• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 30/PHP.KOT-XV/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 30/PHP.KOT-XV/2017"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 30/PHP.KOT-XV/2017

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN WALIKOTA SALATIGA

ACARA

MENDENGARKAN JAWABAN TERMOHON, KETERANGAN

PIHAK TERKAIT, DAN PENGESAHAN ALAT BUKTI

(II)

J A K A R T A

RABU, 22 MARET 2017

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 30/PHP.KOT-XV/2017 PERIHAL

Perselisihan Hasil Pemilihan Walikota Salatiga PEMOHON

1. Agus Rudianto dan Dance Ishak Palit TERMOHON

KPU Kota Salatiga ACARA

Mendengarkan Jawaban Termohon, Keterangan Pihak Terkait, dan Pengesahan Alat Bukti (II)

Rabu, 22 Maret 2017, Pukul 15.39 – 16.12 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Anwar Usman (Ketua)

2) I Dewa Gede Palguna (Anggota)

3) Manahan MP Sitompul (Anggota)

4) Aswanto (Anggota)

(3)

Pihak yang Hadir:

A. Kuasa Hukum Pemohon: 1. I Wayan Sudirta

2. Cahyo Gani Saputro B. Termohon: 1. Putnawati 2. Anik S. 3. Suryanto 4. Dayusman Yunus 5. Arsyad 6. Agung Ari 7. A. Dhomiri

C. Kuasa Hukum Termohon: 1. M. Fajar Saka

2. Umar Ma’ruf D. Pihak Terkait:

1. Yuliyanto 2. Muh. Haris

E. Kuasa Hukum Pihak Terkait: 1. Zainudin Paru

2. Ismail Nganggon 3. Agus Purnomo 4. Yakub Adi Krisanto 5. Taryono

(4)

1. KETUA: ANWAR USMAN

Jadi, supaya cepat selesai, ya, kita majukan, ya. Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang Perkara Nomor 30/PHP.KOT-XV/2017 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Assalamualaikum wr. wb. Selamat sore, salam sejahtera untuk kita semua. Pemohon, dipersilakan memperkenalkan diri, Pemohon!

2. KUASA HUKUM PEMOHON: CAHYO GANI SAPUTRO

Mohon maaf, Majelis. Kami hadir, Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 30, saya sendiri Cahyo Gani Saputro. Di samping saya, rekan advokat, Wayan Sudirta. Terima kasih, Yang Mulia.

3. KETUA: ANWAR USMAN

Termohon?

4. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA

Terima kasih, Yang Mulia. Hadir Prinsipal KPU Kota Salatiga. Ketua, Putnawati. Anggota, sebelah kiri saya Pak Suryanto dan Pak Dayusman Junus. Kami Kuasa Hukum, Umar Ma’ruf dan Fajar Saka. Terima kasih, Yang Mulia.

5. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Pihak Terkait?

6. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: ZAINUDDIN PARU

Terima kasih, Majelis Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Hadir saya selaku Kuasa Hukum Pihak Terkait, Zainuddin Paru dan rekan saya, Ismail Nganggon. Prinsipal sedang naik ke atas. Terima kasih.

7. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Termohon, dipersilakan untuk membacakan Jawabannya. Pokok-pokoknya saja, ya.

SIDANG DIBUKA PUKUL 15.39 WIB

(5)

8. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA Ya.

9. KETUA: ANWAR USMAN

Apa yang didalilkan, ya, itu saja. Enggak usah terlalu banyak, ini halamannya ada 47-an ini.

10. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA Ya, Yang Mulia.

11. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, poin-poinnya saja, sama seperti yang tadi. 12. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA

Ya, terima kasih. 13. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, silakan.

14. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA

Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Pertama, untuk Dalam Eksepsi, kami mohon dianggap terbacakan. Kami langsung pada Pokok Perkara, Yang Mulia.

Halaman 18. Bahwa merupakan sebuah fakta hukum sejak proses penghitungan suara di TPS, rekap penghitungan suara di tingkat kecamatan, dan Rekap Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Kota Salatiga. Tidak ada selisih maupun keberatan terhadap jumlah perolehan suara masing-masing pasangan calon.

Bahwa berdasarkan uraian Permohonan Pemohon, ada tiga hal yang menjadi permasalahan dalam Permohonan Pemohon, yaitu permasalahan adanya pembukaan kotak suara atau berkas pemungutan dan penghitungan tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kedua, permasalahan adanya lebih dari seorang pemilih yang tidak terdaftar sebagai pemilih mendapat kesempatan memberikan suara pada TPS.

Ketiga, permasalahan adanya manipulasi pada rekapitulasi yang dilakukan oleh Termohon.

(6)

Bahwa dalam dalil Permohonan pada halaman 7, Angka 1, Pemohon membuat penjumlahan hasil penghitungan hanya pada dua kecamatan, yaitu Sidorejo dan Sidomukti. Dimana Pemohon mendalilkan memperoleh suara lebih banyak dari pasangan calon.

Pada Angka 8, kami tampilkan tabel perolehan suara per kecamatan berdasarkan DB1-KWK.

