• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VI SD NEGERI NO.104607 SEI ROTAN T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VI SD NEGERI NO.104607 SEI ROTAN T.A 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA DI KELAS VI SD NEGERI NO.104607

SEI ROTAN T.A 2013/2014

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Prasekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH:

MAHRANI LUBIS

NIM. 1103111039

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT Karena atas hidayah dan karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat bagi peneliti untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PGSD S1 pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Teristimewa peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda serta Ibunda dan segenap keluarga tercinta yang dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan kesabaran telah menuntun peneliti untuk bersabar dan tawakal menghadapi tantangan dalam penulisan skripsi ini.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi peneliti namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran atas kekurangan peneliti mengenai masalah penelitian.

Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Pembantu Dekan I, Bapak Pembantu Dekan II, dan Bapak Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

(6)

5. Bapak Drs. Wildansyah Lubis, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Ibu Dra. Risma S, M.Pd dan Bapak Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd serta Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini. 7. Bapak/Ibu dosen seluruhnya yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan pendidikan dan tenaga pelayanan.

8. Bapak Sumiarno, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri No.104607 Sei Rotan yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian dan Ibu Rajinem, S.Pd sebagai wali kelas VI serta Bapak dan Ibu guru SD Negeri No.104607 Sei Rotan yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut.

9. Kepada yang teristimewa kedua orang tuaku yang sangat saya hormati dan sayangi Ayahanda Abdul Karim Lubis dan Ibunda Patimah Nasution yang telah dengan sabar mendengarkan keluh kesah peneliti, memberikan penguatan, motivasi serta kecukupan dana dan tak henti – hentinya berdoa untuk keberhasilan peneliti.

(7)

12.Teman-teman kelas B reguler angkatan 2010 yang telah berbagi suka maupun duka bersama peneliti selama mengikuti perkuliahan.

13.Dan terkhusus kepada yang tersayang Marimbun Lubis, S.Pd yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi demi terselesaikannya skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah peneliti terima dari berbagai pihak, peneliti mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, 01 April 2014 Penulis

(8)
(9)

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ... 42

3.4.1 Angket atau Kuesioner ... 42

3.4.2 Studi Dokumentasi ... 43

3.4.3 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 43

3.5 Tekhnik Pengolahan dan Interpretasi Data ... 45

3.6 Uji Prasyarat Analisis Data ... 46

3.6.1 Uji Normalitas ... 46

3.6.2 Uji Linearitas ... 47

3.7 Tekhnik Analisis Data ... 48

3.7.1 Analisis Statistik Deskriftif ... 48

3.7.2 Analisis Statistik Korelasi ... 49

3.7.3 Uji Keberartian Hipotesis ... 50

3.8 Jadwal Penelitian Penelitian ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian ... 52

4.2 Deskripsi Data Penelitian ... 54

4.2.1 Identifikasi Hasil Penelitian ... 54

4.2.2 Deskripsi Data Pola Asuh Orang Tua... 55

4.2.3 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 58

4.3 Uji Prasyarat Data ... 59

4.6.2 Pembahasan Penelitian ... 63

BAB V PENUTUP ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

(10)

DAFTAR TABEL

Table halaman

Tabel 3.1 Dimensi dan Indikator Pola Asuh Orang Tua yang Demokratis 40

Tabel 3.2 Interpretasi Koefesien Korelasi ... 49

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 51

Tabel 4.1 Daftar Jumlah Siswa dan Nama Wali Kelas ... 54

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua ... 56

Tabel 4.3 Distribusi Pola Asuh Orang Tua Menurut Indikator ... 57

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar ... 58

Tabel 4.5 Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian ... 60

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Pengaruh Pola Asuh Orang Tua ... 69

Lampiran 2 Daftar Skor Uji Coba Validitas Pola Asuh Orang Tua Siswa ... ... 69

Lampiran 3 Daftar Skor Data Validitas Pola Asuh Orang Tua Siswa ... ... 71

Lampiran 4 Perhitungan Uji Validitas Angket Pola Asuh Orang Tua ... ... 73

Lampiran 5 Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Pola Asuh Orang Tua ... ... 77

Lampiran 5 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi ... ... 80

Lampiran 5 Uji Normalitas ... ... 83

Lampiran 5 Uji Linieritas Regresi... ... 85

Lampiran 5 Uji Korelasi ... ... 88

Lampiran 5 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... ... 96

Lampiran 5 Perhitungan Keberartian Korelasi ... ... 98

Lampiran 4 Daftar Nilai r Product Moment ... ... 99

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian ... ... 100

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian Dari Fakultas ... ... 104

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Histogram Pola Asuh Orang Tua ... 56

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan, serta melindungi anak untuk mencapai kegiatan hasil belajar anak yang cukup baik menurut orang tua. Pengasuhan orang tua pada dasarnya diciptakan oleh adanya interaksi antara orang tua dan anak dalam hubungan sehari-hari yang berevolusi sepanjang waktu, sehingga orang tua akan menghasilkan anak-anak sealiran, karena orang tua tidak hanya mengajarkan dengan kata-kata tetapi juga dengan contoh-contoh.

