• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar 1.1. Latar Belakang Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 merupakan bencana alam besar yang melanda Indonesia dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar 1.1. Latar Belakang Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 merupakan bencana alam besar yang melanda Indonesia dan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1. Pengantar

1.1. Latar Belakang

Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 merupakan bencana alam besar yang melanda Indonesia dan menimbulkan banyaknya kerugian baik secara materil maupun non materil. Kerugian yang ditimbulkan dari erupsi tersebut tidak hanya terjadi pada saat terjadinya erupsi Gunung Merapi saja, namun juga pasca erupsi Gunung Merapi. Pasca erupsi Gunung Merapi, jutaan kubik material Piroklastik yang menumpuk dilereng Gunung Merapi ikut terbawa oleh runoff air hujan kemudian masuk ke aliran sungai yang berhulu di lereng Gunung Merapi serta terbawa oleh aliran sungai tersebut menuju daerah hilirnya.

Sungai Code merupakan salah satu dari beberapa aliran sungai yang memiliki hulu di lereng Gunung Merapi, serta mengalirkan material lahar dingin dari letusan Gunung Merapi. Kawasan sepanjang aliran sungai Code yang memiliki tingkat kepadatan bangunan yang tinggi serta semakin menurunnya kapasitas Sungai Code dalam mengalirkan air menyebabkan bahaya banjir lahar dingin tersebut menyebabkan semakin tingginya kerentanan wilayah sehingga dapat menimbulkan risiko bagi kawasan yang dilewatinya. Risiko yang ditimbulkan dapat berupa kerusakan rumah masyarakat.

Manajemen bencana merupakan suatu proses dinamis tentang bekerjanya fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk mengelola bencana dengan baik. Tahapan manajemen bencana dimulai sebelum bencana terjadi yang meliputi kegiatan mitigasi dan peringatan dini, kemudian dilanjutkan pada saat bencana terjadi yaitu kegiatan tanggap darurat, sampai pada setelah bencana terjadi yang meliputi kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. Saat tanggap darurat merupakan tahapan yang paling krusial dalam manajemen bencana karena karena pada saat itu merupakan tahap dimana bencana terjadi. Bencana banjir lahar dingin yang terjadi di Kawasan Sepanjang Sungai Code jika tidak disertai dengan manajemen bencana terlebih lagi kegiatan manajemen tanggap darurat yang baik maka akan menyebabkan situasi yang tidak

(2)

2 kondusif, dimana peran serta stakeholder yang tidak jelas dan adanya overlaping tanggungjawab penanganan bencana serta kesimpangsiuran informasi kebencanaan.

Kajian penelitian ini akan menghasilkan penelitian yang mengevaluasi manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin sebagai suatu bagian dari manajemen bencana terpadu yang terdiri dari tiga elemen utama yaitu kebijakan (enabling environment), peran institusi (institutional roles), dan alat-alat manajemen (management instrument) dikawasan Sungai Code yang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana banjir lahar dingin. Hasil penelitian akan menganalisis dan mengevaluasi bagaimana manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin sebagai suatu proses yang mempromosikan koordinasi, pengembangan dan pengelolaan bencana, serta pengelolaan aspek lainnya yang terkait secara langsung maupun secara tidak langsung dengan tujuan untuk mengoptimalkan resultan kepentingan dan kesejahteraan sosial khususnya dalam kenyamanan dan keamanan terhadap bencana banjir lahar dingin.

