• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel I. 1 Data Proyek PT. XYZ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel I. 1 Data Proyek PT. XYZ"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Pembangunan proyek infrastruktur dibidang telekomunikasi menjadi salah satu fokus pembangunan Indonesia ditahun 2019. Menurut menkominfo, Rudiantara, infrastuktur telekomunikasi yang mumpuni menjadi tulang punggung menciptakan ekosistem digital yang mapan. Dengan begitu, daya saing Indonesia dikancah global pun akan turut meningkat di berbagai sektor, baik ekonomi, pendidikan, maupun sosial (Bohang, 2018). Seiring dengan target Indonesia untuk menjadi negara maju, banyak tugas yang harus diselesaikan. Dengan membangun infrastrukstur telekomunikasi akan sangat membantu target bangsa Indonesia untuk mencapai target menjadi negara maju.

Namun menurut Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (2016), penyediaan infrastruktur di Indonesia berjalan lambat karena adanya kendala di berbagai tahapan proyek, mulai dari penyiapan sampai implementasi. Secara keseluruhan, lemahnya koordinasi antar stakeholder seringkali mengakibatkan mundurnya pengambilan keputusan. Banyak proyek telekomunikasi di Indonesia yang sedang berjalan.

Di Jawa Barat sendiri, salah satu perusahaan penyedia layanan proyek infrastruktur dibidang telekomunikasi adalah PT. XYZ. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi sipil dan jaringan telekomunikasi. Banyak proyek yang telah diselesaikan oleh perusahaan semenjak berdiri ditahun 2002. Menurut data internal didapatkan pada tahun 2018 hingga 2019 terdapat beberapa proyek yang mengalami keterlambatan data dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel I. 1 Data Proyek PT. XYZ Nama Proyek Tanggal Mulai dan

Berhenti sesuai SPK Keterangan Cluster Ruby 04/02/2019 – 04/03/2019

Progress sampai bulan Mei 2019 masih 50%. Proyek diperpanjangan sampai dengan waktu yang tidak ditentukan Cluster Topaz 04/02/2019 – 04/03/2019

Progress sampai bulan Mei 2019 masih 50%. Proyek diperpanjangan sampai dengan waktu yang tidak ditentukan

(2)

2

Tabel I. 1 Data Proyek PT. XYZ Lanjutan Nama Proyek Tanggal Mulai dan

Berhenti sesuai SPK Keterangan Cluster Beryl 04/02/2019 – 04/03/2019

Progress sampai bulan Mei 2019 masih 0%. Proyek diperpanjangan sampai dengan waktu yang tidak ditentukan Cluster Cynthia 08/08/2018 – 08/11/2018

Progress sampai bulan Mei 2019 masih 70%. Proyek diperpanjangan sampai dengan waktu yang tidak ditentukan FTTH Sungai

Duri 24/03/2018 – 23/05/2018 Proyek sudah selesai pengerjaan diperpanjang hingga 23 Agustus 2018 Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada manajer proyek PT.XYZ (wawancara langsung, manajer proyek, Maret - Mei 2019) didapatkan beberapa proyek yang belum dapat terselesaikan menurut surat perintah kerja (SPK) yang diajukan. Beberapa faktor yang mengakibatkan keterlambatan pada proyek PT. XYZ dapat dilihat pada gambar fishbone diagram.

Pada diagram fishbone diketahui beberapa elemen yang menyebabkan keterlambatan proyek pada elemen man hal yang mempengaruhi adalah adanya misscomunication antara stakeholder dan juga kurangnya produktivitas pekerja serta kurangnya tenaga kerja. Pada elemen material terlambatnya pengantaran material dan rusaknya material adalah salah satu penyebab keterlambatan proyek. Pada elemen method salahnya penrencanaan strategi menjadikan penyebab keterlambatan proyek. Selain itu pada elemen environment beberapa kendala yang tidak terhindarkan yang dihadapi adalah

Gambar I. 1 Fishbone Diagram

Premanisme

Cuaca buruk

Keterlambatan Proyek Tenaga kerja kurang.

Method

Salah strategi perencanaan

Environment

Susahnya akses ke lokasi

Kerusakan material

Material

Pengantaran material terlambat

Man

Misscomunication

Stakeholder Kurangnya Produktivitas Pekerja

(3)

3

adanya premanisme, cuaca buruk, dan susahnya akses ke lokasi. Pada penelitian kali ini penulis akan berfokus pada aspek man, karena menurut Ali & Chileshe, (2009) pada sebuah proyek seorang manajer proyek dianggap sebagai elemen yang sangat penting untuk kesuksesan proyek. Faktor komunikasi manajer proyek menjadi faktor penting dalam keberhasilan proyek karena komunikasi yang baik dapat mengurangi potensi kegagalan suatu proyek. Seorang manajer proyek adalah sebuah profesi human- oriented, (Project Management Institue, Inc, 2017) yang berarti berorientasi terhadap individu, mampu memimpin team proyek untuk mencapai tujuan dan harapan dari stakeholder. Tugas-tugas manajer proyek tersebut membutuhkan keterampilan management maupun kepemimpinan, yang berujung pada interaksi manajer proyek dengan stakeholder dan kemampuan dari proyek manajer untuk mengambil keputusan (Liikamaa, 2015).

Penting bagi manajer proyek untuk memiliki keterampilan yang memungkinkan untuk berinteraksi dengan baik, karena 90% dari waktu yang dihabiskan oleh seorang manajer proyek adalah dengan berkomunikasi (Project Management Institute, Inc, 2017). Hal ini yang membuat seorang manajer proyek dituntut untuk memiliki kemampuan atau kompetensi berkomunikasi yang baik agar dapat berkomunikasi dengan efektif kepada setiap stakeholder dalam proyek. Kompetensi dalam berkomunikasi tersebut adalah salah satu dari enam kompetensi personal yang diperlukan oleh seorang manajer proyek (Project Management Institute, Inc, 2017).

