• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUPERVISI PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANGSIDEMPUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SUPERVISI PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANGSIDEMPUAN."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

FITRJANA POHAN, Supervisi Pendidikan Di Sekolah Menengah Kcjuruan Negeri 2 Padangsidimpuan. Tesis. Medan : Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2010.

Pennasalahan yang dikaji dalam penelitian ini terfokus pada aspek pelaksanaan supervisi yaitu supervisi dalam perencanaan pembelajaran, interaksi bclajar mengajar, evaluasi pembelajaran melalui peningkatan kompetensi guru-guru untuk peningkatan mutu di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 di Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara.

Penelitian ini bertuj uan w1tuk mengetahui bagaimana pelaksanaan supervisi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Padangsidimpuan. Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah pertama, adanya kegiatan supervisi di SMKN 2 Padangsidimpuan yang dilakukan oleh pengawas sekolah, kepala sckolah dan guru senior dalam melak.llkan supervisi perencanaaa pembelajaran, interaksi belajar mengajar dan evaluasi belajar mengajar, kedua, dengan adanya supervisi maka k ompete n ~i guru-guru lebih meningkat dan yang ketiga, adanya efektivitas dan kompetensi pengawas sekolah terhadap peningkatan mutu SMKN 2 Padangsidimpuan.

Penclitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Subjek penelitian adalah pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior dan guru-guru dalam aktivitasnya memberikan layanan pendidikan di SMK.N 2 Padangsidimpuan. Dalam penelitian ini aktivitas yang dilakukan peneliti yaitu dengan berusaha memahami pcrilaku p~n gawas sekolah, kepala sekolah , guru senior, guru-guru dan warga SMKN 2 Padangsidimpuan dengan me lihat fenomena yang muncul, terkait dengan penyelenggaraan pendidikan disekolah tersebut melalui teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara Jangstmg serta studi dokumentasi yang dimiliki.

Dalam menganalisis data digunak:an dalam reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi di SMKN 2 Padangsidimpuan yang dilakukan oleh pengawa!; sekolah, kepala sekolah dan guru senior telah melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu melaksanakan supervisi akademik, namtm hasil temuan menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas tersebut terkesan hanya melepaskan tanggungjawabnya saja karena kegiatan yang dilaksanakan tanpa diikuti dengan program tindak lanjut sama artinya dengan melangkah tanpa tujuan.

(2)

..

ABSTRACT

FITRIANA POHAN, An Education Supervision on the State Vocational School of 2 Padangsidimpuan.Tesis. Medan : Postgraduate Program State University ofMedan.

This study deals with the topic focusing on the aspect of supervision, it relates with the planning of studying, interaction in studying-teaching, evaluation of studies by improvement competence of teacher in order to improve the guality on the State Vocational School of2 Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara.

The objective of this study is to know the implementation of supervision in the school. The problem to discuss in this research such as the activity of supervision on SMKN 2 Padangsidimpuan as held by school supervisor, Principal and senior teacher in conducting supervision mainly in planning of studying, interaction of studying-teaching and evaluation of studying-teaching, and, with the supervision so the competency of teacher shall be more improvement of quality on SMKN 2 Padangsidimpuan.

This study was conducted and complete in qualitative method . The respondents to this research are those sch00l supervisors, principals, senior teachers, teachers and some people as selected where the situation should be seen according to the phenomenon emerged in the school, regarded with the implementation of study in school, some by data collecting techniques namely with observation, also with direct interview as well as study with documentation available.

In analyzing the data, even adopting with a data reduction, some to present the data and taking conclusion. The result of data analysis by using a data reduction, presenting data ang in conclusion indicated that the implementation of supervision on SMKN 2 Padangsidirnpuan as held by the school supervisors, by principals, and senior teacher all connducting their duties as required, conducting academic supervision, but the result showed that the implementation of duties seemly mostly released responsibilities, for the activities done followed with the same follow up program, it means with a steps with purpose.

It is a shortly stated out that the implementation of supervision on SMKN 2 Padangsidirnpuan is necessary more to supervise senously according to the supervision target namely to improve experiences with teachers, to provide also there with knowledge and with skiU to those teachers, also to present insight more wide and also integrated in formulating the aims of education and to improve capability in teaching by teacher.

lVI

(3)

..

;. ~

,.

.. .

>

.$ ¥ JP

f ~ R ViSi

PENDIDIKAN 0 !

~t:

·KO

L A H

j ~i ~ i ~'£t

: NGA

H

KEJURUAN

Jv. i'::G

t : ~~ i

2

P

J U l Ai~G

SIDifJI

PU

~ ~ ~,~

(4)

...

SUPERVISI PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN

TESIS

Oleh FITRIANA POHAN

NIM.OS5030Sl6

T elah Dipertabankan di depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal 23 Februari 2010 dan Dinyatakan Telah Memenubi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh G elar Magister Pendidikan

Program Studi Ad ministrasi Pendidikan

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Menyetujui Tim Pembimbing

Medan, 23 Februari 2010

PEMBIMBING II

Prof. Selamat Triono, M.Sc.,Ph.D. NIP. 131411223

(5)

It·

-

z

~

Pe rsetujuan Dewan Peng uji

Ujian

Tesis

Magiste r Pendidikan

No. Nama

1. Prof. Parlindungan Pangaribuan, M.A., Ph.D.

2.

