangan Halaman Transaksi ... 104
Gambar 3. 56 Perancangan Daftar Bahan Baku ... 105
Gambar 3. 57 Perancangan Halaman Minimalisir Sisa Bahan ... 106
Gambar 3. 58 Perancangan Halaman Laporan Bahan ... 107
Gambar 3. 59 Perancangan Halaman Laporan Transaksi ... 108
Gambar 3. 60 Perancangan Halaman Bukti Laporan ... 108
Gambar 3. 61 Perancangan Halaman Minimalisir Sisa Bahan ... 109
Gambar 4. 1 Halaman Menu Sequence ... 112
Gambar 4. 2 Halaman Menu Utama atau Beranda ... 113
xiii
Gambar 4. 4 Halaman Menu Daftar Bahan Baku ... 115
Gambar 4. 5 Halaman Menu Data Pemesan ... 116
Gambar 4. 6 Halaman Menu Daftar Pesanan ... 117
Gambar 4. 7 Halaman Menu Minimalisir Sisa Bahan ... 117
Gambar 4. 8 Halaman Menu Laporan Bahan ... 118
Gambar 4. 9 Halaman Menu Laporan Transaksi ... 119
Gambar 4. 10 Halaman Menu Bukti Laporan ... 120
Gambar 4. 11 Halaman Menu Laporan Transaksi ... 120
Gambar 4. 12 Menu Master Kelola Akun ... 121
Gambar 4. 13 Menu Grafik Diagram Batang ... 122
Gambar 4. 14 Menu Grafik Diagram Batang ... 122
Gambar 4. 15 Seleksi Datagrid Master Bahan ... 123
Gambar 4. 16 Uji Coba Error Handling Menu Master Bahan ... 124
Gambar 4. 17 Uji Coba Button Simpan ... 125
Gambar 4. 18 Uji Coba Cek Bahan ... 126
xiv
Gambar 4. 20 Uji Coba Update Data ... 127
Gambar 4. 21 Uji Coba Update Data ... 128
Gambar 4. 22 Uji Coba Hasil Update Data ... 128
Gambar 4. 23 Uji Coba Memilih Data yang Ingin Dihapus ... 129
Gambar 4. 24 Uji Coba Button Delete ... 130
Gambar 4. 25 Uji Coba Pengecekan Hasil Button ... 130
Gambar 4. 26 Menu Daftar Bahan Baku ... 131
Gambar 4. 27 Error Handling Menu Daftar Bahan Baku ... 132
Gambar 4. 28 Uji Coba Proses Menu Daftar Bahan Baku ... 132
Gambar 4. 29 Uji Coba Cek Ketersediaan Stok ... 133
Gambar 4. 30 Error Handling Menu Data Pemesan ... 134
Gambar 4. 31 Admin Memasukkan Data Pemesan ... 134
Gambar 4. 32 Uji Coba Error Handling Data Pemesan ... 135
Gambar 4. 33 Error Handling Daftar Pesanan ... 136
Gambar 4. 34 Messagebox Untuk Total Stok Id Bahan ... 137
xv
Gambar 4. 36 Uji Coba Setelah Proses Simpan Menu Daftar Pesanan ... 138
Gambar 4. 37 Penambahan Pesanan Dengan id Pemesan Berbeda ... 139
Gambar 4. 38 Hasil Dari Proses Pesanan ... 139
Gambar 4. 39 Contoh Coding Fungsi First In First Out ... 140
Gambar 4. 40 Error Handling Minimalisir Sisa Bahan ... 141
Gambar 4. 41 Error Handling Minimalisir Sisa Bahan ... 142
Gambar 4. 42 Uji Coba Fungsi Combobox ... 142
Gambar 4. 43 Uji Coba Pencarian Berdasarkan Diameter ... 143
Gambar 4. 44 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Exel ... 144
Gambar 4. 45 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Doc ... 144
Gambar 4. 46 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Pdf ... 145
Gambar 4. 47 Uji Coba Pencarian Data Berdasarkan Tanggal Awal-Akhir ... 146
Gambar 4. 48 Uji Coba Pencarian Data Laporan Minimalisir Sisa Bahan ... 146
Gambar 4. 49 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Pdf ... 147
Gambar 4. 50 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Exel ... 148
xvi
Gambar 4. 52 Uji Coba Data Eksport Sebelum Proses Pencarian... 149
Gambar 4. 53 Uji Coba Autocomplete Menu Bukti Laporan ... 150
Gambar 4. 54 Uji Coba Button Batalkan Pesanan ... 150
Gambar 4. 55 Uji Coba Eksport File Dari Crystal Report ke Microsoft Word ... 151
Gambar 4. 56 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Pdf ... 152
Gambar 4. 57 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Exel ... 152
Gambar 4. 58 Uji Coba Diagram Batang Laporan Transaksi ... 153
Gambar 4. 59 Uji Coba Diagram Lingkaran Laporan Transaksi ... 154
Gambar 4. 60 Uji Coba Nama Huruf Besar Kecil yang Tidak Sama ... 155
Gambar 4. 61 Hasil Uji Coba Ketika Salah Memasukkan Huruf Besar Kecil .... 155
Gambar 4. 62 Hasil Uji Coba Autocompleted Pada Colom Username... 156
Gambar 4. 63 Data Quisioner ... 159
Gambar 4. 64 Tabel rw ... 160
Gambar 4. 65 Hasil Dari Penghitungan Menggunakan Korelasi Pearson ... 161
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Simbol Kardinalitas ... 23
Tabel 3.1 Level Pengguna dan Hak Akses...35
Tabel 3.2 Tabel Basis Data Login...94
Tabel 3.3 Tabel Basis Data Master Barang...94
Tabel 3.4 Tabel Basis Data Bahan Baku...95
Tabel 3.5 Tabel Basis Daftar Laporan…...96
Tabel 3.6 Tabel Basis Data Transaksi... ...97
Tabel 3.7 Tabel Basis Data Daftar Bahan Baku... ...98
Tabel 3.7 Tabel Basis Data Mengurangi Stok... ...99
Tabel 3.7 Tabel Basis Minimalisir Sisa Bahan...100
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat
ini, setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang memerlukan suatu
pengendalian menyeluruh dan persediaan yang baik dalam mendukung serta
memperlancar kegiatannya produksinya.
