• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KABANJAHE TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KABANJAHE TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KABANJAHE

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

ALIN ANGGRENI GINTING NIM. 081266110004

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga

penulis dapt menyelesaikan skripsi ini sebagaimana diharapkan. Skripsi berjudul

“Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Pada

Siswa SMP Negeri 1 Kabanjahe Tahun Ajaran 2011/2012”. Yang disusun untuk

memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari keterbatasan kemampuan dalam penyusunan skripsi ini,

namun dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapatkan bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Dekan FIK UNIMED.

3. Drs. Suharjo, M.Pd, Pembantu Dekan I FIK UNIMED.

4. Drs. Mesnan Sapin, M.Kes, AIFO, Pembantu Dekan II FIK UNIMED.

5. Drs. Budi Valianto, M.Pd, Pembantu Dekan FIK III UNIMED.

6. Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes, Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED, dan

Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, Sekretaris Jurusan PJKR FIK UNIMED.

7. Drs. Mulyadi, M.S, Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, masukan, dan nasehat selama proses penyusunan

(5)

vii

8. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan

lingkungan FIK UNIMED.

9. Kepala Sekolah dan Guru Penjas beserta guru-guru dan siswa SMP Negeri 1

Kabanjahe yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian.

10. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih buat Ayahanda

Minterkelin Ginting dan Ibunda Ria br Sembiring yang telah memberikan

kasih sayang, doa, serta dukungan moral maupun materi kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Juga kepada Adikku Prima Yosia

Ginting dan Kakak tersayang Cipta Riani br Tarigan yang juga memberikan

semangat, doa, dan dorongan moral kepada penulis.

11. Terimakasih kepada sahabat-sahabat terbaik saya keluarga besar PJS A Reg

2008 Assyiik Company: Akhir Wanta Harahap, Mei Yulia, Zuchaira, Dewi

Ayu, Wenni Adriani, Priska br Tarigan, Yuni Pratiwi, Sri Wahyuni Gultom,

Ardhy Mustika, Alwi Fahruzi, dan teman-teman seperjuangan PJS A Reg

2008 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Juga someone spesial, serta

seluruh mahasiswa FIK UNIMED yang senantiasa mendukung penulis

dengan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan dan

memperbaiki skripsi ini.

12. Terimakasih kepada pelatih saya Bapak Kenop Tarigan, Ibu Mila Josida

Sembiring, Bapak Jaman Ginting, dan Bapak Suhendra serta William Filipus,

Abang Dedek, Abang Zuliansyah Putra, Abang Junior, Agus Sembiring, dan

(6)

viii

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi

ini, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis

mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat

memperkaya khasanah ilmu Pendidikan Jasmani Sekolah serta bidang Olahraga.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(7)

v ABSTRAK

ALIN ANGGRENI GINTING. Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Pada Siswa SMP Negeri 1 Kabanjahe Tahun Ajaran 2011/2012. (Pembimbing: MULYADI).

Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Keolahragaan. 2012.

Kebugaran jasmani merupakan satu hal yang sangat bermanfaat untuk

menunjang kapasitas kerja fisik anak yang pada akhirnya dapat meningkatkan

prestasinya. Namun, kemajuan teknologi telah banyak memanjakan anak yang

berakibat kurangnya aktivitas fisik yang dapat menyebabkan obesitas.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan infromasi tentang tingkat

kebugaran jasmani siswa berdasarkan Indeks Massa Tubuhnya. Dari hasil tersebut

kemudian dilihat bagaimana hubungan dan kontribusi Indeks Massa Tubuh

terhadapa tingkat kebugaran jasmani.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

teknik tes dan pengukuran. Dimulai dengan pengukuran antropometri, yaitu berat

badan dan tinggi badan. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran tingkat

kebugaran jasmani menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk

anak usia 13-15 tahun yang terdiri atas lari 50 menit, gantung angkat siku, baring

duduk, loncak tegak, lari 1000 meter (pa) dan 800 meter (pi) yang dilaksanakan

selama 1 hari.

