36
PATCH SIRKULAR UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK
3.1 Umum
Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah antena mikrostrip patch sirkular yang dapat digunakan pada sistem wireless LAN baik sebagai penguat antena pada Access Point (AP) ataupun pada sisi terminal (laptop, PC dan PDA). Perancangan antena ini dilakukan dengan menggunakan simulator antena Ansoft HFSS v11.0.
Tahapan perancangan dimulai dari pemilihan jenis substrat dan selanjutnya menghitung dimensi patch antena serta lebar saluran pencatunya.
Hasil dari perhtiungan tersebut kemudian disimulasikan dengan simulator Ansoft HFSS v11.0.
Untuk mendapatkan rancangan antena yang optimal dilakukan
beberapa karakterisasi berupa perubahan panjang saluran pencatu dan
perubahan dimensi patch. Dengan melakukan beberapa simulasi selanjutnya
diperoleh hasil rancangan yang lebih optimal tersebut. Dengan simulator
Ansoft HFSS v11.0, dapat diperoleh parameter-parameter antena yang
dihasilkan berupa nilai VSWR, Gain antena dan pola radiasinya.
3.2 Perencanaan Antena Mikrostrip Patch Sirkular
Tahapan perancangan antena pertama kali adalah menentukan karakteristik antenna yang diinginkan, dimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Karakteristik antena yang dimaksud yaitu frekuensi kerja, return loss, VSWR, dan gain. Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan karakteristik hasil yang diinginkan yaitu.
1. Frekuensi Kerja : 2.4 GHz (2.4-2.5 GHz) 2. Impedansi terminal : 50 Ω koaksial konektor SMA 3. VSWR : ≤ 2
4. Gain : Optimum pada single patch
Setiap substrat memiliki parameter yang berbeda – beda. Oleh karena itu, perlu ditentukan terlebih dahulu jenis substrat yang akan digunakan sebagai antena mikrostrip. Jenis substrat yang digunakan adalah FR4 Epoxy dengan parameter sebagai berikut.
Tabel 3.1 Spesifikasi Substrat Yang Digunakan
Jenis Substrat FR4 epoxy
Konstanta Dielektrik Relatif (εr) 4,4 Dielektrik Loss Tangent (tan δ) 0.02 Ketebalan substrat (h) 1.6 mm
3.3 Perancangan Dimensi Patch Antena
Antena yang akan dirancang pada tugas akhir ini adalah antena mikrostrip patch sirkular dengan frekuensi kerja 2.45 GHz (2.4 – 2.5 GHz).
Untuk perancangan awal digunakan perhitungan pada antena mikrostrip
dengan patch berbentuk lingkaran seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
= .
√
Karena dan hampr sama, sehingga dapat dibuat suatu variabel baru misalkan .secara matematis dapat ditulis menjadi :
= .
√
= .
√
= . . √ . = 1.746
Setelah diperoleh nilai k kemudian dimasukan kedalam rumus berikut dan diperoleh hasil :
=
+ + .
= .
+ . , , . , ,
. , + .
= . . = 1.47 cm = 14.7 mm
3.4 Perancangan Saluran Pencatu 50 Ω
Saluran pencatu yang digunakan pada perancangan ini diharapkan mempunyai atau paling tidak mendekati impedansi masukan sebesar 50 Ω.
Untuk mendapatkan nilai impedansi tersebut dilakukan pengaturan lebar
dari saluran pencatu dilakukan pengaturan lebar dari saluran pencatu
dengan menggunakan perangkat lunak Em-Talk. Untuk nilai = 50 Ω,
εr = 4.4, dan h = 1.6 mm, maka didapat lebar pencatu 3 mm.
Dengan demikian saluran pencatu mikrostrip 50 Ω didapat 3 mm, tahapan berikutnya adalah mencari panjang saluran pencatu mikrostrip 50 Ω. Sebelumnya periksa terlebih dahulu perbandingan lebar saluran pencatu mikrostrip 50 Ω terhadap tebal substrat (W/h).
= . = . >
Karena W/h >1, maka nilai konstanta dielektrik efektif ( ) menggunakan persamaan berikut.
= +
+ −
+ /
= . +
+ . −
⎣ ⎢
⎢ ⎡
+ (. )⎦ ⎥ ⎥ ⎤
= . + .
√ .
= . + . .
= . + .
= .
Dari persamaan diatas maka diperoleh :
=
= = . /
. = . =
= √ . = .
Maka panjang saluran pencatu mikrostrip 50 Ω adalah.
=
= .
= .
3.5 Dimensi Groundplane
Untuk dimensi minimum groundplane yang dibutuhkan oleh antena mikrostrip diberikan melalui persamaan berikut.