Dalam mewujudkannya dibutuhkan berbagai macam faktor pendukung
baik langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses kegiatan perusahaan.
Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang optimal sesuai
dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga dapat menjamin
kelangsungan hidup perusahaan. Banyak hal yang telah direncanakan tetapi dalam
pelaksanaannya tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dalam CV. DWI TEKNIK ini adalah industri yang bergerak di bidang
pembuatan peer, sebagai alat pendukung dibidang industri - industri alat berat
maupun alat rumah tangga, namun dalam sistem pendataan bahan baku dan
pencatatan barang masuk dan keluar masih menggunakan sistem manual, yakni
pencatatan menggunakan kertas kemudian manajemen bahan baku yang ada
digudang juga masih dilakukan pengecekan dan pencatatan secara manual,
sehingga memakan waktu yang lama untuk melakukan pengecekan serta harus
Dan dalam pembuatan sistem ini penulis ingin membuat suatu sistem
manajemen bahan baku yang berbasis desktop yang menggunakan tools visual
studio 2012. Dimana sistem tersebut akan dapat mencatat sisa bahan baku yang
keluar maupun masuk, serta sisa bahan baku yang ada dalam gudang
penyimpanan, sehingga dapat dilakukan manajemen bahan, serta dapat melakukan
perhitungan yang pas agar dapat meminimalisir sisa bahan baku yang ada
sehingga dapat mengurangi kerugian perusahaan.
Selain itu penulis juga membuat sebuah menu daftar bahan baku untuk lebih
memudahkan pemilik industri atau bisa disebut juga sebagai owner. Dalam menu
ini admin atau pengguna dapat langsung menginputkan nilai atau jumlah pesanan
yang nantinya akan muncul total bahan yang diperlukan. Sehingga pengguna atau
admin tidak perlu repot – repot menghitung, karena dalam contoh manualnya
pemilik masih menggunakan perhitungan manual untuk mengetahui berapa
banyak jumlah bahan baku yang diperlukan untuk sekali produksi.
Selain itu penulis juga menjadikan semua yang ada dalam industri yang
masih menggunakan sistem manual dan dapat dilakukan atau dijadikan suatu
sistem yang terkomputerisasi. Sehingga alur data atau barang masuk dan keluar
jelas dan lebih sistematis karena telah terkomputerisasi dan dapat lebih
meringankan pekerjaan karyawan maupun pemilik industri atau perusahaan.
Selain itu admin juga dapat langsung mencetak laporan bahan baku maupun
crystal report dan juga dapat mengeksport file laporan tersebut ke dalam format
exel, pdf atau juga Microsoft word.
1. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka terdapat
rumusan masalah pada laporan tugas akhir ini, yaitu :
a. Bagaimana cara untuk membuat aplikasi desktop yang dapat memudahkan dan
meringankan sistem manajemen bahan baku perusahaan yang masih memakai
system manual?
b. Bagaimana cara agar perusahaan bisa meminimalisir sisa stok bahan baku
yang berfungsi dengan maksimal?
c. Bagaimana cara user atau pengguna yang ingin memakai sistem ini
mengetahui perkembangan penjualan atau pembelian?
d. Bagaimana cara membuat sistem manajemen bahan baku yang dapat membuat
data bahan baku tidak berantakan dan terkontrol?
1. 3. Batasan Masalah
Agar pembahasan tugas akhir ini tidak mengalami perluasan kajian, maka
penulisan laporan ini dibatasi permasalahannya sebagai berikut.
a. Terdapat 15 jenis bahan baku yang dilakukan penyetokan, sedangkan jenis
lainnya tidak dilakukan penyetokan.
b. Laporan dibuat untuk menentukan grafik bulanan perkembangan perusahaan
yang nantinya akan dipantau oleh owner.
c. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual
d. Rumus perhitungan yang ada di menu daftar bahan baku merupakan rumus
yang digunakan dan berdasarkan pemilik perusahaan saat melakukan
perhitungan manual.
e. Pada Daftar Pesanan tidak disertakan menu edit data karena menghindari dari
manipulasi data dan hanya ada menu pembatalan pesanan.
f. Aplikasi ini hanya berfokus pada bagaimana cara memanajemen bahan baku
sertas meminimalisir sisa bahan dan tidak pada sistem perhitungan
keuntungan dan perencanaan serta peramalan.
g. Pada menu daftar pesanan penulis hanya membuat kolom transaksi yang
berhubungan dengan pencarian panjang bahan yang dibutuhkan bukan berat.
1. 4. Tujuan
Dalam hal ini tujuan yang ingin dicapai yakni hanya satu yaitu membuat
sistem manajemen bahan baku di CV. DWI TEKNIK agar dapat mempermudah
kinerja perusahaan dalam hal manajemen bahan baku dan minimalisir sisa bahan.
1. 5. Manfaat
Manfaat disini terdapat berbagai macam bagi industri tersebut maupun bagi
penulis itu sendiri yang diuraikan dibawah ini.
a. Dapat menghindari kerugian perusahaan akibat sisa bahan baku.
b. Bahan baku yang menumpuk di gudang menjadi bahan baru yang mempunyai
nilai jual.
c. Dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
e. Perusahaan memperoleh masukan yang dapat dipertimbangkan dalam
perancangan sistem informasi manajemen peminimalisir bahan baku sehingga
efisiensi dan kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.
f. Data-data yang terkait dengan sistem informasi manajemen persediaan bahan
baku perusahaan dapat dimasukkan dengan cepat dan diperoleh kembali
dengan cepat dengan adanya database yang terintegrasi.
g. Penulis memperoleh pengalaman tentang seluk beluk produksi bahan baku
dan cara meminimalisirnya.
h. Penulis memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan analisis
serta perancangan sistem secara spesifik.
