• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PUPUK BOKASI PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN SELADA(LACTUCA SATIVA L).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS PUPUK BOKASI PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN SELADA(LACTUCA SATIVA L)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS PUPUK BOKASI PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN SELADA (Lactuca Sativa L.)

Oleh :

Suman Susilo Turnip NIM 409210038 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga mulai dari pembuatan proposal penelitian, penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul yang ditentukan dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juni 2013 sampai Agustus 2013 ialah “Efektifitas Pupuk Bokasi Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.)”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara lain Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi dan Ibu Ani Sutiani, M.Si selaku dosen pembimbing akademik,

Bapak Eddyanto Ph.D, Ibu Anna Juniar, M.Si dan Ibu Ratu Evina Dibyantini, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan demi kelancaran penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga diberikan kepada Ibu Lelly Asmara selaku Kepala Laboratorium IKM Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan dan Abang Harry selaku teknisi Laboratorium IKM Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua dosen, pegawai serta laboran jurusan Kimia Unimed yang terlibat dalam penyelesaian penelitian skripsi ini.

(4)

v

Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada UK-KMK St. Martinus Unimed atas segala aliran semangat kepada penulis ketika masih berkuliah ataupun ketika mengerjakan skripsi. Terimakasih juga kepada Ikatan Keluarga Besar Kristen Kimia (IKBKK) yang telah mengajarkan banyak hal kepada penulis ketika masih aktif perkuliahan. Teristimewa buat teman-teman saya selama masa perkuliahan Ingreat Richni Ginting, Miska Tarigan, Rudyanto Sinaga, Sansa Sinaga dan seluruh teman-teman mahasiswa/i kelas Non Kependidikan Kimia 2009 dan Pendidikan Kimia 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih kalian telah memberi banyak arti dalam masa perkuliahan penulis. Terkhusus buat teman satu bimbingan skripsi saya, Endah Kurnia Hariyanti yang telah saling membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. Terimakasih juga kepada teman sepermainan penulis semua DiKi-Man, Leloecon, Laki-Laki STOP, Bang Rocky Tambunsaribu, Bang Ronald Juven Sitinjak, Andry Situmorang, Rayadi Sinaga untuk support kalian yang terus mengalir kepada penulis ketika mengerjakan skripsi ini. Dan adik-adik

(5)

vi

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan baik dalam segi tata bahasa maupun isi, untuk itu penuliskan mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnakan skripsi ini (sumansusiloturn@yahoo.com). Semoga skripsi ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 28 Agustus 2013 Penulis,

(6)

iii

EFEKTIFITAS PUPUK BOKASI PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.)

Suman Susilo Turnip (409210038)

ABSTRAK

Pupuk Bokasi adalah pupuk kompos yang diberi aktivator. Aktivator yang digunakan adalah Effective Microorganism 4. Pupuk bokasi akan dibuat dari campuran kotoran kambing, sekam padi, serbuk gergaji, dan dedak padi. Pembuatan pupuk bokasi ini dibantu dengan aktivator EM 4 dengan menyiram larutan EM aktif ke bahan kering campuran pupuk. Campuran adonan pupuk yang telah siap ini difermentasi selama 7 hari secara anaerob. Selama fermentasi temperatur akan naik, dan dijaga temperatur agar tidak melebihi 50o C (hangat) dengan membuka bungkus dan membalik adonan pupuk bokasi. Bokasi siap dipakai setelah 7 hari atau bila sudah beraroma sedap dan lapisan jamur putih tampak.

Hasil analisa mineral pupuk bokasi konsentrasi 1%, 1,5% dan 2% terhadap SNI 19-7030-2004 dapat diketahui bahwa kadar Nitrogen total pada pupuk bokasi 1%, 1,5% dan 2% adalah 0,83%, 0,97% dan 0,98% (0,40%). Kadar fosfor sebagai P2O5 pada pupuk bokasi 1%, 1,5% dan 2% adalah 0,54%, 0,58% dan 0,68% (0,10%). Kadar karbon pada pupuk bokasi 1%, 1,5% dan 2% adalah 61,38%, 59,10% dan 52,12% (9,8%). Kadar kalium sebagai K2O pada pupuk bokasi 1%, 1,5% dan 2% adalah 0,03, 0,04 dan 0,06 (0,20%). Kadar air pada pupuk bokasi 1%, 1,5% dan 2% adalah 26,95%, 29,10% dan 36,34% (<50%). Jadi dari hasil analisis pada ketiga jenis pupuk bokasi parameter kadar air, kadar nitrogen dan kadar fosfor memenuhi standar SNI 19-7030-2004. Namun untuk parameter kadar kalium dan rasio C/N tidak memenuhi standar karena kandungan kalium masih dibawah SNI yaitu 0,20% dan rasio C/N pupuk masih terlalu tinggi dari SNI yaitu antara 10%-20%.

