• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NO 1 TAHUN 1974 PADA MASYARAKAT ADAT JAWA DI DESA BINTANG BAYU KECAMATAN BINTANG BAYU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NO 1 TAHUN 1974 PADA MASYARAKAT ADAT JAWA DI DESA BINTANG BAYU KECAMATAN BINTANG BAYU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NO 1 TAHUN 19PADA MASYARAKAT ADAT JAWA DI DESA

BINTANG BAYU KECAMATAN BINTANG BAYU KABUPATENSERDANG BEDAGAI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

HUSNA FAUZIAH NIM 308311034

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Husna Fauziah, Nim 308311034. Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 Pada Masyarakat Adat Jawa di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 Pada Masyarakat Adat Jawa Di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Alat pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: Observasi, Angket dan Wawancara. Penelitian ini dilakukan di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 300 KK, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 15 % dari jumlah populasi yaitu sebanyak 45 KK.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

selesai dengan baik.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam

menyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini ialah “Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 Pada Masyarakat Adat Jawa Di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan (UNIMED).

2. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial (FIS) UNIMED.

4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial

(FIS) UNIMED.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial (FIS) UNIMED

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan

(6)

7. Bapak Parlaungan G Siahaan SH.M Hum selaku Seketaris Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).

8. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

dengan penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk,

bimbingan-bimbingan serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

9. Ibu Dra. Siti Bunga Sitohang, SH. M.Hum, Drs. Suady Husin SH,MS, Sri

Hadiningrum, SH.M.Hum selaku dosen penguji penulis.

10.Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama

dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

11.Kepada Kepala Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten

Serdang Bedagai dan Staf Pegawai yang telah banyak membantu penulis

dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.

12.Kepada masyarakat Desa Bintang Bayu yang telah memberikan sedikit

waktunya dalam perolehan data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.

13.Yang teristimewa kepada orang tua, Ayahanda Waris dan Ibunda tersayang

Natsmah S.Pd yang selama ini selalu memberikan dukungan semangat dan

doa serta moril dan materil kepada penulis.

14.Buat Adik ku sayang Khairul Wildani, Farhan Zahari, Fikri Azra’i dan Zainul

Akbar serta sepupu-sepupu tersayang yang telah memberikan dukungan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Kepada sahabat dan teman-temanku yang telah banyak membantu penulis

(7)

Ramayuni, Husna Yani Nasution, Arfan Ansori, Nandaru, Nirwansyah,

Wahyu Setia Budi, Ria Purwasih, Suci Rahayu, selvi, lasria, Genk D’Queen

dan kepada semua teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis

menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, baik dari

segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat

membantu dan memberi manfaat.

Medan, Juli 2012

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

2. Perkawinan Menurut Hukum Islam ... 14

3. Perkawinan Menurut Hukum Adat Jawa ... 15

4. Perkawinan Menurut Hukum Perdata ... 27

(9)

C. Hipotesis ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Lokasi Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 32

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ... 34

E. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 36

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

Tabel 1. Pengetahuan responden tentang Undang-Undang perkawinan ... 38

Tabel 2. Pengetahuan responden tentang tujuan perkawinan adalah

membentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ... 39

Tabel 3. Pengetahuan responden tentang arti perkawinan ... 40

Tabel 4. Pendapat responden tentang dasar perkawinan yang yang

mempunyai prinsip monogami ... 41

Tabel 5. Pendapat responden tentang poligami ... 42

Tabel 6. Pendapat responden tentang syarat poligami harus mendapat izin dari pengadilan ... 43

Tabel 7. Pengetahuan responden tentang perkawinan yang diputus atau dipisahkan jika salah satu pasangan suami istri itu meninggal dunia ... 45

Tabel 8. Pendapat responden tentang tentang perceraian hubungan suami

isri dilaksanakan di sidang pengadilan ... 46

Tabel 9. Pelaksanaan perkawinan atas persetujuan orang tua dan kedua mempelai ... 47

Tabel 10. Pelaksanaan perkawinan calon mempelai pria belum genap 21 tahun harus mendapat izin terlebih dahulu dari orang tua/wali ... 48

Tabel 11. Pelaksanaan perkawinan sudah cukup umur yaitu 19 tahun bagi pria dan 16 tahun bagi wanita ... 49

Tabel 12. Pelaksanaan perkawinan responden seperti yang tertuang dalam UU No 1 Tahun 1974 yaitu pria 19 tahun dan wanita 16 tahun... 50

Tabel 13. Pemberitahuan responden tentang rencana perkawinan kepada pegawai pencatat nikah ... 51

Tabel 14. Penandatangan akte perkawinan dilaksanakan setelah

(11)