5.

Pembimbing l

Prof. Selamat Triono. M.Sc., Ph.D. Pembimbing II

Prof. Dr.H. Syaiful Saga1a., M.Pd. Nara Sumber

Dr. Arif Rahman, M.Pd. Nara Sumbe r

Dr. Sahat Siagian, M. Pd. Nara Sumber

m

Nama Fitriana Pohan

NIM 0550305 16

Tanggal 23 Fe bruari 20 1 0

(6)

'

c. Evaluasi Dalam Pengajaran

4. Tugas pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah

Mene ngah Kej uruan

5. Pe ranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor 6. Kebutuhan Akan Supervi si di SMK

7. Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK )

B. Pe nelitian Ya r:g Relevan

C . Kerangka Berpikir

: M ETODE PENELITIAN

A. S ubjek Penelitian

B. Teknik Pengumpul Data

I . Observasi (Observation)

2. Wawancara Mendala m (ln Depth Interview)

3. Pe ngkaj ian Document (Docume nt Study)

c.

Analisis Data I. Reduksi Data

2. Pe nyaj ian Data

3. Simpulan

D. Kea bsahan Penelitian

30 35 37

38

40

40

41 45 45

46

47

48 50 50 52

52

52 53

: PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN 55

A. Paparan Data 55

l. Sejarah Singkat SMKN 2 Padangsidimpuan 55

2. Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan 56

3. Keadaan Guru dan M urid 60

4 . Sarana dan Prasarana

B. Hasil Penelitian

v

69

(7)

..

BABY

I. Kegiatan Supervisi Akademi.k di SMKN 2

Padang-Sidimpuan 73

2 . Pelaksanaan Supervisi Peningkatan Kompetensi

Guru-Guru 113

3. Efek:tivitas dan Kompetens i Pengawas Seko lah, Kepala Sekolah, Guru Senior Terhadap Peningkatan

Mutu SMKN 2 Padangs:jimpuan 119

A. Pembahasan

B. Simpulan

C. Saran

l2S

l35"

136

DAFTAR PUSTAKA

LAMP IRAN

-

z

?

(8)

DAYf ART ABEL

Halaman

TABEL I : Tingkat Pendidikan Guru SMKN 2 Padangsidimpuan

61

TABEL 2 : Statistik Data Siswa/I Tahun Ajaran 2008/2009 68 T ABEL 3 : Sarana dan prasarana SMKN 2 Padangsidimpuan 71

-

z

':)

m

[image:8.521.33.471.45.623.2]
(9)

DAFT AR GAM BAR

[image:9.517.37.472.100.610.2]

Hal am an

GAMBAR 1 : Kerangka Konseptual Penelitian 43

GAMBAR2 : Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan 58

...

(10)

Lampiran I

Lampiran 2

'

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6 Larnpiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9

Lampiran 10

Larnpiran 11

DAFTAR LAMPIRAN

: Foto Dokumentasi Penelitian Supervisi Pendidikan di SMKN 2 Padangsidimpuan

: Lembar Hasil Wawancara

: Denah SMKN 2 Padangsidimpuan

: Jadual Pe lajaran SMKN 2 Padangsidimpuan Tahun Pelajaran 2008/2009

: Surat Undangan Seminar Proposal Tesis : Sural Izin Penelitian ke Lapangan

: Surat Melakukan Penelit!an di SMKN 2 Padangsidimpuan : Surat Pelaksanaan Ujian Tesis

: Surat Telah Mengadakan Penelitian di SMKN 2 Padangsidimpuan

: Surat-Surat Tugas dalam Rangka Kegiatan Supervisi di SMKN 2 Padangsidimpuan

: Contoh Silabus dan Rencana Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(11)

z

ABSTRAK

ABST RACT

KATA P ENGANTAR

DAFTAR lSI

DAFT AR TABEL

DAFT AR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I : PENDAHULUAN

DAFTARISI

A. Latar Belakang Masalah

B. Fokus Penelitian

c.

Masalah D. Tujuan

E. Manfaat

BAB Jl: KAHAN P USTAKA

A. D asar Teoritis

l. Pengertian Pengawas Sekolah

2.

Supervisi Pendidikan

?

a. Pengertian Supervisi Pendidikan b. T ujuan Supervisi Pendidikan

c. Fungsi Supervisi Pendidikan

m

d. Prinsip Supervisi Pendidikan e. T eknik Supervisi Pendidikan

f. Pendekatan atau Model Supervisi

3. Hakekat Pembelajaratl a. Perencanaan Pembelajaran

b. Interaksi Belajar Mengajar

(12)

'

c. Evaluasi Dalam Pengajaran

4. Tugas pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah

Mene ngah Kej uruan

5. Pe ranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor 6. Kebutuhan Akan Supervi si di SMK

7. Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK )

B. Pe nelitian Ya r:g Relevan

C . Kerangka Berpikir

: M ETODE PENELITIAN

A. S ubjek Penelitian

B. Teknik Pengumpul Data

I . Observasi (Observation)

2. Wawancara Mendala m (ln Depth Interview)

3. Pe ngkaj ian Document (Docume nt Study)

c.

