• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN BACA TULIS AL-QUR AN DI TK/TPA AL-IKHWAN KELURAHAN TONRORITA KECAMATAN BIRINGBULU KABUPATEN GOWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN BACA TULIS AL-QUR AN DI TK/TPA AL-IKHWAN KELURAHAN TONRORITA KECAMATAN BIRINGBULU KABUPATEN GOWA"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Penelitian pada Prodi Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universita Muhammadiyah Makassar Oleh:

ROSMINA NIM: 105331115216

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MAKASSAR JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

2021

(2)
(3)
(4)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rosmina

Nim :105381115216

Jurusan : PendidikanSosiologi

Judul Skripsi : Meningkatkan baca tulis Al-Qur’an di TK/TPA Al-Ikhwan Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi ini merupakan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli saya sendiri. Saya tidak mencantumkan tanpa pengetahuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagai bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah pada Unismuh Makassar atau perguruantinggi lainnya.

Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku di Unismuh Makassar.

Demikian pernyataan ini saya buat.

Makassar, Maret 2021 Yang Membuat Pernyataan

Rosmina

NIM: 10538111526

(5)

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rosmina

Nim :105381115216

Jurusan :PendidikanSosiologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telahditetapkanoleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar,Maret 2021 Yang Membuat Perjanjian

Rosmina

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

• Hiasilah hidup kamu dengan sabar dan sholat.

• Tak ada kata menyerah untuk meraih impian.

• Tiada kesuksesan yang dapat di raih tanpa adanya usaha, kerja keras dan doa.

• Hidup adalah pilihan dan perjuangan, dan pilihan itu ada di tangan kita.

• Janganlan selalu membayangkan hasil yang besar, mulailah berusaha walaupun hasilnya kecil. Walaupun sedikit asal nyata hasilnya.

• Jangan mudah menyerah dalam menghadapi masalah, karena masalah datang untuk di selesaikan bukan untuk di hindari.

PERSEMBAHAN

Alhamdulliah atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk: saya persembahkan kepada kedua orang tua saya dan keluarga yaitu bapak Mambu dan Ibu Hj. Sangnging yang selalu memberikan do’a, nasehat, kasih sayang serta dukungan baik moral maupun material.

(7)

TK/TPA Al-Ikhwan Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing Kaharuddin dan Syabhan Nur.

Masalah utama penulisan ini adalah: 1. Apa Peran Guru TK/TPA dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?. 2. Bagaimana Pelaksanaan baca tulis Al-Qur’an di TK/TPA Al- Ikhwan di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?. Tujuan Penulisan ini (1) Apa yang mengetahui tingkat baca tulis Al-Qur’an di TK/TPA Al- Ikhwan Kelurahan Tonrorita. (2) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan baca tulis Al- Qur’an di TK/TPA Al-Ikhwan Kelurahan Tonrorita.

Metode yang di gunakan dalam penulisan ini merupakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel responden menggunakan purposive sampling yang di gunakan. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis yang di gunakan adalah deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dapat di simpulkan bahwa Al- Qur’an adalah kalam Allah Swt yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril. Al-Qur’an adalah sebagai pedoman bagi umat islam dan petunjuk bagi mereka yang menyakini dan mempercayai serta mengamalkan Al- Qur’an dan Hadits. Membaca Al-Qur’an adalah suatu ibadah dan merenungkan dan memahami isi dan maknanya.

Kata Kunci : Kelurahan Tonrorita, Baca Tulis, Al-Qur’an.

(8)

ABSTRACT

Rosmina 2021. Pendidikan Sosiologi. Improve reading and writing of the Qur’an in Al-Ikhwan Kindergarten/TPA Tonrorita Village, Biringbulu District, Gowa

Regency. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education, Muhammadiyah University of Makassar. Advisors Kaharuddin and Syabhan Nur.

The main problems of this paper are: 1. What is the role of Kindergarten/TPA Teachers in improving reading and writing of the Qur’an in Tonrorita Village,

Biringbulu District, Gowa Regency?. 2. How is the Al-Ikhwan Kindergarten/ TPA Al-IKhwan reading and writing carried out in the Tonrorita sub-district?. This author’s goal (1). Who knows how to read and write Qur’an in TK/TPA Al-Ikhwan Tonrorita Village, (2). To describe the implementation of reading and writing the Qur’an in TK/TPA Al-Ikhwan, Tonrorita Village.

The method in this paper is a qualitative descriptive method. The sampling technique of respondents using purposive sampling is used. The data collection used is observation, interviews, and documentation. This analysis used is descriptive.

The results of this study indicate that it can be concluded that the Qur’an is the word of Allah Swt which was revealed to the prophet Muhammad SAW through the angel Gabriel. The Qur’an is a guide for muslims and a guide for those who believe and believe and practive the Qur’an and Hadith, reading the Qur’an is a worship and contemplating and understanding its contents and meaning.

Keywords: Tonrorita Village, Reading and Writing and the Qur’an.

(9)

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberi nikmat dan kesehatan dan kelancaran dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini dan tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada nabi Muhammad Saw.

Selama penelitian dan penulisan skripsi ini banyak sekali hambatan yang penulis alami, namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak dan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis beranggapan bahwa skripsi ini merupakan karya terbaik yang dapat penulis persembahkan. Akan tetapi penulis menyadari bahwa tidak tertutup kemungkinan di dalamnya terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para pembaca pada umumnya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, arahan bimbingan serta bantuan dan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini maka melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Kedua orang tua tercinta, bapak Mambu dan Ibu Hj.Sangnging, serta kakak penulis Rosdiana dan Rosmini dan adik tersayang Nursining dan adik laki- lakiku yang bernama Sahabuddin yang selalu memberikan motivasi , semangat, dorongan dan memenuhi segala kebutuhan penulis serta do’a yang selalu diberikan kepada penulis.

Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dr. H. Nurdin, M.Pd. selaku ketua jurusan pendidikan sosiologi.

Bapak Kaharuddin, M.Pd, Ph.D. Selaku sekretaris jurusan.

(10)

Bapak Kaharuddin, M.Pd, Ph.D. selaku dosen pembimbing Satu yang telah memberikan bimbingan arahan dan menuntun penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Bapak Syabhan Nur, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan arahan dan menuntun penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Bapak/Ibu para dosen fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, jurusan sosiologi.

Staf dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti studi

Seluruh keluarga penulis yang memberi dukungan dan motivasi.

Adik tersayang Nursining atas dorongan yang diberikan kepada penulis.

Sahabat tercinta Sridewi dan Sridevi yang telah membantu penulis.

Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi angkatan 2016, atas segala bantuan dan kerjasamanya.

Semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Pastinya tak henti-henti penulis sampaikan semoga amal baik semua pihak mendapat balasan yang berlipat ganda dari sang pencipta yang pengasih dan penyayang Allah SWT.

Amin

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis diharapkan.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi diri pribadi penulis.

Makassar, September 2021

Penulis

(11)

HALAMAN JUDUL ………...

PERSETUJUAN PEMBIMBING………

LEMBAR PENGESAHAN……….

SURAT PERNYATAAN………

SURAT PERJANJIAN………

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………..

ABSTRAK BAHASA INDONESIA……….

