• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPOSISI MUSIK SUMATRAN FIESTA KARYA BEN M. PASARIBU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOMPOSISI MUSIK SUMATRAN FIESTA KARYA BEN M. PASARIBU."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPOSISI MUSIK SUMATRAN FIESTA KARYA

BEN M. PASARIBU

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

RIDHO SUDRAJAT NIM. 209342056

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Ridho Sudrajat, NIM. 209342056. Analisis Komposisi Musik Sumatran Fiesta Karya Ben M. Pasaribu. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang Ben M. Pasaribu sebagai komponis komposisi musik Sumatran Fiesta, struktur komposisi musik Sumatran Fiesta, hasil analisis komposisi musik Sumatran Fiesta karya Ben M. Pasaribu,

serta teknik penciptaan musik dalam komposisi Sumatran Fiesta karya Ben M.

Pasaribu.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini berupa notasi musik Sumatran Fiesta kemudian akan dianalisis struktur musik, melodi, ritme, serta harmoni yang terkandung di dalam karya tersebut.

Penelitian ini lebih kepada kerja laboratorium. Maka lokasi penelitian diadakan di Laboratorium Program Studi Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dalam rentang waktu tiga bulan lamanya mulai dari bulan November 2014 sampai Maret 2014.

Ben M. Pasaribu telah mengkomposisi banyak karya musik satu judul

komposisinya adalah Sumatran Fiesta yang ditulis pada tahun 1989 dan pertama

kali dimainkan pada tahun 1990 di World Music Hall Universitas Wesleyen sebagai karya penutup dalam konser tunggal yang bertema 10 Pieces From 13.000 Islands yang merupakan tugas akhir untuk memperoleh gelar Magister of Art di Universitas Wesleyen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa komposisi musik Sumatran Fiesta dimainkan oleh empat

instrumen musik yaitu violin, flute, cello dan contrabass terdiri dari 117 birama yang terbagi dalam tiga bagian yang dapat dilihat dari perubahan tempo sepanjang karya tersebut. Bagian pertama dimulai dari birama 1-46 dimainkan dengan tempo lambat yaitu 80 BPM, sedangkan bagian kedua dimulai dari birama 47- 54 dimainkan dengan tempo cepat yaitu 96 BPM, dan bagian ketiga dimulai dari birama 55-117 dimainkan dengan tempo lambat yaitu 80 BPM. Berdasarkan hasil

analisis juga diketahui bahwa dalam komposisi musik Sumatran Fiesta, Ben M.

Pasaribu menerapkan beberapa teknik penciptaan musik, diantaranya teknik serialisme, teknik cluster, dan teknik interlocking.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Penulisan Skripsi ini merupakan sebagian syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Musik Jurusan Sendratasik,

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dengan judul ”Analisis

Komposisi Musik Sumatran Fiesta Karya Ben M. Pasaribu”. Ucapan terimakasih

disampaikan kepada :

4. Panji Suroso, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Musik UNIMED. Serta

Pembimbing Akademik,

5. Mukhlis Hasbullah, M.Sn, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi.

6. Seluruh Dosen Jurusan Seni Drama, Tari dan Musik dan seluruh staf

pengajar lainnya yang dengan tulus dan ikhlas telah memberi pendidikan

(8)

iii

7. (alm) Ben M. Pasaribu yang telah memberikan saran dan dukungan dalan

menyelesaikan penelitian ini jauh hari yang lalu.

8. Keluarga yang tiada henti berdoa, dan memberi dukungan moril dan

materil kepada penulis yang selalu menjadi motivasi penulis untuk

mengembangkan kemampuan.

9. Seluruh rekan-rekan Robert Moog Computer Studio yaitu abangda

Suharyanto, abangda Merdi Roy, Muhammad Yusuf, Aqsa Mulya, serta

teman-teman di Academy Art Social and Science.

10. Seluruh teman-teman seperjuangan di Seni Musik 09 yang takkan

terlupakan, serta seluruh mahasiswa Sendratasik FBS Unimed.

11. Serta semua teman-teman terimakasih atas dukungan yang telah kalian

berikan.

Semoga semua bantuan dan dukungan yang Bapak, Ibu dan Saudara/i berikan

menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, amin.

