UJIHIPOTESIS
•UJI RATAAN
•UJIVARIANSI
MA 2181 Analisis Data Utriweni Mukhaiyar Oktober 2010
© 2008 by UM
PENGERTIAN
Hipotesis adalah suatu anggapan yang mungkin benar atau tidak mengenai satu populasi atau lebih yang perlu diuji kebenarannya
© 2008 by UM
2 1. Hipotesis nol (H0) ; pernyataan yang mengandung
tanda kesamaan (=, ≤ , atau ≥)
2. Hipotesis tandingan (H1) ; tandingan hipotesis H0, mengandung tanda , >, atau <.
Dalam statistika, hipotesis yang akan diuji dibedakan menjadi:
GALAT(ERROR)
H0benar H0salah H0ditolak P(menolak H0| H0benar)
= galat tipe I = α keputusan benar
3
H0tidak
ditolak keputusan benar P(tidak menolak H0| H0
salah)
= galat tipe II = β
yang dimanfaatkan dalam pokok bahasan ini
© 2008 by UM
© 2008 by UM
S KEMA U MUM U JI H IPOTESIS
Hipotesis Statistik
H0
H1
•Hipotesis yang ingin diuji
•Memuat suatu kesamaan (=, ≤ atau ≥)
•Dapat berupa - hasil penelitian sebelumnya - informasi dari buku atau - hasil percobaan orang lain
•Hipotesis yang ingin dibuktikan
•Disebut juga hipotesis alternatif
•Memuat suatu perbedaan (≠, > atau <)
???
4
p ( )
Keputusan H0ditolak H0tidak ditolak
H1benar
Kesimpulan Kesimpulan
Tidak cukup bukti untuk menolak H0
Kesalahan
Tipe I Menolak H0padahal
H0benar P(tipe I) = α
= tingkat signifikansi
Tipe II Menerima H0padahal
H0salah P(tipe I) = β mungkin terjadi
© 2008 by UM
© 2008 by UM
S TATISTIK U JI DAN T ITIK K RITIS
Statistik uji digunakan untuk menguji hipotesis statistik yang telah dirumuskan. Notasinya berpadanan dengan jenis distribusi yang digunakan.
Titik kritis membatasi daerah penolakan dan penerimaan H00. Diperoleh dari tabel statistik yang bersangkutan.p y g g
H0ditolak jika nilai statistik uji jatuh di daerah kritis.
© 2008 by UM
5 1 -
daerah kritis = /2
titik kritis
daerah penerimaan H0
titik kritis
0
titik kritis 1 -
daerah penerimaan H0
daerah kritis daerah
kritis = /2
diperoleh dari tabel statistik
UJIRATAANSATUPOPULASI
1. H
0: =
0vs H
1:
02 H
0: =
0vs H
1: >
0uji dua arah
2. H
0:
0vs H
1: >
03. H
0: =
0vs H
1: <
06
© 2008 by UM
0adalah suatu konstanta yang diketahui
uji satu arah
S TATISTIK U JI UNTUK R ATAAN
S ATU P OPULASI
1. Kasus σ2diketahui
0 X
Z
~ N(0 1) Tabel Z ( l b k )
© 2008 by UM
7
/
Z n
0
/
X
T s n
2.
