• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MANAJEMEN BAHAN BAKU DAN MINIMALISIR SISA BAHAN CV. DWI TEKNIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM MANAJEMEN BAHAN BAKU DAN MINIMALISIR SISA BAHAN CV. DWI TEKNIK."

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Disusun oleh :

AMITA RICHTIAR

NPM. 1034010115

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)
(3)
(4)
(5)

PENYUSUN : AMITA RICHTIAR

ABSTRAK

CV. DWI TEKNIK ini adalah industri yang bergerak di bidang pembuatan bahan baku peer baik peer sebagai alat penunjang atau komponen alat berat atau alat lainnya, tetapi dalam pembuatan peer tersebut masih sering kali terdapat sisa bahan yang menumpuk pada gudang. Dengan adanya sistem manajemen bahan baku dan minimalisir sisa bahan tersebut akan diperoleh icome bagi CV. DWI TEKNIK untuk mempermudah mengolah manajemen bahan baku dan meminimalisir sisa bahan hingga menghasilkan bahan baru yang memiliki nilai jual.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan VISUAL STUDIO 2012 sebagai aplikasi berbasis desktop dan menggunakan MYSQL sebagai sistem

database, serta untuk perancangan sistem dalam pembuatan sistem informasi

manajemen bahan baku dan minimalisir sisa bahan ini menggunakan CDM, PDM dan UML (use case, activity diagram, sequence diagram, dan collaboration

diagram).

Berdasarkan hasil implementasi dari hasil uji coba sistem manajemen bahan baku dan minimalisir sisa bahan ini, bahan baku serta sisa bahan baku dapat di minimalisir dan dapat dijadikan bahan baru yang memiliki nilai jual. Sehingga dapat memaksimalkan sisa bahan dari setiap sak bahan yang ada di gudang menjadi tidak tersisa karena diolah kembali menjadi snapin, peer satuan dan return bahan.

(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke pada Allah SWT atas segala rahmat kasihnya dan atas

limpahan rahmat-Nya sehingga dengan keterbatasan saya baik waktu, tenaga, dan

pikiran yang penulis miliki, akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan Tugas

Akhir ini tepat pada waktunya.

Penulis membahas masalah tentang sebuah Sistem manajemen bahan baku

dan minimalisir sisa bahan pada CV. DWI TEKNIK yang berlokasi di daerah

Gersik, Jawa Timur.

Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam menyelesaikan

tugas akhir ini, namun penulis juga berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat

menunjang kemudahan dalam sistem manajemen bahan baku dan peminimalisir

sisa bahan di CV DWI TEKNIK. Kritik dan saran yang membangun penulis

harapkan dalam menyelesaikan laporan ini. Akhirnya dengan ridho Allah penulis

berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca.

Surabaya, Desember 2014

(7)

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.

Dengan selesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya tugas akhir ini dengan lancar. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada :

1. Bapak Sugiyono dan Ibu Rudjiana selaku Orang Tua Kandung yang selama ini tidak henti – hentinya memberi semangat dan motivasi dalam segala hal.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Budi Nugroho, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

(8)

iii

6. Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan serta kritik yang bermanfaat hingga terselesainya Skripsi ini.

7. Terima kasih buat Ayah serta Ibu tercinta yang telah memberi semangat, dorongan dan doa yang tiada henti-hentinya. Terima kasih buat saudara-saudaraku yang telah menjadi motivasi sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.

8. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dorongan serta doa, yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih yang tak terhingga untuk kalian semua.

9. Serta pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Terima kasih atas bantuannya semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan bantuan tersebut

Surabaya, Desember 2014

(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

... i

UCAPAN TERIMA KASIH

... ii

DAFTAR ISI

... ii

DAFTAR GAMBAR

... viii

DAFTAR TABEL

... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

...1

1.2 Rumusan Masalah

...3

1.3 Batasan Masalah

...3

1.4 Tujuan

...4

1.5 Manfaat

...4

1.6 Metode Penelitian

...5

1.6.1 Model SDLC Waterfall ... 6

1.6.2 Fase Dalam Metode Waterfall ... 6

1.7 Sistematika Penulisan

...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil CV. DWI TEKNIK

...9

2.2 Visi dan Misi CV. DWI TEKNIK

...15

2.1.1 Visi ... 15

(10)

v

2.3 Struktur Organisasi

...16

2.4 Sistem Informasi

...17

2.5 VISUAL BASIC.NET

...19

2.5.1 Kelebihan VISUAL BASIC.NET ... 19

2.6 ERD

...21

2.7 MYSQL

...23

2.8 UML

...25

2.8.1 Use case Diagram... 25

2.8.2 Interaction Diagram ... 28

2.8.3 Activity Diagram... 28

2.8.4 Class Diagram ... 28

2.9 Uji Validasi

...29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisa Kebutuhan

...31

3.1.1 Kebutuhan Fungsional Sistem ... 31

3.1.2 Kebutuhan Nonfungsional Sistem ... 32

3.2 Analisa Sistem

...31

3.3 Perancangan Sistem

...34

3.4 Spesifikasi Kebutuhan Sistem

...35

3.5 Perancangan Proses

...36

3.5.1 Business Use case Diagram ... 36

3.5.2 Business Activity Diagram ... 38

3.5.3 Use case Diagram... 49

3.5.4 Activity Diagram... 49

(11)

vi

3.5.6 Class Diagram ... 87

3.5.7 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 89

3.5.8 CDM (Conceptual Data Model) ... 89

3.5.9 PDM (Physical Data Model) ... 91

3.5.10 Tabel-tabel Basisdata ... 93

3.6 Perancangan Desain Antarmuka

... 100

3.6.1 Perancangan Halaman Sequence ... 100

3.6.2 Perancangan Halaman Utama ... 101

3.6.3 Perancangan Master Bahan ... 101

3.6.4 Perancangan Transaksi ... 101

3.6.5 Perancangan Daftar Bahan Baku ... 105

3.6.6 Perancangan Minimalisir Sisa Bahan ... 106

3.6.7 Perancangan Halaman Laporan ... 107

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA SISTEM 4.1 Implementasi

... 110

4.2 Implementasi Desain Antarmuka

... 111

4.2.1 Halaman Menu Sequence ... 112

4.2.2 Halaman Utama atau Beranda... 111

4.2.3 Halaman Menu Master Bahan ... 113

4.2.4 Halaman Menu Daftar Bahan Baku ... 114

4.2.5 Halaman Menu Data Pemesan ... 115

4.2.6 Halaman Menu Daftar Pesanan... 116

4.2.7 Halaman Menu Minimalisir Sisa Bahan ... 117

4.2.8 Halaman Menu Laporan ... 118

4.2.9 Halaman Menu Kelola Akun ... 118

4.2.10 Halaman Menu Diagram Grafik ... 118

4.3.U ji Coba dan Hasil

... 123

4.3.1 Uji Coba Menambah Stok Bahan Baku ... 123

(12)

vii

4.3.3 Uji Coba Data Pemesan ... 133

4.3.4 Uji Coba Daftar Pesanan ... 141

4.3.5 Uji Coba Minimalisir Sisa Bahan ... 141

4.3.6 Uji Coba Menu Laporan ... 141

4.3.7 Uji Coba Laporan Transaksi dan Minimalisir ... 141

4.3.8 Uji Coba Bukti Laporan ... 141

4.3.9 Uji Coba Laporan Diagram Batang ... 141

4.3.10 Uji Coba Laporan Diagram Pie ... 141

4.3.11 Uji Coba Menu Sequence ... 141

4.4.Uji Validasi Tabel R

... 157

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

... 164

5.2.Saran

... 165

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Proses pengepakan peer ... 11

