• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah berbasis kontinuitas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sejarah berbasis kontinuitas."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

,

ISSN 1410-895X

EFORMASI INDONESIA

SPOKEN AND SILENT WITNESS:

REPRESENTATIONS

OF THE 1965 TRAGEDY

IN INDONESIAN COLLECTIVE MEMORY

YOSEPH YAPI TAUM

SEJARAH BERBASIS KONTINUITAS

H. PURWANTA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BERBASIS KOMPETENSI:

SUATU ANALISIS DESKRIPTIF

DARSITI

LEMBAGA PENELITIAN

DAN PENGABDIAN KEPADAMASYARAKAT

UNIVERSITAS SANATADHARMA

(2)

vi

DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR ... :':...

iii

DAFfAR ISi

... ... . ... .. ... ... . ... ... ... .. .

vii

1. SPOKEN AND SIIENT WITNESS:

REPRESENTATIONS OF

TIIE 1965

TRAGEDY

IN INDONESIAN COllECTIVE MEMORY...

1

Abstract...

1

1.1 Introduction .. . .. .. . .. .. .. .... .. . .. ... . . . ... . .. .. .. .. . . ... . . .. . . .. . . ... . .. .. . .

2

1.2 A Glimpse into History: PKI and the 1965 Tragedy .... . ...

3

1.3 Anticommunist Campaign as a Cornerstone

of the New Order ...

5

1.4 Making and Evoking Memory . ... ... ... .... .. .. ...

8

1.5 Against the Amnesia: The Role of Indonesian Writers .. . . .. 12

1.6 Concluding Remarks... 17

Bibliography... 19

Footnotes . . . ... . . ... ... ... . .. 23

2.

SEJARAH BERBASIS KONTINUITAS

... .... ... . .. ...

27

2.1 Pengantar . . .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. ... . . .. . . .. .. .. . . ... ... .. . . ... .. .. . .... . .. 27

2.2 Dominasi Wacana Perubahan .. .. .. . . . .. .. .. .. .. . .. ... .. .. .. .. .. .. .. ... 29

2.3 Sejarah Berbasis Kontinuitas ... ... ... ... ... .... 33

2.4 Penutup ... .... . . ... ... ... . . . ... 40

Catatan Kaki ... . .. .. .. .... ... . . .. ... . . . .. . .. .. .. .. . . .. ... ... . . . 41

3.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA

DAN

SASTRA

INDONESIA

BERBASIS KOMPETENSI:

SUATIJ

ANALISIS

DESKRIPTIF

...

43

3.1 Pendahuluan ... 43

3.2 Identifikasi Masalah . . . ... .. . . .. . . . .. . . . .. . . .. .. .. .. .. .. . .. .. . . .. ... 45

3.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan . .. ... ... .. . . . ... .. .. ... .. .. . . 47

(3)

.au-4

1::+--"".

~"',

...

,

26

J

...--SEJARAH

BERBASIS KONTINUlTM

H.

PUl"Nlntl

,

2.1 Pengantar

Setiap Hmu pengetahuan dan teknologi diciptakan oleh nUUlulla

yang terikat ruang dan waktu untuk memenuhi idealisme tcrtentu,

termasuk

di

dalamnya Hmu sejarah. Dari sudut pandang ini, masyarakat

manusia menciptakan Hmu sejarah tentu mempunyai maksud.

Pertanyaan yang kemudian muneul adalah maksud apakah yanll

ada di benak masyarakat saat mencipta Hmu sejarah?

Seeara akademis dipahami bahwa sejarah bertugas menjelaskan

peristiwa yang terjadi di masa lampau subjektif mungkin atau

mendekati realitas objektif dari peristiwa yang dijelaskan. Mungkinkah?

Apabila kedekatan dengan realitas objektif sebagai tujuan, maka sejarah

akan selalu gagal dalam menunaikan tugasnya. Setiap peristiwa terjadi

dalam waktu tertentu dan kemudian hilimg. Dari sudut pandang ini,

tidak mungkin melakukan pembandingan antara eksplanasi sejarah

dengan peristiwa sejarah untuk mengukur tingkat objektifitasnya.

1

(4)

_"Cd,Ac.•,

>.

a...4

-e~

~'WIIIo""

terhadap realitas objektif. Dengan kata lain, sumber sejarah tidak

lagi dapat ditempatkan

semata~mata

mencitrakan realitas objektif

suatu peristiwa sejarah, tetapi sudah seharusnya ditempatkan sebagai

hasil pemaknaan atau waeana dari pembuat sumber sejarah.

Saat sumber sejarah menjadi teks yang otopom ditemukan dan

dibaea oleh para arkheolog atau sejarawan, maka p,emaknaan dan

proses produksi waeana kembali terulang. Seiring dengan itu, distorsi,

deviasi dan bahkan mungkin destruksi makna juga sangat terbuka

untuk terjadi lagi dan kali ini pelakunya adalah arkheolog atau

sejarawan yang tentu saja memiliki latar kehidupan dan kepentingan

berbeda dengan pembuat sumber. Dari sudut pandang ini, eksplanasi

sejarah yang terkandung pada historiografi juga tidak dapat

ditempatkan sebagai representasi dari realitas objektif, tetapi lebih

sebagai waeana yang diproduksi oleh sejarawan sesuai dengan

idealismenya dan

kaidah~kaidah

yang telah disepakati.

Waeana yang terkandung dalam eksplanasi sejarah itu pulalah

yang dari awal masa reformasi sampai sekarang hangat dibicarakan

orang. Bahkan kemudian melahirkan pandangan bahwa telah terjadi

penggelapan sejarah dan pada tingkat selanjutnya memuneulkan

tuntutan untuk dilakukannya pelurusan sejarah.

2

Terlepas dari kuat

tidaknya argumen yang dinarasikan untuk mengkritik waeana dalam

karya sejarah masa Orde Baru, berbagai kalangan sejarawan tidak

setuju dengan penggunaan kata penggelapan dan pelurusan. Istilah

pelurusan akan memberi kesan dan pesan kepada pembaea ten tang

adanya sejarah yang bengkok (gelap) dan sekaIigus mengklaim bahwa

eksplanasi sejarahnya adalah paling benar.

Kesadaran akan terdapatnya tumpukan waeana pada eksplanasi

sejarah melahirkan pemahaman bahwa klaim sebagai paling benar

merupakan sesuatu yang tabu dalam ilmu sejarah. Disadari sepenuhnya

bahwa kebenaran yang disampaikan melalui tulisan sejarah adalah

bukan kebenaran final yang dapat ditulis dengan "K" huruf kapital.

Sebaliknya. kebenaran yang terdapat pada eksplanasi sejarah

merupakan kebenaran dengan huruf

Uk"

keeil, yang tidak lain

merupakan waeana yang diproduksi oleh sejarawan sesuai dengan

kaidah akademik yang telah disepakati, sehingga setiap saat terbuka

untuk diperbaiki, disempurnakan atau bahkan digantL

Sejarah Berbasis Kontinuitas

" ... sejarah selalu bisa ditulis ulang. Jangan mengunakan istilah

'pelurusan sejarah'. Saya selalu menggunakan istilah 'penulisan

ulang sejarah', karena itu adalah hal yang wajar. Misalnya, kalau

ada fakta baru, kenapa tidak, ya

kan.

Coba lihat sekarang, banyak

sekali buku yang beredar di pasar," jelasnya

3

2.2 Dominasi Wacana Perubahan

Salah satu waeana yang kuat dinarasikan selama Orde Baru adalah

perubahan. Melalui pembangunan yang dijadikan ikon pada saat

itu, pemerintah berusaha untuk mengubah masyarakat Indonesia dari

agraris menjadi industri. Kiranya belum terhapus dari ingatan kolektif

kita, betapa bangganya ketika kelas tertentu dari masyarakat kita

menyandang gelar sebagai agen perubahan atau agent ofsocial change.

Historiografi Indonesia sebagai produk anak zaman, tentu saja

• tidak dapat lepas dari dominasi waeana perubahan. Hal itu tampak

dari berbagai narasi sejarah yang dihasilkan selama Orde Baru.

Beberapa unsur yang seeara kuat dinarasikan oleh sejarawan

antara lain sebagai berikut.

2.2.1 Konstanta dan Varlabel

;;t

Salah satu waeana yang kuat dinarasikan selama Orde Baru

adalah perubahan. Melalui pembangunan yang dijadikan ikon pada

saat itu, pemerintah berusaha untuk mengubah masyarakat Indonesia

dari agraris rnenjadi industri. Kiranya belum terhapus dari ingatan

kolektif kita, betapa bangganya ketika kelas tertentu dari masyarakat

kita menyandang gelar sebagai agen perubahan atau

agent of social

change sebagai berikut.

Historiografi Indonesia sebagai produk anak zaman, tentu saja

tidak dapat lepas dari dorninasi waeana perubahan. Hal itu tampak

dari berbagai narasi sejarah yang dihasilkan selama Orde Baru. Salah

satu unsur terpenting pada historiografi Indonesia periode Orde Baru

i

adalah eksplanasi sejarah masyarakat Indonesia yang lebih banyak

I

ditampilkan dalam waeana ketergantungan terhadap berbagai kekuatan

~.

di luar masyarakat Indonesia, seperti kebudayaan India, Arab, dan

Barat.

5

Penempatan kekuatan luar sebagai konstanta dan masyarakat

SF

l

28

(5)

Indonesia sebagai variabel tergantung, menjadikan eksplanasi sejarah

didominasi oleh wac ana yang menarasikan bahwa kehidupan

masyarakat dalam alur keharusan berubah.6

.