1. 6. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode RUP, Menurut Rosa A.S (2011,
h.105) Rational Unified Process (RUP) adalah pendekatan pengembangan
perangkat lunak yang dilakukan berulang ulang (Iterative ), fokus pada
arsitektur ,lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus. Ada 4 fase yang
akan digunakan adalah sebagai berikut :
a. Inception (tahap analisis)
Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan
analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak
(perancangan arsitektural dan use case).
b. Elaboration (tahap desain)
Tahap ini lebih di fokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap
ini juga mendeteksi apakah arsitektur sistem dapat dibuat atau tidak.
c. Construction (tahap susunan)
Pada tahap Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat. d. Transition ( tahap deployment )
Pada tahap ini penulis akan menyerahkan perangkat lunak kepada
melakukan pemeliharaan perangkat lunak, setelah digunakan oleh pemakai
pemeliharaan perangkat lunak sepenuhnya diserahkan kepada pemakai.
1.6.1. Model SDLC Waterfall
Model Waterfall merupakan salah satu metode dalam SDLC yang
mempunyai ciri khas pengerjaan setiap fase dalam watefall harus diselesaikan
terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase selanjutnya. Artinya fokus terhadap
masing-masing fase dapat dilakukan maksimal karena tidak adanya pengerjaan
yang sifatnya paralel.
1.6.2. Fase Dalam Metode Waterfall
Tahapan tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut :
a. Requirement Analysis Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan
dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan
pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui
wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut di analisis untuk mendapatkan
dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
b. System Design Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini
bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan
bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam merincikan kebutuhan
hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem.
c. Implementation Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan
pemeriksaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang
diinginkan.
d. Integration & Testing Di tahap ini dilakukan penggabungan
modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih
terdapat kesalahan atau tidak.
e. Operation & Maintenance Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan
dan pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan
pada langkah sebelumnya.
1. 7. Sistematika Penulisan
Uraian tentang sistematika penulisan dimaksudkan untuk mempermudah
usaha pemahaman keseluruhan materi dan permasalahan pokok dalam skripsi ini.
Sistematika penulisan tersebut dibuat dalam lima pokok bahasan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menggambarkan secara garis besar isi skripsi, meliputi Latar
Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah,
Asumsi-asumsi, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian dan untuk
memecahkan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang langkah–langkah dalam penelitian
yang berbentuk kerangka penelitian beserta penjelasannya. Dalam
bab ini diuraikan tentang lokasi dan waktu penelitian,
langkah-langkah pemecahan masalah (Flow Chart), identifikasi variabel,
metode pengambilan data dan pengolahan data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan mengenai analisa dan pembahasan dari hasil
perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya,
termasuk mengenai alternatif solusi-solusi yang diharapkan dapat
menjawab permasalahan yang dikaji.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan masalah yang mencakup hal-hal penting pada hasil yang
didapat dari penelitian dan saran–saran yang diajukan kepada pihak
Perusahaan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
9
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab II ini menjelaskan tentang sejumlah teori dasar yang berkaitan
dengan profil CV. DWI TEKNIK, visi dan misi, serta teori-teori yang mendasari
pemecahan masalah dan mendukung secara teknis pengerjaan tugas akhir yang
berjudul Sistem Manajemen Bahan Baku di CV. DWI TEKNIK.
2.1. Pr ofil CV. DWI TEKNIK
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi di bidang
industri, termasuk dengan industri baik industri kecil menengah maupun industri
besar, sering kali menemui kendala dalam memproduksi semua komponen-
komponen yang digunakan untuk membuat suatu alat atau barang jadi. Oleh
karena itu mulai muncul perusahaan atau industri-industri besar maupun kecil,
yang bergerak dibidang pembuatan bahan-bahan penunjang atau alat-alat
pendukung komponen alat berat maupun alat lainnya. CV. DWI TEKNIK ini
adalah industri yang bergerak di bidang pembuatan peer untuk menekan produksi
pembuatan alat berat di industri-industri besar.
Dalam sejarahnya CV. DWI TEKNIK ini merupakan industri kecil rintisan
Bapak Dwiana Petrus. Dimana dulu beliau juga adalah pegawai industri
pengolahan peer yang berada di daerah manukan, beliau menjadi karyawan dan
orang itu beliau mulai mempunyai dan menguasai seluk beluk cara pembuatan
peer, yang kemudian di tahun ke empat beliau mulai berani mengembangkan
industrinya sendiri. Bermulai dari menyewa rumah kontrakan yang dijadikannya
sebuah home industi, beliau mulai melakukan wirausahanya.
Saat tahun pertama industri itu berdiri beliau melewatinya dengan sangat
sulit, dikarenakan modal dan juga konsumen yang tidak menentu membuatnya
untuk berfikir ulang. Tidak jarang dalam sebulan banyak karyawan yang
diliburkan karna tidak ada produksi dan pemesanan peer sama sekali dan sempat
saat itu beliau befikir untuk menyudahi wirausahanya, namun sang teman lah
yang membuat kembali untuk meneruskan usahanya karena dapat informasi
tentang cara mencari konsumen dan sebagainya.
Tahun kedua beliau mulai memasang target dan mendatangi
perusahaan-perusahaan besar yang bisa membutuhkan jasa industrinya, seperti perusahaan-perusahaan
alat-alat berat seperti quik, sanyo dan lain lain. Usahanya pun membuahkan hasil
saat perusahaan quik berminat dan menjadikan CV. DWI TEKNIK sebagai patner
mitra bisnis untuk pembuatan peernya, tidak berhenti disitu beliau pun juga mulai
melirik perusahaan-perusahaan asing yang juga membutuhkan jasa industrinya
dan benar saja, salah satu perusahaan di Thailand juga menjadikan industri beliau
sebagai mitra bisnis dalam pembuatan peer.
