LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : MANGGUH
KECAMATAN : KINTAMANI
KABUPATEN : BANGLI
NAMA MAHASISWA : NI LUH GEDE DIAN RATNA DEWI FAK/PS : KEDOKTERAN/ PENDIDIKAN DOKTER
NIM : 1102005131
LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya
sehingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan KK Dampingan
KKN PPM di Desa Mangguh, Kabupaten Bangli dibuat sebagai bukti telah mengikuti dan
menyelesaikan kegiatan KKN PPM yang dilaksakanan pada tanggal 23 Juli sampai 29 Agustus
2016.
Dalam penyusunan laporan KK Dampingan ini penulis banyak memperoleh bimbingan
dan petunjuk serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dari institusi maupun dari luar.
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan KK Dampingan ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan KK
Dampingan ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan memberi manfaat bagi
masyarakat.
Mangguh, 26 Agustus 2016
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan
bentuk pendidikan yang berbasis kemasyarakatan dengan tujuan untuk melatih mahasiswa
untuk dapat merasakan permasalahan hidup masyarakat desa. Mahasiswa diharapkan dapat
menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk mengatasi segala masalah pembangunan di
masyarakat dan masalah-masalah inilah yang akan diidentifikasi yang kemudian disusun
untuk dijadikan progam dari kerja KKN-PPM, dan salah satu dari progam yang
diprioritaskan pada KKN-PM ini adalah KK Dampingan. Dalam kegiatan ini mahasiswa
diwajibkan untuk memiliki KK Dampingan, dimana mahasiswa berperan sebagai anak asuh
yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar untuk
masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga dampingan tersebut.
KK Dampingan merupakan salah satu program bantu yang dilaksanakan oleh penulis
selama masa KKN PPM Periode XIII Tahun 2016. Program pendampingan keluarga atau KK
Dampingan memiliki tujuan untuk secara khusus adalah mensinergikan pemberdayaan
masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki, dan meningkatkan kepedulian serta
mengasah kemampuan untuk memberikan pemecahan pada setiap masalah yang timbul.
Untuk program KK Dampingan di Desa Mangguh, masing-masing mahasiswa harus
mendampingi satu keluarga dengan keadaan ekonomi yang tidak terlalu baik yang tersebar di
berbagai dusun di Desa Mangguh. Pada kesempatan ini, penulis laporan ini berkesempatan
untuk mendampingi salah satu keluarga tidak mampu di Desa Mangguh. Kepala keluarga
dari keluarga yang didampingi oleh penulis adalah Bapak I Nyoman Raksa.
Untuk lebih jelasnya biodata singkat tentang keluarga Bapak I Nyoman Raksa akan
Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan
Nyoman Raksa memilikiistri yang bernama Ni Wayan Sinarwati.Pernikahan Bapak I Nyoman
Raksa dengan Ibu Ni Wayan Sinarwati memiliki satu orang anak perempuan yang bernama Luh
Revi Savitri. Bapak I Nyoman Raksa dan Ibu Ni Wayan Sinarwatimenempati lahan seluas 8 are,
dimana 2 are digunakan sebagai area rumah tinggal dan sisanya digunakan sebagai ladang dan
kandang ayam, dimana pada lahan ini ditempati oleh dua kepala keluarga. Pada lahan ini Bapak I
Nyoman Raksa membangun sebuah rumah yang sangat sederhana yang digunakan untuk 1 ruang
tidur yang digunakan bersama dengan anaknya dan 1 ruang keluarga. Dapur terdapat di luar
rumah yang digunakan untuk 2 kepala keluarga yang temboknya terbuat dari kayu, beratapkan
asbes, dan beralaskan tanah yang berukuran kira-kira 7x5 meter.Bangunan rumah Bapak I
Nyoman Raksa berukuran kira-kira 7x5 meter tidak termasuk dengan dapur.Rumah yang
ditempati Bapak I Nyoman Raksa sangat sederhana dan tidak memiliki ventilasi yang
memadai.Rumahnya hanya terdiri dari 1 pintu untuk masuk dan 2 jendela yang tidak bisa dibuka
sangat kurang menyebabkan rumah ini gelap dan agak lembab.Keluarga ini masih memasak
dengan menggunakan kayu bakar di dapurnya, tetapi di dapur juga tidak terdapat ventilasi udara
sehngga suasana di dapur sangat pengap dan gelap.Sumber air didapatkan dari membeli air
karena tidak tersedianya bak penampungan air.
