• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE Pembelajaran Ekosistem Menggunakan Metode Picture And Picture Dan Examples Non Examples Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Surakarta II Tahun Aj

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE Pembelajaran Ekosistem Menggunakan Metode Picture And Picture Dan Examples Non Examples Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Surakarta II Tahun Aj"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN EXAMPLES NON EXAMPLES DITINJAU

DARI GAYA BELAJAR VISUAL

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Surakarta II Tahun Ajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

RINA RODHIYAH A 420 090 119

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN EXAMPLES NON EXAMPLES DITINJAU

DARI GAYA BELAJAR VISUAL

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Surakarta II Tahun Ajaran 2012/2013)

Rina Rodhiyah, A 420 090 119. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013, 17 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode Picture And Picture dan Examples Non Examples ditinjau dari gaya belajar visual. Populasi dalam penelitian adalah semua siswa kelas VII semester genap MTs Negeri Surakarta II tahun ajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas VII A1 sebagai kelas eksperimen satu, kelas VII A2 sebagai kelas eksperimen dua dan kelas VII A3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi dua jalan yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil penelitian pada �= 5%, diperoleh: (1) ada perbedaan efek penggunaan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar ekosistem, dengan Fhitung = 6,107 dan nilai probabilitas 0,004, serta dari melihat rerata pada kelas eksperimen satu adalah 70,75, kelas eksperimen dua adalah 78,36 dan kelas kontrol adalah 67,12, maka metode pembelajaran Examples Non Examples lebih baik dari metodepembelajaran Picture And Picture; (2) ada perbedaan pengaruh gaya belajar visual siswa yang rendah dan tinggi terhadap prestasi belajar ekosistem, dengan Fhitung = 72,367 dan nilai probabilitas 0,000; (3) ada korelasi yang signifikan antara gaya belajar visual dengan prestasi belajar siswa yang diberi metode pembelajaran Picture And Picture dan Examples Non Examples, dengan nilai r = 0,694 dan nilai probabilitas 0,000.

(4)

2 A.PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan masyarakat, oleh karena itulah diera global ini, pendidikan dituntut agar dapat menumbuhkan berbagai kompetensi peserta didik. Sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran sesuai tuntutan kebutuhan era global. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

oleh sekolah adalah melalui perbaikan pembelajaran.

Perbaikan pembelajaran diperlukan untuk menangani permasalahan yang muncul di dunia pendidikan, salah satunya adalah masih banyaknya siswa yang belum lulus dan mendapatkan nilai di bawah standar. Salah satu penyebab yang memungkinkan munculnya permasalahan ini adalah kurang tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan disekolahan. Dalam proses pembelajaran, secara general guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar, siswa hanya diberi kesempatan sebagai pendengar setia penjelasan dari guru sehingga terjadi one way interaction yang menyebabkan suasana pembelajaran menjadi membosankan dan menjadikan menurunnya minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Menurunnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat menyebabkan menurunnya hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan minat dan rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran biologi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk membelajarkan biologi, khususnya materi ekosistem.

Beberapa metode pembelajaran yang penulis rasa tepat untuk menerapkan aspek produk dan proses dalam pelajaran biologi, khususnya

materi ekosistem adalah Picture And Picture dan Examples Non Examples. Metode pembelajaran Picture And Picture dan Examples Non Examples,

(5)

Dalam penelitian Marta (2012), menyatakan bahwa penerapan perpaduan model pembelajaran kooperatif Picture And Picture dan Talking

Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-7 SMA Negeri 1 Batu. Sedangkan dalam penelitian Setyowati (2009), menyatakan bahwa model pembelajaran Examples Non Examples dalam Numbered Heads Together

(NHT) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas

VII-B SMP Negeri 2 Sukorejo, dengan tes akhir siklus meningkat dari sebelum tindakan yaitu 71,43% menjadi 83,33% pada siklus I, kemudian meningkat lagi menjadi 92,86% pada siklus II.

