ABSTRAK
FITRJANA POHAN, Supervisi Pendidikan Di Sekolah Menengah Kcjuruan Negeri 2 Padangsidimpuan. Tesis. Medan : Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2010.
Pennasalahan yang dikaji dalam penelitian ini terfokus pada aspek pelaksanaan supervisi yaitu supervisi dalam perencanaan pembelajaran, interaksi bclajar mengajar, evaluasi pembelajaran melalui peningkatan kompetensi guru-guru untuk peningkatan mutu di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 di Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara.
Penelitian ini bertuj uan w1tuk mengetahui bagaimana pelaksanaan supervisi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Padangsidimpuan. Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah pertama, adanya kegiatan supervisi di SMKN 2 Padangsidimpuan yang dilakukan oleh pengawas sekolah, kepala sckolah dan guru senior dalam melak.llkan supervisi perencanaaa pembelajaran, interaksi belajar mengajar dan evaluasi belajar mengajar, kedua, dengan adanya supervisi maka k ompete n ~i guru-guru lebih meningkat dan yang ketiga, adanya efektivitas dan kompetensi pengawas sekolah terhadap peningkatan mutu SMKN 2 Padangsidimpuan.
Penclitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Subjek penelitian adalah pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior dan guru-guru dalam aktivitasnya memberikan layanan pendidikan di SMK.N 2 Padangsidimpuan. Dalam penelitian ini aktivitas yang dilakukan peneliti yaitu dengan berusaha memahami pcrilaku p~n gawas sekolah, kepala sekolah , guru senior, guru-guru dan warga SMKN 2 Padangsidimpuan dengan me lihat fenomena yang muncul, terkait dengan penyelenggaraan pendidikan disekolah tersebut melalui teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara Jangstmg serta studi dokumentasi yang dimiliki.
Dalam menganalisis data digunak:an dalam reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi di SMKN 2 Padangsidimpuan yang dilakukan oleh pengawa!; sekolah, kepala sekolah dan guru senior telah melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu melaksanakan supervisi akademik, namtm hasil temuan menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas tersebut terkesan hanya melepaskan tanggungjawabnya saja karena kegiatan yang dilaksanakan tanpa diikuti dengan program tindak lanjut sama artinya dengan melangkah tanpa tujuan.
..
ABSTRACT
FITRIANA POHAN, An Education Supervision on the State Vocational School of 2 Padangsidimpuan.Tesis. Medan : Postgraduate Program State University ofMedan.
This study deals with the topic focusing on the aspect of supervision, it relates with the planning of studying, interaction in studying-teaching, evaluation of studies by improvement competence of teacher in order to improve the guality on the State Vocational School of2 Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara.
The objective of this study is to know the implementation of supervision in the school. The problem to discuss in this research such as the activity of supervision on SMKN 2 Padangsidimpuan as held by school supervisor, Principal and senior teacher in conducting supervision mainly in planning of studying, interaction of studying-teaching and evaluation of studying-teaching, and, with the supervision so the competency of teacher shall be more improvement of quality on SMKN 2 Padangsidimpuan.
This study was conducted and complete in qualitative method . The respondents to this research are those sch00l supervisors, principals, senior teachers, teachers and some people as selected where the situation should be seen according to the phenomenon emerged in the school, regarded with the implementation of study in school, some by data collecting techniques namely with observation, also with direct interview as well as study with documentation available.
In analyzing the data, even adopting with a data reduction, some to present the data and taking conclusion. The result of data analysis by using a data reduction, presenting data ang in conclusion indicated that the implementation of supervision on SMKN 2 Padangsidirnpuan as held by the school supervisors, by principals, and senior teacher all connducting their duties as required, conducting academic supervision, but the result showed that the implementation of duties seemly mostly released responsibilities, for the activities done followed with the same follow up program, it means with a steps with purpose.
It is a shortly stated out that the implementation of supervision on SMKN 2 Padangsidirnpuan is necessary more to supervise senously according to the supervision target namely to improve experiences with teachers, to provide also there with knowledge and with skiU to those teachers, also to present insight more wide and also integrated in formulating the aims of education and to improve capability in teaching by teacher.
lVI
..
;. ~
,.
.. .
>.$ ¥ JP
f ~ R ViSi
PENDIDIKAN 0 !
~t:
·KO
L A H
j ~i ~ i ~'£t
: NGA
H
KEJURUAN
Jv. i'::G
t : ~~ i
2
P
J U l Ai~G
SIDifJI
PU
~ ~ ~,~
...
SUPERVISI PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN
TESIS
Oleh FITRIANA POHAN
NIM.OS5030Sl6
T elah Dipertabankan di depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal 23 Februari 2010 dan Dinyatakan Telah Memenubi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh G elar Magister Pendidikan
Program Studi Ad ministrasi Pendidikan
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Menyetujui Tim Pembimbing
Medan, 23 Februari 2010
PEMBIMBING II
Prof. Selamat Triono, M.Sc.,Ph.D. NIP. 131411223
It·
-
z
~
Pe rsetujuan Dewan Peng uji
Ujian
Tesis
Magiste r Pendidikan
No. Nama
1. Prof. Parlindungan Pangaribuan, M.A., Ph.D.
2.
