• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konstruksi Makna Mentoring Bagi Anggota Kelompok Mentoring Agama Islam Di Fikom Unpad.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konstruksi Makna Mentoring Bagi Anggota Kelompok Mentoring Agama Islam Di Fikom Unpad."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

Selfalina Khairiah, 210110100212. 2014. Skripsi ini berjudul

Konstruksi

Makna Mentoring Bagi Anggota Kelompok Mentoring Agama Islam Di Fikom

Unpad. Pembimbing utama Dr. Uud Wahyudin, M.Si dan pembimbing

pendamping Hj. Kismiyati El Karimah, Dra., M.Si. Konsentrasi

Communication

Training and Consulting, Departemen Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Padjadjaran Jatinangor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami makna

mentoring bagi anggota kelompok mentoring agama islam di Fikom Unpad

dengan menganalisis motif mengikuti mentoring, pesan islami yang anggota

kelompok terima, perilaku komunikasi anggota kelompok dan makna mentoring

bagi mereka.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi dari Alfred Schutz. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motif masa lalu informan berkaitan

dengan kondisi informan sebagai mahasiswa perantau, jauh dari orang tua, ingin

melanjutkan mentoring sebelumnya, kesadaran tentang kondisi iman dan

mengetahui kabar-kabar negatif tentang fikom. Motif masa depan informan adalah

mereka ingin saat kuliah di Fikom Unpad lebih terjaga agar terus berada di jalan

Allah SWT, mendapatkan banyak teman dan wawasan islam. Dalam kegiatan

mentoring informan mendapatkan materi seputar agama islam dan kehidupan

sehari-hari serta dilengkapi dengan sesi diskusi. Informan merasakan banyak

perubahan positif dan lebih dekat dengan Allah SWT setelah mengikuti

mentoring. Informan dengan sesama anggota kelompok lainnya merasa sangat

akrab. Selain itu informan juga membuka pergaulan dengan mahasiswa non

mentoring dan biasanya para informan selalu membawa nilai islam dari mentoring

untuk disebarluaskan, misalnya dengan cara mengajak mentoring. Mentoring

dimaknai informan sesuai dengan kondisi kelompok mereka dan interaksi mereka

dengan masyarakat fikom pada umumnya.

Simpulan dari penelitian ini adalah para informan yang memutuskan untuk

ikut mentoring berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, dengan berbagai

macam alasan. Kegiatan yang mereka lakukan selama mentoring tidak hanya

diskusi tentang islam namun tentang kehidupan pada umumnya. Anggota

kelompok mentoring merasa sangat akrab dengan orang-orang yang ada dalam

kelompok mentoringnya. Berikutnya untuk komunikasi di luar kelompok

mentoring, ada informan yang nyaman bergaul dengan sesama aktivis dakwah

saja, adapula yang dapat berbaur dengan teman-teman umum lainnya. Umumnya

untuk komunikasi di luar kelompok mentoring, informan membicarakan tentang

akademik, organisasi islam dan syi’ar

-

syi’ar islam. Informan memaknai

mentoring sebagai kebutuhan bagi kehidupannya. Mereka juga berencana akan

tetap mentoring saat lulus kuliah nantinya.

(2)

v

ABSTRACT

Selfalina Khairiah,

210110100212. 2014.

This thesis entitled Mentoring

Meaning Construction For Members of Islamic Mentoring Group in Faculty of

Communication Sciences, Universitas Padjadjaran. Main Supervisor is Dr. Uud

Wahyudin Hj M.Si and assistant is Kismiyati El Karimah, Dra., M.Sc.

Concentration of Communication Training and Consulting, Management

Communication Department, Faculty of Communication Sciences Universitas

Padjadjaran Jatinangor.

This study head for know and understand the meaning of mentoring for

members of the Islamic mentoring group in Faculty of Communication Sciences

Universitas Padjadjaran through analyze motivation of mentoring group members

join mentoring activity, Islamic message that received by mentoring group

members, the communication behavior of mentoring group members and the

meaning of mentoring for the members.

I used a qualitative research method by Alfred Schut

z’s

phenomenology

approaching. Data collection techniques in this study were interviews and

observation.

The results of this study indicate that there are two kind of motives which

owned by informants who decided to join the mentoring. First, past time motive,

this motive relates to condition of informants as settled students, life far from

family (especially far from their parents), willingness to continue mentoring

activity for them who have known about this activity before, awareness about the

faith condition and knowing of negative information about campus. The second

one is future motive, such as they want while studying to be more preserved and

always in the way of Allah SWT, make many friends and get comprehension of

Islam. In mentoring activities, informants obtain materials on the subject of Islam

with the way of daily life and completed with discussion session. Informants felt a

lot of positive changes and get closer to Allah after they are conjoined the

mentoring. Informants and other members felt chummy too. Moreover, informants

also open to get along with other students who do not join mentoring and

ordinarily they bring Islamic value to be disseminated, for instance they persuade

to join the mentoring. Then, informants interpreted mentoring by the conditions of

their group and their interaction with inhabitants of campus generally.

The conclusion of this research obtained that informants who have

decided to join mentoring came from different background and had many kind of

motives. As long as they join mentoring not only discuss about Islam but also

discuss on the subject of the way of life. The members of metoring felt so intimate

with other members in the group. On the other side, for communication out of the

group, there were informants that only felt comfortable to make relation with

fellow of islamic activists, there were also informants who could mingled with

other students. Generally, for communication outside the mentoring group,

informants talked about the academic, Islamic organization and tell about Islam.

Informants interpreted mentoring as a necessary for their life.

Referensi

Dokumen terkait

Di mulai dari halaman judul sampai dengan halaman ringkasan (abstraksi), diberi nomor halaman dengan angka Romawi Kecil seperti i, ii, iii, iv dan seterusnya yang diletakkan di

Tari Kiprah Glipang merupakan kesenian yang terbentuk dari proses akulturasi kebudayaan yang telah lama terjadi di wilayah Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar,

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Rendi Nuryadi 2014 Universitas

[r]

Monotonnya proses pembelajaran dalam materi sepakbola menjadikan siswa kurang berminat dan untuk mengikuti pembelajaran dan kurangnya keterampilan passing-stopping

Sebagian kalangan meyakini bahwa budi daya padi organik dapat menjawab tantangan peningkatan produksi beras nasional, karena mampu memberikan hasil panen yang tinggi dan

Para pemilih pemula dalam hal ini khususnya siswa-siswi SMA Negeri 1 Sekincau untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang pemilu tidak hanya dari materi

Sehingga jika dipandang menurut Electronic Colonialism Theory fenomena mengenai media Hollywood yang terjadi saat ini merupakan akibat dari perkembangan