Selain metode pembelajaran, salah satu faktor internal yang dirasa berpengaruh terhadap proses pembelajaran adalah gaya belajar. Gaya belajar merupakan modalitas awal dalam belajar, yang meliputi modalitas visual, auditorial dan kinestetik. Gaya belajar akan mempengaruhi penyerapan dan kapasitas informasi yang diterima oleh siswa, penyerapan dan penerimaan informasi akan lebih optimal jika pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan gaya belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, penulis mengadakan penelitian tentang penerapan metode pembelajaran Picture And

Picture dan ExamplesNon Examples Ditinjau dari Gaya Belajar Visual.

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan: Bagaimanakah perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode Picture And Picture dan Examples Non

Examples ditinjau dari gaya belajar visual?

Berangkat dari perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode Picture And Picture dan

Examples Non Examples ditinjau dari gaya belajar visual.

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah, sebagai berikut:

(6)

4

b. Untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta mendukung teori-teori yang telah ada.

c. Memberikan informasi tentang gambaran model pembelajaran yang sesuai untuk membelajarkan materi ekosistem.

d. Sebagai bahan informasi tentang arti pentingnya gaya belajar yang dimiliki siswa dalam penerimaan informasi.

B.METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen menggunakan rancangan eksperimental desain faktorial, yaitu desain faktorial 2 x 3. Dalam hal ini, dilakukan penelitian eksperimen melalui penerapan metode pembelajaran

Picture And Picture dan metode pembelajaran Examples Non Examples yang ditinjau dari gaya belajar visual siswa, untuk selanjutnya dikontrol dan dilihat pengaruhnya terhadap variabel yang lain yaitu prestasi belajar ekosistem. Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri Surakarta II pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Dalam penelitian ini yang menjadi adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II Tahun Ajaran 2012/2013, yang terdiri dari 10 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga kelas, dua kelas eksperimen untuk masing-masing metode Picture And Picture dan Examples

Non Examples serta satu kelas kontrol, yaitu VII A1, VII A2 dan VII A3 dengan

cluster random sampling.

Penelitian ini terdapat tiga jenis variabel yaitu variabel bebas yang berupa metode pembelajaran Picture And P icture dan Examples Non

Examples, variabel moderator berupa gaya belajar visual dan variabel terikat berupa prestasi belajar ekosistem siswa. Teknik pengumpulan data dalam

(7)

Sebelum dilakukan penelitian, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian instrumen yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan alat evaluasi. Uji coba instrumen dilakukan di kelas VII B MTs Negeri Surakarta II. Instrumen yang diuji adalah instrumen pengambilan data, yaitu angket gaya belajar visual siswa dan tes prestasi belajar siswa. Pengujian yang dilakukan meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil uji coba tes instrumen diperoleh

24 soal valid dan 6 soal tidak valid, sedangkan hasil uji coba reliabilitas tes

instrumen diperoleh rhitung = 0,851 dengan rtabel = 0,304, karena rhitung> rta bel

berarti instrumen tes prestasi belajar reliabel. Hasil uji coba angket diperoleh

15 soal valid dan 10 soal tidak valid, sedangkan hasil uji coba reliabilitas

angket diperoleh rhitung = 0,794 dengan rtabel= 0,304, karena rhitung> rta bel berarti

instrumen angket gaya belajar visual reliabel.

Setelah diperoleh prestasi belajar siswa dari posts test, selanjutnya dilakukan uji analisis statistik untuk menguji hipotesis, tetapi sebelumnya perlu dilakukan uji prasyarat, meliputi: uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji

prasyarat menyatakan bahwa data normal dan homogen, sehingga dilakukan uji statistik parametrik menggunakan uji ANAVA dua jalan dan uji lanjut dengan uji Pos Hoc Test dengan menggunakan metode scheffe, dikarena jumlah n-nya tidak sama dan dengan taraf signifikan 5%.

C.HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

Prestasi belajar aspek kognitif, diperoleh dari pembelajaran dengan metode Picture And Picture, metode Examples Non Examples dan kelas kontrol ditinjau dari gaya belajar visual pada materi ekosistem, dapat dilihat sebagai berikut:

a. Prestasi Belajar Ditinjau Dari Metode Pembelajaran

Pada tabel 1 dapat dilihat perolehan prestasi belajar menggunakan

metode Picture And Picture yang tertinggi 94 dan terendah 50 dengan

(8)

6

Examples Non Examples yang tertinggi 96 dan terendah 50 dengan

rata-rata sebesar 78,36 dan prestasi belajar kelas kontrol yang tertinggi 88 dan

terendah 34, dengan nilai rata-rata sebesar 67,12.