Angka 9. Bahwa secara spekulatif dan berdasarkan asumsi, selanjutnya Pemohon mendalilkan terjadi pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan masif di dua kecamatan yang lain, yaitu Tingkir dan Argomulyo, sehingga perolehan suara di Kecamatan Tingkir dan Argomulyo tidak dihitung. Atau dengan kata lain, menurut Pemohon, perolehan suara di Kecamatan Sidomukti dan Sidorejo tidak terjadi pelanggaran dan dapat dihitung.

Bahwa dalil Pemohon pada halaman 7, Angka 1 dan 2, tidak konsisten dan saling bertentangan dengan uraian selanjutnya.

Dan dengan Petitum Pemohon. Pada Petitum, Angka 4, Pemohon meminta agar Mahkamah Konstitusi memerintahkan kepada KPU untuk melakukan pemungutan suara ulang di TPS 13 Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, TPS 7 Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, dan TPS 14 Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Sidorejo. Padahal, Pemohon telah membenarkan hasil perolehan suara di Kecamatan Sidorejo sebagaimana dalil pada Pokok Permohonan, Angka 2, di atas.

Bahwa nyatanya, saksi Pemohon di TPS 13 Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, TPS 7 Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, dan TPS 14 Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, hadir dan menandatangani hasil pemungutan, dan penghitungan, dan tidak mengajukan keberatan. Bukti TD-1.004.

Bahwa tidak benar dalil Pemohon yang mengatakan terdapat banyak pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif pada Pelaksanaan Pemilihan Walikota Salatiga Tahun 2017.

Bahwa pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga berjalan dengan lancar dan tidak ada keberatan. Berdasarkan data pada form Model C1-KWK Kecamatan Sidorejo, Kecamatan Argomulyo, dan TPS-TPS yang dipermasalahkan oleh Pemohon, vide bukti TD-1.002, bukti TD-1.003, bukti TD-1.004. Seluruh saksi pasangan calon, termasuk saksi-saksi Pemohon telah menandatangani form Model C1-KWK, tanpa mengajukan keberatan. Begitu pula pengawas TPS di seluruh TPS, tidak melaporkan adanya temuan atau pelanggaran selama tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Bukti TF-001.

Bahwa keberatan yang disampaikan Termohon … Pemohon, mohon maaf, baru diajukan pada saat rekapitulasi penghitungan di tingkat kecamatan setelah Pemohon mengetahui hasil perolehan suara secara keseluruhan.

(7)

Bantahan terhadap dalil pembukaan kotak suara atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

A. Kecamatan Tingkir.

Bahwa tidak benar PPK Kecamatan Tingkir telah melakukan pembukaan kotak suara atau berkas pemungutan setelah selesainya rekap.

Bahwa sebagaimana dalil Pemohon pada angka 1.1 dan 1.2, pada pokoknya menyatakan, “PPK Tingkir telah melaksanakan dan menyelesaikan rekap penghitungan suara dan pada saat itu juga mengirimkan semua dokumen yang berada dalam kotak suara tersegel. Dan selanjutnya, dengan kawalan pihak Kepolisian dari Resor Salatiga, diserahkan kepada KPU Kota Salatiga.” Bukti TD-2.006 dan bukti TF-010. Bahwa pengiriman kotak suara dari PPK Kecamatan Tingkir ke KPU Kota Salatiga juga diawasi oleh Panwascam Kecamatan Tingkir. Bukti TF-002.

Bahwa kotak suara tersebut setelah diterima oleh KPU Kota Salatiga, selanjutnya disimpan dan diamankan di gudang milik KPU Kota Salatiga dengan dijaga ketat oleh aparat kepolisian dari Polres Salatiga, bukti pengamanan kami lampirkan dalam bukti TF-010.

Berdasarkan fakta tersebut di atas, tidak terbukti telah terjadi kegiatan pembukaan kotak suara atau berkas pemungutan dan penghitungan suara di PPK Tingkir, karena kotak suara dimaksud telah berada di KPU Salatiga.

Fakta yang sesungguhnya bahwa fakta yang sebenarnya terjadi pada tanggal 16 Februari adalah setelah kegiatan rekap hasil penghitungan perolehan suara selesai, form DA-KWK dan DA1-KWK dimasukkan dalam sampul dan disegel. Selanjutnya, bersama dengan dokumen lainnya dimasukkan dalam kotak suara, dikunci, dan disegel, serta diserahkan ke KPU Kota Salatiga langsung setelah selesainya rekap penghitungan di tingkat Kecamatan Tingkir dengan pengawalan dari aparat Polres Salatiga dan diawasi oleh Panwas Kecamatan Tingkir. Bukti TD-2006 dan bukti TA-010.

Selanjutnya bahwa PPK Tingkir telah menyerahkan salinan form DA-KWK dan DA-1 kepada saksi pasangan calon, serta kepada KPU Salatiga untuk keperluan scanning dan entry data pada aplikasi hitung. Pada saat dilakukan entri pada data aplikasi oleh KPU Kota Salatiga, terbaca adanya kesalahan pengisian data pemilih dan pengguna hak pilih dalam form DA-KWK dan DA1-KWK. Berdasarkan hasil tersebut, PPK Tingkir membuat bahan pembetulan untuk disampaikan dalam rapat pleno rekap di tingkat Kota Salatiga.