Menurut Setiawan (dalam Hurlock, 2010:20) “Orang tua harus dapat memberikan pola asuh yang tepat sesuai dengan perkembangan anaknya agar anak dapat menerima pola asuh yang diberikan kepadanya dengan baik yang dapat memotivasi belajarnya sehingga hasil belajar anak semakin meningkat”.

Orang tua yang satu dengan yang lain memberikan pola asuh yang berbeda dalam membimbing anak dan mendidik anaknya. Salah satu yang mempengaruhi hasil belajar anak di sekolah adalah pola asuh orang tua terhadap anak. Keluarga

merupakan “Pusat Pendidikan” yang pertama dan terpenting karena sejak

timbulnya adab kemanusiaan sampai kini, keluarga selalu mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia.

Disamping itu, orang tua dapat menanamkan benih kebatinan yang sesuai dengan kebatinannya sendiri ke dalam jiwa anak-anaknya, inilah tugas orang tua

(14)

2

yang utama dan tidak bisa dibatalkan oleh orang lain. Masalah anak-anak dan pendidikan adalah suatu persolan yang amat menarik bagi seorang pendidik dan ibu-ibu yang setiap saat menghadapi anak-anak yang membutuhkan pendidikan. Mengasuh dan membesarkan anak berarti memelihara kehidupan dan kesehatannya serta mendidiknya dengan penuh ketulusan dan cinta kasih. Secara umum tanggung jawab mengasuh anak adalah tugas ayah dan ibunya.

Dalyono (2008:238) mengatakan bahwa “Lembaga pendidikan pertama

bermakna behwa sebelum anak menerima pendidikan dari lingkungan lain seperti sekolah atau masyarakat, terlebih dahulu anak akan menerima pendidikan di

lingkungan keluarga”. Sedangkan sebagai lembaga pendidikan utama bermakna

bahwa berhasilnya anak di sekolah banyak berpengaruh dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua.

Prinsip serta harapan-harapan seseorang dalam bidang pendidikan anak beraneka ragam coraknya, ada yang menginginkan anaknya menjalankan disiplin keras, ada yang menginginkan anaknya lebih banyak kebebasan dalam berpikir maupun bertindak. Ada orang tua yang terlalu melindungi anak, ada yang bersikap acuh terhadap anak. Ada yang mengadakan suatu jarak dengan anak dan ada pula yang menganggap anak sebagai teman.

(15)

3

Pada saat ini banyak orang tua yang mengabaikan hak anak. Para orang tua menuntut anak untuk melakukan hal-hal yang berlebihan bahkan yang seharusnya belum pantas mereka lakukan. Ada orang tua yang meminta anaknya untuk bekerja baik sebelum ataupun sesudah bersekolah. Anak diminta untuk bangun pagi, mempersiapkan segala kebutuhan keluarga untuk pagi hari seperti memasak sarapan, menimba air dan sebagainya. Selepas pulang sekolah mereka juga diminta untuk bekerja seperti berjualan, ikut ke sawah, membersihkan rumah, menjaga adik-adik dan lain-lain. Memang hal ini tidak lepas juga dari faktor ekonomi keluarga, tapi bagaimanapun keadaannya anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tidak boleh dieksploitasi dan dituntut secara berlebihan.

Bentuk pola pengasuhan orang tua pada anak juga mempengaruhi motivasi belajar anak. Seorang psikiater anak dan remaja menyarankan agar anak dibiarkan menentukan belajarnya sendiri setelah melalui perundingan dengan orang tuanya. Sebab jika orang tuanya memaksanya dengan kekerasan dan hukuman dapat berakibat belajar menjadi suatu beban bagi anak. Motivasi tidak terpisahkan dengan kemauan, perasaan dan pikiran. Perasaan mendambakan kepuasan dan pikiran. Perasaan mendambakan kepuasan dan pikiran mendambakan kenikmatan. Jika proses belajar merupakan kenikmatan yang menimbulkan kepuasan, maka sang anak akan berkembang dengan baik.