Tabel 1. Prestasi Belajar Ditinjau Dari Metode Pembelajaran

Nilai kognitif Picture And Picture Examples Non Examples Kelas Kontrol Tertinggi Terendah Rata-rata 94 50 70,75 96 50 78,36 88 34 67,12

b. Prestasi Belajar Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual

Pada tabel 2 Dapat dilihat perolehan prestasi belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual rendah yang tertinggi 84 dan terendah 34 dengan rata-rata 63 dan prestasi belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual tinggi yang tertinggi 96 dan terendah 63 dengan rata-rata 81,53.

Tabel 2. Prestasi Belajar Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual

Nilai kognitif Gaya Belajar Visual

Rendah Tinggi

Tertinggi Terendah Rata-rata 84 34 63 96 63 81,53

Dari data yang diperoleh, kemudian dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas untuk prestasi belajar ditinjau dari metode pembelajaran Picture And Picture, Examples Non Examples serta kelas kontrol, nilai probabilitasnya > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data prestasi belajar dalam penelitian ini berdistribusi normal. Sedangkan, prestasi belajar ditinjau dari gaya belajar visual rendah dan tinggi, nilai probabilitasnya > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data prestasi belajar dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas, kemudian dilakukan uji homogenitas, hasil uji homogenitas diperoleh nilai probabilitas 0,637 > 0,05; maka H0 diterima, yang berarti bahwa varian variabel prestasi belajar

(9)

Berdasarkan uji persyaratan yang sudah dipaparkan di atas, maka dalam pengambilan keputusan dari hipotesis yang telah diajukan, uji analisis yang penulis gunakan adalah uji ANAVA dua jalan. Ringkasan hasil uji ANAVA dua jalan dari data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Tabel Uji ANAVA Dua Jalan

Source

Type III Sum of Squares

df Mean

Square F Sig.

Corrected Model 7819,763(a) 5 1563,953 18,514 0,000 Intercept 400631,392 1 400631,392 4742,614 0,000 GB_visual 6113,203 1 6113,203 72,367 0,000

Metode 1031,716 2 515,858 6,107 0,004

Error 6082,186 72 84,475

Total 418542,000 78 Corrected Total 13901,949 77

Dari tabel 3 pada kolom source baris Metode diperoleh bahwa Fhitung

adalah 6,107 dengan probabilitas 0,016. Oleh karena probabilitas 0,004 < 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada perbedaan prestasi belajar

antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan Picture And Picture

dan Examples Non Examples. Pada kolom source baris GB_visual diperoleh bahwa Fhitung adalah 72,367 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena

probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada

perbedaan pengaruh gaya belajar visual siswa yang rendah dan tinggi terhadap prestasi belajar siswa.

Khusus untuk hipotesis ketiga, dilakukan uji korelasi menggunakan

pearson correlation. Dari hasil analisis korelasi diperoleh nilai probabilitas 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada hubungan (korelasi)

yang signifikan antara gaya belajar visual dan prestasi belajar. Korelasi antara gaya belajar visual dan prestasi belajar menghasilkan angka 0,694. Angka tersebut menunjukkan kuatnya korelasi antara gaya belajar visual

dengan prestasi belajar karena nilai r di atas 0,5. Sedangkan tanda “+”

(10)

8

Dikarenakan ada H0 yang ditolak, maka dilakukan uji lanjut ANAVA

dua jalan, untuk metode pembelajaran, menggunakan metode Pos Hok Test

dan uji yang digunakan adalah uji Scheffe, sedangkan untuk gaya belajar, menggunakan metode Pairwise Comparisons.