5.
Pembimbing l
Prof. Selamat Triono. M.Sc., Ph.D. Pembimbing II
Prof. Dr.H. Syaiful Saga1a., M.Pd. Nara Sumber
Dr. Arif Rahman, M.Pd. Nara Sumbe r
Dr. Sahat Siagian, M. Pd. Nara Sumber
m
Nama Fitriana PohanNIM 0550305 16
Tanggal 23 Fe bruari 20 1 0
'
c. Evaluasi Dalam Pengajaran
4. Tugas pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah
Mene ngah Kej uruan
5. Pe ranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor 6. Kebutuhan Akan Supervi si di SMK
7. Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK )
B. Pe nelitian Ya r:g Relevan
C . Kerangka Berpikir
: M ETODE PENELITIAN
A. S ubjek Penelitian
B. Teknik Pengumpul Data
I . Observasi (Observation)
2. Wawancara Mendala m (ln Depth Interview)
3. Pe ngkaj ian Document (Docume nt Study)
c.
Analisis Data I. Reduksi Data2. Pe nyaj ian Data
3. Simpulan
D. Kea bsahan Penelitian
30 35 37
38
40
40
41 45 4546
47
48 50 50 5252
52 53: PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN 55
A. Paparan Data 55
l. Sejarah Singkat SMKN 2 Padangsidimpuan 55
2. Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan 56
3. Keadaan Guru dan M urid 60
4 . Sarana dan Prasarana
B. Hasil Penelitian
v
69
..
BABY
I. Kegiatan Supervisi Akademi.k di SMKN 2
Padang-Sidimpuan 73
2 . Pelaksanaan Supervisi Peningkatan Kompetensi
Guru-Guru 113
3. Efek:tivitas dan Kompetens i Pengawas Seko lah, Kepala Sekolah, Guru Senior Terhadap Peningkatan
Mutu SMKN 2 Padangs:jimpuan 119
A. Pembahasan
B. Simpulan
C. Saran
l2S
l35"
136
DAFTAR PUSTAKA
LAMP IRAN
-
z
?
DAYf ART ABEL
Halaman
TABEL I : Tingkat Pendidikan Guru SMKN 2 Padangsidimpuan
61
TABEL 2 : Statistik Data Siswa/I Tahun Ajaran 2008/2009 68 T ABEL 3 : Sarana dan prasarana SMKN 2 Padangsidimpuan 71-
z
':)
m
[image:8.521.33.471.45.623.2]DAFT AR GAM BAR
[image:9.517.37.472.100.610.2]Hal am an
GAMBAR 1 : Kerangka Konseptual Penelitian 43
GAMBAR2 : Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan 58
...
Lampiran I
Lampiran 2
'
Lampiran 3Lampiran4
Lampiran 5
Lampiran 6 Larnpiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9
Lampiran 10
Larnpiran 11
DAFTAR LAMPIRAN
: Foto Dokumentasi Penelitian Supervisi Pendidikan di SMKN 2 Padangsidimpuan
: Lembar Hasil Wawancara
: Denah SMKN 2 Padangsidimpuan
: Jadual Pe lajaran SMKN 2 Padangsidimpuan Tahun Pelajaran 2008/2009
: Surat Undangan Seminar Proposal Tesis : Sural Izin Penelitian ke Lapangan
: Surat Melakukan Penelit!an di SMKN 2 Padangsidimpuan : Surat Pelaksanaan Ujian Tesis
: Surat Telah Mengadakan Penelitian di SMKN 2 Padangsidimpuan
: Surat-Surat Tugas dalam Rangka Kegiatan Supervisi di SMKN 2 Padangsidimpuan
: Contoh Silabus dan Rencana Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
z
ABSTRAK
ABST RACT
KATA P ENGANTAR
DAFTAR lSI
DAFT AR TABEL
DAFT AR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I : PENDAHULUAN
DAFTARISI
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
c.
Masalah D. TujuanE. Manfaat
BAB Jl: KAHAN P USTAKA
A. D asar Teoritis
l. Pengertian Pengawas Sekolah
2.
Supervisi Pendidikan?
a. Pengertian Supervisi Pendidikan b. T ujuan Supervisi Pendidikanc. Fungsi Supervisi Pendidikan
m
d. Prinsip Supervisi Pendidikan e. T eknik Supervisi Pendidikanf. Pendekatan atau Model Supervisi
3. Hakekat Pembelajaratl a. Perencanaan Pembelajaran
b. Interaksi Belajar Mengajar
'
c. Evaluasi Dalam Pengajaran
4. Tugas pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah
Mene ngah Kej uruan
5. Pe ranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor 6. Kebutuhan Akan Supervi si di SMK
7. Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK )
B. Pe nelitian Ya r:g Relevan
C . Kerangka Berpikir
: M ETODE PENELITIAN
A. S ubjek Penelitian
B. Teknik Pengumpul Data
I . Observasi (Observation)
2. Wawancara Mendala m (ln Depth Interview)
3. Pe ngkaj ian Document (Docume nt Study)
c.
