• Tidak ada hasil yang ditemukan

L E N T E R A D U M A I, Volume 11, Nomor 2, Mei 2020 eissn : pissn :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "L E N T E R A D U M A I, Volume 11, Nomor 2, Mei 2020 eissn : pissn :"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 48 PROTOTYPE ALAT PEMBERI MAKAN IKAN AIR TAWAR

OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA328

Fauzansyah

Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dumai Jl. Utama Karya Bukit Batrem Dumai Kode Pos 28811

E-mail : fauzansyah3@gmail.com

ABSTRAK

Pemberian pakan merupakan salah satu hal penting untuk usaha budidaya ikan. Saat ini pemberian pakan umumnya masih tergantung pada sumber daya manusia yang bersifat manual. Oleh karena itu dirancang alat untuk memberi pakan ikan yang dapat bekerja secara otomatis berdasarkan waktu atau jadwal pemberian pakan dan jumlah atau takaran pakan. Pemberian pakan ikan otomatis ini menggunakan hardware berupa Mikrokontroler ATMega16 yang merupakan pengontrol utama, Switch Push Button dan Potensio untuk mengatur jadwal pakan ikan, LCD berfungsi untuk menampilkan jadwal pakan dan pengaturan jadwal pakan ikan, Motor DC untuk mengeluarkan pakan ikan, RTC DS1307 sebagai pewaktu yang memberikan waktu real, dan relay untuk menstabilkan aliran listrik ke motor DC.Dengan menggunakan komponen-komponen alat di atas serta beberapa software yang mendukung berjalannya alat, maka pemberi pakan ikan secara otomatis dapat berkerja sesuai dengan pengaturan jadwal yang telah diatur sebelumnya.

Kata Kunci : Prototype, Pakan Ikan, Air Tawar, Otomatis, Mikrokontroller

1. PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi dibidang elektronika dewasa ini berkembang sangat pesat dan berpengaruh dalam pembuatan alat- alat yang canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis dan memiliki ketelitian tinggi sehingga dapat mempermudah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih praktis, ekonomis dan efisien.

Perkembangan teknologi tersebut telah mendorong kehidupan manusia untuk hal-hal yang otomatis. Otomatisasi dalam semua sektor yang tidak dapat dihindari, sehingga penggunaan yang awalnya manual bergeser ke otomatisasi.

Dalam kehidupan sehari-hari baik itu di kota ataupun di pedesaan, terdapat banyak ikan air tawar. Ikan air tawar yang dipelihara dalam akuarium harus diperhatikan waktu pemberian pakannya sehingga ikan air tawar tersebut membutuhkan jadwal pemberian pakan yang teratur dan terus menerus. Namun karena kesibukan atau kegiatan lain dan di luar dugaan, seringkali menjadi kendala pada saat pemberian pakan pada ikan di akuarium tersebut. Kendala ketika seseorang harus berpergian jauh hingga memakan waktu yang lama sampai berhari-hari, pasti akan berpikir bagaimana dengan keadaan ikan-ikan air tawar

yang dipelihara dan bagaimana cara agar bisa memberi makan ikan-ikan air tawar tersebut dengan terus menerus atau terjadwal tanpa harus mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dari permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu alat yang dapat memberi makan ikan air tawar secara otomatis, yang mampu melakukan pemberian pakan ikan air tawar secara otomatis pada waktu-waktu yang telah ditentukan yaitu dengan mengatur waktu pemberian pakan sesuai dengan jadwal yang diinginkan pengguna. Dengan pemberian pakan yang sudah dirancang secara otomatis pengguna tersebut tidak perlu khawatir lupa atau harus ada pada saat memberi makan ikan air tawar peliharaannya.

2. LANDASAN TEORI 2.1. Prototype

Dalam jurnal (Sunandar, Tiara, &

Daud, 2015) Pengertian Prototipe menurut Simarmata (2010:64),” Prototype adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype. Menurut Wiyancoko (2010:120),”Prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype

(2)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 49

adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

2.2. Sistem

Dalam Jurnal (Ridarmin & Pandu Pertiwi, 2018) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto 2009:h.1). Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen- komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Defenisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem data terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian (Jogiyanto, 2009:h.2).

Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefenisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan (Kristanto. 2008:h.1).

2.3. Flowchart

Menurut jurnal (Ratumurun, 2015) merupakan diagram simbol yang menunjukkan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem yang digunakan baik oleh editor maupun oleh personal sistem.

Ada berbagai jenis flowchart secara teori, namun flowchart yang akan digunakan dalam memecahkan permasalahan distribusi dokumen sistem informasi keuangan penerimaan dan pengeluaran kas pada penulisan ini, adalah gabungan antara flowchart analitik, flowchart dokumen dan diagram distribusi formulir. Mengingat pemisahan dan pembagian tugas merupakan elemen pengendalian internal, membutuhkan teknik untuk membagi tugas pengolahan data antar personel dan atau departemen/bagian.

2.4. Microcontroller

Menurut jurnal (Prayudha, Nofriansyah,

& Ikhsan, 2014:174) Mikrokontroler adalah sebuah chipyang didalamnya terdapat mikroprosesor yang telah dikombinasikan I/O dan memori RAM/ROM. Penggunaan mikrokontroler lebih menguntungkan dibandingkan penggunaan mikroprosesor. Hal ini dikarenakan dengan mikrokontoler tidak perlu lagi penambahan memori dan I/O eksternal selama memori dan I/O internal masih bisa mencukupi. Selain itu proses produksi secara masal, sehingga harganya menjadi lebih murah dibandingkan mikroprosesor dan sebagai sistem kendali

tertanam (system embeded).

2.5. Arduino IDE

Menurut Jurnal (Arifin, Zulita, &

Hermawansyah, 2016:91) Arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic bahasa pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah melalui library. Arduino menggunakan Software Processing yang digunakan untuk menulis program kedalam Arduino. Processing sendiri merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java.

Software Arduino ini dapat di-install diberbagai operating system (OS) seperti:

LINUX, Mac OS, Windows. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller.

2.6. Komponen-Komponen Elektronika Dalam Jurnal (Rosmanila, Radillah, &

Sofiyan, 2018) Menurut Budiharto Widodo (2005: 2) elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat dan pemakaian device yang azas kerjanya berdasarkan aliran elektron didalam ruang hampa atau gas dan aliran elektron serta lubang didalam semikonduktor. Penerapan elektronika mencakup antara lain untuk radio, tv, komputer, instrumen kendali dan peralatan komunikasi lainnya.(Arifin, 2016)

a. Arduino Uno

Dalam Jurnal (Rosmanila et al., 2018) Arduiono adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroller dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroller itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang biasa di program dengan komputer tujuan menanamkan program pada mikrikontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan.(Syahwil, 2013)

Gambar 1. Board Arduino Uno (Sumber : Prototype Lemari Pengering

Pakaian Otomatis. 10 (2018)

(3)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 50 LCD

Dalam Jurnal (Kurniawan, 2018) Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan menggunakan menggunakan mikrokontroler, LCD dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. Modul LCD matrix tersedia dengan konfigurasi 16 karakter dan 2 baris dengan setiap karakternya dibentuk oleh baris pixel. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah: (Irwandinata,wahri sunanda,2015:hal.86).

b. RTC (Real Time Clock)

Menurut jurnal (Abdullah & Masthura, 2018) Real time clock (RTC) yaitu sebuah modul yang berfungsi sebagai penghitung waktu yang dirancang menggunakan komponen elektronik berupa chip yang mampu melakukan proses kerja seperti jam pada umumnya, seperti melakukan perhitungan detik, menit, dan jam. Perhitungan tersebut dihitung secara akurat dan tersimpan secara real time. Chip RTC ini nantinya akan dintegrasikan dengan sebuah kontroler dengan melakukan fungsi kerja tertentu. Chip RTC yang digunakan dalam penelitian ini yaitu DS1307. Modul DS1307 yang digunakan dapat diperlihatkan pada Gambar di bawah ini:

