• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Hukum Pidana dalam Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Pembayaran Uang Pengganti oleh Terpidana Korupsi T2 322012006 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Hukum Pidana dalam Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Pembayaran Uang Pengganti oleh Terpidana Korupsi T2 322012006 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

109

BAB V

PENUTUP

Di bagian penutup ini akan dikemukakan kesimpulan

dan saran sebagai berikut:

1. Kesimpulan

Kebijakan hukum pidana dalam pengembalian

kerugian keuangan negara berupa pembayaran uang

pengganti oleh terpidana korupsi menunjukan belum

maksimalnya pembayaran uang pengganti. Dalam hal

ini bahwa Kebijakan formulasi yang dikeluarkan oleh

pemerintah belum cukup dalam mengupayakan

pengembalian kerugian keuangan negara berupa

pembayaran uang pengganti.

Berdasarkan Pasal 18 ayat (2) Undang-undang

Nomor 31 Tahun 1999 bahwa waktu yang diberikan

oleh Undang-undang tidak cukup dalam

(2)

110

Dalam Pasal 18 ayat (3) Undang-undang

Nmor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi

memberikan peluang kepada terpidana untuk tidak

membayar uang pengganti yaitu terpidana dapat

memilih untuk menjalani pidana penjara.

Berdasarkan Surat Edara Nomor

B-020/A/J.A/04/2009 tentang tata cara penyelesaian

denda dan uang pengganti dalam perkara tindak

pidana korupsi mempunyai terobosan baru dalam

pengembalian kerugian keuangan negara. Namun

dalam hal ini belum cukup dalam mengupayakan

pengembalian kerugian keuangan negara.

2.

Saran

Berdasarkan kerugian keuangan negara berupa

pembayaran uang pengganti, maka:

1. Diperlukan pembaharuan dalam

Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak

(3)

111

dan (3) seperti Surat Edaran jaksa Agung

Nomor B-020/A/J.A/04/2009.

2. Dalam proses pencarian aset dan dan proses

penyitaan hendaknya JPU melakukan sejak

tahap penyidikan seperti yang dilakukan oleh

KPK.

3. Pihak yang dirugikan seharusnya ikut berperan

aktif dalam pengembalian kerugian keuangan

negara yaitu apabila dilakukan gugatan perdata

maka pihak yang dirugikan memberikan surat

kuasa khusus kepada kejaksaan selaku jaksa

pengacara negara, agar bisa dilakukan gugatan

Referensi

Dokumen terkait

terkait implementasi dari adanya pemberian sanksi pidana tambahan.. berupa pembayaran uang pengganti yang bertujuan untuk mengembalikan. kerugian keuangan negara akibat

- laporan pencarian harta benda milik terpidana dengan lampiran surat keterangan dari Lurah atau Kepala Desa bahwa terpidana tidak mempunyai harta benda yang

Untuk menganalisis data tentang hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengembalian uang pengganti kerugian negara akibat tindak pidana korupsi..

meloloskan diri dari kewajiban mengganti kerugian keuangan negara akibat korupsi melalui pidana uang pengganti dengan mengatakan/mengakui bahwa dirinya tidak

Adapun pelaksanaan pengembalian kerugian keuangan ne- gara dalam perkara korupsi di Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1] Terpidana atau keluarga terpidana membayar Uang

Penjatuhan pidana pembayaran uang pengganti kepada terpidana korupsi sama sekali tidak menimbulkan efek menurunnya kasus korupsi di Kabupaten Pangkep, hal tersebut

Apabila pengadilan telah menjatuhkan putusan mengenai pembayaran uang pengganti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Ayat (1) huruf b, maka terpidana diberi waktu

1) Adapun upaya yang dilakukan pihak Kejaksaan (Kejaksaan Tinggi Bali) dalam hal telah terjadinya tunggakan pembayaran uang pengganti oleh terpidana tindak pidana