Bahwa pembetulan atas kesalahan pengisian data tersebut, dilakukan oleh PPK Tingkir tanpa melakukan pembukaan kotak suara. Karena kotak suara yang berisi hasil rekap penghitungan suara dari PPK Tingkir, sudah diserahkan ke KPU Kota Salatiga. Bahwa bahan

(8)

pembetulan dilakukan oleh PPK Tingkir adalah merupakan koreksi penjumlahan berdasarkan data dari form C-1 dan lampiran, sehingga secara kronologis dapat dirunut dan dipertanggungjawabkan.

Bahwa koreksi sebagaimana dilakukan oleh PPK Tingkir, dapat pula dilakukan oleh saksi pasangan calon dan pengawas pemilihan selama mengacu pada data yang benar. Namun, sesuai dengan ketentuan, secara sah pembetulan dalam form DA-KWK dan DA1-KWK disampaikan dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Tingkat KPU Kota Salatiga.

Bahwa selanjutnya, untuk transparansi dan memudahkan proses pembahasan dalam rapat pleno di Salatiga, PPK Tingkir berinisiatif untuk mencetak dan menyerahkan data hasil pencermatan tersebut kepada saksi-saksi pasangan calon dan Panwas Tingkir, agar dicermati kembali dan dikoreksi bersama-sama dalam rapat pleno di tingkat KPU Kota Salatiga.

Selanjutnya, dalam proses rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan di tingkat kecamatan ... di tingkat Kota Salatiga untuk Kecamatan Tingkir. Bahwa Pemohon telah menyembunyikan fakta proses rekapitulasi hasil penghitungan di tingkat Kota Salatiga. Bahwa rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dilaksanakan secara berurutan, dimulai dari Kecamatan Argomulyo, Sidomukti, Sidorejo, dan Kecamatan Tingkir.

Bahwa pada saat pembacaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di Kecamatan Tingkir dan kecamatan lainnya, KPU Kota Salatiga membuka kotak suara tersegel. Mengambil formulir DA1-KWK dalam sampul yang tersegel dan membacakannya secara terbuka sesuai dengan pedoman rekapitulasi dalam peraturan KPU.

Bahwa sangat jelas untuk diketahui oleh semua pihak yang hadir dalam rapat pleno tersebut, formulir DA1-KWK dan DA yang dibacakan oleh Termohon adalah formulir DA1-KWK Kecamatan Tingkir, sebagaimana rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada tanggal 16 Februari 2017, dan masih tersimpan dalam sampul dan kotak suara tersegel.

Bahwa setelah Termohon membacakan rekap hasil perolehan suara di Kecamatan Tingkir, barulah selanjutnya PPK Tingkir menyatakan dalam rapat pleno terbuka adanya kekeliruan dalam pengisian data pemilih. Kekeliruan data tersebut, bukan mengenai perolehan suara masing-masing pasangan calon. Bahwa atas koreksi tersebut, selanjutnya Termohon mempersilakan kepada saksi pasangan calon dan panitia pengawas pemilihan Kota Salatiga untuk menanggapi dan ikut mengoreksi.

Bahwa dalam rapat pleno tingkat Kota Salatiga, akhirnya dilakukan koreksi dengan cara mencoret dan memberi paraf pada form DB-KWK Plano. Bahwa koreksi terhadap kekeliruan pengisian data di

(9)

Kecamatan Tingkir dapat diterima dan dinyatakan sah, bukti TD-3.002 dan Bukti TD-3.006.

Bahwa dari uraian tersebut, tidak terbukti adanya revisi sepihak oleh PPK Tingkir dan tidak benar terdapat DA-KWK dan DA1-KWK hasil revisi yang digunakan Termohon dalam rekap di tingkat kota.

Bahwa tidak benar dan tidak ada korelasinya kegiatan rekap di tingkat kecamatan dengan ketentuan dalam Pasal 112 huruf A Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 dan seterusnya. Karena ketentuan tersebut, terkait dengan proses pemungutan dan penghitungan suara di tingkat TPS, tidak terkait dengan rekap hasil di tingkat kecamatan.

Bahwa berdasarkan Permohonan Pemohon, diketahui terdapat 13 TPS di Kecamatan Tingkir yang dipersoalkan. Bahwa keseluruhan TPS di Kecamatan Tingkir adalah sejumlah 89 TPS. Bukti TB-007.

Bahwa dengan melihat jumlah TPS yang dipersoalkan oleh Pemohon, dibandingkan dengan seluruh jumlah TPS yang ada di Kecamatan Tingkir, sangat tidak beralasan apabila Pemohon meminta diadakan pemungutan suara ulang di seluruh TPS se-Kecamatan Tingkir. Apalagi dalil Pemohon mengenai TPS-TPS yang diduga bermasalah sejumlah 13 tersebut, nyatanya tidak sebagaimana yang didalilkan oleh Pemohon.

Bahwa berdasarkan bukti pada form C-KWK dan C1-KWK, tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan pungutan dan penghitungan suara di TPS. Terbukti seluruh saksi Pemohon dan Pihak Terkait di seluruh TPS, di Kecamatan Tingkir, menandatangani hasil pungutan dan penghitungan suara tanpa menyatakan keberatan. Begitu pula tidak ada laporan dari pengawas TPS di seluruh TPS Kecamatan Tingkir yang melaporkan adanya permasalahan saat pungutan dan penghitungan suara. Bukti TF -001.