ABSTRAK BAHASA INGGRIS………

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan masalah... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Operasional... 10

BAB II KAJIAN KONSEP ... 12

A. Kajian Konsep ... 12

1. Pengertian Baca ... 12

2. Pengertian Tulis ... 16

3. Pengertian Al-Qur’an ... 19

4. Pengertian TK/TPA ... 22

B. Kajian Teori ... 24

C. Kerangka Pikir ... 25

D. Penelitian Relevan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

C. Fokus Penelitian ... 30

(12)

D. Informan Penelitian ... 30

E. Jenis dan Sumber Data ... 31

F. Instrumen Penelitian ... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ... 32

H. Teknik Analisis Data ... 33

I. Teknik Keabsahan Data ... 33

J. Etika Penelitian ... 34

BAB I V GAMBAR UMUM LOKASI PENELITIAN ... 35

A. Sejarah Lokasi Penelitian ... 35

B. Keadaan Geografis………38

C. Keadaan Penduduk ... 40

D. Keadaan Pendidikan ... 41

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan ... 46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 53

A. Kesimpulan hasil penelitian ... 53

B. Saran penelitian ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(13)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis-baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur’an Al-Karim, bacaan sempurna lagi mulia itu. (M.

Quraish Shihab, 2007)

Pengetahuan dan peradaban yang dirancang Al-Qur’an adalah pengetahuan terpadu yang melibatkan akal dan kalbu dalam perolehannya.

Al-Qur’an sebagai kitab terpadu, menghadapi dan memperlakukan peserta didiknya dengan memperhatikan keseluruhan unsur manusiawi, jiwa, akal dan jasmaninya. (M. Quraish Shihab, 2007)

Al-Qur’an begitu istimewa dalam kehidupan umat manusia khususnya bagi umat Islam. Al-Qur’an menjadi tolak ukur dalam bertindak, bersikap, bersosial dalam kehidupan ini. Al-Qur’an menjadi pedoman bagi mereka yang mempercayai, mempelajari dan mengamalkannya. Dalam mempelajari Al-Qura’an tidak ada batasan umur, baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Sebagian orang berpandangan bahwa orang yang sudah dewasa atau sudah memasuki lanjut usia yang baru mau belajar Al-Qur’an baginya sudah terlambat. Padahal, tidak ada kata terlambat bagi mereka yang mau belajar atau mempelajari Al-Qur’an, umur bukanlah persoalan akan tetapi masalahnya adalah kemauan.

(14)

2

Salah satu tujuan Al-Qur’an ialah untuk meningkatkan manusia, khususnya kaum Muslimin bahwa ajaran-ajaran Al-Qur’an adalah satu kesatuan terpadu yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Dalam bidang pendidikan, Al-Qur’an menuntut bersatunya kata dengan sikap. Karena itu, keteladanan para pendidik dan tokoh masyarakat merupakan salah satu andalannya. (M. Quraish Shihab, 2007)

Seseorang yang telah tertanam dalam dirinya nilai-nilai Al-Qur’an senantiasa menjadi pribadi yang adil, jujur dan sabar. Al-Qur’an menjadi wadah atau ilham terbentuknya sikap dan peilaku teladan manusia khusunya umat Muslim.

Al-Qur’an adalah petunjuk-Nya yang bila dipelajari akan membantu menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman dalam penyelesaian berbagai problem atau persoalan hidup. Apabila dihayati dan diamalkan akan menjadikan pikiran, rasa dan karsa mengarah kepada realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan ketentraman hidup pribadi dan masyarakat.

Kemampuan membaca merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan manusia, terutama di era globalisasi saat ini, setiap orang harus bisa membaca guna memperoleh informasi. Semua orang di tuntut untuk membaca terutama dalam membaca Al-Qur’an bagi umat Islam.

Pembelajaran Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dan ditumbuh kembangkan bagi setiap individu muslim karena terkait langsung dengan ibadah ritual seperti shalat, haji dan do’a.

(15)

Globalisasi yang melanda berbagai dimensi kehidupan, sedikit menimbulkan dampak terhadap berbagai bidang secara umum. Pengaruh tersebut ada yang positif, namun ada pula yang negative. Dampak positifnya adalah semakin majunya tekhnologi informasi maka semakin maju pula perkembangan pendidikan, khususnya terkait dengan mutu dan kualitas. Perkembangan tekhnologi juga membawa dampak negative bagi santri dan santriwati untuk belajar al-Qur’an. Santri lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam di depan computer untuk main game dibanding dengan mengeja huruf al-Qur’an. (Ali Muhsin, 2017)

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bagian dari Mukjizat Nabi, melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’an menjadi pedoman bagi umat seluruh alam, menjadi petunjuk bagi mereka yang meyakini dan mempercayai serta mengamalkannya. Membaca al-Qur’an adalah suatu ibadah apalagi merenungkan dan memahami isi dan maknanya. Al-Qur’an adalah kitab terakhir yang diturunkan Allah SWT sebagai pelengkap atau penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Sangat relevan jika al-Qur’an dijadikan acuan atau pedoman dalam kehidupan umat manusia.

Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, sebagai mukjizat dan rahmat bagi alam semesta. Di dalamnya mengandung petunjuk pedoman dan pelajaran bagi siapa yang mempercayainya serta mengamalkannya, sungguh mulia Al-Qur’an sehingga hanya dengan membaca saja sudah

(16)

4

termasuk ibadah apalagi dengan merenungkan makna yang tersimpan didalamnya. Bukannya hanya itu, Al-Qur’an juga kitab suci terakhir yang di turunkan allah swt, yang isinya mencakup segala apa pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya, karena itu, setiap orang yamng mempercayai Al-Qur’an akan bertambah cinta kepadanya cinta untuk membacanya, untuk mempelajari dan memahaminya serta untuk mengamalkan dan mengajarkannya.

Begitu pentingnya kemampuan dasar membaca Al-Qur’an dengan hal ini tersirat dalam surat keputusan bersama (SKB) Menteri Dalam Negara dan Mentari Agama RI No. 128/44A, secara eksplisit ditegaskan bahwa umat islam agar selalu berupaya meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an dalam rangka peningkatan dan penghayatan serta pengalaman Al- Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Pada masa lalu, pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an berlangsung di surau, mushola, yang kebanyakan diikuti oleh anak-anak desa. Metode pembelajarannya sesuai dengan kemampuan dan pengalaman guru ngaji mereka. Belum ada pegangan standar, kesamaan kurikulum dan metode pembelajaran Al-Qur’an yang teruji efektif.

Dengan mempelajari al-qur’an terbuktilah bahwa umat Islam bertanggung jawab terhadap kitab sucinya. Rasullah saw telah menganjurkan kita untuk mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain. Tanda-tanda seseorang juga dapat di lihat dari seberapa besar kecintaanya kepada Al-Qur’an semakin tebal keimanan seseorang, akan

(17)

semakin dalam cintanya kepada Al-Qur’an, tidak hanya menganggap membaca Al-Qur’an sebagia ibadah, melainkan sudah menjadi kebutuhan dan penawar atas kegelisahan jiwanya, bila umat islam menjadikan Al- Qur’an sebagai pedoman hidup, niscaya umat islam akan maju, cerdas, sejahtera lahir dan batin.

Membaca dan mempelajari Al-Qur’an adalah suatu keharusan umat islam, karena al-qur’an merupakan sumber utama bagi umat islam dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, berbicara mengenai kemampuan membaca dan mempelajari Al-Qur’an yang akan di peroleh adalah hasil yang bervariasi. Terkadang orang yang mampu membaca dengan baik akan pandai memahami isi kandungannya, ada juga orang yang begitu bagus dalam membaca Al-Qur’an tetapi tidak pandai memahami isi kandungan dalam al-qur’an, ada juga orang yang kurang bagus dalam membaca al-qur’an dan terakhir adalah orang yang seimbang, dalam arti ia mampu membaca dan memahami Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Mengingat pentingnya pendidikan Al-Qur’an ini, maka para guru TK/TPA dan orang tua selalu berupaya agar setiap peserta didiknya mampu membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar kemudian mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya upaya meningkatkan kemampuan baca tulis al-qur’an adalah pembenahan kualitas pendidikan Al-Qur’an melalui Taman Pendidikan

(18)

6

Al-Qur’an (TPA) yang di selenggarakan di mesjid-mesjid atau di rumah- rumah masyarakat.

