ABSTRACT
This research aims to find out the sticky costs concept that happened in Indonesian banking industry. Sticky costs can be observed by costs increase more when activity rises than costs decrease when activity falls. This research uses a sample of rural banks which operating in Central Java. With purposive sampling method obtained by 231 rural banks as the research sample. The data in this research which based from rural banks financial statements obtained from official website Bank Indonesia. The dependent variable is logarithm of total costs and logarithm of total income, dummy variable of income decrease and asset intensity as independent variables. Random effects regression model has been used in this research.
The results of this research showed that sticky costs didn’t happened in rural banks. However, the results also showed that assets intensity influence sticky costs in rural banks.
SARIPATI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah konsep kelengketan biaya terjadi pada industri perbankan di Indonesia. Kelengketan biaya dapat dilihat dari perubahan biaya yang lebih besar ketika aktivitas meningkat dibandingkan dengan perubahan biaya ketika aktivitas menurun. Penelitian ini menggunakan sampel Bank Perkreditan Rakyat yang beroperasi di Jawa Tengah. Dengan metode purposif sampling diperoleh 231 BPR sebagai sampel penelitian. Data dalam penelitian berasal dari laporan keuangan BPR tahun 2009-2011 yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah logaritma total biaya dan logaritma total pendapatan, dummy penurunan pendapatan, dummy intensitas aset sebagai variabel independen. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Effects Regression Model.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat kelengketan biaya pada BPR. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas aset mempengaruhi kelengketan biaya pada BPR.