Analisis Data I. Reduksi Data

2. Pe nyaj ian Data

3. Simpulan

D. Kea bsahan Penelitian

30 35 37

38

40

40

41 45 45

46

47

48 50 50 52

52

52 53

: PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN 55

A. Paparan Data 55

l. Sejarah Singkat SMKN 2 Padangsidimpuan 55

2. Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan 56

3. Keadaan Guru dan M urid 60

4 . Sarana dan Prasarana

B. Hasil Penelitian

v

69

(13)

..

BABY

I. Kegiatan Supervisi Akademi.k di SMKN 2

Padang-Sidimpuan 73

2 . Pelaksanaan Supervisi Peningkatan Kompetensi

Guru-Guru 113

3. Efek:tivitas dan Kompetens i Pengawas Seko lah, Kepala Sekolah, Guru Senior Terhadap Peningkatan

Mutu SMKN 2 Padangs:jimpuan 119

A. Pembahasan

B. Simpulan

C. Saran

l2S

l35"

136

DAFTAR PUSTAKA

LAMP IRAN

-

z

?

(14)

DAYf ART ABEL

Halaman

TABEL I : Tingkat Pendidikan Guru SMKN 2 Padangsidimpuan

61

TABEL 2 : Statistik Data Siswa/I Tahun Ajaran 2008/2009 68 T ABEL 3 : Sarana dan prasarana SMKN 2 Padangsidimpuan 71

-

z

':)

m

[image:14.521.33.471.45.623.2]
(15)

DAFT AR GAM BAR

[image:15.517.37.472.100.610.2]

Hal am an

GAMBAR 1 : Kerangka Konseptual Penelitian 43

GAMBAR2 : Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan 58

...

(16)

Lampiran I

Lampiran 2

'

Lampiran 3

Lampiran4

Lampiran 5

Lampiran 6 Larnpiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9

Lampiran 10

Larnpiran 11

DAFTAR LAMPIRAN

: Foto Dokumentasi Penelitian Supervisi Pendidikan di SMKN 2 Padangsidimpuan

: Lembar Hasil Wawancara

: Denah SMKN 2 Padangsidimpuan

: Jadual Pe lajaran SMKN 2 Padangsidimpuan Tahun Pelajaran 2008/2009

: Surat Undangan Seminar Proposal Tesis : Sural Izin Penelitian ke Lapangan

: Surat Melakukan Penelit!an di SMKN 2 Padangsidimpuan : Surat Pelaksanaan Ujian Tesis

: Surat Telah Mengadakan Penelitian di SMKN 2 Padangsidimpuan

: Surat-Surat Tugas dalam Rangka Kegiatan Supervisi di SMKN 2 Padangsidimpuan

: Contoh Silabus dan Rencana Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(17)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab

I

Pendidikan dimasa desentralisasi berbeda dengan sentralisasi. Pada masa sentralisasi segala sesuatu seperti : bangunan sekolah, kurikulum, jumlah murid,

buku pelajaran, cara me:1gajar dan sebagainya ditetapkan dan diselenggarakan

oleh pemerintah secara sentral. Kewajiban kepala sekolah dan guru-guru sebagian

besar hanyalah menjalankan apa yang telah ditetapkan dan diinstruksikan.

Dengan adanya desentralisasi menjadi lain, pada penyelenggaraan

pendidikan masyarakat diikutsertakan dan turut serta dalam usaha-usaha

pendidikan. Tanggungjawab kepala sekolah dan guru semakin banyak dan luas.

Oahulu, kepala sekolah telah dianggap baik dan cakap kalau sekolahnya dapat

berjalan dengan teratur tanpa mengh iraukan kepentingan dan berhubungan dengan

masyarakat sekitarnya, tetapi penilaian sekarang lebih dari itu.

Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai pembina dan pembimbing

guru agar bekerja dengan benar dalam proses pembelajaran siswanya. Dengan

kata lain salah satu tugas kepala sekolah sebagai pembinaan yang dilakukan

memberikan arahan, bimbingan, contoh dalam proses pembelajaran di sekolah.

Berarti bahwa kepala sekolah merupakan supervisor yang bertugas melaksanakan

supervisi pembelajaran.

Secara konseptual pengakuan terhadap keberadaan profesi guru

mengandung arti recognition, endorsement, acceptance, trust, dan confidence

yang diberikan ole h masyarakat kepada

guru

untuk mendidik tunas-tunas muda
(18)

"'

••

keyakinan dan penerimaan ini merupakan substans i dari pengakuan masyarakat

terhadap profesi guru.

Hal ini didukung oleh Mulyasa (2006) yang mengatakan bahwa hanya 43

% guru di Indones ia yang memenuhi syarat, artinya sebagian besar guru (57 %)

tidak atau belurn memenuhi syarat, artinya sebagian besar guru (57 %) tidak atau

belum memenuhi syarat, tidak kompeten dan tidak profesional. Padahal dalam

kapasitasnya yang sangat luas, pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif

terhadap segala bidang kehidupan dan perkembangan manusia dengan berbagai

aspek kepribadiannya.