TK/TPA merupakan salah satu lembaga dari pendidikan keagamaan di selenggarakan pada jalur non formal yang disediakan untuk anak-anak usia sekolah dasar dan mengalami pertumbuhan serat perkembangan yang cukup pesat di indonesia.

Kitab suci yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW merupakan sumber petunjuk dan ilham abadi bagi kehidupan manusia, baik individual maupun kolektif. Kitab suci Al-Qur’an juga merupakan pedoman yang sangat di butuhkan manusia dalam mencari jalan hidup yang berdasarkan keadilan, kebenaran, kebaikan, dan moral yang tinggi.

Pedoman dan petunjuk tersebut seseorang akan merujuk dalam memandang dan menyikapi berbagai persoalan yang di hadapinya, menentukan arah serta memecahkan berdasarkan pedoman hidup yang di yakini kebenarannya. Oleh karena itu, seseorang akan terombang-ambing dalam menghadapi persoalan hidupnya, baik terhadap diri pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsanya.

Membaca dan menulis adalah dua kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa islam sejak awal sudah menyerukan kepada manusia untuk membaca dan menulis. Sebab, wahyu Allah pun tidak dapat di terima tanpa dibaca terlebih dahulu. Al-Qur’an tidak akan bisa di nikmati oleh generasi selanjutnya jika tidak ada pembelajarannya yang berjenjang. Baca tulis Al-Qur’an telah banyak

(19)

berkembang di indonesia sejak lama setiap metode dikembangkan berdasarkan karakteristiknya.

Di dunia pendidikan modern mengalami kemajuan yang sangat pesat seirama dengan adanya tuntuna dari masyarakat dan perkembangan dunia global. Hal ini dapat di lihat dari lembaga pendidikan maupun perangkat lunak. Kemajuan yang sangat pesat itu jelas menimbulkan problem baru bagi dunia pendidikan yang kurang siap dalam memberikan respon terhadap perkembangan tersebut..

Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang peranannya sangat penting. Melalui proses pendidikan seseorang di arahkan dan di bombing untuk dapat menghadapi kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Pendidikan dalam kehidupan manusia merupakan pedoman hidup dan pada tingkah laku baik dalam hubungan manusia dengan Allah swt maupun dalam hubungan manusia dengan sesame manusia. Pengalaman agama dalam hidup manusia dalam masyarakat, keluarga maupun di lingkungan masyarakat.

Di Kelurahan Tonrorita, hampir di setiap dusun ada TK/TPA. Salah satunya adalah TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga. Namun, masih banyak anak- anak yang belum bisa membaca Al-Qur’an, masih ada yang belum lancar dan bahkan masih ada yang belum tahu membaca Iqro’.

Semakin meluasnya tekhnologi dapat mempengaruhi berbagai elemen dalam masyarakat, salah satunya bagi para santri/santriwati. Sebagian dari mereka lebih memilih bermain game daripada belajar mengaji.

(20)

8

Sebagaimana yang telah berlangsung di TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga, dimana anak-anak dibimbing dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.

Ada beberapa tahap dalam proses belajar-mengajar di TK/TPA tersebut, diantaranya ialah dimulai dari belajar Iqro’. Dimana anak-anak berumur 5 tahun atau yang masih menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK), diajar pengenalan huruf terlebih dahulu atau disebut Belajar Iqro.

Setelah tahap ini selanjutnya ialah tahap membaca Al-Qur’an yang besar atau Membaca Surah-surah dalam Al-Qur’an. Bagi anak-anak yang sudah selesai membaca Iqro’nya dan dinyatakan sudah lancar, selanjutnya ia akan dibimbing untuk membaca Al-Qur’an Besar guna memperlancar bacaan Al-Qur’annya.

Anak-anak yang sudah mulai membaca Al-Qur’an besar sekitar umur 9-10, tergantung dari situasi atau kondisi sang anak dalam mempelajari Al- Qur’an. Dalam proses membaca Al-Qur’an Besar selain untuk memperlancar bacaan, anak-anak atau santri/santriwati akan diajari pula mengenai tajwid. Khusus untuk santri/santriwati kelas 5-6 difokuskan untuk menghafal Juz 30, disamping ia juga membaca Al-Qur’an Besar.

Tidak hanya itu, para santri/santriwati juga mengikuti lomba-lomba yang dilaksanakan di daerah Kelurahan Tonrorita maupun di luar daerah Kelurahan Tonrorita. Hal itu dilakukan sebab santri/santriwati membutuhkan tempat untuk mengaktualisasikan pengetahuannya yang diperoleh selama belajar bersama guru mengaji. Dengan demikian dapat meningkatkan pengetahuan santri/santriwati dalam membaca atau pun

(21)

menulis Al-Qur’an. Dari itu, peneliti ingin mengkaji lebih lanjut tentang Meningkatkan Baca Tulis Al-Qur’an Di TK/TPA Al-Ikhwan Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Peran Guru TK/TPA dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?

2. Bagaimana pelaksanaan baca tulis Al-Qur’an di TK/TPA Al-Ikhwan di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

1. Apa yang mengetahui tingkat baca tulis al-quran di TK-TPA Al- Ikhwan di Kelurahan Tonrorita.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan baca tulis Al-Qur’an di TK-TPA Al-Ikhwan di Kelurahan Tonrorita.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah sasaran yang hendak dicapai setelah kegiatan penelitian dilakukan. Ada beberapa manfaat yang bisa di peroleh dari hasil karya penelitian ini, baik itu secara teori maupun secara praktis.

1. Manfaat Toeritis

Secara teori penulis berharap, dikemudian hari penelitian ini dapat menambah khasanah ilmiah bagi perpustakan sebagi referensi atau rujukan tentang strategis peningkatan pembiayaan di lembaga pendidikan. Selain itu di harapkan juga sebagai bahan informasi di

(22)

10

kalangan lembaga pendidikan tentang strategi peningkatan pembiayaan pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi TK-TPA Al-Ikhwan diharapakan mampu meningkatkan pembiayaan TK-TPA yang umumnya masih minim.

b. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi lembaga-lembaga lain, khususnya lembaga pendidikan islam tentang strategi peningkatan pembiayaan pendidikan.

E. Definisi Operasional

Untuk mempermudah pemahaman dan menghindari kesimpangsiuran pengertian maka perlu adanya penegasan istilah ini sesuai dengan focus yang terkandung dalam tema pembahasan antara lain sebagai berikut:

1. Baca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan. Membaca juga mempunyai peranan social yang amat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa.

2. Tulis/menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikir, pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan lambang atau symbol yang dibuat sacara sistematis sehingga dapat dengan mudah di pahami oleh orang lain.

3. Al-Qur’an adalah firman allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw melalui malaikat jibril.

4. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) adalah lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan nonformal jenis

(23)

keagamaan islam yang bertujuan untuk pengajaran membaca Al- Qur’an sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar islam serta membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep 1. Pengertian Baca

Secara etimologi kata “baca” adalah bentuk kata dari kata kerja

“membaca” dan “tulis” adalah bentuk kata benda dari kata kerja “menulis”, menurut kamus umum bahasa indonesia, membaca diartikan melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu. Menurut Henry N.