Analisis Data I. Reduksi Data2. Pe nyaj ian Data
3. Simpulan
D. Kea bsahan Penelitian
30 35 37
38
40
40
41 45 4546
47
48 50 50 5252
52 53: PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN 55
A. Paparan Data 55
l. Sejarah Singkat SMKN 2 Padangsidimpuan 55
2. Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan 56
3. Keadaan Guru dan M urid 60
4 . Sarana dan Prasarana
B. Hasil Penelitian
v
69
..
BABY
I. Kegiatan Supervisi Akademi.k di SMKN 2
Padang-Sidimpuan 73
2 . Pelaksanaan Supervisi Peningkatan Kompetensi
Guru-Guru 113
3. Efek:tivitas dan Kompetens i Pengawas Seko lah, Kepala Sekolah, Guru Senior Terhadap Peningkatan
Mutu SMKN 2 Padangs:jimpuan 119
A. Pembahasan
B. Simpulan
C. Saran
l2S
l35"
136
DAFTAR PUSTAKA
LAMP IRAN
-
z
?
DAYf ART ABEL
Halaman
TABEL I : Tingkat Pendidikan Guru SMKN 2 Padangsidimpuan
61
TABEL 2 : Statistik Data Siswa/I Tahun Ajaran 2008/2009 68 T ABEL 3 : Sarana dan prasarana SMKN 2 Padangsidimpuan 71-
z
':)
m
[image:14.521.33.471.45.623.2]DAFT AR GAM BAR
[image:15.517.37.472.100.610.2]Hal am an
GAMBAR 1 : Kerangka Konseptual Penelitian 43
GAMBAR2 : Struktur Organisasi SMKN 2 Padangsidimpuan 58
...
Lampiran I
Lampiran 2
'
Lampiran 3Lampiran4
Lampiran 5
Lampiran 6 Larnpiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9
Lampiran 10
Larnpiran 11
DAFTAR LAMPIRAN
: Foto Dokumentasi Penelitian Supervisi Pendidikan di SMKN 2 Padangsidimpuan
: Lembar Hasil Wawancara
: Denah SMKN 2 Padangsidimpuan
: Jadual Pe lajaran SMKN 2 Padangsidimpuan Tahun Pelajaran 2008/2009
: Surat Undangan Seminar Proposal Tesis : Sural Izin Penelitian ke Lapangan
: Surat Melakukan Penelit!an di SMKN 2 Padangsidimpuan : Surat Pelaksanaan Ujian Tesis
: Surat Telah Mengadakan Penelitian di SMKN 2 Padangsidimpuan
: Surat-Surat Tugas dalam Rangka Kegiatan Supervisi di SMKN 2 Padangsidimpuan
: Contoh Silabus dan Rencana Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalab
I
Pendidikan dimasa desentralisasi berbeda dengan sentralisasi. Pada masa sentralisasi segala sesuatu seperti : bangunan sekolah, kurikulum, jumlah murid,buku pelajaran, cara me:1gajar dan sebagainya ditetapkan dan diselenggarakan
oleh pemerintah secara sentral. Kewajiban kepala sekolah dan guru-guru sebagian
besar hanyalah menjalankan apa yang telah ditetapkan dan diinstruksikan.
Dengan adanya desentralisasi menjadi lain, pada penyelenggaraan
pendidikan masyarakat diikutsertakan dan turut serta dalam usaha-usaha
pendidikan. Tanggungjawab kepala sekolah dan guru semakin banyak dan luas.
Oahulu, kepala sekolah telah dianggap baik dan cakap kalau sekolahnya dapat
berjalan dengan teratur tanpa mengh iraukan kepentingan dan berhubungan dengan
masyarakat sekitarnya, tetapi penilaian sekarang lebih dari itu.
Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai pembina dan pembimbing
guru agar bekerja dengan benar dalam proses pembelajaran siswanya. Dengan
kata lain salah satu tugas kepala sekolah sebagai pembinaan yang dilakukan
memberikan arahan, bimbingan, contoh dalam proses pembelajaran di sekolah.
Berarti bahwa kepala sekolah merupakan supervisor yang bertugas melaksanakan
supervisi pembelajaran.
Secara konseptual pengakuan terhadap keberadaan profesi guru
mengandung arti recognition, endorsement, acceptance, trust, dan confidence
yang diberikan ole h masyarakat kepada
guru
untuk mendidik tunas-tunas muda"'
••
keyakinan dan penerimaan ini merupakan substans i dari pengakuan masyarakat
terhadap profesi guru.