Untuk mendukung wacana yang disampaikan, sebagai.gambaran,

sejarawan menarasikan bangsa India yang agraris sebagai pelaut

ulung. Mereka berhasil mengarungi samudera untuk mengubah

bangsa maritim Nusantara yang saat itu takjelas aktivitasnya. Bahkan

tidak segan-segan Hindu yang merupakan tradisi atau adat istiadat

India oleh sejarawan ditampilkan sebagai agama dakwah yang siap

melakukan pasifikasi kultural dengan didukung kaum Brahmana,

Ksatria, dan Waisya. Eksplanasi sejarah untuk periode itu mewacanakan

dengan kuat bahwa kebudayaan India datang dan menjadikan

masyarakat Nusantara berubah menjadi beragama Hindu. Wacana

yang sarna juga diproduksi untuk ekspalanasi sejarah periode

berikutnya. Ketika pedagang Arab datang, masyarakat Indonesia

berubah menjadi Islam, dan ketika Barat datang masyarakat pun harus

berubah menjadi kuli dan Kristen.

Dengan menempatkan masyarakat Indonesia sebagai obyek

penyebaran kebudayaan luar, disadari ataupun tidak, sejarawan dan

guru sejarah telah menginfuskan wacana ke benak masyarakat luas

bahwa kebudayaan India, Arab, dan Barat sebagai kekuatan pengubah

masyarakat Indonesia. Tanpa kehadiran kebudayaan luar, masyarakat

Indonesia adalah bukan siapa-siapa dan tak berarti apa pun

(nobody

and nothing).

2.2.2 Sindrom Rendah Diri

Akibat "pengarahan opini publik" yang dilakukan melalui

eksplanasi sejarah, terutama oleh sejarawan akademis sebagai pemilik

otoritas terhadap pengolahan masa lampau, masyarakat Indonesia

sebagai pembaca historiografi secara pelan tetapi pasti memiliki

sindrom rendah diri. Masyarakat merasa tak diberi warisan satu hal

pun yang positif atau berharga oleh leluhur mereka. Setiap membaca

sejarah, yang ditemui hanyalah kebiadaban, kebodohan, kemiskinan,

dan kekolotan nenek moyang. Sebaliknya, kekuatan luar selalu

dipandang sebagai pembawa pencerahan yang pada kadar tertentu

mampu memajukan masyarakat Indonesia. Kekuatan yang "memaksa"

30

.-....-

...

,~"""'

...

-

...

Sejarah Berbasis Kontinuitas

masyarakat Indonesia mengubah sesuai dengan "kehendak" kekuatan

luar tersebut. Sebagai contoh, banyak ditemukan bangunan candi

diwacanakan sebagai berubah masyarakat Indonesia menjadi Hindu.

Pandangan itu menjadikan dalam darah pembaca sejarah mengalir

"kebenaran" bahwa masyarakat Indonesia memang sungguh lebih

rendah kebudayaannya apabila dibandingkan dengan bangsa-bangsa

lain, terutama bangsa India.

Posisi paling tinggi masyarakat Indonesia seakan hanya sebagai

peniru yang kreatif kalau bukan

copycat.

Sindrom rendah diri itu

semakin membesar ketika dinyatakan bahwa pembuatan patung raja

yang ditempatkan di dalam candi sebagai perwujudan konsep dewa

raja. Melalui wacana yang diproduksi para sejarawan, masyarakat

Indonesia belajar bahwa leluhur mereka selain berposisi peniru juga

memiliki sifat otoriter (sewenang-wenang). Hal yang sarna juga terjadi

ketika serangan Mataram ke Jawa Timur diwacanakan sebagai

manifestasi usaha penciptaan hegemoni. Analisis Mataram

semata-mata sebagai kerajaan yang haus kekuasaan, akan berdampak pada

ketidakbersediaan masyarakat Yogyakarta sebagai pembaca

historiografi untuk menempatkan raja-raja Mataram sebagai pemimpin

yang pantas dihormati dan menempati sudut ingatan kolektif mereka.

2.2.3 Sejarah Tanpa Masyarakat

;'<,

dan Masyarakat Tanpa Sejarah

Selain sindrom rendah diri, penenwatan Indonesia pada posisi

l

selalu tergantung terhadap pengaruh asing, juga menjadikan

11,'

~ii

masyarakat cenderung menolak eksplanasi sejarah sebagai masa

lampau mereka. Masyarakat memahami bahwa eksplanasi sejarah

selalu "bukan tentang kami". Sejarah hanya menceritakan tentang

kiprah kekuatan luar atau "mereka" di Indonesia. Sindiran bahwa

historiografi Indonesia merupakan sejarah tanpa masyarakat kiranya

cukup tepat untuk menggambarkan relasi eksplanasi sejarah dengan

masyarakat sebagai pembacanya.

7

Buku-buku sejarah tidak diminati

dan pendidikan sejarah sebagai mata pelajaran yang membosankan.

Dari sudut pandang ini, peminggiran sejarah yang dilakukan

masyarakat menjadi dapat dimaknai sebagai langkah pencegahan

terhadap berlarutnya kerusakan.

.

(6)

~

1::+---

~"'

...

Penolakan masyarakat tentu tidak mungkin disuarakan, karena

mereka tak lagi mampu bersuara. Mereka secara perlahan telah

kehilangan keterampilan dan sistem reproduksi masa lampau, terutama

sejak seminar sejarah nasional pertama di Yogyakarta pada tahun

1957 yang mewacanakan pentingnya metode sejarah dalam sistem

produksi historiografi Indonesia.

8

Hanya sejarawan akademik yang

memiIiki otoritas untuk menyuarakan wacananya melalui rekonstruksi

mas a lampau.

Selain diam-diam menolak wacana yang diproduksi oleh sejarah,

masyarakat juga merasa tidak memiliki banyak manfaat dad belajar

sejarah yang diproduksi oleh sejarawan akademik. Meski oleh guru

sejarah dan para sejarawan dipropagandakan pentingnya kesadaran

sejarah, masyarakat mengalurkan hidup mereka tanpa berlandas

sejarah. Masyarakat meninggalkan sejarah dan hidup tanpa sejarah.

2.2.4 Indonesia Trendy

Wacana perubahan yang dinarasikan oleh historiografi menjadikan

masyarakat tidak memiIiki apa pun dari masa lampau yang dapat

dijadikan pegangan hidup ketika zaman global didatangkan. Pada

pertengahan dasa warsa sembilan puluhan Presiden Soeharto sebagai

pemimpin Indonesia saat itu menyatakan "mau tidak mau, suka tidak

suka, siap tidak siap kita tidak bisa menghindar dari arus besar

globalisasi».

9

Pernyataan itu mengindikasikan akan ketidakberdayaan

masyarakat Indonesia untuk mengambil sikap tertentu sebagai

makhluk yang otonom dan rasional. Seakan satu-satunya kemungkinan

hanyalah pasrah kemana pun pusaran global akan membawa. Apabila

arus global menjadikan jilbab sebagai ikon kebangkitan Islam, maka

masyarakat pun suka tidak suka harus menerimanya. Sebaliknya,

apabila pakaian model tank top menjadi simbol kebebasan kaum

perempuan, mau tidak mau mereka juga harus menerimanya. Oleh

karena itu, tidak perlu heran apabila kemudian jilbab dipadukan dengan

pakaian ketat ala tank top oleh generasi muda Indonesia.'

Bangsa Indonesia telah menjelma menjadi masyarakat trendy,

yaitu mengikuti apa pun yang terjadi untuk tidak dikatakan sebagai

ketinggalan zaman. Ketrendian pun tampak dari generasi muda

32

Sejarah Berbasis Kontinuitas

Indonesia yang tidak lagi memiliki ikatan emosional dengan tanah

tumpah darahnya dan sangat siap menjadi warga global:

Ask young Indonesians today what makes them Indonesians, and

the answer may likely surprise, or disappoint you.

"I'm Indonesian because I was born in Indonesia and I'm

a

citizen

of Indonesia, I just have to live with that," Intan Nirwani.

a

14-year-old high school student, said when she was asked about what

it meant being an Indonesian.

Swastika,

24,

an anchor at

a

TV station and also Javanese, gave

a

similar answer.

"It's just

a

statistical status, I mean ... you are Indonesian because

your ID and your passport say so," Swastika stated.

It may be

a

false assumption to say that Intan and Swastika represent

the general feeling of Indonesia's younger generation about their

country, but their answers reflect

a

growing trend among the younger

generation. They seem to have grown further away from the sense of

being Indonesian that was still very much alive among the previous

generations.

For many of today 's young people, being Indonesian means nothing

more than

a

"geographical fact"

-

because they were born and raised

in the country. Nothing more, nothing less.

Ramadhani,

22,

a

high school dropout and

a

street beggar, and

Ismail,

17, a

student at the Santi Rama school for the disabled,

said they were Indonesians only because they lived here.

10

2.3 Sejarab Berbasis Kontinuitas

Generasi yang rendah diri, yang hidup tanpa masa lalu dan

trendy

itukah yang hendak dibentuk oleh sejarawan? Tentu saja tidak.

Tak seorang sejarawan pun menghendaki generasi baru Indonesia

hidup tanpa identitas. Sebaliknya, sejarawan menghendaki lahirnya

generasi baru Indonesia yang memiliki identitas kokoh, nasionalis,

dan humanis. Permasalahan yang kemudian muncul adalah bagaimana

cara untuk memproduksi eksplanasi sejarah yang mampu mengantar

ke tujuan tersebut? Adalah menjadi tugas semua orang yang

berkecimpung dalam dunia sejarah untuk mencari terobosan dan

menemukan wacana eksplanasi sejarah yang pas untuk bangsa

(7)

Sejarah Berbasis Kontinuitas

a....4

l:+'--

~"',

....:-Indonesia. Eksplanasi yang mampu menjadikan sejarah sebagai

house

of solutlon for contemporary Indones£an problems.