Medan, April 2015 Penulis

(9)

iv

3. Pengertian Musik Kontemporer ... 17

(10)

v

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Ben M. Pasaribu sebagai Komponis Komposisi Musik Sumatran Fiesta ... 27

B. Struktur Komposisi Musik Sumatran Fiesta ... 31

C. Hasil Analisis Komposisi Musik Sumatran Fiesta ... 39

1. Bagian Pertama Komposisi Sumatran Fiesta ... 39

2. Bagian Kedua Komposisi Sumatran Fiesta ... 44

3. Bagian Ketiga Komposisi Sumatran Fiesta ... 46

D. Teknik Penciptaan Musik dalam Komposisi Musik Sumatran Fiesta ... 50

BAB V PENUTUP ... 52

A.Kesimpulan... 52

B.Saran ... 53

(11)

vi DAFTAR TABEL

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Birama 103 Komposisi Sumatran Fiesta ...40

Gambar 4.2 Notasi Komposisi Musik Sumatran Fiesta Birama 4-8 ...41

Gambar 4.3 Notasi Komposisi Musik Sumatran Fiesta Birama 10-11 ...42

Gambar 4.4 Notasi Ritme Harmonik yang dimainkan Violin Pada Birama 16 Komposisi Musik Sumatran Fiesta ...42

Gambar 4.5 Pola Ritme yang Dimainkan Cello pada Birama 15-24 Komposisi Musik Sumatran Fiesta ...42

Gambar 4.6 Pola Ritme yang dimainkan contrabass pada birama 17-25

komposisi Musik Sumatran Fiesta ... 43

Gambar 4.7 Contra bass memainkan tuplet 7:8 pada Birama 31-32

Komposisi Musik Sumatran Fiesta ...43

Gambar 4.8 Teknik Interlocking yang dimainkan cello dan contra bass pada birama 37-45 ...43

Gambar 4.9 Perubahan Tanda Birama pada Bagian Kedua Komposisi Musik Sumatran Fiesta Karya Ben M. Pasaribu ...44

Gambar 4.10 Pola Irama yang Menjadi Motif Bagian Kedua Komposisi Musik Sumatran Fiesta ...45

Gambar 4.11 Penyusunan melodi Secara Kontrapung pada Birama 49-51

Komposisi Musik Sumatran Fiesta Karya Ben M. Pasaribu ...46

Gambar 4.12 Birama 55-58 sebagai Penghubung Bagian Kedua dan Bagian Ketiga Komposisi Musik Sumatran Fiesta karya

Ben M. Pasaribu ...47

Gambar 4.13 Pola Irama yang dimainkan oleh violin dan Cello Sepanjang Birama 59-81 Komposisi Musik Sumatran Fiesta Karya ben M. Pasaribu ...48

Gambar 4.14 Teknik interlocking pada Birama 78-81 komposisi Musik

Sumatran Fiesta Karya Ben M. Pasaribu ...49

(13)

DAFTAR TABEL

(14)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Birama 103 Komposisi Sumatran Fiesta ...40

Gambar 4.2 Notasi Komposisi Musik Sumatran Fiesta Birama 4-8 ...41

Gambar 4.3 Notasi Komposisi Musik Sumatran Fiesta Birama 10-11 ...42

Gambar 4.4 Notasi Ritme Harmonik yang dimainkan Violin Pada Birama 16 Komposisi Musik Sumatran Fiesta ...42

Gambar 4.5 Pola Ritme yang Dimainkan Cello pada Birama 15-24 Komposisi Musik Sumatran Fiesta ...42

Gambar 4.6 Pola Ritme yang dimainkan contrabass pada birama 17-25

komposisi Musik Sumatran Fiesta ... 43

Gambar 4.7 Contra bass memainkan tuplet 7:8 pada Birama 31-32

Komposisi Musik Sumatran Fiesta ...43

Gambar 4.8 Teknik Interlocking yang dimainkan cello dan contra bass pada birama 37-45 ...43

Gambar 4.9 Perubahan Tanda Birama pada Bagian Kedua Komposisi Musik Sumatran Fiesta Karya Ben M. Pasaribu ...44

Gambar 4.10 Pola Irama yang Menjadi Motif Bagian Kedua Komposisi Musik Sumatran Fiesta ...45