Gambar 2. 2 Proses Perhitungan Manual ... 13

Gambar 2. 3 Form Pembuatan Snap Pin ... 14

Gambar 2. 4 Struktur Organisasi CV. DWI TEKNIK ... 16

Gambar 2. 5 Model Sistem ... 18

Gambar 2. 6 Model Hubungan Elemen – elemen Sistem ... 21

Gambar 2. 7 Simbol Entitas ... 21

Gambar 2. 8 Simbol Relasi ... 22

Gambar 2. 9 SimbolAtribut ... 22

Gambar 2. 10 Simbol Weak Entity ... 22

Gambar 2. 11 Relasi Association... 26

Gambar 2. 12 Relasi Generalization ... 26

Gambar 2. 13 Relasi Aggregation ... 27

(14)

ix

Gambar 3. 1 Business Use case Manajemen Bahan Baku ... 37

Gambar 3. 2 Business Activity Diagram Memesan Bahan ... 40

Gambar 3. 3 Business Activity Diagram Mengelola Penjualan ... 41

Gambar 3. 4 Business Activity Diagram Melakukan Produksi Bahan ... 49

Gambar 3. 5 Business Activity Diagram Memeriksa Ketersediaan Bahan ... 43

Gambar 3. 6 Business Activity Diagram Mengola Bahan Produksi Siap Kirim .... 45

Gambar 3. 7 Business Activity Diagram Memeriksa Laporan... 46

Gambar 3. 8 Use case Diagram ... 48

Gambar 3. 9 Activity Diagram Sequence... 49

Gambar 3. 10 Activity Diagram Mengola Master Bahan ... 51

Gambar 3. 11 Activity Diagram Memeriksa Daftar Bahan ... 52

Gambar 3. 12 Activity Diagram Mengola Data Pemesan... 53

Gambar 3. 13 Activity Diagram Mengola Daftar Pesanan ... 55

Gambar 3. 14 Activity Diagram Memeriksa Data Laporan Bahan ... 56

Gambar 3. 15 Activity Diagram Mencetak Laporan Transaksi ... 57

(15)

x

Gambar 3. 17 Activity Diagram Mencetak Bukti Transaksi... 59

Gambar 3. 18 Activity Diagram Kelola Akun ... 60

Gambar 3. 19 Activity Diagram Grafik ... 61

Gambar 3. 20 Activity Diagram Logout ... 62

Gambar 3. 21 Sequence Diagram Sequence ... 63

Gambar 3. 22 Collaboration Diagram Sequence... 64

Gambar 3. 23 Sequence Diagram Logout ... 65

Gambar 3. 24 Collaboration Diagram Logout ... 66

Gambar 3. 25 Sequence Diagram Master Bahan ... 67

Gambar 3. 26 Collaboration Diagram Master Bahan ... 68

Gambar 3. 27 Sequence Diagram Data Pemesan ... 69

Gambar 3. 28 Collaboration Diagram Data Pemesan ... 70

Gambar 3. 29 Sequence Diagram Daftar Pesanan ... 71

Gambar 3. 30 Collaboration Diagram Daftar Pesanan ... 72

Gambar 3. 31 Sequence Diagram Memeriksa Data Laporan Transaksi ... 73

(16)

xi

Gambar 3. 33 Sequence Diagram Daftar Bahan ... 75

Gambar 3. 34 Collaboration Diagram Daftar Bahan ... 76

Gambar 3. 35 Sequence Diagram Minimalisir Sisa Bahan ... 77

Gambar 3. 36 Collaboration Diagram Minimalisir Sisa Bahan ... 78

Gambar 3. 37 Sequence Diagram Bukti Transaksi ... 79

Gambar 3. 38 Collaboration Diagram Bukti Transaksi... 80

Gambar 3. 39 Sequence Diagram Laporan Bahan ... 81

Gambar 3. 40 Collaboration Diagram Laporan Bahan ... 82

Gambar 3. 41 Sequence Diagram Kelola Akun ... 83

Gambar 3. 42 Collaboration Diagram Kelola Akun ... 84

Gambar 3. 43 Sequence Diagram Grafik ... 85

Gambar 3. 44 Collaboration Diagram Grafik ... 86

Gambar 3. 45 Class Diagram ... 87

Gambar 3. 46 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 88

Gambar 3. 47 CDM (Conceptual Data Model) ... 90

(17)

xii

Gambar 3. 49 PDM (Physical Data Model) ... 92

Gambar 3. 50 Pengecekan Error PDM ... 93

Gambar 3. 51 Perancangan Halaman Sequence ... 101

Gambar 3. 52 Perancangan Halaman Utama... 102

Gambar 3. 53 Perancangan Master Bahan ... 103

Gambar 3. 54 Perancangan Halaman Data Pemesan ... 104

Gambar 3. 55 Perancangan Halaman Transaksi ... 104

Gambar 3. 56 Perancangan Daftar Bahan Baku ... 105

Gambar 3. 57 Perancangan Halaman Minimalisir Sisa Bahan ... 106

Gambar 3. 58 Perancangan Halaman Laporan Bahan ... 107

Gambar 3. 59 Perancangan Halaman Laporan Transaksi ... 108

Gambar 3. 60 Perancangan Halaman Bukti Laporan ... 108

Gambar 3. 61 Perancangan Halaman Minimalisir Sisa Bahan ... 109

Gambar 4. 1 Halaman Menu Sequence ... 112

Gambar 4. 2 Halaman Menu Utama atau Beranda ... 113

(18)

xiii

Gambar 4. 4 Halaman Menu Daftar Bahan Baku ... 115

Gambar 4. 5 Halaman Menu Data Pemesan ... 116

Gambar 4. 6 Halaman Menu Daftar Pesanan ... 117

Gambar 4. 7 Halaman Menu Minimalisir Sisa Bahan ... 117

Gambar 4. 8 Halaman Menu Laporan Bahan ... 118

Gambar 4. 9 Halaman Menu Laporan Transaksi ... 119

Gambar 4. 10 Halaman Menu Bukti Laporan ... 120

Gambar 4. 11 Halaman Menu Laporan Transaksi ... 120

Gambar 4. 12 Menu Master Kelola Akun ... 121

Gambar 4. 13 Menu Grafik Diagram Batang ... 122

Gambar 4. 14 Menu Grafik Diagram Batang ... 122

Gambar 4. 15 Seleksi Datagrid Master Bahan ... 123

Gambar 4. 16 Uji Coba Error Handling Menu Master Bahan ... 124

Gambar 4. 17 Uji Coba Button Simpan ... 125

Gambar 4. 18 Uji Coba Cek Bahan ... 126

(19)

xiv

Gambar 4. 20 Uji Coba Update Data ... 127

Gambar 4. 21 Uji Coba Update Data ... 128

Gambar 4. 22 Uji Coba Hasil Update Data ... 128

Gambar 4. 23 Uji Coba Memilih Data yang Ingin Dihapus ... 129

Gambar 4. 24 Uji Coba Button Delete ... 130

Gambar 4. 25 Uji Coba Pengecekan Hasil Button ... 130

Gambar 4. 26 Menu Daftar Bahan Baku ... 131

Gambar 4. 27 Error Handling Menu Daftar Bahan Baku ... 132

Gambar 4. 28 Uji Coba Proses Menu Daftar Bahan Baku ... 132

Gambar 4. 29 Uji Coba Cek Ketersediaan Stok ... 133

Gambar 4. 30 Error Handling Menu Data Pemesan ... 134

Gambar 4. 31 Admin Memasukkan Data Pemesan ... 134

Gambar 4. 32 Uji Coba Error Handling Data Pemesan ... 135

Gambar 4. 33 Error Handling Daftar Pesanan ... 136

Gambar 4. 34 Messagebox Untuk Total Stok Id Bahan ... 137

(20)

