• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUDARNOTO ABDUL HAKIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SUDARNOTO ABDUL HAKIM"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

===

ABIM

PERGUMULAN ISLAM-POLITIK

DI

MALAYSIA KONTEMPORER

Sudarnoto Abdul Hakim

(3)

ABIM

PmlGUMULAN ISLAM-POUTlKDI MALAYSIA KONrEMPQRER

sudarnoto Abdul Hakim

ISBN 978-602-8019-14-9

Cetakan Pertama,

Juni

2009

Desain cover

I

setting, Nur Shodiqin

Hak dptadilindungi Undang-undang

Diterbitkan oleh: UHAMKA PRESS

}1.Limau II, Kebayoran Baru Jakarta Selatan12130 Te1p. 021-"7208177 ext. 122

e-mail: uhamka_press@yahoo.com

(4)

Cd jl!t ¥MpMl

KATA PENGANTAR

p・ョセ menyampaikan rasa syukur ke hadirat. Allah

ikarena pada akhimya. buku ini bisa terselesaikan. Buku ini

:semula adalah disertasi yang penulis ajukan di Sekolah ,Pascasarjana Universitas Islam Negeri (DIN)

!' Syarifhidayatullah Jakarta. Penerbitan buku ini bermula dari . sebuah kesadaran masih begitu terbatasnya literatur tentang Malaysia yang tersedia sebagai bahan rujukan khususnya bagi mahasiswa di Indonesia. Tentu saja ini berdasarkan kepada pengalaman pribadi penulis ketika penulis harus puIang pergi Indonesia-Malaysia untuk keperluan riset disertasi. Ketertarikan . penulis untuk melakukan kajian tentang Malaysia secara agak Iebih serius sebetuInya muncul di Montreal saat menempuh studi strata dua (52) di The

Institute

of Islamic Studies, McGill University

(Kanada) antara

tahun

1990-1992. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Howard Federspiel penulis melakukan riset tentang Sastra PoIitik di Malaysia

dan

Indonesia. Banyakhalbaru yang penulis temukan dan pelajari melalui riset ini. Atas dorongan Prof: Federspiel dan

aIm.

Nurcholish Madjid (Cak Nur), yang ウ。セエ itu menjadi mentor
(5)

· J

(

, A: セQfNBMBNM セ」、「。 untuk

セ 18 dW ZII.1tJCWl uュカ・イウゥGエケセ pefl'llll£ll; BBGセセB

h 1 hili lanJ'ut kaJ'ian tentang Malaysia. Dua

meng m. ang . ,

guru penulis itulah yang telah ikut berjasa memberikan perspektif yang sangat berharga tentang dinamika dan pergumulan Islam dan umat Islam di Asia Tenggara dan khususnya di Malaysia. Berbagai riset paper di McGill University inilah yang menjadi modal awal bagi keperluan disertasi penulis yang saat ini, setelah dilakukan pembacaan ulang untuk keperluan penerbitan, anda baca.

Melalui penerbitan ini penulis berharap agar ke depan Malaysian Studies, meskipun terlalu spesi£ik, dengan perguruan tinggi sebagai basis, misalnya, mengalami perkembangan yang berarti. Tentu saja penulis sangat menyadari bahwa bukuinimasih belum sempurna. Karena itu penulis sangat berharap catatan atau kritik dan komentar para sarjana sehingga kajian-kajian khususnya tentang Malaysia di Indonesia menjadi semakin kuat. Sehubungan dengan itu penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA dan Prof. Dr. Badri Yatim, MA, yang pada waktu itu menjadi promotor dan co-promotor penulis. Di tengah kesibukan tugas masing-masing mereka senantiasa mengingatkan penulis untuk menyelesaikan tugas akademik ini dan membaca, memeriksa dan memberikan komentar terhadap berbagai topik dari naskah awal tuIisan ini. Mereka berdua jugalah yang telah mengijinkan penulis meninggalkan tugas sehari-hari di

fセオャエ。ウ Adab dan Humaniora UIN Syarifhidayatullah Jakarta

セ。ゥォ

selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik pada waktu ltu maupun sebagai dosen untuk melakukan riset di Malaysia selama beberapa waktu. Dr. Alvitra Salam dan D S afii

An . r. y

war Juga telah memberikan catatan dan komentar yang

(6)

sangat kritis. Penulis sangat beruntung dan memperoleh kehormatan atas kesediaan mereka berdua untuk membaca dan mengkritisi naskahini.