Hal ini didukung oleh Mulyasa (2006) yang mengatakan bahwa hanya 43
% guru di Indones ia yang memenuhi syarat, artinya sebagian besar guru (57 %)
tidak atau belurn memenuhi syarat, artinya sebagian besar guru (57 %) tidak atau
belum memenuhi syarat, tidak kompeten dan tidak profesional. Padahal dalam
kapasitasnya yang sangat luas, pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif
terhadap segala bidang kehidupan dan perkembangan manusia dengan berbagai
aspek kepribadiannya.
Implikasi dari pengakuan tersebut mensyaratkan guru harus memiliki
kualitas yang memadai. Tidak hanya pacta tataran normatif saja namun mampu
mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik kompetensi personal,
profcsional, maupun kemasyarakatan dalam selubung aktualisasi kebijakan
penclidikan. Hal tersebut karena guru merupakan penentu keberhasilan pendidi kan
melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperensial, sehingga upaya
peningkatan mutu pendidikan horus dimulai dari aspck "guru" dan tcnaga
kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas kcprofes ionalnnya maupun
kesejahteraannya dalam satu manajemen pendidikan yang profesional.
Guru dalam menjalankan tugasnya membutuhkan bantuan orang lain
dalam hal memecahkan masalah-masalah yang dihadapi untuk mewujudkan
tujuan pend idikan. Misalnya untuk mengerti tujuan pendidikan, tujuan kurikuler,
dan tujuan instruksional. Guru tersebut mengharapkan apa dan bagaimana
memberi pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat
'\
..
-
z
~
yang sedang berkembang demi peningkatan mutu pengajaran. Orang yang
bcrfungsi membantu guru dalam hal ini adalah Kepala Seko lah atau
Supcrvisor/pengawas satuan pendidikan ataupun guru yang lebih senior yang
setiap hari langsung berhadapan dengan guru. Menurut Muslim Sri Banun
(2008:34) dalam upaya perbaikan dan peningkatan mutu pengajaran hanya
mungkin dilakukan, apabila guru dan pembina (s upervisor) mengenal dan
memahami masalah pengajaran yang sedang dirasakan.
T idak mengherankan apabila Kepala Pusat Kurikulum, Badan Penelitian
dan Pengembangan (Balitbang), Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas 2001), Siskandar menyatakan bahwa penerapan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) menuntut kualitas guru memadai sehingga perlu
meng-upgrade kemampuan guru supaya pelaksanaan kurikulum sesuai dengan
harapan.
Data Balitbang Dcpdiknas (200 1) saja menunjukkan, dari 1.054.859 guru
SO Negeri temyata hanya 42,4 persen yang layak: mcngajar. Berarti, sebag ian
besar (57,6 persennya) tidak layak mcngajar (Depdiknas go.id .com).
Sehingga Sapari (Kompas, 16/8/2002) berani menyimpulkan, rendahnya
kualitas guru SD/ Ml menyebabkan pemahaman mereka terhadap inovasi
pcndidikan sepotong-sepotong, bahkan ada yang sama sekali tidak
memahami secara substansial apa yang dikembangkan pemerintah.
Data tersebut semakin memperkuat data-data sebelumnya yang
menyatakan bahwa kualitas sumber daya manusia kita pada tahun 2002
...
...
"
penguasaan matematika siswa SL TP pada urutan 34 dan penguasaan IPA pada
urutan ke-32 dari
38
negara (Sucipto, 2003:2).Secara aplikatif, diperlukan peningkatan profe siona lisme guru
karena guru merupakan pelaksana lapangan yang menjadi ujung tombak .
Berbagai upaya pemberdayaan dapat dilakukan di antaranya dengan pembinaan
profes ional isme guru dengan mensupervis i guru tersebut.
Melalui supervisi pengajaran maka seorang kepala sekolah
dapat memberikan bimbingan, motivasi dan araban agar guru dapat
meningkatkan keprofcsionalannya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Paramata (2002:1) dalam http://www.j urnal.Hpi.go.id babwa supervisi
pengajaran dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru melalui
pengembangan kompctensi dan profesionalismenya, oleh karena itu supervisor
juga haruslah mereka yang mcmiliki kompetcnsi dan profesional di bidang ilmu
yang disupervisi dan supervisi itu sendiri.
Sedangkan menurut Sahertian (2000:46), Supervis i adalah program yang
berencana untuk memperbaiki pengajaran, inti dari program supervisi pada
hakekatnya adalah untuk memperbaiki hal belajar dan bc lajar. Program ini dapat
bcrhasil apabila supervisor memiliki keterampi lan dan cara kerja yang efisien
dalam kerja sama dengan guru dan petugas pendidikan laillnya.