xv

Gambar 4. 36 Uji Coba Setelah Proses Simpan Menu Daftar Pesanan ... 138

Gambar 4. 37 Penambahan Pesanan Dengan id Pemesan Berbeda ... 139

Gambar 4. 38 Hasil Dari Proses Pesanan ... 139

Gambar 4. 39 Contoh Coding Fungsi First In First Out ... 140

Gambar 4. 40 Error Handling Minimalisir Sisa Bahan ... 141

Gambar 4. 41 Error Handling Minimalisir Sisa Bahan ... 142

Gambar 4. 42 Uji Coba Fungsi Combobox ... 142

Gambar 4. 43 Uji Coba Pencarian Berdasarkan Diameter ... 143

Gambar 4. 44 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Exel ... 144

Gambar 4. 45 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Doc ... 144

Gambar 4. 46 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Pdf ... 145

Gambar 4. 47 Uji Coba Pencarian Data Berdasarkan Tanggal Awal-Akhir ... 146

Gambar 4. 48 Uji Coba Pencarian Data Laporan Minimalisir Sisa Bahan ... 146

Gambar 4. 49 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Pdf ... 147

Gambar 4. 50 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Exel ... 148

(21)

xvi

Gambar 4. 52 Uji Coba Data Eksport Sebelum Proses Pencarian... 149

Gambar 4. 53 Uji Coba Autocomplete Menu Bukti Laporan ... 150

Gambar 4. 54 Uji Coba Button Batalkan Pesanan ... 150

Gambar 4. 55 Uji Coba Eksport File Dari Crystal Report ke Microsoft Word ... 151

Gambar 4. 56 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Pdf ... 152

Gambar 4. 57 Uji Coba Eksport File dari Crystal Report ke Exel ... 152

Gambar 4. 58 Uji Coba Diagram Batang Laporan Transaksi ... 153

Gambar 4. 59 Uji Coba Diagram Lingkaran Laporan Transaksi ... 154

Gambar 4. 60 Uji Coba Nama Huruf Besar Kecil yang Tidak Sama ... 155

Gambar 4. 61 Hasil Uji Coba Ketika Salah Memasukkan Huruf Besar Kecil .... 155

Gambar 4. 62 Hasil Uji Coba Autocompleted Pada Colom Username... 156

Gambar 4. 63 Data Quisioner ... 159

Gambar 4. 64 Tabel rw ... 160

Gambar 4. 65 Hasil Dari Penghitungan Menggunakan Korelasi Pearson ... 161

(22)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Simbol Kardinalitas ... 23

Tabel 3.1 Level Pengguna dan Hak Akses...35

Tabel 3.2 Tabel Basis Data Login...94

Tabel 3.3 Tabel Basis Data Master Barang...94

Tabel 3.4 Tabel Basis Data Bahan Baku...95

Tabel 3.5 Tabel Basis Daftar Laporan…...96

Tabel 3.6 Tabel Basis Data Transaksi... ...97

Tabel 3.7 Tabel Basis Data Daftar Bahan Baku... ...98

Tabel 3.7 Tabel Basis Data Mengurangi Stok... ...99

Tabel 3.7 Tabel Basis Minimalisir Sisa Bahan...100

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat

ini, setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang memerlukan suatu

pengendalian menyeluruh dan persediaan yang baik dalam mendukung serta

memperlancar kegiatannya produksinya.

Dalam mewujudkannya dibutuhkan berbagai macam faktor pendukung

baik langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses kegiatan perusahaan.

Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang optimal sesuai

dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga dapat menjamin

kelangsungan hidup perusahaan. Banyak hal yang telah direncanakan tetapi dalam

pelaksanaannya tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dalam CV. DWI TEKNIK ini adalah industri yang bergerak di bidang

pembuatan peer, sebagai alat pendukung dibidang industri - industri alat berat

maupun alat rumah tangga, namun dalam sistem pendataan bahan baku dan

pencatatan barang masuk dan keluar masih menggunakan sistem manual, yakni

pencatatan menggunakan kertas kemudian manajemen bahan baku yang ada

digudang juga masih dilakukan pengecekan dan pencatatan secara manual,

sehingga memakan waktu yang lama untuk melakukan pengecekan serta harus

(24)

Dan dalam pembuatan sistem ini penulis ingin membuat suatu sistem

manajemen bahan baku yang berbasis desktop yang menggunakan tools visual

studio 2012. Dimana sistem tersebut akan dapat mencatat sisa bahan baku yang

keluar maupun masuk, serta sisa bahan baku yang ada dalam gudang

penyimpanan, sehingga dapat dilakukan manajemen bahan, serta dapat melakukan

perhitungan yang pas agar dapat meminimalisir sisa bahan baku yang ada

sehingga dapat mengurangi kerugian perusahaan.

Selain itu penulis juga membuat sebuah menu daftar bahan baku untuk lebih

memudahkan pemilik industri atau bisa disebut juga sebagai owner. Dalam menu

ini admin atau pengguna dapat langsung menginputkan nilai atau jumlah pesanan

yang nantinya akan muncul total bahan yang diperlukan. Sehingga pengguna atau

admin tidak perlu repot – repot menghitung, karena dalam contoh manualnya

pemilik masih menggunakan perhitungan manual untuk mengetahui berapa

banyak jumlah bahan baku yang diperlukan untuk sekali produksi.

Selain itu penulis juga menjadikan semua yang ada dalam industri yang

masih menggunakan sistem manual dan dapat dilakukan atau dijadikan suatu

sistem yang terkomputerisasi. Sehingga alur data atau barang masuk dan keluar

jelas dan lebih sistematis karena telah terkomputerisasi dan dapat lebih

meringankan pekerjaan karyawan maupun pemilik industri atau perusahaan.

Selain itu admin juga dapat langsung mencetak laporan bahan baku maupun

(25)

crystal report dan juga dapat mengeksport file laporan tersebut ke dalam format

exel, pdf atau juga Microsoft word.

1. 2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka terdapat

rumusan masalah pada laporan tugas akhir ini, yaitu :

a. Bagaimana cara untuk membuat aplikasi desktop yang dapat memudahkan dan

meringankan sistem manajemen bahan baku perusahaan yang masih memakai

system manual?

b. Bagaimana cara agar perusahaan bisa meminimalisir sisa stok bahan baku

yang berfungsi dengan maksimal?

c. Bagaimana cara user atau pengguna yang ingin memakai sistem ini

mengetahui perkembangan penjualan atau pembelian?

d. Bagaimana cara membuat sistem manajemen bahan baku yang dapat membuat

data bahan baku tidak berantakan dan terkontrol?

1. 3. Batasan Masalah

Agar pembahasan tugas akhir ini tidak mengalami perluasan kajian, maka

penulisan laporan ini dibatasi permasalahannya sebagai berikut.

a. Terdapat 15 jenis bahan baku yang dilakukan penyetokan, sedangkan jenis

lainnya tidak dilakukan penyetokan.

b. Laporan dibuat untuk menentukan grafik bulanan perkembangan perusahaan

yang nantinya akan dipantau oleh owner.

c. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual

(26)

d. Rumus perhitungan yang ada di menu daftar bahan baku merupakan rumus

yang digunakan dan berdasarkan pemilik perusahaan saat melakukan

perhitungan manual.

e. Pada Daftar Pesanan tidak disertakan menu edit data karena menghindari dari

manipulasi data dan hanya ada menu pembatalan pesanan.

f. Aplikasi ini hanya berfokus pada bagaimana cara memanajemen bahan baku

sertas meminimalisir sisa bahan dan tidak pada sistem perhitungan

keuntungan dan perencanaan serta peramalan.

g. Pada menu daftar pesanan penulis hanya membuat kolom transaksi yang

berhubungan dengan pencarian panjang bahan yang dibutuhkan bukan berat.

1. 4. Tujuan

Dalam hal ini tujuan yang ingin dicapai yakni hanya satu yaitu membuat

sistem manajemen bahan baku di CV. DWI TEKNIK agar dapat mempermudah

kinerja perusahaan dalam hal manajemen bahan baku dan minimalisir sisa bahan.

1. 5. Manfaat

Manfaat disini terdapat berbagai macam bagi industri tersebut maupun bagi

penulis itu sendiri yang diuraikan dibawah ini.

a. Dapat menghindari kerugian perusahaan akibat sisa bahan baku.

b. Bahan baku yang menumpuk di gudang menjadi bahan baru yang mempunyai

nilai jual.

c. Dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.