Penghargaan juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Bahtiar Effendy, MA, Prof. Dr. Suwito, MA, Prof. Dr. HM. Yunan Yusuf, MA, Prof. Dr. Fathurrahman Djamil M.A, Prof. Dr. M. Dien Syamsuddin, MA yang secara tulus sering mendorong untuk merampungkan riset tentangABIMini.Hal yang sarna juga dilakukan oleh Prof. Dr. Kautsar Azhari Noer, MA yang pada waktu itu menjabat Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta, Firman

i Noor dan pak Husni Thoyar, MA. Karena itu penulis

berkewajiban menyampaikan terima kasihnya yang tulus kepada mereka.

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat atau Mas Kom, yang pada saat naskah ini ditulis menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UIN Syarifhidayatullah Jakarta, dan semua asistennya waktu itu, Dr. Fuad JabaIi, MA dan Prof. Dr. M. Thibb Raya, MA serta Dr. Yusuf Rahman MA, pengelola program Interdisciplinary Islamic Studies (lIS), juga diantara mereka yang telah berjasa memberikan semangat kepada penulis untuk merampungkan naskah ini. Dorongan, kemudahan dan araban yang diberikan kepada penulis sangat terasa manfaatnya. Karena itulah penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka semua.

Selanjutnya penulis juga ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepadaaIm. Prof. Dr. Qodri A. Azizy, MA (Mas Qodri), Direktur Perguruan Tinggi Islam Departemen Agama RI pada waktu itu, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis mengikuti sandwich

(7)

program se1ama satu bulan pada tahun 2002 di

iョエセ。エゥッセセ

Islamic University Malaysia (IIUM). Program sandWIch ; : merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi pen untuk lebih memperkaya bahan-bahan yang penulis butuhkan

yang diperoleh dati perpustakaan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Malaya

(UM),

IIUM

d:; Perpustakaan Arsip Nasional di Kuala Lumpur. Pa a kesempatan itu juga penulis, dibantu oleh Prof. Dr.

sッセ

M.

Solihin (supervisor penulis selama mengikuti

ウ。ョ、セ」ィIL

berhasil mewawancarai Dr. Siddiq Fadhil, mantan Pres1den ABIM setelah Anwar Ibrahim, di kantomya.

jセ。

mere: semua sangat terasa manfaatnya bagi penyelesatan

ョセォ

penulis dan karena itulah penulis berkewaJlban

menyampaikan penghargaan kepada mereka.

Difasilitasi oleh The Australia Indonesia Institute (AU) penulis berkesempatan mengikuti program pertukaraJ\

pemimpin muslim Australia-Indonesia tahun 2004 sela11\a

empat minggu. Pada kesempatan itulah penulis dipertetnukaJ\ dan mengadakan pembicaraan dengan Dr. AbdulRahiJl\GallS, orang dekat Anwar Ibrahim yang saat tiset ini berlangsU1\g

I

。、セ

Chief Executive Officer (CEO) Muslim Community Co-- \ii' operative Australia (MCCA) di Melbourne, pada tanggal 18

Maret

セPPT

di kantomya. Meskipun Abdul Rahim GaUS tidak \1

: : : a . berbagai informasi penting tentang ABIM

Y:

iセ

. paikan saat pembicaraan dengan pen

dimuatJ dicantumkan dalam naskahiniakan tetapi

ー・イエ・jャ|uセ

dengan mantan aktivis ABIMinitelah memberikan perspektU : : g

セ。ョァ。エ

berharga.Halyang sama juga penulis

、。ー。エォセ

11)'r,

23 M r. John Funston, Malaysianist, di Canberra pada tangga I,

aret 2004. Penulis tentu saja berhutang budi kepada

Qセ

iセ

\ ',!'

\セj|

Iii-viii ;i\

11/

r'i,

(8)

¥

mereka berdua dan karena itu terima kasih penulis sampaikan dengan suka cita.

Dalam kunjungan ke Kuala Lumpur Agustus 2006 penulis berkesempatan bertemu dengan salah seorang mantan aktivis ABIM, Md Sidclin Ahmad Ishak, Ph.D eli kantomya Universiti Malaya. Meskipun singkat akan tetapi perjumpaan ini telah memberikan informasi yang sangat berharga bagi kebutuhan naskah ini. Karena itu penulis berkewajiban menyampaikan ueapan terima kasih kepada Sideline Perjumpaan ini mustahil bisa terjadi tanpa usaha tulus dari Dody, mantan wartawan TV 7 yang saat itu sedang menyelesaikan program 52 di Universiti Malaya. Bahkan Dody danistri(Melati) juga telah mengijinkan penulis untuk tinggal di apartemen bersama mereka selama penulis membum berbagai informasieliKuala Lumpur. Sehubungan denganitu

terima kasih yang tidal< terhingga juga penuIis sampaikan kepada Dody, Melati dan keluarga.