Pengawasan dalam sektor pendidikan merupakan salah satu fungsi
manajemen yang memcgang peranan penting untuk mengetahui apakah pekerjaan
yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hal ini sesuai dengan definisi pengawasan seperti yang dikatakan oleh Siagian
( 1996: 170), yaitu pengawasan merupakan usaha sadar dan sistemik untuk lebih
menjamin bahwa semua tindakan operasional yang diambil da lam organisasi
benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
Dictionary of Education, Good Carter ( 1959:87) memberi pengertian Supervis i
adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan
petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran termasuk menstimulir,
menyeleks i pertumbuhan j abatan dan perkembangan guru-guru dan merivisi
tujuan-tujuan pend idikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi
pengajaran. Program Supervisi bertumpu pada saiu prins ip yang mengakui bahwa
::.etiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang. Menurut Bafadal
( 1992:8), Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya
mempelajari dan memperbaiki sccara bersama faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Scdangkan menurut Arikunto (2004: 13)
mengatakan ada tiga fu ngsi supervisi yaitu, sebagai kegiatan meningkatkan mutu
pembelajaran, pem icu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur yang
-
z
terkait dengan pembelajaran, dan sebagai kegiatan memimpin dan membimbing. Hal yang sama j uga dikemukakan Saga la (2004:26) bahwa supervisor atau~
pengawasan meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha pencapaian tuj uan maupun tindakan untuk menditeks i dan memperbaiki pelaksanaan yangtidak efektif dan tidak efis ien menjadi lebih efektif yang dipusatkan pada program
•
dan tanggungjawab yang dapat merangkum semua aspek dalam organisasi. Defi nisi-definisi tersebut d i atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwafungsi dari Supervisi adalah memajukan dan mengembangkan pengajaran
•
dari supervisi adalah untuk memajukan dan mengembangkan pengajaran, agar
seorang guru bisa mengajar dengan baik dan diharapkan juga murid bisa belajar
dengan baik pula .
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya yaitu melakukan penilaian dan
pembinaan terhadap sekolah-sekolah, orang yang paling kompeten melakukan
pengawasan adalah pengawas sekolah. Menurut !JCraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permendiknas) RI No. 41 Tahun 2007 Bab.V hal.l 9 tentang standar
proses untuk satuan pend idikan dasar dan menengah yang menyatakan bahwa
kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dan pangawas satuan
pendidikan. Seiring dengan peraturan tersebut menurut Kepmeneg. PAN Nomor
11 8/U/ 1996 juga dinyatakan bahwa pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri
SipiltpNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secam penuh oleh
pej abal yang beiWenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah
dengan me laksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan
administrasi pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Penilaian dalam hal ini
adalah penentuan derajat berdasarkan kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan
terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Karena dengan adanya penilaian
akan diketahui posisi suatu proses pendidikan. Sedangkan pembinaan
mengandung pengertian memberikan araban, memberikan bimbingan,
memberikan contoh dan memberikan saran dalam pelaksanaan pendidikan di
sekolah. Guru seniorpun termasuk mampu memberi pengawasan terhadap
guru-guru karena guru-guru senior telah mempunyai pengalaman yang cukup dalam kancah
pendidikan di sekolahnya.
'
..
Pelaksanaan pengawasan pengawas sekolah adalah me nilai dan membina
penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah satuan pendidikan/seko lah tertentu
baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggungjawabnya. Penilaian itu
dilakukan untuk pengawasan penentuan derajat kua litas berdasarkan kriteria
(to lok ukur) yang d itetapkan terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Sedangkan kegiatan pembinaan di lakukan dalam bentuk memberikan arahan,
saran dan bimbingan (Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 020/U/1 998 tangga l 6 Februari 1998). Pengawasan perlu
dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara
berkesinambungan pada sekolah yang diawasinya.
Pengawas sekolah memegang peranan penting bagi suksesnya pendidikan
di sekolah karena tanggung jawab pengawas sekolah termasuk melaksanakan
pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan meningkatkan kualitas
belaj ar mengajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar siswa dalam rangka
-
pencapaian tuj uan pendi<!ikan. O leh karena itu, p.:mbinaan pengawas sekolahz
melalui tugas pokok dan fungsinya pcrlu diperhatikan secara seksama serta melalui proses perencanaan dan pemikiran yang matang pada jenjang pendidikan?
menengah kejuruan.Jenjang pendidikan menengah kejuruan yang diselenggarakan pendidikan
m
selama tiga tahun, keberadaannya sangat penting bagi persiapan pengembangan sumber daya manusia yang kompeten. Melalui Pendidikan Menengah Kejuruan,seseorang dikembangkan untuk menguasai berbagai keterampilan misalnya
bangunan, mesin, elektronika, audio vidio dan listrik, sebagai bekal bagi dirinya
'
datang. Keberhasilan pe ndidikan di sekolah menengah kejuruan sangat
menentukan keberhasilan di dunia industri ataupun padajenjang yang lebih tinggi
lagi. Oleh karena itu berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu d i
sekolah menengah kej uruan, seperti pembangunan gedung-gedung, melengkapi
sarana dan prasarana, mengadakan seminar, works hop, training of trainer,
pelatihan kepada kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan dan lainnya.