(27)

e. Perusahaan memperoleh masukan yang dapat dipertimbangkan dalam

perancangan sistem informasi manajemen peminimalisir bahan baku sehingga

efisiensi dan kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.

f. Data-data yang terkait dengan sistem informasi manajemen persediaan bahan

baku perusahaan dapat dimasukkan dengan cepat dan diperoleh kembali

dengan cepat dengan adanya database yang terintegrasi.

g. Penulis memperoleh pengalaman tentang seluk beluk produksi bahan baku

dan cara meminimalisirnya.

h. Penulis memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan analisis

serta perancangan sistem secara spesifik.

1. 6. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode RUP, Menurut Rosa A.S (2011,

h.105) Rational Unified Process (RUP) adalah pendekatan pengembangan

perangkat lunak yang dilakukan berulang ulang (Iterative ), fokus pada

arsitektur ,lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus. Ada 4 fase yang

akan digunakan adalah sebagai berikut :

a. Inception (tahap analisis)

Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan

analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak

(perancangan arsitektural dan use case).

b. Elaboration (tahap desain)

Tahap ini lebih di fokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap

ini juga mendeteksi apakah arsitektur sistem dapat dibuat atau tidak.

c. Construction (tahap susunan)

Pada tahap Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat. d. Transition ( tahap deployment )

Pada tahap ini penulis akan menyerahkan perangkat lunak kepada

(28)

melakukan pemeliharaan perangkat lunak, setelah digunakan oleh pemakai

pemeliharaan perangkat lunak sepenuhnya diserahkan kepada pemakai.

1.6.1. Model SDLC Waterfall

Model Waterfall merupakan salah satu metode dalam SDLC yang

mempunyai ciri khas pengerjaan setiap fase dalam watefall harus diselesaikan

terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase selanjutnya. Artinya fokus terhadap

masing-masing fase dapat dilakukan maksimal karena tidak adanya pengerjaan

yang sifatnya paralel.

1.6.2. Fase Dalam Metode Waterfall

Tahapan tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut :

a. Requirement Analysis Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan

dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan

pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui

wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut di analisis untuk mendapatkan

dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.

b. System Design Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini

bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan

bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam merincikan kebutuhan

hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem.

c. Implementation Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan

(29)

pemeriksaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang

diinginkan.

d. Integration & Testing Di tahap ini dilakukan penggabungan

modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih

terdapat kesalahan atau tidak.

e. Operation & Maintenance Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan

dan pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan

pada langkah sebelumnya.

1. 7. Sistematika Penulisan

Uraian tentang sistematika penulisan dimaksudkan untuk mempermudah

usaha pemahaman keseluruhan materi dan permasalahan pokok dalam skripsi ini.

Sistematika penulisan tersebut dibuat dalam lima pokok bahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menggambarkan secara garis besar isi skripsi, meliputi Latar

Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah,

Asumsi-asumsi, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

(30)

digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian dan untuk

memecahkan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang langkah–langkah dalam penelitian

yang berbentuk kerangka penelitian beserta penjelasannya. Dalam

bab ini diuraikan tentang lokasi dan waktu penelitian,

langkah-langkah pemecahan masalah (Flow Chart), identifikasi variabel,

metode pengambilan data dan pengolahan data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan mengenai analisa dan pembahasan dari hasil

perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya,

termasuk mengenai alternatif solusi-solusi yang diharapkan dapat

menjawab permasalahan yang dikaji.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil

pemecahan masalah yang mencakup hal-hal penting pada hasil yang

didapat dari penelitian dan saran–saran yang diajukan kepada pihak

Perusahaan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

(31)

9

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab II ini menjelaskan tentang sejumlah teori dasar yang berkaitan

dengan profil CV. DWI TEKNIK, visi dan misi, serta teori-teori yang mendasari

pemecahan masalah dan mendukung secara teknis pengerjaan tugas akhir yang

berjudul Sistem Manajemen Bahan Baku di CV. DWI TEKNIK.

2.1. Pr ofil CV. DWI TEKNIK

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi di bidang

industri, termasuk dengan industri baik industri kecil menengah maupun industri

besar, sering kali menemui kendala dalam memproduksi semua komponen-

komponen yang digunakan untuk membuat suatu alat atau barang jadi. Oleh

karena itu mulai muncul perusahaan atau industri-industri besar maupun kecil,

yang bergerak dibidang pembuatan bahan-bahan penunjang atau alat-alat

pendukung komponen alat berat maupun alat lainnya. CV. DWI TEKNIK ini

adalah industri yang bergerak di bidang pembuatan peer untuk menekan produksi

pembuatan alat berat di industri-industri besar.

Dalam sejarahnya CV. DWI TEKNIK ini merupakan industri kecil rintisan

Bapak Dwiana Petrus. Dimana dulu beliau juga adalah pegawai industri

pengolahan peer yang berada di daerah manukan, beliau menjadi karyawan dan

(32)

orang itu beliau mulai mempunyai dan menguasai seluk beluk cara pembuatan

peer, yang kemudian di tahun ke empat beliau mulai berani mengembangkan

industrinya sendiri. Bermulai dari menyewa rumah kontrakan yang dijadikannya

sebuah home industi, beliau mulai melakukan wirausahanya.

Saat tahun pertama industri itu berdiri beliau melewatinya dengan sangat

sulit, dikarenakan modal dan juga konsumen yang tidak menentu membuatnya

untuk berfikir ulang. Tidak jarang dalam sebulan banyak karyawan yang

diliburkan karna tidak ada produksi dan pemesanan peer sama sekali dan sempat

saat itu beliau befikir untuk menyudahi wirausahanya, namun sang teman lah

yang membuat kembali untuk meneruskan usahanya karena dapat informasi

tentang cara mencari konsumen dan sebagainya.

Tahun kedua beliau mulai memasang target dan mendatangi

perusahaan-perusahaan besar yang bisa membutuhkan jasa industrinya, seperti perusahaan-perusahaan

alat-alat berat seperti quik, sanyo dan lain lain. Usahanya pun membuahkan hasil

saat perusahaan quik berminat dan menjadikan CV. DWI TEKNIK sebagai patner

mitra bisnis untuk pembuatan peernya, tidak berhenti disitu beliau pun juga mulai

melirik perusahaan-perusahaan asing yang juga membutuhkan jasa industrinya

dan benar saja, salah satu perusahaan di Thailand juga menjadikan industri beliau

sebagai mitra bisnis dalam pembuatan peer.

Tahun ketiga tidak berhenti disitu, meskipun sudah mulai ada pemasukan

dan produksi peer tiap bulannya dan bahkan yang di ekspor sekalipun beliau tetap

(33)

untuk meminimalisir sisa bahan baku. Dengan makin berkembang dan kondisi

tempat industri yang hanya rumah kontrakan saja, Bapak Dwiana Petrus mulai

membuat sebuah pabrik yang berlokasi di daerah Gersik Jawa Timur yang sudah

dapat ditempati pada tahun 2013 yang lalu. Berikut merupakan contoh gambar

produksi bahan jadi yang siap dikirim dalam gambar 2.1 Peer yang siap Kirim

Gambar 2.1Proses Pengepakan Peer

Gambar 2.1 merupakan contoh hasil produksi bahan baku atau bahan jadi

yang siap untuk dilakukan proses pembukusan dan pengiriman barang, dan dalam

gudang hanya terdapat lima belas jenis bahan baku yang dilakukan proses

penyimpanan sedangkan untuk jenis lainnya tidak karena bahan mahal dan sulit

(34)

Barang jadi tersebut akan dikirim oleh pegawai pabrik ke tempat-tempat

pelanggan atau pemesan, dimana jika ukuran peer seperti ini sering digunakan

untuk komponen alat-alat berat dan juga alat alat pendukung seperti stok pada

kendaraan beroda dua dan juga barang – barang lainnya.