Siahaan, membaca adalah seni atau ilmu untuk mengartikan dan menafsirkan kata-kata yang dicetak atau yang telah ditulis. Dengan demikian, membaca merupakan suatu usaha agar dapat mengerti apa yang etrtulis, seseorang yang genar membaca akan mendapatkan informasi yang lebih banyak dan mempunyai pengetahuan yang mendalam.

Baca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata. Baca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan di mana hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang maampu membuat intisari dari bacaan.

Dengan mengajarkan anak membaca yang perlu diperhatikan oleh pustakawan dalam membina dan mengembanagkan minat dan membaca.

Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalamanbaru.

(25)

Semua yang diperoleh melalui bacaan itu akan memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirannya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Oleh karena itu, pembelajaran membaca disekolah mempunyai peranan yang penting. Dalam pembelajaran membaca, guru dapat memilih wacana-wacana yang berkaitan dengan tokoh nasional, kepahlawanan, kenusantaraan, dan kepariwisataan. Selain itu melalui contoh pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar, dan kreativitas anak didik.

Membaca merupakan keterampilan berharga dapat di gunakan sepanjang hidup. Membaca yang baik ditunjukkan dengan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas membaca dengan mudah dan cepat di sertai peningkatan pemahaman sehingga memperoleh nilai lebih baik dan belajar dengan cepat.

Selain penting membaca merupakan bagian dari proses pendidikan seperti yang tercantum dalam permendikbud No 67 Tahun 2013 tentang kerangkap dasar dan struktur kurikulum yang menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu proses yang memberi berdasarkan makna yang di tentukan oleh lensa budayanya dan sesuai kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan dan kecermerlangan akedemik dengan memberikan makna terhadap apa yang di lihat didengar di baca di pelajari dari warisan budaya dengan tingkat kematangan psikologi serta kematangan fisik peserta didik.

Membaca adalah suatu proses yang di lakukaan serta di pergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang di hendak disampaikan kepada

(26)

14

penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntun agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu panmdangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat di ketahui.

Dalam membaca pemahaman pembaca di tuntun untuk memahami isi bacaan. Di dalam membaca pemahaman kecepatan memahami bacaan bervariasi, tergantung pada bahan bacaan yang di baca. Jika bahan bacaan yang kita baca mudah di pahami maka kecepatan memahami akan kecepatan maksimal, sedangkan jika bahan bacaan yang sulit untuk di pahami maka kecepatan dalam memahami akan kurang maksimal.

Gibbons (1993: 70-71) mendefinisikan membaca sebagai proses memperoleh makna dari cetakan. Kegiatan membaca bukan sekedar aktivitas yang bersifat pasif dan respektif saja, melainkan menghendaki pembaca untuk aktif berpikir. Untuk memperolleh makna dari teks, pembaca harus menyertakan latar belakang “bidang” pengetahuan, topik, dan pemahaman terhadap system bahasa itu sendiri.

Menurut Mulyono Abdurahman (2003:200) membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu menggerakkan mata secara lincah, mengingat symbol-simbol bahasa dengan tepat dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan.

(27)

Kemampuan membaca mempunyai makna yang sangat penting baik dalam kehidupan akademis maupun dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami iklan dalam surat kabar misalnya, diperlukan kemampuan membaca peringkat enam dan tujuh. Petunjuk yang ada dalam berbagai pembungkus obat hanya dapat di pahami oleh pembaca peringkat sepuluh, dan materi bacaan yang tertera dalam boring yang harus di isi oleh pajak, surat perjanjian, petunjuk dalam buku tabanas, dan sebagainya menghendaki pembaca yang menduduki peringkat dua belas. Menurut Muhafidin (2016:66- 70) membaca merupakan aktivitas pemrosen kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca dengan mengamati symbol- simbol tulisan, menghubungkan kata-kata, membuat referensi dan evaluasi, dan menginterpretasikan apa yang diamati. Dengan demikian, pemahaman diperoleh apabila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan.

Menurut Syafi’I bahwa membaca adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang di sebut proses mekanis, yang berbentuk aktivitas berpikir dalam mengatur informasi.

Menurut Soedarso, membaca adalah tidak ahanya sekedar membunyikan lambing-lambaga bunyi bahasa yang tertulis. Membaca merupakan kegiatan yasng lengkap yang mengarahkan sejumlah besar tindakan yang berbeda-beda.

(28)

16

Menurut Nurhadi, membaca adalah proses pengucapan lisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya, sedangkan rumit yang bertautan dan berhubungan untuk menunjang pemahaman terhadap bacaan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat saya simpulkan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media, dan suatu proses kegiatan memcocokkan huruf atau melakukan lambang-lambang.

2. Pengertiaan Menulis atau Tulis

Tulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran, pengalaman dan pengetahuan kedalam bentuk catatan dengan menggunakan aksara, lambang atau symbol yang dibuat secara sistematis sehingga dapat dengan mudah di pahami oleh orang lain. Menulis merupakan sala satu kegiatan yang kompleks mencakup gerakan jari, tangan, lengan, dan mata secara terintegrasi.

Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan, gagasan, perasaan, atau informasi secara tertulis kepada pihak lain. Dalam kegiatan berbahasa menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan. Kegiatan menulis sebagai sebuah perilaku berbahasa memiliki fungsi dan tujuan personal, interksional, informative, instrumental, heuristic, dan estetis.

Menulis sebagai salah satu keterangan berbahasa tak dapat dilepaskan dari aspek-aspek keterampilan berbahasa lainnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi. Pengalaman dan dimasukan yang diperoleh dari menyimak, berbicara dan mrmbaca, akan memberikan kontribusi berharga dalam menulis.

(29)

Menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena melibatkan unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa yang akan menjadi isi tulisan. Unsur-unsur tersebut akan menghasilkan tulisan yang runtut dan padu. Agar komunikasi lewat lambang tulis berjalan dengan lancer seperti yang di harapkan, penulis harus mampu menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat, teratur dan lengkap.

Dalam kamus besar bahasa indonesia (2010:1497), pengertian menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan ide si penulis ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud penulis dapat di ketahui banyak orang melalui tulisan yang dituliskan. Kemampuan seseorang dalam menuangkan idenya ke dalam sebuah tulis sangatlah berbeda, dipengaruhi oleh latar belakamg penulis.

Dengan demikian, mutu atau kualitas tulisan setiap penulis berbeda pula satu sama lain. Namun, satu hal yang penting bahwa terkait dengan aktivitas menulis, seorang penulis harus memperhatikan kemampuan dan kebutuhan pembacanya.

Kegiatan menulis merupakan upaya penulis untuk mencapai tujuan tertentu.

Oleh karena itu penulis harus memilih, menyusun tujuan, kemudian menuangkannya dalam bahasa yang mudah dibaca dan dipakai oleh pembacanya (Callan dan Hodijah, 2007:128). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menulis merupakan kegiatan berbahasa non lisan yang harus dipelajari agar orang lain memahami dan mengerti apa yang diingikan penulis. Menulis adalah menurukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

(30)

18

menggambarkan suatu bahsa yang di pahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau memahami bahasa dan gambar grafik.