Salah satu model

eksplanasi sejarah yang ditawarkan melalui tulisan ini adafah Sejarah

Berbasis Kontinuitas.

2.3.1 Fungsi Sejarah

Pada semua komunitas, ekspalanasi sejarah secara turun-temurun

difungsikan sebagai media pewaris identitas. Melalui eksplanasi sejarah

yang dilakukan, masyarakat mengharapkan generasi baru menjadi

memahami siapa diri mereka dan ke mana hidup harus diarahkan,

meyakini berbagai keutamaan yang dijadikan landasan untuk

mengarungi dan memaknai kehidupan masa kini dan mendatang.

Salah satu contoh bagaimana masyarakat menghidupi

identitasnya, dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat

Wotgaleh, Yogyakarta. Mereka mengidentifikasi diri sebagai

masyarakat pemberani yang tak mengenal rasa takut untuk membela

kebenaran yang diyakini. Oleh masyarakat sekitar, masyarakat

Wotgaleh diidentifikasi sebagai tukang berkelahi. Identitas Wotgaleh

tersebut berakar dari keyakinan bahwa mereka merupakan pengikut

setia Pangeran Purboyo, panglima perang sakti kerajaan Mataram

dan pemilik perdikan Wotgaleh, yang tidak pernah mengenal rasa

takut.

Untuk menghidupi identitas kolektifnya, masyarakat Wotgaleh

membuat eksplanasi sejarah tentang kehebatan Pangeran Purboyo

yang disampaikan kepada generasi muda melalui pertemuan rutin di

Masjid Sulthoni. Identitas tersebut sampai sekarang tetap dihidupi,

sehingga generasi baru mereka mewarisi sikap pan tang menyerah

untuk meminta kembalinya kampung Wotgaleh yang telah menjadi

milik Bandara Adisucipto.

Hal yang sarna juga dilakukan oleh bangsa Eropa ketika membuat

eksplanasi sejarahnya:

Why all the emphasis on the Greeks? It is because the Greeks were

the first people in ancient times who thought and acted much like

us. They displayed a keen intellectual curiosity, which led to

speculation on almost every subject. They also had a strong

individualistic spirit, and would not accept any law, rule or fact

just because somebodyY

34

Salah satu sifat identitas kolektif adalah unik, sehingga model

eksplanasi sejarah pun bersifat unik. Masyarakat yang menempatkan

individualisme, rasionalisme, dan empirisme sebagai keutamaan akan

memiliki model eksplanasi sejarah yang berbeda dengan masyarakat

yang menempatkan kekerabatan dan keselarasan sebagai keutamaan.

Perbedaan model eksplanasijuga dapat disimak pada masyarakat tulis

dan masyarakat lisan. Pada masyarakat berbudaya tulis, orang

cenderung lebih mempercayai eksplanasi dan sumber yang berbentuk

tulisan dari pada lisan. Sebagai gambaran adalah perkembangan

ilmu sejarah. Pencarian sumber primer tertulis, seperti dokumen,

catatan harian dan sebagainya, menjadi bagian yang sangat penting

dalam ilmu sejarah. Tersendatnya perkembangan sejarah lisan di lain

pihak merupakan manifestasi dari kekurangpercayaan terhadap

sumber lisan.12

Sebaliknya, pada masyarakat berbudaya lisan, orang lebih

mempercayai ucapan lisan dari pada tulisan. Indonesia yang pada

awalnya sebagai masyarakat yang berbudaya lisan, secara

turun-temurun melakukan eksplanasi sejarah secara lisan. Masyarakat

dengan tekun mendengarkan tetua yang mengkisahkan riwayat cikal

bakal kampung mereka saat dilakukan upacara ruwahan. Bagi anggota

masyarakat yang segenerasi atau satu dua tingkat di bawah cikal bakal

akan dapat secara lebih detil mengingat berbagai peristiwa yang

dikisahkan oleh tetua kampung. Akan tetapi, seiring dengan perjalanan

waktu dan pergantian sejumlah generasi, ingatan akan peristiwa

detil menipis dan tergantikan oleh ingatan tentang peristiwa secara

global dan akhirnya yang tertinggal adalah ingatan tentang nilai dari

sebuah peristiwa yang dikisahkan. Pada tahap ini, fenomena historis

yang dijelaskan sangat mungkin berubah bentuk menjadi cerita rakyat

atau legel1da yang tidak jarang dibumbui dengan proses mistifikasi.

Meskipul1 terdapat perbedaan model eksplanasi sejarah an

tar-kebudayaan, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sarna, yaitu

mewariskan identitas kultural. Dari perspektif ini, eksplanasi sejarah

akan dipandang baik oleh masyarakat apabila mampu menjadi

media pewarisan identitas kolektif mereka. Eksplanasi sejarah yang

mampu menjadikan generasi baru bangga terhadap kebudayaan dan

menjadi bagian dari masyarakat dimana mereka tinggal.

(8)

~

1:..."..

~J.

..,...

Bagaimana kalau eksplanasi sejarah tidak memenuhi fungsi

untuk mewariskan identitas kultural atau bahkan mendestruksinya?

Dapat diprediksi akibatnya, yaitu lahirnya generasi baru yang tidak

memiliki identitas kultural. Sartono menjelaskan:

Tanpa identitas, sukar bahkan mustahil melakukan kotnunikasi

dalam masyarakat. Identitas mendefinisikan status dan peran

seseorang, mencakup ciri·ciri pokok seseorang baik yang fisik

maupun sosial·budaya. Jika seseorang kehilangan memori, antara

lain karena senilitas atau penyakit syaraf, timbullah pada dirinya

kekacauan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Kecuali tidak

mampu mengenal identitas dirinya sendiri, dia juga tidak dapat

menentukan identitas orang lain. Akibatnya ialah miskomunikasi

terus menerus.13

Selain memiliki fungsi sebagai pewaris identitas kultural,

eksplanasi sejarah juga memiliki fungsi untuk menjaga kohesivitas

sosial kontemporer. Dalam rangka mencapai cita-cita kolektif,

masyarakat menghadapi berbagai permasalahan, baik berupa

persaingan, konflik maupun perang, yang tidak jarang mengancam

kepaduan kehidupan mereka sebagai komunitas. Untuk memperoleh

solusi yang tepat, masyarakat akan bertanya kepada sejarah. Dalam

konteks ini, eksplanasi sejarah sudah seharusnya mampu menyumbang

solusi terhadap problem aktual yang sedang dihadapi. Sejarah

dikodratkan menjadi basis data yang berupa kumpulan solusi semua

permasalahan hidup manusia. OIeh karena itu, melalui koleksinya

sejarah memiliki tanggungjawab untuk memberikan eksplanasi

berbagai peristiwa mas a lampau yang memiliki relevansi tinggi

terhadap problem aktual, sehingga masyarakat mampu mengambil

langkah yang tepat dalam usaha mengembalikan kohesivitas sosialnya.

Salah satu usaha untuk menjadikan eksplanasi sejarah sebagai

sumber solusi bagi problem aktual masyarakat adalah tulisan Sartono

Kartodirdjo saat menanggapi gejolak masyarakat di Way]epara,

Talangsari, Lampung. Dengan membahas gerakan protes petani akhir

abad XIX dan awal abad XX. dia berusaha menyatakan bahwa terdapat

kemiripan pola dengan gerakan protes di Way]epara.

36

Sejarah Berbasis Kontinuitas

Dipandang dengan perspektif sejarah, Peristiwa Lampung tidak

merupakan kejutan sejarah karena dalam pola, struktur dan

kecenderungan tidak banyak berbeda dengan peristiwa·peristiwa

gerakan protes petani yang legio (massal) itu. Frekuensinya masa

kini jauh berkurang dan dengan pengetahuan kita mengenai sifat

dan hakekatnya yang lebih luas, kiranya relatif lebih gampang

juga diketemukan pendekatan yang efektif dan bijaksana selaras

dengan etos Bangsa Indonesia.a

Dengan demikian, sejarah memiliki tanggungjawab terhadap

terjaganya kohesivitas sosiaL Sejarah memiliki kewajiban ikut

mendorong semua lapisan masyarakat untuk menjunjung tinggi

berbagai kesepakatan publik yang telah dicapai berdasar hikmat

kebijaksanaan. Melalui eksplanasi diakronisnya, sejarah memiliki

kesempatan luas untuk meninjau secara kritis berbagai kesepakatan

publik, sehingga setiap anggota masyarakat memiliki kebanggaan

rasional untuk mengikuti sistem yang berlaku.

Selain memenuhi fungsi kultural dan sosial, dewasa ini eksplanasi

sejarah juga dituntut untuk dapat memenuhi kriteria-kriteria akademis.

sehingga uraiannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Kriteria ini secara kuat diwacanakan sejak kebudayaan Eropa (pada

masa kinijuga dikenal sebagai kebudayaan Barat) mendominasi dunia

dan berbagai aspeknya ditempatkan sebagai ukuran "kebenaran

universal". OIeh karen a kebudayaan Eropa antara lain menempatkan

objektivitas, rasionalitas dan empirisme sebagai kriteria kebenaran,

maka sejarah sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan juga

menempatkan ketiganya sebagai ukuran kebenaran (baca: kebaikan).