Dukungan dan dorongan dati keluarga besar penulis juga sangat terasa. Bapak dan ibu penulis, H. Zaini Ibrohim dan Hj. Syamehah, adalah orang pertama yang menyentuh dan mendidik penulis sejak keeil dengan kasih sayang dan kesabaran. Bekal yang sangat berarti untuk mengarungi kehidupan yang mereka berikan kepada penulis dan doa restu mereka merupakan dorongan kuat untuk penyelesaian seluruh tugas akademis penulis. Motivasi juga penulis peroleh dati semua adik kandung (Agus, Katrin, Udin dan Yuli). H. Muchtar Silin dan H.Rusley Silin, dua abang ipar penulis, yang sering dengan antusias melakukan diskusi dengan penulis tentang berbagai hal termasuk isu-isu politikeli Malaysia ikut menggairahkan penulis untuk terus menggali berbagai informasi yang penuIis butuhkan.

(9)

MMMMMMMMMセNNM]]]MMM]Nセ I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I aldntl

SudarnotoAbdul

a

I I I I I I I I Penulis x

Enerji yang tak henti-hentinya penulis terUna tenturi;

dari

istrltercinta,Ora. Nuraina Silin, dan semua

anak

pend b; Farah NurulHikamAgustina (Farah), Ahmad MuarihA a

(Abi), Sarah Hikmatinuri (Sarah) dan Muhammad

j。ョオセ

Avisena Ganuar). Begitu juga ponakan, Muhauunad syafaa.

(Syafaat), yang seringkali menemani penulis untuk berbar keperluan. Merekalah yang setiap hari berada di saJl\P g

penulis dengan penuh pengertian dan kesabaran yang

セオ。イ

biasa mendorong penulis untuk menyelesaikan peket)aall

keilmuanini.Tanpa pengertian yang baik dan kesabaran yallg

luar biasa enerji ini hampir mustahil bisa penulis rasakal\-Penulis tidak mampu membalas budi baik mereka setnua, hanya Allahlah Yang Maha Tahu ganjaran dan buah yang mereka rasakan kelak. Penulis hanya menyampaikan doa semoga semua upaya ini merupakan ibadah yang

tulus

dan

セ。ョ

memberikan manfaat yang besar bagi perketnbangall ilmu pengetahuan, peradaban kemanusiaan dan tentunya

Islam,amine '

Terakhir, terima kasih u1is aikan kepada

セ ーセ ウセー

a

b. . yang telah bersedia menerbitkan naskah

ini.

1'anP · e aikan hati Mas Edy naskah ini tidal< akan terbit dl
(10)

BAGIAN KELIMA

KESIMPULAN

ABIM

lllen ' yang muncul pada tanggal6Agustus 1971, telah

ウ。NョァZセセ。エォ。ョ

dirinya sebagai sebuah gerakan Islam yang

1970 engesankan berbagai kalangan terutama pada taboo sebu:' dan 1980an. Secara keagamaan ABIM tampil sebagai Isl

cun

gerakan dakwah Islamiyah yang berjuang menjeIaskan

Ulltuksecara rasional dan atraktif sekaligus mendorong umat

berdas melakukan perubahan mendasar kehidupan dengan

kep arkan kepada prinsip-prinsip Islam. Islam, dalam

ercay

llleU u . aan ABIM, merupakan ajaran yang menyeluruh, perkp ti Din dan Daulah yang kompatibel dengan

lttis:

bangan modem Sebagaimana yang banyak diurai,

j|ャ⦅aセ。L

oleh Maududi atau sejumlah

pemikir

dari Ikhwan,

lllew .dan juga Bang Imad, tokoh-tokoh yang banyak Pen arnaiABIM, kerangka pemahaman ABIM diawali dengan

egasann

selllp' ya bahwa Islam bukanIah agama dalam pengertian It. Islam adalah ai-Din yang mencakup seluruh aspek

301

(11)

r:

I I

kehidupan yang meliputi pengaturan hubungan antara manusia dengan sang Khaliq, manusia dengan manusia lainnya dan manusia dengan alam secara keseluruhan. ai-Din

disamping meliputi akidah, ibadat, juga aspek-aspek sosial, ekonomi dan politik. Dengan demikian implementasi syariah atan hukum Islam sebagai pedoman untuk mengatur kehidupan adalah pilihan yang paling tepat. Berdasarkan kepada perspektif ini ABIM menegaskan perlunya komitmen untuk membangun kehidupan sosial, ekonomi dan politik dengan dilandasi oleh perspektif Islam. Islam progresif yang ditawarkanABIM ini dirasakan sebagai sebuah cara pandang baru dalam konteks Malaysia sepanjang ia mengkampanyekan perubahan mendasar dalam sektor sosial, ekonomi dan politik danmenawarkan jalan tengah dati dua kecenderungan yang selamainisaling bertentangan yaitu ideologi Islamisme kental yang direpresentasikan oleh PAS dan ideologi Melayuisme

yang ditawarkan UMNO. Islamisme PAS mendesak

ditegakkan negara dan syariat Islam formal sementara Melayuisme menawarkan nasionalisme dan negarajpemerin-tahan sekular.