Penelitian mengenai manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin di sepanjang Sungai Code ini difokuskan di kawasan sepanjang Sungai Code Kota Yogyakarta, yang terdiri dari 66 RW yang yang secara geografis berbatasan langsung dengan Sungai Code dan merupakan bagian dari wilayah administrasi 14 Kelurahan dan 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Jetis, Kecamatan Gondokusuman, Kecamatan Danurejan, Kecamatan Pakualaman, Kecamatan Gondomanan, Kecamatan Mergangsan, dan Kecamatan Umbulharjo. Situasi sosial yamg diteliti meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berintegrasi secara sinergis yaitu stakeholders manajemen bencana yang meliputi pemerintah, komunitas relawan kebencanaan, dan masyarakat dalam manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin di Sepanjang Sungai Code pasca erupsi merapi tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 sesuai dengan teori manajemen yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

(3)

3 1.2. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dirasa sangat perlu untuk melakukan evaluasi tentang manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin di Kawasan Sepanjang Sungai Code Kota Yogyakarta saat ini. Sebagai panduan dalam menjawab permasalahan penelitian, maka pertanyaan penelitian ini yaitu:

1. Apakah manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin telah sesuai dengan teori manajemen dilihat dari fungsi perencanaan?

2. Apakah manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin telah sesuai dengan teori manajemen dilihat dari fungsi Pengorganisasian?

3. Apakah manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin telah sesuai dengan teori manajemen dilihat dari fungsi Pelaksanaan?

4. Apakah manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin telah sesuai dengan teori manajemen dilihat dari fungsi Pengawasan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan uraian yang secara eksplisit merumuskan substansi penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui kesesuaian manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin dengan teori manajemen dilihat dari fungsi perencanaan?

2. Mengetahui kesesuaian manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin dengan teori manajemen dilihat dari fungsi Pengorganisasian?

3. Mengetahui kesesuaian manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin dengan teori manajemen dilihat dari fungsi Pelaksanaan?

4. Mengetahui kesesuaian manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin dengan teori manajemen dilihat dari fungsi Pengawasan?

1.4. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai manajemen bencana serta mengenai bencana banjir dan banjir lahar dingin yang terkait dengan bagaimana mereduksi risiko telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, dengan menggunakan teknik analisis

(4)

4 dan metode penelitian yang beragam. Donna (2007) melakukan penelitian koordinasi pelayanan kesehatan pasca bencana gempa dengan metode kualitatif, Marschiavelli (2007) melakukan penelitian tentang penilaian kerentanan dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi banjir dengan metode kuantitatif eksploratif, Wahida (2009) melakukan penelitian mitigasi bencana banjir di bantaran Sungai Code dengan metode kuantitatif, Sukanto (2011) melakukan penelitian mengenai manajemen donasi logistik kesehatan pada masa tanggap darurat bencana Gunung Merapi dengan metode penelitian kualitatif eksploratif, Hendarsah (2012) melakukan penelitian mengenai penilaian kerentanan dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bahaya banjir lahar di Kecamatan Salam menggunakan metode SIG-Partisipatif, Heryanti (2012) melakukan penelitian mengenai penilaian masyarakat terhadap risiko banjir dan coping mechanism di sepanjang Sungai Code dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, Imran (2012) melakukan penelitian tentang analisis koordinasi bidang kesehatan pada penanganan tanggap darurat erupsi Gunung Merapi tahun 2010 dengan metode penelitian kualitatif eksploratif, Listtyaningsih (2012) melakukan penelitian mengenai efektifitas koordinasi pelayanan kesehatan pengungsi di Pos Pengungsian Maguwoharjo pada masa tanggap darurat bencana Gunung Merapi Tahun 2010 dengan metode penelitian kualitatif eksploratif, Wiguna (2012) melakukan penelitian tentang penaksiran risiko banjir lahar di Daerah Aliran Sungai (Das) Gendol dan Das Opak menggunakan menggunakan LAHARZ dan analisis morfometri.

Dari hasil review beberapa penelitian tersebut, maka dapat ditemukan bahwa penelitian yang dilakukan ini berbeda dari penelitian-penelitian tersebut.

Penelitian ini lebih menekankan pada evaluasi manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin sebagai salah satu bagian dalam tahapan manajemen bencana, dengan metode penelitian secara deduktif kualitatif. Peneliti menemukan pola dari suatu proses, aksi, atau interaksi dalam manajemen tanggap darurat bencana yang berasal dari pandangan-pandangan pertisipan program manajemen tanggap darurat bencana yang akan dievaluasi secara deduktif menggunakan teori manajemen.