Bahwa dengan demikian, dalil Pemohon mengenai adanya pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif di Kecamatan Tingkir tidak terbukti dan sudah sepatutnya untuk ditolak.

b. Kecamatan Argomulo. Jalan ceritanya sama, Yang Mulia. Jadi, kami tidak kami bacakan.

15. KETUA: ANWAR USMAN Ya, lewat saja.

16. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA

Kami lewatkan. Langsung pada halaman 28, Angka 55.

Bahwa berdasarkan Permohonan Pemohon, diketahui terdapat 15 TPS di Kecamatan Argomulyo yang dipersoalkan oleh Pemohon. Bahwa keseluruhan TPS di Kecamatan Argomulyo adalah sejumlah 92 TPS. Bukti TB-007.

(10)

Bahwa dengan jumlah TPS yang dipersoalkan, sangat tidak beralasan apabila Pemohon meminta diadakan pemungutan suara ulang di seluruh TPS Kecamatan Argomulyo. Apalagi dalil Pemohon mengenai TPS-TPS yang diduga bermasalah sejumlah 15 tersebut, nyatanya tidak sebagaimana didalilkan oleh Pemohon.

Bahwa berdasarkan bukti pada form C-KWK dan C1-KWK, tidak ada masalah dalam pelaksanaan pungutan dan penghitungan suara, seluruh saksi Pemohon dan Pihak Terkait menandatangani. Begitu pula tidak ada laporan dari pengawas TPS di seluruh TPS se-Kecamatan Argomulyo. Dengan demikian, dalil Pemohon ini harus ditolak.

Selanjutnya, bantahan terhadap dalil lebih dari seorang pemilih yang tidak terdaftar sebagai pemilih mendapat kesempatan memberikan suara pada TPS.

Bahwa pertama kali harus Termohon sampaikan, dalil Pemohon pada halaman 12, terdapat lebih seorang pemilih yang tidak terdaftar sebagai pemilih, mendapat kesempatan memberikan suara pada TPS, bukanlah tindakan yang melanggar hukum. Baik oleh penyelenggara, maupun pemilih yang hadir menggunakan hak pilihnya.

Bahwa sesuai dengan ketentuan undang-undang, dalam hal pemilih, tidak terdaftar dalam daftar pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemilih dapat menggunakan haknya untuk memilih di TPS, sesuai domisili, dengan menunjukkan kartu tanda penduduk elektronik atau surat keterangan penduduk.

Bahwa dengan demikian, tidak ada larangan seorang yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih, menggunakan haknya, yaitu dengan cara menunjukkan KTP elektronik atau surat keterangan penduduk.

Dan selanjutnya, atas kehadirannya di TPS dicatat dalam form ATb-KWK dan C7-KWK.

17. KETUA: ANWAR USMAN Sudah, sudah poinnya itu.

18. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA Saya lanjutkan.

19. KETUA: ANWAR USMAN

Langsung ke 64. Dalil terjadinya pelanggaran di beberapa TPS. 20. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA

(11)

21. KETUA: ANWAR USMAN

Kesimpulan ya, kesimpulannya!

22. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA

Bahwa tidak benar dalil Pemohon mengenai adanya pemilih dalam daftar pemilih tambahan yang NIK tidak ditemukan dan NIK milik orang lain. Berdasarkan surat dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Salatiga, nama-nama pemilih yang menggunakan hak pilihnya dan menggunakan KTP dan surat keterangan penduduk adalah benar-benar warga Salatiga dan tercatat dalam database kependudukan Kota salatiga.

Dalil terjadinya pelanggaran di beberapa TPS, tidak benar. Terjadi pelanggaran TPS 1, 2, 3, 6 (suara tidak terdengar jelas) dan TPS 5, TPS 7 (suara tidak terdengar jelas) Argomulyo Kota Salatiga.

Bahwa secara terperinci, Termohon menanggapi dalil Pemohon pada Angka 15, halaman 13 sampai dengan 15 sebagai berikut.

Ini satu per satu, Yang Mulia, apakah perlu dibacakan? Karena setiap TPS berbeda dalilnya. Dilewati, Yang Mulia.

23. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, lewati saja. Kan dibaca semua nanti kalau (…) 24. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA

Siap, Yang Mulia. Karena beda-beda ini dalilnya. Pada intinya, semua pemilih yang dituduh oleh Pemohon adalah warga Salatiga dan tercatat dalam form ATb-KWK dan form 7 … form C7-KWK, serta ada bukti fotokopi KTP. (Suara tidak terdengar jelas), Yang Mulia.

25. KETUA: ANWAR USMAN Ya.

26. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA

Kemudian dalil Pemohon pada halaman 15, Angka 16 dan Angka 17, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Karena sebagaimana uraian Termohon di atas, tidak ada larangan seseorang tidak terdaftar menggunakan haknya sepanjang memenuhi syarat sebagai pemilih dengan menunjukkan KTP dan surat keterangan penduduk. Dan terbukti sebagaimana Jawaban Termohon di atas, seluruh pemilih yang hadir menggunakan (suara tidak terdengar jelas) KTP dan/atau surat

(12)

keterangan penduduk adalah pemilih yang memenuhi syarat. Dengan demikian, dalil Pemohon tidak terbukti.

Bantahan terhadap adanya dalil manipulasi pada rekap yang dilakukan oleh Termohon. Ini juga berbeda-beda setiap TPS, Yang Mulia. Dianggap terbacakan, Yang Mulia.

