• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (PEMBAGIAN PENCAPAIAN TIM SISWA) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PEGAGAN HILIR KABUPATEN DAIRI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (PEMBAGIAN PENCAPAIAN TIM SISWA) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PEGAGAN HILIR KABUPATEN DAIRI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION (PEMBAGIAN PENCAPAIAN TIM

SISWA) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN FAKTA

DAN OPINI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

PEGAGAN HILIR KABUPATEN DAIRI

TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ERNA JULIANA MUNTE

NIM 2103311011

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Student Teams Achievement Division (Pembagian Pencapaian Tim Siswa)

Terhadap Kemampuan Membedakan Fakta Dan Opini Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

Penulisan Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd. Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi,

5. Dr.Wisman Hadi, M.Hum. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus dosen Pembimbing Akademik

6. seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

7. Kepala Sekolah, Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI, serta Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Kabupaten Dairi 8. Teristimewa, kedua orang tua tercinta, Ayahanda U. Munte dan Ibunda R.

Siregar serta adik-adik saya, Timbul, Natalia dan Jelita tak henti-hentinya mendoakan, memberi kasih sayang, perhatian serta dukungan baik moril maupun material dengan tulus kepada penulis,

(7)

10.Sahabatku di kelas Ekstensi B 2010, Susi, Hotmi, Bery, Sahna, Ratna, Doria, Morina, Meilisa, Sisca dan Emi dan seluruh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

11.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Terima kasih atas dukungan doa dan motivasinya. Penulis tidak dapat membalas semua jasa, bantuan, kebaikan, dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis, kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semuanya. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaannya. Semoga Skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

(8)

ABSTRAK

Erna Juliana Munte, NIM 2103311011, Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (Pembagian Pencapaian Tim Siswa) Terhadap Kemampuan Membedakan Fakta Dan Opini Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2013/2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Student Teams Achievement Division (Pembagian Pencapaian Tim Siswa) terhadap kemampuan membedakan fakta. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 198 orang siswa. Sampel diambil secara acak kelas yaitu kelas XI IPS 1 yang berjumlah 40 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian one group pre-test post-test design.

Dari pengolahan data, diperoleh hasil pretes dengan nilai rata-rata 67,62 dan standar deviasi 10,84. Nilai tersebut tergolong dalam empat kategori yaitu kategori sangat baik sebanyak 12,5%, kategori baik sebanyak 35%, kategori cukup sebanyak 40% dan kategori kurang sebanyak 12,5% sementara hasil postes diperoleh rata-rata 79,13 dengan standar deviasi 9,94 dan tergolong dalam empat kategori, yaitu kategori sangat baik sebanyak 35%, kategori baik sebanyak 21 52,5%, kategori cukup sebanyak 4 orang 10% dan kategori kurang sebanyak 1 2,5%. Uji normalitas data hasil kelas pretes dan postes, menunjukkan bahwa kedua hasil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas didapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh thitung sebesar 8,00. Selanjutnya thitung diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikasi 5% dengan df=N-1=40-1=39 dari df =40 diperoleh taraf signifikasi 5%=2,02, karena thitung yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 8,00 > 2,02, maka hipotesis diterima.

Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Student Teams Achievement Division (Pembagian Pencapaian Tim Siswa) berpengaruh terhadap kemampuan membedakan fakta Dan opini siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2013/2014.

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A.Kerangka Teoretis... 8

1. Hakekat kemampuan membedakan fakta dan opini ... 8

2. Hakekat fakta dan opini ... 10

3. Hakekat model pembelajaran student teams achievement division ... 13

4. Pelaksanaan model pembelajaran student teams achievement division ... 14

5. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran student teams achievement division ... 18

B.Kerangka Konseptual………….. ... 19

C.Hipotesis Penelitian………… ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

1. Populasi ... 21

(10)

C.Metode Penelitian ... 23

D.Desain Penelitian ... 23

E. Definisi Operasional Penelitian ... 24

F. Instrumen Penelitian ... 25

G.Jalannya Eksperimen ... 30

H.Organisasi pengolahan data ... 32

I. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

A.Hasil Penelitian .. ... 36

1. Penyajian data ... 36

2. Analisis data ... 38

3. Pengujian Hipotesis ... 43

a. Uji normalitas ... 43

b. Uji homogenitas ... 46

c. Uji hipotesis ... 47

4. Temuan penelitian ... 48

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 52

A.Simpulan ... 52

B.Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Perbedaan fakta dan opini ... 13