Tahun ketiga tidak berhenti disitu, meskipun sudah mulai ada pemasukan
dan produksi peer tiap bulannya dan bahkan yang di ekspor sekalipun beliau tetap
untuk meminimalisir sisa bahan baku. Dengan makin berkembang dan kondisi
tempat industri yang hanya rumah kontrakan saja, Bapak Dwiana Petrus mulai
membuat sebuah pabrik yang berlokasi di daerah Gersik Jawa Timur yang sudah
dapat ditempati pada tahun 2013 yang lalu. Berikut merupakan contoh gambar
produksi bahan jadi yang siap dikirim dalam gambar 2.1 Peer yang siap Kirim
Gambar 2.1Proses Pengepakan Peer
Gambar 2.1 merupakan contoh hasil produksi bahan baku atau bahan jadi
yang siap untuk dilakukan proses pembukusan dan pengiriman barang, dan dalam
gudang hanya terdapat lima belas jenis bahan baku yang dilakukan proses
penyimpanan sedangkan untuk jenis lainnya tidak karena bahan mahal dan sulit
Barang jadi tersebut akan dikirim oleh pegawai pabrik ke tempat-tempat
pelanggan atau pemesan, dimana jika ukuran peer seperti ini sering digunakan
untuk komponen alat-alat berat dan juga alat alat pendukung seperti stok pada
kendaraan beroda dua dan juga barang – barang lainnya.
CV. DWI TEKNIK ini bisa membuat lima belas jenis peer berdasarkan
contoh pesanan, yang ditentukan dari diameter atau tebal lempengan bahan baku.
Namun dalam kasusnya untuk lempengan kawat panjang yang memiliki tebal
20mm keatas, perusahaan atau industri DWI TEKNIK ini tidak melakukan
penyetokan bahan baku, dikarenakan harga yang terlampau mahal dan juga
memakan banyak tempat jika dilakukan penyetokan, dan malah akan membuat
gudang penyimpanan penuh.
Dalam transaksinya pemilik industri masih menggunakan perhitungan
manual untuk menentukan jumlah bahan yang diperlukan untuk proses produksi
bahan. Oleh karena itu penulis membuat menu daftar bahan untuk menentukan
jumlah bahan yang diperlukan untuk proses produksi berdasarkan rumus
perhitungan dari pemilik yang diberikan kepada penulis yakni (phi x jari-jari x
banyak lilitan) untuk menghitung lilitan berbentuk spiral. Kemudian jika ditambah
dengan pengait makan + luas lingkarang + 2 panjang tuas atas dan tuas bawah.
Jadi rumus yang diberikan oleh pemilik pabrik tersebut mirip seperti rumus
untuk mencari keliling tabung juga dijadikan rumus untuk mencari keliling peer
yang berbentuk spriral tersebut, dalam contoh kasusnya peer sebenarnya memiliki
Sehingga menyimpulkan satu rumus itu menjadi pedoman perhitungan yang
ada di sistem nantinya sesuai kebutuhan owner/pemilik. Kemudian dalam
laporannya perhitungannya masih menggunakan kertas yang dijadikan pedoman
atau buku manual sebagai pencatatannya perhitungannya, dan berikut merupakan
contoh gambar yakni pada gambar 2.2
Gambar 2.2 tersebut merupakan proses perhitungan secara manual dengan
menggunakan langkah check sheet sebagai gambaran rinci untuk pembuatan
sebuah peer. Dimana dalam check sheet tersebut sudah tertera berbagai kriteria
atau dimensi untuk membuat suatu peer dan karena masih menggunakan kertas.
Namun pada aplikasi yang akan dibuat penulis ini nanti akan mengambil
perhitungan yang berhubungan dengan panjang lempengan yang dibutuhkan
untuk menbuat suatu peer dan tidak dapat perhitungan maksimal beban berat dll.
Kemudian untuk meminimalisir sisa bahan baku, industri peer ini membuat
sebuat snap pin untuk mengatasi dan meningkatkan keuntungan, perusahaan atau
industri ini seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.3 dibawah ini.
Pada gambar 2.3 adalah pembuatan snap pin untuk meminimalisir sisa
bahan baku dan juga untuk mengoptimalkan keuntungan sisa bahan baku. Snap
pin ini juga dapat diproduksi jika ada pelanggan yang memesan, biasanya
took-toko dan usaha kecil yang memesan snap pin tersebut, sebetulnya untuk
melakukan peminimalisir bahan baku tidak hanya snap pin saja namun penjualan
peer satuan juga dapat dilakukan atau dipesan ketika ada permintaan.
2.2. Visi dan Misi CV DWI TEKNIK
Adapun visi dan misi dari CV DWI TEKNIK adalah sebagai berikut ini.
a. Visi
Menjadikan Suatu Wirausaha itu bukan hanya sebagai mata pencaharian
namun juga sebagai pengurangan tingkat pengangguran.
b. Misi
1. Dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi pengaguran.
2. Dapat memajukan produksi bahan peer yang berkualitas hasil buatan negeri
sendiri dan karya anak bangsa sendiri.
3. Menjadikan industi peer sebagai komuditas unggulan yang dapat di ekspor
ke luar negeri.
4. Meningkatkan kerjasama dengan Industri-industri lain, khususnya dalam
berbagai bidang usaha.
2.3. Struktur Organisasi
Untuk struktur Organisasi di CV. DWI TEKNIK ada beberapa jabatan yang
diberi tanggung jawab dan kewenangan dalam memajukan perusahaan yaitu
supervisor yang menangani segala aspek yang bertujuan untuk memajukan dan
memberi keuntungan yang lebih kepada perusahaan, kemudian admin yang
bertugas sebagai pencatat atau perekap data – data transaksi yang ada serta
pegawai atau karyawan yang langsung bertugas di lapangan untuk memproduksi
bahan, dan juga officeboy yang menyiapkan segala kebutuhan sekretaris, pegawai
dan supervisor. Dikarenakan industri pembuatan peer tersebut masih bersekala
kecil maka struktur organisasinya tidak begitu banyak, seperti pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Struktur Organisasi CV DWI TEKNIK
Pada Gambar 2.4 merupakan struktur organisasi CV DWI TEKNIK dan
karena industri ini merupakan kepemilikan perseorangan dan berbeda dengan
perseroan terbatas atau PT maka struktur organisasinya hanya ada owner,
2.4. Sistem Infor masi
Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli - Secara umum Sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media
prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada
manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal
yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan
keputusan.
Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media
untuk menampilkan informasi. (Mcleod, Raymond, 2011)
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan
yang diperlukan. (Tata Sutabri, 2005)
Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli - Sistem informasi adalah
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial
dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang
Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling
terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga
bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001)
Menurut O’Brien, James A, (2005). Sistem informasi adalah suatu
kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras),
software (piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan
komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan
menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 2.5 tentang komponen sistem informasi.
Gambar 2.5 Komponen Sistem Informasi.
Leitch Rosses (dalam Jugiyanto, 2005) mengemukakan sistem informasi
adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengelolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
Menurut Lani Sidharta (1995) “Sistem informasi adalah sistem buatan
manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen – komponen manual
dan komponen – komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk
mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi”
Sistem informasi didefinisikan Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku
Jogiyanto HM., (1999) “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
Menurut Gordon B. Davis (1991) “Sistem informasi adalah suatu sistem
yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan
instruksi dan mengeluarkan hasilnya.”
2.5. Visual Basic .NET
Menurut Priyanto Hidayatullah, (2014). Visual Basic .NET adalah Visual Basic
yang direkayasa kembali untuk digunakan pada platform .NET sehingga aplikasi
yang dibuat menggunakan Visual Basic .NET dapat berjalan pada sistem
computer apa pun, dan dapat mengambil data dari server dengan tipe apa pun
asalkan terinstal .NET Framework.
2.5.1. Kelebihan Visual Basic .NET
sangat sederhana sehingga lebih mudah dipahami bagi mereka yang masih
awam terhadap dunia pemrograman.
b. Mendukung GUI : VB .NET bisa membuat software dengan antarmuka grafis
yang lebih user friendly.
c. Menyederhanakan deployment : VB .NET mengatasi masalah deployment
dari aplikasi berbasis Windows yaitu DLL Hell dan registrasi COM
(Component Object Model). Selain itu tersedia wizard yang memudahkan
dalam pembuatan file setup.
d. Menyerdehanakan pengembangan perangkat lunak ketika terjadi kesalahan
penulisan kode dari sisi sintaks (bahasa), maka VB .NET langsung menuliskan
kesalahannya pada bagian Message Windows sehingga Programmer dapat
memperbaiki kode dengan lebih cepat.
e. Mendukung penuh OOP : memiliki fitur bahasa pemrograman berorientasi
objek seperti inheritance(pewarisan), encapsulation(pembukusan), dan
polymorphism(banyak bentuk).
f. Mempermudah pengembangan aplikasi berbasis web : disediakan desainer
form web. Selain itu disediakan layanan web XML sehinggan memungkinkan
suatu aplikasi ”berkomunikasi” dengan aplikasi lainnya dari berbagai platform
menggunakan protocol internet terbuka.
mengembangkan aplikasi di VB, maka konversi ke VB.NET akan dapat
dijalankan dengan mudah.
h. Banyak digunakan oleh programmer – programmer di seluruh dunia. Salah
satu keuntungannya adalah jika memiliki masalah/pertanyaan, maka kita bisa
tanyakan kepada programmer – programmer lain seluruh dunia.
2.6. ERD
Entity Relationship Diagram (ERD) atau diagram antar entity merupakan
suatu dokumentasi data yang menggunakan entity dan hubungan yang ada diantara
entity tersebut (Nugroho Adi, 2002)
a. Entitas ( Entity )
Entitas adalah suatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata, dimana
informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Digambarkan dengan bentuk
persegi panjang, seperti pada gambar 2.6
Gambar 2.6Simbol Entitas
b. Relasi ( Relationship )
Relationship adalah asosiasi diantara dua entitas atau lebih. Sebagaimana
dengan entitas, kita mengumpulkan relationship-relationship serupa menjadi
entitas. Simbol relasi digambarkan dengan bentuk belah ketupat, seperti pada
gambar 2.7
Gambar 2. 7Simbol Relasi
c. Atribut
Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan
penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Digambarkan dengan
bentuk oval, seperti pada gambar 2.8
Gambar 2. 8SimbolAtribut
d. Entitas Lemah ( Weak entity )
Entitas lemah (Weak Entity) adalah suatu entity dimana atributnya bukan milik
sendiri. Keadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain.
Simbol weak entity digambarkan dengan bentuk persegi panjang, dengan persegi
panjang yang lebih kecil didalamnya, seperti disajikan pada gambar 2.9
e. Kardinalitas ( Cardinality )
Kardinalitas adalah jumlah minimum dan maksimum kemunculan suatu entitas
yang mungkin dihubungkan dengan kemunculan tunggal dan entitas lain.
Kardinalitas digambarkan sebagai berikut pada Tabel 2.1
Tabel 2. 1Simbol Kardinalitas
Interpretasi Kardinalitas
Contoh Minimum
Contoh
Maksimum Notasi Grafis Tepat satu dan
hanya satu 1 1
Nol atau satu 0 1
Satu atau lebih 1 Banyak (>1)
Nol, satu atau lebih 0 Banyak (>1)
Lebih dari satu >1 >1
Pada tabel 2.1 menjelaskan kardinalitas yang berada pada sebuah relasi
didalam ERD. Terdapat 5 interpretasi kardinalitas dari mol, satu (one), dan lebih
dari satu (many)
2.7. MySQL
(Abdee Pamungkas, 2012) Pengertian MySQL dan beberapa kelebihan pada
MySQL – MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data
SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user,
AB membuat MySQLtersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi
GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan
penggunaan GPL. MySQL adalah Relational Database Management System
(RDBMS) yang di distribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General
Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun
tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya
merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu
SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian
database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang
memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja
optimizer-nya dalam melakukan proses perintah - perintah SQL, yang dibuat oleh
user maupun program - program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL
dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query
data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan
query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih
cepat dibandingkan Interbase.
Kelemahan MySQL dari dulu sampai saat ini adalah feature-creep artinya
MySQL berusaha kompatibel dengan beberapa standar serta berusaha
memenuhinya namun jika itu diungkapkan kenyataannya bahwa fitur-fitur
2.8. UML
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar
untuk merancang model sebuah sistem. (Priyono, Albertus Bayu Aji, t.t)
Tujuan dari pemodelan sistem ini yaitu sebagai dokumentasi dari sistem.
