5 BAB II
LANDASAN TEORI
Beberapa istilah yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi pemandu wisata keraton surakarta berbasis android menggunakan teknologi 2D dan 3D a ugmented r ea lity meliputi softwa re, langua ge progra mming dan pla tform yang digunakan.
2.1 KERATON SURAKARTA
Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa disebut Karaton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743 (peristiwa pemberontakan yang dipimpin oleh sunan Hamangkurat V atau Sunan Kuning). Yang kemudian Susuhunan Paku Buwono II berhasil merebut kembali keratin Kartasura dari kaum pemberontak, namun keadaan Keraton Kartasura sudah dalam keadaan rusak parah sehingga tidak pantas dijadikan keratin lagi. Sunan Pakubuwana II lalu memerintahkan Tumenggung Honggowongso (bernama kecil Joko Sangrib atau Kentol Surawijaya, kelak diberi gelar Tumenggung Arungbinang I) dan Tumenggung Mangkuyudo serta komandan pasukan Belanda, J.A.B. van Hohendorff, untuk mencari lokasi ibu kota/keraton yang baru. Untuk itu dibangunlah keraton baru 20 km ke arah tenggara dari Kartasura, pada 1745, tepatnya di Desa Sala di tepi Bengawan Solo. Nama "Surakarta" diberikan sebagai nama "wisuda" bagi pusat pemerintahan baru ini. Pembangunan keraton ini menggunakan bahan kayu jati dari kawasan Alas Kethu, hutan di dekat Wonogiri Kota dan kayunya dihanyutkan melalui Bengawan Solo. Secara resmi, keraton mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745 (atau Rabu Pahing 14 Sura 1670 Penanggalan Jawa, Wuku Landep, Windu Sancaya) (Winarti, 2004).
2.2 AUGMENTED REALITY
Augmented Rea lity dipilih karena dapat diimplementasikan secara luas dalam berbagai media, pengertian a ugmented reality merupakan upaya untuk menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual yang dibuat melalui komputer sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis. Augmented rea lity atau yang biasa disebut dengan AR bukan merupakan teknologi baru. Teknologi ini telah ada selama hamper 40 tahun, setelah di perkenalkan aplikasi Virtua l Rea lity (VR) untuk pertama kalinya. Pada saat itu penelitian-penelitian teknologi yang di lakukan ditujukan untuk aspek har dwa re. Hea d Mounted displa y (HMD) merupakan contoh hasil dari penelitian tentang Augmented Rea lity pada saat itu, ini merupakan satu-satunya peralatan dasar dalam teknologi terbaru. Seiring berjalanya waktu, Augmented Rea lity berkembang sangat pesat sehingga memungkinkan pengembangan aplikasi ini di berbagai bidang termasuk pendidikan (Ronald T. Azuma, 1997).
Saat ini banyak literatur-literatur yang menunjukan kemungkinan penggunaan AR. AR digunakan untuk membantu memvisualisasikan konsep abstrak untuk meningkatkan pemahaman dalam menggambarkan suatu model objek.
2.3 ANDROID
Sistem operasi berbasis android dipilih karena bersifat open source, jadi sangat memungkinkan penggunanya untuk membuat softwar e sendiri. Sistem operasi android juga bersifat multita sking, yang artinya bisa menjalankan berbagai aplikasi sekaligus. Pengertian sistem operasi android merupakan sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang dikeluarkan oleh Google Inc pada bulan November 2007. Sistem operasi ini bersifat open sour ce sehingga para pengembang dapat membuat aplikasi sendiri untuk perangkat mobile sesuai dengan kebutuhan (WK, 2010).
2.4 ANDROID SDK 1.6
Android SDK merupakan paket star ter yang berisi tools, sa mple code, dan dokumentasi penggunaan yang berguna untuk pengembangan aplikasi Android. Android SDK (softwar e Development kit) sebagai alat bantu dan API diperlukan
untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java (WK, 2010).
2.5 QUALCOMM AUGMENTED REALITY (QCAR) SDK 2.6
Pada pembuatan aplikasi ini QCAR SDK dipilih karena memiliki fitur yang lebih menarik, menghasilkan performa yang sangat baik, dibandingkan dengan aplikasi Augmented Rea lity pada Android lainnya seperti AndAR. Selain itu dari hasil pengamatan Qualcomm, aplikasi ini juga mendukung untuk dipergunakan pada pla tform IOS. Dalam website resmi Developer Qualcomm tentang
Augmented Rea lity
mengimplementasikan Augmented Rea lity untuk Android, yang tidak didasarkan pada ARToolkit.