Implikasi dari pengakuan tersebut mensyaratkan guru harus memiliki

kualitas yang memadai. Tidak hanya pacta tataran normatif saja namun mampu

mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik kompetensi personal,

profcsional, maupun kemasyarakatan dalam selubung aktualisasi kebijakan

penclidikan. Hal tersebut karena guru merupakan penentu keberhasilan pendidi kan

melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperensial, sehingga upaya

peningkatan mutu pendidikan horus dimulai dari aspck "guru" dan tcnaga

kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas kcprofes ionalnnya maupun

kesejahteraannya dalam satu manajemen pendidikan yang profesional.

Guru dalam menjalankan tugasnya membutuhkan bantuan orang lain

dalam hal memecahkan masalah-masalah yang dihadapi untuk mewujudkan

tujuan pend idikan. Misalnya untuk mengerti tujuan pendidikan, tujuan kurikuler,

dan tujuan instruksional. Guru tersebut mengharapkan apa dan bagaimana

memberi pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat

(19)

'\

..

-

z

~

yang sedang berkembang demi peningkatan mutu pengajaran. Orang yang

bcrfungsi membantu guru dalam hal ini adalah Kepala Seko lah atau

Supcrvisor/pengawas satuan pendidikan ataupun guru yang lebih senior yang

setiap hari langsung berhadapan dengan guru. Menurut Muslim Sri Banun

(2008:34) dalam upaya perbaikan dan peningkatan mutu pengajaran hanya

mungkin dilakukan, apabila guru dan pembina (s upervisor) mengenal dan

memahami masalah pengajaran yang sedang dirasakan.

T idak mengherankan apabila Kepala Pusat Kurikulum, Badan Penelitian

dan Pengembangan (Balitbang), Departemen Pendidikan Nasional

(Depdiknas 2001), Siskandar menyatakan bahwa penerapan kurikulum

berbasis kompetensi (KBK) menuntut kualitas guru memadai sehingga perlu

meng-upgrade kemampuan guru supaya pelaksanaan kurikulum sesuai dengan

harapan.

Data Balitbang Dcpdiknas (200 1) saja menunjukkan, dari 1.054.859 guru

SO Negeri temyata hanya 42,4 persen yang layak: mcngajar. Berarti, sebag ian

besar (57,6 persennya) tidak layak mcngajar (Depdiknas go.id .com).

Sehingga Sapari (Kompas, 16/8/2002) berani menyimpulkan, rendahnya

kualitas guru SD/ Ml menyebabkan pemahaman mereka terhadap inovasi

pcndidikan sepotong-sepotong, bahkan ada yang sama sekali tidak

memahami secara substansial apa yang dikembangkan pemerintah.

Data tersebut semakin memperkuat data-data sebelumnya yang

menyatakan bahwa kualitas sumber daya manusia kita pada tahun 2002

(20)

...

...

"

penguasaan matematika siswa SL TP pada urutan 34 dan penguasaan IPA pada

urutan ke-32 dari

38

negara (Sucipto, 2003:2).

Secara aplikatif, diperlukan peningkatan profe siona lisme guru

karena guru merupakan pelaksana lapangan yang menjadi ujung tombak .

Berbagai upaya pemberdayaan dapat dilakukan di antaranya dengan pembinaan

profes ional isme guru dengan mensupervis i guru tersebut.

Melalui supervisi pengajaran maka seorang kepala sekolah

dapat memberikan bimbingan, motivasi dan araban agar guru dapat

meningkatkan keprofcsionalannya. Hal ini sesuai dengan pendapat

Paramata (2002:1) dalam http://www.j urnal.Hpi.go.id babwa supervisi

pengajaran dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru melalui

pengembangan kompctensi dan profesionalismenya, oleh karena itu supervisor

juga haruslah mereka yang mcmiliki kompetcnsi dan profesional di bidang ilmu

yang disupervisi dan supervisi itu sendiri.

Sedangkan menurut Sahertian (2000:46), Supervis i adalah program yang

berencana untuk memperbaiki pengajaran, inti dari program supervisi pada

hakekatnya adalah untuk memperbaiki hal belajar dan bc lajar. Program ini dapat

bcrhasil apabila supervisor memiliki keterampi lan dan cara kerja yang efisien

dalam kerja sama dengan guru dan petugas pendidikan laillnya.

Pengawasan dalam sektor pendidikan merupakan salah satu fungsi

manajemen yang memcgang peranan penting untuk mengetahui apakah pekerjaan

yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hal ini sesuai dengan definisi pengawasan seperti yang dikatakan oleh Siagian

(21)

( 1996: 170), yaitu pengawasan merupakan usaha sadar dan sistemik untuk lebih

menjamin bahwa semua tindakan operasional yang diambil da lam organisasi

benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam

Dictionary of Education, Good Carter ( 1959:87) memberi pengertian Supervis i

adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan

petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran termasuk menstimulir,

menyeleks i pertumbuhan j abatan dan perkembangan guru-guru dan merivisi

tujuan-tujuan pend idikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi

pengajaran. Program Supervisi bertumpu pada saiu prins ip yang mengakui bahwa

::.etiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang. Menurut Bafadal

( 1992:8), Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya

mempelajari dan memperbaiki sccara bersama faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Scdangkan menurut Arikunto (2004: 13)

mengatakan ada tiga fu ngsi supervisi yaitu, sebagai kegiatan meningkatkan mutu

pembelajaran, pem icu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur yang