Untuk mencapai sasaran ilmiahnya, yaitu penjelasan sejarah yang

objektif, rasional dan didukung dengan bukti-bukti empiris, ilmu sejarah

mengembangkan berbagai cara yang terangkum dalam metode dan

metodologinya.

2.3.2 Sejarab Berbasis Kontinuitas sebagai Alternatif

Alternatif yang mungkin ditempuh untuk memproduksi eksplanasi

sejarah yang mampu menjadi media pewarisan identitas kultural,

menegakkan kohesivitas sosial dan sekaligus memenuhi kaidah

keilmuan, adalah dengan mengembangkan sejarah berbasis

kontinuitas. Secara tradisi, ilmu sejarah mengkaji dua aspek, yaitu

(9)

a...c.

~+

....-

~.&

...

change

dan

continuity.

Bagai dua sisi pada mata uang, kedua aspek

itu seharusnya selalu ada pada setiap eksplanasi sejarah. Akan tetapi,

oleh para

agent

0/

social change

di Indonesia aspek kontinuitas hampir

tidak pernah ternarasikan, untuk tidak mengatakan ditenggelamkan.

Sejarah Berbasis Kontinuitas justru menempatkan· aspek

kontinuitas sebagai jiwa dari eksplanasi sejarah. Salah satu alternatifnya

adalah dengan menempatkan identitas kolektif sebagai unsur utama

dari kontinuitas. Dengan kata lain, peristiwa sejarah dipahami sebagai

tindakan simbolik masyarakat untuk mempertahankan dan

mengembangkan kehidupan dengan berlandas identitas kolektifnya.

Perubahan yang terdapat pada setiap kejadian sejarah ditempatkan

dalam kerangka mempertahankan dan mengembangkan identitas

kultural tersebut.

Bangunan candi yang banyak terdapat di Indonesia, akan lebih

objektif dan bermakna apabila ditempatkan sebagai pengembangan

bentuk penghormatan kepada orang tua atau yang dituakan dari

pad a dimaknai sebagai dominasi kebudayaan India di Indonesia.

Hal itu sesuai dengan pengertian

cinandi

pad a bahasa Jawa yang

berarti pemuliaan. Penempatan patung raja dalam candi juga akan

lebih masuk akal

(make sense)

apabila dimaknai sebagai manifestasi

penghormatan kepada orang tua dari pada perwujudan konsep

kekuasaan dewa-raja. Dengan demikian, penghormatan kepada orang

tua yang sekarang "masih" dihidupi oleh masyarakat menjadi

memperoleh peneguhan oleh eksplanasi sejarah. Peneguhan melalui

eksplanasi sejarah sangat penting untuk mengembangkan kepercayaan

did, sehingga masyarakat tidak ketakutan dan bahkan bangga

menjalankan penghormatan orang tua yang sudah meninggal (baca:

leluhur) meski dinegasikan sebagai musyrik atau bahkan kafir.

Sejajar dengan itu, serangan Mataram ke J awa Timur akan menjadi

lebih bermakna dan objektifbagi masyarakat Yogyakarta khususnya.

apabila dimaknai sebagai simbol perlawanan masyarakat pendukung

kebudayaan Jawa terhadap tekanan kebudayaan Arab dari pada sekedar

melakukan hegemoni politik. Pemaknaan itu mung kin dilakukan

apabila sejarawan bersedia menempatkan serangan tersebut

dalam satu kesatuan konteks tindakan simbolik Mataram untuk

menghidupkan kembali kebudayaan Jawa pada peristiwa sejarah

38

Sejarah Berbasis Kontinuitas

lainnya, seperti pembangunan makam Imogiri, penciptaan penanggalan

Jawa, penciptaan stratifikasi bahasa Jawa serta pengembangan

kerajinan bergambar manusia dan hewan. Apalagi kalau Yogyakarta

sebagai kota budaya saat ini juga dijadikan pertimbangan.

Eksplanasi sejarah yang mendasarkan diri pada kontinuitas akan

mampu memberikan penjelasan benang merah keutamaan yang

dihidupi masyarakat lampau, kini dan bahkan esok. Dekrit Presiden

5 Juli 1959 akan

meaningless

apabila ditempatkan sebagai tonggak

bagi muncul dan berkembangnya otoritarianisme pemerintahan

Soekarno. Akan lebih manusiawi apabila tindakan Soekarno

ditempatkan pada konteks identitas kulturalnya, yaitu usaha untuk

mewujudkan gotong royong sebagai jiwa sistem politik Indonesia.

Pemaknaan itu sesuai dengan alur pemikirannya, baik pada zaman

pergerakan maupun pidatonya pada sidang BPUPKI. Sebaliknya, sifat

anti perbedaan yang mewarnai pemerintahannya pada waktu-waktu

berikutnya juga akan menjadi dapat dijelaskan secara proporsional

dengan memperhitungkan dinamika politik, baik dalam negeri maupun

internasional sebagai satu kesatuan konteks.

Aspek kontinuitas menjadikan eksplanasi sejarah mampu

menjangkau penjelasan dinamika masyarakat Indonesia menurut

perspektif Indonesia. Dengan kata lain, sejarah berbasis kontinuitas

memungkinkan masa lampau dieksplorasi secara lebih otonom, karena

tidak tergantung pada kekuatan luar. Masyarakat Indonesia menjadi

konstanta dalam dinamika sejarahnya sendiri. Penempatan sebagai

konstanta tidak sekali-kali mengakibatkan eksplanasi sejarah menjadi

ultra nasionalis dan anti asing. Eksistensi pengaruh kekuatan asing

tidak dapat dinafikan dalam sejarah Indonesia, tetapi menjadi

berlebihan apabila ditempatkan sebagai determinan. Berbagai kajian

antropologis memperlihatkan bahwa pengaruh kekuatan asing tidak

pernah menjadikan masyarakat Indonesia pada masa lampau berubah

menjadi masyarakat berbudaya asing.

Selain mengembangkan otonomi sejarah Indonesia, penggunaan

kontinuitas identitas sosio-kultural Indonesia sebagai perspektif akan

menjadikan wacana yang diproduksi me1alui eksplanasi sejarah

memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan masyarakat

kontemporer. Masyarakat masa kini menjadi dapat memahami

(10)

Sejarah Berbasis Kontinuitas

nilai dari masa lampau yang harus ditempatkan sebagai keutamaan

untuk mengarungi kehidupan di masa sekarang dan sekaligus memberi

inspirasi bagi eksplorasi kreatif yang harus mereka lakukan untuk

mengembangkan diri ke masa depan. Hanya melalui pemahaman akan

identitas kulturalnya, masyarakat mampu mengembang-kan diri

dan memecahkan berbagai permasalahan kontemporer.

Sebagai bagian dari Fakultas Sastra, eksplanasi aspek kontinuitas

dari masa lampau akan mampu memberikan sumbangan besar dalam

pemaknaan semiotis terhadap berbagai fenomena aktual serta kajian

teks sastra masa lampau. Sebaliknya, sejarah juga dapat memperoleh

berbagai manfaat dari perkembangan hermeneutika dan semiotika

yang terjadi di dunia kebahasaan. Bahkan sekat-sekat yang

mengungkung ketiga program studi yang ada di Fakultas Sastra

menjadi sangat mungkin dicairkan dengan melakukan kajian bersama

dalam payung cultural studies.

2.4

Penutup

TImu sejarah secara kultural merupakan salah satu alat masyarakat

untuk mewujudkan peri kehidupan yang dicitakan. Oleh karena itu,

sudah selayaknya IImu Sejarah bertekun diri untuk menjadi alat

masyarakat dalam membangun kehidupan sesuai dengan tata nilainya.

Dengan kata lain IImu sejarah sudah seharusnya memenuhi fungsi

utamanya, yaitu sebagai alat pewaris identitas kultural dan pembangun

kohesivitas sosial masyarakat. Apabila dengan berbagai alasan justru

menempatkan diri berseberangan, maka akan banyak masalah yang

muncul. Selain masyarakat menolak historiografi yang dihasilkannya,

eIiminasi terhadap Ilmu Sejarah juga menjadi sangat mungkin terjadi.

40

Catatan

Kaki

Oleh karena kebenaran objektif tidak mungkin diperoleh,

maka

dalam ilmu sejarah

berlaku pengukuran khusus, yaitu korespondensi atau Gukungan sumber yang

memadai dan koherensi atau keselarasan dengan kebenaran umum. Simak ER.

Ankersmit, 1987, Refleksi Tentang Sejarah. Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta:

Gramedia, him. 1 10-117.

Protes ditujukan kepada eksplanasi sejarah resmi (official), terutama tentang

Peristiwa 1965 atau Gestapu. Kritik antara lain tentang tidak tercanturnnya

kelompok korban, etnis minoritas dan aspek tertentu dalam sejarah nasional.

Misalnya, Revrison Bawasir menyatakan bahwa sejarah tidak menjelaskan tentang

kewajiban Indonesia membayar utang Belanda sebesar 6,3 juta gulden pada pasca

KMB. Liliat Kompas 13 Agustus 2008.

Pikiran Rakyat, 2 Oktober 2003. Lihat juga wawancara Taufik Abdullah pada

Jakarta Post,

22 Januari 2006.

Agent

dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai penyalur. Apabila

kelas tertentu berposisi sebagai agent, siapakah yang bertindak sebagai perancang

atau engineer of social change?