2. Kasus Kasus σσ
22tidak tidak diketahui diketahui
N(0,1)~ t(n-1)
Tabel Z (normal baku)
Tabel t
D
AERAHK
RITISU
JIR
ATAANS
ATUP
OPULASIσ2diketahui σ2tidak diketahui Statistik
Statistik ujiuji :: ZZ TT
H0 : = 0vs H1 : 0 Z < - Zα/2 atau Z > Zα/2 T < - Tα/2 atau T > Tα/2 H0 : 0vs H1 : 0 Z Zα/2 atau Z Zα/2 α/2 atau α/2 H0 : = 0vs H1 : > 0 Z > Zα T > Tα
H0 : = 0vs H1 : < 0 Z < - Zα T < - Tα
8
© 2008 by UM
titik kritis dengan derajat kebebasan n - 1
UJIRATAANDUAPOPULASI
1. H0 : 1- 2 = 0vs H1 : 1- 20 2. H0 : 1- 2 = 0vs H1 : 1- 2> 0 3 H : - = vs H : - <
uji dua arah
3. H0 : 1- 2 = 0 vs H1 : 1- 2< 0
9
© 2008 by UM
0adalah suatu konstanta yang diketahui
uji satu arah
S TATISTIK U JI UNTUK R ATAAN
D UA P OPULASI
1. Kasus σ12dan σ22diketahui
2 K 2d 2tid k dik t h i d 2≠ 2
1 2
0H 2 2
1 2
1 2
X X μ
Z = σ σ
n n
10
2. Kasus σ12dan σ22tidak diketahui dan σ12≠ σ22
1 2
0H 2 2
1 2
1 2
X X μ
T = S S
n n
3. Kasus σ12dan σ22tidak diketahui dan σ12= σ22
1 2
0 Hp
1 2
X X μ
T = S 1 1
n n
dengan 2p 1 12 2 22
1 2
(n 1)S (n 1)S
S = n n 2
© 2008 by UM
© 2008 by UM
D
AERAHK
RITISU
JIR
ATAAND
UAP
OPULASIσ12, σ22
diketahui σ12, σ22tidak diketahui
Statistik uji : Z T
σ12= σ22 σ12≠ σ22
2
11
© 2008 by UM
Derajat
Kebebasan n1+ n2- 2
H0 : 1-2 = 0vs
H1 : 1-2 0 Z < - Zα/2 atau Z > Zα/2
T < - Tα/2 atau T > Tα/2
T < - Tα/2 atau T > Tα/2
H0 : 1-2 = 0vs
H1 : 1-2>0 Z > Zα T > Tα T > Tα H0 : 1-2 = 0 vs
H1 : 1-2<0 Z < - Zα T < - Tα T < - Tα
2 22
1 2
1 2
2 2
2 2
1 2
1 1 2 2
S S n n v =
S S
1 1
(n 1) n (n 1) n
U
JI UNTUKR
ATAANB
ERPASANGAN1. H
0:
d=
0vs H
1:
d
02. H
0:
d=
0vs H
1:
d>
03 H H
Statistik uji menyerupai statistik untuk kasus satu populasi dengan variansi tidak diketahui.
© 2008 by UM
12 0;
d/ T =D μ
S n
3. H
0:
d=
0vs H
1:
d<
0CONTOH1
Berdasarkan 100 laporan kematian di AS yang diambil secara acak, diperoleh bahwa rata-rata usia saat meninggal adalah 71.8 tahun dengan simpangan baku 8.9 tahun. Hal ini memberikan
dugaan bahwa rata-rata usia meninggal di AS dugaan bahwa rata rata usia meninggal di AS lebih dari 70 tahun.
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam pernyataan hipotesis statistik
b. Untuk tingkat signifikansi 5% , benarkah dugaan tersebut?
13
© 2008 by UM
SOLUSI Diketahui Ditanya:
a. Hipotesis statistik b Kesimpulan uji hipotesis
X 71.8, s 8.9,
0 70,
0, 05
b. Kesimpulan uji hipotesis Jawab:
Parameter yang akan diuji : μ a. Rumusan hipotesis:
H0: μ = 70
H1: μ > 70 14
© 2008 by UM
b. α = 5%=0.05, maka titik kritis t0.05,(99)= 1.66 x 0 71,8 70
t 2, 02
s 8,9
n 100
K t > t k t b d d d h Karena t > t0.05,(99), maka t berada pada daerah penolakan sehingga keputusannya H0ditolak.
Jadi dugaan tersebut benar bahwa rata-rata usia meninggal di AS lebih dari 70 tahun.