Tabel 2.1 Fase model student teams achievement division ... .... 14

Tabel 3.1 Populasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... 22

Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test Post-test ... 24

Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian ... 29

Tabel 3.4 Kategori penilaian ... 30

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen ... 30

Tabel 4.1 Kemampuan membedakan fakta dan opini siswa sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division ... 36

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi kemampuan membedakan fakta dan opini siswa sebelum menggunakan Model pembelajaran Student Teams Achievement Division ... 38

Tabel 4.3 Identifikasi kecenderungan hasil kemampuan membedakan fakta dan opini siswa sebelum menggunakan model pembelajaran student teams achievement division ... 40

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi hasil kemampuan membedakan fakta dan opini siswa setelah menggunakan model pembelajaran student teams achievement division ... 41

Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Hasil hasil kemampuan membedakan fakta dan opini siswa setelah menggunakan model pembelajaran student teams achievement division... 43

Tabel 4.6 Uji Normalitas kemampuan membedakan fakta dan opini siswa sebelum menggunakan model pembelajaran student teams achievement division ... 44

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 56

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 57

Lampiran 3 Soal ... 63

Lampiran 4 Kunci Jawaban... 69

Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 70

Lampiran 6 Perhitungan Uji Validitas ... 72

Lampiran 7 Perhitungan Uji Reliabilitas ... 73

Lampiran 8 Indeks Kesukaran ... 74

Lampiran 9 Lembar jawaban Siswa ... 75

Lampiran 10 Tajuk Rencana ... 81

Lampiran 11 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t ... 82

Lampiran 12 Tabel Kurva Normal 0 ke Z... 83

Lampiran 13 Tabel Nilai Kritis Liliefors ... 84

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

manusia seutuhnya adalah misi pendidikan sebab pendidikan dapat membuat manusia menjadi cerdas, bertanggung jawab dan produktif. Berbagai upaya

dilakukan untuk memajukan dunia pendidikan, diantaranya pengembangan maupun penyempurnaan kurikulum secara bertahap disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), siswa dituntut memiliki kompetensi terhadap semua mata pelajaran termasuk mata

pelajaran bahasa Indonesia. Secara umum pengajaran bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan ditujukan untuk membina dan mengembangkan keterampilan berbahasa Indonesia siswa.

Keterampilan berbahasa pada dasarnya merupakan satu kesatuan. Keterampilan berbahasa mencakup empat jenis yaitu keterampilan menyimak

(listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca

(reading skill), dan keterampilan menulis (writing skill). Keempat keterampilan

tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain (Tarigan, 2008:1). Salah satu

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang menarik untuk diteliti adalah keterampilan membaca.

(14)

membedakan fakta dan opini. Kemampuan membedakan fakta dan opini dapat

diartikan kesanggupan atau kemahiran seseorang untuk memisahkan atau mengasingkan baik fakta maupun opini berdasarkan karakteristik tertentu.

Namun pembelajarn membedakan fakta dan opini di sekolah belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Dimana dalam proses pembelajaran, keberadaan fakta maupun opini sering sekali dianggap sama oleh siswa. Hal ini

terbukti ketika dalam penyelesaian soal dalam pembelajaran membedakan fakta dan opini pada sebuah wacana, kerap sekali siswa mengatakan fakta itu adalah

opini begitu pun sebaliknya.

Rendahnya kemampuan siswa membedakan fakta dan opini tergambar dari pengamatan awal dari hasil penelitian Hanif Yulakha (2009) dengan judul “Efektivitas Metode Studi Mandiri Dalam Pembelajaran Membedakan Fakta Dan Opini Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cepiring Kendal”. Hasil itu

menunjukkan bahwa sebelum diberikan perlakuan, nilai rata-rata siswa hanya mencapai 53, yang berarti belum mencapai keberhasilan yang disyaratkan.

Selain itu, Nurna Setia Ningsih (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Instruction Terhadap

Kemampuan Membedakan Kalimat Fakta Dan Opini Pada Editorial Dengan

Membaca Intensif Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Langsa Tahun Pembelajaran 2013/2014” nilai rata-rata siswa tergolong kategori cukup. Dari penelitian ini

diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata kemampuan membedakan fakta dan opini

(15)

Olistiani (2013:4) menyatakan rendahnya kemampuan membedakan fakta

dan opini terjadi karena rendahnya minat membaca siswa. Siswa selalu beranggapan bahwa belajar bahasa Indonesia itu tidak menarik dan

membosankan. Hal ini juga didukung oleh Penelitian yang dilakukan Tim Program of International Student Assessment (PISA) Badan Penelitian dan

Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional RI menunjukkan bahwa

kemahiran membaca anak usia 15 tahun di Indonesia sangat memprihatinkan. Sekitar 37,6% dari mereka hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya,

dan sebanyak 24,8% hanya bisa mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan (Kompas, 2 Juli 2003) dalam (Septiana Runikasari, 2008:2). Hal tersebut berarti masih sangat banyak anak Indonesia yang

mengalami kesulitan untuk benar-benar memahami materi bacaannya.