Menurut Hendiyat (1988:64 ), bertumbuhnya jumlah murid, konsep dan
skope pendidikan menengah kejuruan, hal ini membuktikan perlunya program
supervisi. Meningkatnyajumlah murid sekolah lanjutan menengah kejuruan serta
perubahan sifat penduduk mengakibatkan perubahan tipe-tipe pelayanan sekolah
menengah kejuruan. Aktivitas-aktivitas ekstra kuriku!er telah memegang peranan
penting di dalam pendid ikan remaja dan aktivitas ini menjadi tugas penting
daripada guru-guru . Pclayanan bimbingan dan penyuluhanpun diperlukan. Akibat
semua itu, pennasalahan pengajaran di sckolah menengah kejuruan semakin
kornplek dan sulit, sehingga membutuhkan program supervisi. Hal ini sesua i
dengan pendapat Wau (2008:54) bahwa pernbinaan guru harus dilakukan terns
rnenerus rnelalui berbagai pendekatan dan teknik. Salah satu pendekatan yang
dapat dilakukan adalah rnelalui penerapan supervisi pendidikan.
Pernbinaan pengawas sekolah rnelalui pelaksanaan supervisi pendidikan,
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah menengah
kejuruan. Dengan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengawas sekolah
dapat melakukan pembinaan kepada kepala sekolah dan guru-guru terhadap
kegiatan proses pembelajaran di sekolah sesuai dengan Kepmeneg PAN di atas
bahwa pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya melakukan penilaian dan
pembinaan. Sebelum melakukan pembinaan pengawas seko lah terlebih dahulu
melakukan penilaian dengan instrumen yang baku dan terstandar untuk mengukur
kinerja sekolah. Berdasarkan penilaian tersebut dan dukungan data atau informasi
lainnya, pengawas melakukan pembinaan berupa, memberi arahan, memberikan
bimbingan, memberikan contoh mengajar dan memberikan saran . Apabila hal ini
dilakukan oleh semua pengawas sekolah menengah kejuruan secara konsekucn
dan penuh tanggung jawab, maka mutu pendidikan di sekolah menengah kej uruan
diharapkan akan meningkat.
Fenomena yang terjadi &dalah bahwa dalam melaksanakan tugas supervisi,
banyak pengawas sekolah yang belum mampu membangkitkan dan merangsang
semangat guru-guru dan pegawai sekolah lainnya untuk melaksanakan tugasnya
dengan baik, seperti apa yang dinyatakan Purwanto (2000:77), bahwa kegiatan
yang dilakukan seorang pengawas dalam rangka supervisi adalah :
1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai.
2. Berusaha mengadakan dan melengkapi berbagai macam media instruksional.
-
z
3. Berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode baru.4. Mcmbina kerjasama yang baik dan harmonis antara guru, murid dan pegawai
~
sekolah.5. Berusaha mempertinggi mutu pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah
dengan mengadakan workshop, seminar atau up-grading.
Fenomena lain adalah adanya pengawas yang diangkat tanpa melalui
prosedur resmi seperti yang diatur dalam PP.No. 19 tahun 2005 Bab IV tentang
standar pendidik dan tenaga kependidikan pasal 39 yaitu memiliki sertifikat
me laksanakan tugas kepengawasannya, pengawas tersebut tidak mem iliki
kompetensi yang terstandar karena tidak pemah mengikuti pendidika n dan
pelatihan tentang kepengawasan.
'
dari pacta aspek proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan ketcrbatasan Para pengawas le bih cenderung melaksanakan aspek penge lolaan sekolah kcmampuan pengawas dalam menguasai seluruh mata pelajaran yang ada disekolah. Adapun yang diawasi adalah mata pelajaran yang dikuasai saja. Pada hal
tugas para pengawas seharusnya adalah mencakup pembinaan terhadap
pc laksanaan scluruh mata pelajaran. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro
Kcpegawaian RJ, pada workshop sinkronisasi kepengawasan sekolah di LPMP Jawa tengah tanggal 7 September 2004. Fenomena ini menunj ukkan kurang
cfck~ifnya pembinaan supervisi yang dilakukan oleh pengawas sekolah. Apabila hal ini berlangsung sccara terus mencrus, maka harapan untuk mcningkatkan mutu
pendidikan tidak akan terwujud.
Peninjauan yang telah dil akukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negcri 2
-
z
Padangsidimpuan, ditemukan data bahwa sekolah tcrsebut memil iki 97 orang guru dan seorang kepala sckolah, memiliki 24 ruang belajar , 4 workshop dan~
ditemukan gejala umum yang berkaitan dengan pcmbinaan pengawas sekolah dalam melakukan supcrvisi percncanaan pembelajaran, interaksi belajar mengajar,evaluasi pembelajaran, dan peningkatan kompetensi guru-guru, seperti :
•
I. Belum efektifnya pembinaan pengawas se)wlah dalam melakukan supervisi pcrencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Hal ini sesuai denganpengakuan guru-guru SMKN 2 Padangsidimpuan, bahwa meskipun pengawas
sckolah telah melakukan pembinaan tentang perencanaan, pelaksanaan dan
z
?
evaluasi pembelaj aran, namun mereka belum mampu me laksanakannya sesuai
dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
2. Dalam melakukan supervisi pengawas sekolah lebih banyak melakukan
pembinaan administratif dari pada edukatif. Hal ini ditunj ukkan dengan upaya
yang dilakukan pengawas dalam membina manaj emen seko lah terhadap
kepala seko lah dari pada melakukan pembinaan aspek edukatif seperti
pengelolaan proses pembelajaran.