-

z

terkait dengan pembelajaran, dan sebagai kegiatan memimpin dan membimbing. Hal yang sama j uga dikemukakan Saga la (2004:26) bahwa supervisor atau

~

pengawasan meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha pencapaian tuj uan maupun tindakan untuk menditeks i dan memperbaiki pelaksanaan yang

tidak efektif dan tidak efis ien menjadi lebih efektif yang dipusatkan pada program

dan tanggungjawab yang dapat merangkum semua aspek dalam organisasi. Defi nisi-definisi tersebut d i atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

fungsi dari Supervisi adalah memajukan dan mengembangkan pengajaran

(22)

dari supervisi adalah untuk memajukan dan mengembangkan pengajaran, agar

seorang guru bisa mengajar dengan baik dan diharapkan juga murid bisa belajar

dengan baik pula .

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya yaitu melakukan penilaian dan

pembinaan terhadap sekolah-sekolah, orang yang paling kompeten melakukan

pengawasan adalah pengawas sekolah. Menurut !JCraturan Menteri Pendidikan

Nasional (Permendiknas) RI No. 41 Tahun 2007 Bab.V hal.l 9 tentang standar

proses untuk satuan pend idikan dasar dan menengah yang menyatakan bahwa

kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dan pangawas satuan

pendidikan. Seiring dengan peraturan tersebut menurut Kepmeneg. PAN Nomor

11 8/U/ 1996 juga dinyatakan bahwa pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri

SipiltpNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secam penuh oleh

pej abal yang beiWenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah

dengan me laksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan

administrasi pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Penilaian dalam hal ini

adalah penentuan derajat berdasarkan kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan

terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Karena dengan adanya penilaian

akan diketahui posisi suatu proses pendidikan. Sedangkan pembinaan

mengandung pengertian memberikan araban, memberikan bimbingan,

memberikan contoh dan memberikan saran dalam pelaksanaan pendidikan di

sekolah. Guru seniorpun termasuk mampu memberi pengawasan terhadap

guru-guru karena guru-guru senior telah mempunyai pengalaman yang cukup dalam kancah

pendidikan di sekolahnya.

(23)

'

..

Pelaksanaan pengawasan pengawas sekolah adalah me nilai dan membina

penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah satuan pendidikan/seko lah tertentu

baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggungjawabnya. Penilaian itu

dilakukan untuk pengawasan penentuan derajat kua litas berdasarkan kriteria

(to lok ukur) yang d itetapkan terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Sedangkan kegiatan pembinaan di lakukan dalam bentuk memberikan arahan,

saran dan bimbingan (Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 020/U/1 998 tangga l 6 Februari 1998). Pengawasan perlu

dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara

berkesinambungan pada sekolah yang diawasinya.

Pengawas sekolah memegang peranan penting bagi suksesnya pendidikan

di sekolah karena tanggung jawab pengawas sekolah termasuk melaksanakan

pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan meningkatkan kualitas

belaj ar mengajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar siswa dalam rangka

-

pencapaian tuj uan pendi<!ikan. O leh karena itu, p.:mbinaan pengawas sekolah

z

melalui tugas pokok dan fungsinya pcrlu diperhatikan secara seksama serta melalui proses perencanaan dan pemikiran yang matang pada jenjang pendidikan

?

menengah kejuruan.

Jenjang pendidikan menengah kejuruan yang diselenggarakan pendidikan

m

selama tiga tahun, keberadaannya sangat penting bagi persiapan pengembangan sumber daya manusia yang kompeten. Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan,

seseorang dikembangkan untuk menguasai berbagai keterampilan misalnya

bangunan, mesin, elektronika, audio vidio dan listrik, sebagai bekal bagi dirinya

(24)

'

datang. Keberhasilan pe ndidikan di sekolah menengah kejuruan sangat

menentukan keberhasilan di dunia industri ataupun padajenjang yang lebih tinggi

lagi. Oleh karena itu berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu d i

sekolah menengah kej uruan, seperti pembangunan gedung-gedung, melengkapi

sarana dan prasarana, mengadakan seminar, works hop, training of trainer,

pelatihan kepada kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan dan lainnya.

Menurut Hendiyat (1988:64 ), bertumbuhnya jumlah murid, konsep dan

skope pendidikan menengah kejuruan, hal ini membuktikan perlunya program

supervisi. Meningkatnyajumlah murid sekolah lanjutan menengah kejuruan serta

perubahan sifat penduduk mengakibatkan perubahan tipe-tipe pelayanan sekolah

menengah kejuruan. Aktivitas-aktivitas ekstra kuriku!er telah memegang peranan

penting di dalam pendid ikan remaja dan aktivitas ini menjadi tugas penting

daripada guru-guru . Pclayanan bimbingan dan penyuluhanpun diperlukan. Akibat

semua itu, pennasalahan pengajaran di sckolah menengah kejuruan semakin

kornplek dan sulit, sehingga membutuhkan program supervisi. Hal ini sesua i

dengan pendapat Wau (2008:54) bahwa pernbinaan guru harus dilakukan terns

rnenerus rnelalui berbagai pendekatan dan teknik. Salah satu pendekatan yang

dapat dilakukan adalah rnelalui penerapan supervisi pendidikan.

