• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MELALUI STRATEGI INSTANT Peningkatan Minat Belajar Melalui Strategi Instant Assessment Dengan Media Choose Number Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran 2012/ 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN MINAT BELAJAR MELALUI STRATEGI INSTANT Peningkatan Minat Belajar Melalui Strategi Instant Assessment Dengan Media Choose Number Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran 2012/ 2013."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MELALUI STRATEGIINSTANT ASSESSMENTDENGAN MEDIACHOOSE NUMBERPADA MATA

PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV B SD MUHAMMADIYAH 2 KAUMAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013

NASKAH PUBLIKASI

Oleh: HENI PRATIWI

A 510 090 119

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

iv ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MELALUI STRATEGI INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIA CHOOSE NUMBER PADA MATA

PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV B SD MUHAMMADIYAH 2 KAUMAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013

Heni Pratiwi, A510090119, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013, 90 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta melalui strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose Number. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta yang berjumlah 40 siswa. Prosedur penelitian meliputi dialog awal, perencanaan, identifikasi siswa, perencanaan solusi masalah, pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring, refleksi, evaluasi, dan penyimpulan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang terlihat dalam 4 indikator; yaitu rasa tertarik dan senang, perhatian dan konsentrasi, keterlibatan/ partisipasi aktif, dan antusiasme siswa dalam mengerjakan soal. Indikator rasa tertarik dan senang meningkat dari siklus I 70% menjadi 85% pada siklus II. Indikator perhatian dan konsentrasi siklus I 57,5% meningkat pada siklus II menjadi 82,5%. Indikator selanjutnya keterlibatan/ partisipasi aktif pada siklus I 62,5% meningkat menjadi 85% pada siklus II. Dan pada indikator antusiasme dalam mengerjakan soal dari siklus I 65% meningkat pada siklus II menjadi 90%. Selain peningkatan indikator minat, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu tingkat ketuntasan belajar para siklus hanya mencapai 47,5% atau 19 siswa, kemudian pada siklus I mencapai 32 siswa atau 80%, dan meningkat pada siklus II mencapai 38 siswa atau 95%.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose Number dapat meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta tahun pelajaran 2012/2013.

(5)

v A. Pendahuluan

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar meliputi berbagai materi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dan sosial. Mengingat luasnya cakupan materi tersebut siswa dituntut untuk memiliki minat yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Akan tetapi siswa pada umumnya menganggap mata pelajaran IPS sebagai pelajaran yang rumit karena siswa diminta untuk menghafal hal-hal teoritis sehingga mereka merasa bosan. Akibatnya, siswa memperoleh hasil belajar IPS yang kurang memuaskan.

Berdasarkan pengalaman di lapangan diketahui bahwa minat siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta dalam proses pembelajaran IPS masih belum maksimal. Hal ini diketahui dari prosentase ketuntasan belajar IPS kelas IV B dari jumlah 40 siswa yang hasil belajarnya di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 atau tuntas belajar 47,5% atau 19 siswa sedangkan yang belum tuntas yaitu 52,5% atau 21 siswa. Pada saat guru menjelaskan materi siswa cenderung berbicara dengan teman sebangku, tidak memperhatikan guru. Selain itu, pada saat guru bertanya kepada seluruh siswa, siswa lama sekali untuk menjawab pertanyaan guru. Siswa juga belum menunjukkan keberanian dalam mengemukakan pendapat di depan kelas. Hal tersebut jelas berpengaruh pada hasil belajar, dimana saat diberikan latihan soal siswa cenderung malas mengerjakan dan hasil belajar mereka kurang memuaskan.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kondisi yang ada saat ini adalah: (1) belum diterapkannya suatu metode atau media mengajar yang tepat pada proses pembelajaran sehingga cenderung monoton, (2) kurang efektifnya strategi dan media yang digunakan guru, karena masih menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS, dan (3) hasil belajar siswa yang belum maksimal dalam mata pelajaran IPS.

Oleh karena itu perlu dicari alternatif lain sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa salah satunya dengan menerapkan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose Number. “Instant

(6)

vi

Assessment merupakan teknik yang menyenangkan dan tidak menakutkan

untuk mengetahui siswa/mahasiswa anda. Dengan strategi ini anda dalam waktu yang singkat dapat mengetahui siswa/ mahasiswa anda dari sisi latar belakang, pengalaman, sikap, harapan, dan perhatiannya.” (Silberman: 2007: 75-76). Sedangkan mediaChoose Number juga merupakan permainan inovatif yang terinspirasi dari permainan lotre yang sering dilakukan anak-anak dimana anak dapat memilih salah satu angka atau huruf dan membuka isi di balik angka atau huruf tersebut.