Gambar 2. RTC DS1307

(Sumber: Sistem Pemberian Nutrisi Dan Penyiraman Tanaman Otomatis Berdasarkan Real Time Clock Dan Tingkat Kelembaban Tanah Berbasis Mikrokontroler Atmega32 Vol 2, No. 2 2018 )

c. Potensiometer

Menurut (Sokop, Mamahit, & Sompie, 2016) Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel.

Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh

suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

Gambar. 3 Potensiometer

(Sumber: Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Vol.5 No.3 2016:17)

3. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Penelitian yang digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4. Kerangka Kerja 1. Mengidentifikasi Masalah

Tahapan ini merupakan proses menemukan masalah apa saja yang ada dan sedang terjadi pada sistem lama, lalu dipilih masalah utama yang menjadi tujuan sehingga penelitian yang dilakukan lebih terarah dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Kegiatan pada tahap ini meliputi identifikasi kebutuhan yang dibutuhkan pemakai. Dimulai dengan cara mengamati dan melakukan eksplorasi lebih dalam dan menggali permasalahan yang ada. Metode yang digunakan pada proses akuisisi pengetahuan, meliputi : tinjauan pustaka atau studi literature tentang alat pemberi makan ikan otomatis.

Mengidentifikasi Masalah

Menentukan Tujuan

Pengujian Alat Mempelajari Literatur

Perancangan Alat dan Program

Hasil

Akhir

(4)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 51

2. Menentukan Tujuan Penelitian

Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah menentukan tujuan penelitian ini agar memperjelas batasan, Ruang lingkup dan sasaran dari penelitian ini. Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah membangun sebuah alat pemberi makan ikan otomatis berbasis Arduino Uno yang mendukung pada pemberian pakan ikan agar lebih efektif.

3. Mempelajari Literatur

Dalam penelitian ini dibutuhkan literatur maupun referensi untuk mengetahui solusi, cara atau metode yang akan digunakan dalam pemecahan masalah yang ada. Studi pustaka meliputi pemahaman tentang pengetahuan tentang bagaimana cara membangun sebuah alat pemberi makan ikan otomatis dan bagaimana menerapkan pemberian pakan secara teratur pada alat tersebut, sumber dari didapat dari buku, jurnal dan internet.

4. Perancangan Alat & Pemograman Tahap selanjutnya yaitu merancang alat yang akan digunakan dan juga membuat program yang digunakan untuk alat yang akan dirancang.

5. Pengujian Alat

Setelah alat yang dibuat selesai dikerjakan, maka tahap selanjutnya adalah pengujian alat untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat digunakan atau tidak.

6. Hasil Akhir

Setelah pengujian alat selesai maka tahap selanjutnya adalah hasil akhir, hasil akhir ini adalah dimana suatu alat dapat digunakan dengan baik tanpa ada masalah sedikit pun

.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Perancangan Arduino Uno R3 Dengan Real Time Clock

Gambar. 5 Perancangan Arduino ke Real Time Clock

Dari gambar 5 dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada perancangan prototype pemberi makan ikan otomatis ini, RTC ini sebagai conter dalam satuan detik, dan menyimpan perintah waktu yang sudah di setting melalui potensio.

b. Perancangan Arduino Uno R3 Dengan Potensio

Gambar 6 Perancangan Arduino ke Potensio Dari gambar 6 dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada perancangan prototype pemberi makan ikan otomatis ini, potensio ini sebagai penginput satuan untuk menyalakan Alat Pakan Ikan Otomatis.

c. Perancangan Arduino Uno R3 Ke Relay Module dan Motor DC

Gambar 5. Entity relation diagram Gambar 7 Perancangan Arduino ke Potensio

Dari gambar 7 dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada perancangan prototype pemberi makan ikan otomatis ini, Relay Module berfungsi untuk mengantarkan arus ke Motor DC, dan Motor DC ini sebagai alat mengeluarkan pakan ikan pada wadah nya.

d. Perancangan Arduino Uno R3 Dengan LCD

Gambar 8 Perancangan Arduino ke Potensio Dari gambar 8 dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada perancangan prototype pemberi makan ikan otomatis ini menggunakan LCD.