Dokumentasi ini nantinya dapat berguna untuk menelaah perilaku sistem dan
membantu pengujian sistem yang telah dikembangkan.
2.8.1. Use case Diagr am
Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga
customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem
yang akan dibangun. (Priyono, Albertus Bayu Aji, t.t)
Sebuah use case merupakan sekumpulan urutan dari aksi atau
langkah-langkah, termasuk variant-nya (skenario lain yang mungkin terjadi), yang
dilakukan oleh sistem untuk memberikan hasil yang dapat diamati dan diukur oleh
user. Secara grafis use case dilambangkan dengan bentuk elips.
Sebuah use case hendaknya spesifik namun fungsionalitas yang dilakukan
juga tidak boleh terlalu kecil. Untuk menamai sebuah use case dapatmenggunakan
kata kerja aktif yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh use case tersebut.
Use case dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
b. Use case abstrak : Use case yang tidak bisa berdiri sendiri
Cara menentukan Use case dalam suatu sistem :
a. Pola perilaku perangkat lunak aplikasi.
b. Gambaran tugas dari sebuah actor.
c. Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor.
d. Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (bukan bagaimana cara
mengerjakannya).
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
a. Association,Menghubungkan elemen dengan proses pertukaran informasi. Dilambangkan dengan garis tegas tanpa panah pada Gambar 2.11.
Gambar 2. 11Relasi Association
b. Generalization, Generalisasi disini berarti inheritance (pewarisan), dimana
sebuah elemen (use case atau aktor) dapat merupakan spesialisasi dari elemen
lainnya. Dilambangkan dengan garis tegas yang memiliki panah tertutup seperti
pada Gambar 2.12
c. Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen
lainnya pada Gambar 2.13
Gambar 2. 13Relasi Aggregation
d. Dependency,merupakan ketergantungan elemen terhadap elemen lain,
dependency dalam diagram use case secara umum memiliki tiga stereotype yang
dilambangkan dengan garis putus-putus, antara lain:
1. <<include>>, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat
terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case
lainnya. Atau dengan kata laen, use case yang harus dilakukan sebelum
melakukan use case yang di include.
2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu
seperti menggerakkan alarm. Jadi sifatnya kondisional, mungkin dilakukan
dan mungkin tidak.
3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang
menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan
pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor
2.8.2. Interaction Diagram
a. Sequence diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan urutan interaksi yang
terjadi antar kelas yang ada tanpa memperhatikan pengorganisasiannya. Diagram
ini sangat erat kaitannya dengan use case diagram. (Priyono, Albertus Bayu Aji,
t.t)
b. Collaboration diagram
Collaboration diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar
kelas dengan memperhatikan pengorganisasiannya. Fungsi dari collaboration
diagram ini sebenarnya sama mirip sekali dengan sequence diagram. Hanya saja
untuk jumlah kelas yang cukup banyak, sangatlah sulit untuk membaca diagram.
2.8.3. Activity Diagram
Fungsi diagram ini hampir sama dengan use case diagram, hanya saja diagram activity menggambarkan sistem secara keseluruhan. Adanya diagram activity dapat
membantu kita untuk melihat bagaimana scenario suatu sistem akan berjalan. Dengan kata lain, activity diagram pada dasarnya menggambarkan scenario sistem secara grafis. Activity diagram sangatlah mirip dengan flowchart, yang mana digunakan untuk bahasa pemrograman terstruktur. (Priyono, Albertus Bayu Aji, t.t).
2.8.4. Class Diagram
Setelah membuat interaction diagram dari use case diagram, kita dapat
menggambarkan hubungan kelas-kelas dalam sistem yang terbentuk setelah kita
membuat interaction diagram. Dari interaction diagram tersebut kita akan
mendapatkan nama kelas serta atribut-atribut yang dapat diterapkan pada
kelas/objek yang bersangkutan yang mana nantinya akan dapat dihubungkan
menjadi sebuah diagram. Dengan adanya diagram ini kita dapat memetakan aliran
event (metode/fungsi) antar kelas/objek. (Priyono, Albertus Bayu Aji, t.t)
2.9. Uji Validasi
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen
(kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara
mengkorelasi setiap skor variable jawaban responden dengan total skor
masing-masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada
taraf siginifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrument akan
menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang variabel yang dimaksud. Adapun validasi atau validitas mengukur sejauh
mana perbedaan skor mencerminta pembedaan sebenarnya antar individu,
kelompok, atau situasi yang menyangkut karakteristik yang akan diukur, atau
kesalahan sebenarnya antar individu atau kelompok yang sama dari satu situasi ke
situasi yang lain.
Dengan kata lain validitas adalah sesuatu yang menunjukkan tingkat
kevalitan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan atau
dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain,
menggunakan metode analisi korelasi pearson, dilakukan dengan cara
menghitung koefisien korelasi antara masing – masing nilai pada nomor
pertanyaan dengan nilai total dan nomor pertanyaan tersebut. Selanjutnya
koefisien korelasi yang diperoleh r masih harus diuji sgnifikannya menggunakan
uji t atau membandingkan dengan r tabel. Bila r hitung > dari r tabel maka nomor
pertanyaan tersebut valid. (Thesis, Rizky Parlika, 2013 )
Adapun perhitungan korelasi Product Moment, dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh (Arikunto, 1998):
Gambar 2. 14Korelasi Product Moment
Dimana:
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sub-bab ini akan menjelaskan mengenai proses desain database dari sistem
informasi yang akan dibuat. Adanya metodologi penelitian adalah untuk
memecahkan suatu masalah ataupun sebagai pengembangan konsep teoritik
dengan menggunakan berbagai metode yang digunakan.