Strategi dan media pembelajaran ini sangat efektif untuk meningkatkan minat siswa selama proses pembelajaran. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah meningkatkan minat dan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose Number pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta tahun pelajaran 2012/2013.

B. Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui strategi pembelajaranInstant Assessment dengan media Choose Number. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2012 sampai bulan Januari 2013. Sumber data penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta tahun pelajaran 2012/ 2013, khususnya data tentang tanggapan mereka terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan data tentang hasil tes evaluasi.

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kemmis dan Mc Taggart dalam Rubino Rubiyanto (2009: 116) menerangkan bahwa PTK adalah studi yang sistematis, terencana, kritis untuk memperbaiki kinerja diri sendiri. PTK mempunyai karakteristik yang membedakan dengan penelitian yang lain, yaitu masalah yang diangkat adalah masalah yang

(7)

vii

dihadapi oleh guru di kelas sehari-hari dan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan proses belajar mengajar di kelas.

Prosedur penelitian meliputi dialog awal, perencanaan, identifikasi siswa, perencanaan solusi masalah, pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring, refleksi, evaluasi, dan penyimpulan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif (data berbentuk kalimat, kata atau gambar) dan data kuantitatif (data yang berbentuk angka). Pengembangan instrumen dilakukan melalui observasi dengan pedoman sebagai berikut: (1) Observasi tindak mengajar yang sesuai dengan rencana pembelajaran, (2) Observasi tindak belajar yang berkaitan dengan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS, dan (3) Keterangan tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum tercapai.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: (1) Observasi; metode observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis (Sudjana, 2006: 84). Observasi dalam penelitian ini dilakukan pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan pedoman instrumen observasi tindak mengajar guru dan observasi tindak belajar siswa, (2) Wawancara; Kusumah dan Dwitagama (2010: 77) mengemukakan bahwa wawancara merupakan pengumpulan data dengan bertanya langsung secara lisan kepada subjek penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara terhadap guru dan siswa kelas IV B untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan adanya peningkatan minat dan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose Number, (3) Tes; Suharsimi Arikunto (2010: 266) menyatakan “Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes dalam penelitian ini berupa tes yang diujikan di akhir pembelajaran yang berguna untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus, (4) Dokumentasi; menurut Arikunto (2010: 274), metode dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu

(8)

viii

dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Data yang dikumpulkan ini meliputi dokumen tertulis berupa dokumen resmi SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta dan foto-foto saat proses kegiatan pembelajaran.

Dalam validitas data peneliti menngunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan (Moleong, 2010: 330). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis triangulasi, yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Ada dua jenis triangulasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007: 83) dalam Andi Prastowo (2010: 289), yaitu: (1) Triangulasi Sumber; Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kevalidan data yang dilakukan dengan cara mengecek kevalidan data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Misalnya membandingkan data pengamatan dengan informasi dari guru, (2) Triangulasi Teknik; Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kevalidan data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pengecekan teknik misalnya dengan cara membandingkan observasi dengan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 92) menyatakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan melalui tiga langkah, yaitu: (1) Reduksi data; yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data yang muncul dalam catatan tertulis di lapangan. Kegiatan ini dimulai dilakukan dalam setiap tindakan dilaksanakan, (2) Penyajian data; berupa sekumpulan informasi yang disusun, diatur, dan diringkas sehingga mudah untuk dipahami, dilakukan secara bertahap dari kesimpulan sementara kemudian dilakukan penyimpulan, dan (3) Penarikan kesimpulan; dilakukan secara bertahap dari disimpulkan sementara kemudian dilakukan penyimpulan akhir. Penarikan kesimpulan adalah sebagai pemikiran kembali yang dilakukan oleh peneliti tentang apa yang ditulis dan ditinjau ulang pada hasil observasi. Data-data yang telah diseleksi dapat diambil kesimpulan.

(9)

ix C. Hasil dan Pembahasan Penelitian

Menurut Abdul Hadis (2006: 44), minat adalah rasa tertarik yang ditunjukkan oleh peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar, baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Dengan adanya minat akan dapat membangkitkan dan menumbuhkan perhatian pada suatu mata pelajaran yang diajarkan di kelas, sehingga anak mudah memahami pelajaran itu.