Pernbinaan pengawas sekolah rnelalui pelaksanaan supervisi pendidikan,

diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah menengah

kejuruan. Dengan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengawas sekolah

dapat melakukan pembinaan kepada kepala sekolah dan guru-guru terhadap

kegiatan proses pembelajaran di sekolah sesuai dengan Kepmeneg PAN di atas

bahwa pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya melakukan penilaian dan

(25)

pembinaan. Sebelum melakukan pembinaan pengawas seko lah terlebih dahulu

melakukan penilaian dengan instrumen yang baku dan terstandar untuk mengukur

kinerja sekolah. Berdasarkan penilaian tersebut dan dukungan data atau informasi

lainnya, pengawas melakukan pembinaan berupa, memberi arahan, memberikan

bimbingan, memberikan contoh mengajar dan memberikan saran . Apabila hal ini

dilakukan oleh semua pengawas sekolah menengah kejuruan secara konsekucn

dan penuh tanggung jawab, maka mutu pendidikan di sekolah menengah kej uruan

diharapkan akan meningkat.

Fenomena yang terjadi &dalah bahwa dalam melaksanakan tugas supervisi,

banyak pengawas sekolah yang belum mampu membangkitkan dan merangsang

semangat guru-guru dan pegawai sekolah lainnya untuk melaksanakan tugasnya

dengan baik, seperti apa yang dinyatakan Purwanto (2000:77), bahwa kegiatan

yang dilakukan seorang pengawas dalam rangka supervisi adalah :

1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai.

2. Berusaha mengadakan dan melengkapi berbagai macam media instruksional.

-

z

3. Berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode baru.

4. Mcmbina kerjasama yang baik dan harmonis antara guru, murid dan pegawai

~

sekolah.

5. Berusaha mempertinggi mutu pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah

dengan mengadakan workshop, seminar atau up-grading.

Fenomena lain adalah adanya pengawas yang diangkat tanpa melalui

prosedur resmi seperti yang diatur dalam PP.No. 19 tahun 2005 Bab IV tentang

standar pendidik dan tenaga kependidikan pasal 39 yaitu memiliki sertifikat

(26)

me laksanakan tugas kepengawasannya, pengawas tersebut tidak mem iliki

kompetensi yang terstandar karena tidak pemah mengikuti pendidika n dan

pelatihan tentang kepengawasan.

'

dari pacta aspek proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan ketcrbatasan Para pengawas le bih cenderung melaksanakan aspek penge lolaan sekolah kcmampuan pengawas dalam menguasai seluruh mata pelajaran yang ada di

sekolah. Adapun yang diawasi adalah mata pelajaran yang dikuasai saja. Pada hal

tugas para pengawas seharusnya adalah mencakup pembinaan terhadap

pc laksanaan scluruh mata pelajaran. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro

Kcpegawaian RJ, pada workshop sinkronisasi kepengawasan sekolah di LPMP Jawa tengah tanggal 7 September 2004. Fenomena ini menunj ukkan kurang

cfck~ifnya pembinaan supervisi yang dilakukan oleh pengawas sekolah. Apabila hal ini berlangsung sccara terus mencrus, maka harapan untuk mcningkatkan mutu

pendidikan tidak akan terwujud.

Peninjauan yang telah dil akukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negcri 2

-

z

Padangsidimpuan, ditemukan data bahwa sekolah tcrsebut memil iki 97 orang guru dan seorang kepala sckolah, memiliki 24 ruang belajar , 4 workshop dan

~

ditemukan gejala umum yang berkaitan dengan pcmbinaan pengawas sekolah dalam melakukan supcrvisi percncanaan pembelajaran, interaksi belajar mengajar,

evaluasi pembelajaran, dan peningkatan kompetensi guru-guru, seperti :

I. Belum efektifnya pembinaan pengawas se)wlah dalam melakukan supervisi pcrencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Hal ini sesuai dengan

pengakuan guru-guru SMKN 2 Padangsidimpuan, bahwa meskipun pengawas

sckolah telah melakukan pembinaan tentang perencanaan, pelaksanaan dan

(27)

z

?

evaluasi pembelaj aran, namun mereka belum mampu me laksanakannya sesuai

dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.

2. Dalam melakukan supervisi pengawas sekolah lebih banyak melakukan

pembinaan administratif dari pada edukatif. Hal ini ditunj ukkan dengan upaya

yang dilakukan pengawas dalam membina manaj emen seko lah terhadap

kepala seko lah dari pada melakukan pembinaan aspek edukatif seperti

pengelolaan proses pembelajaran.

3. Dalam melaksanakan tugas kepengawasannya, pengawas sekolah sela lu hanya

berkomunikasi dengan kepala sckolah tanpa ada inisiatif untuk melakukan

kunjungan kelas. Hal ini berdasarkan pengakuan guru-guru bahwa kedatangan

pengawas ke sekolah lebih banyak. berhubungan dcngan kepala sekolah.