(5)

5 1.5. Manfaat Penelitian

Objek kajian dalam penelitian ini sangat penting untuk diteliti karena sangat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a) Hasil penelitian dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu perencanaan ruang dan manajemen bencana.

b) Hasil penelitian dapat menambah literatur mengenai manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin secara terpadu.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam:

a) Perencanaan dan pengembangan Kawasan Sungai Code kedepannya.

b) Arahan manajemen tanggap darurat bencana banjir lahar dingin di kawasan Sungai Code kedepannya.

1.6. Sistimatika Penulisan

Secara umum sistimatika penulisan laporan tesis ini terdiri atas beberapa bab yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bab Pendahuluan

Bab pendahuluan membahas mengenai latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian sebagai panduan dalam menjawab permasalahan penelitian, tujuan penelitian yang merumuskan uraian yang secara eksplisit merumuskan substansi penelitian yang akan dilaksanakan, penjelasan mengenai keaslian penelitian yang membedakan penelitian yang dilakukan terhadap beberapa penelitian yang telah ada, manfaat penelitian, serta penjelasan sistimatika penulisan.

2. Bab Tinjauan Pustaka

Bab tinjauan pustaka membahas mengenai pendekatan-pendekatan teoritik mengenai materi pembahasan terkait evaluasi manajemen tanggap darurat bencana ditinjau dari teori manajemen modern. Selain itu bab ini juga berisi

(6)

6 bagan kerangka teori yang berisi mengenai keterkaitan materi-materi yang terkait.

3. Bab Metode Penelitian

Bab metode penelitian membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari proses input hingga mencapai output. Dalam tahapan ini dijelaskan mengenai pendekatan penelitian, fokus dan lokasi penelitian, alat dan bahan penelitian, sampel dan sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data, variabel dan indikator penelitian, serta kerangka pikir penelitian.

4. Bab Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Bab gambaran umum wilayah penelitian berisi gambaran umum wilayah dan gambaran umum kawasan penelitian.

5. Bab Hasil Penelitian dan Temuan

Bab hasil penelitian dan temuan ini berisi pembahasan mengenai hasil evaluasi manajemen tanggap darurat yang telah dilaksanakan, serta temuan-temuan penelitian.

6. Bab Kesimpulan dan Saran

Bab kesimpulan dan saran merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, serta saran untuk melakukan tindakan perbaikan kedepannya.

Referensi

Dokumen terkait

Koordinasi dalam memberikan pelayanan kese- hatan pada pengungsi di Pos Pengungsian Magu- woharjo pada masa tanggap darurat telah dilaksana- kan dengan melakukan konsolidasi

Dalam penelitian kualitatif selain teknik observasi peneliti juga melakukan wawancara kepada orang-orang yang ada di dalamnya yaitu orang tua anak, pihak sekolah

Srumbung, Magelang, Jawa Tengah Pada penelitian ini alat yang akan digunakan di lapangan maupun di labolatorium untuk mengkaji nilai kapasitas infiltrasi di sub DAS

Pentingnya melakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai persepsi orang tua anak DS terhadap komunikasi pelayanan kesehatan yang

Kecamatan Tiganderket, Karo, Sumatera Utara pada tahun 2015. 5) Untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA pasca. bencana erupsi Gunung Sinabung di wilayah

Mengidentifikasi Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada remaja Teluk Dalam pasca 8 tahun bencana gempa bumi di Pulau Nias. Mengidentifikasi PTSD berdasarkan

Apa saja alternatif kebijakan yang efektif dalam Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan pada masa tanggap darurat akibat erupsi Gunung

Dari berbagai permasalahan yang dihapi pengungsi erupsi Gunung Sinabung maka peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap penduduk Desa Bekerah dengan judul “Dampak Bencana