Ekonomi Keluarga Dampingan 1.1.1 Pendapatan keluarga
- Sumber Penghasilan
Keluarga Bapak I Nyoman Raksa merupakan keluarga yang tergolong
ekonomi rendah. Pak Raksa bekerja sebagai buruh tani di kebun orang lain yang
penghasilannya kurang lebih Rp. 50.000/ hari. Bapak Nyoman Raksa tidak
melakukan pekerjaannya setiap hari, sehingga penghasilan yang di dapat tidak
sama tiap bulannya, dimana rata-rata dalam 1 bulan bapak Raksa mendapatkan
penghasilan kurang lebih Rp 1.500.000. Penghasilan tersebut dirasakan kurang
untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehingga istrinya Ni Wayan Sinarwati juga
menjadi buruh tani di kebun orang lain. Penghasilan Ibu Sariani tidak menentu,
bergantung pada upah yang diberikan oleh pemilik kebun. Ibu Mariani mengatakan
penghasilannya kurang lebih Rp 40.000 per hari.
1.1.2 Pengeluaran Keluarga
- Kebutuhan sehari-hari dan bulanan
Keadaan keluarga dengan ekonomi rendah mengharuskan BapakRaksa sekeluarga
untuk hidup serba berkecukupan atau bahkan terkadang kekurangan sehingga
keluarga biasanya mengkonsumsi nasi, sayur, tahu atau tempe saja. Terkadang
apabila memperoleh penghasilan lebih atau saat hari raya, keluarga dapat membeli
daging untuk dikonsumsi.Bapak Nyoman Raksa saat ini sudah mendapatkan
bantuan beras miskin setiap bulannya dengan membayar Rp 24.000. Bantuan beras
ini sangat membantu bagi keluarga Bapak Nyoman Raksa karena jatah untuk
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Nyoman Raksa adalah
Total pengeluaran satu bulan Rp 355.000/bulan
Jadi, total pengeluaran keluarga Bapak I Nyoman Raksa dalam satu bulan
adalah Rp. 1.185.000/bulan.
- Pendidikan
Anak Bapak I Nyoman Raksa masih menuntut ilmu di tingkat PAUD,
sehingga tidak dikenakan biaya administrasi karena bersekolah PAUD Desa
Mangguh. Pengeluaran dari segi pendidikan yaitu pada alat-alat perlengkapan
sekolah dan biaya seragam.
Perincian untuk pengeluaran pendidikan keluarga Bapak I Nyoman Raksa
adalah sebagai berikut :
a. Perlengkapan sekolah : Rp 20.000/bulan
- Kesehatan
Permasalahan kesehatan keluarga Bapak Nyoman Raksa adalah masalah
kesehatan Desa Mangguh pada umumnya yaitu sakit sendi. Bapak Nyoman Raksa
terutama saat ini menderita sakit pada sendi lutut kirinya dan bengkak hingga
dideritanya. Jika cuaca menjadi lebih dingin, maka sakit ini dikatakan semakin
bertambah parah. Dikatakan bahwa jika sakit, keluarga berobat ke Bidan Desa di
klinik tengah desa. Keluarga Bapak Nyoman Raksa juga sudah memiliki JKBM.