LCD ini berfungsi untuk menampilkan setting waktu yang diatur melalui potensio dan tersimpan di RTC.

(5)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 52

Start

Set Variabel

Cek Satuan

Satuan = 1

Vm = m

For i = Vm to 60

i = read.minute T

Turn On Relay Y

Stop

Satuan = 2 Y

T

Vm = j

For i = Vm to 24

i = read.minute T

Turn On Relay Y

e. Block Diagram Rangkaian Keseluruhan

Gambar 9 Perancangan Arduino ke Potensio Bagian Input dari Block Diagram pada gambar 9 tersebut adalah push button sebagai indikator atau mengganti mode pengaturan timer yang di tekan, dan potensio yang berfungsi sebagai alat untuk mengatur jadwal pakan ikan. RTC (Real Time Clock) sebagai penghitung waktu (counter) dalam satuan detik. Bagian proses adalah Arduino Uno yang mengatur kerja alat prototype secara keseluruhan. Dan module relay berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan motor DC.

Bagian Output dari Block Diagram adalah kerja atau tidaknya motor dc ketika tepat pada waktu pemberian pakan ikan, LCD berfungsi sebagai media untuk menampilkan pengaturan waktu pakan ikan yang sudah di setel serta waktu menit dan jam sebagai waktu counter.

f. Pemodelan Logika dan Algoritma Agar cara kerja sistem yang dirancang dapat dipahami, maka perlu dibuat pemodelan logika dan algoritma berupa gambar flowchart yang terkandung pada alat pemberi pakan ikan otomatis ini. Berikut adalah flowchartnya :

Gambar 10 Flowchart Rangkaiam

Dari gambar 10 Pertama start kemudian set variabel, cek satuan, lalu dilalukan perbandingan if 1 = m atau if 2 = j, perbandingan ini untuk menetukan apakah RTC menentukan jadwal pakan melalui menit atau jam, dari perbandingan ini mempunyai dua pilihan yaitu pilihan pertama dan yang kedua, pilihan pertama yaitu pernyataan ya dan pilihan dua yaitu pernyataan tidak. Dari pernyataan ini berproses satuan = 1 jika terpenuhi maka Vm = m kemudian melakukan proses perulangan ketika sudah terbaca satuan waktunya dan mengulang waktu pakan selama 60 menit pada satuan menit. Pilihan satuan = 2 yaitu pernyataan tidak yang berarti menyatakan Vm = j, kemudian melakukan proses perulangan ketika sudah terbaca satuan waktunya dan mengulang waktu pakan selama 24 jam pada satuan jam. Dari pernyataan ini langsung melakukan proses menjalankan relay dan alat pakan akan berfungsi pada Turn On Relay dan disini akan terjadi pengulangan program jika tidak maka langkah selanjutnya stop.

Tabel 1 Pengujian ketepatan waktu alat

No Pengujian

Waktu Alat Waktu Sesunggu

h nya

Waktu Selisih

1

Pengujian 1 00:03:00 00:03:00 00:00:00 Pengujian 2 00:05:00 00:05:00 00:00:00 Pengujian 3 00:10:00 00:10:00 00:00:00 Pengujian 4 00:15:00 00:15:00 00:00:00 Pengujian 5 00:20:00 00:20:00 00:00:00

2

Pengujian 6 00:03:00 00:03:00 00:00:00 Pengujian 7 00:05:00 00:05:00 00:00:00 Pengujian 8 00:10:00 00:10:00 00:00:00 Pengujian 9 00:15:00 00:15:00 00:00:00 Pengujian 10 00:20:00 00:20:00 00:00:00

