• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN REKTOK INSTITUT TEKNOLOGI GARUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN REKTOK INSTITUT TEKNOLOGI GARUT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEPUTUSAN

REKTOK INSTITUT TEKNOLOGI GARUT

⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯

Nomor: 177/ITG/A.1/A/X/2021

Tentang:

PENILAIAN HASIL BELAJAR INSTITUT TEKNOLOGI GARUT

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI GARUT

Menimbang :

Mengingat :

1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan penyelenggaraan tugas-tugas pokok Institut Teknologi Garut diperlukan aturan-aturan yang menata, mengatur, dan mengelola tentang penilaian hasil belajar;

2. Bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut pada butir (1) di atas, perlu dikeluarkan surat keputusan peraturan tentang penilaian hasil belajar di lingkungan Institut Teknologi Garut.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

5. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Al Musaddadiyah Nomor 204/YAM/Pgr./Kep./VIII/2021 tentang Statuta Institut Teknologi Garut;

6. Keputusan Rektor Institut Teknologi Garut Nomor 118/ITG/A.1/A/IX/2021 tentang Rencana Induk Pengembangan Institut Teknologi Garut Tahun 2021-2030;

7. Keputusan Rektor Institut Teknologi Garut Nomor 139/ITG/A.1/A/IX/2021 tentang Rencana Strategis Institut Teknologi Garut Tahun 2021-2035;

(2)

Memperhatikan :

8. Keputusan Rektor Institut Teknologi Garut Nomor 148/ITG/A.1/A/X/2021 tentang Pedoman Akademik Institut Teknologi Garut.

Keputusan Rapat Senat Institut Teknologi Garut tanggal 14 Oktober 2021.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

Pertama :

Kedua :

Ketiga :

Memberlakukan peraturan tentang penilaian hasil belajar Institut Teknologi Garut sebagaimana termaktub pada lampiran Surat Keputusan ini.

Segala ketentuan yang bertentangan dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

Keputusan ini berlaku mulai sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diubah / diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Garut

Pada tanggal : 15 Oktober 2021 Rektor,

Dr. Hilmi Aulawi, S.T., M.T.

NIDN. 0425127801

(3)

Lampiran Surat Keputusan Rektor Institut Teknologi Garut Nomor: 177/ITG/A.1/A/X/2021

PENILAIAN HASIL BELAJAR SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

Pasal 1

Penilaian Hasil belajar

Penilaian terhadap keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap mata kuliah yang didasarkan pada tiga alternatif acuan penilaian yang dalam pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan sifat masing-masing mata kuliah.

Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu dengan acuan penilaian dengan menentukan batas kelulusan (standarisasi).

Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau dapat disebut dengan Criterion Referenced Evaluation adalah suatu penilaian dengan cara membandingkan sebuah skor yang diperoleh seseorang dengan suatu standar yang sifatnya mutlak yang mengacu pada sebuah kriteria pencapaian tujuan (KPT) yang telah ditetapkan sebelumnya. PAP merupakan suatu cara untuk menentukan kelulusan mahasiswa dengan menggunakan sejumlah patokan. Apabila mahasiswa telah memenuhi kriteria tersebut, maka mahasiswa dinyatakan lulus. Sebaliknya, mahasiswa yang tidak mencapai kriteria, maka mahasiswa dinyatakan belum menguasai pembelajaran yang diharapkan.

Penilaian Acuan Patokan lebih menitikberatkan pada suatu hal yang dapat dilakukan peserta didik serta bukan membandingkan seorang peserta didik dengan teman sekelasnya. Melainkan suatu kriteria atau suatu patokan yang lebih spesifik. Kriteria disini dalam arti kompetensi yang diharapkan dapat tercapai sesudah selesai dalam kegiatan belajar. Pada dasarnya PAP adalah sebuah penilaian yang membandingkan hasil belajar dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini berarti sebelum melakukan penilaian, maka harus terlebih dahulu menetapkan patokan yang akan dipakai untuk membandingkan hasil belajar mahasiswa. Patokan yang sudah disepakati disebut “Tingkat Penguasaan Minimum”. Mahasiswa yang mencapai titik tersebut, maka dinyatakan lulus. Dan sebaliknya, mahasiswa yang tidak mencapai titik tersebut dinyatakan tidak lulus. Yang menjadi hambatan dalam penggunaan PAP adalah sulitnya untuk mencapai patokan yang telah ditentukan.

Pasal 2

Komponen-komponen Penilaian

Panduan umum penilaian prestasi belajar setiap mata kuliah merupakan hasil kumulatif dari komponen sebagai berikut:

(4)

1. Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Ujian Tengah Semester / Mid Tes diberikan satu kali dalam semester dan dilaksanakan pada tengah semester yang berjalan dengan bobot 25% sampai 35 % ;

2. Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Ujian Akhir Semester diberikan satu kali dalam setiap semester dan dilaksanakan pada tiap akhir semester yang sedang berjalan dengan bobot 30% sampai 40%;

3. Nilai Ujian Harian atau sisipan diberikan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu semester dengan bobot 5%;

4. Nilai Tugas Berstruktur (TB) Bobot 10% sampai 25%. Tugas Berstruktur diberikan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu semester;

5. Nilai Kehadiran Kuliah (KK) bobot 10% Nilai kehadiran ditentukan oleh banyaknya kehadiran mahasiswa selama satu semester dari masing-masing mata kuliah. Jumlah kehadiran tidak boleh kurang dari 75% selama satu semester.