Posisi Indonesia yang digambarkan sangat tergantung pada kekuatan luar dibahas

secara mendalam oleh Bambang Purwanto dengan istilah determinisme. Liliat

Bambang Purwanto, "Historisisme Bam dan Kesadaran Dekonstruktif: Kajian

Kritis tentang Historiografi Indonesiasentris" pada Humaniora volume XIII No.1 /

2001, hlm.36.

Wacana seperti itu mengingatkan penulis pada pemikiran Foucault ten tang

madness, Indonesia oleh sejarawan ditempatkan sebagai orang gila dan asing

sebagai obat mujarab yang mampu mengubahnya menjadi waras. Liliat Michael

Foucault, 1972,

The archeology of knowledge,

Routledge terdapat pada http:/ /

www.marxists.org/reference/subject/philosophy/works/fr/foucauI2.htm

khususnya chapter 3.

Lihat Henk Schulte Nordho1t, De-colonising Indonesian Historiography, Paper

delivered at the Centre for East and South-East Asian Studies public lecture series

"Focus Asia", 25-27 May, 2004 at Lund University, Sweden.

Pembahasan tentang isi

dari

seminar tersebut telah banyak dilakukan. lsi pokoknya

adalah perdebatan penulisan sejarah Indonesia antara kelompok Soedjatmoko

yang menekankan pentingnya penggunaan metodologi secara ketat dengan

kelompok Moh. Yamin yang menekankan mendesaknya kebutuhan masyarakat

akan pengembangan nasionalisme. Patut dis-ayangkan apabila hasil akhirnya

adalah bukan

win-win,

tetapi

win-lose

dengan korban di pihak pengembangan

(11)

aMo4~~~

nasionalisme. Perdebatan itu dengan menarik dibahas oleh Rommel Curaming,

Toward Reinventing Indonesian Nationalist Historiography

yang terdapat pada

http:1

Ikyotoreview.cseas.kyoto-u.ac.jP/issue/issue2/article_24s.html

Ungkapan sejenis berkali-kali disampaikan antara lain pada pidato

pertanggungjawaban presiden kepada MPR tanggal 1 Maret 1998.

lO

Jakarta Post,

16

Agustus

2003.

Hal senada diungkapkan olehAlfitra Sa1am, Biarlah

Nasionalisme Keindonesiaan Punah pada www.mediaindo.cojd tertanggal 28

Oktober 2004.

!l

http://www.xenohistorian.faithweb.comlindex.html

12

Bambang Purwanto membahas permasalahan ini dalam satu bab penuh untuk

mencoba meyakinkan bahwa sumber lisan tidak lebih rendah dari pada sumber

tertulis. Lihat Bambang Purwanto, Gagalnya Historiografi Indonesia?!.

Yogyakarta: Ombak,

2006.

Bagian 2.

13

Sartono Kartodirdjo, "Sejak Indische sampai Indonesia". Jakarta:

KiJmpas,

2005,

hlm.l14-11S.

14

Ibid.,

hlm.30.

Implementasi Pembelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia Berbasis Kompetensi:

Suatu Analisis Deskriptif

Darsiti

3.1 Pendahuluan

Bangsa Indonesia saat ini banyak menghadapi tantangan.

Tantangan tersebut antara lain era globalisasi dan reformasi dengan

arus teknologi yang sangat tinggi. Keadaan demikian, menurut Sudjadi

(Kedaulatan Rakyat,

25 Oktober 2001) kondisi tersebut menuntut

adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan sumber

daya manusia yang berkualitas diharapkan Indonesia mampu

berkompetisi baik dalam forum nasional, regional maupun

Internasional (Djohar MS,1999: 10 dan Zamroni, 2001: 33).

Menurut Djoyonegoro (Suyanto, 2001: 144) manusia berkualitas

adalah manusia yang (1) memiliki keahlian dalam suatu bidang

yang berkaitan dengan iptek, (2) mampu bekerja secara profesional

dengan berorientasi mutu dan keunggulan, dan (3) dapat menghasilkan

karya-karya unggul yang mampu bersaing secara global sebagai hasil

dari keahlian dan profesionalitasnya. Manusia berkualitas hanya dapat

dihasilkan melalui proses pendidikan. Dengan demikian, pendidikan

memiliki peranan penting dan sekaligus merupakan sarana paling

efektif dalam pembentukan manusia berkualitas.

Sementara itu, kenyataan menunjukkan bahwa hasil pendidikan

belum menunjukkan peru bahan yang berarti atau berkualitas rendah

(Suyanto, 2000: 4).

Ketimpangan yang terjadi antara harapan dan kenyataan

mengindikasikan bahwa 11asil pendidikan belum menggembirakan

alias gagal menghasilkan manusia-manusia berkualitas. Pendidikan

yang berkualitas rendah akan menghasilkan manusia-manusia

(12)

LE MB AR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU

PEER REVIEW

Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi

Judul Jurnal llmiah (Artikel)

Sejarah Berbasis Kontinuitas

Penulis Jurnal Ilmiah

Dr. Hieronymus Purwanta, M .A.

ldentitas Jurnal llmiah :

a)

Nama Jurnal

: Arah Reformasi

b)

N omorNolume

: No. 38/Volume 0

c)

Edisi (bulan/tahun) : Februari/2008

d)

Penerbit

: LPPM Universitas Sanata Dharma

e) Jumlah halaman

: 16 halaman

f) ISSN/ISBN

: ISSN 1410-895X

g) Uri

: httQs://reQository.usd.ac.id/5905/

Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah

Komponen yang

Inter

Nasional

Nilai Akhir

Inter

Nasional

Nasional

Yang

dinilai

nasional

Tidak

Terindeks

Bereputasi

nasional

Terakreditasi

Terakreditasi

DOAJ

diperoleh

Kelengkapan dan

kesesuaian isi Jurnal

1.00

0,85

(10%)

Ruang Lingkup dan

Kedalaman

3.00

2,55

Pembahasan (30%)

Kecukupan dan

Kemutakhiran Data/

3.00

2,55

Informasi dan

Metodologi (30%)

Kelengkapan Unsur

dan Kualitas Penerbit

3.00

2,55

(30%)

Total=100%

10.00

8,5

(13)

Komentar Per Reviewer :

1.

Tentang Kelengkapan dan Kesesuaian Unsur

2.

Tentang Ruang Lingkup dan Kedalaman Pembahasan

~

~

E_Et!_

te:z-3.

Kecukupan dan Kemutakhiran data serta Metodologi

7

4.

Kelengkapan Unsur Kualitas Penerbit

J

5.

Indikasi Plagiasi

M;Jt~

Vp

J

6.

Kesesuaian Bidang Ilmu

Surakarta

,~

et2017

(PROF. R. HERMANU JOEBAGIO M.PD.)

NPP/NI

: ] 9560303198603100]

Jabatan Akademik : Guru Besar (IV-b)

(14)

LE MB AR

HASIL PENILAIAN SEJA WAT SEBIDANG ATAU

PEER REVIEW

Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi

Judul Jurnal llmiah (Artikel)

Sejarah Berbasis Kontinuitas

Penulis Jurnal Ilmiah

Dr. Hieronymus Purwanta, M.A.

ldentitas Jurnal llmiah :

a)

NamaJurnal

: Arah Reformasi

b)

NomorNolume

: No. 38/Volume 0

c)

Edisi (bulan/tahun) : F ebruari/2008

d)

Penerbit

: LPPM Universitas Sanata Dharma

e) Jumlah halaman

: 16 halaman

f)

ISSN/ISBN

: ISSN 1410-895X

g) Uri

: httgs://regository.usd.ac.id/5905/

Nilai Maksimal Jurnal llmiah

Komponen yang

Inter

Nasional

Nasional

Nilai Akhir

Inter

Nasional

Yang

dinilai

nasional

nasional

Terakreditasi

Tidak

Terindeks

diperoleh

Bereputasi

Terakreditasi

DOAJ

Kelengkapan dan

kesesuaian isi Jurnal

1.00

1

(10%)

Ruang Lingkup dan

Kedalaman

3.00

2

Pembahasan (30%)

\

Kecukupan dan

Kemutakhiran Data/

3.00

2

Informasi dan

Metodologi (30%)

Kelengkapan Unsur

dan Kualitas Penerbit

3.00

3

(30%)

Total=100%

10.00

8

(15)

Komentar Per Reviewer :

1.

Tentang Kelengkapan dan Kesesuaian Unsur

A

cf\¥:€\.

lnemero"'\

UNur-

LWlt.tr

ko~a

llVYl\a

h dCAn

Serueti

de~

\u~n

ffi.\o~i

[}urna\,.

2.

Tentang Ruang Lingkup dan Kedalaman Pembahasan

~8\oo

m~loe1Vior-

·te\larO'fl

BlowUsari .\:erV\c.tdaf

3.

Kecukupan dan Kemutakhiran data serta

Metodolo~i

\)erMBrn\~nct"'

v\cAn

jt{Wtlbct11

c:.\Aur(illll°an

d.-t"ffeh

_Q-elur

4.

Kelengkapan Unsur Kualitas Penerbit

5.

Indikasi Plagiasi

6.

Kesesuaian Bidang Ilmu

Surakarta, 08 Maret 2017

(PROF. DR. SARIY ATUN M.PD., M.HUM.)

NPP/NIP .

:96103181989032001

Jabatan Akademik : Guru Besar (IV-b)

(16)

53% Unique

Total 34701 chars, 5013 words, 126 unique sentence(s).

Custom Writing Services

-

Paper writing service you can trust. Your assignment is our priority! Papers ready in 3 hours!

Proficient writing: top academic writers at your service 24/7! Receive a premium level paper!