Sampel berjumlah 27 orang dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan yaitu persentasi

kemudian untuk melihat hubungannya digunakan analisis korelasi dan kontribusi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa semakin tinggi

Indeks Massa Tubuh, semakin rendah tingkat kebugarannya. Dimana pada

kategori kurus, seluruh siswa memilki tingkat kebugaran sedang. Kemudian pada

kategori obesitas, 60 % siswa memilki tingkat kebugaran kurang sekali. Dari hasil

tersebut ditemukan bahwa Indeks Massa Tubuh tidak memiliki hubungan dengan

tingkat kebugaran jasmani. Hasil yang diperoleh merupakan korelasi negatif

(8)

vi ABSTRACT

ALIN ANGGRENI GINTING. Survey of Physical Fitness Levels by Body Mass Index on Student of SMP Negeri 1 Kabanjahe Academic Year 2011/2012 . (Lecturer: MULYADI).

Medan Essay: Faculty of Sportt Science. 2012.

Physical fitness is one thing that useful to support capasity of physical work activity children than in the end can increase their achievement. However, techenological advances have resulted in a lot of spoiled children that physical inactivity can lead to obesity.

This study aimed to find information about the physical fitness level of students based on body mass index. From the results is then seen how the corelation and contribution of body mass index on the level of physical fitness.

Methods used in this research is descriptive with test and measurement technioques. Begins with anthropometric measurements, they are weight and height. Then follow by a measurement of the level of physical fitness using Tes Kebugaran Jasmani Indonesi (TKJI) for children 13-15 years old, they are sprint 50 meter, suspension lift elbow, sit up, vertical jump, run 1000 meter for boy and 800 meter for girl in and doing in one day.

Sample of the 27 people with sampling techniques using purposive sampling. Data analysis use persentage, than to see the corelation used corelation analysis and contribution.

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORISTIS ... 9

A. Kajian teoritis ... 9

1. Hakekat Kebugaran Jasmani ... 9

2. Hakekat Indeks Massa Tubuh ...26

3. Peranan IMT terhadap Kebugaran Jasmani ...32

4. Hakekat Siswa SMP Negeri 1 Kabanjahe ...35

B. Hipotesis ...36

C. Kerangka Berpikir ...36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

1. Lokasi Penelitian ... 38

2. Waktu Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel ... 38

1. Populasi ... 38

2. Sampel ... 39

(10)

x

D. Pelaksanaan Tes ... 40

E. Instrumen Penelitian ... 42

E. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Deskripsi Data Penelitian ... 55

1. Indeks Massa Tubuh ... 56

2. Tes Kebugaran Jasmani Siswa ... 59

B. Pengujian Analisis Data ... 65

1. Uji Normalitas Data ... 65

2. Uji Homogenitas Data ... 66

C. Pengujian Hipotesis ... 67

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 72

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perincian Jumlah Sampel Putra ... 40

2. Perincian Jumlah Sampel Putri ... 40

3. Nilai TKJI Untuk Anak Umur 13-15 Tahun Putra ... 50

4. Nilai TKJI Untuk Anak Umur 13-15 Tahun Putri ... 50

5. Norma TKJI Untuk Anak Umur 13-15 Tahun ... 51

6. Harga yang Perlu untuk Uji Bartlett ... 53

7. Data Hasil Indeks Massa Tubuh Siswa ... 56

8. Persentasi Kategori Indeks Massa Tubuh ... 57

9. Kategori Indeks Massa Tubuh ... 58

10. Kategori Tingkat Kebugaran Jasmani ... 60

11. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Putra dan Putri ... 61

12. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kategori Kurus ... 63

13. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kategori Normal ... 63

14. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kategori Gemuk ... 64

15. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kategori Obesitas ... 64

16. Uji Normalitas dengan Menggunakan Uji Liliefors ... 65

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema Pelaksanaan Tes ... 41

2. Tes Lari Cepat 50 Meter ... 44

3. Tes Angkat Tubuh 60 Detik ... 45

4. Tes Baring Duduk 60 Detik ... 47

5. Tes Loncat Tegak ... 48

6. Tes Lari Jauh ... 49

7. Distribusi Indeks Massa Tubuh Siswa ... 58

8. Kategori Indeks Massa Tubuh ... 59

9. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa ... 60

10. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Putra dan Putri ... 62

11. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Berdasarkan IMT ... 64

(13)