Menulis adalaah kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapakan dapat di pahami oleh pembaca dan berfungsi untuk sebagai alat komunikasi secara tidak langsung, menulis juga melahirkan pikiran atau perassan dan menuangkan isi hati penulis. Menulia merupakan suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi pembaca dan abdi waktu tertentu. Salah satu tugas terpenting sang penulis adalah menguasai prinsip- prinsip menulis dan berpikir yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya, yang paling penting diantara penemuan, susunan, dan gaya, secara singkat balajar berpikir dalam dengan cara tertentu.

Menurut Pranoto (2004;9) menulis bearti menuangkaan buah pikiran kedalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang ditauangkan dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain melalui proses menulis kita dapat kita dapat berkomunikasi secara tidak langsung.

Menurut Henry Guntur Taringan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai sukar dan kompleks.

Menurut Burhan Nugiantoro (1988:273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.

(31)

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat saya simpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan komunikasi dengan menyampaikan suatu gagasan, ide maupun pemikiran yang dimiliki dalam bentuk tulisan.

3. Pengertian Al-quran

Al-Qur’an adalah kalam allah yang di turunkan kepada nabi muhammad saw secara mutawatir dengan perantara malaikat jibril dan berpahala bagi orang yang membacanya. Al-Qur’an berisi tentang berbagai hal mulai dari masalah ibadah, amaliyah (perbuatan) manusia, hari akhir, kisah-kisah umat terdahulu, kitab-kitab yang diturunkanb oleh allah.

Al-Qur’an adalah firman Allah yang telah diwahyukan kepada Rasulullah SAW melalui beberapa cara yang dikendaki oleh Allah SWT yang memuat hukum-hukum Islam dan berisi tuntunan-tuntunan bagi umat manusia untuk mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat, lahir maupun batin.

Al-Quran adalah sumber dari segala sumber ilmu yang menimbulkan kebaiakan serta kesejahteraan bagi seluruh umat Islam di dunia. Di samping itu Al-Qur’an merupakan sarana yang paling utama untuk bermunajat kepada Allah SWT baik membaca, mempelajari, mengajarkan, serta mendengarkannya. Menurut M.

Quraish Shihab, mempelajari Al-Qur’an adalah kewajiban. Dengan demikian belajar membaca Al-Qur’an adalah wajib bagi setiap orang Islam.

Al-Qur’an adalah kegiatan pembelajaran membaca dan menulis yang ditekankan pada upaya memahami inforamsi, tetapi ada pada tahap menghafalkan (melesankaan) lambing-lambang dan mengadakan pembiasaan dalam melafadzkannya serta cara menuliskannya. Adapun tujuan dari

(32)

20

pembinaan atau pembelajaran baca tulis Al-Qur’an ini adalah agar dapat membaca kata-kata dengan kalimat sederhana dengan lancar dan tertib serta dapat menulis huruf dan lambang-lambang arah dengan rapi, lancar dan benar.

Al-Qur’an adalah kitab suci yang kita yakini kebenarannya. Seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman, dari abad ke abad Al-Qur’an memang telah terbukti kebenarannya. Bukti kebenaran Al-Qur’an ini akan menambah ketebalan iman setiap Muslim. Tetapi amat aneh ketika menyakini sesuatu tetapi tidak tahu artinya. Al-Qur’an adalah kitab yang amat kita yakini kebenarannya, kita akui kekuatannya. Karena jika kita yakin terhadap sesuatu biasanya keyakinan itu menjadi lemah karena lemahnya pengetahuan kita terhadaphal yang kita yakini. Maka dari itu al-quran adalah agar bisa membantu para pembaca yang senantiasa mencari kebenaran.

Al-Qur’an memang bukan sebuah kitab ilmu pengetahuan melainkan sebuah kitab petunjuk bagi ummat manusia, akan tetapi di dalamnya banyak kita temukan ayat yang memberikan isyarat tentang kebenaran ilmu pengetahuan.

Al-Qur’an adalah wahyu allah yang di sampaikan kepada rasulnya Muhammad saw 15 abad tahun yang lalu. Al-Qur’an telah memberikan isyarat dan dorongan kepada umat manusia agar menuntun dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Menurut M. Quraish Shihab, Al-Qur’an adalah secara harfiyah berarti bacaan yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan allah yang tepat, karena tiada suatu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur’an, bacaan sempurna lagi mulia.

(33)

Menurut Dr. Subhi As-Salih, Al-Qu’ran adalah kalam allah swt yang merupakan sebuah mujizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammada SAW, ditulis dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir, serta membacanya adalah termasuk ibadah. Al-Qu’ran merupakan murni wahyu yang disampaikan oleh Allah SWT, bukan berasal dari hawa nafsu perkataan dari Rasulullah SAW. Di dalam Al-Quran termuat aturan-aturan kehidupan manusia di dunia dan Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa.

Al-Quran jpuga menpunyai fungsi sebagai pedoman bagi setiap manusia untuk mencapai kebahagiaannya baik di dunia maupun akhirat dan Al-Qur’an memiliki kedudukan sebagai sumber hukum islam yang paling utama, sumber hukum kedua adalah perkataan Nabi atau Hadits.

Menurut Muhammad ali ash-Shabumi menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang tidak ada tandingannya dan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dengan perantara Malaikat Jibril AS disampaikan kepada kita dengan cara mutawatir.

Menurut Syrkh Muhammad Khudari Beik, Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk memahami isinya di samapaikan kepada penerusnya umat secara mutawatir diawali dengan Surat Al-Mushaf, dan diakhiri dengan Surat An-Naas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat saya simpulkan bahwa Al- Qur’an merupakan kegiatan seseorang dalam melisankan serta melambangkan huruf-huruf Al-Qur’an. Semantara kompetensi baca tulis Al-Qur’an merupakan kesanggupan seseorang dalam melisankan dan membunyikan serta

(34)

22

memlambangkan huruf-huruf. Dari pengertian diatas dapat di pahami bahwa pendidikan Islam untuk mengarahkan siswa kepada kenmampuan membaca menulis, memahami dan menghayati Al-Quran untuk menjadikan sebagai pedoman hidupnya.

4. Pengertian TK/TPA

TPA merupakan salah satu lembaga non formal yang keberadaaan masih tetap dibutuhkan oleh orang tua dan anak-anak, TPA mengajarkan bagaimana cara mengenal tuhannya dengan mempelajari al-quran sebagai kitabnya.

TK-TPA merupakan salah satu bagian dari pendidikan keagamaan yang diselenggarakan pada jalur non formal yang disediakan untuk anak-anak usia sekolah dasar dan mengalami pertumbuhan serta perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Hal itu menjadi bukti bahwa masyarakat indonesia telah memberikan sambutan dan dukungan yang cukup baik, dengan demikain proses pewarisan spiritual bagi generasi mendatang akan semakin mudah. Kitab suci Al- Qur’an yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW merupakan sumber petunjuk dan ilham abadi bagi kehidupan umat manusia,baik individual maupun kolektif.

Pembelajaran al-quran di TK-TPA, maka para pendidik bisa merangkai pembinaan dasar-dasar ilmu agama terhadap santri atau anak didik yang dibina.

Jalur inilah yang paling tepat membina pemahaman agama, sehingga mampu membekali seorang anak dalam mengembangkan ilmu agama di tingkat pendidikan formal.

(35)

Taman kanak-kanak al-quran/Taman Pendidikan Al-Qur’an didirikan oleh lembaga penyelengagara di tengah-tengah masyarakat komunitas muslim yang keberadaannya untuk mendukung usaha pemerintah menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional yang bukan hanya menghandalkan intelektual belaka, namun juga pembinaan akhlak. Penyelenggaraan taman kanak-kanak Al-Qur’an/Taman Pendidikan Al-Qur’an mendapat dukungan positif dari lembaga-lembaga pengajian/pendidikan dan juga mendapat perhatianserta respon dari pemerintah dengan dikeluarkannya peraturan daerah provinsi Sulawesi Selatan Nomor : 4 Tahun 2006 tentang pendidikan Al-Qur’an.