Gambar 4.11 Penyusunan melodi Secara Kontrapung pada Birama 49-51

Komposisi Musik Sumatran Fiesta Karya Ben M. Pasaribu ...46

Gambar 4.12 Birama 55-58 sebagai Penghubung Bagian Kedua dan Bagian Ketiga Komposisi Musik Sumatran Fiesta karya

Ben M. Pasaribu ...47

Gambar 4.13 Pola Irama yang dimainkan oleh violin dan Cello Sepanjang Birama 59-81 Komposisi Musik Sumatran Fiesta Karya ben M. Pasaribu ...48

Gambar 4.14 Teknik interlocking pada Birama 78-81 komposisi Musik

Sumatran Fiesta Karya Ben M. Pasaribu ...49

(15)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Daftar Komposisi Musik Karya Ben M. Pasaribu ... 56

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan tingkat

pluralitas etnis yang sangat beragam, yang terdiri dari delapan etnis asal yaitu

etnis batak toba, batak karo, batak simalungun, batak mandailing, batak pak-pak,

batak angkola, melayu , dan nias serta beberapa etnis pendatang seperti etnis jawa,

minang, aceh, tiongkok, india, dan lain-lain. Sumatera Utara juga merupakan

kampung halaman bagi banyak musisi di Indonesia baik baik yang berbentuk grup

band, penyanyi solo, pencipta lagu, peneliti musik, pendidik musik atau komponis

dengan berbagai genre dan gaya musik yang dikenal baik secara nasional maupun

internasional.

Dalam ranah musik populer dikenal beberapa nama atau grup dari

Sumatera Utara seperti Rinto Harahap, Reynold Panggabean, Charles

Hutagalung, Eddy Silitonga, Judika N.A. Sihotang, dan lain-lain. Namun ada

juga beberapa tokoh yang terkenal dalam mengaransemen, menciptakan, dan

membawakan lagu daerah seperti Rizaldi Siagian, Djaga Depari, Nahum

Situmorang, Marihot Hutabarat, dan lain-lain. Begitu juga dalam kategori musik

seriosa, klasik, maupun yang masuk daftar pencipta lagu nasional, paduan suara

maupun musik berunsur religi seperti Liberty Manik, Alfred Simanjuntak, Cornel

Simanjuntak, Binsar Sitompul, Nortir Simanungkalit, El Pohan, Bonar Gultom,

Lily Suhairy, Achmad Baki, Theodora Sinaga, Amir Pasaribu dan banyak lagi

yang tidak bisa penulis sebut satu persatu nama-namanya. Sedangkan dalam ranah

(17)

2

musik kontemporer dikenal beberapa nama komponis seperti Ben M. Pasaribu,

Irwansyah Harahap, Pulumun Ginting, Daud Kosasih, Erucakra Mahameru,

Marusya Nainggolan, Mukhlis Hasbullah, Arjuna Hutagalung, Tanaka Manalu,

dan lain-lainnya yang mencurahkan beragam warna bagi perkembangan musik di

Indonesia khususnya di Sumatera Utara.

Ben M. Pasaribu merupakan salah satu komponis musik kontemporer yang

berasal dari Sumatera Utara yang cukup dikenal di kalangan musisi Indonesia.

Namanya juga tercatat dalam New Grove Dictionary of Music & Musician yang

merupakan salah satu kamus musik terbaik dan terlengkap yang pernah ada. Ben

M. Pasaribu juga diakui sebagai salah satu komponis kontemporer berlatar

belakang musik tradisi nusantara yang dikenal baik di dalam maupun di luar

negeri. Ben M. Pasaribu menyelesaikan studi formal dalam bidang pedagogi

musik di IKIP Medan, etnomusikologi di Universitas Sumatera Utara, komposisi

musik eksperimental di Wesleyen University Amerika Serikat disini beliau belajar

komposisi dengan tokoh musik eksperimental John Cage, juga beberapa studi

khusus di Marymount College New York dan Gaudeamus Centrum Hedendaagse

Muziek Amsterdam. Beberapa karyanya diterbitkan di American Gamelan Institut

(seperti Lancaran Siborupastima, Gending Alvin, Imaginary Ceremony, Melawan

Angin, dan Mangongkal Holi) dan International Music Council (seperti Taganing

Revisited, Kampung Halaman, Hiperbola Multipulsasi, dan Sumatran Fiesta)

serta dibahas secara khusus pada Zietgenossische Musik in Indonesien di Jerman.