xiii

11. Persentasi Tingkat Kebugaran Jasmani ... 97

12. Persentasi Tingkat Kebugaran Jasmani Berdasarkan IMT ... 98

13. Perhitungan Jumlah Kuadrat Masing-masing Variabel ... 102

14. Uji Normalitas Data ... 103

15. Uji Homogenitas ... 104

16. Perhitungan Koefisien Korelasi Variabel X dan Y ... 106

17. Perhitungan Korelasi IMT Kategori Kurus Terhadap TKJI ... 107

18. Perhitungan Korelasi IMT Kategori Normal Terhadap TKJI ... 108

19. Perhitungan Korelasi IMT Kategori Gemuk Terhadap TKJI ... 109

20. Perhitungan Korelasi IMT Kategori Obesitas Terhadap TKJI ... 110

21. Dokumentasi ... 111

22. Tabel Harga Kritik Dari r Product Moment ... 113

23. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 114

24. Luas Di Bawah Lengkung Normal Standar 0 ke z ... 116

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan zaman telah mengantarkan kita pada era modernisasi dimana

segala sesuatu serba praktis dan instan. Hampir semua peralatan yang diperlukan

manusia saat ini dirancang otomatis. Sehingga kebanyakan pekerjaan dapat

dilakukan tanpa harus mengeluarkan tenaga yang besar. Dalam kehidupan

sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai berangkat tidur lagi kita telah dimanjakan

oleh tekhnologi, sehingga semua menjadi lebih mudah. Bila ingin menuju suatu

tempat kita hanya perlu mengendarai mobil, sepeda motor, dan alat transportasi

lainnya. Kita juga sudah cenderung lebih banyak menonton TV, bermain game

playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

online yang banyak menyita waktu seharian duduk di depan komputer.

Kegiatan tersebut telah banyak memanjakan kita, sehingga menyebabkan

kurangnya aktivitas gerak, terlebih kepada anak dan remaja yang sedang dalam

masa pertumbuhan. Jika keadaan ini berlangsung lama, maka bisa memungkinkan

terjadinya obesitas ataupun penyakit lain akibat kurangnya aktivitas gerak.

Aktivitas gerak tubuh merupakan dasar untuk mencapai tingkat kesegaran

jasmani. Baik buruknya tingkat kesegaran jasmani ditentukan oleh aktif tidaknya

anggota tubuh itu sendiri. Semakin sering tubuh melakukan pergerakan, tubuh

akan terbiasa bekerja sesuai fungsinya, sehingga dapat meningkatkan nilai-nilai

(15)

2

diharapkan dapat mempengaruhi kualitas hidup manusia sehari-hari. Disadari atau

tidak sebenarnya kebugaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup

manusia karena kesegaran jasmani bersenyawa dengan hidup manusia.

Kebugaran jasmani adalah suatu keadaan yang dimiliki atau dicapai

seseorang dalam kaitannya dengan kemauan untuk melakukan aktivitas fisik.

Seperti yang dikemukakan oleh M. Sajoto (1988:43) bahwa “Kesegaran jasmani

adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari tanpa mengalami

kelelahan berarti, dengan mengeluarkan energi yang cukup besar, guna memenuhi

kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan

darurat bila sewaktu-waktu diperlukan”.

Menurut Adisapoetra, Primana, dkk (1999:3) “terdapat dua aspek kesegaran jasmani, yaitu: 1) kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness) dan 2) kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related fitness). Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan yaitu: a) daya tahan jantung paru, b) kekuatan otot, c) daya tahan otot, d) fleksibilitas dan e) komposisi tubuh. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan meliputi: a) koordinasi, b) keseimbangan, c) kecepatan, d) ketepatan reaksi, e) kelincahan, f) ketepatan, g) power”.

Hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain umur, jenis kelamin, genetik, ras,

aktivitas fisik termasuk latihan dan kadar haemoglobin.

Kebugaran jasmani merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat untuk

menunjang kapasitas kerja fisik anak yang pada akhirnya diharapkan dapat

meningkatkan prestasinya. Namun sering kali hal ini terlupakan. Untuk

meningkatkan kemampuan kerja anak diperlukan daya tahan kardiovaskular yang

baik. Daya tahan otot akan memungkinkan anak membangun ketahanan yang

lebih besar terhadap kelelahaan otot sehingga mereka bisa belajar dan bermain

(16)

3

Secara biologis, masa remaja merupakan tanda akhir masa kanak-kanak

dan berakibat pada pertumbuhan berat dan tinggi, perubahan dalam proporsi dan

bentuk tubuh, dan pencapaian kematangan seksual. Remaja yang duduk di tingkat

Sekolah Menengah Pertama berumur sekitar 12-15 tahun mencakup kategori masa

remaja awal.