CV. DWI TEKNIK ini bisa membuat lima belas jenis peer berdasarkan

contoh pesanan, yang ditentukan dari diameter atau tebal lempengan bahan baku.

Namun dalam kasusnya untuk lempengan kawat panjang yang memiliki tebal

20mm keatas, perusahaan atau industri DWI TEKNIK ini tidak melakukan

penyetokan bahan baku, dikarenakan harga yang terlampau mahal dan juga

memakan banyak tempat jika dilakukan penyetokan, dan malah akan membuat

gudang penyimpanan penuh.

Dalam transaksinya pemilik industri masih menggunakan perhitungan

manual untuk menentukan jumlah bahan yang diperlukan untuk proses produksi

bahan. Oleh karena itu penulis membuat menu daftar bahan untuk menentukan

jumlah bahan yang diperlukan untuk proses produksi berdasarkan rumus

perhitungan dari pemilik yang diberikan kepada penulis yakni (phi x jari-jari x

banyak lilitan) untuk menghitung lilitan berbentuk spiral. Kemudian jika ditambah

dengan pengait makan + luas lingkarang + 2 panjang tuas atas dan tuas bawah.

Jadi rumus yang diberikan oleh pemilik pabrik tersebut mirip seperti rumus

untuk mencari keliling tabung juga dijadikan rumus untuk mencari keliling peer

yang berbentuk spriral tersebut, dalam contoh kasusnya peer sebenarnya memiliki

(35)

Sehingga menyimpulkan satu rumus itu menjadi pedoman perhitungan yang

ada di sistem nantinya sesuai kebutuhan owner/pemilik. Kemudian dalam

laporannya perhitungannya masih menggunakan kertas yang dijadikan pedoman

atau buku manual sebagai pencatatannya perhitungannya, dan berikut merupakan

contoh gambar yakni pada gambar 2.2

(36)

Gambar 2.2 tersebut merupakan proses perhitungan secara manual dengan

menggunakan langkah check sheet sebagai gambaran rinci untuk pembuatan

sebuah peer. Dimana dalam check sheet tersebut sudah tertera berbagai kriteria

atau dimensi untuk membuat suatu peer dan karena masih menggunakan kertas.

Namun pada aplikasi yang akan dibuat penulis ini nanti akan mengambil

perhitungan yang berhubungan dengan panjang lempengan yang dibutuhkan

untuk menbuat suatu peer dan tidak dapat perhitungan maksimal beban berat dll.

Kemudian untuk meminimalisir sisa bahan baku, industri peer ini membuat

sebuat snap pin untuk mengatasi dan meningkatkan keuntungan, perusahaan atau

industri ini seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.3 dibawah ini.

(37)

Pada gambar 2.3 adalah pembuatan snap pin untuk meminimalisir sisa

bahan baku dan juga untuk mengoptimalkan keuntungan sisa bahan baku. Snap

pin ini juga dapat diproduksi jika ada pelanggan yang memesan, biasanya

took-toko dan usaha kecil yang memesan snap pin tersebut, sebetulnya untuk

melakukan peminimalisir bahan baku tidak hanya snap pin saja namun penjualan

peer satuan juga dapat dilakukan atau dipesan ketika ada permintaan.

2.2. Visi dan Misi CV DWI TEKNIK

Adapun visi dan misi dari CV DWI TEKNIK adalah sebagai berikut ini.

a. Visi

Menjadikan Suatu Wirausaha itu bukan hanya sebagai mata pencaharian

namun juga sebagai pengurangan tingkat pengangguran.

b. Misi

1. Dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi pengaguran.

2. Dapat memajukan produksi bahan peer yang berkualitas hasil buatan negeri

sendiri dan karya anak bangsa sendiri.

3. Menjadikan industi peer sebagai komuditas unggulan yang dapat di ekspor

ke luar negeri.

4. Meningkatkan kerjasama dengan Industri-industri lain, khususnya dalam

berbagai bidang usaha.

(38)

2.3. Struktur Organisasi

Untuk struktur Organisasi di CV. DWI TEKNIK ada beberapa jabatan yang

diberi tanggung jawab dan kewenangan dalam memajukan perusahaan yaitu

supervisor yang menangani segala aspek yang bertujuan untuk memajukan dan

memberi keuntungan yang lebih kepada perusahaan, kemudian admin yang

bertugas sebagai pencatat atau perekap data – data transaksi yang ada serta

pegawai atau karyawan yang langsung bertugas di lapangan untuk memproduksi

bahan, dan juga officeboy yang menyiapkan segala kebutuhan sekretaris, pegawai

dan supervisor. Dikarenakan industri pembuatan peer tersebut masih bersekala

kecil maka struktur organisasinya tidak begitu banyak, seperti pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Struktur Organisasi CV DWI TEKNIK

Pada Gambar 2.4 merupakan struktur organisasi CV DWI TEKNIK dan

karena industri ini merupakan kepemilikan perseorangan dan berbeda dengan

perseroan terbatas atau PT maka struktur organisasinya hanya ada owner,

(39)

2.4. Sistem Infor masi

Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli - Secara umum Sistem

informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media

prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi

penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada

manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan

keputusan.

Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk

mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media

untuk menampilkan informasi. (Mcleod, Raymond, 2011)

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi

untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan

yang diperlukan. (Tata Sutabri, 2005)

Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli - Sistem informasi adalah

sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial

dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang

(40)

Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah

sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling

terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga

bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001)

Menurut O’Brien, James A, (2005). Sistem informasi adalah suatu

kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras),

software (piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan

komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan

menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Gambar 2.5 tentang komponen sistem informasi.

Gambar 2.5 Komponen Sistem Informasi.

Leitch Rosses (dalam Jugiyanto, 2005) mengemukakan sistem informasi

adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengelolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

(41)

Menurut Lani Sidharta (1995) “Sistem informasi adalah sistem buatan

manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen – komponen manual

dan komponen – komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk

mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi”

Sistem informasi didefinisikan Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku

Jogiyanto HM., (1999) “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Gordon B. Davis (1991) “Sistem informasi adalah suatu sistem

yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan

instruksi dan mengeluarkan hasilnya.”

2.5. Visual Basic .NET

Menurut Priyanto Hidayatullah, (2014). Visual Basic .NET adalah Visual Basic

yang direkayasa kembali untuk digunakan pada platform .NET sehingga aplikasi

yang dibuat menggunakan Visual Basic .NET dapat berjalan pada sistem

computer apa pun, dan dapat mengambil data dari server dengan tipe apa pun

asalkan terinstal .NET Framework.

2.5.1. Kelebihan Visual Basic .NET

(42)

sangat sederhana sehingga lebih mudah dipahami bagi mereka yang masih

awam terhadap dunia pemrograman.

b. Mendukung GUI : VB .NET bisa membuat software dengan antarmuka grafis

yang lebih user friendly.

c. Menyederhanakan deployment : VB .NET mengatasi masalah deployment

dari aplikasi berbasis Windows yaitu DLL Hell dan registrasi COM

(Component Object Model). Selain itu tersedia wizard yang memudahkan

dalam pembuatan file setup.

d. Menyerdehanakan pengembangan perangkat lunak ketika terjadi kesalahan

penulisan kode dari sisi sintaks (bahasa), maka VB .NET langsung menuliskan

kesalahannya pada bagian Message Windows sehingga Programmer dapat

memperbaiki kode dengan lebih cepat.

e. Mendukung penuh OOP : memiliki fitur bahasa pemrograman berorientasi

objek seperti inheritance(pewarisan), encapsulation(pembukusan), dan

polymorphism(banyak bentuk).

f. Mempermudah pengembangan aplikasi berbasis web : disediakan desainer

form web. Selain itu disediakan layanan web XML sehinggan memungkinkan

suatu aplikasi ”berkomunikasi” dengan aplikasi lainnya dari berbagai platform

menggunakan protocol internet terbuka.