@charset "UTF-8"; html{height:100%;padding-bottom:1px;} small,.small{font-size:0.9em;} .cssTable { margin:0px;padding:0px; width:100%; box-shadow: 10px 10px 5px

#888888; border:1px solid #ffffff; mozborderradiusbottomleft:0px; webkitborderbottomleftradius:0px; borderbottomleftradius:0px; mozborderradiusbottomright:0px;

-webkit-border-bottom-right-radius:0px; border-bottom-right-radius:0px; border-radius-topright:0px; -webkit-border-top-right-radius:0px; border-top-right-radius:0px;

-moz-border-radius-topleft:0px; -webkit-border-top-left-radius:0px; border-top-left-radius:0px; } .cssTable table { border-collapse: collapse; border-spacing: 0; width:100%; height:100%;

margin:0px;padding:0px; } .cssTable tr:last-child td:last-child { -moz-border-radius-bottomright:0px; -webkit-border-bottom-right-radius:0px; border-bottom-right-radius:0px; }

.cssTable table tr:first-child td:first-child { -moz-border-radius-topleft:0px; -webkit-border-top-left-radius:0px; border-top-left-radius:0px; } .cssTable table tr:first-child td:last-child

{ mozborderradiustopright:0px; webkitbordertoprightradius:0px; bordertoprightradius:0px; }.cssTable tr:lastchild td:firstchild{ mozborderradiusbottomleft:0px;

-webkit-border-bottom-left-radius:0px; border-bottom-left-radius:0px; } .cssTable tr:hover td{ color:#e5e5e5; } .cssTable td{ vertical-align:middle;

background-color:#fcfcfc; border:1px solid #ffffff; border-width:0px 1px 1px 0px; text-align:left; padding:7px; font-size:12px; font-family:Arial; font-weight:normal; color:#000000; } .cssTable

tr:last-child td { border-width:0px 1px 0px 0px; } .cssTable tr td:last-child { border-width:0px 0px 1px 0px; } .cssTable tr:last-child td:last-child { border-width:0px 0px 0px 0px; }

.cssTable tr:first-child td { background:-o-linear-gradient(bottom, #cccccc 5%, #cccccc 100%); background:-webkit-gradient( linear, left top, left bottom, color-stop(0.05, #cccccc),

color-stop(1, #cccccc) ); background:-moz-linear-gradient( center top, #cccccc 5%, #cccccc 100% ); filter:progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient(startColorstr="#cccccc",

endColorstr="#cccccc"); background: -o-linear-gradient(top,#cccccc,cccccc); background-color:#cccccc; border:0px solid #ffffff; text-align:center; border-width:0px 0px 1px 1px;

font-size:14px; font-family:Arial; font-weight:bold; color:#000000; } .cssTable tr:first-child:hover td { background:-o-linear-gradient(bottom, #cccccc 5%, #cccccc 100%);

background:-webkit-gradient( linear, left top, left bottom, color-stop(0.05, #cccccc), color-stop(1, #cccccc) ); background:-moz-linear-gradient( center top, #cccccc 5%, #cccccc

100% ); filter:progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient(startColorstr="#cccccc", endColorstr="#cccccc"); background: -o-linear-gradient(top,#cccccc,cccccc);

background-color:#cccccc; } .cssTable tr:first-child td:first-child { border-width:0px 0px 1px 0px; } .cssTable tr:first-child td:last-child { border-width:0px 0px 1px 1px; }

Results

Query

Domains (original links)

243,000 results

au-4 1::+--""

training.factor61.com youtube.com cisco.com

ocw.mit.edu ebay.com niap-ccevs.org

domain.com.au domain.com.au wattpad.com Free

Download | Mozilla Firefox® Web Browser

www.mozilla.orgDownload Firefox - the faster,

smarter, easier way to browse the web and all of

Yahoo Also Try samsung galaxy tab 3 tablet 10.1 &

quot1 quot 3-way metal corner braces1 quot led

lights ultra bright1 quote1 quot air impact

tools12345Next243,000 results

Unique

~"',

-JUDUL:

Sejarah Berbasis Kontinuitas

(17)

394 results

- SEJARAH BERBASIS KONTINUlTM

issuu.com chroniclingamerica.loc.gov

palni.contentdm.oclc.org

chroniclingamerica.loc.gov ehbritten.org

scribd.com eoinobrien.org

nyshistoricnewspapers.org scribd.com ufdc.ufl.edu

Unique

PUl"Nlntl ,

-Unique

1 Pengantar Setiap Hmu pengetahuan dan teknologi diciptakan oleh nUUlulla yang terikat ruang dan waktu untuk

memenuhi idealisme tcrtentu, termasuk di dalamnya Hmu sejarah

-Unique

Dari sudut pandang ini, masyarakat manusia menciptakan Hmu sejarah tentu mempunyai maksud

-5 results

Pertanyaan yang kemudian muneul adalah maksud apakah yanll ada di benak masyarakat saat mencipta Hmu

sejarah

hadi-historyeducation.blogspot.com

sejarawan.wordpress.com

sejarawan.wordpress.com

wandi.guru-indonesia.net arizaman.blogspot.com

Unique

Seeara akademis dipahami bahwa sejarah bertugas menjelaskan peristiwa yang terjadi di masa lampau subjektif

mungkin atau mendekati realitas objektif dari peristiwa yang dijelaskan

-Unique

Apabila kedekatan dengan realitas objektif sebagai tujuan, maka sejarah akan selalu gagal dalam menunaikan

tugasnya

-1 result

Setiap peristiwa terjadi dalam waktu tertentu dan kemudian hilimg

sites.google.com

2 results

Dari sudut pandang ini, tidak mungkin melakukan pembandingan antara eksplanasi sejarah dengan peristiwa

sejarah untuk mengukur tingkat objektifitasnya

sites.google.com sites.google.com

Unique

1 Selain ketidakmampuan menghadirkan kembali peristiwa sejarah, permasalahan lain adalah panjangnya jarak

antara peristiwa dengan eksplanasi sejarah

-Unique

Hal itu disebabkan oleh adanya perbedaan latar belakang kehidupan dan kepentingan antara penyusun sumber

sejarah dengan pelaku sejarah

-Unique

Dari sudut pandang ini, sumber sejarah lebih merupakan hasil pembacaan subjektif pembuat berita _"Cd,Ac

-Unique

4 -e~ ~'WIIIo"" terhadap realitas objektif

-Unique

Saat sumber sejarah menjadi teks yang otopom ditemukan dan dibaea oleh para arkheolog atau sejarawan, maka

p,emaknaan dan proses produksi waeana kembali terulang

-Unique

Waeana yang terkandung dalam eksplanasi sejarah itu pulalah yang dari awal masa reformasi sampai sekarang

hangat dibicarakan orang

(18)

-Unique

2 Terlepas dari kuat tidaknya argumen yang dinarasikan untuk mengkritik waeana dalam karya sejarah masa Orde

Baru, berbagai kalangan sejarawan tidak setuju dengan penggunaan kata penggelapan dan pelurusan

-1 result

Istilah pelurusan akan memberi kesan dan pesan kepada pembaea ten tang adanya sejarah yang bengkok (gelap)

dan sekaIigus mengklaim bahwa eksplanasi sejarahnya adalah paling benar

sites.google.com

7 results

Kesadaran akan terdapatnya tumpukan waeana pada eksplanasi sejarah melahirkan pemahaman bahwa klaim

sebagai paling benar merupakan sesuatu yang tabu dalam ilmu sejarah

sites.google.com anjarsetianingsih.blogspot.com

candikalaku.blogspot.com

dinamikagurusd.blogspot.co.id

dinamikagurusd.blogspot.co.id Free Download |

Mozilla Firefox® Web Browser

www.mozilla.orgDownload Firefox - the faster,

smarter, easier way to browse the web and all of

Yahoo 7 results

1 result

Disadari sepenuhnya bahwa kebenaran yang disampaikan melalui tulisan sejarah adalah bukan kebenaran final

yang dapat ditulis dengan "K" huruf kapital

sites.google.com

1 result

sejarah selalu bisa ditulis ulang

sites.google.com

1 result

Jangan mengunakan istilah 'pelurusan sejarah'

sites.google.com

1 result

Saya selalu menggunakan istilah 'penulisan ulang sejarah', karena itu adalah hal yang wajar

sites.google.com

Unique

Misalnya, kalau ada fakta baru, kenapa tidak, ya kan

-1 result

Coba lihat sekarang, banyak sekali buku yang beredar di pasar," jelasnya 3

sites.google.com

Unique

2 Dominasi Wacana Perubahan Salah satu waeana yang kuat dinarasikan selama Orde Baru adalah perubahan

-Unique

Melalui pembangunan yang dijadikan ikon pada saat itu, pemerintah berusaha untuk mengubah masyarakat

Indonesia dari agraris menjadi industri

-Unique

Kiranya belum terhapus dari ingatan kolektif kita, betapa bangganya ketika kelas tertentu dari masyarakat kita

menyandang gelar sebagai agen perubahan atau agent ofsocial change

-Unique

Historiografi Indonesia sebagai produk anak zaman, tentu saja • tidak dapat lepas dari dominasi waeana perubahan

-Unique

Hal itu tampak dari berbagai narasi sejarah yang dihasilkan selama Orde Baru

-Unique

Beberapa unsur yang seeara kuat dinarasikan oleh sejarawan antara lain sebagai berikut

-Unique

1 Konstanta dan Varlabel ;;t Salah satu waeana yang kuat dinarasikan selama Orde Baru adalah perubahan

(19)