Almatsier, Soetardjo, Soekatri (2011:315) mengemukakan bahwa “ Masa remaja merupakan masa perubahan yang dramatis dalam diri seseorang. Pertumbuhan pada usia anak yang relatif terjadi dengan kecepatan yang sama, secara mendadak meningkat saat memasuki usia remaja. Peningkatan pertumbuhan mendadak ini disertai dengan perubahan-perubahan hormonal, kognitif, dan emosional. Semua perubahan-perubahan ini membutuhkan zat gizi secara khusus”.

Terdapat peningkatan pada ukuran tulang dan massa otot serta disertai perubahan

pada ukuran dan distribusi dari penyimpanan lemak tubuh.

Selama masa-masa remaja, remaja cenderung menghentikan aktivitas

rekreasi yang menuntut banyak pengorbanan tenaga dan berhenti dari

perkembangan kesukaan akan rekreasi yang di dalamnya ia bertindak sebagai

pengamat pasif (Hurlock, 1990:217). Mereka juga sudah dibebani dengan

tugas-tugas sekolah, tugas-tugas-tugas-tugas rumah, kegiatan ekstrakurikuler, dan pekerjaan sesudah

sekolah atau pekerjaan-pekerjaan akhir pekan sehingga mereka tidak memiliki

waktu yang banyak untuk bermain seperti ketika mereka masih kanak-kanak. Oleh

karena itu, mereka memilih kegiatan paling mereka sukai atau kegiatan yang

paling mereka kuasai. Hal ini tentu banyak mempengaruhi kebiasaan makan dan

aktivitas gerak mereka.

(17)

4

individu dengan berat badan menurut tinggi badan lebih besar 120% dari standar. Over weight mempunyai batasan 110-120% standar”.

Dewasa ini orang tua belum menyadari sepenuhnya bahaya obesitas, bahkan ada

yang memandangnya sebagai lambang kemakmuran. Banyak orang tua malu bila

anaknya kurus, tapi bangga bila anaknya gemuk.

Obesitas anak dapat terjadi karena tidak seimbangnya antara energi yang

dikonsumsi dengan energi yang dikeluarkan, artinya anak tersebut banyak makan

tetapi kurang aktivitas fisik. Banyak makan tidak berarti bahwa mereka

mengkonsumsi makanan dalam porsi yang besar. Sementara kurus pada anak

dapat terjadi karena energi yang dikeluarkan lebih besar daripada jumlah energi

yang masuk.

Salah satu cara penentuan obesitas dan kurus adalah dengan menggunakan

Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT bisa menggambarkan lemak tubuh yang

berlebihan, sederhana dan bisa digunakan dalam penelitian populasi berskala

besar. Pengukurannya hanya membutuhkan 2 hal, yakni berat badan dan tinggi

badan, yang keduanya dapat dilakukan secara akurat oleh seseorang dengan

sedikit latihan. (http://eprints.undip.ac.id/16285/1/AGUSTINI_UTARI.pdf)

Peningkatan kebugaran jasmani di lingkungan sekolah perlu dibina untuk

menunjang tercapainya proses belajar mengajar yang optimal, karena apabila

siswa mempunyai kesegaran jasmani yang baik akan dapat melaksanakan

kewajiban belajarnya dengan baik pula. Namun apabila siswa memiliki tingkat

kesegaran jasmani yang jelek dimungkinkan akan tidak mampu mengikuti/

menerima beban belajar yang sebetulnya ini adalah tugas dari seorang siswa. Dan

(18)

5

tinggi pula gairah siswa untuk belajar. Sehingga tujuan pendidikan akan tercapai,

walaupun faktornya berbeda-beda.

SMP Negeri 1 Kabanjahe merupakan salah satu sekolah SMP negeri yang

terdapat di kota Kabanjahe, Kabupaten Karo. Hasil pantauan penulis sebelumnya

di SMP Negeri 1 Kabanjahe ternyata masih terdapat kendala dalam hal kebugaran

jasmani siswa. Kendala umum yang ditemui adalah kurangnya aktivitas gerak

pada siswa terbukti dengan sedikitnya siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

olahraga. Sehingga dapat disimpulkan, siswa hanya melakukan aktivitas gerak

pada saat pelajaran pendidikan jasmani dan senam kebugaran setiap hari Jumat

dan Sabtu.