Platform Qualcomm Augmented Rea lity dapat berjalan pada perangkat android, dan SDK-nya tersedia secara gratis. Hasil penelitian Qualcomm mengenai aplikasi ini melalui proses membangun, hingga menjalankan augmented rea lity pada sma rtphone android (E.W. Wirga, 2012).
2.6 AUTODESK 3D MAX 2011
Dalam pembuatan objek 3 dimensi untuk aplikasi ini menggunakan softwa re Autodesk 3Ds Max karena objek gambar 3D yang realistic, kemudahan antar muka dalam membuat model gambar 3d, kelengkapan antar muka, kompatibilitas hasil gambar dengan program grafis dan animasi yang lain. Pengertian Autodesk 3Ds Max merupakan suatu softwar e aplikasi yang digunakan untuk membuat suatu objek berbentuk 3D, softwar e ini memudahkan pengguna untuk mengeksplore kemampuan dan daya imajinasi untuk menghasilkan suatu hasil karya berbentuk 3D baik itu berupa objek benda sampai objek berbentuk karakter yang unik (A. Watkins, 2011).
2.7 ADOBE PHOTOSHOP CS6
Dalam pendesainan aplikasi ini menggunakan softwar e Adobe Photoshop karena Adobe photoshop adalah softwar e pengolah grafis berbasis bitma p. Dari pengamatan terhadap beberapa perusahaan dan jasa desain, dapat dikatakan bahwa Photoshop merupakan salah satu softwar e wajib yang dijadikan andalan
atau penunjang utama di dalam proses menghasilkan produk seni (Soeherman, Bonnie. 2007).
2.8 UNITY 3D 4.1.5
Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan Softwa re Unity 3D karena Unity 3D mendukung SDK vuforia. Unity juga lebih memfokuskan pada asset dari pada kode, dimana fokusnya adalah bagaimana meletakkan a sset dalam ruang 3d atau 2d. Bagian projects meliputi semua elemen dalam game yang anda buat, seperti models, scripts, levels, menu. Setiap project terdiri dari 1 sampai banyak scenes.
Satu buah scene mewakili satu buah level atau tampilan dalam suatu game. Ga meObject adalah bagian terpenting di Unity. Ga meObject adalah container
untuk menampung fungsiona lita s yang disebut komponen. Ga meObject biasanya terdiri dari lebih dari satu komponen. Komponen adalah komponen pembangun dari Ga meObject, dimana tanpa komponen, maka game object tidak akan berarti apapun. Komponen merepresentasikan entity, material data, scr ipt dll. Komponen selalu terpasang di gameobject, tidak bisa berdiri sendiri. Terdiri dari material, textur e, a udio files maupun Prefa b. Prefa b adalah a sset yang sudah didefinisikan
menjadi template. Ketika anda meletakkan prefa b kedalam scene, maka anda sama dengan melakukan proses instantiasi (Ratno, 2012).
2.9 BAHASA PEMROGRAMAN C#
Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan Bahasa C# (C Sha rp) karena C# lebih mudah dalam pendeklarasian cla ss dan va riable, C# juga memiliki algoritma yang mudah di pahami. Pengertian Bahasa C# (C Sha rp) adalah sebuah bahasa pemrograman berbasis objek yang didukung oleh Microsoft .NET Framework. Microsoft .NET Framework adalah perantara agar aplikasi dengan bahasa pemrograman yang didukung dapat berkomunikasi dengan system operasi yang digunakan oleh computer. Selain itu, .NET Framework juga memungkinkan C# untuk berkomunikasi dengan bahasa pemrograman lainnya yang juga didukung oleh .NET Framework seperti VB .NET, F#, atau C++. Dengan kata lain, aplikasi yang kita buat dapat menggunakan komponen-komponen lain yang dibuat dengan menggunakan VB .NET, J#, atau C++ (H & Risal, 2011).
2.10 PENGUJIAN BLACK-BOX
Pengujian Bla ck-box dipilih karena dalam pengujian tersebut dapat diketahui kondisi yang sesuai dengan input yang menggambarkan dari kondisi fungsional dari suatu aplikasi telah sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Menurut Beizer dalam Pressman (2007) pengujian bla ck-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian bla ck-blox memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian bla ck-box bukan merupakan a lterna tive dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box.
Pengujian bla ck-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :
a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b. Kesalahan interfa ce
c. Kesalahan dalam struktur data atau askes database eksternal d. Kesalahan kinerja
Inisialisasi dan kesalahan terminasi ( Pressman, Roger S. 2007)