Hurlock (1995: 117) menyatakan minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: (1) Aspek Kognitif; berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah, dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa, (2) Aspek Afektif; konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting, yaitu orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu, (3) Aspek Psikomotor; berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun berjalan lambat.http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/13/minat-konsep-indikator- pengukuran.html

Menurut Safari dalam www.pedoman-skripsi.blogspot.com ada beberapa indikator minat belajar yaitu: (1) Perasaan senang; seorang siswa yang memiliki perasaan senang dan suka terhadap pelajaran ekonomi misalnya, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan ekonomi. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut, (2) Ketertarikan siswa; berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri, (3) Perhatian siswa; Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada obyek tertentu, maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut, (4) Keterlibatan

(10)

x

siswa; Ketertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.

Dari 4 indikator minat di atas maka peneliti mengambil beberapa indikator minat dalam penelitian ini, antara lain: (1) Perasaan tertarik dan senang saat pembelajaran, (2) Perhatian dan berkonsentrasi penuh dalam pembelajaran, (3) Berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran, dan (4) Antusias dan bersemangat terhadap tugas yang diberikan. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa peneliti menggunakan strategi Instant Assessment dengan media Choose Number, peneliti membuat bentuk mainan berupa kertas/ kartu menyerupai lotre dimana terdapat angka-angka dengan warna yang berbeda dan siswa secara berkelompok diperbolehkan memilih salah satu dari angka-angka itu. Sebelumnya peneliti sudah meletakkan soal atau pertanyaan di balik/ dalam kertas tersebut sehingga setelah memilih salah satu angka, siswa diminta mengerjakan soal/ menjawab pertanyaan tersebut.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II melalui penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose Number yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta dapat

meningkatkan minat belajar siswa yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan minat dan hasil belajar siswa dari prasiklus, siklus I, sampai siklus II.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus I diketahui bahwa tindakan yang dilakukan peneliti berupa penerapan strategiInstant Assessment dengan media Choose Number ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan hasil pra siklus karena di siklus I nilai rata-ratanya sudah mencapai KKM. Namun mengingat dalam siklus I pencapaian aspek-aspek minat belajar siswa belum maksimal, maka peneliti bermaksud untuk melanjutkan ke siklus II dengan kegiatan yang sama namun mendesain kelas dengan materi yang berbeda dengan siklus selanjutnya.

(11)

xi

Indikator minat siswa meliputi: (1) tertarik dan senang terhadap pelajaran; (2) perhatian dan konsentrasi; (3) keterlibatan/partispasi aktif; dan (4) antusiasme siswa dalam mengerjakan soal. Aspek tertarik dan senang terhadap pelajaran sebelum tindakan (pra siklus) yaitu 17 siswa atau 42,5%, pada siklus I pertemuan 1 menjadi 25 siswa atau 62,5%, pada siklus I pertemuan 2 menjadi 28 siswa atau 70%. Setelah dilakukan tindak lanjut pada siklus I minat siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan 1 menjadi 32 siswa atau 80%, dan pada siklus II pertemuan 2 menjadi 34 siswa atau 85%.

Aspek perhatian dan konsentrasi sebelum tindakan yaitu 14 siswa atau 35%, pada siklus I pertemuan 1 menjadi 20 siswa atau 50%, pada siklus I pertemuan 2 menjadi 23 siswa atau 57,5%. Setelah dilakukan tindak lanjut pada siklus I perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan 1 yaitu 28 siswa atau 70%, dan pada siklus II pertemuan 2 yaitu 33 siswa atau 82,5%.

Aspek keterlibatan dan partisipasi aktif siswa sebelum tindakan (pra siklus) yaitu hanya sebesar 27,5% atau 11 siswa, pada siklus I pertemuan 1 bertambah menjadi 18 siswa atau 45%, pada siklus I pertemuan 2 menjadi atau 62,5% atau 25 siswa. Setelah dilakukan tindak lanjut pada siklus I minat siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan 1 menjadi 70% atau 28 siswa, dan pada siklus II pertemuan 2 menjadi 85% atau 34 siswa.

Aspek antusiasme siswa mengerjakan soal sebelum tindakan yaitu hanya 50% atau 20 siswa, pada siklus I pertemuan 1 menjadi 57,5% atau 23 siswa, pada siklus I pertemuan 2 menjadi 65% atau 26 siswa. Setelah dilakukan tindak lanjut pada siklus II antusiasme siswa dalam mengerjakan soal mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan 1 menjadi 75% atau 30 siswa, dan pada siklus II pertemuan 2 menjadi 90% atau 36 siswa.