27. KETUA: ANWAR USMAN Ya, kesimpulannya.

28. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA

Baik. Kemudian, pada Angka 90. Terkait dalil Pemohon pada Angka 29, halaman 21 dan 22.

Bahwa sebelum Termohon menjawab secara detail, perlu diluruskan lebih dahulu bahwa Termohon … Pemohon meluruskan dalil Pemohon tentang SK KPU Salatiga, Nomor 96, tanggal 16 Desember. Intinya bahwa KPU Kota Salatiga tidak pernah menetapkan SK KPU tanggal 16 Desember, yang benar pada tanggal 6 Desember 2016.

Secara detail, Jawaban Termohon terhadap dalil Angka 29 adalah sebagai berikut. Sudah kami tampilkan dalam tabel, Yang Mulia.

29. KETUA: ANWAR USMAN Ya.

30. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA

Kesimpulannya. Bahwa dengan demikian, seluruh keberatan Pemohon dalam Permohonan pada Angka 29 telah diselesaikan secara prosedur dan rekap hasil penghitungan perolehan suara tingkat kecamatan sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2015, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2016.

Bahwa berdasarkan uraian Jawaban dari Termohon, maka seluruh Permohonan Pemohon tidak terbukti dan sudah sewajarnya untuk ditolak oleh Mahkamah Konstitusi.

Petitum. Berdasarkan seluruh uraian seperti telah dikemukakan di atas, maka mohon kepada Yang Mulia untuk memberikan putusan sebagai berikut.

Dalam Eksepsi. Mengabulkan Eksepsi Termohon.

Dalam Pokok Permohonan. Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan KPU Nomor 45 dan seterusnya. Menetapkan perolehan suara tahap akhir yang benar sebagai berikut.

(13)

1. Nama pasangan calon, Drs. Agus Rusdianto dan Dance Ishak Palit=52.060.

2. Yulianto, S.E., M.M. dan Muh. Haris, S.S., M.Si.=53.052. Total 151.012.

Atau apabila Mahkamah berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Terima kasih, Yang Mulia. Wassalamualaikum wr. wb. 31. KETUA: ANWAR USMAN

Waalaikumsalam wr. wb. Ya, ada klarifikasi dari Majelis Panel. 32. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Ya. Terima kasih, Yang Mulia. Saya cuma ingin menanyakan, klarifikasi saja, apakah pemahaman saya benar dalam memahami Jawaban Saudara ini. Halaman 21, ya. Halaman 21, Poin 22 dan halaman 22, Poin 23. Jadi, pada halaman 20 ... pada halaman 21 di Poin 22, itu bahwa pada saat dilakukan entry data pada aplikasi sistung oleh KPU Kota Salatiga, terbaca adanya kesalahan pengisian data pemilih dan penggunaan ... pengguna hak pilih dalam form DA-KWK dan DA1-KWK. Nah, itu kan lalu dilakukan membuat pembetulan tanpa membuka kotak gitu, ya?

33. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA Ya.

34. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Kemudian, tanpa membuka kotak. Tetapi tidak dilakukan perbaikan pada saat itu, baru nanti pada pleno (...)

35. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA Betul, Yang Mulia (...)

36. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Di tingkat kota?

37. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA Ya.

(14)

38. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Nah, jadi apakah pernyataan ini yang dimaksud yang merujuk ke halaman 23, di Poin 32, itu? Coba, Poin 32. Bahwa setelah Termohon membacakan Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara di Kecamatan Tingkir baru ... barulah selanjutnya PPK Tingkir menyatakan rapat pleno terbuka adanya kekeliruan dalam pengisian data pemilih. Apa itu maksudnya?

39. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA Betul, Yang Mulia.

40. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Oh, baik.

41. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA Sambungannya ke situ, Yang Mulia.

42. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Baik, terima kasih. Jadi itu yang jelas maksudnya ... korelasinya ke sana, ya?

43. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA Ya. Betul, Yang Mulia.

44. KETUA: ANWAR USMAN

Baik. Langsung ke Pihak Terkait. Ya, sama, poin-poinnya saja!

45. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: ZAINUDDIN PARU

Ya, terima kasih, Yang Mulia. Sudah kami siapkan poin-poinnya sekitar tujuh halaman.

Keterangan Pihak Terkait atas Permohonan Pemohon dalam Perkara Nomor 30 dan seterusnya, tertanggal 13 Maret 2017, di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Kedudukan Pihak Terkait dianggap dibacakan. Dalam Eksepsi. Permohonan Pemohon tidak jelas. Menurut Pihak Terkait, Permohonan Pemohon tidak jelas dengan alasan.

Bahwa Pemohon dalam Permohonan a quo mendalilkan penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun

(15)

2017 yang dilakukan oleh Termohon telah terjadi pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif. Menurut Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 190 dan seterusnya Tahun 2010 tentang Pemilukada Kabupaten Pandeglang, Mahkamah Konstitusi memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut.

Pelanggaran-pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan massif, sama sekali tidak dimaksudkan oleh Mahkamah untuk mengambil alih kewenangan badan peradilan lain. Mahkamah tidak akan pernah mengadili pelanggaran pidana, administrasi dalam pemilu atau pemilukada, melainkan hanya mengambil pelanggaran-pelanggaran yang terbukti di bidang itu, yang berpengaruh terhadap hasil pemilu atau pemilukada, sebagai dasar putusan, tetapi tidak menjatuhkan sanksi pidana dan sanksi administratif terhadap pelakunya.