Tabel 15. Pelaksanaan perkawinan menurut hukum adat jawa ... 53

Tabel 16. Pelaksanaan penyuluhan tentang Undang-Undang Perkawinan ... 54

(12)

i

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Angket

2. Daftar Wawancara

3. Nota tugas

4. Surat Mengadakan Penelitian dari Jurusan

5. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

6. Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

7. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan

8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari UNIMED

9. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PP-Kn

10. Kartu Bimbingan Skripsi

11. Pernyataan Keaslian Tulisan

(13)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (Rumah Tangga)

yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Rumusan

perkawinan di atas adalah merupakan rumusan dari Bab I Dasar Perkawinan pasal

1 Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Pelaksanaan

perkawinan tidak saja merupakan tanggung jawab pria dengan wanita. Tetapi

juga terlibat juga orang tua kedua belah pihak dan keluarga masing-masing.

Keluarga terlibat sebagai institusi terkecil dalam sebuah masyarakat memegang

peran yang penting bagi pembentukan generasi muda yang berkualitas. Menikah

merupakan salah satu untuk mencapai kebahagian dan ketentraman hidup

manusia.

Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan keturunannya

membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan

apa yang diinginkannya. Oleh karena itu perkawinan dapat mewujudkan suatu

keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang

Maha Esa. Hal ini dimaksudkan, bahwa perkawinan itu hendaknya berlangsung

seumur hidup dan tidak boleh berakhir begitu saja.

Sebelum keluarnya Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan, umumnya pelaksanaan perkawinan disesuaikan menurut adat yang

berlaku di daerah masing-masing. Setelah keluarnya UU No. 1 Tahun 1974

tentang perkawinan, dalam kenyataanya masih banyak masyarakat Indonesia

(14)

belum memahami isi yang terdapat UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan

tersebut karena di pengaruhi oleh agama, adat, suku, dan ras yang berbeda.

Sahnya perkawinan menurut hukum adat bagi masyarakat hukum adat di

Indonesia pada umumnya bagi penganut agama tergantung pada agama yang

dianut oleh masyarakat adat yang bersangkutan. Maksudnya jika telah

dilaksanakan menurut tata tertib hukum agamanya, perkawinan itu sudah sah

menurut hukum adatnya.

Aturan dan tata tertib perkawinan sudah ada sejak masyarakat sederhana

yang dipertahankan anggota-anggota masyarakat dan pemuka masyarakat adat

dan para pemuka agama. Aturan dan tata tertib itu terus berkembang maju dalam

masyarakat yang mempunyai kekuasaan pemerintah dan di dalam suatu negara.

Budaya perkawinan dan aturannya yang berlaku ada suatu masyarakat atau suatu

bangsa tidak terlepas dari pengaruh budaya dan lingkungan di mana masyarakat

itu berada serta pergaulan masyarakat.

Untuk memperlancar pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No.1

Tahun 1974, pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No 9 Tahun 1975

tentang pelaksanaan perkawinan undang perkawinan. Berlakunya

undang-undang ini yang mengatur tentang perkawinan. Hal ini sesuai dengan pasal 66

Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 yang berbunyi:

(15)

Berdasarkan ketentuan di atas, maka seharusnya pelaksanaan perkawinan

di wilayah Indonesia ini harus menurut UU No. 1 Tahun 1974 itu namun

kenyataannya, hukum adat di Indonesia yang telah berdarah daging bagi

masyarakat tidak mudah menghilangkannya dengan dragtis yaitu dengan cara

menggantikan dengan Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 yang

sekarang ini. Dari latar belakang inilah penulis meneliti sejauh mana

Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 terlaksana pada masyarakat adat jawa di

Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu. Bahwa penduduk Desa Bintang

Bayu masih terpengaruh pada hukum adatnya dalam melaksanakan suatu

perkawinan.

Dari kenyataan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

yang berjudul “Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974

Pada Masyarakat Adat Jawa di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang

Bayu Kabupaten Serdang Bedagai”.

B.Identifikasi Masalah

Indentifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang berhasil ditarik

dari uraian latar belakang yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang

lebih luas dibandingkan perumusan masalah. Agar suatu penelitian lebih terarah

dan jelas tujuannya maka perlu dijelaskan indentifikasi masalahnya. Identifikasi

masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perkawinan menurut Undang-Undang Pokok Perkawinan

2. Perkawinan menurut Hukum Islam

(16)

4. Perkawinan menurut Hukum Perdata

C.Pembatasan Masalah

Salah satu hal yang penting dalam suatu penelitian adalah perlunya

dibatasi permasalahan yang diteliti. Pembatasan masalah dalam suatu penelitian

adalah sangat penting agar diperoleh analisa yang luas dan kesimpulan yang tepat.

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Mengenai Pelaksanaan

UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

D.Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting dan

merupakan rumusan formal yang operasional dari masalah yang akan diteliti.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah Pelaksanaan

Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 terhadap masyarakat Adat Jawa

Di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai.