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Batasan Masalah 4

1.3.Rumusan Masalah 4

1.4.Tujuan Penelitian 4

1.5.Manfaat Penelitian 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Pupuk 6

2.2Klasifikasi Pupuk 6

2.2.1 Berdasarkan Asalnya 6

2.2.2 Berdasarkan Senyawanya 7

2.2.3 Berdasarkan Fasanya 7

2.2.4 Berdasarkan Cara Penggunaanya 7

2.2.5 Berdasarkan Reaksi Fisiologisnya 8

2.2.6 Berdasarkan Macam Hara Tanaman 8

2.3 Pengertian Pupuk Organik 8

2.3.1 Pupuk Organik Padat 9

2.3.1.1Pupuk Kandang 9

2.3.1.2Pupuk Hijau 10

2.3.1.3Pupuk Kompos 10

2.3.1.4Humus 10

2.3.2 Kompos 10

2.3.3 Proses Pengomposan 12

2.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pengomposan 13

2.3.5 Bahan-Bahan Yang Dapat Dikomposkan 16

2.3.5.1Kotoran Kambing 16

2.3.5.2Serbuk Gergaji 17

2.3.5.3Sekam Padi 17

(8)

viii

2.3.6 Standar Kualitas Kompos 19

2.4 Pemanfaatan Pupuk 22

2.4.1 Keunggulan Pupuk Organik 22

2.5 Effective Microorganisme 4 (EM4) 23

2.6 Unsur Hara Makro 26

2.7 Tanaman Selada 27

2.7.1 Klasifikasi Ilmiah 28

2.7.2 Asal Dan Domestikasi 29

2.7.3 Kelompok Budi Daya 29

2.7.4 Nilai Gizi Dan Manfaat 31

2.7.5 Kegunaan Sayuran Selada 32

2.7.6 Syarat Tumbuh Tanaman Selada 32

2.8 Spektroskopi UV-VIS 33

2.9 Spektroskopi Serapan Atom 36

2.10 Metode Analisis 37

2.10.1 Penentuan Nitrogen Secara Kjedhal 37 2.10.2 Penentuan Fosfat Dengan Metode Molibdovanadat 38 2.10.3 Penentuan Kalium Dengan Metode SSA 39 2.10.4 Penentuan Karbon Secara Gravimetri 39

2.11 Kerangka Konseptual 40

BAB III : METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 41

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat 41

3.2.2 Bahan 41

3.3 Parameter Pengamatan 41

3.4 Prosedur Penelitian 42

3.4.1 Penyediaan Sampel 42

3.4.2 Pembuatan Larutan Gula Merah 42

3.4.3 Pembuatan EM Aktif 1% 42

3.4.4 Pembuatan Pupuk Bokasi 43

3.4.5 Penyimpanan Pupuk Bokasi 43

3.4.6 Penggunaan Pupuk Bokasi 44

3.5 Penentuan Kadar Unsur Hara Yang Terkandung Pada Pupuk

Bokasi 44

3.6 Pembuatan Larutan 44

3.6.1 Pembuatan Larutan Untuk Penentuan Nitrogen Total 44 3.6.2 Pembuatan Larutan Untuk Penentuan Fosfor 45 3.6.3 Pembuatan Larutan Untuk Penentuan Kalium 46 3.7 Penentuan Kadar Nitrogen Total Metode Kjeldahl 46 3.7.1 Penentuan Kadar Nitrogen Total Metode Kjeldahl 46