© 2008 by UM
15
CONTOH2
Suatu percobaan dilakukan untuk membandingkan keausan yang diakibatkan oleh gosokan, dari dua bahan yang dilapisi. Dua belas potong bahan 1 diuji dengan memasukan tiap potong bahan ke dalam mesin pengukur aus. Sepuluh potong bahan 2 diuji dengan cara yang sama. Dalam tiap hal, diamati dalamnya
k S l b h 1 b ik t t k
keausan. Sampel bahan 1 memberikan rata-rata keausan (sesudah disandi) sebanyak 85 satuan dengan simpangan baku sampel 4, sedangkan sampel bahan 2 memberikan rata-rata keausan sebanyak 81 dengan simpangan baku sampel 5.
Dapatkah disimpulkan, pada taraf keberartian 5%, bahwa rata- rata keausan bahan 1 melampaui rata-rata keausan bahan 2 lebih dari dua satuan? Anggaplah kedua populasi berdistribusi hampir normal dengan variansi yang sama.
16
© 2008 by UM
SOLUSI
Misalkan μ1dan μ2masing-masing menyatakan rata-rata populasi bahan 1 dan populasi bahan 2.
Variansi populasi kedua bahan tidak diketahui, yang diketahui adalah variansi sampel.
Diasumsikan variansi populasi kedua bahan adalah sama. Rumusan hipotesis yang diuji adalah:
H0 : μ1 - μ2 = 2 H1: μ1 - μ2 > 2
17
© 2008 by UM
Tingkat keberartian, α = 0.05
1 1 1
2 2 2
x 85, s 4, n = 12 x =81, s =5, n =10
Kita gunakan statistik uji untuk variansi kedua populasi tak diketahui tapi dianggap sama, yaitu
1 2 0 H
x x μ
t =
© 2008 by UM
18 H
p
1 2
1 1
S nn dengan
2 2
1 1 2 2
p
1 2
(n 1)S (n 1)S (11)(16) (9)(25)
S = 4.478
n n 2 12 10 2
Maka diperoleh
1 2 0 H
p
1 2
x x μ (85 81) 2
t = 1.04
1 1 4.478 (1/12) (1/10)
S n n
Statistik uji t berdistribusi t-student dengan derajat kebebasan n1+n2-2 = 12 +10 - 2= 20, sehingga titik kritisnya adalah t0.05,20 = 1.725.
Karena t < 1 725 maka H tidak ditolak Karena t < 1.725, maka H0tidak ditolak.
Tidak dapat disimpulkan bahwa rata-rata keausan bahan 1 melampaui rata-rata keausan bahan 2 lebih dari 2 satuan.
© 2008 by UM
19
CONTOH3 (DATA BERPASANGAN)
Pada tahun 1976, J.A. Weson memeriksa pengaruh obat succinylcholine terhadap kadar peredaran hormon androgen dalam darah. Sampel darah dari rusa liar yang hidup bebas diambil melalui urat nadi leher segera setelah succinylcholine disuntikkan nadi leher segera setelah succinylcholine disuntikkan pada otot rusa. Rusa kemudian diambil lagi darahnya kira-kira 30 menit setelah suntikan dan kemudian rusa tersebut dilepaskan. Kadar androgen pada waktu ditangkap dan 30 menit kemudian diukur dalam nanogram per ml (ng/ml) untuk 15 rusa. Data terdapat pada tabel berikut 20
© 2008 by UM
N0 Kadar androgen (ng/ml) sesaat setelah disuntik
Kadar androgen (ng/ml) 30 menit setelah
disuntik
Selisih (di)
1 2 3 4 5 6
2.76 5.18 2.68 3.05 4.10 7 05
7.02 3.10 5.44 3.99 5.21 10 26
4.26 -2.08 2.76 0.94 1.11 3 21 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15
7.05 6.60 4.79 7.39 7.30 11.78 3.90 26.00 67.48 17.04
10.26 13.91 18.53 7.91 4.85 11.10
3.74 94.03 94.03 41.70
3.21 7.31 13.74 0.52 -2.45 -0.68 -0.16 68.03 26.55 24.66
21
© 2008 by UM
© 2008 by UM
Anggap populasi androden sesaat setelah suntikan dan 30 menit kemudian berdistribusi normal. Ujilah, pada tingkat keberartian 5%, apakah konsentrasi androgen berubah setelah ditunggu 30 menit.