Namun biasanya keluarga pasien mencari pengobatan apabila sakit yang diderita
sudah dirasa berat. Setelah mendapat obat, rasa sakit dikatakan hilang namun dapat
kembali kambuh tidak tentu waktunya. Selain itu, keluarga juga terkadang
mengkonsumsi obat-obatan tradisional seperti jamu (loloh). Selain Bapak Nyoman
Raksa, Bapak I Wayan Antos juga sering mengeluh sakit kepala. Saat kunjungan
dilakukan pemeriksaan kesehatan didapatkan Bapak I Wayan Antos memiliki
tekanan darah tinggi. Keluarga Bapak Nyoman Raksa biasanya mendapat
pengobatan jika terdapat posyandu lansia atau puskesmas keliling yang
dilaksanakan oleh Bidan Desa atau Puskesmas Kintamani VI, jika obat habis
dikatakan tidak melanjutkan membeli obat dengan alasan jauh untuk ke bidan atau
puskesmas dan masalah biaya.
- Sosial
Bapak Nyoman Raksa aktif mengikuti kegiatan bermasyarakat di Desa
Mangguh. Mulai dari kegiatan gotong royong, ngayah piodalan dan kegiatan
lainnya. Hanya saja Bapak Nyoman Raksa tidak aktif dalam kegiatan SIMANTRI
yang dijalankan oleh Desa Mangguh. Hal ini dikarenakan baik Bapak Nyoman
Raksa maupun istrinya tidak mampu mengikuti kegiatan SIMANTRI. Selain itu
juga dikatakan bahwa sapi yang dimiliki keluarga saat ini hanya satu ekor.
Bapak I Nyoman Raksa mempunyai pengeluaran di dalam kegiatan sosial
di banjar sebesar Rp. 100.000,00 per bulan, pengeluaran ini bersifat rutin tiap
bulannya, pengeluaran ini masuk ke dalam pengeluaran keluarga tiap bulannya.
Bapak I Nyoman Raksa adalah seorang perokok yang biasanya merokok sekitar 3-4
batang per hari. Dan biaya untuk rokok dihabiskan sekitar Rp 15.000,00 yang dapat
- Pengeluaran Lain-lain
Biaya rutin yang harus di keluarkan dalam sebulan, yaitu biaya listrik
sebesar Rp 25.000,00, air sebesar Rp 75.000,00sedangkan,biaya lain-lain yang tidak
terduga diperkirakan sebesar Rp 20.000,00 per bulan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa total pengeluaran dari Bapak I Nyoman
Raksa adalah kurang lebih sebesar Rp 1.515.000,00 dapat dikatakan antara
pendapatan dan pengeluaran dari keluarga Bapak I Nyoman Raksa ini seimbang dan
terkadang tidak mencukupi kebutuhan karena pendapatan suami dan istri ini tidak
menetap setiap harinya. Pendapatan maupun pengeluaran dari keluarga ini dapat
berubah setiap harinya tergantung dari pengeluaran ataupun pendapatan yang
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1Permasalahan Prioritas
Dari hasil kunjungan yang telah pendamping lakukan maka, dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan prioritas dalam keluarga Bapak I Nyoman Raksa adalah sebagai
berikut :
2.1.1 Perekonomian Keluarga
Salah satu masalah yang tentu saja dihadapi oleh keluarga Bapak I Nyoman Raksa
adalah masalah perekonomian karena keluarga ini merupakan keluarga yang tergolong
derajat sosial ekonomi rendah. Pada dasarnya pendapatan Bapak I Nyoman Raksa berasal
dari hasil kerja yang tidak tetap. Hal ini dikarenakan penghasilan didapat sesuai dengan
jumlah hari Bapak Raksa bekerja. Penghasilan yang tidak mencukupi ini juga dikarenakan
penghasilan dari kebun Pak Raksa yang tidak menentu oleh karena jika Bapak I Nyoman
Raksa sakit, beliau tidak dapat bekerja dan upah harian tidak ia dapatkan, begitu juga
dengan istri dari bapak Nyoman raksa. Hal ini menyebabkan keluarga ini sangat kesulitan
untuk menabung maupun menyisihkan pendapatan untuk disimpan.