3.7.2 Perhitungan 47

3.8 Penentuan Kadar Fosfor Secara Spektrofotometri UV-VIS 47

3.8.1 Persiapan Larutan Sampel 47

(9)

ix

3.8.3 Perhitungan 48

3.9 Penentuan Kadar Kalium Secara Spektrofotometri Serapan Atom 48

3.9.1 Preparasi Larutan Sampel 48

3.9.2 Penentuan Kalium Sebagai K2O 49

3.9.3 Perhitungan 49

3.10 Penentuan Kadar Karbon Secara Gravimetri 49

3.10.1 Perhitungan 50

3.11 Uji Efektivitas Pupuk Bokasi Terhadap Pertumbuhan Bibit

Tanaman Selada 50

3.11.1 Teknik Pengambilan Data 51

3.12 Analisa Kadar Klorofil Daun Selada 53

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 55

4.1.1 Hasil PembuatanPupuk Bokasi 55

4.1.2 Hasil Pengukuran Kadar Nitrogen 56

4.1.3 Hasil Pengukuran Kadar Fosfor 56

4.1.4 Hasil Pengukuran Kadar Kalium 58

4.1.5 Hasil Pengukuran Kadar Karbon 60

4.1.5.1 Hasil Pengukuran Kadar Air 61

4.1.5.2 Hasil Pengukuran Kadar Abu 61

4.1.6 Hasil Pengukuran Kadar C/N Tanah Kampung Dalam

Kabanjahe 62

4.1.6.1 Parameter Kadar Air 62

4.1.6.2 Parameter Kadar Abu 62

4.1.6.3 Parameter C Organik 62

4.1.6.4 Parameter Nitrogen 62

4.1.6.5 Ratio C/N 63

4.1.7 Aplikasi Pupuk Bokasi Pada Bibit Tanaman Selada 63

4.2 Pembahasan 65

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan 72

5.2 Saran 73

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. SNI Produk Kompos 21

Tabel 2.2. Komposisi Aktivator EM4 26

Tabel 2.3. Kandungan Hara Makro Kotoran padat dan cair berbagai jenis

Ternak 27

Tabel 2.4. Kandungan gizi selada 32

Tabel 3.1. Bahan untuk pembuatan EM aktif 43 Tabel 3.2. Pengambilan data pada pupuk bokasi 1% 52 Tabel 3.3. Pengambilan data pada pupuk bokasi 1,5% 53 Tabel 3.4. Pengambilan data pada pupuk bokasi 2% 53 Tabel 3.5. Kadar Fosfat pada pupuk bokasi 53 Tabel 3.6. Kadar Nitrogen pada pupuk bokasi 53 Tabel 3.7. Kadar Karbon pada pupuk bokasi 53 Tabel 3.8. Kadar Kalium pada pupuk bokasi 53

Tabel 3.9. Kadar Klorofil Daun Selada 54

Tabel 4.1. Komposisi EM Aktif 55

Tabel 4.2. Kadar Nitrogen Total Pupuk Bokasi 56 Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Fosfor secara Sperktroskopi UV-Vis 57

Tabel 4.4. Kadar Fosfor Pupuk Bokasi 58

Tabel 4.5. Hasil Pengukuran K secara AAS 59

Tabel 4.6. Kadar Kalium Pupuk Bokasi 60

Tabel 4.7. Kadar Air Pupuk Bokasi 60

Tabel 4.8. Kadar Abu Pupuk Bokasi 61

Tabel 4.9. Kadar Karbon Pupuk Bokasi 61

Tabel 4.10. Kadar Air Tanah Kabanjahe 62

Tabel 4.11. Kadar Abu Tanah Kabanjahe 62

Tabel 4.12. Kadar Nitrogen Tanah Kabanjahe 62 Tabel 4.13. Rekap Data Morfologi Tanaman Selada 63

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tanaman Selada 28

Gambar 2.2. Komponen Spektrofotometer 35

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 54

Gambar 4.1. Kurva Standar Fosfor 57

Gambar 4.2. Kurva Standar Kalium 59

Gambar 4.3. Grafik Kadar Absorbansi Klorofil Selada Terhadap

Konsentrasi Pupuk Bokasi 64

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pupuk Bokasi adalah pupuk kompos yang diberi aktivator. Aktivator yang digunakan adalah Effective Microorganism 4. EM 4 yang dikembangkan Indonesia pada umumnya mengandung 90 persen lactobacillus. Apabila diurai, EM 4 terdiri atas 80 spesies dari 10 genus. Beberapa aplikasi-aplikasi EM 4 dibidang pertanian (termasuk perkebunan) membawa segudang manfaat. Antara lain memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, mempercepat proses fermentasi dalam pembuatan kompos, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman, bisa menekan aktivitas hama dan mikroorganisme patogen, serta meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman (Nur Roihanna, 2010).