Sumatran Fiesta merupakan salah satu karyanya yang paling banyak

(18)

3

Indonesia. Namun kenyataannya di Sumatera Utara sendiri karyanya tersebut

sangat jarang dibahas dan diperbincangkan, padahal dalam karya musik tersebut

terdapat beberapa teknik penciptaan musik kontemporer ataupun teknik

permainan instrumen musik yang menarik untuk dipelajari. Oleh sebab itu penulis

merasa perlu untuk mengkaji dan menganalisis komposisi musik Sumatran Fiesta

berdasarkan parameter musiknya dan juga bebagai pengaruh musikal yang

melatarbelakangi terciptanya komposisi musik tersebut.

Dalam penelitian ini penulis memahami bahwa musik dapat diartikan

sebagai peristiwa bunyi dan peristiwa budaya. Sebagai peristiwa bunyi suatu

karya musik dibahas dan dikaji berdasarkan beberapa parameter musik seperti

ritme, tempo, melodi, tanda ekspresi, harmoni, instrumentasi, teknik permainan

instrumen musik, dan struktur musiknya. Sedangkan sebagai peristiwa budaya

pembahasannya lebih kepada bentuk penyajian, fungsi, peran, dan makna-nya

bagi masyarakat, latar belakang terciptanya karya tersebut, serta beberapa

tanggapan dari beberapa tokoh tentang karya tersebut.

Analisis komposisi musik Sumatran Fiesta dilakukan dengan cara

menguraikan, memilah, dan memotong karya tersebut menjadi bagian-bagian

yang lebih kecil lalu bagian-bagian tersebut diteliti secara seksama dari segi

konsep, teknik penciptaan, teknik permainan, serta parameter musiknya. Setelah

itu analisis dilakukan secara holistik atau menyeluruh sehingga didapati struktur

komposisi musik tersebut. Dengan demikian akan didapati hasil analisis musik

(19)

4

Berdasarkan paparan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Komposisi Musik Sumatran Fiesta Karya

Ben M. Pasaribu

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah sangat penting dilakukan dengan benar dalam

penelitian ilmiah. Hal ini bertujuan agar penelitian menjadi terarah dan cakupan

masalah yang dibahas tidak terlalu luas dan melebar. Identifikasi masalah tersebut

sesuai dengan pendapat Lexy J Meleong (2006: 93) :

Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang meimbulkan tanda-tanya dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari sesuatu jawaban.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas

maka didapati beberapa hasil identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan komponis di Sumatera Utara?

2. Bagaimana latar belakang Ben M. Pasaribu sebagai komponis komposisi

musik Sumatran Fiesta?

3. Bagaimana teknik penciptaan musik dalam komposisi Sumatran Fiesta karya

Ben M. Pasaribu?

4. Bagaimana struktur komposisi musik Sumatran Fiesta karya Ben M.

Pasaribu?

5. Bagaimana interpretasi dan teknik permainan instrumen pada komposisi

(20)

5

6. Bagaimana perbandingan komposisi musik Sumatran Fiesta karya Ben M.

Pasaribu dengan beberapa komposisi musik yang sejenis?

7. Bagaimana hasil analisis komposisi musik Sumatran Fiesta karya Ben M.

Pasaribu?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari

masalah. Batasan masalah ini berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana saja

yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana yang

tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.

Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu dan kemampuan

teoritis maka penulis merasa perlu membatasi masalah-masalah dan lain-lain yang

timbul dari rencana tertentu untuk memudahkan pemecahan masalah yang

dihadapi dalam penelitian ini. Sebab sebuah masalah yang dirumuskan terlalu

umum dan luas tidak pernah dipakai sebagai masalah dan tidak akan pernah jelas

batasan-batasan masalahnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (2004 : 30)

yang menyatakan bahwa:

Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas.

(21)

6

1. Bagaimana latar belakang Ben M. Pasaribu sebagai komponis komposisi

musik Sumatran Fiesta ?

2. Bagaimana struktur komposisi musik Sumatran Fiesta karya Ben M.

Pasaribu?

3. Bagaimana hasil analisis komposisi musik Sumatran Fiesta karya Ben M.

Pasaribu ?

4. Bagaimana teknik penciptaan musik dalam komposisi Sumatran Fiesta karya

Ben M. Pasaribu?