Peraturan daerah yang dikeluarkan pemerintah diatas merupakan bukti kepedulian pemerintah terhadap anak-anak yang tidak mampu membaca al- quran, serta yakin bahwa dengan pendidikan al-quran yang diselenggarakan baik melalui lembaga-lembaga pengajian umum maupun taman kanak-kanak al- quran/taman pendidikan al-quran (TKA-TPA) dapat mengarahkan anak-anak kepada terbentuknya generasi qurani yang berakhlak mulia.

Penyelenggaraan taman kanak-kanak al-quran/taman pendidikan al-quran merupakan satu upaya untuk mengajak umat islam menjadikan al-quran sebagai landasan moral, etika dan spiritual yang kokoh bagi pelaksana permbang unan bangsa indonesia, khususnya dalam pengembangan iman dan taqwa (IMTAQ) dan budi pekerti luhur/akhlakul karimah. Dalam sisi yang lebih operasional lagi adalah memberikan dukungan nyata atas keputusan pemerintah tentang pentingnya pengentasan buta aksara al-quran dalam rangka penghayatan dan pengalaman al-quran dalam kehidupan sehari-hari.

(36)

24

Menurut Daradjat (1976) dalam bukunya Muhaimin (2004 292), bahwa perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa-masa pertumbuhan yang pertama masa anak umur 0-12 tahun. Penamanan pendidikan agama yang diberikan kepada anak –anak harus membutuhkan pengaruh, yang kuat pada diri anak. Karakteristik anak-anak masih meniru tingkat laku orang-orang dewasa dan pendidikan yang diberikannya.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat saya simpulkan bahwa TPA adalah sebuah lembaga yang digunakan untuk mendidik anak-anak dengan cara memberikan pengajaran membaca Al-Qur’an agar pemahaman anak-anak tersebut dapat tertanam dalam dirinya sampai dewasa.

B. Kajian Teori

Teori balajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh gage dan Berliner tentang perubahan tingkat laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini berkambang menjadi aliran psikologi terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai individu yang pasif.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon, seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input atau out yang berupa respon.

Ciri dari implementasi sukses teori belajar behavioristic ini adalah adanya perubahan perilaku yang ditunjukan seseorang setelah mengalami kejadian di masa lampau. Perubahan adalah tanda bahwa seseorang telah merespon suatu

(37)

kejadian dan menjadikannya pembelajarannya untuk tidak menggunakan respon yang sama di masa depan guna menghindari akibat yang pernah di alaminya.

Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus.

Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau gerakan atau tindakan.

Menurut Albert Bandura, teori belajar behavioristic adalah seorang psikologi pendidikan terutama dengan teori pembelajatran social. Teori pembelajaran social ini memiliki konsep utama pembelajaran dengan metode pengamatan.

C. Kerangkap Pikir

Kerangkap pikir dapat berupa kerangka teori dapat pula berupa sifat operasional yang diturunkan dari satu atau beberapa teori atau dari beberapa pernyataan-pernyataan logis. Di dalam kerangkap berpikir inilah akan di dudukkan masalah penelitian yang telah diindentifikasi dalam kerangkap teoritis yang relevan dan mampu mengungkap, menerangkan serta menunjukkan perpesktif terhadap atau dengan masalah penelitian. Pertama, deduksi, proses berpikir yang menggunakan premis-premis umum bergerak menuju premis khusus.

Diketahui bahwa dalam membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media dan suatu proses kegiatan memcocokkan huruf atau melakukan lambing-lambang.

(38)

26

Setelah melakukan suatu bacaan maka, peserta didik melakukan tulis untuk meningkatkan pemahamannya dan menulisnya terhadap al-qur’an yang dibaca dengan cara berulang-ulang sampai peserta didik memhami.

Dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi dalam teknik pengumpulan data untuk mengetahui tingkat peserta didik dalam baca tulis al-qur’an. Dari hasil observasi dan dokumentasi inilah yang kemudian dianalisis sehingga peneliti memperoleh hasil. Adapun kerangka piker dapat dilihat sebagai berikut :

Bagan Kerangka Pikir 2.1

TK/TPA AL- IKHWAN

Pembelajaran Baca Tulis

Alqur’an

Pelaksanaan Baca Tulis Al-Qur’an di TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga

Peran Guru di TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga

Analisis

Temuan

(39)

D. Penelitian Relevan

Zainal Abidin Adam. 2008. Dengan judul “Pengaruh Tingkat Penguaasaan Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap Prestasi Pendidikan Agama Islam Siswa Di SMA Negeri 1 Pangkajene Kabupaten Pangkep”. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil yang dipeoleh dari penelitian ini bahwa tingkat penguasaan baca tulis al-qur’an peserta didik masih kemampuan sedang. Adapun persamaan dari penelitian ini dengan peniliti adalah sama-sama meneliti tentang baca tulis al- qur’an. Perbedaannya pada penelitian Zainal meneliti tentang pengaruh sedangkan peneliti sendiri tidak menggunakan pengaruh.

Evi Riani. 2015 dengan judul “Pengaruh Kemampuan Baca Tulis Al-qur’an Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas VII Mts Mathuli’ul Falah Langgeharjo Kecamatan Juana Kabupaten Pateng”.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan baca tulis al-qur’an di mts matholi’ul khususnya opada kelas VII masuk kategori cukup baik. Adapun persamaan dari penelitian ini dengan peniliti adalah sama-sama meneliti tentangbaca tulis al;qur’an. Perbedaannya pada penelitian Evi menggunakan pengaruh dan mata pelajaran Al-qurt’an hadits, sedangkan peneliti sendiri tidak menggunakan.

Yunita Ifanatul Fadilah. 2016 dengan judul “Pengaruh program baca Tulis Al-Qur’an terhadap Prestasi belajar Siswa dalam pembelajaran Al-qu’an Hadits Kelas III di MIN SUKOSEWU BLITTAR”. Penelitian ini menunjukkan bahwa program baca tulis al-qur’an di MIN Sukosewu Blittar kategori sangat baik.

Adapun persamaan dari penelitian ini dengan peniliti adalah sama-sama meneliti

(40)

28

tentang baca tulis al-qur’an. Perbedaannya pada penelitian Yunita meneliti di sekolah, sedangkan peneliti sendiri meneliti di TK/TPA.

Skripsi yang disusun oleh Jusniati tahun 2011 yang berjudul “Efektivitas Pembinaan Baca Tulis al-Qur’an Siswa SMP Muhammadiyah Bateballa Desa Lumpangang Kec. Pajukukan Kab. Bantaeng”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembinaan baca tulis al-Qur’an pada siswa SMP Muhammadiyah Bateballa Desa Lumpangan Kec. Pa’jjukang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kelancaran dalam memahami pelajaran baca tulis al-Qur’an. Mereka dapat memahami dan mengenal sejak dini serta dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Maka hasil dari pembinaan baca tulis al-Qur’an di SMP Muhammadiyah siswa dapat membaca dan menulis al-Qur’an dengan lancar dan dapat menguasai dasar-dasar kaidah penulisan ayat-ayat alQur’an.