Tabel 4. Uji Post Hoc Test

(I) Metode

(J) Metode

Mean Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Upper Bound Lower Bound

PNP ENE -7,61(*) 2,529 ,014 -13,93 -1,29

Kontrol 3,63 2,529 ,362 -2,69 9,95

ENE PNP 7,61(*) 2,529 ,014 1,29 13,93

Kontrol 11,24(*) 2,600 ,000 4,74 17,74

Kontrol PNP -3,63 2,529 ,362 -9,95 2,69

ENE -11,24(*) 2,600 ,000 -17,74 -4,74 Dari kolom signifikansi PNP dan ENE dapat dilihat bahwa nilai probabilitas adalah 0,014 < 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada

perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan Picture And Picture dan Examples Non Examples dan karena nilai Mean Difference-nya bernilai negatif, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan

Examples Non Examples lebih baik daripada yang diberi pembelajaran menggunakan Picture And Picture.

Dari kolom signifikansi PNP dan Kontrol dapat dilihat bahwa nilai probabilitas adalah 0,362 > 0,05; maka H0 diterima, yang berarti bahwa

tidak ada perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan Picture And Picture dengan kelas kontrol.

Dari kolom signifikansi ENE dan Kontrol dapat dilihat bahwa nilai probabilitas adalah 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada

perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan Examples Non Examples dengan kelas kontrol dan karena nilai Mean Difference-nya bernilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa

rata-rata prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan

(11)

Tabel 5. Uji Pairwise Comparisons

(I) GB_visual

(J) GB_visual

Mean Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.(a)

95% Confidence Interval for Difference(a) Upper

Bound

Lower Bound rendah tinggi -17,834(*) 2,096 ,000 -22,014 -13,655

tinggi rendah 17,834(*) 2,096 ,000 13,655 22,014 Pada kolom Mean Difference atau perbedaan rata-rata diperoleh angka -17,834; angka ini berasal dari mean gaya belajar visual rendah dan tinggi, sedangkan pada kolom 95% Convidence Interval; terlihat range perbedaan mean tersebut berkisar -22,014 sampai -13,655. Berdasarkan nilai probabilitas: jika probabilitas > 0,05; maka H0 diterima sedangkan jika

probabilitas < 0,05; maka H0 ditolak. Dari kolom signifikansi dapat dilihat

bahwa nilai probabilitas adalah 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, yang berarti

bahwa ada perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual rendah dan tinggi dan karena Mean Difference-nya bernilai

negatif, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual tinggi lebih baik dari pada yang memiliki gaya belajar visual rendah.

2. Pembahasan

Hasil uji hipotesis pada taraf signifikan 5% diketahui bahwa terdapat

perbedaan efek penggunaan metode pembelajaran ditinjau dari gaya belajar

visual terhadap prestasi belajar ekosistem. Kondisi ini dapat disajikan dalam

tabel rerata prestasi belajar dan gaya belajar visual siswa serta gambar grafik

interaksi antara metode pembelajaran dan gaya belajar visual sebagai

berikut:

Tabel 6. Rerata Prestasi Belajar dan Gaya Belajar Visual

Kelas Gaya Belajar Visual Rerata

Marginal

Rendah Tinggi

Eksperimen 1 63,067 79,615 71,341

Eksperimen 2 66,818 87,429 77,123

Kontrol 59,929 76, 273 68,101

(12)

10

Gambar 1. Grafik Korelasi Antara Gaya Belajar Visual dan Prestasi Belajar Siswa

Uji perbedaan prestasi belajar ekosistem menggunakan metode

Picture And Picture dan Examples Non Examples, pada tabel Tests of Between-Subjects Effects nilai Fhitung = 6,107 dengan nilai probabilitas (sig.)

= 0,004. Oleh karena sig. < 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada

perbedaan pengaruh antara metode Picture And Picture dengan Examples

Non Examples terhadap prestasi belajar atau boleh dikatakan metode pembelajaran memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

Hasil analisis data pada penelitian ini, diperoleh rerata marginal sebesar 71,341 untuk kelas eksperimen satu (Picture And Picture) dan nilai rerata marginal siswa sebesar 77,123 untuk kelas eksperimen dua (Examples

Non Examples). Dengan membandingkan rerata marginal kedua kelas eksperimen tersebut, dapat dilihat bahwa metode Examples Non Examples

memiliki rerata marginal yang lebih tinggi dari pada metode Picture And

Picture, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Examples Non

Examples lebih baik dari pada metode Picture And Picture.