(43)

mengembangkan aplikasi di VB, maka konversi ke VB.NET akan dapat

dijalankan dengan mudah.

h. Banyak digunakan oleh programmer – programmer di seluruh dunia. Salah

satu keuntungannya adalah jika memiliki masalah/pertanyaan, maka kita bisa

tanyakan kepada programmer – programmer lain seluruh dunia.

2.6. ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) atau diagram antar entity merupakan

suatu dokumentasi data yang menggunakan entity dan hubungan yang ada diantara

entity tersebut (Nugroho Adi, 2002)

a. Entitas ( Entity )

Entitas adalah suatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata, dimana

informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Digambarkan dengan bentuk

persegi panjang, seperti pada gambar 2.6

Gambar 2.6Simbol Entitas

b. Relasi ( Relationship )

Relationship adalah asosiasi diantara dua entitas atau lebih. Sebagaimana

dengan entitas, kita mengumpulkan relationship-relationship serupa menjadi

(44)

entitas. Simbol relasi digambarkan dengan bentuk belah ketupat, seperti pada

gambar 2.7

Gambar 2. 7Simbol Relasi

c. Atribut

Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan

penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Digambarkan dengan

bentuk oval, seperti pada gambar 2.8

Gambar 2. 8SimbolAtribut

d. Entitas Lemah ( Weak entity )

Entitas lemah (Weak Entity) adalah suatu entity dimana atributnya bukan milik

sendiri. Keadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain.

Simbol weak entity digambarkan dengan bentuk persegi panjang, dengan persegi

panjang yang lebih kecil didalamnya, seperti disajikan pada gambar 2.9

(45)

e. Kardinalitas ( Cardinality )

Kardinalitas adalah jumlah minimum dan maksimum kemunculan suatu entitas

yang mungkin dihubungkan dengan kemunculan tunggal dan entitas lain.

Kardinalitas digambarkan sebagai berikut pada Tabel 2.1

Tabel 2. 1Simbol Kardinalitas

Interpretasi Kardinalitas

Contoh Minimum

Contoh

Maksimum Notasi Grafis Tepat satu dan

hanya satu 1 1

Nol atau satu 0 1

Satu atau lebih 1 Banyak (>1)

Nol, satu atau lebih 0 Banyak (>1)

Lebih dari satu >1 >1

Pada tabel 2.1 menjelaskan kardinalitas yang berada pada sebuah relasi

didalam ERD. Terdapat 5 interpretasi kardinalitas dari mol, satu (one), dan lebih

dari satu (many)

2.7. MySQL

(Abdee Pamungkas, 2012) Pengertian MySQL dan beberapa kelebihan pada

MySQL – MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data

SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user,

(46)

AB membuat MySQLtersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi

GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi

komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan

penggunaan GPL. MySQL adalah Relational Database Management System

(RDBMS) yang di distribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General

Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun

tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya

merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu

SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

optimizer-nya dalam melakukan proses perintah - perintah SQL, yang dibuat oleh

user maupun program - program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL

dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query

data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan

query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih

cepat dibandingkan Interbase.

Kelemahan MySQL dari dulu sampai saat ini adalah feature-creep artinya

MySQL berusaha kompatibel dengan beberapa standar serta berusaha

memenuhinya namun jika itu diungkapkan kenyataannya bahwa fitur-fitur

(47)

2.8. UML

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah

menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar

untuk merancang model sebuah sistem. (Priyono, Albertus Bayu Aji, t.t)

Tujuan dari pemodelan sistem ini yaitu sebagai dokumentasi dari sistem.

Dokumentasi ini nantinya dapat berguna untuk menelaah perilaku sistem dan

membantu pengujian sistem yang telah dikembangkan.

2.8.1. Use case Diagr am

Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga

customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem

yang akan dibangun. (Priyono, Albertus Bayu Aji, t.t)

Sebuah use case merupakan sekumpulan urutan dari aksi atau

langkah-langkah, termasuk variant-nya (skenario lain yang mungkin terjadi), yang

dilakukan oleh sistem untuk memberikan hasil yang dapat diamati dan diukur oleh

user. Secara grafis use case dilambangkan dengan bentuk elips.

Sebuah use case hendaknya spesifik namun fungsionalitas yang dilakukan

juga tidak boleh terlalu kecil. Untuk menamai sebuah use case dapatmenggunakan

kata kerja aktif yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh use case tersebut.

Use case dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

(48)

b. Use case abstrak : Use case yang tidak bisa berdiri sendiri

Cara menentukan Use case dalam suatu sistem :

a. Pola perilaku perangkat lunak aplikasi.

b. Gambaran tugas dari sebuah actor.

c. Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor.

d. Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (bukan bagaimana cara

mengerjakannya).

Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:

a. Association,Menghubungkan elemen dengan proses pertukaran informasi. Dilambangkan dengan garis tegas tanpa panah pada Gambar 2.11.

Gambar 2. 11Relasi Association

b. Generalization, Generalisasi disini berarti inheritance (pewarisan), dimana

sebuah elemen (use case atau aktor) dapat merupakan spesialisasi dari elemen

lainnya. Dilambangkan dengan garis tegas yang memiliki panah tertutup seperti

pada Gambar 2.12

(49)

c. Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen

lainnya pada Gambar 2.13

Gambar 2. 13Relasi Aggregation

d. Dependency,merupakan ketergantungan elemen terhadap elemen lain,

dependency dalam diagram use case secara umum memiliki tiga stereotype yang

dilambangkan dengan garis putus-putus, antara lain:

1. <<include>>, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat

terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case

lainnya. Atau dengan kata laen, use case yang harus dilakukan sebelum

melakukan use case yang di include.

2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu

seperti menggerakkan alarm. Jadi sifatnya kondisional, mungkin dilakukan

dan mungkin tidak.

3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang

menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan

pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor

(50)

2.8.2. Interaction Diagram

a. Sequence diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan urutan interaksi yang

terjadi antar kelas yang ada tanpa memperhatikan pengorganisasiannya. Diagram

ini sangat erat kaitannya dengan use case diagram. (Priyono, Albertus Bayu Aji,

t.t)

b. Collaboration diagram

Collaboration diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar

kelas dengan memperhatikan pengorganisasiannya. Fungsi dari collaboration

diagram ini sebenarnya sama mirip sekali dengan sequence diagram. Hanya saja

untuk jumlah kelas yang cukup banyak, sangatlah sulit untuk membaca diagram.

2.8.3. Activity Diagram

Fungsi diagram ini hampir sama dengan use case diagram, hanya saja diagram activity menggambarkan sistem secara keseluruhan. Adanya diagram activity dapat

membantu kita untuk melihat bagaimana scenario suatu sistem akan berjalan. Dengan kata lain, activity diagram pada dasarnya menggambarkan scenario sistem secara grafis. Activity diagram sangatlah mirip dengan flowchart, yang mana digunakan untuk bahasa pemrograman terstruktur. (Priyono, Albertus Bayu Aji, t.t).

2.8.4. Class Diagram

Setelah membuat interaction diagram dari use case diagram, kita dapat

(51)

menggambarkan hubungan kelas-kelas dalam sistem yang terbentuk setelah kita

membuat interaction diagram. Dari interaction diagram tersebut kita akan

mendapatkan nama kelas serta atribut-atribut yang dapat diterapkan pada

kelas/objek yang bersangkutan yang mana nantinya akan dapat dihubungkan

menjadi sebuah diagram. Dengan adanya diagram ini kita dapat memetakan aliran

event (metode/fungsi) antar kelas/objek. (Priyono, Albertus Bayu Aji, t.t)

2.9. Uji Validasi

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen

(kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara

mengkorelasi setiap skor variable jawaban responden dengan total skor

masing-masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada

taraf siginifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrument akan

menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang variabel yang dimaksud. Adapun validasi atau validitas mengukur sejauh

mana perbedaan skor mencerminta pembedaan sebenarnya antar individu,

kelompok, atau situasi yang menyangkut karakteristik yang akan diukur, atau

kesalahan sebenarnya antar individu atau kelompok yang sama dari satu situasi ke

situasi yang lain.