Sejalan dengan itu, data bank dunia (2008) yang ditunjukkan oleh

Hentasmaka dalam salah satu website pendidikan menyatakan bahwa di antara ke-40 negara yang diteliti, kemampuan membaca anak Indonesia berada diurutan ke-40 dengan skor kemampuan membaca (reading ability) 51,7. Anak Indonesia

hanya mampu memahami 1 atau 2 informasi yang ada dalam bacaan dan belum mampu, menilai, membedakan, menganalisis atau menghubungkan isi teks

dengan situasi diluar pengalamannya. Dari penelitian di atas penulis menduga selain kemampuan membaca siswa tergolong rendah, kemampuan memahami teks bacaan yang dipengaruhi minat membaca juga masih tergolong rendah.

(16)

ini, guru cenderung menggunakan model konvensional yang menekankan pada

pemaparan konsep, prinsip, dan teori-teori membedakan fakta dan opini sehingga siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran. Implikasinya, pembelajaran

seyogianya dikelola secara kondusif dalam arti model yang digunakan harus membawa peserta didik pada kinerja (praktik) menanggapi bukan pada pemahaman konsep. Untuk itu, diperlukan upaya penerapan model pembelajaran

lain yang sifatnya mampu membangitkan motivasi belajar dan kreatifitas siswa dalam belajar, tanpa terkecuali dalam pembelajaran membaca.

Berdasarkan fenomena di atas, penulis berkesimpulan bahwa pembelajaran membedakan fakta dan opini harus menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membedakan fakta dan opini. Dalam

penelitian ini, peneliti menawarkan sebuah model pembelajaran yaitu model pembelajaran Student Teams Achievement Division. Model Student Teams

Achievement Division merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif.

Model Student Teams Achievement Division dilakukan dalam bentuk belajar kelompok. Dalam belajar kelompok ini, anak tidak diperkenankan mendominasi

atau menggantungkan diri kepada anak yang lain. Penulis memilih model ini karena model ini lebih menekankan pada kegiatan belajar kelompok, dimana

siswa secara aktif melakukan diskusi, kerja sama, saling membantu, dan semua anggota kelompok mempunyai peran dan tanggung jawab (Slavin 2005:143).

Model Student Teams Achievement Division merupakan salah satu model

(17)

Achievement Division, dikatakan bahwa model Student Teams Achievement

Division berpengaruh positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, yang

ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa.

Selain itu, dalam model Student Teams Achievement Division, siswa juga diajarkan keterampilan sosial seperti bersikap sopan terhadap teman, mengkritik ide orang lain, berani mempertahankan pikiran yang logis, dan berbagai

keterampilan yang bermamfaat untuk menjalin hubungan interpersonal dan membuat siswa menjadi aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar

Dari gambaran pemikiran di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kemampuan membedakan fakta dan opini dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division pada

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Sidikalang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa membedakan fakta dan opini masih rendah

2. Pembelajaran membedakan fakta dan opini masih dilaksanakan secara konvensional.

3. Minat membaca siswa masih rendah

4. Pengetahuan siswa tentang fakta dan opini masih rendah

C. Pembatasan Masalah

(18)

pada kemampuan siswa membedakan fakta dan opini dengan menggunakan

model Student Teams Achievement Division pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir tahun pembelajaran 2013/2014.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar bebelakang dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah kemampuan membedakan fakta dan opini siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Tahun pembelajaran 201/2014 sebelum menggunakan

model Student Teams Achievement Division ?

2. Bagaimanakah kemampuan membedakan fakta dan opini siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Tahun pembelajaran 201/2014 setelah menggunakan

model Student Teams Achievement Division?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan pada kemampuan siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Pegagan Hilir dalam membedakan fakta dan opini setelah diterapkannya model Student Teams Achievement Division?

E.Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, tujuan penelitian merupakan langkah yang paling mendasar. Suhubungan dengan itu, tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemampuan membedakan fakta dan opini siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir sebelum menggunakan model Student Teams Achievement

(19)

2. Untuk mengetahui kemampuan membedakan fakta dan opini siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Pegagan Hilir setelah menggunakan Student Teams Achievement Division

3. Untuk mengetahui pengaruh model Student Teams Achievement Division terhadap kemampuan membedakan fakta dan opini siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai mamfaat teoretis dan praktis. Secara teoretis,

penelitian ini bermamfaat untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pembelajaran, khususnya materi fakta dan opini.