Tawaran Islam progresif dan moderat ABIM ini tidak terlalu mudah dilakukan antara lain karena, dalam tingkat tertentu, di mata penganut ideologi Islamisme ABIM tetap dinilai tidal< memiliki komitmen yang kuat terhadap cita-cita Islam karena penolakannya terhadap gagasan negara Islam versi PAS. Sementara bagi penganut mazhab Melayuisme Islam progresif ABIM dinilai justru akan merusak cita-cita membela nasib kaum Melayu yang dalam waktu panjang telah tersisihkan secara ekonomi karena penolakanABIM terhadap ideracial loyaltydanpandangannya bahwa Melayuisme berarti

302

(12)

...

nasionaIisme sempit yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip

Islam.

Bagi ABIM syariah harus ditafsirkan dan dipahami secara kontekstuaI dan karena itu rumusan-rumusan Fiqih

I<Iasik terutama yangterkait dengan persoalan-persoaIan

sosiaI, ekonomi, politik atau masalah kenegaraan tidak harus znenjadi panutan karena belum tentu sesuai dengan

セ・「オエオィ。ョMォ・「オエオィ。ョ

kontemporer. Yang sangat dibutuhkan

Ialah Tafsir dan Fiqih Kontemporer yang benar-benar sesuai

、・セァ。ョ

kebutuhan loka! Malaysia. Karena itu, dalam k:utannya dengan implementasi syariah, dua hal yang lebih ditonjolkan oleh ABIM yaitu Maqashid al-Syariah yang lebih znengedepankan kepada tujuanditegakkannya syariah kefunbang bentuk formaInya dan Fiqih al-Awlawiyah yaitu znenekankan kepada prioritas tertentu yang sesuai dengan kOndisi, lokalitas dan kebutuhan mendesak masyarakat Pandangannya tentang syariah ini tidaklah orisinal ABIM

kar

ena

dua prinsip ini sesungguhnya telah dikembangkan

oiセィ

para ulama fiqih sebelumnya. PrinsipMaqashid al-Syariah

InisaInya sebetu1nya sudah ada sejak periode awal perkeznbangan fiqih akan tetapi kemudian tidak digunakan Iagi pada abad ke tujuh Hijriyah, era di mana ijtihad

lllengaIami kemunduran dan berkembangnya budaya Taqlid.

Seznentara itu Fiqih al-Awlawiyah adalah pandangan Yusuf QaradhaWi, Faqih kontemporer. Memperhatikan hal inimaka sebetuInya penegasan ABIM untuk tidak terikat dengan ijtihad Para ulama terdahulu temyata tidaklah benar sepenuhnya.

I<Iaun

ABIMinitidak berdasar karena paling tidak ABIM dan

pセ。 tokoh utamanya temyata telah mengadopsi beberapa Pl'Insip dasar tentang metode memahami sumber-sumber hukUtn Islam, sebagaimana yang diintordusir oleh sejumlah

(13)

r

;

J

pemikir muslim terdahulu, dalam. upayanya menyelesaikan persoalan-persoalan sosial, ekonomi dan politik kontemporer. Hanya saja ABIM memang menghindari dari sikap tekstualis yaitu mengadopsi secara tekstual hasil ijtihad ulama yang tertuang dalam kitab-kitab fiqih terdahulu sebagai alat untuk menjawab problem kehidupan kontemporer. Karena itu, kata kunci berikutnya dati implementasi syariah ialah Maslahah

Ammahkemaslahatan masyarakat secara umum apapun latar belakang agama dan etnisjsuku bangsa. Pandangan-pandangan seperti inilah yang membedakannya dengan PAS.

Cara pandang seperti ini juga nampak ketika ABIM memberikan advokasi ditegakkannya daulah Islamiyah atau

セ・ァ。イ。 Islam. Bagi ABIM Daulah Islamiyah atau negara Islam hams ditegakkan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam pengertian di atas, bukan dalam pengertian PAS. Atas pandangannya tentang syariah eli atas maka daulah bagi ABIM tidaklah simbolik, formalistik Islam sebagaimana yang ditawarkan oleh PAS. Daulah sebagaimana yang diterapkan di Iran, Pakistan atau di tempat-tempat lain sebagaimana yang presedennya telah ditunjukkan dalam sejarah politik Islam (misaInya kekhalifahan) bukanlah model ideal bagi Malaysia. Daulah IsIamiyah berarti menegakkan negara berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang sesuai dengan kebutuhan lokal Malaysia dan memberikan kemungkinan untuk mengadopsi unsur atau teknik penyelenggaraan negara atau pemerintahan sebagaimana yang diperkenalkan oIeh teori-teori politik dan pemerintahan modem sepanjang memenuhi kebutuhan untuk kemaslahatan. Kemaslahatan di sini ialah Maslahah Ammah

yaitu memberikan manfaat, termasuk tidal< menimbulkan kehawatiran, kepada semua kalangan masyarakat dati latar belakang agama dan etnis apapun. Karena dua prinsip