Pupuk bokasi akan dibuat dari campuran kotoran kambing, sekam padi, serbuk gergaji, dan dedak padi. Menurut Sihombing (2000) kotoran ternak merupakan limbah ternak terbanyak yang dihasilkan dalam pemeliharaan ternak. Kotoran ternak inilah yang dapat mencemari lingkungan yaitu pada tanah, air, dan udara (bau) yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Guna

mengurangi dan menghindari dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan kotoran ternak maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk bokasi. Kotoran kambing ini belum dimanfaatkan dengan baik karena hanya diabaikan padahal limbah ini bisa menjadi bahan unggul dalam pembuatan pupuk terlebih pupuk bokasi karena menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (2006) kotoran kambing mengandung 26,38% C, 2,37% N.

(13)

2

padi yang belum termanfaatkan di Sumatera Utara. Limbah sekam padi ini kebanyakan terbuang pada kilang penggilingan dan hanya diabaikan atau dibakar saja untuk mengambil abunya untuk dimanfaatkan sebagai pencuci. Bila ditinjau lebih jauh, sekam padi mengandung selulosa (31,4%), karbon (1,33%), hemiselulosa dan lignin. Sedangkan untuk dedak padi, Indonesia bisa menghasilkan sebanyak 4,8 juta ton per tahun (Hutomo, 2010).

Limbah kayu berupa serbuk gergaji dan potongan-potongan sisa penggergajian belum dimanfaatkan dengan baik sehingga diperlukan suatu upaya

pemanfaatan limbah kayu serta dapat meminimalisir terbuangnya manfaat dari kayu serta mengurangi potensi terbentuknya timbunan sampah yang bisa mencemari lingkungan dan berpengaruh buruk bagi kesehatan. Rendemen rata-rata penggergajian adalah 45% dan 55% limbah dimana 10% adalah serbuk gergaji (Balai Penelitian Hasil Hutan, 2010).

Kompos memiliki peranan sangat penting bagi tanah karena dapat mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat kimia, fisik, dan biologinya. Penambahan kompos kedalam tanah dapat memperbaiki struktur, tekstur, dan lapisan tanah sehingga akan memperbaiki keadaan aerasi, drainase, absorbsi panas, kemampuan daya serap tanah terhadap air, serta berguna untuk mengendalikan erosi tanah (Djuarnani dkk, 2005). Selain itu, kompos juga dapat meningkatkan kapasitas tukar kation, meningkatkan aktifitas biologi tanah (peningkatan jumlah mikroorganisme tanah), meningkatkan pH pada tanah asam, dan tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan (Yuwono, 2005).

Pembuatan kompos dapat dipercepat dengan bantuan aktivator, salah satunya yaitu Effective Microorganism 4 (EM4). EM4 merupakan kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan bagi kesuburan tanah

(14)

3

Kondisi tanah pada lahan pertanian sekarang ini mencukupi kebutuhan akan haranya sudah banyak tergantung dengan bahan-bahan kimia, mulai dari pupuk hingga insektisida. Sudah tentu lahan pertanian menjadi jenuh, tingkat kesuburannya menjadi rendah. Ini disebabkan berkurangnya kandungan bahan organik didalam tanah. Masalah-masalah yang akan ditimbulkan bila tanah kekurangan bahan organik yaitu kemampuan tanah dalam mengikat atau menahan

air jadi rendah, efisiensi penyerapan pupuk berkurang, aktivitas mikroba tanah tidak berjalan dengan baik dan yang terpenting struktur tanah menjadi buruk. Ini

semua berakibat pada produktivitas tanah yang semakin menurun sehingga menjadikan tanah akan kebutuhan anorganik (sintetik) terus meningkat.

Selain itu, penggunaan pupuk sintetik kini sudah mulai dibatasi karena dengan pemberian terus-menerus dapat mengakibatkan terjadinya pemadatan, degresi tanah dan residu pupuk terutama nitrogen, mulai diketahui telah mencemari air tanah sebagai sumber air minum dan bahaya yang ditimbulkannya terhadap kesehatan manusia.

Untuk mengatasi permasalahan ini maka salah satu jalan terpenting adalah dengan memberikan bahan organik yang cukup kedalam tanah, sehingga akan tercipta kembali kesuburan tanah yaitu dengan pemberian pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses dekomposisi oleh bakteri pengurai, misalnya pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah tetapi kandungan bahan organik didalamnya sangat tinggi (syafira, 2012).