22
© 2008 by UM
SOLUSI
Ini adalah data berpasangan karena masing- masing unit
percobaan (rusa) memperoleh dua kali pengukuran Misalkan μ1dan μ2masing-masing
menyatakan rata-rata konsentrasi menyatakan rata rata konsentrasi androgen sesaat setelah suntikan dan 30 menit kemudian. Rumusan hipotesis yang diuji adalah
H0 : μ1 = μ2 atau μD = μ1 - μ2 = 0 H1: μ1 ≠ μ2 atau μD = μ1 - μ2 ≠ 0
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah α =
5% = 0.05 23
© 2008 by UM
Rata-rata sampel dan variansi sampel untuk selisih ( di) adalah
d 9.848 dan s d18.474
Statistik uji yang digunakan adalahj y g g
0 d
t = d d s / n
Dalam hal ini
9.848 0
t = 2.06
18.474 / 15
© 2008 by UM
24
Statistik uji t berdistribusi t-student dengan derajat kebebasan n – 1 = 15 – 1 = 14. Pada tingkat keberartian 0.05, H0ditolak jika
t < - t0.025,14 = -2.145 atau t > t0.025,14= 2.145.
Karena nilai t = 2.06, maka nilai t tidak berada pada Karena nilai t 2.06, maka nilai t tidak berada pada daerah penolakan. Dengan demikian, H0tidak ditolak. Kendati demikian, nilai t = 2.06 mendekati nilai t0.025,14= 2.145. Jadi perbedaan rata-rata kadar peredaran androgen tidak bisa diabaikan.
© 2008 by UM
25
UJIHIPOTESISTENTANGVARIANSISATU POPULASI
Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk kasus variansi satu populasi adalah
2 2 2 2
0 0 1 0
1. H : = vs H :
26
© 2008 by UM
2 2 2 2
0 0 1 0
2.H : = vs H :
2 2 2 2
0 0 1 0
3. H : = vs H :
Dengan menyatakan suatu konstanta mengenai variansi yang diketahui
2
0
Statistisk uji yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis di atas adalah :
2 2
2
(n1)S
0
Jika H0benar, maka statistik uji tersebut
berdistribusi chi-square dengan derajat kebebasan n-1
© 2008 by UM
27
Untuk hipotesis , tolak H0 pada tingkat keberartian α jika :
2 2 2 2
0 0 1 0
H : = vs H :
2 2 2 2
1 ,( 1) ,( 1)
2 2
atau
n n
Untuk hipotesis , tolak H0
pada tingkat keberartian α jika
2 2 2 2
0 0 1 0
H : = vs H :
2 2
1,(n1)
Untuk hipotesis , tolak H0
pada tingkat keberartian α jika
2 2 2 2
0 0 1 0
H : = vs H :
2 2
,(n1)
merupakan nilai- nilai dari tabel distribusi chi-square dengan derajat kebebasan n - 1
2 ,( 1) 2
,
n
2
12,( 1)
n ,
2,(n1), dan2,(n1)
© 2008 by UM
28
UJIHIPOTESISTENTANGVARIANSIDUA POPULASI
Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk uji hipotesis mengenai variansi dua populasi adalah
2 2 2 2
0 1 2 1 1 2
1. H : vs H :
29
© 2008 by UM
2 2 2 2
0 1 2 1 1 2
2. H : vs H :
2 2 2 2
0 1 2 1 1 2
3. H : vs H :
Dengan σ12dan σ22masing-masing adalah variansi populasi ke-1 dan variansi populasi ke-2
Statistisk uji yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis di atas adalah
2 1 2 2
F S
S
Jika H0benar, statistik uji tersebut berdistribusi Fisher dengan derajat kebebasan v1 = n1– 1 dan v2= n2 – 2