3. Dalam melaksanakan tugas kepengawasannya, pengawas sekolah sela lu hanya
berkomunikasi dengan kepala sckolah tanpa ada inisiatif untuk melakukan
kunjungan kelas. Hal ini berdasarkan pengakuan guru-guru bahwa kedatangan
pengawas ke sekolah lebih banyak. berhubungan dcngan kepala sekolah.
4. Kurangnya pembinaan pengawas sekolah untuk meningkatkan kompetensi
guru-guru sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Depdiknas,
menyebabkan kurangnya pemahaman guru-guru sekolah terscbut tentang
wawasan kependidikan, sehingga dalam melaksanakan tugas mereka hanya
melakukan hal-hal biasa (rutinitas) tanpa ada usaha untuk melakukan
terobosan yang berarti sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. Hal
tersebut mempengaruhi kinerja mereka dalam menghasi lkan lulusan yang
bermutu dan berdampak terhadap rendahnya kepercayaan masyarakat untuk
menyekolahkan anaknya di sekolah ini.
Fenomena umum inilah yang membuat peneliti tertarik melakukan
penelitian di SMKN 2 Padangsidimpuan, untuk mengetahui lebih j auh dan
'
pembelajaran, interaksi belajar mengajar, evaluasi pembelajaran, peningkatan
kompetensi guru, serta efektivitas dan kompetensi pengawas sekolah.
B. Fokus Penelitian
Dalam paradigms penelitian kualiatif, fokus dan masalah penelitian
merupakan suatu hal yang harus ditetapkan secara jelas dan tegas. Sebab
keduanya berfungsi sebagai acuan atau pedoman untuk mengarahkan pembahasan
agar lebih tajam dan lebih terarah.
Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam tesis ini adalah kegiatan pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior dalam melakukan supervisi :
1. Perencanaan pembelajaran, interaksi belajar mengajar, dan evaluasi
pembelajaran di SMKN 2 Padangsidimpuan.
2. Peningkatan kompetensi guru-guru SMKN 2 Padangsidimpuan.
3. Efektivitas dan kompetensi pengawas sekolah terhadap peningkatan mutu
SMKN 2 Padangsidimpuan.
C. Masalab
Bertitik tolak dari Jatar belakang penelitian dan fokus penelitian, maka
yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :
l. Bagaimanakah kegiatan pengawas sekolah, · kepala sekolah, guru senior
mensupervisi guru dalam perencanaan pembelajaran, interaksi belajar
mengajar, dan evaluasi pembelajaran di SMKN 2 Padangsidimpuan ?
2. Bagaimanakah kegiatan pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior
mensupervisi guru dalam peningkatan kompetensi guru-guru SMKN 2
Padangsidimpuan ?
3. Bagaimanakah efektivitas dan kompetensi pengawas sekolah terhadap peningkatan mutu SMKN 2 Padangsidimpuari'?
D. Tujuan
t
Dari berbagai permasalahan yang diajukan. seperti Jatar belakang masalah, fokus penelitian, dan masalah penelitian, maka penelitian ini bertujuan untuk : l . Mendeskripsik:an kegiatan pengawas sekolah, kepala sekolah, guru seniormensupervisi guru dalam membuat perencanaan pembelajaran, interaksi belajar mengajar, dan evaluasi pembelajaran di SMKN 2 Padangsidimpuan. 2. Mengetahui bagaimana kegiatan pengawas sekolah, kepala sekolah, guru
senior mensupervisi guru dalam meningkatkan kompetensi guru-guru SMKN 2 Padangsidimpuan.
3. Mengetahui efektivitas dan kompetensi pengawas sekolah dalam mensupervisi guru-guru SMKN 2 Padangsidimpuan dalam peningkatan mutu sekolah kejuruan.
E. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :
I. Bahan masukan bagi para pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior agar dapat menentukan kegiatan mensupervisi guru yang benar dan tepat dalam perencanaan pembelajaran, interaksi belajar mengajar dan evaluasi pembelajaran di sekolah binaannya.
>
-z
?
m
dalam mensupervisi guru-guru SMKN 2 Padangsidimpuan dalam peningkatan
mutu sekolah menengah kejuruan.
3. Bahan kajian bagi instansi atau lembaga terkait khususnya Dinas Pendidikan
Kota Padangsidimpuan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan
tugas-tugas kepcngawasan dalam melakukan supervisi pendidikan.
4. Bahan masukan dan pertimbangan bagi para peneliti berikutnya dalam
melakukan penelitian di lembaga pendidikan.