Elaborasi dalil yang dikemukakan Pemohon dalam Permohonan a quo adalah pelanggaran yang bersifat administratif yang bukan merupakan kewenangan Mahkamah Konstitusi.

Bahwa Pemohon dalam Permohonan a quo, pada intinya mendalilkan adanya perbedaan perolehan suara dari penetapan hasil penghitungan suara oleh Termohon dengan hasil penghitungan suara oleh Pemohon. Di mana dalam uraian Permohonan a quo, menjelaskan mengenai pelanggaran-pelanggaran yang menghasilkan perbedaan perolehan suara antara Pemohon dan Termohon. Karena dalam Permohonan a quo, Pemohon tidak mengemukakan hasil penghitungan versi Pemohon.

Bahwa berdasarkan Keputusan KPU Kota Salatiga Nomor 45 dan seterusnya, tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun 2017, tanggal 22 Februari 2017. Pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak adalah Pasangan Nomor Urut 2, Yulianto, S.E., M.M. dan Muh. Haris.

Bahwa meskipun Pemohon mendalilkan ada perbedaan perolehan suara dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh Termohon, namun Pemohon tidak mengemukakan dengan jelas hasil perhitungan suara versi Pemohon. Pemohon mengemukakan dengan tabel hasil ... justru hasil penghitungan suara Termohon sebagai berikut. Dianggap dibacakan.

Ternyata, Pemohon tidak mengemukakan hasil perhitungan suara versi Pemohon dengan menggunakan tabel untuk menunjukkan perbedaan mana hasil perhitungan suara Pemohon dengan Termohon. Tabel dimaksud untuk mengetahui berapa jumlah perolehan suara berdasarkan perhitungan Pemohon.

Bahwa selain Pemohon tidak menyampaikan hasil perhitungan suara menurut penghitungan Pemohon di tingkat kota, Pemohon juga tidak menyampaikan penghitungan suara di tingkat Kecamatan Tingkir dan Kecamatan Argomulyo. Padahal, Pemohon dalam Permohonan a quo

(16)

mengemukakan hasil penghitungan suara di tingkat Kecamatan Sidorejo dan Kecamatan Sidomukti oleh Termohon.

Bahwa dengan demikian, permohonan secara expressis verbis mengakui penghitungan suara di Kecamatan Tingkir dan Kecamatan Argomulyo karena tidak mengajukan penghitungan suara menurut penghitungan versi suara Pemohon.

Bahwa hasil penghitungan suara yang dikemukakan dalam Permohonan a quo, tidak dikemukakan secara rinci per kecamatan, sebagaimana dituangkan dalam Keputusan KPU Kota Salatiga Nomor 45 dan seterusnya tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun 2017, tanggal 22 Februari 2017, sehingga dalil yang dikemukakan Pemohon adalah tidak benar dan menyesatkan.

Bahwa seharusnya Pemohon menyampaikan hasil penghitungan suara sesuai dengan Keputusan KPU a quo sebagai berikut.

Nomor 1=52.060 dan Nomor 2=53.052. Sehingga Pemohon dalam Permohonan a quo telah salah menentukan lokasi tempat pemungutan suara atau lokasi TPS yang dimaksud. Pada faktanya, tidak berada pada (suara tidak terdengar jelas) dimaksud, meskipun sudah diperbaiki. Namun, Pihak Terkait terkait penghasilan ... terkait hasil perbaikan tersebut sudah masuk ... pokok materi perkara yang bersifat subtantif, apalagi sampai menambah poin dalam Petitum. Dengan demikian, maka Permohonan a quo haruslah tidak dapat diterima.

Selanjutnya, dalam Pokok Perkara. Bahwa Pihak Terkait secara tegas menolak seluruh dalil-dalil Permohonan yang diajukan oleh Pemohon, kecuali yang secara tegas dan jelas diakui kebenarannya oleh Pihak Terkait.

Selanjutnya, dalil-dalil yang dikemukakan Pihak Terkait dalam Eksepsi di atas adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan karenanya mohon agar berlaku dan dianggap termuat pula dalam uraian Pokok Perkara.

Bahwa Permohonan Pemohon Nomor 2 adalah tidak benar karena rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara di tingkat Kecamatan Tingkir dan Kecamatan Argomulyo sudah dilakukan pada tanggal 16 Februari 2017 yang dihadiri oleh Saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 dan Saksi Pasangan Calon Nomor Urut 2, panwascam, PPS, ketua KPPS, serta para undangan.

Demikian juga bahwa Permohonan Pemohon Nomor 3 adalah tidak benar karena seluruh pelaksanaan penyelenggaraan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun 2017 dalam setiap tahapan penyelenggaraannya, termasuk dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara dan rekapitulasi, baik di tingkat TPS, PPK, maupun kota, dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang pemilihan umum kepala daerah.