Ag = 6t + a t = ketebalan substat
a = panjang saluran pencatu ditambah diameter dimensi patch
Dengan asumsi awal tebal substrat t = 1.6 mm, panjang saluran pencatu 34.205 mm dan diameter patch 29.4 mm, akan diperoleh dimensi minimum groundplane Ag adalah sebesar 73.205 mm. Dalam penelitian ini untuk memudahkan pada saat melakukan kalibrasi antena dimensi groundplane yang digunakan 100 x 100 mm.
3.6 Perancangan Model Antena Mikrostrip Patch Sirkular Pada HFSS
Dalam tugas akhir ini, perancangan antena mikrostrip patch
sirkular dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu dimulai dengan
perancangan patch, perancangan saluran pencatu (feeder), perancangan
groundplane, perancangan substrat atas dan bawah, dan perancangan port
saluran pencatu. Adapun langkah - langkah untuk membuat model antena ini
adalah.
a. Perancangan substrat
Adapun langkah-langkah untuk merancang pacth antena adalah :
Pilih item Draw lalu pilih box
Masukkan nilai koordinatnya (besar dan arahnya)
Klik attribute tab dan kemudian isi namanya dengan substrat
Klik material dan kemudian ganti materialnya menjadi FR4 epoxy
Kemudian pilih warnanya sesuai keinginan dan kemudian atur transparansi warnanya
b. Perancangan patch
Langkah-langkah untuk merancang pacth antena adalah :
Pilih item menu Draw lalu pilih cylinder
Masukkan nilai koordinatnya (arah dan besarnya), dalam hal ini kita harus benar-benar teliti dalam memasukkan nilai koordinat ini
Klik attribute tab dan kemudian isi namanya dengan patch
Klik material, kemudian ganti materialnya. Untuk tugas akhirini material patch-nya adalah cooper.
Kemudian pilih warnanya sesuai keinginan dan kemudian atur transparansi warnanya.
c. Perancangan saluran pencatu
Pilih item Draw lalu pilih box
Masukkan nilai koordinatnya(arah dan besarnya)
Klik attribute tab dan kemudian isi namanya dengan feeder
Klik material kemudian ganti materialnya menjadi cooper
Kemudian pilih warnanya sesuai keinginan dan kemudian atur transparansi warnanya
d. Perancangan Groundplane
Pilih item Draw lalu pilih box
Masukkan nilai koordinatnya (arah dan besarnya)
Klik attribute tab dan kemudian isi namanya dengan ground
Klik material kemudian ganti materialnya menjadi cooper
Kemudian pilih warnanya sesuai keinginan dan kemudian atur transparansi warnanya
e. Perancangan port saluran pencatu
Pilih item Draw lalu pilih rectangle
Tetapkan porosnya, yang menjadi poros adalah sumbu z
Masukkan nilai koordinatnya (besar dan arahnya)
Klik attribute tab dan kemudian ganti buat orientasinya menjadi global
Kemudian pilih warnanya sesuai keinginan dan kemudian atur transparansi warnanya
f. Perancangan boundary
Pilih item Draw lalu pilih box
Masukkan nilai koordinatnya (besar dan arahnya)
Klik attribute tab dan kemudian isi namanya dengan boundary
Klik material dan ke (udara)
Kemudian kemudian Setelah semua langkah model antena mikrostrip
Gambar 3.1
Setelah model menjalankan simulasinya.
adalah klik menu HFSS
solution setup, maka akan muncul nya, ikuti saja yang ada
aterial dan kemudian ganti materialnya menjadi (udara)
udian pilih warnanya sesuai keinginan dan kemudian atur transparansi warnanya
langkah tersebut dilakukan maka akan dihasilkan krostrip patch sirkular seperti yang tampak pada Gambar 3.1
3.1 Model Antena Mikrostrip Patch Sirkular
antena selesai dibuat langkah selanjutnya
ulasinya. Untuk menjalankan simulasi ini langkah selanjutnya enu HFSS kemudian pilih analysis setup, lalu p
akan muncul solution setup window. Lalu isi na ada di dalam tab (misalnya setup1, setup
enjadi Air
dan
dihasilkan bar 3.1.
selanjutnya adalah
selanjutnya
pilih add
nama setup-
setup2, dan
seterusnya), kemudian isi nilai dari solution frequency menjadi 2,4 GHz.
Nilai solution frequency ini sama untuk tiap setup. Lalu isi nilai maximum number of phases menjadi 15 atau 20 sesuai kebutuhan. Kemudian isi nilai maximum delta S sebesar 0,02 lalu pilih OK.
Selanjutnya klik menu HFSS kemudian pilih analysis setup lalu pilih add sweep. Pilih solution setup-nya setup1 dan klik tombol OK. Kemudian edit window sweep-nya, atur sweep type menjadi fast dan atur pula requency setup type menjadi linear count. Kemudian atur frekuensi start sebesar 1 GHz, frekuensi stop 4 GHz dan buat nilai count menjadi 100. Lalu klik tombol OK.
