• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Dampak Bencana Pasca Meletusnya Gunung Sinabung Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Dampak Bencana Pasca Meletusnya Gunung Sinabung Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Maraknya kabar mengenai negara-negara maupun daerah-daerah yang terkena bencana alam menghiasi surat kabar maupun berita-berita yang ada di televisi, bencana alam tidak dapat dianggap sebagai masalah yang biasa saja. Dari setiap bencana alam yang terjadi pasti menimbulkan kerugian yang besar dari setiap aspek kehidupan. Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial, dampak dalam bidang sosial mencakup kematian luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan dapat mecakup hancurnya hutan yang melindungi daratan.

(2)

Menurut data terbaru Gunung berapi yang meletus beberapa tahun terakhir ini di Indonesia diantaranya adalah Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada tahun 2010. Aktivitas seistemik dimulai pada akhir September 2010, dan menyebabkan letusan gunung berapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010, mengakibatkan sedikitnya 353 orang tewas, Gunung Kelud yang terletak di Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, Jawa Timur meletus Kamis 13 Feberuari 2014 malam Abu vulkanik menyebar hingga ketinggian 17 kilometer dari puncak Gunung Kelud. Akibatnya 2 orang dilaporkan tewas dan 18 orang lainnya dilaporkan hilang. Gunung Kelud mulai erupsi pada Kamis malam, sekitar pikul 23.00 WIB dan 23.23 WIB. Letusan besar terjadi pada pukul 23.29 WIB. Kelud berstatus awas atau level IV sejak Kamis 13 Feberuari 22.15 WIB dan Gunung Slamet yang berada di lima kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yakni Tegal, Brebes, Pemalang, Purbalingga, dan Banyumas itu terpantau mengeluarkan suara gemuruh (dentuman) yang disertai dengan letusan sinar api, Rabu (6/8) malam. “ sejak Rabu (6/8) malam hingga, Kamis (7/8) pukul 12.00 WIB. Gunung Slamet teramati kembali mengeluarkan empat kali letusan sinar api dengan ketinggian 50 hingga 300 meter dari kawah” kata Sudrajat, Kamis (7/8/2014). Gunung Selamet dengan ketinggian 3.432 meter dari permukaan air laut (mdlp) dengan level Waspada

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Letusan_Merapi_2010. Diakses pada tanggal 7 September

2014 pukul 0:15 WIB)

(3)

nilai-Samosir yang berada persis ditengah Danau Toba dengan status tidak aktif. Gunung Sibayak merupakan salah satu gunung api aktif di Sumatera Utara yang terletak di Kabupaten Karo tepatnya tidak jauh dari Kota Brastagi. Gunung ini tidak berbahaya untuk di daki intinya adalah berhati-hati. Gunung Sinabung merupakan salah satu objek pariwisata kebanggaan Sumatera Utara, berada pada titik puncak dengan ketinggian 2.460 meter diatas permukaan air laut dengan status aktif. Sorik Marapi adalah sebuah gunung yang masuk dalam kawasan Batang Gadis, secara administratif berada di Desa Sibanggor Julu Kecamatan Sorak Marapi,

Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara

(4)

Pada tahun 2013 Gunung Sinabung meletus kembali sampai 18 September 2013 telah terjadi 4 kali letusan. Letusan pertama terjadi pada tanggal 15 Sebtember 2013 dini hari kemudian terjadi kembali pada sore harinya pada 17 Sebtember 2013, terjadi 2 kali letusan pada siang dan sore hari letusan ini melepasakan awan panas dan debu vulkanik. Tidak ada tanda-tanda sebelum peningkatan aktivitas sehingga tidak ada peringatan dini sebelumnya, tidak ada korban jiwa dilaporkan, tetapi ribuan warga permukiman sekitar terpaksa mengungsi ke kawasan aman.

Akibat pristiwa ini status Gunung Sinabung dinaikan ke level 3 menjadi siaga. Setelah aktivitas cukup tinggi selama beberapa hari pada tanggal 29 September 2013 status di turunkan menjadi level 2 waspada. Aktivitas tidak berhenti dan kondisinya fluktuatif. Memasuki bulan November terjadi peningkatan aktivitas dengan letusan-letusan yang semakin menguat sehingga pada tanggal 3 November 2013 pukul 03.00 status dinaikan kembali menjadi siaga, pengungsian penduduk di desa-desa dilakukan sekitar berjarak 5 km .