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik dari penelitian yang hendak

dilakukan.Rumusan masalah itu adalah suatu pertanyaan yang akan dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2010:35). Berdasarkan uraian

dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka

permasalahan diatas dapat dirumuskan pada “Bagaimana hasil analisis komposisi

musik Sumatran Fiesta karya Ben M. Pasaribu”

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, pada umumnya pasti

mempunyai tujuan tertentu yang jelas sehingga kegiatan tersebut dapat terarah

karena tahu apa yang ingin dicapai dari suatu kegiatan yang dilakukan. Berhasil

tidaknya suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan terlihat pada tercapainya

tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Hariwijaya (2008:50) mengatakan bahwa

tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum

(22)

7

tersebut maka tujuan penelitian harus selaras dengan rumusan masalah. Adapun

dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh penulis antara lain:

1. Untuk mengetahui latar belakang Ben M. Pasaribu sebagai komponis

komposisi musik Sumatran Fiesta.

2. Untuk mengetahui bagaimana struktur komposisi musik Sumatran Fiesta

karya Ben M. Pasaribu.

3. Untuk mengetahui bagaimana hasil analisis komposisi musik Sumatran

Fiesta karya Ben M. Pasaribu.

4. Untuk mengetahui bagaimana teknik penciptaan musik dalam komposisi

Sumatran Fiesta karya Ben M. Pasaribu.

F. Manfaat Penelitian

Selain tujuan masalah, setiap penelitian juga harus memiliki manfaat

dehingga penelitian tersebut tidak hanya teori semata tapi dapat dipakai oleh

pihak-pihak yang membutuhkan. Menurut Hariwijaya (2008:50) yang mengatakan

bahwa manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian

tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan

ilmu dan manfaat di bidang praktik. Berdasarkan pendapat tersebut, maka manfaat

penelitian merupakan hal-hal yang diharapkan dari hasil penelitian dalam hal

pengembangan ilmu dan praktik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat sebagai berikut :

1. Bahan informasi kepada masyarakat yang menekuni bidang musik khususnya

musik kontemporer, agar dapat mengkaji dan memahami komposisi musik

(23)

8

2. Menambah wawasan penulis, mahasiswa bidang studi musik, pengajar musik

serta masyarakat umum yang menyukai musik.

3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi bahan acuan bagi penelitian yang

relevan di kemudian hari.

4. Bahan informasi kepada masyarakat yang belajar atau mendalami teknik

penciptaan musik kontemporer.

5. Sebagai bahan tambahan atau pengayaan kepustakaan dalam bidang analisis

(24)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang analisis komposisi musik Sumatran Fiesta karya

Ben M. Pasaribu, maka peneliti membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Komposisi Musik Sumatran fiesta ditulis pada tahun 1989 dan pertama kali

dimainkan pada tahun 1990 di World Music Hall Universitas Wesleyen sebagai

salah satu komposisi yang dimainkan sebagai penutup dalam Konser Tunggal

yang bertema 10 Pieces From 13.000 Islands yang merupakan tugas akhir

sekaligus syarat untuk memperoleh gelar Magister of Art di Universitas

Wesleyen Amerika Serikat.

2. Komposisi musik Sumatran Fiesta dimainkan oleh empat instrumen musik yaitu

violin, flute, cello dan contrabass yang terdiri dari 117 Birama dan dibagi

menjadi 3 bagian.

3. Dalam komposisi Musik Sumatran fiesta, Ben M. Pasaribu menerapkan beberapa

teknik penciptaan musik, diantaranya teknik serialisme, teknik cluster, dan

teknik interlocking.

4. Komposisi musik Sumatran fiesta memiliki unsur perkusif yang lebih menonjol

serta mengadopsi beberapa pola irama dari musik tradisional sumatera khususnya

gordang sambilan dan talempong minang.

(25)

53

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat

diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Dengan mengetahui bagaimana hasil analisis komposisi musik Sumatran

Fiesta diharapkan dapat memacu kreatifitas dalam mengkomposisi musik

dengan menggunakan teknik-teknik penciptaan musik.

2. Melihat perkembangan musik kontemporer di kota medan saat ini berharap

agar para komponis sumatera bisa menciptakan musik dengan mengambil

unsur-unsur tradisi sebagai identitas masyarakat khususnya di sumatera utara

agar tradisi yang terdapat di Sumatera Utara dapat dikenal luas dikalangan

komponis.