-1 result

Kiranya belum terhapus dari ingatan kolektif kita, betapa bangganya ketika kelas tertentu dari masyarakat kita

menyandang gelar sebagai agen perubahan atau agent ofsocial change sebagai berikut

sites.google.com

1 result

Historiografi Indonesia sebagai produk anak zaman, tentu saja tidak dapat lepas dari dorninasi waeana perubahan

sites.google.com

1 result

Hal itu tampak dari berbagai narasi sejarah yang dihasilkan selama Orde Baru

sites.google.com

1 result

di luar masyarakat Indonesia, seperti kebudayaan India, Arab, dan Barat

sites.google.com

Unique

Untuk mendukung wacana yang disampaikan, sebagai

-Unique

gambaran, sejarawan menarasikan bangsa India yang agraris sebagai pelaut ulung

-Unique

Mereka berhasil mengarungi samudera untuk mengubah bangsa maritim Nusantara yang saat itu takjelas

aktivitasnya

-1 result

Eksplanasi sejarah untuk periode itu mewacanakan dengan kuat bahwa kebudayaan India datang dan menjadikan

masyarakat Nusantara berubah menjadi beragama Hindu

sites.google.com

Unique

Wacana yang sarna juga diproduksi untuk ekspalanasi sejarah periode berikutnya

-Unique

Ketika pedagang Arab datang, masyarakat Indonesia berubah menjadi Islam, dan ketika Barat datang masyarakat

pun harus berubah menjadi kuli dan Kristen

-2 results

Tanpa kehadiran kebudayaan luar, masyarakat Indonesia adalah bukan siapa-siapa dan tak berarti apa pun

(nobody and nothing)

sites.google.com sites.google.com

1 result

Masyarakat merasa tak diberi warisan satu hal pun yang positif atau berharga oleh leluhur mereka

sites.google.com

13,800 results

Setiap membaca sejarah, yang ditemui hanyalah kebiadaban, kebodohan, kemiskinan, dan kekolotan nenek

moyang

novrizalfikar123.blogspot.com

noviaasrumiati.wordpress.com

illaphuw.blogspot.com donxsaturniev.blogspot.com

dadangkadarusman.com zadandunia.blogspot.com

kantongilmuhukum.blogspot.com

ugmyfirmansyah13.blogspot.com jagatplay.com

jejakjejakjejak.wordpress.com

Unique

Sebaliknya, kekuatan luar selalu dipandang sebagai pembawa pencerahan yang pada kadar tertentu mampu

memajukan masyarakat Indonesia

-Unique

Kekuatan yang "memaksa" 30

-Unique

,~"""'

-1 result

Sejarah Berbasis Kontinuitas masyarakat Indonesia mengubah sesuai dengan "kehendak" kekuatan luar tersebut

sites.google.com

(20)

1 result

Pandangan itu menjadikan dalam darah pembaca sejarah mengalir "kebenaran" bahwa masyarakat Indonesia

memang sungguh lebih rendah kebudayaannya apabila dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, terutama

bangsa India

sites.google.com

5 results

Posisi paling tinggi masyarakat Indonesia seakan hanya sebagai peniru yang kreatif kalau bukan copycat

lifestyle.okezone.com kompasiana.com

brainly.co.id telaga.org jofipasi.wordpress.com

Unique

Sindrom rendah diri itu semakin membesar ketika dinyatakan bahwa pembuatan patung raja yang ditempatkan di

dalam candi sebagai perwujudan konsep dewa raja

-2 results

Melalui wacana yang diproduksi para sejarawan, masyarakat Indonesia belajar bahwa leluhur mereka selain

berposisi peniru juga memiliki sifat otoriter (sewenang-wenang)

sites.google.com sites.google.com

2 results

Hal yang sarna juga terjadi ketika serangan Mataram ke Jawa Timur diwacanakan sebagai manifestasi usaha

penciptaan hegemoni

sites.google.com sites.google.com

1 result

Masyarakat memahami bahwa eksplanasi sejarah selalu "bukan tentang kami"

sites.google.com

1 result

Sejarah hanya menceritakan tentang kiprah kekuatan luar atau "mereka" di Indonesia

sites.google.com

1 result

Sindiran bahwa historiografi Indonesia merupakan sejarah tanpa masyarakat kiranya cukup tepat untuk

menggambarkan relasi eksplanasi sejarah dengan masyarakat sebagai pembacanya

sites.google.com

14,500,000 results

7 Buku-buku sejarah tidak diminati dan pendidikan sejarah sebagai mata pelajaran yang membosankan

biblegateway.com cafepress.com

biblegateway.com ok.gov legis.nd.gov

dcregs.dc.gov usccb.org pacode.com

dollargeneral.com Free Download | Mozilla

Firefox® Web Browser www.mozilla.orgDownload

Firefox - the faster, smarter, easier way to browse

the web and all of Yahoo Also Try samsung galaxy

tab 3 tablet 10.1 & quot1 quote1 quot led lights

ultra bright1 quot 3-way metal corner braces1 quot

air impact tools12345Next14,500,000 results

Unique

Dari sudut pandang ini, peminggiran sejarah yang dilakukan masyarakat menjadi dapat dimaknai sebagai langkah

pencegahan terhadap berlarutnya kerusakan

-Unique

31 ~ 1::+--- ~"'

-5 results

Penolakan masyarakat tentu tidak mungkin disuarakan, karena mereka tak lagi mampu bersuara

ojs.unm.ac.id syajahratun.blogspot.com theglobal-

review.com download.portalgaruda.org

kompasiana.com

1 result

8 Hanya sejarawan akademik yang memiIiki otoritas untuk menyuarakan wacananya melalui rekonstruksi mas a

lampau

sites.google.com

(21)

-1 result

Meski oleh guru sejarah dan para sejarawan dipropagandakan pentingnya kesadaran sejarah, masyarakat

mengalurkan hidup mereka tanpa berlandas sejarah

sites.google.com

5 results

Masyarakat meninggalkan sejarah dan hidup tanpa sejarah

global.liputan6.com global.liputan6.com

edaymedotnet.wordpress.com pulsk.com

rakyatsulsel.com

Unique

4 Indonesia Trendy Wacana perubahan yang dinarasikan oleh historiografi menjadikan masyarakat tidak memiIiki

apa pun dari masa lampau yang dapat dijadikan pegangan hidup ketika zaman global didatangkan

-1 result

9 Pernyataan itu mengindikasikan akan ketidakberdayaan masyarakat Indonesia untuk mengambil sikap tertentu

sebagai makhluk yang otonom dan rasional

sites.google.com

1 result

Seakan satu-satunya kemungkinan hanyalah pasrah kemana pun pusaran global akan membawa

sites.google.com

Unique

Apabila arus global menjadikan jilbab sebagai ikon kebangkitan Islam, maka masyarakat pun suka tidak suka harus

menerimanya

-4 results

Sebaliknya, apabila pakaian model tank top menjadi simbol kebebasan kaum perempuan, mau tidak mau mereka

juga harus menerimanya

sites.google.com repository.usd.ac.id

sketsadamai.blogspot.com academia.edu

2 results

Oleh karena itu, tidak perlu heran apabila kemudian jilbab dipadukan dengan pakaian ketat ala tank top oleh

generasi muda Indonesia

sites.google.com sketsadamai.blogspot.com

40,100,000 results

' Bangsa Indonesia telah menjelma menjadi masyarakat trendy, yaitu mengikuti apa pun yang terjadi untuk tidak

dikatakan sebagai ketinggalan zaman

goodreads.com stat.wisc.edu dictionary.com

measuringu.com en.wikipedia.org

stats.stackexchange.com statisticshowto.com

quoteinvestigator.com community.norton.com

andrews.edu

5 results

"I'm Indonesian because I was born in Indonesia and I'm a citizen of Indonesia, I just have to live with that," Intan

Nirwani

sites.google.com sites.google.com

iakurniaweblog.blogspot.com

sketsadamai.blogspot.com

5 results

a 14 year-old high school student, said when she was asked about what it meant being an Indonesian

sites.google.com sites.google.com

iakurniaweblog.blogspot.com

sketsadamai.blogspot.com

Unique

Swastika, 24, an anchor at a TV station and also Javanese, gave a similar answer

-307,000 results

"It's just a statistical status, I mean

keepbelieving.com searchquotes.com

idioms.thefreedictionary.com youtube.com

english.stackexchange.com imdb.com

bookdaily.com songselect.ccli.com

(22)