(5)

Berikut ini daftar desa-desa yang mengungsi karena erupsi Gunung Sinabung Kuta Tengah, Kuta Mbelin, Kebayaken, Gurukinayan, Sukameriah, Berastepu, Bekerah, Gamber, Simacem, Perbaji, Mardinding, Kuta Gugung, Kuta Rayat, Sigarang-garang, Sukanalu, Temberun, Kuta Mbaru, Kuta Tonggal, Selandi, Dusun Sibintun, Dusun Lau Kawar, Naman Teran.

Status level 4 (awas) terus bertahan hingga memasuki tahun 2014 guyuran lava pijar dan semburan awan panas masih terus terjadi sampai 3 Januari 2014. Mulai tanggal 4 Januari 2014 terjadi rentetan kegempaan, latusan, dan luncuran awan panas terus menerus sampai hati berikutnya. Hal ini memaksa tambahan warga untuk mengungsi, hingga melebihi 20 ribu orang.Setelah kondisi ini bertahan terus, pada minggu terakhir Januari 2014 kondisi Gunung Sinabung mulai stabil dan direncanakan pengungsi yang berasal dari luar radius bahaya (5 km) dapat dipulangkan. Sehari kemudian 14 orang ditemukan tewas dan 3 orang luka-luka terkena luncuran awan panas ketika sedang mendatangi Desa Suka Meriah Kecamatan

Payung yang berada dalam zona bahaya.

Diakses pada tanggal 7 September 2014 pukul 19:01 WIB)

(6)

terlihat masih banyak berdiri Posko-Posko yang setiap Poskonya dihuni sedikitnya 100 atau bahkan ada yang jumlahnya mencapai ribuan jiwa.

Akibat bencana ini pemerintah merencanakan relokasi bagi 3 desa yaitu desa yang dekat dengan kawah Gunung Sinabung” Ketiga desa yang harus direlokasi yakni Desa Suka Meriah Kecamatan Payung, Desa Bekerah dan Desa Simacem Kecamatan Naman Teran”, kata Kordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan di Medan Sabtu (8/2/2014). Ketiga desa tersebut menutut dia sering dilintasi semburan awan panas, aliran lava, gas beracun, lontaran batu pijar akibat erupsi Gunung Sinabung dan sangat berbahaya bagi keselamatan penduduk yang tinggal di daerah itu. Karena itu pemerintah perlu memindahkan warga yang hanya berjarak dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Sinabung. Dia menambahkan jumlah penduduk yang terdapat di tiga desa itu sebanyak 1.255 orang yakni desa sukameriah 450 orang (137 kepala keluarga), Desa Bekerah 348 orang (115 kepala keluarga) dan Desa Simacem 467 orang (137 kepala keluarga). Dalam relokasi tersebut, setiap kepala keluarga akan diberikan bantuan tanah seluas 100 meter persegi untuk di jadikan relokasi perumahan. Pemerintah masih mencari lahan yang akan dijadikan tempat relokasidan bangunan rumah bagi warga

yang dipindahkan tersebut

desa-dekat-sinabung-direlokasi. Diakses pada tanggal 8 September 2014 pukul 7.00 WIB)

(7)

mendesak

Desa Bekerah merupakan salah satu desa yang berada di zona merah radius 2 kilometer dari kawah Gunung Sinabung, Desa Bekerah juga dekat dengan beberapa tempat wisata yang berada di lereng Gunung Sinabung seperti Pemandian Air Panas Gurukynayan, Danau Lau Kawar dan Uruk Tuhan. Desa Bekerah juga dekat dengan mata air, maka tidak heran jika di kamar mandi umum air pancuranya mengalir 24 jam, udaranya sangat sejuk karena Desa Bekerah di kelilingi oleh hutan. Sebagian besar penduduk Desa Bekerah adalah petani dan menanam tanaman muda seperti kol, kentang, tomat, cabai, buncis, jagung sedangkan tanaman tua yang mereka tanam seperti jeruk, kopi, cengkeh dan lain sebagainya. Lahan pertanian luas dan subur karena guyuran abu vulkanik, pada umumnya penduduk Bekerah bertani secara tradisional. Pada umumnya masyarakat Desa Bekerah memiliki ladang dan rumah sendiri, Mereka juga berternak, ternak mereka seperti babi, kambing, lembu dan kerbau. Adat istiadat mereka juga begitu kuat, jika ada yang berpesta seperti pernikahan seluruh penduduk desa pasti di undang karena masih memiliki ikatan persaudaraan, begitu juga jika ada upacara penguburan yang meninggal maka pada umumnya seluruh masyarakat Bekerah akan datang melayat kerumah duka dan ke jambur. Penduduk Desa Bekerah pada umumnya bermarga Sitepu Batunanggar yaitu simanteki kuta (pendiri desa) tersebut, persatuan masyarakat Desa Bekerah juga begitu Kuat dalam hal gontong royong. Misalnya ketika musim menanam padi (merdang) keluarga yang diundang akan datang tanpa diberi gaji tapi setelah selesai menanam padi (merdang) maka akan diadakan makan bersama. Begitu juga ketika musim panen (rani).