(17)

Selanjutnya, Permohonan Pemohon Nomor 1.3, 1.4, 2.1, 2.2, 2.3, 7.3, 7.4, 8.1, dan 8.2 juga adalah tidak benar karena pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat Kecamatan Tingkir telah dilakukan pada tanggal 16 Februari 2017 yang dihadiri oleh Saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 dan Pasangan Calon Nomor Urut 2, panwascam, PPS, ketua KPPS, serta tamu undangan. Sementara terhadap kekeliruan, telah pula direvisi oleh Termohon.

Bahwa dengan demikian, Termohon tidaklah melanggar asas profesionalitas dalam penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara dan tidak pula melanggar Pasal 112 huruf a Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 juncto Pasal 59 huruf a PKPU Nomor 10 Tahun 2015. Oleh karena itu, Permohonan Pemohon Nomor 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, dan 12 haruslah dikesampingkan.

Bahwa Permohonan Pemohon Nomor 13, 14.1, 14.2, 14.2.1, 14.2.2, 15.1, 15.2, 15.3, 15.4, 15.5, dan 15.6 mendalilkan bahwa di TPS 1, TPS 2, TPS 3, TPS 6 Randuacir, Kecamatan Argomulyo, dan TPS 5, TPS 7 Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo, telah terjadi pemberian suara oleh orang yang tidak terdaftar dalam DPT adalah tidak benar. Karena pada hari pelaksanaan pemungutan suara di TPS-TPS yang disebutkan oleh Pemohon, tidak ada satu peristiwa yang dituduhkan Pemohon. Sehingga saat itu, tidak pula ada keberatan dari panwas atau saksi-saksi dari masing-masing pasangan calon yang mengajukan keberatan di hadapan petugas di bawah Termohon.

Dengan demikian, Permohonan Pemohon Nomor 18 yang mendalilkan agar terhadap TPS-TPS tersebut di atas dilakukan pemungutan suara ulang adalah tidak berdasar menurut hukum dan oleh karena itu haruslah dikesampingkan.

Selanjutnya bahwa Permohonan Pemohon Nomor 20.1 adalah tidak benar karena mengenai data pada form C1-KWK berhologram TPS 7 Pulutan. Demikian juga Permohonan Pemohon Nomor 20.1, juga adalah tidak benar. Juga Permohonan Pemohon Nomor 21.2, terkait dengan C1-KWK TPS 17 Kutowinangun. Permohonan Pemohon Nomor 21.3 adalah tidak benar, terkait dengan form C1-KWK TPS 9 Kumpulrejo. Juga, Permohonan Pemohon Nomor 21.4 adalah tidak benar, mengenai adanya kesalahan penulisan pada form C1-KWK berhologram TPS 7 Tegalrejo, pada jumlah pemilih DPTb laki-laki ditulis 6 dan yang benar adalah 7.

Juga, Permohonan Pemohon Nomor 22.1 adalah tidak benar mengenai adanya kesalahan penulisan yang dilakukan oleh petugas KPPS di TPS 2 Kelurahan Gendongan. Demikian juga, Permohonan Pemohon Nomor 22.2 adalah tidak benar, mengenai adanya kesalahan penulisan yang dilakukan oleh petugas KPPS di TPS 4 Kelurahan Gendongan. Juga, Permohonan Pemohon Nomor 22.3 adalah tidak benar, mengenai adanya kesalahan penulisan yang dilakukan oleh

(18)

petugas KPPS di TPS 4 Kelurahan Kutowinangun Lor pada form C1-KWK berhologram.

Dan Permohonan Pemohon Nomor 22.4 adalah tidak benar mengenai adanya kesalahan penulisan yang dilakukan oleh petugas KPPS di TPS 13 Kelurahan Kutowinangun Lor pada form C1-KWK berhologram. Dan Permohonan Pemohon Nomor 22.5, juga adalah tidak benar mengenai adanya kesalahan penulisan yang dilakukan oleh petugas KPPS TPS 14 Kelurahan Kutowinangun Lor pada form C1-KWK berhologram.

Selanjutnya, Permohonan Pemohon Nomor 22.6 adalah tidak benar, mengenai adanya kesalahan penulisan yang dilakukan oleh petugas KPPS pada TPS 1 Kelurahan Cebongan pada form C1-KWK, Angka 20 ditulis dua kali pada kolom surat suara rusak atau keliru coblos dan juga ditulis pada kolom surat suara yang tidak sah.

Bahwa Permohonan Pemohon Nomor 23.1, juga tidak benar, mengenai adanya kesalahan penulisan yang dilakukan oleh petugas KPPS pada TPS 4 Kelurahan Gendongan. Bahwa mengenai adanya kesalahan penulisan, telah ada pembetulan pada saat rekapitulasi hasil penghitungan di tingkat PPK, masing-masing pada form DAA-KWK.

Bahwa di samping itu, perlu Pihak Terkait ingatkan mengenai pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif, dimana Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 21/PHPU dan seterusnya Tahun 2010 telah mempertimbangkan sebagai pelanggaran yang melibatkan sedemikian banyak orang, direncanakan secara matang, dan melibatkan pejabat negara, serta penyelenggara pemilu secara berjenjang, vide Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 41 Tahun 2008, tertanggal 2 Desember 2008 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 17 Tahun 2010, tertanggal 11 Juni 2010.