4. Kurangnya pembinaan pengawas sekolah untuk meningkatkan kompetensi

guru-guru sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Depdiknas,

menyebabkan kurangnya pemahaman guru-guru sekolah terscbut tentang

wawasan kependidikan, sehingga dalam melaksanakan tugas mereka hanya

melakukan hal-hal biasa (rutinitas) tanpa ada usaha untuk melakukan

terobosan yang berarti sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. Hal

tersebut mempengaruhi kinerja mereka dalam menghasi lkan lulusan yang

bermutu dan berdampak terhadap rendahnya kepercayaan masyarakat untuk

menyekolahkan anaknya di sekolah ini.

Fenomena umum inilah yang membuat peneliti tertarik melakukan

penelitian di SMKN 2 Padangsidimpuan, untuk mengetahui lebih j auh dan

(28)

'

pembelajaran, interaksi belajar mengajar, evaluasi pembelajaran, peningkatan

kompetensi guru, serta efektivitas dan kompetensi pengawas sekolah.

B. Fokus Penelitian

Dalam paradigms penelitian kualiatif, fokus dan masalah penelitian

merupakan suatu hal yang harus ditetapkan secara jelas dan tegas. Sebab

keduanya berfungsi sebagai acuan atau pedoman untuk mengarahkan pembahasan

agar lebih tajam dan lebih terarah.

Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam tesis ini adalah kegiatan pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior dalam melakukan supervisi :

1. Perencanaan pembelajaran, interaksi belajar mengajar, dan evaluasi

pembelajaran di SMKN 2 Padangsidimpuan.

2. Peningkatan kompetensi guru-guru SMKN 2 Padangsidimpuan.

3. Efektivitas dan kompetensi pengawas sekolah terhadap peningkatan mutu

SMKN 2 Padangsidimpuan.

C. Masalab

Bertitik tolak dari Jatar belakang penelitian dan fokus penelitian, maka

yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :

l. Bagaimanakah kegiatan pengawas sekolah, · kepala sekolah, guru senior

mensupervisi guru dalam perencanaan pembelajaran, interaksi belajar

mengajar, dan evaluasi pembelajaran di SMKN 2 Padangsidimpuan ?

2. Bagaimanakah kegiatan pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior

mensupervisi guru dalam peningkatan kompetensi guru-guru SMKN 2

Padangsidimpuan ?

(29)

3. Bagaimanakah efektivitas dan kompetensi pengawas sekolah terhadap peningkatan mutu SMKN 2 Padangsidimpuari'?

D. Tujuan

t

Dari berbagai permasalahan yang diajukan. seperti Jatar belakang masalah, fokus penelitian, dan masalah penelitian, maka penelitian ini bertujuan untuk : l . Mendeskripsik:an kegiatan pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior

mensupervisi guru dalam membuat perencanaan pembelajaran, interaksi belajar mengajar, dan evaluasi pembelajaran di SMKN 2 Padangsidimpuan. 2. Mengetahui bagaimana kegiatan pengawas sekolah, kepala sekolah, guru

senior mensupervisi guru dalam meningkatkan kompetensi guru-guru SMKN 2 Padangsidimpuan.

3. Mengetahui efektivitas dan kompetensi pengawas sekolah dalam mensupervisi guru-guru SMKN 2 Padangsidimpuan dalam peningkatan mutu sekolah kejuruan.

E. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

I. Bahan masukan bagi para pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior agar dapat menentukan kegiatan mensupervisi guru yang benar dan tepat dalam perencanaan pembelajaran, interaksi belajar mengajar dan evaluasi pembelajaran di sekolah binaannya.

(30)

>

-z

?

m

dalam mensupervisi guru-guru SMKN 2 Padangsidimpuan dalam peningkatan

mutu sekolah menengah kejuruan.

3. Bahan kajian bagi instansi atau lembaga terkait khususnya Dinas Pendidikan

Kota Padangsidimpuan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan

tugas-tugas kepcngawasan dalam melakukan supervisi pendidikan.

4. Bahan masukan dan pertimbangan bagi para peneliti berikutnya dalam

melakukan penelitian di lembaga pendidikan.

(31)

·•

..

DAFI'ARPUSTAKA

Amatembun N.A.l98I. Kepemimpinan Pendidi*an Modem . Bandung : F IP IKIP Bandung .

-- - - -.2000. Supervisi Pendidilran Penuntun Para Penilik Pengawas dan Guru-Guru. Bandung: Suri Edisi Ke-5.

Anwar Qomari dan Syaiful Sagala.2004. Profosi Jabatan Kependidilcan Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta : Uhamka Press.

Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendelratan Praktelc.

Jakarta : Rineka Cipta.

---- - ---2004. Dasar- Dasar Supervisi, Buku Pegangan Ku/iah. Jakarta : Rineka Cipta.

Bafadal lbrahim.l992. Supervisi Pengajaran : Teori dan Aplikasinya dan Membina Profesional Guru. Jakarta : Bumi Aksara.

Balitbang Depdiknas.200 I. Dcrta Standarisasi Kompetensi

Guru.

http://www.depdiknas.go.id.html

Bogdan, Robert, C. & Biklen, Sari. K. 1992. Qualitative Research for Education. An Introduction to Theory and Methods. (terjemahan Munandir). Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Bogdan, R. & SJ. Tylor. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. (terjemahan A. Khozin Afandi). Surabaya : Usaha Nasiooal.