(14)

tersebut, yaitu Maslahah Ammah dan Fiqh aI-Awlawiyah.. maka tugas negara dan pemerintahan iaIah meIindungi semua

;cu:

ga

negara, apapun Iatar belakang agama dan suku bangsa,

an

berbagai bentuk ancaman; menegakkan keadiIan yaitu memberIakukan hukum secara adiI, membangun ekonomi

secara adiI; tidak adadiskriminasi. .

Berdasarkan kepada kerangka teoritis-konseptual eli atas maka penolakannya terhadap MeIayuisme atau NasionaIisme

セエョゥォ

Melayu bisa dipahami. Sangat kuat terkesan bahwa

Ideologi ini, eli mata ABIM, tidak sesuai dengan prinsip penegakan atau penciptaanMaslahah Ammah;pembeIaan yang berIebihan terhadap Melayuisme berarti teIah

lllendiskriminasi secara sistimatis kelompok masyarakat lain; tribcUisme Melayuinijuga tidak sesuai dengan konsepUmmat

Yang jelas-jelas telah diperkenalkan oleh ajaran Islam. ABIM :rnenegaskan perIunya sikap terbuka atau inkIusif terhadap ke1ompok masyarakat yang berasal dati latar beIakang agama, suku dan bangsa apapun sepanjang tidak merusak kemaslahatan bersama. Penolakan terhadap NasionaIisme Melayu atau Melayuisme iniIah yang mendapatkan dukungan dati PAS tahun 1970an dan sudah barang tentu elitolak oleh

llMNO.

Kritik ABIM menegaskan bahwa· pendekatan etnik yang selamainimenjaeli pegangan UMNO teIah gagaI daIam

lllenyelesaikan problema relasi antar ras eli Malaysia dan

tragedi 13 Mei 1969 merupakan bukti kongkrit kegagalan

UMNo

dalam memahami problema multiras ini dan bahkan terhadap problema ekonomi, politik dan HAM. DaIam

keYakinan ABIM Islamadalah solusi.

Kritik, advokasi dan gerakan penyadaran yang

dilakukan ABIM, bersama dengan sejumlah gerakan sosiaI dan

politik Islam lainnya (termasuk PAS) tahun 1970an telah

(15)

mengakibatkan goncangan politik. ABIM tampil sebagai kekuatan Islam yang kritis dan peran Anwar Ibrahim dalam mengartikulasikan pandangan-pandangan keislamannya dalam kaitannya dengan kebutuhan perubahan mendasar di Malaysia dan ajakannya untuk menggerakkan perubahan sangatlah kuat. Tidak berlebihan untuk ditegaskan bahwa diaIah satu-satunya tokoh utama ABIM yang melakukan peran-peran kunci dan mengarahkan gerakan pembaharuan atau perubahan itu. UMNO kemudian terbelah menjadi kelompok konservatif dan progresif-radikal, antara mereka yang tetap mempertahankan status quo dengan kelompok yang pro-pembahan.

Perubahan nampak semakin nyata sejak kelompok pro-perubahan berhasil memimpin UMNO dan pemerintah awal tahun 1980. Salah satu pembahan penting dan monumental ialah sikap akomodatif pemerintah terhadap Islam. Islamisasi kemudian digalakkan dan ABIM memperoleh enerji dan peluangjkesempatan baru untuk secara lebih intens menggerakkan dakwah Islam dalam skala yang lebih besar, terutama sejak kesediaan Anwar bergabung ke UMNO. Bagi ABIM tahun 1980an adalah era akomodasi yang relatif sempurna memanfaatkan kesempatan untuk kepentingan dakwah. Akan tetapi pada eraini daya kritisnya justru mulai melemah. pセイ。ョMー・イ。ョ lqitiskemudian diambil a1iholeh PAS terutama sejak PAS dipimpin oleh kaum puritan. Siddiq Fadhil, pengganti. Anwar, meskipun dalam berbagai tulisannya melakukan kritik terhadap program Islamisasi pemerintah, akan tetapi ia tidak cukup piawai untuk menggerakkan ABIM melakukan kritik sebagaimana yang dilakukan pada tahun 1970an oleh Anwar. Perubahan mendasar dalam budaya ekonomi dan politik tidak terjadi. Hal

(16)

ini bisa· diIihat antara lain masih berkembangnya I<I<N dan tidak cukup エ・イiゥョ、セァゥョケ。 HAM karena ISA masih diberlakukan dan karena itu demokrasi juga beIum sepenuhnya mengalami kemajuan yang berarti di Malaysia. Dengan demikian, kecenderungan akomodatif ABIM, hemat penulis, sebetulnya memberikan makna bahwa ABIM °justru telah ikut andil dalam memperkokoh kekuasaan UMNO dan memperlemah kekuatan-kekuatan oposisi, termasuk PAS.