Kesimpulan ini didukung oleh penelitian Saiffudin (2012), yang menyebutkan hasil belajar siswa diperoleh thitung sebesar 2,904 dan ttabel

sebesar 2,00; yang berarti thitung > ttabel, hal ini menunjukkan bahwa metode

Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada GB_visual

tinggi rendah

E

st

im

at

ed

M

arg

inal

M

ean

s

90

80

70

60

Kontrol Eksperimen 2 (ENE) Eksperimen 1 (PNP)

Metode

(13)

standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika siswa kelas X TKJ di SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo.

Pengambilan keputusan dalam uji hipotesis kedua berdasarkan hasil uji analisis ANAVA dua jalan menunjukkan bahwa, uji perbedaan prestasi belajar ekosistem siswa yang mempunyai gaya belajar visual tinggi dan rendah, pada tabel Tests of Between-Subjects Effects nilai Fhitung = 72,367

dengan nilai probabilitas (sig.) = 0,000. Oleh karena sig. < 0,05; maka H0

ditolak, yang berarti bahwa ada perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai gaya belajar visual tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar, atau gaya belajar visual memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

Hasil analisis data pada penelitian ini, diperoleh rerata marginal sebesar 63,271 untuk siswa yang mempunyai gaya belajar visual rendah dan rerata marginal sebesar 81,101 untuk siswa yang mempunyai gaya belajar visual tinggi. Dengan membandingkan rerata marginal kedua kategori gaya belajar visual tersebut, dapat dilihat bahwa siswa yang mempunyai gaya belajar visual tinggi memiliki rerata marginal yang lebih tinggi dari pada siswa yang mempunyai gaya belajar visual rendah. Dengan melihat hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai gaya belajar visual tinggi dapat menyerap informasi lebih banyak dari pada siswa yang mempunyai gaya belajar rendah, sehingga menyebabkan prestasi mereka lebih tinggi.

Kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan penjelasan Bobbi DePorter (2011) yang mendefinisikan gaya belajar merupakan kombinasi bagaimana

seseorang menyerap lalu mengatur dan mengolah informasi. Setiap orang memiliki modalitas awal untuk menyerap sebuah informasi, yaitu:

modalitas visual, auditorial atau kinestetik. Ketiga macam modalitas tersebut dimiliki oleh setiap orang, akan tetapi hanya akan ada salah satu modalitas yang menjadi dominanya.

(14)

12

dalam menangkap informasi, sehingga informasi biasa diterima dengan maksimal yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dalam penelitian Sunarno (2012), menyatakan bahwa terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika, sedangkan dalam penelitian Wulandari (2011), menyatakan bahwa siswa dengan gaya belajar visual mempunyai prestasi belajar kognitif yang lebih

baik daripada siswa dengan gaya belajar auditorial dan kinestetik pada materi pokok laju reaksi, sedangkan untuk prestasi afektif tidak ada perbedaan diantara ketiga gaya belajar tersebut.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada

perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang memiliki gaya

belajar visual rendah dan tinggi. Prestasi belajar siswa yang mempunyai

gaya belajar visual tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai gaya

belajar visual rendah.

Pada hasil analisis correlations antara gaya belajar visual dan prestasi belajar diperoleh nilai probabilitas 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak yang

berarti bahwa ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara gaya belajar visual dan prestasi belajar siswa.

Gambar 1 menunjukkan adanya korelasi antara gaya belajar visual dan

prestasi belajar siswa, hal tersebut dapat dilihat dati ketiga pola grafik yang

menunjukkan bahwa semakin tinggi gaya belajar visual siswa, maka

semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa semua siswa yang memiliki gaya belajar visual tinggi, baik pada

kelas eksperimen satu, eksperimen dua maupun kelas kontrol, memiliki

prestasi belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki gaya belajar

visual rendah atau bisa dikatakan hampir tidak ada siswa yang memiliki

gaya belajar visual rendah mendapatkan prestasi belajar yang lebih tinggi

(15)

D.SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, dengan mengacu pada hipotesis  = 5% yang telah dirumuskan, dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diajar menggunakan metode Picture And Picture dan

Examples Non Examples ditinjau dari gaya belajar visual. Metode

pembelajaran Examples Non Examples lebih baik dibandingkan dengan metode pembelajaran Picture And Picture, dapat dilihat pada rata-rata prestasi belajar: kelas dengan metode P icture And Picture = 70,75; kelas dengan metode