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974

apakah sudah terlaksana pada masyarakat adat jawa.

2. Mengetahui bagaimana masyarakat adat jawa dalam melaksanakan

(17)

F.Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas, maka penelitian ini bermanfaat bagi:

1. Penulis

Untuk memperluas wawasan penulis sebagai mahasiswa dan calon sarjana

agar mampu menguasai dan mengungkapkan berbagai masalah serta

berupaya mencari jalan pemecahannya.

2. Perguruan tinggi

Sebagai bahan kajian maupun literatur dalam bidang Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan

3. Masyarakat dan pemerintah

Sebagai bahan informasi untuk menambah wawasan tentang

Undang-Undang No 1 Tahun 1974, dan bagi para pejabat yang bersangkutan dapat

menjalankan tugas dan kewajiban sebagaimana mestinya, khususnya dalam

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulankan bahwa

Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 pada masyarakat

Jawa di Desa Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang

Bedagai sudah terlaksana dengan baik, namun dalam hal ini bukan disebabkan

oleh peraturan yang melekat pada Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974

tapi dikarenakan adat istiadat, kebiasaan yang dimiliki oleh masyarakat Bintang

Bayu secara turun temurun dan adat-istiadat maupun kebiasaan ini sesuai dengan

peraturan yang ada pada Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 hingga

secara tidak sadar ikut melaksanakan Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun

1974.

B.Saran- saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis

menyarankan sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada pihak calon mempelai pria dan wanita sewaktu ingin

menikah sebaiknya berumur lebih dari 21 tahun bagi lelaki dan wanita

berumur lebih dari 16 tahun agar usia dalam perkawinan matang.

2. Diharapkan kepada orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya untuk

mencegah pernikahan yang diakibatkan pergaulan bebas yang

(19)

3. Diharapkan pegawai pencatat nikah sebagai pihak yang berwenang yang

mengurusi tentang perkawinan atau pernikahan tetap meningkatkan

kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan

melangsungkan perkawinan.

4. Diharapkan pegawai pencatat nikah yang bernaung di Kantor Urusan

Agama ( KUA ) dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat

tentang UU No 1 Tahun 1974 atau paling tidak menghimbau kepada

masyarakat pada umumunya dan kepada pemuda-pemudi pada khususnya

untuk tidak cepat-cepat menikah dan cukup umur untuk melaksanakan

pernikahan.

5. Diharapkan kepada masyarakat yang akan melangsungkan perkawinan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Azwar, Saifudin. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hadikusuma, Hilman, 2007. Hukum Perkawinan Indonesia. Bandung: Mandar Maju

Manan, Abdul Dkk. 2002. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: Raja Grafindo

Prodjohamidjojo, Martiman: 2004. Tanya Jawab Hukum perkawinan. Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing

Rasjid, Sulaiman. 2004. Fiqih Islam. Bandung. Sinar Baru

Sarong, Hamid. 2005. Hukum Perkawinan Islam Indonesia. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh

Sudiyat, Iman, 1999. Asas-Asas Hukum Adat. Yoyakarta: Linberty

Subekti: 1995. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: PT Intermasa

Sumarsono. 2007. Tata Upacara Pengantin Adat Jawa. Jakarta: PT. Buku Kita.

Tim Penyusun Skripsi Jurusan PPKn FIS UNIMED. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: PPKn FIS UNIMED

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam

Gambar

Tabel  15. Pelaksanaan perkawinan menurut hukum adat jawa .......................... 53

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu penulis mengharapkan agar media pembelajaran yang dikembangkan ini dilanjutkan dengan penelitian selanjutnya yaitu dengan menerapkannya dalam proses

Data primer ini diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden, dalam hal ini adalah para akuntan yang bekerja di Universitas, Perusahaan dan Kantor Akuntan

Dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan menyebutkan bahwa tujuan perkawinan terdapat pada pasal 1 yang isinya menegaskan bahwa: Perkawinan adalah

Pada bagian tengah mortalitas lebih besar terjadi pada penangkapan sedangkan di bagian outlet waduk, lebih disebabkan oleh kematian secara alami yang terjadi

(2010) toteaa, että kuluttajien erilaiset aikomukset käyttää itsepalvelukassoja voidaan katsoa johtuvan kuluttajien erilaisista luonteenpiirteistä, joihin vaikuttavat

Kehidupan manusia dalam masyarakat tidak terlepas akan adanya interaksi sosial antar sesamanya. Pada dasarnya manusia sesuai dengan fitrhnya merupakan makhluk sosial

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) Pada Pohon Mangrove (Avicennia marina) di Perairan Karangsong,

dapat mengetahui cara pemisahan golongan V... Teori dasar II. Reagensia harus dipakai dalam suasana netral atau sedikit basa. Senyawa-senyawa ini harus dihilangkan sebelum memulai