Selama kurang Iebih tujuh belas tahun keberadaan Anwar eli UMNO maupun pemerintah nampak semakin mapan dan cemerlang dan ABIM tetap menunjukkan sikap akomodatif. Bahkan tidak berlebihan untuk berpandangan bahwa era Nur Monutty, Azzam °dan Yusri ABIM justru mengalami dilema. DiIema ini semakin セイ。ウ。 sejak pertentangan politik Anwar-Mahathir muncul eli permukaan menjelangakhirtahun1990andandiakhiri dengan penahanan Anwar. Pemerintah cenderung semakin represif dan ABIM tidak berhasil muncuI menjadi kekuatan terdepan, sebagaimana yang dilakukan pada tahun 1970an, melakukan kritik terhadap penguasa. Yang terjadi kemudian justru sejumlah tokoh penting ABIM menumpang gerakan reformasi yang dipimpin oleh istri Anwar, meskipun karena beberapa faktor, kemudian mundur kembaIi dari gerakan reformasi. Dilema ABIMinihemat penuIis karena ABIM mengandalkan kepemimpinan karismatik tokoh itupun hanya dimiliki oleh Anwar dan Fadhil. Ini sekaIigus menunjukkan bahwa kaderisasi ABIM untuk melahirkan tokoh atau pemimpin-pemimpin Islam yang handa! berbasis pada pergerakan tidak cukup berhasil. ABIM hanya memiIiki sedikit tokoh atau pemimpin yang berpengaruh dan yang sedikit itupun Anwar. Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri kenyataan bahwa

(17)

ABIM telah banyak mendorong melahirkan sarjana, intelektual atau ilmuan muslim yang berbasis di kampus, kaum profesional dan birokrat yang hubungan sentimentalnya dengan ABIM sangat kuat. Akan tetapi hal ini tidak cukup membantu membesarkan ABIM menjadi ォ・ォオ。セ atau gerakan Islam yang sangat berpengaruh bahkan hingga era kepemimpinan Perdana Menteri aィュセ、 Badawi saat ini.

Nampaknya ABIM cenderung menunggu kehadiran Anwar untukkembali menggerakkan dan memimpin perubahan atau reformasi di Malaysia, seperti yang telah ia lakukan pada tahun 1970an, justru pada saat Anwar semakin tua. Sementara UMNO sendiri nampak cemas karena partaiinimemang yang akan menjadi sasaran jika reformasi benar-benar akan digerakkan oleh Anwar.

Dati semua temuan yang telah terurai di atas maka penulis cenderung mengemukakan beberapa kesimpulan teoritis yang diharapkan bermanfaat bagi kajian-kajian sosiologi politik gerakan Islam sebagai berikut:

1. Kesamaan sumber-sumber intelektual dan ideologis yang digunakan gerakan-gerakan sosial dan politik Islam tidal< akan selalu melahirkan pandangan dan sikap yang sarna dalam suatu isu tertentu. Hal ini antara lain sangat tergantung kepada bagaimana gerakan-gerakan Islam atau para tokohJpemimpin gerakan-gerakan Islam memahami dan menafsirkan sumber-sumber tersebut, memahami dan menafsirkan realitas sosio kultural dan politik yang mengitarinya. Perbedaan pandangan PAS dan ABIM tentang keharusan implementasi syariah dan penegakan Daulah Islamiyah, misalnya, adalahcontoh kongkrit untuk menjelaskan teotiini.

(18)

2. Hal tersebut juga sekaligus menjadi faktor penting yang menjelaskan mengapa kecenderungan-kecenderungan monolitik dalam agama dan politik, siapapun yang mempraktekkan, akan menghadapi resistensi. Diantara alasan yang mendorong resistensi ini karena monolitisme agama dan poIitik sangat besar membuka peluang timbulnya tindakan represi dan kekerasan agama dan politik. Semakin monolitik satu kelompok tertentu maka

disamping semakin besar tingkat eksklusifitasnya juga semakin besar kemungkinan timbuInya tindakan diskriminatif, kekerasan dan konflik. Meskipun menghadapi resistensi dari berbagai pihak, keengganan

UMNOuntuk melakukan perubahan budaya poIitik secara fundamental, karena sudah terlalu lama menikmati. sumber-sumber kekuasaan ekonomi dan politik, adalah merupakan gambaran dari teonini. Kepemiminanseperti ini akan mengalami kerapuhannya sendiri dari dalam

kalaupun belum ada kekuatan reformis lain yang meruntuhkan.