Dengan kata lain validitas adalah sesuatu yang menunjukkan tingkat

kevalitan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan atau

dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain,

(52)

menggunakan metode analisi korelasi pearson, dilakukan dengan cara

menghitung koefisien korelasi antara masing – masing nilai pada nomor

pertanyaan dengan nilai total dan nomor pertanyaan tersebut. Selanjutnya

koefisien korelasi yang diperoleh r masih harus diuji sgnifikannya menggunakan

uji t atau membandingkan dengan r tabel. Bila r hitung > dari r tabel maka nomor

pertanyaan tersebut valid. (Thesis, Rizky Parlika, 2013 )

Adapun perhitungan korelasi Product Moment, dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh (Arikunto, 1998):

Gambar 2. 14Korelasi Product Moment

Dimana:

(53)

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Sub-bab ini akan menjelaskan mengenai proses desain database dari sistem

informasi yang akan dibuat. Adanya metodologi penelitian adalah untuk

memecahkan suatu masalah ataupun sebagai pengembangan konsep teoritik

dengan menggunakan berbagai metode yang digunakan.

3.1. Analisa Kebutuhan (Requirement Analysis)

Dalam analisa kebutuhan ini penulis akan menjelaskan kebutuhan user dari

pengumpulan data wawancara atau study literatur. Data yang dihasilkan

berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem, dimana dalam

analisa kebutuhan ini dibagi menjadi dua bagian Fungsional dan Nonfungsional :

3.1.1. Kebutuhan Fungsional Sistem

a. Pengguna dapat menambahkan bahan dan harga pada sistem.

b. Sistem mampu mengola data bahan keluar dari proses penjualan.

c. Sistem dapat menampilkan hasil perolehan peer dari inputan pengguna

berdasarkan rumus manual yang telah dipakai sebelumnya.

d. Sistem mampu menampilkan grafik diagram perkembangan bulanan.

e. Pengguna dapat mengeksport data laporan dengan format xls, pdf, dan doc.

(54)

g. Pengguna dapat melakukan ubah data, tambah data, dan hapus data dengan

hak akses yang berbeda.

h. Sistem mampu mengola data bahan keluar berdasarkan awal bahan masuk.

3.1.2. Kebutuhan Nonfungsional Sistem

a. Sisi performa, sistem yang dirancang memiliki :

1. Antarmuka (interface) yang sederhana dan menarik.

2. Data terbaru akan selalu tampil dan mudah diakses.

b. Sisi kemudahan penggunaan, sistem yang dirancang memiliki :

1. Tampilan antarmuka yang dirancang sedimikian rupa sehingga mirip

dengan antarmuka perangkat lunak ternama pada umumnya, seperti layout

menu bar, tool bar, dan tab control.

2. Setiap halaman form dirancang dengan mempertimbangkan konsistensi

jenis huruf, warna, dan layout dari antarmuka.

3. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti.

c. Sisi ekonomi, sistem yang dirancang memiliki :

1. Instalasi perangkat lunak tidak memerlukan biaya ekstra.

d. Sisi dokumentasi, sistem memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Sistem dapat menyimpan laporan – laporan yang dimasukkan pengguna

dalam format *.xls, *.doc dan *.pdf.

e. Sisi kontrol, sistem yang dirancang memiliki kemampuan :

1. Sistem mengijinkan pengguna melakukan pembatalan terhadap suatu

(55)

2. Sistem mampu menampilkan pesan kesalahan jika input yang dimasukkan

pengguna tidak tepat.

f. Sisi kualitas, sistem yang dirancang memiliki :

1. Sistem mampu menampilkan hasil pemeriksaan input dengan akurasi yang

baik dari basis data sistem.

3.2. Analisa Sistem

Aplikasi ini menampilkan sistem informasi tentang manajemen bahan baku

di CV. DWI TEKNIK dimana bahan baku yang ada di gudang nantinya akan

diminimalisir menjadi bahan baru yang memiliki nilai jual. Dari bahan baku peer

tersebut dapat dibuat sistem yang terkomputerisasi mengenai manajemen bahan

baku, dan dalam aplikasi ini penulis akan membuat desain antarmuka yang

sederhana dan menarik dengan pengoprasian yang cukup mudah. Penulis akan

membuat sebuah menu utama dimana dalam menu utama ini akan dijadikan

sebagai pemilihan hak akses, yang nantinya memiliki tujuh menu utama dengan

satu menu logout. Kemudian untuk satuan yang digunakan adalah millimeter dan

sebelum masuk ke menu utama, pengguna harus melakukan sequence terlebih

dahulu untuk menentukan hak akses yang nantinya akan diproses oleh sistem saat

masuk ke menu utama. Dan untuk fungsi utama sistem aplikasi ini adalah

meminimalisir sisa bahan yang sering nemunpuk di gudang dan mengolahnya

menjadi bahan baru yang memiliki nilai jual seperti pada contoh data bahan untuk

(56)

apabila masih saja terdapat sisa yang sudah tidak dapat diolah maka akan

dilakukan return bahan.

3.3. Perancangan Sistem

Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan admin dalam melakukan

pencatatan bahan baku, kemudian pengecekan sisa bahan baku dan proses

minimalisir sisa bahan. Dimana pemilik lebih mengoptimalkan keuntungan

perusahaan dengan cara mengolah sisa bahan seminimal mungkin, kemudian

dalam laporan dan data permintaan customer dalam form data pesanan, penulis

membuat macam – macam daftar inputan yang berguna untuk manajemen bahan

baku dan laporan pesanan. Namun dalam perancangan sistem ini penulis hanya

berfokus pada manajemen dan minimalisir bahan baku sehingga dalam laporan

data transaksinya hanya bersifat pemberitahuan.

Sistem yang dibuat penulis ini berdasarkan pada kebutuhan industri

tersebut, dan dalam form daftar bahan baku ini dibuat agar pemilik tidak perlu

melakukan perhitungan manual untuk perhitungan bahan yang dibutuhkan.

Dengan menggunakan Rumus yang diberikan oleh pemilik yakni (Phi x Banyak

lilitan x Jari-jari) + ((Pengait + Tuas) x 2) dan ini menjadi patokan untuk

meghitung berapa panjang bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu peer.

Kemudian untuk menu atau form minimalisir bahan ini dibuat berdasarkan

keinginan pemilik industri yakni, pemilik memilih untuk membuat snap pin dan

peer satuan untuk meminimalisir sisa bahan baku. Sehingga pemilik bisa lebih

(57)

laporan dan data bahan baku nanti akan dapat langsung dicetak menggunakan

crystal report yang ada pada visual basic 2012 dan juga bisa di eksport ke exel,

pdf, atau juga Microsoft Word.

3.4. Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Spesifikasi kebutuhan sistem menjelaskan mengenai pengguna sistem

aplikasi dan hak aksesnya. Pada aplikasi ini pengguna yang mempunyai hak akses

adalah admin atau Owner, Supervisor, Sekretaris kemudian pegawai. Dari empat

aktor tersebut memiliki hak akses yang berbeda – beda dalam melakukan akses

sistem, dan berikut Pada tabel 3.1 akan dijelaskan hak akses untuk pengguna

aplikasi ini.

Tabel 3. 1Level Pengguna dan Hak Akses

Kategori

Pengguna Hak Akses ke aplikasi

Owner - Melihat Perkembangan Diagram Bulanan

Supervisor

- Mengola Master Bahan

- Mengola dan Minimalisir Sisa Bahan - Mengelola Akun

- Memeriksa Semua Laporan

Sekretaris

- Mengola Data Transaksi - Mencetak Bukti Laporan - Pengecekan Daftar Bahan Baku

Pegawai - Pengecekan Daftar Bahan Baku

Dari Tabel 3.1. diatas terdapat hak akses pengguna aplikasi yaitu admin,

(58)

bahan baku dan melakukan CRUD (Create, Read, Update, Delete) adalah

supervisor kemudian pemilik atau owner hanya sebagai pengawas dan pemeriksa

laporan bulanan yang telah dihasilkan oleh pegawai, admin dan supervisor.