(16)

4

menggunakan pola asuh yang dapat dijadikan sebagai panutan. Anak memiliki kebiasaan meniru yang kuat terhadap seluruh gerak dan perbuatan dan figur yang menjadi idolanya. Oleh karena itu seorang anak secara naluriah akan menirukan perbuatan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, saudara dekat serta kerabat yang terdekat.

Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa? Banyak orang tua beranggapan bahwa anak mereka setelah diserahkan kepada guru di sekolah maka lepaslah tanggung jawab dan kewajibannya untuk memberi kan pendidikan kepada mereka. Semua tanggung jawabnya telah beralih kepada guru di sekolah, apakah menjadi pandai atau bodoh anak tersebut, akan menjadi nakal atau berbudi pekerti yang baik dan luhur, maka itu adalah urusan guru di sekolah. Padahal bentuk pola pengasuhan orang tua juga sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa di sekolahnya.

Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi faktor internal yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang antara lain adalah keluarga. Jadi orang tua mempunyai peranan yang penting dalam keberhasilan belajar anak antara lain cara orang tua mendidik anak. Apakah ia ikut mendorong, merangsang dan membimbing terhadap aktivitas anaknya atau tidak. Hubungan orang tua dengan anak bersama-sama dengan sifat pembawaan lahir, akan banyak menentukan bagaimana dia maju dengan belajarnya untuk sisa hidupnya.

(17)

5

dengan kecintaan”. Pendapat ini diperkuat oleh hasil penelitian Madison (1989:25) menyatakan bahwa “Orang tua yang mempunyai harga diri tinggi banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk membuat keputusan secara bebas, berkomunikasi secara lebih baik, mendukung anak untuk memiliki kebebasan sehingga anak mempunyai kepuasan, dan sedikit menggunakan hukuman badan untuk mengembangkan disiplin”. Selain itu, perlu adanya hubungan yang akrab dan bentuk komunikasi yng memberikan kebebasan kepada anak untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya.

Berdasarkan PPL yang dilakukan peneliti selama berada di sekolah SD Negeri 104607 Sei Rotan ada kecenderungan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua masing-masing siswa. Ini dapat dilihat dari hasil nilai sehari-hari siswa di dalam kelas. Sebagian orang tua ada yang menerapkan pola asuh otoriter (sangat kuat dan cukup ketat dalam mengontrol perilaku anak sehingga menghambat munculnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak), demokrasi (memberlakukan peraturan-peraturan yang dibuat bersama oleh anggota keluarga yang bersangkutan), dan laisess faire (selalu memberi kebebasan sebanyak mungkin kepada anak untuk mengatur dirinya). Namun pengasuhan yang seperti ini kurang kondusif, karena gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua sangat mempengaruhi hasil belajarnya. Atas perbedaan pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua maka peneliti akan meneliti apa benar kecenderungan tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa.

(18)

6

disebabkan oleh asal mereka yang kondisi keluarga dan pola asuh orang tuanya yang berbeda-beda pula. Dimana dalam kehidupan orang tuanya masih banyak ekonomi orang tua di bawah rata-rata, atau dapat dikatakan ekonomi di desa ini sangat lemah. Di sekolah ini terlihat ada sebagian siswa yang memiliki hasil belajar yang sangat rendah dan tinggi hal ini ditandai dengan aktivitas yang mereka lakukan ketika belajar. Dimana sangat terlihat jelas hasil belajar siswa dari nilai yang siswa peroleh selama melakukan belajar disekolah.

Adapun alasan untuk memilih pokok masalah di atas adalah sebagai berikut :

Keluarga adalah masyarakat terkecil yang paling inti, dari keluargalah anak mulai memperoleh pendidikan sebelum memasuki pendidikan secara formal di sekolah, oleh karena itu pola asuh orang tua dalam mendidik anak akan mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar.

Anak adalah tunas bangsa yang akan menerima tongkat estafet perjuangan dan cita-cita bangsa, untuk itu anak memerlukan bimbingan, arahan dan didikan dari orang tua sejak dini, sebagai persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang.

Atas dasar pemikiran di atas, peneliti merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut khususnya yang berkenaan dengan pola asuh dalam lingkungan keluarga untuk itu peneliti mengajukan skripsi dengan judul penelitian

(19)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah:

1. Pengaruh pola asuh oleh orang tua akan berdampak pada hasil belajar siswa.

2. Banyaknya anak yang merasa terbebani oleh karena penerapan pola asuh yang keliru oleh orang tuanya.

3. Rendahnya kemauan orang tua untuk mengikutkan anaknya les tambahan sore karena biaya pendidikan yang kurang sehingga hasil belajar siswa rendah.