3. Hubungan baik antara Islam dengan negara, yang direpresentasikan oleh kekuatan-kekuatan yang mendukung keduanya, terjaIin tidak selalu karena adanya kesamaan-kesamaan ideologis yang berbasis kepada agama. Ideologi, meskipun diniIaisangat penting karena merupakan landasan dan yang akan memberikan arab

kehidupan ke depan, Iebih merupakan satu faktor saja

yang mendorong terciptanya hubungan positifini. Faktor ideologi ini tidak sebesar faktor-faktor lain yaitu politik dan ekonomi. Dalam beberapa kasus justru hubunganini

bisa juga terjaIin meskipun masing-masing memiliki motif atau kepentingan yang berbeda. Hal yang sarna juga bisa

(19)

untuk menjelaskan fenomena keretakan hubungan antara Islam dan negara.

4. Suatu gerakan Islam, bahkan juga tokoh Islam, akan terasing bahkan dari wilayahnya sendiri jika tidal< mengakar kepada realitas kultural di mana ia tumbuh. Akan tetapi faktor lokalitasinijuga tidak merupakan satu-satunya faktor tingginya tingkat penerimaan masyarakat. Dibutuhkan alat atau media lain yang mampu menterjemahkan dan memberikan perspektif bam terhadap seluruh relitas yang ada sehingga kehadiran suatu gerakan atau tokoh Islam tertentu bisa memberikan makna secara maksimal. Alat itu ialah Islam itu sendiri, Islam yang tidak monolitik, Islam yang rasional dan terbuka.

s..

Kepemimpinan harismatik suatu gerakan Islam, yaitu kepemimpinan yang tergantung kepada kekuatan harisma tokoh utama karena kelebihan atau keistimewaan kepribadian, moral dan intelektual yang dimiliki memang cukup efektif untuk menggerakkan perubahan akan tetapi tidak cukup lama bertahan. Situasi ini diperburuk karena tidak terdukung oleh iklim dan sistim. kaderisasi yang memberikan kemungkinan melahirkan banyak eksponen tokoh dan pemimpin Islam yang kuat. Dalambeberapa hal faktor eksternal juga ikut besar mempengaruhi iklim kepemimpinan suatu gerakan Islam. Artinya, kepemimpinan harismatik ini cenderung muncul justru pada situasi-situasi yang secara sosial, ekonomi dan politik sedang mengalamikrisis.
(20)

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber-sumber Primer

1.Internet, website.

ABIM Online http://www.abim.org.my abim@po.jaring.my

ABCNEWS.com http://www.feer.com http://www.asiaweek.com http://news.bbc.co.uk

http://www.malaysiakini.com http:www.abc.net..au

2. Artikel, pidato, buku.

FadhiI, Siddiq. Minda Melayu Baru (Kuala Lumpur: Institut

KajianDasar, 1992).

-."The Role of Muslim Scholars in the Development of Civilization

Special Referenceto the Malay History and Civilization,"IslamicRe

Abim,vol 1 no..11 (1989).

(21)

--/'Universalisme Islam dan Pluralism Masyarakat-Satu Tinjauan Permulaan,"Risalah5 (1970/1400).

"Perkuatkan Wadah, Perhebatkan Da'wah, Pertingkatkan Tarbiyah," Pidato presidenABIMdalam pertemuan tahunan ABIM yang ke 16 diInternational Islamic University, PetaIing Jaya, yang diselenggarakan tanggal4-7Desember1987.

- - . "Menyahut Cabaran Abad Kebangunan," pidato yang disampaikan dalam acara konggres tahunan yang ke 12, 30 Agustus-3September1983.

--."Universalisme Islam dan Pluralism Masyarakat-Satu Tinjauan Permulaan,"Risalah5 (1970/1400).

Ibrahim, Anwar."Solutions to Problems of Multi-Racial Society," pidato pada acara konggres ABIM ke VIII bulan

J

uli1979.

- - . IIKeuntungan dengan Tanggungjawab Sosial,lI presentasi dalam seminar Ke Arah Negara Maju: Ketangkasan Ekonomi Dan Tanggung ]awab Sosial, kerjasama antara Public BankBerhad dengan ISIS Malaysia, tanggal 20-21 Mei 1993.

IIDevelopment and Changing Political Ideas, With Special Reference to Malaysia,II paper Konferensi

Peringatan 50 tahun the Australian Institute of

International Affairs,di Canberra26-28 Agustus 1983. --.IIIslamisation: The Malaysian Experiencell

kuliah umum

diJepang19Desember1982.

liKe Arah Pembentukan Mujtama' Madani Yang Progresif: Cabaran dan Harapan," ceramah disampaikan tanggal 16 Mei 1996 di Darul Iman LectureSeries.