Examples Non Examples = 78,36 dan kelas kontrol = 67,12. Sedangkan gaya belajar visual tinggi lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dari pada gaya belajar visual rendah, dapat dilihat pada rata-rata prestasi belajar: gaya belajar visual rendah = 63 dan gaya belajar visual tinggi = 81,53. Dari hasil

menjawab hipotesis tiga, juga diperoleh bahwa ada korelasi yang signifikan antara gaya belajar visual dan hasil belajar siswa yang diberi metode pembelajaran Picture And Picture dan Examples Non Examples.

Berdasarkan penelitian ini, ada beberapa hal yang penulis sarankan antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk memilih metode pembelajaran

yang tepat dalam mengajar materi ekosistem, salah satunya metode

pembelajaran Examples Non Examples.

2. Siswa dapat mengetahui gaya belajar mereka, sehingga dapat membantu

siswa untuk lebih bisa menangkap informasi yang disampaikan dalam

setiap kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi peneliti lain yang tertarik pada fokus yang sama atau serupa,

hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini dan melakukan

perbandingan dengan metode pembelajaran yang lebih variatif.

E.DAFTAR PUSTAKA

(16)

14

Marta, Nofi Diana Eka. 2012. Penerapan Perpanduan Model Pembelajaran Kooperatif Picture And Pivture Dan Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X-7 Di SMA Negeri 1 Batu. Jurnal Skripsi. http://library.um.ac.id/ptk/index.php? mod=detail&id=54765. Diunduh tanggal 27 Novembar 2012.

Saifuddin , Ulinnuha A. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Metode Example Non Example Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro-Vol 2 Nomer 1 (2013).

http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/jurnal-pendidikan-teknik- elektro/abstrak/987/pengembangan-perangkat-pembelajaran-

menggunakan-metode-example-non-example-pada-standar-kompetensi-menerapkan-dasar-dasar-elektronika. Diunduh tanggal 30 Maret 2013.

Setyowati, Meirina Dwita. 2009. Penerapan P embelajaran Kooperatif Model Examples Non Examples dalam Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

VII-B SMP Negeri 2 Sukorejo Pasuruan. Jurnal Skripsi.

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=48372. Diunduh

tanggal 27 Novembar 2012.

Sunarno, Widha. 2012. Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Diskusi Dan Eksperimen Ditinjau Dari Kemampuan Verbal Dan Gaya Belajar. Jurnal Inkuiri-ISSN: 2252-7893, Vol 1, No. 2, 2012 (hal 132-141). http://jurnal.pasca.uns.ac.id. Diunduh tanggal 30 Maret 2013.

Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik Dan Penelitian. Surakarta: BP-FKIP UMS.

Wulandari, Dyah. 2011. Pembelajaran Kimia Berwawasan Cet

(Chemoedutainment) Dengan Eksperimen Menggunakan

Gambar

Tabel 1. Prestasi Belajar Ditinjau Dari Metode Pembelajaran
Tabel 3. Tabel Uji ANAVA Dua Jalan
Tabel 4. Uji Post Hoc Test
tabel rerata prestasi belajar dan gaya belajar visual siswa serta gambar grafik
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian (Field Research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan langsung oleh peneliti di lokasi yang telah di tentukan. Menurut sifatnya

Penggunaan alat peraga menjadi salah satu metode yang dapat digunakan untuk membantu siswa dengan ADHD menghitung penjumlahan dan pengurangan serta menarik

Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis komparatif.Hasil penelitian ini adalah penggunaan alat peraga manik-manik dapat meningkatkan kemampuanpengurangan bilangan

Kotangen (lambang: cot, cotg, atau cotan) dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga yang terletak pada sudut dengan sisi segitiga yang terletak di depan sudut

[r]

sealing apical opening of the root canal caused by External Root Resorption combined with custom cast post and core and lithium dis- ilicate aesthetic restoration for

Alternatif strategi yang muncul dari matriks TOWS adalah memperluas pangsa pasar yang dimiliki, mengambil alih perusahaan pesaing yang dapat memberikan kontrihusi, dan

[r]