(15)

4

1.2. Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan masalah yang hanya membatasi :

1. Efektivitas penggunaan pupuk bokasi pada pertumbuhan bibit tanaman selada (Lactuca Sativa L.).

2. Pengukuran kadar Fosfor(P), Kalium(K), rasio C/N dan kadar air yang terkandung pada pupuk bokasi sesuai SNI 19-7030-2004.

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kualitas pupuk bokasi padat dari kotoran kambing, sekam padi, serbuk gergaji dan dedak padi merujuk pada SNI?

2. Bagaimana efektivitas penggunaan pupuk bokasi pada pertumbuhan bibit tanaman selada (Lactuca Sativa L.) pada berbagai konsentrasi EM4?

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui kualitas pupuk bokasi padat yang dibuat dari campuran kotoran kambing, sekam padi, serbuk gergaji dan dedak padi dengan mengukur jumlah kadar Fosfor(P), Kalium(K), rasio C/N dan kadar air yang terkandung pada pupuk bokasi tersebut sesuai dengan SNI 19-7030-2004.

(16)

5

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Dapat digunakan sebagai dasar rujukan tentang kualitas pupuk bokasi padat terhadap implementasi tanaman dengan menggunakan aktivator EM4.

2. Pupuk bokasi padat yang dihasilkan dapat diaplikasikan untuk

pengembangan pertanian organik, seperti tanaman selada, tanaman kangkung, tanaman sawi, tanaman jagung, dan lain-lain.

(17)

72

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Hasil analisa mineral pupuk bokasi konsentrasi 1%, 1,5% dan 2% terhadap SNI 19-7030-2004 dapat diketahui bahwa kadar Nitrogen total pada pupuk bokasi 1%, 1,5% dan 2% adalah 0,83%, 0,97% dan 0,98% (0,40%). Kadar fosfor sebagai P2O5 pada pupuk bokasi 1%, 1,5% dan 2% adalah 0,54%, 0,58% dan 0,68% (0,10%). Kadar karbon pada pupuk bokasi 1%, 1,5% dan 2% adalah 61,38%, 59,10% dan 52,12% (9,8%). Kadar kalium sebagai K2O pada pupuk bokasi 1%, 1,5% dan 2% adalah 0,03, 0,04 dan 0,06 (0,20%). Kadar air pada pupuk bokasi 1%, 1,5% dan 2% adalah 26,95%, 29,10% dan 36,34% (<50%). Jadi dari hasil analisis pada ketiga jenis pupuk bokasi parameter kadar air, kadar nitrogen dan kadar fosfor memenuhi standar SNI 19-7030-2004. Namun untuk parameter kadar kalium dan rasio C/N tidak memenuhi standar karena kandungan kalium masih dibawah SNI yaitu 0,20% dan rasio C/N pupuk masih terlalu tinggi dari SNI yaitu antara 10%-20%.

(18)

73

5.2. Saran

1. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya memilih bahan-bahan pembuatan pupuk bokasi dari bahan-bahan limbah organik yang mengandung banyak mineral K supaya pupuk bokasi yang dihasilkan lebih banyak mengandung mineral K dan pupuk bokasi yang dihasilkan pun lebih baik lagi.

2. Diharapkan pada peneliti selanjutnya lebih memperlama waktu fermentasi untuk lebih mengoptimalkan kinerja bakteri dalam mengubah karbon tersedia.

(19)

74

DAFTAR PUSTAKA

Arief Budihardjo, Mochamad.2008.Studi Potensi Pengomposan Sampah Kota Sebagai Salah Satu Alternatif Pengelolaan Sampah Di TPA Dengan Menggunakan Aktivator EM4 (Effective Microorganism).Studi teknik Lingkungan.Undip:Semarang.

Anonymous. 2009. Petunjuk Praktikum Biokimia. UMM : Malang.

Aziz, Abdul., 2011. Kompos Kotoran Kambing:

http://www.etawafarm.com/2011/02/kompos-kotoran-kambing.html. (Diakses tanggal 7 Februari 2013)

Badan Standar Nasional Indonesia. 2004. Spesifikaqsi Kompos dari Sampah Organik Domestik SNI 19-7030-2004.Badan Standar Nasional. Indonesia. Jakarta.

Djuarnani, Nan. Dkk. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Erviana kusuma, Maria.2012.Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Kualitas Bokasi.Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangkaraya.Palangkaraya.

Hadisuwito dan Sukamto. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair.AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Hartatik, W., dan L.R. Widowati., 2006. Pupuk Kandang, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, Bogor.

Indriyani, Y.H. 2001. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta.