3.1. Analisa Kebutuhan (Requirement Analysis)
Dalam analisa kebutuhan ini penulis akan menjelaskan kebutuhan user dari
pengumpulan data wawancara atau study literatur. Data yang dihasilkan
berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem, dimana dalam
analisa kebutuhan ini dibagi menjadi dua bagian Fungsional dan Nonfungsional :
3.1.1. Kebutuhan Fungsional Sistem
a. Pengguna dapat menambahkan bahan dan harga pada sistem.
b. Sistem mampu mengola data bahan keluar dari proses penjualan.
c. Sistem dapat menampilkan hasil perolehan peer dari inputan pengguna
berdasarkan rumus manual yang telah dipakai sebelumnya.
d. Sistem mampu menampilkan grafik diagram perkembangan bulanan.
e. Pengguna dapat mengeksport data laporan dengan format xls, pdf, dan doc.
g. Pengguna dapat melakukan ubah data, tambah data, dan hapus data dengan
hak akses yang berbeda.
h. Sistem mampu mengola data bahan keluar berdasarkan awal bahan masuk.
3.1.2. Kebutuhan Nonfungsional Sistem
a. Sisi performa, sistem yang dirancang memiliki :
1. Antarmuka (interface) yang sederhana dan menarik.
2. Data terbaru akan selalu tampil dan mudah diakses.
b. Sisi kemudahan penggunaan, sistem yang dirancang memiliki :
1. Tampilan antarmuka yang dirancang sedimikian rupa sehingga mirip
dengan antarmuka perangkat lunak ternama pada umumnya, seperti layout
menu bar, tool bar, dan tab control.
2. Setiap halaman form dirancang dengan mempertimbangkan konsistensi
jenis huruf, warna, dan layout dari antarmuka.
3. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti.
c. Sisi ekonomi, sistem yang dirancang memiliki :
1. Instalasi perangkat lunak tidak memerlukan biaya ekstra.
d. Sisi dokumentasi, sistem memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Sistem dapat menyimpan laporan – laporan yang dimasukkan pengguna
dalam format *.xls, *.doc dan *.pdf.
e. Sisi kontrol, sistem yang dirancang memiliki kemampuan :
1. Sistem mengijinkan pengguna melakukan pembatalan terhadap suatu
2. Sistem mampu menampilkan pesan kesalahan jika input yang dimasukkan
pengguna tidak tepat.
f. Sisi kualitas, sistem yang dirancang memiliki :
1. Sistem mampu menampilkan hasil pemeriksaan input dengan akurasi yang
baik dari basis data sistem.
3.2. Analisa Sistem
Aplikasi ini menampilkan sistem informasi tentang manajemen bahan baku
di CV. DWI TEKNIK dimana bahan baku yang ada di gudang nantinya akan
diminimalisir menjadi bahan baru yang memiliki nilai jual. Dari bahan baku peer
tersebut dapat dibuat sistem yang terkomputerisasi mengenai manajemen bahan
baku, dan dalam aplikasi ini penulis akan membuat desain antarmuka yang
sederhana dan menarik dengan pengoprasian yang cukup mudah. Penulis akan
membuat sebuah menu utama dimana dalam menu utama ini akan dijadikan
sebagai pemilihan hak akses, yang nantinya memiliki tujuh menu utama dengan
satu menu logout. Kemudian untuk satuan yang digunakan adalah millimeter dan
sebelum masuk ke menu utama, pengguna harus melakukan sequence terlebih
dahulu untuk menentukan hak akses yang nantinya akan diproses oleh sistem saat
masuk ke menu utama. Dan untuk fungsi utama sistem aplikasi ini adalah
meminimalisir sisa bahan yang sering nemunpuk di gudang dan mengolahnya
menjadi bahan baru yang memiliki nilai jual seperti pada contoh data bahan untuk
apabila masih saja terdapat sisa yang sudah tidak dapat diolah maka akan
dilakukan return bahan.
3.3. Perancangan Sistem
Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan admin dalam melakukan
pencatatan bahan baku, kemudian pengecekan sisa bahan baku dan proses
minimalisir sisa bahan. Dimana pemilik lebih mengoptimalkan keuntungan
perusahaan dengan cara mengolah sisa bahan seminimal mungkin, kemudian
dalam laporan dan data permintaan customer dalam form data pesanan, penulis
membuat macam – macam daftar inputan yang berguna untuk manajemen bahan
baku dan laporan pesanan. Namun dalam perancangan sistem ini penulis hanya
berfokus pada manajemen dan minimalisir bahan baku sehingga dalam laporan
data transaksinya hanya bersifat pemberitahuan.
Sistem yang dibuat penulis ini berdasarkan pada kebutuhan industri
tersebut, dan dalam form daftar bahan baku ini dibuat agar pemilik tidak perlu
melakukan perhitungan manual untuk perhitungan bahan yang dibutuhkan.
Dengan menggunakan Rumus yang diberikan oleh pemilik yakni (Phi x Banyak
lilitan x Jari-jari) + ((Pengait + Tuas) x 2) dan ini menjadi patokan untuk
meghitung berapa panjang bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu peer.
Kemudian untuk menu atau form minimalisir bahan ini dibuat berdasarkan
keinginan pemilik industri yakni, pemilik memilih untuk membuat snap pin dan
peer satuan untuk meminimalisir sisa bahan baku. Sehingga pemilik bisa lebih
laporan dan data bahan baku nanti akan dapat langsung dicetak menggunakan
crystal report yang ada pada visual basic 2012 dan juga bisa di eksport ke exel,
pdf, atau juga Microsoft Word.
3.4. Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Spesifikasi kebutuhan sistem menjelaskan mengenai pengguna sistem
aplikasi dan hak aksesnya. Pada aplikasi ini pengguna yang mempunyai hak akses
adalah admin atau Owner, Supervisor, Sekretaris kemudian pegawai. Dari empat
aktor tersebut memiliki hak akses yang berbeda – beda dalam melakukan akses
sistem, dan berikut Pada tabel 3.1 akan dijelaskan hak akses untuk pengguna
aplikasi ini.
Tabel 3. 1Level Pengguna dan Hak Akses
Kategori
Pengguna Hak Akses ke aplikasi
Owner - Melihat Perkembangan Diagram Bulanan
Supervisor
- Mengola Master Bahan
- Mengola dan Minimalisir Sisa Bahan - Mengelola Akun
- Memeriksa Semua Laporan
Sekretaris
- Mengola Data Transaksi - Mencetak Bukti Laporan - Pengecekan Daftar Bahan Baku
Pegawai - Pengecekan Daftar Bahan Baku
Dari Tabel 3.1. diatas terdapat hak akses pengguna aplikasi yaitu admin,
bahan baku dan melakukan CRUD (Create, Read, Update, Delete) adalah
supervisor kemudian pemilik atau owner hanya sebagai pengawas dan pemeriksa
laporan bulanan yang telah dihasilkan oleh pegawai, admin dan supervisor.