63,400 results

They seem to have grown further away from the sense of being Indonesian that was still very much alive among

the previous generations

kamus.net bible.com kolektor-mimpi.blogspot.com

scribd.com tipsdoktercantik.com file.upi.edu

ecasouvenirmurah.com goodreads.com Free

Download | Mozilla Firefox® Web Browser

www.mozilla.orgDownload Firefox - the faster,

smarter, easier way to browse the web and all of

Yahoo 12345Next63,400 results

Unique

For many of today 's youngpeople, being Indonesian means nothing more than a "geographical fact" - because they

were born and raised in the country

-Unique

Nothing more, nothing less

-Unique

3 Sejarab Berbasis Kontinuitas Generasi yang rendah diri, yang hidup tanpa masa lalu dan trendy itukah yang

hendak dibentuk oleh sejarawan

-10,700,000 results

Tentu saja tidak

4-l.org dpreview.com 4lmanufacturing.com

cpalms.org ebay.com dodge.com Free Download |

Mozilla Firefox® Web Browser

www.mozilla.orgDownload Firefox - the faster,

smarter, easier way to browse the web and all of

Yahoo Also Try 39 quot bfg

kr2s12345Next10,700,000 results

17,800,000 results

Tak seorang sejarawan pun menghendaki generasi baru Indonesia hidup tanpa identitas

en.wikipedia.org indonesia.travel infoplease.com

nytimes.com wikitravel.org britannica.com

travel.nationalgeographic.com theguardian.com

indonesia-tourism.com Free Download | Mozilla

Firefox® Web Browser www.mozilla.orgDownload

Firefox - the faster, smarter, easier way to browse

the web and all of Yahoo 12345Next17,800,000

results

Unique

Sebaliknya, sejarawan menghendaki lahirnya generasi baru Indonesia yang memiliki identitas kokoh, nasionalis,

dan humanis

-Unique

Permasalahan yang kemudian muncul adalah bagaimana cara untuk memproduksi eksplanasi sejarah yang mampu

mengantar ke tujuan tersebut

-5 results

Adalah menjadi tugas semua orang yang berkecimpung dalam dunia sejarah untuk mencari terobosan dan

menemukan wacana eksplanasi sejarah yang pas untuk bangsa 33 Sejarah Berbasis Kontinuitas

makalahtugaspaper.blogspot.com

syajarahbangsa.blogspot.com

harliandasaputra.blogspot.com

sakersomu.blogspot.com jaribicara14.blogspot.com

Unique

4 l:+'-- ~"',

-2 results

: Indonesia

sites.google.com usd.ac.id

(23)

Unique

Salah satu model eksplanasi sejarah yang ditawarkan melalui tulisan ini adafah Sejarah Berbasis Kontinuitas

-1 result

1 Fungsi Sejarah Pada semua komunitas, ekspalanasi sejarah secara turun-temurun difungsikan sebagai media

pewaris identitas

pensa-sb.info

4 results

Salah satu contoh bagaimana masyarakat menghidupi identitasnya, dilakukan secara turun temurun oleh

masyarakat Wotgaleh, Yogyakarta

xenohistorian.faithweb.com brigantesnation.com

sites.google.com usd.ac.id

7 results

Mereka mengidentifikasi diri sebagai masyarakat pemberani yang tak mengenal rasa takut untuk membela

kebenaran yang diyakini

psychologytoday.com trincoll.edu edutopia.org

salesforce.com xenohistorian.faithweb.com

newyorker.com sketsadamai.blogspot.com

Unique

Oleh masyarakat sekitar, masyarakat Wotgaleh diidentifikasi sebagai tukang berkelahi

-Unique

Untuk menghidupi identitas kolektifnya, masyarakat Wotgaleh membuat eksplanasi sejarah tentang kehebatan

Pangeran Purboyo yang disampaikan kepada generasi muda melalui pertemuan rutin di Masjid Sulthoni

-Unique

Identitas tersebut sampai sekarang tetap dihidupi, sehingga generasi baru mereka mewarisi sikap pan tang

menyerah untuk meminta kembalinya kampung Wotgaleh yang telah menjadi milik Bandara Adisucipto

-Unique

Hal yang sarna juga dilakukan oleh bangsa Eropa ketika membuat eksplanasi sejarahnya: Why all the emphasis on

the Greeks

-24 results

It is because the Greeks were the first people in ancient times who thought and acted much like us

id.wikipedia.org sentra-edukasi.com

wismoyonp.blogspot.com

sejarah10-jt.blogspot.com tulisanbasabasi.blogspot.com

berbagaireviews.com docs.google.com

asengkosasih.blogspot.com

violetainayahpama.blogspot.com

lailulyunani.blogspot.com

Unique

They displayed a keen intellectual curiosity, which led to speculation on almost every subject

-Unique

Masyarakat yang menempatkan individualisme, rasionalisme, dan empirisme sebagai keutamaan akan memiliki

model eksplanasi sejarah yang berbeda dengan masyarakat yang menempatkan kekerabatan dan keselarasan

sebagai keutamaan

-Unique

Perbedaan model eksplanasijuga dapat disimak pada masyarakat tulis dan masyarakat lisan

-Unique

Pada masyarakat berbudaya tulis, orang cenderung lebih mempercayai eksplanasi dan sumber yang berbentuk

tulisan dari pada lisan

-Unique

Sebagai gambaran adalah perkembangan ilmu sejarah

(24)

Unique

Tersendatnya perkembangan sejarah lisan di lain pihak merupakan manifestasi dari kekurangpercayaan terhadap

sumber lisan

-Unique

12 Sebaliknya, pada masyarakat berbudaya lisan, orang lebih mempercayai ucapan lisan dari pada tulisan

-Unique

Indonesia yang pada awalnya sebagai masyarakat yang berbudaya lisan, secara turun temurun melakukan

eksplanasi sejarah secara lisan

-1 result

Masyarakat dengan tekun mendengarkan tetua yang mengkisahkan riwayat cikal bakal kampung mereka saat

dilakukan upacara ruwahan

sketsadamai.blogspot.com

1 result

Bagi anggota masyarakat yang segenerasi atau satu dua tingkat di bawah cikal bakal akan dapat secara lebih detil

mengingat berbagai peristiwa yang dikisahkan oleh tetua kampung

sites.google.com

1 result

Pada tahap ini, fenomena historis yang dijelaskan sangat mungkin berubah bentuk menjadi cerita rakyat atau

legel1da yang tidak jarang dibumbui dengan proses mistifikasi

wonderfulindonesia-kompetisi.com

2 results

Meskipul1 terdapat perbedaan model eksplanasi sejarah an tar kebudayaan, tetapi semuanya memiliki tujuan yang

sarna, yaitu mewariskan identitas kultural

sites.google.com usd.ac.id

2 results

Dari perspektif ini, eksplanasi sejarah akan dipandang baik oleh masyarakat apabila mampu menjadi media

pewarisan identitas kolektif mereka

sites.google.com usd.ac.id

2 results

Eksplanasi sejarah yang mampu menjadikan generasi baru bangga terhadap kebudayaan dan menjadi bagian dari

masyarakat dimana mereka tinggal

sites.google.com usd.ac.id

2 results

Bagaimana kalau eksplanasi sejarah tidak memenuhi fungsi untuk mewariskan identitas kultural atau bahkan

mendestruksinya

sites.google.com usd.ac.id

Unique

Dapat diprediksi akibatnya, yaitu lahirnya generasi baru yang tidak memiliki identitas kultural

-2 results

Sartono menjelaskan: Tanpa identitas, sukar bahkan mustahil melakukan kotnunikasi dalam masyarakat

sites.google.com usd.ac.id

2 results

Identitas mendefinisikan status dan peran seseorang, mencakup ciri·ciri pokok seseorang baik yang fisik maupun

sosial·budaya

sketsadamai.blogspot.com repository.upi.edu

2 results

Jika seseorang kehilangan memori, antara lain karena senilitas atau penyakit syaraf, timbullah pada dirinya

kekacauan dalam berkomunikasi dengan orang lain

sites.google.com usd.ac.id

2 results

Kecuali tidak mampu mengenal identitas dirinya sendiri, dia juga tidak dapat menentukan identitas orang lain

sites.google.com usd.ac.id

Unique

Akibatnya ialah miskomunikasi terus menerus

(25)

Unique

Dalam rangka mencapai cita-cita kolektif, masyarakat menghadapi berbagai permasalahan, baik berupa

persaingan, konflik maupun perang, yang tidak jarang mengancam kepaduan kehidupan mereka sebagai

komunitas

-6 results

Untuk memperoleh solusi yang tepat, masyarakat akan bertanya kepada sejarah

sketsadamai.blogspot.com

yhanyoung.blogspot.com

farisasyarie.wordpress.com

pelajardankomputer.blogspot.com

chikymiziee.blogspot.com

blogger-duniariska.blogspot.com

5 results

Dalam konteks ini, eksplanasi sejarah sudah seharusnya mampu menyumbang solusi terhadap problem aktual

yang sedang dihadapi

brainly.co.id brainly.co.id lets-

sekolah.blogspot.com unita.lecture.ub.ac.id

gurupendidikan.com

1 result

Sejarah dikodratkan menjadi basis data yang berupa kumpulan solusi semua permasalahan hidup manusia

academia.edu

5 results

Salah satu usaha untuk menjadikan eksplanasi sejarah sebagai sumber solusi bagi problem aktual masyarakat

adalah tulisan Sartono Kartodirdjo saat menanggapi gejolak masyarakat di Way]epara, Talangsari, Lampung

id.wikipedia.org emilbalkis.wordpress.com

Referensi

Dokumen terkait

Sumber daya manusia adalah faktor yang paling menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dengan mengingat tujuan tersebut, maka sangat

RUPS Tahunan tanggal 18 Mei 2009 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., dengan Akta No. 118), memutuskan untuk mengangkat Bapak Armand Wahyudi

Penerapan model GI dipadu PBL, juga melatih kemampuan kognitif siswa, pada semua tahapan pembelajaran mulai dari tahap orientasi siswa kepada masalah, siswa

Pada sisi yang lain masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam pembangunan hukum nasional dengan mengajukan permohonan pengujian hukum (judicial review, constitusional

In a more practical sense, CCD is a process of formulating policies and community programs which will facilitate the engagement of local governments and community groups to

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Organisasi : 1. 13 SATUAN KERJA PENGELOLA

Perang pemikiran yang dilancarkan oleh orang-orang kafir di berbagai negeri kaum muslimin telah membuahkan hasil berupa kerusakan akhlak masyarakat Islam dan tersebarnya

Tetapi pada temuan beberapa peneliti peningkatan prokalsitonin terdapat juga pada keadaan bukan infeksi, selain itu juga prokalsitonin merupakan pengukuran yang lebih