Setelah itu langkah selanjutnya adalah klik menu HFSS lalu pilih validation check. Tujuan dari validation check ini adalah untuk memeriksa apakah model yang kita buat sudah layak dan benar untuk dijalankan. Jika model yang kita buat telah layak dan benar untuk dijalankan maka akan muncul tanda check list berwarna hijau. Tetapi jika belum maka akan muncul tanda silang berwarna merah. Hal ini menandakan bahwa ada error pada model yang kita buat. Untuk melihat pesan error gunakan message manager yang ada di sudut kanan bawah. Ada beberapa hal yang diperiksa pada validation check ini, yaitu :
3D model
Boundaries and Excitation
Mesh Operation
Analysis Setup
Optimetrics
Radiation
Jika ada salah satu dari keenam hal ini yang tidak terpenuhi (dalam hal ini ada error) maka proses simulasi tidak dapat dilanjutkan. Setelah melewati validation check, langkah selanjutnya adalah menganalisis model. Untuk menganalisis model ini caranya adalah dengan menekan menu HFSS lalu pilih analyze. Proses menganalisis ini berlangsung sekitar 60 menit atau lebih.
Setelah proses analisis selesai maka dapat ditampilkan grafik VSWR, pola radiasi, dan gain nya.
Untuk menampilkan grafik VSWR, caranya adalah dengan menekan tombol HFSS lalu pilih result dan kemudian pilih create report. Atur report type menjadi modal S parameter dan atur display set menjadi rectangular plot, lalu tekan OK. Maka akan muncul window traces. Pada window traces ini atur solution menjadi setup1:sweep1. Kemudian pada tab Y atur category menjadi VSWR, atur juga quantity menjadi VSWR(lumport1), kemudian tekan new report lalu tekan done. Maka akan muncul grafik VSWR.
Untuk menampilkan pola radiasi, caranya adalah dengan menekan tombol HFSS lalu pilih result dan kemudian pilih create report. Atur report type menjadi far field dan atur display set menjadi 3D polar plot, lalu tekan OK.
Maka akan muncul window traces. Pada window trace ini atur solution
menjadi setup1:sweep1. Kemudian pada tab Y atur category menjadi
directivity, atur juga quantity menjadi DhirTotal, kemudian tekan new report
lalu tekan done. Maka akan muncul grafik pola radiasi.
Untuk menampilkan gain, caranya adalah dengan menekan tombol HFSS lalu pilih result dan kemudian pilih create report. Atur report type menjadi far field dan atur display set menjadi data table, lalu tekan OK. Maka akan muncul window traces. Pada window trace ini atur solution menjadi setup1:sweep1. Kemudian pada tab Y atur category menjadi gain, atur juga quantity menjadi GainTotal, kemudian tekan new report lalu tekan done. Maka akan muncul tabel gain.
3.7 Simulasi Untuk Mendapatkan Hasil Yang Ideal Pada HFSS
Setelah nilai – nilai yang didapat dalam perhitungan dimasukan kedalam simulasi akan tampil seperti gambar 3.3. Ternyata setelah dilakukan report hasil yang didapat tidak memenuhi dari tujuan yang diinginkan, maka dilakukan beberapa perubahan dari ukuran semula antena yang meliputi perubahan dimensi patch dan perubahan panjang saluran pencatu atau feed line. Disini kita akan merubah - rubah nilai dimensi patch antena sampai mendapatkan nilai yang yang dianggap ideal, dan juga melakukan perubahan panjang feed line sampai mendapatkan hasil sesuai dengan yang kita inginkan.
Karena simulasi HFSS ini bersifat ideal maka akan meminimalisir perubahan atau pergeseran nilai parameter ketika di implementasikan menjadi prototype antena mikrostrip. Adapun flowcart dari simulasi HFSS ini dapat dilihat dari gambar 3.1 berikut.
TIDAK
YA
TIDAK
YA
Gambar 3.2 Flowcart Perancangan Antena Patch Sirkular Menentukan Model Antena
Ubah nilai Panjang Feed line
Analysis setup Validation Check
Analyze
Create report (plot VSWR)
Apakah sudah didapat parameter yang ideal
Ubah nilai dimensi patch Analysis setup Validation check
analyse Create report (VSWR)
Apakah sudah didapat parameter yang ideal
selesai
3.8 Model Perancangan Antena
Setelah dilakukan simulasi dengan merubah nilai yang ditentukan sebelumnya didapat ukuran dimensi antena yang sesuai dengan tujuan seperti terlihat pada gambar 3.3 berikut.
100 mm
100 mm
24.8 mm