• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUATAN MANAJEMEN PERGURUAN TINGGI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGUATAN MANAJEMEN PERGURUAN TINGGI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN MANAJEMEN

PERGURUAN TINGGI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Oleh :

Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum.

Inspektur Jenderal Kemenristekdikti

12 OKTOBER 2015

Disampaikan Dalam Rapat Koordinasi

Pimpinan Yayasan dan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah VI

1

(2)

PEKERJAAN:

DOSEN S1,S2,S3 UNS dan Inspektur Jenderal Kemenristekdikti

Instruktur brevet, Konsultan DPRD Ngawi- Jatim, DPRD Karang Anyar- Jateng, DPRD Surakarta, DPRD Balikpapan,

Konsultas IAPI, Konsultan Pemda Ngawi, Pemda Magetan Jatim, Pemkot Gorontalo, saksi ahli di beberapa Pengadilan, dll

DOSEN PASCASARJANA DI MM FE UNS, STIH IBLAM Jakarta, Univ Djuanda Bogor, Univ Swadaya Gunung Jati Cirebon, Univ Batik Solo,

MM STIE AUB Surakarta, Unibraw Malang (disertasi) dll

Nama : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH. M.Hum Tempat Tgl lahir : Magelang, 8 Nopember 1962

Tempat tinggal : Jl. Manunggal 1/43 Solo – Jateng

Pendidikan : S1 FH UNS, S2 PPS. Undip, S3 Undip Status : berkeluarga, 1 istri, 3 anak

Hp : 08122601681

Email : [email protected]

Web : www.jamalwiwoho.com

(3)

Indonesia termasuk salah satu negara dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) yang akan bergulir mulai

akhir tahun 2015 ini.

3

Pembentukan MEA berawal dari kesepakatan para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada Desember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kesepakatan ini bertujuan meningkatkan daya saing ASEAN serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing.

Modal asing dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan warga ASEAN.

Saat itu, ASEAN meluncurkan inisiatif pembentukan integrasi kawasan ASEAN atau komunitas masyarakat ASEAN melalui ASEAN Vision 2020 saat berlangsungnya ASEAN Second Informal Summit. Inisiatif ini kemudian diwujudkan dalam bentuk roadmap jangka panjang yang bernama Hanoi Plan of Action yang disepakati pada 1998.

(4)

Tujuan dibentuknya MEA untuk meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, serta

diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara ASEAN

Gambaran karakteristik utama MEA adalah pasar tunggal dan basis produksi; kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi; kawasan dengan pembangunan ekonomi yang adil;

dan kawasan yang terintegrasi ke dalam ekonomi global.

Dampak MEA adalah terciptanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja.

Konsekuensi MEA yakni dampak aliran bebas barang bagi

negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak

arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil,

dan dampak arus bebas modal.

(5)

5

(6)

1

• Mutu pendidikan tenaga kerja masih rendah, di mana hingga Febuari 2014 jumlah pekerja berpendidikan SMP atau dibawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen dari total 118 juta pekerja di Indonesia.

2

• Ketersediaan dan kualitas infrastuktur masih kurang sehingga mempengaruhi kelancaran arus barang dan jasa. Menurut Global Competitiveness Index (GCI) 2014, kualitas infrastruktur kita masih tertinggal dibandingkan negara Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand.

3

• Sektor industri yang rapuh karena ketergantungan impor bahan baku dan setengah jadi.

4

• Keterbatasan pasokan energi. Kelima, lemahnya Indonesia menghadapi serbuan impor, dan sekarang produk impor Tiongkok sudah membanjiri Indonesia. Apabila hambatan-hambatan tadi tidak diatasi maka dikhawatirkan MEA justru akan menjadi ancaman bagi Indonesia.

(7)

7

(8)

KEBIJAKAN PEMERINTAH

• Meningkatkan standar mutu pendidikan salah satunya dengan menguatkan aktor pendidikan, yaitu guru, dan orang tua. Menurutnya kepemimpinan kepala sekolah menjadi kunci tumbuhnya ekosistem pendidikan yang baik. Guru juga perlu dilatih dengan metode yang tepat, yaitu mengubah pola pikir guru.

Mendikbud Anies Baswedan

• Memaparkan strategi Kementrian Perindustrian menghadapi MEA yaitu dengan strategi ofensif dan defensif. Strategi ofensif yang dimaksud meliputi penyiapan produk-produk unggulan. Dari pemetaan Kemenperin, produk unggulan dimaksud adalah industri agro seperti kakao, karet, minyak sawit, tekstil dan produk tekstil, alas kaki kulit, mebel, makanan dan minimum, pupuk dan petrokimia, otomotif, mesin dan peralatan, serta produk logam, besi, dan baja. Adapun strategi defensive dilakukan melalui penyusunan Standar Nasional Indonesia untuk produk-produk manufaktur.