Berdasarkan interview dengan guru bidang studi Pendidikan Jasmani pada

tanggal 24 Februari 2012, serta hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 3

Maret 2012 mengenai kebugaran jasmani siswa serta hasil survey Indeks Massa

Tubuh siswa, penulis dapat menyimpulkan bahwa tingkat kebugaran siswa sudah

dapat dikategorikan cukup secara umum. Namun pada beberapa siswa

dikategorikan kurang, ditandai dengan kurang aktifnya mereka pada saat

mengikuti pelajaran dan bahkan ada yang mengantuk. Hal ini disebabkan oleh

karena masih kurangnya aktivitas jasmani yang dilakukan siswa di luar jam

pelajaran sekolah. Banyak siswa yang melakukan aktivitas yang kurang

berhubungan dengan kegiatan jasmani, seperti menonton TV, bermain game,

bahkan bermalas-malasan di rumah. Kegiatan pergi ke sawah atau ke ladang

sudah jarang dilakukan anak sekolah SMP, pekerjaan ini sebagian besar dilakukan

(19)

6

sekitar 13 % siswa dikategorikan gemuk dan obesitas, 10% dikategorikan kurus,

dan 77% dikategorikan normal.

Mengingat pentingnya kesegaran jasmani pada anak dan kecenderungan

peningkatan prevalensi obesitas di Indonesia perlu diadakan penelitian mengenai

penilaian status gizi terhadap tingkat kebugaran jasmani. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui indeks massa tubuh yang baik untuk tingkat kebugaran jasmani.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI BERDASARKAN

INDEKS MASSA TUBUH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KABANJAHE

TAHUN AJARAN 2012/2013”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan pemikiran yang diungkapkan pada bagian latar belakang

masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

Apakah yang dimaksud dengan kebugaran jasmani? Faktor apa saja yang

mempengaruhi kebugaran jasmani? Bagaimana cara menentukan kebugaran

jasmani? Bagaimana cara meningkatkan kebugaran jasmani? Apakah yang

dimaksud dengan Indeks Massa Tubuh? Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi Indeks Massa Tubuh? Bagaimana cara menentukan Indeks Massa

Tubuh? Apakah hubungannya Indeks Massa Tubuh dengan kebugaran jasmani?

(20)

7

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah dan untuk menghindari interpretasi yang

salah, maka ditentukan pembatasan masalah hanya pada hal-hal yang pokok saja

untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai, yaitu tingkat kebugaran jasmani

berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) pada siswa SMP Negeri 1 Kabanjahe

Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah,

indentifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan

permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Tingkat Kebugaran

Jasmani Pada Siswa SMP Negeri 1 Kabanjahe Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Bagaimana Gambaran Tingkat Kebugaran Jasmani Berdasarkan Indeks

Massa Tubuh (IMT) Pada Siswa SMP Negeri 1 Kabanjahe Tahun Ajaran

2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang menjadi tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui informasi mengenai:

1. Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Pada

Siswa SMP Negeri 1 Kabanjahe Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Gambaran Tingkat Kebugaran Jasmani Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

(21)

8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat pada pengembangan

ilmu pengetahuan dibidang olahraga. Maka penelitian ini dapat memberikan

informasi sebagai berikut:

1. Menjadi bahan masukan bagi para guru dan ilmuan olahraga dalam

peningkatan kebugaran jasmani siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi orang tua siswa dalam memberikan dan

menjaga kebutuhan gizi dan kebugaran jasmani anak.

3. Manfaat bagi peneliti sendiri adalah untuk menambah wawasan di bidang

olahraga khususnya tentang Indeks Massa Tubuh dan Kebugaran Jasmani.

4. Menambah pengetahuan teoritis dan empiris kepada bidang olahraga dan

kesehatan.

5. Mengungkapkan satu dari sekian banyak masalah yang ada dalam bidang

olahraga dan kesehatan yang kedepannya akan menjadi referensi bagi peneliti

(22)

72 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, uji analisis dan pembahasan hasil penelitian

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Siswa SMP Negeri 1 Kabanjahe Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki tingkat

kebugaran jasmani kurang.

2. Siswa SMP Negeri 1 Kabanjahe secara umum memiliki Indeks Massa Tubuh

pada kategori normal, yaitu pada -2SD sampai 2SD.

3. Siswa obesitas memiliki tingkat kebugaran jasmani yang lebih rendah

dibandingkan dengan siswa kurus, normal, dan gemuk.

4. Terdapat korelasi negatif antara Indeks Massa Tubuh dengan tingkat

kebugaran jasmani pada siswa SMP Negeri 1 Kabanjahe tahun ajaran

2011/2012.