Sehingga masing – hasing jabatan ini memiliki hak akses berbeda dan yang lebih

berperan pada aplikasi ini adalah hak ases dari supervisor.

3.5. Perancangan Pr oses

Perancangan proses digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses

terstruktur dalam sistem aplikasi, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi,

agar memperjelas proses dari alur sistem informasi penyewaan fasilitas yang

dibuat. Selain itu perancangan prosesmjuga dibutuhkan agar aplikasi yang

nantinya dibuat sesuai dengan apa yang telah diharapkan, serta agar proses

berjalan sesuai rencana tanpa ada hal yang terlewatkan.

3.5.1. Business Use case Diagram

Business Use case adalah suatu Himpunan aliran kerja dalam posisi yang

mempunyai nilai terhadap business actor. Dengan kata lain, business use case

adalah gambaran aliran kerja sistem secara garis besar dan lebih kepada acara

manual suatu sistem itu bekerja atau aliran dimana tanpa atau belum adanya suatu

sistem yang terkomputerisasi. Business use case diagram sistem manajemen

bahan baku yang memiliki enam business use case dimana terdapat bagian yang

dapat disistemkan maupun yang tidak, pada business use case memesan dan

mengola penjualan secara garis besarnya dilakukan oleh supervisor dan juga

(59)

dan mempunyai strategi untuk kemajuan perusahaan. Kemudian untuk memeriksa

ketersedian bahan bisa dilakukan oleh sekretaris ataupun pegawai untuk

mengetahui stok bahan yang ada didalam gudang, kemudian untuk use case

mengirim dan mengola bahan ini yang tidak dapat disistemkan atau hanya melalui

proses manualnya saja namun tetap masuk dalam business use case diagram.

Berikut merupakan contoh business use case CV. DWI TEKNIK secara garis

besar pada gambar 3.1

Memeriksa Laporan

Supplier Supervis or

Memesan Bahan baku Owner

Sekretaris

Memeriksa Ketersediaan Bahan

Melakukan Produksi Bahan Pegawai

Mengelola Transaksi Penjualan

Pembeli

Mengola Bahan Produksi Siap Kirim

(60)

Pada Gambar 3. 1 diatas merupakan gambar dari Business Use case

Diagram dari Sistem manajemen bahan baku yang memiliki 4 business worker

dimana business worker disini adalah sesuatu peranan didalam organisasi.

Setiap peranan business worker memiliki peranan serta kemampuan yang berbeda

beda, secara garis besarnya terdapat 4 business worker yakni owner atau pemilik

yang bertugas untuk mengawasi laporan industri atau perusahaan yang telah

dirintisnya dan juga sesekali bisa melakukan pemesanan bahan kepada supplier

bila bahan baku dalam gudang menipis, kemudian peranan supervisor yang

mengendalikan semua proses yang berhubungan untuk meningkatkan keuntungan

perusahaan dan merupakan kunci utama apakah perusahaan tersebut berkembang

atau tidak. Peranan admin yang berfungsi untuk mencatat data pemesan dan daftar

pesanan kemudian mencetak bukti transaksi serta laporan lainnya dan yang

terakhir adalah peranan pegawai yang melakukan produksi bahan dan finishing

hingga bahan siap kirim.

3.5.2. Business Activity Diagram

Business Activity Diagram disini adalah perincian atau sebagai detail dari

aktivitas Business use case dimana dalam Business Use case selalu terdapat

aktivitas aktivitas yang dapat dijabarkan lagi atau dibuat lebih spesifik sebagai

penjelas dari alur atau aliran Business Use case Diagram yang telah dibuat,

Activity diagram memiliki pengertian yaitu lebih fokus kepada menggambarkan

proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Dipakai pada business

modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Memiliki struktur

(61)

terstruktur. Memiliki pula manfaat yaitu apabila kita membuat diagram ini

terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami

proses secara keseluruhan. Dan activity dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa

use case pada use case diagram. berikut merupakan contoh Business Activity

Diagram dari masing – masing business usecase yaitu dari Business activity

memesan barang, Business activity mengola penjualan, Business activity

melakukan produksi bahan, Business activity memeriksa ketersediaan bahan,

Business activity mengola bahan pengiriman kemudian Business activity

mengirim bahan produksi.

Business – business usecase diatas merupakan activity atau aktivitas

diagram secara garis besar atau sebelum adanya sistem yang masuk di dalamnya,

dan merupakan turunan atau perincian secara mendetail tentang activity – activity

yang ada dalam Business tersebut. Activity diagram memiliki pengertian yaitu

lebih fokus kepada menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam

sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan

aktifitas proses bisnis, memiliki struktur diagram yang mirip flowchart atau data

flow diagram pada perancangan terstruktur.

a. Business Activity Diagram Memesan bahan baku

Dibawah ini merupakan penjabaran dari business use case yang telah dibuat

sebelumnya yang digambarkan secara garis beras atau masih belum adanya sistem

didalamnya dan gambar dibawah ini merupakan Business Activity untuk memesan

(62)

Start

Stok Kurang

Pencatatan dan pemeriksaan selesai

tidak

End Memeriksa sto dalam

gudang

Mengirimkan Bahan Memesan

Bahan ya

Supplier Superv is or

Gambar 3. 2Business Activity Diagram Memesan Bahan Baku

Gambar 3.2 menjelaskan mengenai Business Activity memesan bahan yang

digambarkan secara garis besar atau belum adanya sistem dalam aliran tersebut,

dimana jika stok bahan kurang maka supervisor akan memesan ke supplier

kemudian supplier akan mengirimkan bahan dan terdapat decision yang

menyatakan apabila bahan tidak kurang maka proses pemeriksaan selesai.

b. Business Activity Diagram Mengelola Transaksi Penjualan

Setelah Busine

Gambar

Gambar 2.1 Proses Pengepakan Peer
Gambar 2.2 Proses Perhitungan Manual
Gambar 2.3 Pembuatan Snap Pin
Gambar 2.5 Komponen Sistem Informasi.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bersamaan persamaan diatas, dijelaskan bahwa apabila posisi sebuah partikel dapat diukur dengan tepat , maka ketepatan dalam mengukur momentum partikel tersebut

Keunikan Pacu Jawi tergambar pada lokasi penyelenggaraan di rangkaian sawah yang berteras-teras dengan arena pacu sawah berlumpur dan berair, dilaksanakan berpindah-

Kesimpulan dari laporan dan  praktikum kali ini adalah bahwa  protein memiliki sifat-sifat seperti sifat fisik dan kimiawi nya Kesimpulan yang didapat pada

Observasi atau pengamatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yakni melakukan pengamatan tentang gambaran manajemen pengelolaan aplikasi zakat SiMBA pada

Pada ayat 16, menyebutkan beberapa obyek yang mengisyaratkan kita untuk mempelajari beberapa kajian keilmuan, diantaranya kata biji sawi yang mengisyaratkan orang tua

Metode Histogram of s-RGB berfungsi untuk mengekstraksi ciri warna daun padi, sedangkan Fuzzy Logic digunakan untuk mengklasifikasi citra daun padi berdasarkan 4 level

adalah suhu, sedangkan salinitas memiliki peranan penunjang dalam memperkecil energi untuk osmoregulasi bagi telur ikan jambal siam, karena dari penelitian yang

Tabel 4 menunjukan hasil BLAST Paku Kawat Lycopodiella cernua dari Riau dengan sekuen rbcl dari aksesi yang tersimpan dalam data NCBI dengan nilai keserasian 99