Menteri Perindustrian Saleh Husin

• Pendidikan tinggi diharapkan mampu menciptakan lulusan yang memenuhi pasar siap kerja, penelitian di PT diarahkan pada tidak hanya pada laporan semata-mata tapi pada upaya “menjual” hasil penelitian PT pada dunia usaha dan dunia industri yang tepat guna disamping untuk merelalisasikan hilirisasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.

M. NASIR MENTERI RISET , TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

(9)

9

KEBIJAKAN PEMERINTAH

Memperkuat produk UKM dengan membina melalui kemasan, sertifikasi halal, pendaftaran merek, dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri

Memfasilitasi pelaku UKM dalam pameran berskala internasional.

Melalui fasilitas itu, Kementerian Perdagangan

berharap, produk serta merek yang dibangun oleh

pelaku UKM di Indonesia dapat dikenal secara global

(10)

KEMRISTEKDIKTI

PERPRES NOMOR 13 TAHUN 2015

KEMRISTEKDIKTI:

Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan

negara

PERPRES NO. 13 TAHUN 2015

UUD 45: sebagian

fungsi pendidikan dengan -/- 20%

dari APBN dan mencerdaskan kehidupan bangsa

150 satker

120.000 orang pegawai

Rp41,507 T APBN P Rp92,478 T Aset

Mengendalikan

Penerimaan dan penggabungan

P3D Ristek dengan Dikti

(11)

Rp. 1.994,89 T

Belanja Negara APBNP 2015

Rp.406,70 T

Anggaran Pendidikan (20.39%)

Belanja Pemerintah Pusat

152.451, 7

1. Kementerian Ristek dan

Dikti 41.507,7

2. Kementerian Dikbud 53.278,5 3. Kementerian Agama 48.662,0

4. K/L lainnya 9.003,4

Belanja Transfer Daerah 254.252,3

1. Anggaran Pendidikan dalam DBH 1,337.7

2. DAK Pendidikan 10,041.3

3. Anggaran Pendidikan dalam DAU 134,970.3 4. Dana Tambahan Penghasilan Guru

PNSD 1,096.0

5. Tunjangan Profesi Guru 70,252.7 6. Anggaran Pendidikan dalam OTSUS 4,234.7

7. Dana Insentif Daerah 1,664.5

8. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 31,298.3

(62,5%)

(37,5%)

(Rp. Milyar) (Rp. Milyar)

11

(12)

PAGU ANGGARAN TAHUN 2016

Rp. 975.881.712.000,-

 Untuk Pelayanan Umum

 Untuk Pendidikan

Rp.37.022.096.900.000,-

KEMRISTEKDIKTI 2016 RP. 37.987.978.612.000,-

 Penerimaan

 Belanja

 Defisit

Rp. 1. 898 T

Rp. 2. 121 T

Rp. 273,2 T

(13)

13

Lingkup Paradigma Paradigma Baru

Fungsi Watchdog

Mengungkap temuan Mengganggu obyek Reaktif

konsultas & katalisator, Watchdog, Memecah masalah

Membantu klien Proaktif

Sifat/Rekomendasi Post Audit Korektif

Pre Audit& Post

Korektif, Preventif, prediktif Pendekatan Subyek-Obyek

Win-Lose

Subyek-Subyek (partnership) Win-win

Organisasi Memenuhi ketentuan Alat/Tools Manajemen Pusat unggulan

Indikator Kinerja Jumlah Temuan Jumlah bantuan/manfaat Pencapaian Good Govermance

PERGESERAN PENGAWASAN INTERNAL

(14)

118

38 35

11

5 14

Audit Universe

PTN

Unit Utama

Program Nasional Kegiatan Mandatori Satker non PTN Kopertis

 Dari data lingkup audit tersebut, disusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan menggunakan pendekatan Audit Berbasis Risiko

 Hibah dan PHLN termasuk dalam data Program Nasional yang menjadi salah satu lingkup pengawasan Itjen Kemristekdikti

(15)

STRATEGI PENGAWASAN ITJEN KEMRISTEKDIKTI

3. Mengoptimalkan Kapasitas Inspektorat Jenderal:

a. Mengoptimalkan peran dan layanan Inspektorat Jenderal audit kinerja, pemberian peringatan dini, dan konsultasi.

b. Mengoptimalkan manajemen sumber daya manusia Inspektorat Jenderal dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.

c. Menerapkan praktik-praktik pemeriksaan intern yang profesional.

d. Meningkatkan akuntabilitas dan manajemen kinerja Inspektorat Jenderal secara baik.

e. Membangun hubungan dan budaya organisasi yang baik dengan pihak- pihak lain yang terkait.

f. Menerapkan struktur tata kelola yang baik.