(4)

4

Gambar I. 2 Personal Competencies Sumber (Project Management Institue, Inc, 2017)

Pada gambar I.2 kompetensi personal meliputi communicating untuk menjaga komunikasi dengan stakeholder, leading untuk dapat memandu anggota team pada proyek, managing untuk mengatur atau mengelola team proyek, cognitive ability untuk membantu memprediksi keingian stakeholder, effectiveness dan professionalism.

Kompetensi untuk berkomunikasi hingga profesionalitas dari seorang proyek manajer memiliki peran penting untuk menjalankan dan memimpin sebuah proyek.

Manajer proyek pada PT. XYZ selama ini belum pernah mengukur kompetensi personal yang dimiliki dan diketahui juga pada manajer PT. XYZ terdapat beberapa proyek yang belum bisa terselesaikan sehingga mengalami keterlambatan. Dengan mengukur kompetensi personal manajer proyek dengan menggunakan PMCD Framework diharapkan dapat membantu manjer proyek untuk mengevaluasi dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki, sehingga dapat memaksimalkan kompetensi yang dimiliki untuk kepentingan atau kesuksesan proyek.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari situasi dan kondisi dari latar belakang tersebut dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah yaitu:

(5)

5

1. Bagaimana hasil pengukuran kompetensi dari manajer proyek di PT. XYZ menggunakan PMCD Framework?

2. Bagaimana usulan untuk mengembangkan komptensi yang diperlukan pada manajer proyek PT. XYZ?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui hasil dari pengukuran kompetensi dari manajer proyek di PT. XYZ menggunakan PMCD framework.

2. Dapat meberi usulan untuk mengembangkan komptensi yang diperlukan pada manajer proyek pada PT.XYZ.

I.4 Batasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa batasan sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan kepada manajer proyek X dan Y yang secara langsung memimpin proyek.

2. Hanya meneliti personal kompetensi dengan pedoman enam aspek kompetensi yang ada pada PMCD Framework.

3. Kesenjangan dibandingkan dengan nilai minimum dari PMCD Framework.

4. Penelitian dilakukan pada rentan waktu Maret hingga Mei.

5. Penilaian kompetensi personal dari penelitian ditujukan untuk manajer yang bertugas dan dinilai oleh direktur, bawahan, peer (rekan kerja), manajer lain, self-assessment manajer terkait, dan mitra perusahaan.

6. Penilaian tingkat kepentingan kompetensi personal diukur oleh direktur dan random sampling salah satu manajer.

7. Penelitian ini hanya sampai pada perancangan pengembangan, tidak sampai penerapan pada perusahaan.

I.5 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang akan dihasilkan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu:

(6)

6

1. Sebagai evaluasi terhadap manajer proyek yang sudah ada.

2. Sebagai feedback dari team dan stakeholder untuk menilai performansi manajer proyek yang ada.

3. Membantu manajer proyek untuk mengembangkan kompetensi personal yang telah dimiliki.

4. Mengetahui prioritas kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dimulai dari bab I hingga bab VI yang dijabarkan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini berisikan beberapa sub-bab yang menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan, dan sistematika penelitian

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini berisikan literatur, tulisan, atau data yang berkaitan atau relevan dengan beberapa masalah yang sedang dibahas dan juga beberapa hasil dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.

Bab III Metodelogi Penelitian

Dalam bab ini diuraikan tentang metode yang digunakan dan langkah- langkah dari merumuskan masalah penelitian, hipotesis penilitian, identifikasi masalah, rancangan pengumpulan data, pengolahan data, dan lain-lain. Pada bab ini juga dijelaskan rincian dari langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam bab ini disajikan hasil dari pengumpulan data dan hasil pengolahan data beserta langkah-langkah untuk mengolah data tersebut,

(7)

7

baik dari pembuatan kuesioner dan langkah-langkah yang lain. Bab ini juga mencantumkan faktor pendukung dari proses pengolahan data tersebut.

Bab V Analisis

Dalam bab analisis berisikan tentang hasil-hasil pengolahan data pada bab sebelumnya. Analisis yang dilakukan pada bab ini akan berfokus terhadap hasil pengukuran yang telah dilakukan dari kompetensi itu sendiri.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil pengumpulan dan pengolahan data oleh peneliti dan menyajikan saran- saran yang berguna untuk diterapkan pada perusahaan yang bersangkutan.

Gambar

Tabel I. 1 Data Proyek PT. XYZ  Nama Proyek  Tanggal Mulai dan
Tabel I. 1 Data Proyek PT. XYZ Lanjutan  Nama Proyek  Tanggal Mulai dan
Gambar I. 2 Personal Competencies Sumber (Project Management Institue, Inc,  2017)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 19 orang responden yang memiliki sikap positif yang melaksanakan tindakan triage berdasarkan prioritas yang sesuai

Atas dasar latar belakang diatas, peneliti mengangkat judul “PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH: DESENTRALISASI, GAYA

Beberapa antimikroba termasuk amfoterisin B, ampisilin natrium, eritromisin lactobionate, dan beberapa tetrasiklin baik secara fisik tidak sesuai dengan, atau mungkin tidak aktif

Okratoksin merupakan mikotoksin yang banyak mengkontaminasi komoditas pertanian dan pakan terutama Okratoksin A (OA) diketahui sebagai penyebab keracunan ginjal pada manusia

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana model matematika sterilisasi saluran akar gigi dengan menggunakan metode volume

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Penelitian pengaruh bahan logam terhadap sifat elastic recovery permukaan bahan UHMWPE hasil pemesinan untuk kondisi kontak mekanik metal on polymer implan orthopedi