Burhanuddin. l994. Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Burhanuddin Yushak. 1998. Administrasi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia Cet. Ke-1 .

Danim Sudarwan.2002. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompolc.

Jakarta : Rineka Cipta.

Depdikbud.l999. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Dikdasmen.

(32)

..

..

-

z

?

..

Dhanna, Agus.2004. Manajemen Supervisi ( Petunjulc Praktis Bagi Para Supervisor). Jakarta : Raja Grafmdo Persada.

Direlctorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 1998. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidilcan Tenaga Kependidilcan. Jakarta .

Direk:torat Pendidikan Dasar dan Menengah, Direk:torat Tenaga Kependidikan. 2004. Standar Kompetensi Pengawas Sekolah. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Direlctorat Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Tenaga Kependidikan. 2004. Standar Kompetensi Guru. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Drajat Zakiyah.l996. Rmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara Cet. Ke-3.

Good, Carter V.l959. Dictionary of Education, New York : McGraw Hill Company, Inc.

Gronlund.N.E. I976. Measurement and Evaluation in Teaching, third edition.

New York : Macmilan Publishing Co.,lnc., London : Collier Macmillan Publishers.

Harahap Baharuddin. l983 . Supervisi Pendidilcan. Jakarta : Ciawi Jaya.

John Lovell and Kimbal Wiles.l975. Supervison For Better School. New Je rsey : Englewood Cliffs. P rentice Hall.

Kamars Dachnel.2004. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Padang :UPI.Press.

Mehrens, W.A., dan I.J. Lehmann. 1978. Measurement and Evaluation in Education and Psychology, second edition, New York- Chicago-San Fransisco- Dallas-Montreal-London-Sydney : Holt, Rinehart and Winston.

Moleong, Lexy.Z.2000. Metodologi Penelitian Kua/itatif. Bandung : Remaja Rosdakarya .

Mondy R Wayne and Premeux Shane R. 1995. Management, Concept, Practice

and Skill. New Jersey :Prentice Hall .Inc. Englewood Cliff .

Mulyasa,E.2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Mensukseslcan MBS dan KBK. Bandung : Remaja Rosdakarya ..

(33)

..

z

?

--- --(2006). Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenanglcan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Muslim Sri Banum.2008. Persinggungan Antara Tugas Supervisi Dengan Tugas-Tugas Administrasi, Kurikulum dan Pengajaran.Bandung : Jumal Kajian Manajemen Pendidikan "Formasi" No. l7 Tahun IX Maret 2008 hal. 33.

Nasution M.S.200l. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) .

Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nawawi Hadari.l989. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Haji Masagung Cet. Ke-1.

Paramata Yoseph.2002. Pengembangan Model Sosialisasi Inovasi dan Supervisi Pembelajaran. http://www.jumal.lipi.go.id

Patton, Michael Quinn. 1987. Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills : Sage Publications.

Permendiknas RI No.4 l . 2007. Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pidarta, Made.l992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Piet A. Sahertian dan Frans Mahateru.l982. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidilcan. Surabaya : Usaha Nasiona:.

Purwanto, Ngalim. 2000. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung Remaja Rosdakarya.

---.2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta Remaja Rosdakarya

Rohani Ahmad dan Ahmadi Abu. 1981. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional Cet.Ke-1.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sagala, Syaiful.2004. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyaralcat, Strategi

Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta : Nimas Multina.

(34)

Wrightstone~Justman-Robbins . l956. Evaluation in Modem Education. New York :American Book Company.

Wau Yasatodo .2008. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan : Mengapa Mutu Pendidikan Merosot? Medan : Jurnal Manajemen Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Vol. I No. 1 Oktober 2008.

Gambar

TABEL I : Tingkat Pendidikan Guru SMKN 2 Padangsidimpuan
GAMBAR 1 : Kerangka Konseptual Penelitian
TABEL I : Tingkat Pendidikan Guru SMKN 2 Padangsidimpuan
GAMBAR 1 : Kerangka Konseptual Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

menentukan menyunting informasi iklan, slogan, dan poster sesuai bahasa yang baik dan benar.. Pertemuan Kedua

Sedangkan tujuan penelitian adalah menganalisis proses penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil PNS pada Dinas Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan

uang yang mereka pelajari tepat sebelum materi hubungan antar satuan

Dalam upaya mewujudkan keterbukaan informasi publik yang dikehendaki oleh Bank Indonesia, maka humas memiliki kewenangan untuk menentukan media apa saja yang

kebijakan pencantuman label pada barang ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru sebagai lembaga yang diberi kewenangan dan bertugas

c) p e me nuhan ko nstruksi daya dukung muatan (bearing capacity) yang diperlukan untuk me nopang muatan (landfill dan limbahnya) diatasnya. Sistem pendeteksi kebocoran

Wilayah yang terklasifikasi sebagai KRB I yaitu di Kelurahan Jatibaru, Kelurahan Jatiwangi, dan Kelurahan Melayu (Kecamatan Asakota); Kelurahan Lewirato, Kelurahan

Untuk menuangkan ide atau memecahkan masalah-masalah pokok organisasi, dibutuhkan sebuah komunikasi yang baik dari seorang komunikator kepada