Skripsi yang disusun oleh Kamaruddin tahun 2011 yang berjudul “Studi Tentang Kemanpuan Baca Tulis al-Qur’n dan Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab pada Siswa MI Muhammadiyah Tamala’lang Kec. Bajeng Kab. Gowa”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemanpuan siswa MI Muhammadiyah Tamala’lang Kec. Bajeng Kab. Gowa dalam baca tulis al- Qur’an secara kuantitatif menunjukkan kriteria cukup. Dengan demikian secara kualitatif, kemanpuan baca tulis al-Qur’an siswa MI Muhammadiyah Tamala’lang Kec. Bajeng Kab. Gowa telah memenuhi target yang diharapkan.

(41)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena untuk mendapatkan yang mendalam suatua data yang mengandung makna. Makna adalah data yang pasti merupakan suatu nilai di balik kata yang tampak. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelittian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang bisa diamati.

Adapun jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. Alasan penelitian mengunakan penelitian field research ini adalah agar data-data yang diperoleh merupakan data actual atau keadaan yang terjadi sekarang yang diobservasi secara langsung di lapangan dan dapat di pertanggungkan jawab serta dapat di percaya.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif deskripsi dalam menganalisis data di lapangan. Pengertian secara teoritis penelitian kualitatif adalah penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan dalam keadaan bagaimana adanya hanya merupakan penyikapan sikat. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, di mana peneliti merupakan instrumen penelitian ini

(42)

30

berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang berjudul “meningkatkan baca tulis Al-Qur’an di TK- TPA Al-Ikhwan di Kelurahan Tonrorita Kecamantan Biringbulu Kabupaten Gowa”. Adapun alasan memilih lokasi tersebut di dasarkan pada objek yang akan di teliti yakni pengaruh pendidikan gratis terhadap motivasi belajar siswa akan mempermudah peneliti memperoleh keterangan-keterangan atau data-data yang terkait dengan meningkatkan baca tulis Al-Qur’an TK-TPA di Al-Ikhwan Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

C. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah penerimaan TK/TPA diri pada ibu yang memiliki anak retardasi mental dengan level retardasi mental sedang, guna mendalami fokus tersebut penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen.

Penelitian eksperimen di pilih karena fenomena yang diamati perlu pengamatan terbuka, lebih mudah berhadapan dengan realitas kedekatan emosional antara peneliti dan responden sehingga didapatkan data yang mendalam.

D. Informan Penelitian

Teknik penentuan informan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik purpoise sampling. Menurut sugoyono, “teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu”

(Sugiyono, 2010-300).

(43)

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi mengenai objek penelitian tersebut. informan dalam penelitian ini yaitu berasal dari wawancara langsung yang disebut sebagai narasumber. Dalam penelitian menentukan informan dengan menggunakan teknik purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu yang benar-benar menguasai suatu objek yaitu peneliti.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertenrtu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Data primer

Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah peserta didik Tk/Tpa di tonrorita.

2. Data seekunder

Data sekunder yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama, dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen dalam penelitian ini dokumentasi dan angket merupakan sumber dan sekunder.

(44)

32

F. Instrumen Penelitian

Adapun instrument penelitian yang digunakan instrument penelitian berupa lembar pedoman observasi, pedoman dokumentasi dan pedoman wawancara.

1. Pedoman observasi

Alat bantu yang digunakan peneliti ketika mengumpulkan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diselidiki.

2. Pedoman dokumentasi

Alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data, dan arsip-arsip dokumentasi.

3. Pedoman wawancara

Alat bantu yang digunakan untuk wawancara dan narasumber secara langsung.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara memperoleh data-data yang di perlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan antara lain sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangkamengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan langsung di lapangan.

2. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewr) yang mengajukan

(45)

pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

3. Dokumentasi

Penggunaan dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisi data dimulai sejak peneliti selesai. Jadi teknik analisi data dilaksanakan sejaka merencanakan penelitian sampai penelitian selesai.

Analisis data adalah proses mencari data menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat di fahami.

I. Teknik keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang di peroleh. Adapun uji keabsahan data yang dapat dilaksanakan yaitu:

1. Credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan.

(46)

34

2. Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian eksperimen.

Validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkan hasil penelitian ke pupolasi di mana sampel tersebut.

3. Dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula.

4. Confirmability, Objektivitas pengujian eksperimen disebut juga dengan uji confirmability penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang.

J. Etika Penelitian

Penelitian menjamin hak-hak informasi dengan terlebih dahulu melakukan informed consent sebelum melakukan wawancara informasi berhak menolak atau tidak bersedia menjadi subjek penelitian. Dalam meminta persetujuan dari informan menjelaskan terlebih dahulu topik, tujuan penelitian, teknis pelaksanaan

penelitian, dan hak-hak informasi

(47)

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Lokasi Penelitian

TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga didirikan pada tahun 2002 sampai sekarang.

Diceritakan bahwa guru mengaji yang mengajar di TK/TPA merupakan seorang Tilawatih dan seorang Hafizdoh. Salah satu alasannya mengajar dan mengabdikan diri sebagai guru mengaji adalah karena ia ingin selalu bersama al-Qur’an, mengamalkan ilmu yang dimilikinya dan agar hafalan al-

Qur’annya tidak hilang.

Lama-kelamaan terbentuklah TK/TPA yang bernaungan BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia) dan akhirnya juga bisa di dirikan mulai pada tahun 2002 sampai sekarang.

Tahun 2004, terbentuklah TK/TPA yang berada dibawah naungan BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid TK/TPA Al-Ikhwan adalah lembaga pendidikan Al-Qur’an yang berlokasi di Baturaga Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Pada awalnya berdirinya pada tahun 2004 santri berjumlah 15 orang santri dan lokasi tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar berpusat di kediaman pendiri TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga. Berjalan beberapan waktu jumlah santri semakin bertambah hingga jumlah santri mencapai 50 orang santri dan banyak membuat kondisi mesjid menjadi rebut, di sebabkan oleh santri yang

(48)

36

terkadang main-main di dalam mesjdi dan menimbulkan reaksi protes dari sebagian jamaah. Untuk menghindari rasa nyaman yang di alami jamaah.

Di tahun demi tahun al-hamdulillah santri-santri waktu bisa mengikuti lomba- lomba dalam kegiatan PASI (Pastipal Anak Saleh Indonesia) dan di lombakan (Mushabaqatilawatil Qur’an), dan akhirnya juga santri-santri bisa meraih juara Kejuara lain. Pembina mengambil langkah untuk memindahkan tempat belajar dari mesjid kembali ke rumah pendiri di lokasi TK/TPA Al-Ikhwan.

Dalam membenarkan bacaan yang salah, peneliti sedikit mengalami kesulitan karena santri menghadapi kesukaran dalam mengucapkan makhrajul huruf untuk iqra 1, iqra 2 dan sampai iqra 6 mereka kesukaran dalam membaca panjang pendek serta hukum-hukum bacaan lainnya. Oleh karena itu, peneliti mampu berkomunikasi dengan santri baik itu dengan menggunakan lisan maupun tulisan dengan baik dan benar. Di samping itu, peneliti juga menggunakan fasilitas yang ada di dalam pembelajaran iqra dan menjelaskan materi iqra serta melakukan evaluasi menghadapi kendala, dan sesuai dengan waktu

(49)

a. Profil TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga

Nama TK/TPA : Al-Ikhwan Baturaga

Nomor Statistik TPA : 411273060926 : Alamat Lengkap : Dusun : Baturaga : Kelurahan/ Desa : Tonrorita : Kecamatan : Biringbulu : Kabupaten : Gowa

: Provinsi : Sulawesi Selatan Telpon : 085341973556

Email : Nama Kepala TK/TPA : Baisa

Lembaga pendiri/ penyelenggara pengurus TK/TPA Al-Ikhwan Mulai terbentuk pada Tahun : 2002

Bergabung dengan BKPRMI Tahun : 2004 Jam Kegiatan : 18:30-20:00 Tempat Kegiatan : Di Rumah

b. Visi dan Misi TK/TPA Al-Ikhwan Baturaga a. Visi

Menciptakan generasi al-qur’an yang berakhlak mulia dan menjadikan al-qur’an sebagai pedoman bacaan dan pandangan hidup setiap hari.