Isroi. 2008. Makalah Kompos.

http:isroi.com/2008/02/20/makalah-tentang-kompos/. (Diakses tanggal 7 Februari 2013).

(20)

75

Lukitaningsih,Dewi. 2008. Pupuk Kompos.

http://luki2blog.wordpress.com /2008/05/14/pupuk-kompos/. (diakses tanggal 7 Februari 2013).

Marsono, dan Paulus, S. 2001. Pupuk Akar ;Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Marsudi, Edy.2011.Analisis Keuntungan Usaha Pengelohan Pupuk Bokasi. Fakultas Unsyiah:Nanggroe Aceh Darusalam.

Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Panggabean, Henny.,. 2008. Pengaruh Bokasi Tandan Kosong Kelapaa Sawit Dengan Aktivator EM4 Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah. FMIPA. Unimed. Skripsi : FMIPA.Unimed, Medan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, (2005), Teknologi Pengolahan Lahan Kering, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.

Razali. 2002. Pengomposan dan Pengaruh Pemberian Kompos, Pupuk Biologi Serta Amandemen Terhadap Pertumbuhan, Ketersediaan Serta Serapan Hara Tanaman Kedelai Pada Tanah Ultisol Langkat, Tesis. Program Pasca Sarjana USU. Medan.

Rinsema, W. T., 1993.Pupuk dan Cara Pemupukan. Bharata Karya Aksara. Jakarta.

Roihanna, Nur., Haryanti, Sri., Budi Hastuti, Rini. 2010. Pengaruh Kompos Dengan Stimulator EM 4 (Effective Microorganisms 4) Terhadap

Pertumbuhan Dan Produksi Jagung Manis (Zea mays var,

Saccharata).FMIPA.Undip

Rosmarkam, A dan N.W, Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah, Kanisius, Yogyakarta.

Ruhukail L, Novita.2008.Pengaruh Penggunaan EM4 Yang Dikulturkan Pada Bokasi Dan Pupuk Anorganik Terhadap Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Di Kampung Wanggar Kabupaten Nabire.Universitas Satya Wiyata Mandala-Nabire.

(21)

76

Soverda, Nerty., Rinaldy., Susanti Irmia.2009.Pengaruh Beberapa Macam Bokasi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Di Polibag. Fakultas Pertanian.Universitas Jambi: Jambi.

Sriharti dan Takiyah Salim. 2007. Pengaruh Berbagai Kompos Terhadap Produksi Kangkung Darat (Ipomea reptans poir.). Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna-LIPI, Subang.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta.

Syafrudin, Badrus Zaman .2007. Pengomposan Limbah Teh Hitam Dengan Penambahan Kotoran Kambing Pada Variasi Yang Berbeda Dengan Menggunakan Starter EM4 (Effective Microorganism 4), Teknik 28(2):125-131.

Venita, Yunel dan Armaini.2006.Pengaruh Bokasi Dan Pupuk Nitrogen Dalam Meningkatkan Kualitas Bibit Cabe Merah Di Pembibitan.Fakultas Pertanian :UNRI.Riau.

Yuwono, Dipo. 2005. Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Tanaman Selada   Gambar 2.2. Komponen Spektrofotometer Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampak bagi lingkungan yang ada

Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka mendapatkan beberapa saran yang dapat di jadikan tolak ukur atau pertimbangan untuk memperbaiki konsep diri dalam

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dikemukakan beberapa saran antara lain sebaiknya guru mata pelajaran fisika dapat menerapkan model pembelajaran

Di dalam dimensi otonomi, terdapat beberapa kategori yaitu : dalam kategori tim, upaya Ibu Sri Reswanti dalam menggapai tujuan organisasi yaitu untuk mendapatkan

Padahal bangsa Indonesia mengaut kemandirian dalam mengelola semua sumber daya alam, 67 sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 33 UUD 1945 berbunyi: “Bumi, air

Pada masa pemerintahan 'Umar, negara Islam menjadi negara adikuasa yang banyak memiliki wilayah kekuasaan, ketika itu Persia dan Bizantium juga ditaklukkan 'Umar.. Kemampuan

densities 50 and 100 PLs m during 60 days, recording better growth and survival than those reported in the literature for postlarvae nursed in concrete tanks. On the other hand,

al-Qur’an ternyata memiliki beberapa masalah, pertama , kategorisasi tarjamah harfiyah dan ma’nawiyah bukan kategori yang operatif sebagai alat analisis sebuah