(22)

- - .The Asian Renaissance (Singapore, Kuala Lumpur: Times Books International, 1996).

--.Menangani Perubahan (Kuala Lumpur: Berita Publishing SDN.BHD, 1989)

--./1

Asian Renaissance and the Reconstruction of Civilization," pidato yang disampaikan eli University Loyola Haightd, Quezon City, Philippines tanggal 2 Mei 1996.

- - . "Generasi Penggerak Zaman," daIam Anwar Ibrahim,

Manangani Perubahan(Kuala Lumpur: Berita Publishing SDN.BHD.,1989).

--."The Ismail Faruqi Award Presentation Ceremony," yang disampaikan di International Islamic University Malaysia, 28 February 1995.

Mohammad, Mahathir. Malay Dilemma (Kuala Lumpur: Times Book International, 2001).

- - .Islam and the Muslim Ummah, volume 1 (Selangor Darul Ehsan, Malaysia: Pelanduk Publications, 1995).

-.Islam and the Muslim Ummah, volume 2 (Selangor Darul Ehsan, Malaysia: Pelanduk Publications, 2000).

- .The Challenge (Selangor DaruI Ehsan, Malaysia: Pelanduk,1986).

- - .The Way Forward (London: The Orion Publishing Group Ltd, 1998).

---.A New Deal For Asia(Selangor, DaruI Ehasan: Pelandung Publication, 1999).

3. Terbitan Resmi.

Islamic Review-ABIM,voll, no.ll(1989).

Nadwah al-Dakwah al-Islamiyah al-Syabab al-Islamy al-Asiwy

(Malaysia: National Situation Report, t.th).

(23)

The Second Malaysia Plan 1971-1975 (Kuala Lumpur: Government Press, 1971).

B. Sumber-sumber Sekunder. 1. Buku-buku

Abdullah, Abdul Rahman Haji. Penjajahan Malaysia Cabaran dan Warisannya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997).

Gerakan Islam Tradisional di Malaysia Sejarah dan Pemikiran Jamaat Tabligh dan DaTUI Arqam (Kuala Lumpur: Penerbitan Kintan SON. BHO,1992).

Abdullah, Abdul Rahman. Sejarah dan Pemikiran Islam

(penerbitan Pena Sdn. Bhd,1981).

A.B., Shamsul. 1/A Revivalinthe Study of Islamin Malaysia,"

dalam Reading in Malaysian Politics, Bruce Gale, ed (Selangor, Malaysia: Pelanduk Publications, 1986). Adam, Ramlah. Burhanuddin Al Helmy-Suatu Kemelut Politik,

(Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1996). Ahmad, Aziz Zariza. The Second Phase Mahathir Triump After

Trials (Kuala Lumpur, Malaysia: A. Abdul Me;tjeed &

Co, 1990).

AI-Attas, Syed Muhammad Naquib. Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu (Bandung: Mizan, 1990).

AIatas, Syed Hussein. The Sociology of Corruption (Singapore: Donald Moore Press, Ltd, 1968).

Ali, Husin. Ethnicity, Class and Development: Malaysia (Kuala Lumpur: Persatuan Sains Sasia! Malaysia, 1984).

Ali, S. Husin.Rakyat Melayu-Nasib dan Masa Depannya(Jakarta

: Inti Sarana Aksara, 1985)

Andaya, Barbara Watson and Leonard Y. Andaya,A History of Malaysia (Hampshire: Palgrave,1995).

314

(24)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penyebab mengapa hanya motif kognitif yang berpengaruh dan motif afektif tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian dapat diduga dari analisis

Berdasarkan hasil analisis yang diperolehi, responden mempunyai persepsi yang positif terhadap aktiviti dakwah yang dijalankan.. Nilai min bagi keseluruhan item bahagian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelimpahan mikroalga yang hidup pada permukaan daun lamun Cymodocea serrulata pada kawasan perairan Pantai Prawean,

Pada Tabel 2 dapat dilihat kitosan yang telah termodifikasi lebih larut air seperti hasil penelitian ini yang menunjukkan kitosan termodifikasi autoklaf meningkat

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, baik dari sisi metode k-means, persamaan OWA yang digunakan, keunggulan OWA untuk menyelesaikan pengambilan keputusan multikriteria,

Skripsi yang berjudul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V

Rumusan masalah pada penulisan skripsi ini adalah Pertama, karakteristik debitur dinyatakan wanprestasi akibat covid-19 dalam perjanjian jual beli secara angsuran Kedua,

Hal ini dipilih karena peneliti menyelidiki secara cermat kegiatan, kejadian, dan proses komunikasi persuasif manajemen Pasar Turi Baru dalam meningkatkan jumlah