4. Mengoptimalkan Kapasitas dan Peran Satuan Pengawas Intern (SPI) PTN:

a. Meningkatkan peran dan fungsi SPI sebagai pengawal PTN b. Mengupayakan penegasan struktur organisasi SPI PTN

c. Meningkatkan kapabilitas SDM SPI PTN

1. Membangun komitmen seluruh jajaran Kemristekdikti, mulai dari pimpinan sampai staf terbawah.

2. Membangun sinergitas dengan pihak-pihak terkait (BPKP, Auditi, dan pihak ekternal lainnya)

15

(16)

KEBIJAKAN PELAKSANAAN TUGAS ITJEN KEMRISTEKDIKTI

TUGAS DAN FUNGSI KEMENRISTEK DAN DIKTI

Mencegah dan melindungi sesuatu

Dari ketidaknyamanan dan kehancuran

Mencegah

Mengarahkan Menghentikan PENGAWALAN TUGAS ITJEN:

Menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kemristek dan

Dikti

PERPRES NO. 13 TAHUN 2015

KEGIATAN 1. AUDIT

2. REVIU 3. EVALUASI

4. PEMANTAUAN

5. PENGAWASAN LAINNYA

Mendorong

PERAN DAN POSISI ITJEN 1. PEMBERI PERINGATAN

DINI

2. KATALISATOR

3. KONSULTAN

(17)

(1) Pengendalian internal perjalanan dinas, seperti kelemahan penyusunan SOP, TOR dan RAB, pengawasan penerbitan surat tugas, pengawasan pertanggung jawaban

pelaksanaan perjalanan dinas.

(2) Aturan internal yang mengatur narasumber FGD, rapat koordinasi.

(3) Kejelasan output untuk membedakan narasumber dan peserta.

(4) Koordinator Kegiatan seringkali tdk mencatat dan membukukan pengelolaan dana yang diterimanya

(5) Belum adanya SOP baku mengenai mekanisme pembayaran UP dan TUP.

(6) SOP pengadaan barang

(7) Up dating inventarisasi aset

(8) Lemahnya catatan pendistribusian barang habis pakai (9) Dokumentasi dan pelaporan kegiatan

TEMUAN SPI

17

(18)

(1) Perjalanan Dinas

a. tidak melakukan perjalanan dinas

b. tidak menerima lumpsum sesuai standard biaya c. tandatangan tidak sesuai

d. pejabat penandatangan lembar SPPD tidak sesuai

e. pelaksana perjalanan dinas melakukan absensi di kantor f. tidak ada surat penugasan

g. salah penjumlahan sehingga terdapat lebih bayar h. pelaksana perjalanan dinas tidak jelas lembaganya (2) Pengadaan Barang

a. tidak diketahui berapa unit barang yg diadakan dan berapa harga per unit barang

b. kelebihan pembayaran atas pelaksanaan kegiatan yg dilaksanakan oleh EO c. pengadaan tidak didukung bukti yg sah

d. pengadaan tidak didukung dokumen penawaran e. pengadaan tidak ada bukti penerimaan barang (3) Pembayaran Narasumber

a. tandatangan berbeda; di daftar hadir, form honor dan lembar pertanggung jawaban

b. narasumber tidak jelas instansinya

c. ketidaksesuaian jumlah narasumber dan peserta rapat

TEMUAN KEPATUHAN

(19)

19

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Mantan Menteri Agama

Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga

Jangan Sampai Seperti ini !!!

PERAN ITJEN KEMRISTEKDIKTI

(20)

Referensi

Dokumen terkait

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Bidang Pendidikan Non Formal membawahi dan dibantu oleh Seksi

(2) Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud ayat (1) dibentuk oleh Pemerintah desa berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat, bersama tokoh-tokoh masyarakat, Lembaga

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi terlibat atau observasi partisipasi (participant observation) , dengan peneliti seolab-olab menjadi ol'Bl18 dalam atau

digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah dengan cara mengumpulkan data dengan instrumen yang telah dijelaskan dalam instrumen pengumpulan data, yang

040S PENGARUH PENGGUNAAN WIRE ROPE SEBAGAI PERKUATAN LENTUR TERHADAP KEKUATAN DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG. TAMPANG T

Formulir Pembelian Unit Penyertaan PANIN DANA BERSAMA beserta bukti pembayaran dan fotokopi bukti jati diri yang diterima secara lengkap disetujui (in complete

Produktivitas kedelai pada budidaya organik dengan pupuk kandang memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan budidaya konvensional dan organik tanpa pupuk, yang

Perolehan skor pernyataan kesatu yang kontras dengan kemampaun termokimianya dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Tidak semua materi termokimia dapat