2.1.2Masalah higienitas rumah yang kurang terawat
Kondisi rumah keluarga Bapak I Nyoman Raksa terutama bangunan dapur yang
kondisi fisik bangunan yang semipermanen dan hanya terbuat dari anyaman bambu. Serta
bangunan rumah Bapak NyomanRaksa tergolong tidak layak karena dari segi kesehatan,
tentu ini sangat tidak higienis dan sanitasi lingkungan menjadi tidak baik.Lingkungan
kamar juga terlihat pengap dan gelap, dikarenakan kurangnya ventilasi untuk pertukaran
udara ke dalam kamar.
2.1.3 Masalah Kesehatan
Pengetahuan mengenai konsep sehat sakit keluarga Bapak Nyoman Raksa disini
masih kurang. Keluarga baru memeriksakan diri ke Puskesmas jika penyakit dirasa parah,
penyakit sendi yang dialami Bapak Nyoman Raksa dan tekanan darah tinggi yang dialami I
Wayan Antos belum maksimal sehingga sering mengalami kekambuhan.
2.2 Masalah Prioritas
Pada KK Dampingan I Nyoman Raksa, yang menjadi masalah prioritas adalah masalah
kesehatan dimana keluarga Bapak Nyoman belum mengerti sepenuhnya bagaimana Pola
Hidup Bersih dan Sehat yang membuat keluarga mereka seringkali menderita penyakit yang
sama sehingga menurunkan produktivitas keluarga dalam bekerja maupun beraktivitas
sehari –hari. Masalah prioritas lainnya juga adalah masalah higienitas rumah yang masih
kurang terutama di bangunan dapur.Hal ini juga menjadi prioritas karena ketidaklayakan
tempat tinggal keluarga dapat menimbulkan berbagai masalah salah satunya kesehatan.
Selain itu kondisi air yang tidak mencukupi untuk MCK dan dapurjuga dapat menimbulkan
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1Program
Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan KK Dampingan KKN PPM UNUD:
a. Peningkatan perekonomian keluarga
Pemecahan masalah Bapak I Nyoman Raksa diimplementasikan pada kesempatan kali
ini adalah pertama dengan menyarankan untuk mencari sumber penghasilan tambahan
lain selain hanya mengandalkan upah sebagai petani. Istri bapak yang sebagai ibu rumah
tangga mungkin dapat mencari sumber penghasilan lain seperti membuat canang maupun
pedagang makanan.
Untuk masalah kebutuhan yang sifatnya mendadak seperti kesehatan, iuran banjar, dan
duka (kematian, ngaben) dapat diatasi dengan pembuatan tabungan dan membuat
perencanaan biaya, serta menekan kebutuhan sehari-hari seminimal mungkin.
b. Melakukan Penataan Rumah
Membantu melakukan penataan rumah,,disarankan untuk menanam tanaman yang
bermanfaat dilingkungan rumah, seperti tanaman bunga-bunga yang dapat digunakan
sebagai sarana persembahyangan.
c. Masalah Kesehatan
Memberikan edukasi kepada keluarga mengenai penyakit sendi dan tekanan darah
tinggi yang diderita oleh Bapak Nyoman Raksa dan keluarga, mengenai bagaimana cara
meringankan rasa sakit melalui pengobatan, fisioterapi, dan pencegahannya. Memberikan
edukasi mengenai PHBS dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan
3.2Jadwal Kegiatan
Tabel 1. Tabel jadwal kegiatan
No. Kegiatan Volume JKEM
1. Melakukan perkenalan dengan KK Dampingan 4
2. Pendataan profil KK Dampingan 5
3. Mengidentifikasi permasalahan KK Dampingan 6
4. Merumuskan program KK Dampingan 8
5. Menghubungi pihak terkait dalam mengatasi masalah
KK Dampingan
4
6. Melakukan program KK Dampingan 45
7. Melakukan perpisahan dengan KK Dampingan 3
8 Menyusun laporan KK Dampingan 10
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL
DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1Waktu
Waktu Pelaksanaan program KK Dampingan KKN PPM UNUD ini dimulai pada tanggal
7 Agustus 2016 hingga tanggal 26 Agustus 2016. Kunjungan dilakukan sebanyak 16 kali
dimana setiap kunjungan mahasiswa pendamping berusaha untuk membantu mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Nyoman Raksa.