Tabel 2 Pengujian pemberian pakan ikan koi

Dari pengujian 1 sampe 5 yang dapat dilihat pada tabel diatas terjadi perbedaan takaran pakan yang keluar, yang mana pada pengujian 1 dengan berat ikan 400 gram dan pemberian pakan yang harus di berikan 20

(6)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 53

gram selama 10 detik motor dc menyala mendapatkan pengeluaran pakan ikan seberat 20 gram, pada pengujian 2 dengan berat ikan 400 gram dan pemberian pakan yang harus di berikan 20 gram selama 10 detik motor dc menyala mendapatkan pengeluaran pakan ikan seberat 22 gram, pada pengujian 3 dengan berat ikan 400 gram dan pemberian pakan yang harus di berikan 20 gram selama 10 detik motor dc menyala mendapatkan pengeluaran pakan ikan seberat 20 gram, pada pengujian 4 dengan berat ikan 400 gram dan pemberian pakan yang harus di berikan 20 gram selama 10 detik motor dc menyala mendapatkan pengeluaran pakan ikan seberat 21 gram, dan pada pengujian 5 dengan berat ikan 400 gram dan pemberian pakan yang harus di berikan 20 gram selama 10 detik motor dc menyala mendapatkan pengeluaran pakan ikan seberat 20 gram. Dapat kita simpulkan bahwa pengeluaran pakan pada tempat pakan ikan ini mendapat rata-rata pengeluaran pakan seberat 20.6 gram.

g. Cara Menggunakan Alat dan Program Pada bagian ini akan dijelaskan petunjuk cara menggunakan dan mengoperasikan alat yang telah dirancang.

Gambar. 11 Alat Keseluruhan

Gambar12 Komponen yang digunakan Dari gambar 12 diatas merupakan kumpulan alat yang digunakan untuk menjalankan prototype alat pemberi makan ikan air tawar otomatis :

1. Arduino uno untuk mengatur keseluruhan alat yang digunakan.

2. LCD untuk memperlihatkan pengaturan jadwal pakan yang akan diatur berupa tampilan.

3. RTC (Real Time Clock) disini adalah sebagai alat elektronik berupa chip yang dapat menghitung waktu (mulai detik

hingga tahun) dengan akurat dan menjaga/menyimpan data waktu tersebut secara real time. Tampilan waktu yang ada di LCD adalah bentuk penyimpanan dari RTC ini.

4. Tombol button dan potensio fungsinya disini untuk mengatur jadwal waktu pemberian pakan ikan secara otomatis, pengaturan jadwal pakan ikan ini dilakukan dengan cara menekan tombol button dan putar potensio lalu akan tampil di layar LCD cara mengunakannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 13 Jika potensio di putar kekanan Pada gambar 13 bisa dilihat jika tombol button ditekan dan potensio diputar ke kanan maka salah satu angka pada tampilan LCD akan bertambah sesuai dengan waktu yang kita inginkan

Gambar 14 Jika potensio di putar kekiri Bisa dilihat pada gambar 14 jika tombol button dan potensio diputar ke kiri maka salah satu angka pada tampilan LCD akan berkurang sesuai dengan waktu yang kita inginkan.

5. Module Relay untuk menghantarkan arus listrik ke motor dc agar arus listrik stabil.

Lalu dari motor dc ini untuk mengeluarkan pakan ikan pada tempat yang telah disediakan. Di perlukan arus listrik dari luar melalui adaptor agar motor dc mendapatkan arus yang lebih besar supaya putaran motor dc itu lebih cepat dan pengeluaran pakan ikan akan lebih banyak sesuai yang dibutuhkan. Berikut adalah gambar bagaimana cara penggunaanya dan hasil pengeluaran pakan ikannya, ada pada gambar dibawah ini.