5. Semakin tinggi Indeks Massa Tubuh, semakin rendah tingkat kebugaran

jasmani.

6. Nilai Indeks Massa Tubuh harus diimbangi dengan aktivitas fisik yang

teratur.

B. Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian di atas maka peneliti menyarankan

(23)

73

1. Perlu upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani dengan menurunkan

Indeks Massa Tubuh, salah satunya dengan olahraga atau aktivitas fisik yang

rutin.

2. Bagi para guru Pendidikan Jasmani, hendaknya meningkatkan

aktivitas-aktivitas jasmani seperti kegiatan ekstrakurikuler dan lebih mengupayakan

agar seluruh siswa terlibat secara aktif dalam melakukan setiap aktivitas

dalam Pendidikan Jasmani sesuai dengan materi ajar yang sedang

berlangsung.

3. Kepada orang tua kiranya turut memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi

kebugaran jasmani anaknya serta turut menjaga agar anak tidak menderita

(24)

74

DAFTAR PUSTAKA

Almarsier, Sunita. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama

Almatsier, Sunita., dkk. (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian . Edisi Revisi V. Jakarta, Penerbit Rineka Cipta.

Daryanto. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya, Apollo.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat/ Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. (2011). Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta, Rajawali Pers.

Guyton. (1996). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

Grosvenor, Mary B., Lori A. Smolin. (2002). Nutrition from Science to Life. United States of America, Harcourt College Publisher.

Hadi, Sutrisno.1981. Statistika Jilid II. Jakarta, Yayasan Penerbit Psikologi UGM.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta, Akademis Pesindo

Hendrawan, Sakti. (2011). Koki Skripsi. Yogyakarta, Araska.

(25)

75

Irianto, Djoko Pekik.(2007). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan

Olahragawan. Yogyakarta, Andi.

Khomsan Ali, (2002). Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Kuntaraf, Jonathan., KathleenL. Kuntaraf. Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung, Percetakan Advent Indonesia.

Menteri Kesehatan, 2011. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Standar Anthropometri Penilaian Status Gizi. Kementarian Kesehatan RI Direktorat Jendral Bina

Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Direktorat Bina Gizi.

Muhajir (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP Kelas VII. Jakarta, Yudistira.

Mutohir, Toho Cholik., dkk. (2011). Berkarakter dengan Berolahraga.

Berolahraga dengan Berkarakter. Surabaya, Sport Media.

Nurhasan (2001). Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani.

Prinsip-Prinsip dan Penerapannya. Jakarta, Dirjen Olahraga Depdiknas.

Nurmalina, Rina., Bandung Valley (2011). Pencegahan dan Manajemen

Obesitas. Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.

Sajoto, Muhammad. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Sudjana N. (1989). Metoda Statistika. Bandung, Penerbit Tarsito.

Sunarno, Agung. (2012). Tes Pengukuran Dan Evaluasi Keolahragaan. Medan, FIK UNIMED.

Tim Penyusun (2007). Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED. Medan, FIK, UNIMED.

Utari, Agustini (2007). Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Tingkat

Kesegaran Jasmani Pada Anak Usia 12-14 Tahun (tesis). Semarang:

Universitas Diponegoro; 2007.

Whitney, Ellie and Sharon Rady Rolfes (2008). Understanding Nutrition.

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Monilca Hidayanti - Universitas Padjadjaran Suprayogi -Institut Teknologi Bandung. APLIKASI JARINGAN SY ARAF TIRUAN PADA PENGENALAN

sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan.. Jurnal el-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN Malang 267 yang lain. Kata ini sepadan dengan tabiat

Beban gempa adalah semua beban statik equivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu.

pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan alat pengajaran, pengadaan dan perbaikan sarana pendidikan,

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh fraksi yang memiliki efek penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dari ekstrak etanol daun garu dan mengidentifikasi

Uji Efek Ekstrak Etanol Dan Fraksi Ekstrak N-Heksan, Etilasetat Dan Etanol Daun Pirdot (Saurauia Vulcani, Korth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Dengan Metode

Secara sederhana rumah adat sappo battoa sebagai rumah tradisional di Desa Kaluppini, Kabupaten Enrekang adalah rumah tinggal yang dimiliki oleh keluarga besar raja atau

Jika dari kedua sumber tersebut ia tidak menemukan kepastian hukum dari ma salah yang sedang dikaji, Wahbah Al-Zuhaily kemudian memperhatikan be be rapa pendapat- pandapat