Secara praktis, mamfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru bahasa indonesia dalam merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran khususnya dalam

pemilihan model pembelajaran.

(20)

52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, tentang Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division Terhadap Kemampuan Membedakan fakta dan opini Siswa Kelas XI SMA Negeri 1

Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2013 / 2014, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan Membedakan fakta dan opini Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2013 / 2014 sebelum menggunakan

model pembelajaran Student Teams Achievement Division berada pada kategori

cukup. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh pada saat pretes yaitu 67,62

2. Kemampuan Membedakan fakta dan opini Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2013 / 2014 setelah menggunakan

model pembelajaran Student Teams Achievement Division berada pada

kategori baik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh pada saat postes yaitu 79,13.

3. Model pembelajaran Student Teams Achievement Division memberikan

pengaruh terhadap Kemampuan Membedakan fakta dan opini Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2013/2014. Ini terbukti

(21)
(22)

B.Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut. 1. Kemampuan siswa dalam membedakan fakta dan opini ditingkatkan lagi,

karena hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan siswa sebelum diterapkan model Student Teams Achievement Division masih berada pada kategori cukup. Hal tersebut tentunya memerlukan penanganan

berupa model pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, khususnya dalam membedakan fakta dan opini

2. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah model pembelajaran Student Teams Achievement Division. Model pembelajaran ini telah diterapkan dalam penelitian ini dan hasil penelitian menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan nilai sebelum dan setelah menggunakan model Student Teams Achievement Division

3. Guru hendaknya menggunakan sumber-sumber belajar yang bervariasi agar pembelajaran tidak monoton dan mampu menarik minat serta perhatian siswa. 4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna memberi masukan

(23)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Asmah H. J. 1988. Kemampuan belajar dan faktor-faktor yangmempengaruhi. Bandung : Rineka Cipta.

Alfiyah, Yuni, Hanik. 2011. Uji Kompetensi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Depdiknas. 2005. Kamus Basar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Djoroto. 2006. Menulis Artikel Opini Dalam Kolom Media Massa. Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Ningsih. S. Nurma. 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Based Instruction Terhadap Kemampuan Membedakan Fakta Dan Opini Pada Editorial Dengan Membaca Intensif Siswa Kelas XI SMA Negeri 3. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia / repository upi.edu

Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa Dan Sastra. Bandung: BPFE YOGYAKARTA.

Olistian, Risca. 2012. Penerapan Model KWL (Know-Want to Know-Learned) Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Tajuk Rencana. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia / repository upi.edu

Slavin, Robert. 2005. Cooperative learning. Bandung: Nusa dua.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

Sumadiria, Haris. 2011. Menulis artikel dan tajuk rencana. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Suparno. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: PT Ghalia Indonesia Printing.

(24)

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif kontempotrer : Suatu Tinjauan konseptual operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Yulakha, Hanif. 2009. Efektivitas Metode Studi Mandiri Dalam Pembelajaran Membedakan Fakta dan Opini Pada siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cepiring Kendal. Skripsi IKIP Semarang.

http://depdiknas.co.id/jurnal151/040429%20-ed-nurhayati-penerapan-model

http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/SitePages/ModulOnline/LihatModul

Referensi

Dokumen terkait

Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) merupakan larvasida biologi yang bekerja sebagai toksin pencernaan pada larva yang dapat menyebabkan kematian, namun

Berdasarkan telaahan hasil percobaan mengenai “Pemanfaatan Flavonoid Sebagai Stimulan Simbiosis Antara Mikoriza Dengan Bibit Manggis In-Vitro Pada Tahap

[r]

Kedua Peserta mengakui bahwa hubungan Rumah Sakit Bersaudara saat ini telah berjalan antara Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali, Indonesia dan Rumah Sakit Royal

tidak memihak atas informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam. laporan keuangan sehingga profesionalisme menjadi tuntutan

Hasil penelitian menunjukkan rataan ukuran lebar pinggul kerbau jantan tertinggi terdapat di daerah Hu’u dengan nilai rataan sebesar 35,86 cm, nyata (P<0,05) lebih

Pembentukan dispersi padat PGV-0 dengan pengompleks HPBCD diharapkan dapat meningkatkan jumlah obat yang terlarut dalam basis gel, sehingga dapat meningkatkan jumlah obat

[r]