Sehingga masing – hasing jabatan ini memiliki hak akses berbeda dan yang lebih
berperan pada aplikasi ini adalah hak ases dari supervisor.
3.5. Perancangan Pr oses
Perancangan proses digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses
terstruktur dalam sistem aplikasi, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi,
agar memperjelas proses dari alur sistem informasi penyewaan fasilitas yang
dibuat. Selain itu perancangan prosesmjuga dibutuhkan agar aplikasi yang
nantinya dibuat sesuai dengan apa yang telah diharapkan, serta agar proses
berjalan sesuai rencana tanpa ada hal yang terlewatkan.
3.5.1. Business Use case Diagram
Business Use case adalah suatu Himpunan aliran kerja dalam posisi yang
mempunyai nilai terhadap business actor. Dengan kata lain, business use case
adalah gambaran aliran kerja sistem secara garis besar dan lebih kepada acara
manual suatu sistem itu bekerja atau aliran dimana tanpa atau belum adanya suatu
sistem yang terkomputerisasi. Business use case diagram sistem manajemen
bahan baku yang memiliki enam business use case dimana terdapat bagian yang
dapat disistemkan maupun yang tidak, pada business use case memesan dan
mengola penjualan secara garis besarnya dilakukan oleh supervisor dan juga
dan mempunyai strategi untuk kemajuan perusahaan. Kemudian untuk memeriksa
ketersedian bahan bisa dilakukan oleh sekretaris ataupun pegawai untuk
mengetahui stok bahan yang ada didalam gudang, kemudian untuk use case
mengirim dan mengola bahan ini yang tidak dapat disistemkan atau hanya melalui
proses manualnya saja namun tetap masuk dalam business use case diagram.
Berikut merupakan contoh business use case CV. DWI TEKNIK secara garis
besar pada gambar 3.1
Memeriksa Laporan
Supplier Supervis or
Memesan Bahan baku Owner
Sekretaris
Memeriksa Ketersediaan Bahan
Melakukan Produksi Bahan Pegawai
Mengelola Transaksi Penjualan
Pembeli
Mengola Bahan Produksi Siap Kirim
Pada Gambar 3. 1 diatas merupakan gambar dari Business Use case
Diagram dari Sistem manajemen bahan baku yang memiliki 4 business worker
dimana business worker disini adalah sesuatu peranan didalam organisasi.
Setiap peranan business worker memiliki peranan serta kemampuan yang berbeda
beda, secara garis besarnya terdapat 4 business worker yakni owner atau pemilik
yang bertugas untuk mengawasi laporan industri atau perusahaan yang telah
dirintisnya dan juga sesekali bisa melakukan pemesanan bahan kepada supplier
bila bahan baku dalam gudang menipis, kemudian peranan supervisor yang
mengendalikan semua proses yang berhubungan untuk meningkatkan keuntungan
perusahaan dan merupakan kunci utama apakah perusahaan tersebut berkembang
atau tidak. Peranan admin yang berfungsi untuk mencatat data pemesan dan daftar
pesanan kemudian mencetak bukti transaksi serta laporan lainnya dan yang
terakhir adalah peranan pegawai yang melakukan produksi bahan dan finishing
hingga bahan siap kirim.
3.5.2. Business Activity Diagram
Business Activity Diagram disini adalah perincian atau sebagai detail dari
aktivitas Business use case dimana dalam Business Use case selalu terdapat
aktivitas aktivitas yang dapat dijabarkan lagi atau dibuat lebih spesifik sebagai
penjelas dari alur atau aliran Business Use case Diagram yang telah dibuat,
Activity diagram memiliki pengertian yaitu lebih fokus kepada menggambarkan
proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Dipakai pada business
modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Memiliki struktur
terstruktur. Memiliki pula manfaat yaitu apabila kita membuat diagram ini
terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami
proses secara keseluruhan. Dan activity dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa
use case pada use case diagram. berikut merupakan contoh Business Activity
Diagram dari masing – masing business usecase yaitu dari Business activity
memesan barang, Business activity mengola penjualan, Business activity
melakukan produksi bahan, Business activity memeriksa ketersediaan bahan,
Business activity mengola bahan pengiriman kemudian Business activity
mengirim bahan produksi.
Business – business usecase diatas merupakan activity atau aktivitas
diagram secara garis besar atau sebelum adanya sistem yang masuk di dalamnya,
dan merupakan turunan atau perincian secara mendetail tentang activity – activity
yang ada dalam Business tersebut. Activity diagram memiliki pengertian yaitu
lebih fokus kepada menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam
sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan
aktifitas proses bisnis, memiliki struktur diagram yang mirip flowchart atau data
flow diagram pada perancangan terstruktur.
a. Business Activity Diagram Memesan bahan baku
Dibawah ini merupakan penjabaran dari business use case yang telah dibuat
sebelumnya yang digambarkan secara garis beras atau masih belum adanya sistem
didalamnya dan gambar dibawah ini merupakan Business Activity untuk memesan
Start
Stok Kurang
Pencatatan dan pemeriksaan selesai
tidak
End Memeriksa sto dalam
gudang
Mengirimkan Bahan Memesan
Bahan ya
Supplier Superv is or
Gambar 3. 2Business Activity Diagram Memesan Bahan Baku
Gambar 3.2 menjelaskan mengenai Business Activity memesan bahan yang
digambarkan secara garis besar atau belum adanya sistem dalam aliran tersebut,
dimana jika stok bahan kurang maka supervisor akan memesan ke supplier
kemudian supplier akan mengirimkan bahan dan terdapat decision yang
menyatakan apabila bahan tidak kurang maka proses pemeriksaan selesai.
b. Business Activity Diagram Mengelola Transaksi Penjualan
Setelah Busine