3. Penulis berharap agar dapat muncul komponis-komponis muda di Sumatera

Utara yang mampu bersaing di kancah internasional.

4. Penulis berharap agar karya dari komponis-komponis sumatera utara agar

didokumentasikan dengan baik melalui suatu lembaga agar karya-karya

(26)

54

54

DAFTAR PUSTAKA

Andjani, Karina. 2014. Apa Itu Musik? Kajian Tentang Sunyi dan Bunyi

Berdasarkan 4’33” Karya John Cage. Tangerang: Marjin Kiri

Budilinggono, I. 1993. Bentuk dan Analisis Musik. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Bungin, Burhan. 2004. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Cope, David. 1997. Techniques of Contemporary Composer. New York :

Schirmer Book

Descartes, René. 2012. Diskursus dan Metode. Yogyakarta: Diva Press

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching.

Hariwijaya, M dan Trinton. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan

Skripi. Yogyakarta: Oryza

Kodijat Latifah. 1989. Istilah-Istilah Musik. Yogyakarta: Djambatan

Kristianto, Jubing. 2007. Gitarpedia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Mack, Dieter. 1994. Ilmu Melodi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi

Mack, Dieter. 2004. Zeitgenossische Musik in Indonesien: Zwiischen lokalen

Traditionen, nationalen Verpflichtungen und internationalen Einflussen. Zurich: Georg Olms Verlag

McDermott, Vincent. 2013. Imagi-Nation: Membuat Musik Biasa Jadi Luar

Biasa. Yogyakarta: ArtMusicToday

Meleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya

(27)

55

55

Prier SJ, Karl Edmund. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta : Pusat Musik

Liturgis

Prier SJ, Karl Edmund. 2009. Kamus Musik. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgis

Prier SJ, Karl Edmund. 2012. Ilmu Harmoni.Yogyakarta : Pusat Musik Liturgis

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu

Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sadie, Stanley. 2001. The New Grove Dictionary of Music and Musician. London: Macmillan Publishers Limited

Soeharto, M. 1992. Kamus Musik. Jakarta: Grasindo

Sugiyono. 2010. Metode Penulisan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.

Alfabeta.

Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Kependidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara.

Sylado, Remy. 1992. Ensiklopedi Musik Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pustaka

Wilkin, Margareth Lucy. 2006. Creative Music Composition: The Young

Gambar

Tabel 4.1 Pembagian Berdasarkan Jumlah Bagian Yang Terdapat Dalam Sumatra Fiesta
Tabel 4.1 Pembagian Berdasarkan Jumlah Bagian Yang Terdapat Dalam Komposisi Sumatra Fiesta

Referensi

Dokumen terkait

Analisis struktur bentuk musik komposisi musik program “A Day‟s Wait” untuk kuartet gesek ini mengacu pada metode analisis struktur musik klasik. Struktur musik

Pengetahuan tentang komposisi musik yang didapat selama kuliah tersebut menjadi sebuah ide untuk membuat sebuah karya musik dengan program cerita ketika penulis

Proses penyusunan dan analisis struktur Komposisi “ Warna, Cerita, dan Kursi Tua ” dibatasi pa da penerapan Musik Program khusus untuk Ansambel Musik yang terdiri dari kuartet

Melihat pentingnya pemahaman dalam memainkan sebuah komposisi Rhythm song , maka perlu dilakukan analisis untuk mengetahui bentuk/ struktur dan gaya musik yang ada

Kemudian hasil data temuan dari penelitian tentang ragam teknik komposisi Hora karya Stephen Rak ini di analisis dari dokumentasi video permainan instrumen gitar karya musik

komposisi ini nantinya bisa menjadi musik orkestra pada sebuah soudtrack film sehingga penonton terbawa dengan suasana yang terdapat dalam komposisi karya musik

Berdasarkan pemaparan di atas muncul ketertarikan penulis untuk meneliti kreativitas dalam penciptaan komposisi musik yang berjudul “Perjalanan” karya Musiksuteja.. UPT Perpustakaan ISI

Stage Penyajian Karya Sebagai karya eksperimental yang masih mempertahankan kekhasan situasi dan suasana ngrebeg, secara struktur komposisi karya musik ngrebeg dapat dijelaskan