© 2008 by UM
30
Untuk hipotesis , tolak H0 pada tingkat keberartian α jika :
Untuk hipotesis , tolak H0 pada tingkat keberartian α jika :
2 2 2 2
0 1 2 1 1 2
H : vs H :
12 12
1 ,( , ) ,( , )
2 2
atau
v v v v
Ff Ff
2 2 2 2
0 1 2 1 1 2
H : vs H :
Ff
Untuk hipotesis , tolak H0
pada tingkat keberartian α jika :
12 1 ,( , )v v
Ff
2 2 2 2
0 1 2 1 1 2
H : vs H :
12 ,( , )v v
Ff
12 12 12 12
,( , )v v , 1,( , )v v , / 2,( , )v v , dan 1/ 2,( , )v v
f f f f adalah nilai-nilai dari tabel distribusi Fisher dengan derajat kebebasan v1dan v2
© 2008 by UM
31
CONTOH4
Suatu perusahaan baterai mobil menyatakan bahwa umur baterainya berdistribusi hampir normal dengan simpangan baku 0.9 tahun. Bila sampel acak 10 baterai tersebut menghasilkan simpangan baku 1.2 tahun, apakah anda setuju p g , p j bahwa σ > 0.9 tahun? Gunakan taraf kebartian 5%!
32
© 2008 by UM
SOLUSI H0: σ2= 0.81 H1: σ2> 0.81 α = 0.05
Diketahui simpangan baku sampel, s = 1.2
Statistik uji 2
( 1) (9)(1 44)
© 2008 by UM
33
Titik kritis adalah
Karena , maka H0tidak ditolak. Simpulkan bahwa simpangan baku umur baterai tidak melebihi 0.9
2 2
2 0
( 1) (9)(1.44) 16 0.81
n s
2 2
,n1 0.05,916.919
2 2
0.05,9
CONTOH5
Dalam pengujian keausan kedua bahan di contoh 2, dianggap bahwa kedua variansi yang tidak diketahui sama besarnya. Ujilah anggapan ini!
Gunakan taraf keberartian 0.10.
34
© 2008 by UM
SOLUSI
Misalkan σ12dan σ22adalah variansi populasi dari masing-masing keausan bahan 1 dan bahan 2. rumusan hipotesis yang akan diuji adalah H0: σ12= σ22
H : σ2≠ σ2 H1: σ12≠ σ22
α = 0.10
35
© 2008 by UM
Statistik uji f = s12/ s22 = 16 / 25 = 0.64 H0ditolak dengan tingkat keberartian α jika
12 12
1 ,( , ) ,( , )
2 2
atau
v v v v
f f f f
Dalam hal ini α = 0.10, v1= n1 – 1 = 12 – 1 = 11 , dan v2= n2– 1 = 10 – 1 = 9.
, dan v2 n2 1 10 1 9.
Maka
12 0.95,(11.9) 1 ,( , )
2
0.34
f v v f dan
12 0.05,(11.9) ,( , ) 2
3.11 fv v f
Karena , maka jangan tolak H0.
Simpulkan bahwa tidak cukup kenyataan untuk menyatakan bahwa variansinya berbeda.
1 2 1 2
1 ,( , ) ,( , )
2 2
v v v v
f f f
© 2008 by UM
36
REFERENSI
Devore, J.L. and Peck, R., Statistics – The Exploration and Analysis of Data, USA: Duxbury Press, 1997.
Pasaribu, U.S., 2007, Catatan Kuliah Biostatistika.
Wild, C.J. and Seber, G.A.F., Chance Encounters – A first Course in Data Analysis and Inference USA: John Course in Data Analysis and Inference, USA: John Wiley&Sons,Inc., 2000.
Walpole, Ronald E. Dan Myers, Raymond H., Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, Edisi 4, Bandung:
Penerbit ITB, 1995.
Walpole, Ronald E. et.al., Probability & Statistics for Enginerrs
& Scientists, Eight edition, New Jersey : Pearson Prentice
Hall, 2007. 37
© 2008 by UM