Selain minat belajar, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Nilai mata pelajaran IPS siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta melalui menggunakan strategi Instant Assessment dengan media

(12)

xii

Choose Number, sebelum tindakan (pra siklus) yaitu sebesar 47,5% atau

hanya 19 siswa yang mencapai KKM,. Pada siklus I yang telah menggunakan strategiInstant Assessment dengan media Choose Number menjadi 80% atau 32 siswa mencapai KKM, dan setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II siswa yang mencapai KKM sebesar 95% atau 38 siswa.

D. Simpulan

Dari hasil penelitian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Minat dan hasil belajar siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman

Surakarta selalu mengalami peningkatan dari pra siklus, kemudian siklus I dan siklus II. Aspek tertarik dan senang terhadap pelajaran sebelum tindakan (pra siklus) yaitu 17 siswa atau 42,5%, pada akhir siklus I menjadi 28 siswa atau 70%, dan pada akhir siklus II menjadi 34 siswa atau 85%. Aspek perhatian dan konsentrasi sebelum tindakan yaitu 14 siswa atau 35%, pada akhir siklus I menjadi 23 siswa atau 57,5%, dan pada akhir siklus II meningkat yaitu menjadi 33 siswa atau 82,5%. Aspek keterlibatan dan partisipasi aktif siswa sebelum tindakan (pra siklus) yaitu hanya sebesar 27,5% atau 11 siswa, pada akhir siklus I menjadi atau 62,5% atau 25 siswa, dan pada siklus II pertemuan 2 menjadi 85% atau 34 siswa. Aspek antusiasme siswa mengerjakan soal sebelum tindakan yaitu hanya 50% atau 20 siswa, pada akhir siklus I menjadi 65% atau 26 siswa, dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 90% atau 36 siswa.

Peningkatan minat belajar siswa berdampak juga pada hasil belajar siswa. Penelitian sebelum tindakan (pra siklus) tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 47,5% atau hanya 19 siswa yang mencapai KKM. Pada siklus I meningkat menjadi 80%, dan setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II siswa yang mencapai KKM sebesar 95% .

(13)

xiii 2. Hipotesis yang berbunyi:

a. Strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose Number dapat meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta tahun pelajaran 2012/ 2013

b. Strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose Number dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS

siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta tahun pelajaran 2012/ 2013

setelah dilakukan penelitian dapat diterima kebenarannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Instant Assessment dengan media Choose Number dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS.

E. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.

Hadis, Abdul. 2006. Psikologi Dalam pendidikan. Bandung: Alfabeta

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010.Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks

Moleong, Lexy . J. 2010.Metodologi Pendidikan Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya

Prastowo, Andi. 2010. Menguasai Tenik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif, Cet I.Jogjakarta: Diva Press.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS.

Silberman, Melvin L. 2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

(14)

xiv

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Anonim. Indikator Minat Belajar. http://pedoman-skripsi.blogspot.com. Diakses Rabu, 21 November 2012 pukul 17. 33 WIB.

Caesar, Arihdya. Resume Minat (Konsep, Indikator, Pengukuran). http://arihdyacaesar.wordpress.com. Diakses Rabu, 21 November 2012 pukul 17. 24 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Tugas akhir dengan judul : ”Pengaruh Bentuk dan Diameter Nosel Terhadap Unjuk Kerja Ejektor Water Jet Pump ”, telah di sahkan oleh dewan penguji sebagai syarat untuk memperoleh

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas barkat rahmat dan ridhonya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum perbanyakan program komputer untuk kepentingan nonkomersial melalui cyber space dalam Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang

Amplifikasi daerah d-loop pada kelinci Rex (RR), Satin (SS), Reza (RS), dan Medium Reza (FZRS) menggunakan sepasang primer DHF dan DHR yang menghasilkan pita tunggal berukuran

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) profil pembelajaran kimia produktif kelas XI Kompetensi Keahlian Kimia Industri semester 1 SMK N 2 Sukoharjo

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi cendawan Entomophthorales dan nematoda yang menginfeksi trips dan kutudaun pada tanaman mawar dan krisan di Balai

Hasil:setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga 3x kunjungan dalam satu minggu didapatkan hasil pengetahuan keluarga tentang penyakit asma bertambah, dan sedikit

tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks artikel siswa yang menggunakan metode berbasis masalah (problem based learning) dengan media komik strip