(8)

kondisi yang sangat memperihatinkan air bersih yang sangat terbatas, kebersihan yang minim dan kesehatan yang tidak terjamin, pekerjaan dan penghasilan tidak jelas. Bantuan logistik telah dihentikan sejak beberapa bulan belakangan ini pasca pemberian bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BNPB memberikan bantuan melalui program sewa rumah dan lahan pertanian serta jaminan hidup.

Seperti yang di tayangkan liputan 6 pagi SCTV, Jumat (27/6/2014), sebagian besar pengungsi mengaku belum mendapatkan hunian dan lahan pertanian. Hal itu karena biaya dan jaminan hidup yang mereka terima tidak memadai untuk keperluan sewa rumah pengungsi menerima uang sebesar Rp 1,8 juta per 6 bulan. Kemudian dana 2 juta untuk sewa lahan pertanian per tahun, serta bantuan Rp 5 ribu untuk jamina hidupperhari untuk tiap orang. Bantuan dana sejumlah itu sejumlah pengungsi mengaku belum mendapatkan rumah kontrakan maupun lahan pertanian.

Hingga kini para pengungsi masih bingung apakah direlokasi atau tidak. Mereka pun tidak tahu lagi harus beberapa lama menunggu di pengungsian, hingga kini belum ada kepastian hidup mereka dari pemerintah (http://m.liputan6.com/news /read/2069489/bantuan-logistik-terhenti-ribuan-pengungsi-sinabung-terlantar. Diakses pada tanggal 8 September

2014 pukul 8:19 WIB)

(9)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah Apakah Dampak Bencana Pasca Meletusnya Gunung Sinabung Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui dampak bencana paca meletusnya Gunung Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi penulis, dapat mempertajam kemampuan menulis dalam penulisan karya ilmiah, menambah pengetahuan dan mengasah kemampuan berpikir penulis dalam menyikapi dan menganalisis permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat khususnya dalam permasalahan pemberian bantuan bagi korban bencana alam seperti korban erupsi gunung berapi.

b. Bagi fakultas , memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial, terutama mengenai bencana alam.

c. Memberikan masukan kepustakaan serta menjadi sumber masukan kepada instansi terkait.

1.4 Sistematika Penulisan

(10)

Mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, secara sistemaatika.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep, defenisi oprasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi penelitian teknik pengumpulan data,serta teknik analisis data.

BAB IV: DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai lokasi dimana penelitian dan data-data lain yang turut memperkaya karya ilmiah ini.

BAB V : ANALISIS DATA

Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta analisisnya.

BAB VI : PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

PERATURAN GUBERNUR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA STAF AHLI GUBERNUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,SERTA TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG.. KELOMPOK

bahwa untuk efektivitas pemberian tunjangan perbaikan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil dan pemenuhan hak bagi Pegawai Negeri Sipil yang sedang menjalankan cuti bersalin, maka

[r]

Kelompok Kerja (Pokja) 3 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2016 akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi

ةيموكحلا ةيملاسلإا اجيتلاس ةعماج ٕٓٔٛ.. بٔإ ةذاتسلأا ةفلأ بٌاكلايسوس تَتسجالدا ةسيئر مسق سيردت ةغللا ةيبرعلا ةعمابج اجيتلاس ةيملاسلإا ةيموكلحا ِ. اجيتلاس ةعمابج ؿكدلا

Dari sini di dapat bentuk Barongan yang telah memiliki Model pertunjukan Barongan anak Desain Garap Gerak dan Gending Barongan • Wilayahnya Blora

peserta didik, sekolah, dan masyarakat. Artinya sebagai seorang guru, kita juga bertindak sebagai pendidik dan murid sebagai anak didik sehingga dapat saja