(7)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 54

Gambar 15 Jalannya alat pakan ikan Langkah pertama dalam penggunaan alat ini ialah, hubungkan arduino ke laptop untuk meghidupkan alat yang telah dirancang, karena pada perancangan alat prototype alat pemberi makan ikan air tawar otomatis ini membutuhkan tegangan untuk bisa beroprasi, untuk menghubungkan arduino uno R3 ke laptop menggunakan kabel USB yang bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 16 Proses menghubungkan arduino ke laptop

Pada gambar 16 ialah proses menghubungkan arduino uno R3 ke laptop setelah menghubungkan arduino uno R3 maka semua alat yang terhubung dengan arduino bisa diguna kan seperti LCD, tombol button, potensiometer, relay module dan motor dc.

Bisa dilihat pada gambar dibawah ini

KESIMPULAN

Gambar 17 Alat yang sudah bisa dijalankan Bisa dilihat pada gambar 17 dimana lampu dari arduino uno R3 sudah menyala untuk menandakan alat sudah bisa digunakan begitu juga pada tampilan LCD yang dimana terdapat waktu counter dan pengaturan waktu pakan akan menyala.

Langkah selanjutnya yaitu mengatur waktu/jadwal pakan ikan sesuai yang kita inginkan

Gambar 18 Alat yang sudah bisa dioperasikan Pada gambar 18 alat sudah bisa dioprasikan bisa dilihat pada gambar diatas ketika waktu pakan sudah diatur dengan cara tekan dan tahan tombol button lalu putar potensiometer untuk mengatur waktu pemberian pakan ikan sesuai waktu yang kita inginkan. Pada layar LCD terdapat tampilan waktu counter dan pengaturan jadwal pakan.

Dan ketika waktu pada tampilan LCD sudah menunjukkan waktu pakan akan di berikan, maka relay module akan menerima signal dari arduino dan menghantarkan arus listrik ke motor dc. Motor dc akan menyala sesuai dengan keinginan dan takaran yang diatur sebelumnya. ketika habis waktu pakan yang di berikan, maka motor dc akan otomatis mati.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Dapat mengatur jadwal pakan ikan sesuai yang kita ingin kan atau sesuai porsi ikan tersebut.

2. Untuk kerja dari “Alat Pemberi Makan Ikan Air Tawar Otomatis Menggunakan Mikrokontroler ATmega328” telah menunjukkan hasil yang sesuai dengan perencanaan yaitu alat dapat memberikan pakan ikan secara otomatis pada waktu yang telah ditentukan. Rata-rata berat pakan yang dikeluarkan yaitu sebesar 0,43 gram pada waktu hidup motor dc 2 detik.

3. Dapat menghemat waktu didalam memberikan pakan ikan.

4. Dengan adanya alat pemberi makan ikan otomatis ini dapat membantu dan memudahkan pemelihara ikan dalam memberikan pakan ikan.

(8)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 55

6. REFERENSI

abdullah, & Masthura. (2018). Sistem Pemberian Nutrisi Dan Penyiraman Tanaman Otomatis Berdasarkan Real Time Clock Dan Tingkat Kelembaban Tanah Berbasis Mikrokontroler Atmega32. 2(2), 34.

Arifin, J., Zulita, L. N., & Hermawansyah.

(2016). Perancangan Murottal Otomatis Menggunakan Mikrokontroller Arduino Mega 2560. Jurnal Media Infotama, 12(1), 91.

Kurniawan, R. (2018). Perancangan Alat Monitoring Arus Pada Circuit Breaker Dengan Menggunakan Sensor Acs712 Dan Tampilan Lcd. Jurnal Informatika, Manajemen Dan Komputer, 10(1), 12–

17. Retrieved from

http://www.ejournal.stmikdumai.ac.id/in dex.php/path/article/view/55

Marniati, Y. (2016). Alat pengendali perangkat elektronika dengan banyak fungsi menggunakan sms. Jurnal Teknik Elektro ITP, 5(2252).

Prayudha, J., Nofriansyah, D., & Ikhsan, M.