4.2Lokasi
Lokasi kegiatan KK Dampingan KKN PPM UNUD ini dilakukan di lingkungan Rumah
Bapak I Nyoman Raksadi Desa Mangguh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
4.3Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan KKN PPM UNUD ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh keluarga dampingan sehingga,
mahasiswa pendamping dapat membantu membantu untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dengan memberikan solusi maupun bantuan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program KK Dampingan No. Hari/ Tanggal Waktu Kegiatan
1. Minggu, 7 Agustus
2016 15.00 –19.30 Meninjau kediaman KK dampingan
2. Senin, 8 Agustus
2016 17.00 –20.30
Pengenalan KK dampingan dan menjelaskan
3 Selasa, 9 Agustus
2016 17.00 –21.00 Mengetahui profil keluarga
4. Rabu, 10 Agustus
2016 17.00 –21.00
Eksplorasi keadaan keluarga dari berbagai
aspek
5. Kamis, 11 Agustus
2016 15.00 – 18.30
Eksplorasi keadaan keluarga dari berbagai
aspek berbarengan dengan kunjungan ke
lading
6. Jumat, 12 Agustus
2016 17.00 – 21.00
Identifikasi masalah keluarga di bidang
ekonomi.
Identifikasi lebih jauh masalah lain yang
dihadapi keluarga
7. Sabtu,13 Agustus
2016 14.00 –18.30
Kunjungan ke ladang dan membantu kegiatan
di sana.
Diskusi mengenai masalah ekonomi yang
dihadapi
Menyampaikan sosialisasi tentang bahaya
11. Sabtu, 20 Agustus
2016 15.30 –21.00
Berbincang-bincang dan membantu dalam
kegiatan sehari-hari keluarga Bapak Nyoman
Raksa dan memberikan edukasi kebersihan
rumah.
Bincang-bincang mengenai penyakit asam
urat / osteoatritis dan tekanan darah tinggi
14. Selasa, 23 Agustus
2016 17.00 –21.30
Berbincang-bincang dan membantu dalam
kegiatan sehari-hari keluarga Bapak Nyoman
Raksa serta sosialisasi cara manajemen
keuangan
15 Rabu, 24 Agustus
2016 17.00–21.30
Berbincang-bincang dan menyarankan
kepada keluarga Bapak Nyoman Raksa untuk
menanam berbagai tanaman di halaman
rumahnya.
Review tentang segala hal yang telah
didiskusikan selama ini terkait permasalah
yang dihadapi
16. Kamis, 25 Agustus
2016 16.00 –21.30
Perpisahan dengan KK dampingan serta
4.4 Hasil Dan Kendala Pendampingan Keluarga
Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan KKN PPM UNUD ini merupakan dampak
positif bagi keluarga dampingan karena dengan adanya kegiatan ini, keluarga dampingan
yang berasal dari keluarga ekonomi rendah dapat dibantu dengan memberikan solusi untuk
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi tersebut. Dampak positif ini diharapkan dapat
membantu keluarga Bapak I Nyoman Raksa dalam menangani masalah perekonomian
keluarga serta kesehatan keluarga.
4.4.1 Hasil Pendampingan Keluarga 1. Perekonomian Keluarga
Perekonomian keluarga merupakan salah satu masalah yang tentu saja dihadapi
oleh keluarga Bapak I Nyoman Raksa. Pada dasarnya pendapatan Bapak Nyoman
Raksatidak tetap setiap harinya. Sumber penghasilan yang menjadi tumpuan hidup
beliau dan istrinya adalah berasal dari hasil kerja di kebun orang lain yang
membutuhkan tenaganya sebagai buruh perkebunan. Hal ini membuat pendapatan
keluarga tidak tetap setiap bulannya. Dari hasil pelaksanaan program keluarga Bapak I
Nyoman Raksa mulai mengusahakan mencari sumber penghasilan lainnya seperti
menanam tanaman lain selain jeruk di kebunnya, seperti sayur-sayuran yang dapat
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari serta istri bapak nyoman raksa dapat berjualan
canang untuk menambah pendapatan keluarganya.