4. Terbatasnya waktu anak untuk bermain disebabkan oleh tugas yang diberikan oleh orang tua sehingga waktu belajar anak sedikit.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, cukup banyak masalah yang perlu diteliti. Karena terbatasnya waktu, tenaga, serta sarana yang tersedia, maka peneliti membatasi permasalahan dengan meneliti Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas VI SD Negeri No. 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

(20)

8

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 104607 Sei Rotan Tahun

Ajaran 2013/2014?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pola asuh yang diterapkan oleh orang tua masing-masing pada siswa di kelas VI SD Negeri 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di SD Negeri 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa di kelas VI SD Negeri 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Bagi para pendidik baik orang tua, guru, dan lingkungan masyarakat sebagai bahan masukan untuk dapat memberikan pemahaman mengenai penerapan pola asuh yang baik bagi perilaku dan hasil belajar anak/siswa. 2. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan dalam mendidik

anak-anaknya, atau generasi penerus supaya berpotensi yang baik.

(21)

9

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah kita membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk mengemukakan suatu saran, guna mengetahui pola asuh yang seperti apa yang sebenarnya bisa mempengaruhi hasil belajar siswa. Adapun kesimpulan dan saran yang dapat peneliti utarakan dalam penelitian ini adalah:

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan interpretasi yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa

(23)

2. Pola asuh yang diterapkan oleh masing-masing orang tua siswa.

Pola asuh yang diterapkan oleh masing-masing orang tua siswa secara umum dapat dikatakan cukup demokratis, namun tak satupun dari orang tua siswa yang menerapkan pola asuh demokratis yang murni. Dalam kondisi tertentu orang tua bersikap demokratis atau cukup demokratis, tapi pada kondisi yang lain bersikap tidak demokratis.

3. Hubungan pola asuh orang tua dengan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,410, kemudian angka ini diinterpretasikan pada interpretasi secara sederhana. Angka indeks korelasi yang diperoleh ternyata terletak antara 0,40-0,70 dengan ini berarti terdapat korelasi yang positif yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan hasil belajar siswa.

Sedangkan dalam interpretasi dengan menggunakan Tabel Nilai ‘r’ Product

Moment ternyata ‘r’ hitung lebih besar dari pada ‘r’ table. Baik pada taraf

signifikan 5% maupun 1%. Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha) diterima atau disetujui, sedangkan Hipotesa Nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya hasil belajar siswa sangat tergantung pada pola asuh yang diterapkan oleh orang tua di rumah. Semakin demokratis pola asuh yang diterapkan oleh orang tua maka akan semakin tinggi hasil belajar siswa.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:

(24)

makhluk social. Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan pada anak. Pengalaman interaksi di dalam keluarga akan mennetukan pula pola tingkah laku anak terhadap orang lain dalam masyarakat. Walaupun anak telah dimasukkan ke sekolah, namun bukan berarti peran orang tua dalam mendidik anak hilang. Bahkan cara orang tua dalam mendidik anak-anaknya itu sangat berhubungan dengan hasil belajar yang akan dicapai siswa. Oleh karena itu hendaklah orang tua menerapkan pola asuh demokratis dalam mendidik anak, karena semakin demokratis pola asuh yang diterapkan maka akan semakin tinggi hasil belajar yang dapat dicapai.

2. Untuk para guru, karena sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga hendaklah memperhatikan perkembangan siswa terutama siswa yang mempunyai hasil belajar yang rendah atau mempunyai kesulitan dalam belajar.

Gambar

Gambar 1 Histogram Pola Asuh Orang Tua  .....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Kendala yang dihadapi dalam teknik metalurgi adalah biaya pembuatan serbuk logam karena peralatan untuk membuat serbuk cukup mahal dan produk yang dihasilkan biasanya

Fungsinya : Memompa darah.. Denyut jantung tergantung aktivitas yang kita lakukan. Semakin berat aktivitas kita semakin cepat jantung berdenyut.. Berdenyut ±70 kali per menit,

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek

Salam sejahtera, puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan banyak kenikmatan salah satunya kemudahan, sehingga saat ini penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

[r]

Bukti kemampuan menyediakan personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Ijazah pendidikan

Di indonesia, konstruk tentang laki-laki dan perempuan sangat berbeda, laki-laki dipahami sebagai pemenuh kebutuhan dalam suatu rumah tangga sehingga pendidikannya harus juga

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan untuk tugas akhir, saya mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu untuk dapat membantu dengan menjawab daftar pertanyaan