(2014). Otomatisasi pendeteksi jarak aman dan intensitas cahaya dalam menonton televisi dengan metode perbandingan diagonal layar berbasis mikrokontroler atmega 8535. Saintikom, 13(3), 171–184. https://doi.org/ISSN : 1978-6603

Ratumurun, S. (2015). Sistem Informasi Akuntansi Permintaan Barang Dari Gudang Pada Pt. Mauwasa Sejahtera Ambon. Jurnal Ekonomi, 9(1), 60–61.

Ridarmin, & Pandu Pertiwi, Z. (2018).

Prototype Penyiram Tanaman Hias Dengan Soil Moisture Sensor Berbasis Arduino. Jurnal Informatika, Manajemen Dan Komputer, 10(1), 7–11.

Retrieved from

http://www.ejournal.stmikdumai.ac.id/in dex.php/path/article/view/54

Rosmanila, Radillah, T., & Sofiyan, A. (2018).

PROTOTYPE LEMARI PENGERING PAKAIAN OTOMATIS. 10(1), 32–38.

Sokop, J. S., Mamahit, D. J., & Sompie, S. R.

U. A. (2016). Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. E-Journal Teknik Elektro

Dan Komputer, 5 (3) , 17. Retrieved from

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/el ekdankom/article/view/11999

Sunandar, E., Tiara, K., & Daud, M. (2015).

System Lock and Controlling Class Room Dengan Interface Android Berbasis Arduino Uno. System Lock and Controlling Class Room Dengan Interface Android Berbasis Arduino Uno, 9(2), 157–167. Retrieved from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cc it/article/view/181%0A

Gambar

Gambar 2. RTC DS1307
Gambar 6 Perancangan Arduino ke Potensio  Dari gambar 6 dapat dijelaskan sebagai  berikut  :  Pada  perancangan  prototype  pemberi  makan  ikan  otomatis  ini,  potensio  ini  sebagai  penginput  satuan  untuk  menyalakan  Alat  Pakan Ikan Otomatis
Gambar 9 Perancangan Arduino ke Potensio  Bagian  Input  dari  Block  Diagram  pada  gambar  9  tersebut  adalah  push  button  sebagai  indikator  atau  mengganti  mode  pengaturan  timer  yang  di  tekan,  dan  potensio  yang  berfungsi  sebagai  alat  u
Gambar 12  Komponen yang digunakan  Dari  gambar  12  diatas  merupakan  kumpulan  alat  yang  digunakan  untuk  menjalankan  prototype  alat  pemberi  makan  ikan air tawar otomatis :
+2

Referensi

Dokumen terkait

BPRS Artha Mas Abadi adalah penyaluran pembiayaan, yakni kegiatan pengelolaan dana baik yang bersumber dari modal maupun yang dihimpun dari masyarakat dalam

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi cemaran Salmonella yang terdapat pada daging ayam yang di jual di Pasar Tradisional, Supermarket dan RPA,

Siswa dapat lebih mudah untuk belajar menjadi individu yang asertif dengan adanya keterbukaan dan sikap saling percaya yang terjalin dalam keluarga. Siswa yang memiliki

Metode PCR berdasarkan pada sekuen pelacak gen-gen tdh dan trh juga telah digunakan dalam pengujian non isotopik pada piringan mikrotiter yang dapat dibaca secara

Selanjutnya, untuk melihat daftar pengguna pada sistem pengolahan data alumni SMKN3 admin dapat melihat pada form Pengguna, Daftar Pengguna pada menu from admin di

Pada Agustus, pengadilan militer Jayapura menghukum tiga tentara dari batalyon yang sama di mana mereka menembak dan membunuh Pendeta Kinderman Gire yang dituduh “separatis”..

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ketiga peternak tersebut terjadi perbandingan pendapatan sesudah dan sebelum kredit (> 0) yaitu usaha bina bersama terjadi

Uji statistik yang digunakan adalah paired t test dan independent t test.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keseimpulan sebagai berikut (1) ada pengaruh