Adapun yang dimaksud sebagai pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif, yakni terstruktur dimana pelanggaran telah direncanakan secara matang dan melibatkan pejabat penyelenggara pemilu secara berjenjang. Sistematis adalah pelanggar yang dilakukan dengan perencanaan yang matang dan dengan menggunakan strategi yang baik. Masif adalah pelanggaran yang dilakukan secara komprehensif dalam cakupan yang luas di setiap pemungutan suara.

Dalam Permohonan Pemohon, tidak yakin di TPS mana saja terjadi kecurangan yang dilakukan oleh Termohon maupun yang dilakukan oleh Pihak Terkait. Sehingga Pemohon tidak mampu menunjukkan secara jelas TPS-TPS mana saja yang terjadi kecurangan dan apa bukti-buktinya. Namun demikian, Pemohon tidak mampu menggambarkan bagaimana perencanaan pelanggaran dilakukan secara sistematis, baik oleh Termohon dan/atau Pihak Terkait. Pemohon juga tidak mampu menunjukkan pada tingkat mana saja terjadi keterlibatan pejabat negara maupun penyelenggara pemilu.

(19)

Bahwa berdasarkan pengertian tentang terstruktur, sistematis, dan masif di atas, maka Permohonan Pemohon Nomor 24 sampai dengan 29 tidak memenuhi unsur terstruktur, sistematis, dan masif, dan oleh karena itu harus disampingkan.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, mohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut.

Petitum. Dalam Eksepsi. Menyatakan menerima Eksepsi Pihak Terkait.

Dua. Menyatakan Permohonan Pemohon tidak dapat diterima. Dalam Pokok Permohonan. Menyatakan Permohonan Pemohon ditolak atau tidak dapat diterima.

Dua. Menyatakan Keputusan KPU Kota Salatiga Nomor 45/KPTS/KPU-Kota-012329537/2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun 2017, bertanggal 22 Februari 2017 adalah sah dan benar.

Demikian keterangan Pihak Terkait, kami sampaikan, mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia dapat menerima, memeriksa, dan mengabulkan permohonan dan menjatuhkan putusan dalam perkara ini dengan seadil-adilnya. Kuasa Hukum Pihak Terkait, terima kasih.

46. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, terima kasih. Bukti yang diajukan oleh Termohon ini loncat-loncat nomornya ini, coba dengarkan! TA-001, TA-008, TB-001, TB-007, TC-001, TC-008, 1.1, 1.5, 2.001, 2.009, 3.001, TD-3.008, TF.001, TF.010. Benar, ya?

47. KUASA HUKUM TERMOHON: M. FAJAR SAKA Benar, Yang Mulia.

48. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, lengkap sih, tapi kalau (suara tidak terdengar jelas) loncat-loncat, tapi enggak apa-apalah. Sudah diverifikasi dan dinyatakan sah.

Pihak Terkait, bukti yang diajukan PT-1 sampai dengan PT-41, benar ya? Cuma ada yang ... ini soft copy keterangan Pihak Terkait belum diserahkan, nanti diserahkan, ya. Sudah disiapkan, ya? Ya, ambil dulu.

(20)

Ya, baik. Bukti Pihak Terkait sudah diverifikasi dan dinyatakan sah.

Ya, alhamdulillah semua Pemeriksaan Pendahuluan Perkara 30, termasuk perkara ini, dan semua perkara yang diadili oleh Majelis Panel II telah selesai. Kemudian, untuk kelanjutan dari perkara ini, akan dilaporkan ke RPH (Rapat Permusyawaratan Hakim) Pleno, bagaimana kelanjutan dari perkara ini. Kita tunggu nanti dan para pihak akan diberitahu oleh Kepaniteraan, kapan sidang dilaksanakan, apakah sidang putusan akhir atau langsung … atau masih ada lanjutannya, ya. Sudah jelas, ya, Pak Wayan? Ya. Termohon sudah jelas, ya? Pihak Terkait juga sudah jelas, ya?

Baik. Dengan demikian, sidang selesai dan ditutup.

Jakarta, 22 Maret 2017 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d

Yohana Citra Permatasari

NIP. 19820529 200604 2 004

SIDANG DITUTUP PUKUL 16.12 WIB KETUK PALU 3X

Referensi

Dokumen terkait

Disiplin terhadap peraturan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pasal 3 Ayat 17 yang berbunyi

mengusulkan untuk menerima hipotesis alternatif (ha) dan menolak hipotesis nol (h0), yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa

Hasil penelitian ini, yaitu perbedaan kelas sosial yang ada pada cerpen “Perkawinan Mustaqimah” karya Zulfaisal Putera yang terbagi menjadi dua, yaitu golongan sangat

Dengan adanya modul pengembangan bimbingan kelompok untuk mencegah perilaku seks bebas pada peserta didik, diharapkan dapat membantu guru dalam memberikan

Untuk kegiatan sholat wajib dhuhur dan ashar berjamaah siswa berada di tanggung jawab pihak sekolah karena setiap waktunya sholat dhuhur dan sholat ashar siswa di

zingiberi asal Temanggung dan Boyolali yang telah disimpan dalam medium tanah steril selama enam tahun masih tumbuh dengan baik pada medium PDA dan memenuhi cawan Petri setelah

Pengkajian transtivitas terhadap pidato kampanye Ahok pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 menghasilkan tiga simpulan, yakni 1) seluruh tipe transitivitas

Daya hambat antimikroba ekstrak etanol daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 500 mg/mL memiliki daya