(50)

38

b. Misi

1) Menanamkan dasar-dasar keimanan ketakwaan kepada allah swt dan rasulnya.

2) Menjadikan santri dan santriwati TK/TPA Al-Ikhwan memiliki kemampuan membaca al-qur’an dengan fasih dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid.

3) Menjadikan santri dan santriwati TK/TPA Al-Ikhwan memiliki kemampuan menghafal juzz Amma, do’a sehari-hari dan ayat-ayat pilihan.

4) Menjadikan santri dan santriwati TK/TPA Al-Ikhwan memiliki kemampuan melakukan sholat dengan baik sesuai dengan tuntunan nabi dan terbiasa hidup dalam suasana islami.

B. Kondisi Geografi

Secara administratif Kelurahan Tonrorita merupakan salah satu Kelurahan dari 2 (Dua) Kelurahan dan 9 (Sembilan) Desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Biringbulu. Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut : - Sebelah Utara : Keluraha Lauwa

- Sebelah Selatan : Desa Taring dan Desa Pencong - Sebelah Timur : Desa Datara dan garing

- Sebelah Barat : Desa Borimasunggu

Kehidupan masyarakat petani masih tradisional. Nilai kegotong-royongan masih nampak, kehidupan sosial masyarakat penuh kekeluargaan. Secara

(51)

umum proses pencarian nafkah lebih didominasi oleh kaum laki-laki dan perempuan pada tatanan masyarakat lebih bertugas di dapur dan mengurus anak.

Mayoritas penduduk di Kelurahan Tonrorita, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa berasal dari suku Makassar. Bahasa yang digunakan adalah bahasa makassar dan bahasa Indonesia. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani, pekerjaan lain yang dilakukan sebagai petani adalah pengusaha, petani, peternak, guru, dan adapula yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil. Adapula sebagian warga yang membuka warung kecil di rumahnya, untuk menambah hasil pendapatan. Barang-barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari dan sering dikonsumsi warga setempat.

Dari beberapa Dusun yang terdapat di Kelurahan Tonrorita, maka kelurahan Tonrorita memiliki luas 20,68 Km dengan jumlah penduduk sebanyak 3.644 jiwa dengan berprofesi sebagai petani jagung. Petani yang sekaligus berprofesi sebagai pemilik modal di Kecamatan Biringbulu banyak, akan tetapi terkhusus di kelurahan Tonrorita hanya ada 1 orang yang berprofesi sebagai petani sekaligus pemilik modal.

Kabupaten Gowa terdiri dari 18 (delapan belas) Kecamatan dengan 154 (seratus lima empat) Desa/Kelurahan, mempunyai luas kurang lebih 1.883,33 kilomer persegi tiga atau 3,01 persen dari luas provinsi Sulawesi Selatan.

Wilayah Kabupaten Gowa terbagi dalam 18 kecamatan dengan jumlah

(52)

40

Desa/Kelurahan definitive sebanyak 167 dan 726 Dusun./Lingkungan.

Wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar berupa dataran tinggi berbukit- bukit, yaitu sekitar 72,26% yang meliputi sembilan kecamatan yakni Kecamatan Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu. Selebihnya 27,76%

berupa dataran rendah dengan topografi tanah yang datar meliputi sembilan Kecamatan yakni Kecamatan Somba Opu, Bontomarannu, Pattallassang, Pallangga, Barombong, Bajeng, Bajeng Barat, Bontonompo dan Bontonompo Selatan.

C. Keadaan penduduk

Kelurahan ini adalah salah satu pemasok jagung kuning terbesar di Kecamatan Biringbulu Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Gowa.

Kecamatan Biringbulu jumlah penduduk 3846 jiwa. Berada di daratan tinggi Kabupaten Gowa, penduduk kelurahan tonrorita kecamatan biringbulu sebagian besar adalah petani. Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah. Mereka menetap dan membangun kebudayan ( adat istiadat) sebagain hasil interaksi kehidupan sehari-hari kondisi umum kehidupan masyarakat petani masih tradisional. Nilai gotong-royong nya masih Nampak kehidupan sosial masyarakat penih kekekurangan jumlah penduduk.

Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah mereka menetap dan membangun kebudayaan (adat istiadat) sebagai hasil

(53)

interaksi kehidupan sehari-hari. Dalam pembagiannya, secara umum penduduk di bagi atas dua penduduk yaitu penduduk jenis kelamin laki-laki dan penduduk jenis kelamin perempuan. Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruh kemampuan kerja dan sangat menentukan dalam pembagian kerja.

Sumber ekonomi di Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa sangat bervariasi karena mata pencaharian yang berbeda- beda. Sumber perekonomian dapat menentukan tingkat dalam kemakmuran serta taraf hidup suatu masyarakat dan juga lebih dapat menentukan kedudukan status dari penduduk itu sendiri.

D. Keadaan Pendidkan

Pendidikan merupakan peranan penting dalam menunjang pembangunan di segala bidang. Selain itu, sarana pendidikan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk mengetahui secara terperinci jumlah dan jenis sarana pendidikan di Kelurahan Tonrorita Kecamatann Biringbulu Kabupaten Gowa. Oleh karena itu, tidak memadai karena tidak adanya sarana pendidikan sekolah menengah atas yang merupakan salah satu sarana yang sangat di butuhkan dari jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang lumayan banyak.

Gambar

Gambar 1: Tempat Lokasi Penelitian
Gambar 2: Mengajarkan Anak-anak Membaca Al-Qur’an Besar
Gambar 5: Santri dan Santriwati Melakukan Sholat Berjamaah

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Menghitung total cadangan karbon hutan didasarkan pada kandungan biomasa dan bahan organik pada lima carbon pool (biomassa atas permukaan tanah, biomassa bawah permukaan tanah,

Dari uraian yang peneliti kemukakan, maka yang dimaksud dengan Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an dengan Metode Yanbu‟a di Taman Pendidikan Al-Qur‟an

Beberapa cara telah dilakukan untuk memanen energi yang terbuang tersebut, seperti Kinetic Energy Recovery System (KERS) yang memanen energi terbuang saat pengereman, Thermal

Implementasi mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits terhadap bacaan al- Qur‟an siswa kelas X Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa sangat berperan selama

massage effleurage dan VCO untuk pencegahan kejadian luka tekan pasien yang dirawat di ICU, ada perbedaan kejadian luka tekan antara kelompok intervensi dan

Hal positif ini juga serupa dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Iqbal, dkk (2013) dengan judul penelitian yaitu Impact of performance appraisal

Mulai dari proses penerimaan zakat, infak/sedekah yang diakui sesuai dengan nominal yang disetorkan kepada BAZNAS dari muzzaki, penyaluran zakat, infak/sedekah yang diakui ketika

Alat ukur Adult Attachment Quetionnaire (AAQ) disusun oleh Simpson et al., menghasilkan skor alpha croncbach pada laki-laki sebesar 0,70 dan pada perempuan sebesar 0,74 untuk