·•
..
•
DAFI'ARPUSTAKA
Amatembun N.A.l98I. Kepemimpinan Pendidi*an Modem . Bandung : F IP IKIP Bandung .
-- - - -.2000. Supervisi Pendidilran Penuntun Para Penilik Pengawas dan Guru-Guru. Bandung: Suri Edisi Ke-5.
Anwar Qomari dan Syaiful Sagala.2004. Profosi Jabatan Kependidilcan Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta : Uhamka Press.
Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendelratan Praktelc.
Jakarta : Rineka Cipta.
---- - ---2004. Dasar- Dasar Supervisi, Buku Pegangan Ku/iah. Jakarta : Rineka Cipta.
Bafadal lbrahim.l992. Supervisi Pengajaran : Teori dan Aplikasinya dan Membina Profesional Guru. Jakarta : Bumi Aksara.
Balitbang Depdiknas.200 I. Dcrta Standarisasi Kompetensi
Guru.
http://www.depdiknas.go.id.html
Bogdan, Robert, C. & Biklen, Sari. K. 1992. Qualitative Research for Education. An Introduction to Theory and Methods. (terjemahan Munandir). Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bogdan, R. & SJ. Tylor. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. (terjemahan A. Khozin Afandi). Surabaya : Usaha Nasiooal.
Burhanuddin. l994. Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Burhanuddin Yushak. 1998. Administrasi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia Cet. Ke-1 .
Danim Sudarwan.2002. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompolc.
Jakarta : Rineka Cipta.
Depdikbud.l999. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Dikdasmen.
..
..
-
z
?
..
•
Dhanna, Agus.2004. Manajemen Supervisi ( Petunjulc Praktis Bagi Para Supervisor). Jakarta : Raja Grafmdo Persada.
Direlctorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 1998. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidilcan Tenaga Kependidilcan. Jakarta .
Direk:torat Pendidikan Dasar dan Menengah, Direk:torat Tenaga Kependidikan. 2004. Standar Kompetensi Pengawas Sekolah. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Direlctorat Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Tenaga Kependidikan. 2004. Standar Kompetensi Guru. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Drajat Zakiyah.l996. Rmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara Cet. Ke-3.
Good, Carter V.l959. Dictionary of Education, New York : McGraw Hill Company, Inc.
Gronlund.N.E. I976. Measurement and Evaluation in Teaching, third edition.
New York : Macmilan Publishing Co.,lnc., London : Collier Macmillan Publishers.
Harahap Baharuddin. l983 . Supervisi Pendidilcan. Jakarta : Ciawi Jaya.
John Lovell and Kimbal Wiles.l975. Supervison For Better School. New Je rsey : Englewood Cliffs. P rentice Hall.
Kamars Dachnel.2004. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Padang :UPI.Press.
Mehrens, W.A., dan I.J. Lehmann. 1978. Measurement and Evaluation in Education and Psychology, second edition, New York- Chicago-San Fransisco- Dallas-Montreal-London-Sydney : Holt, Rinehart and Winston.
Moleong, Lexy.Z.2000. Metodologi Penelitian Kua/itatif. Bandung : Remaja Rosdakarya .
Mondy R Wayne and Premeux Shane R. 1995. Management, Concept, Practice
and Skill. New Jersey :Prentice Hall .Inc. Englewood Cliff .
Mulyasa,E.2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Mensukseslcan MBS dan KBK. Bandung : Remaja Rosdakarya ..
..
z
?
--- --(2006). Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenanglcan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Muslim Sri Banum.2008. Persinggungan Antara Tugas Supervisi Dengan Tugas-Tugas Administrasi, Kurikulum dan Pengajaran.Bandung : Jumal Kajian Manajemen Pendidikan "Formasi" No. l7 Tahun IX Maret 2008 hal. 33.
Nasution M.S.200l. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) .
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nawawi Hadari.l989. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Haji Masagung Cet. Ke-1.
Paramata Yoseph.2002. Pengembangan Model Sosialisasi Inovasi dan Supervisi Pembelajaran. http://www.jumal.lipi.go.id
Patton, Michael Quinn. 1987. Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills : Sage Publications.
Permendiknas RI No.4 l . 2007. Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pidarta, Made.l992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Piet A. Sahertian dan Frans Mahateru.l982. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidilcan. Surabaya : Usaha Nasiona:.
Purwanto, Ngalim. 2000. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung Remaja Rosdakarya.
---.2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta Remaja Rosdakarya
Rohani Ahmad dan Ahmadi Abu. 1981. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional Cet.Ke-1.
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sagala, Syaiful.2004. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyaralcat, Strategi
Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta : Nimas Multina.
•
Wrightstone~Justman-Robbins . l956. Evaluation in Modem Education. New York :American Book Company.
Wau Yasatodo .2008. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan : Mengapa Mutu Pendidikan Merosot? Medan : Jurnal Manajemen Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Vol. I No. 1 Oktober 2008.