2. Higienitas Rumah yang Kurang Terawat
Kondisi rumahBapak I Nyoman Raksa terutama bangunan dapur yang kurang
terawat dilihat dari bangunan yang semi permanen dan tungku yang berada didalam
dapur tampa ventilasi yg cukup. Telah dilakukan penyuluhan mengenai kesehatan yang
berkaitan dengan pengaruh asap pembakaran tungku dengan tujuan dapat dibuatkan
ventilasi, sehingga dapat terjadi pertukaran udara. Disamping itu, Bapak Nyoman Raksa
juga sudah mengerti manfaat menanam tanaman dihalaman rumahnya, hingga hasilnya
3. Masalah Kesehatan
Keluarga Bapak Nyoman Raksa saat ini sudah mulai melakukan pencegahan
terhadap penyakit sendi yang dialami orang tua Bapak Nyoman Raksa, seperti mandi
pada malam hari untuk mencegah penyakit sendi yang dialami, tidak mengkomsumsi
makanan yang mempeparah penyakit sendi.
4.4.2 Kendala
Adapun kendala dalam pendampingan KK Dampingan yaitu susah bertemu dengan KK
Dampingan karena KK Dampingan hanya ada waktu pada malam hari di rumah setelah
bekerja di kebun. Selain itu masalah lainnya adalah akses jalan yang rusak dan cukup terjal
yang membuat kesulitan setiap kali melakukan pendampingan keluarga. Serta, kurang
dalamnya pertanyaan saatbertanya karena takut menyinggung perasaan keluarga
dampingan jika ditanyakan mengenai materi ataupun pendapatan-pendapatan keluarga
BAB V PENUTUP
5.1Simpulan
Dari kunjungan yang telah saya lakukan sebagai mahasiswa pendamping pada keluarga
Bapak I Nyoman Raksa selama melakukan Kegiatan KKN PPM di Desa Mangguh,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, saya sebagai mahasiswa pendamping dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Masalah perekonomian keluarga merupakan masalah yang paling mempengaruhi
kesejahteraan hidup dari keluarga Bapak I Nyoman Raksa karena keluarga Bapak I
Nyoman Raksa merupakan salah satu dari keluarga miskin yang berada di Desa Mangguh
yang berperekonomian rendah karena tidak memiliki penghasilan yang tetap untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Masalah tidak terawatnya tempat tinggal dari keluarga Bapak I Nyoman Raksa, sehingga
program penataan rumah sehingga menjadi lebih rapi dan higienis sangat diperlukan oleh
keluarga ini.
3. Masalah kesehatan di keluarga Bapak Nyoman Raksa dilandasi oleh kurangnya
pengetahuan mereka tentang pencegahan penyakit sendi dan tekanan darah tinggi dan cara
meringankan gejalanya.
5.2Saran Tindak Lanjut
Saran yang diberikan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh Bapak Raksa
hendaknya menjadi bahan pertimbangan untuk dapat membantu keluarga Bapak Raksa dalam
menghadapi berbagai masalah yang dihadapinya serta dapat meningkatkan kesejahteraan
kehidupan keluarganya.Sedangkan, saran dari penulis untuk KKN PPM periode berikutnya
hendaknya keluarga Bapak I Nyoman Raksa mendapat dampingan kembali dari mahasiswa
KKN PPM UNUD untuk dapat membantu keluarga tersebut dalam mengatasi
masalah-masalah yang dihadapinya serta untuk memantau keberlanjutan pembelajaran yang sudah