Tabel 1

Contoh Perhitungan Komponen Penilaian

Komponen Nilai Bobot Perhitungan Nilai Akhir Ujian Tengah Semester 60 25% 60 x 0,25 15,0 Ujian Akhir Semester 70 50% 70 x 0,150 35,0

Ujian Harian/ Quiz 60 5% 60 x 0,05 3,0

Tugas Berstruktur 60 10% 60 x 0,10 6,0

Kehadiran Kuliah 12/16 10% 12/16 x 10 7,5

100% 66,5

Pasal 3 Nilai Bobot

Teladan hasil akhir suatu mata kuliah dinyatakan dengan nilai bobot sebagai berikut:

Tabel 2

Bobot Hasil Akhir Nilai Suatu Mata Kuliah Nilai Angka Nilai Akhir Bobot

Nilai

80,00 – 100,0 A 4

65,00 – 79,99 B 3

55,00 – 64,99 C 2

45,00 – 54,99 D 1

< 44,99 E 0

(5)

1. Untuk mahasiswa kuliah tertentu yang dianggap sangat menentukan kompetensi profesional seorang ahli, nilai minimum kelulusan adalah C = 2. Yang dimaksud mata kuliah profesional adalah mata kuliah yang termasuk mata kuliah pilihan.

2. Bila seorang mahasiswa belum dapat melengkapi tugas salah satu komponen mata kuliah pada saat yang telah ditentukan, maka dinyatakan T untuk mata kuliah tersebut. Mahasiswa yang bersangkutan masih diberi kesempatan melengkapi komponen tersebut di atas dalam waktu lambat satu bulan. Jika dalam satu bulan komponen tersebut belum juga dilengkapi maka mahasiswa bersangkutan dinyatakan gagal dengan nilai E dalam mata kuliah tersebut.

3. Nilai gagal atau E diberikan kepada mahasiswa apabila oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan berada di bawah penguasaan minimal kader pengetahuan yang telah ditentukan. Nilai E diperhitungkan dalam penentuan Indek Prestasi (IP).

4. Bila seorang mahasiswa mengundurkan diri secara sah untuk suatu mata kuliah, maka mahasiswa tersebut diberi tanda kosong (K), sehingga mata kuliah tersebut tidak turut diperhitungkan dalam menentukan IP pada akhir semester.

Pasal 4

Penilaian Keberhasilan Studi Setiap Semester

Penilaian keberhasilan studi semester dilakukan pada setiap akhir semester, meliputi seluruh mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa semester tersebut menggunakan rumus IP sebagai berikut:

y IP xy

= 

Dimana : IP = Indek Prestasi

x = Nilai ujian mata kuliah

y = Satuan kredit semester (SKS) untuk mata kuliah yang bersangkutan.

Penghitungan IP sampai dua desimal di belakang koma dan digunakan untuk menentukan beban studi yang boleh diambil pada semeter berikutnya.

Tabel 3

Contoh perhitungan Indeks Prestasi (IP)

No Mata Kuliah Jml. (K) Nilai Bobot (N) K.N

1 … 4 B 3 12

2 … 3 C 2 6

3 … 4 B 3 12

4 … 2 B 3 6

(6)

No Mata Kuliah Jml. (K) Nilai Bobot (N) K.N

5 … 5 C 2 10

13 46

Indek Prestasi Kumulatif = K

) KN

( = 2,50

Pasal 5

Penilaian Keberhasilan Studi Setelah 4 semester

Mahasiswa dapat melanjutkan studinya apabila setelah 4 semester dapat mengumpulkan sekurang-kurangnya 30 SKS dan mencapai IP 2,00 untuk mahasiswa yang telah melebihi pencapaian SKS minimal, maka dalam penentuan IP dapat diambil hanya 30 SKS saja dari keseluruhan SKS tersebut. Apabila syarat itu tidak terpenuhi, maka mahasiswa yang bersangkutan dikenakan status percobaan selama 2 semester dengan bimbingan khusus dari dosen pembimbing Akademik serta mendapat peringatan drop out.

Pasal 6

Penilaian Studi Setelah 8 Semester

Mahasiswa dapat melanjutkan penyelesaian studinya atau lebih dan mencapai IP sekurang-kurangnya 2,00. Mahasiswa yang hanya berhasil mengumpulkan 60-74 SKS dengan IP sekurang-kurangnya 2,00, dapat melanjutkan penyelesaian Akademis. Sedangkan yang di bawah itu dinyatakan drop out.

Pasal 7

Pelaksanaan Penilaian Keberhasilan Studi

1. Pelaksanaan penilaian keberhasilan studi setelah 4 dan 8 semester diserahkan kepada Jurusan/ Program Studi masing-masing yang hasilnya dilaporkan kepada BAA.

2. Usul pemberhentian mahasiswa yang tidak mematuhi syarat untuk melanjutkan, oleh Jurusan/ Program Studi kepada Ketua untuk dikeluarkan surat pemberhentian.

(7)

Ditetapkan di : Garut

Pada tanggal : 15 Oktober 2021 Rektor,

Dr. Hilmi Aulawi, S.T., M.T.

NIDN. 0425127801

Referensi

Dokumen terkait

Kelebihan MTs tersebut bisa saja direalisasikan mengingat kualitas guru di MTsN Pemalang yang mumpuni, sarana dan prasarana lengkap dengan perpustakaan bertaraf otomasi

Sementara bila mengacu pada standar yang diterapkan Organisasi Kesehatan Dunia PBB dengan persyaratan lebih ketat, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 10

Proses monitoring perkuliahan dilaksanakan oleh Jurusan/ Program Studi, dimana Ketua Jurusan/ Program Studi melakukan monitoring terhadap proses perkuliahan ketika

melakukan observasi yaitu pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap sistem berjalan pada SMK Periwatas Tasikmalaya, khususnya pada sistem pembayaran

RKPD tahun 2015 disusun dalam rangka menindaklanjuti amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

(6) Proses Pemeriksaan adalah usaha yang dilakukan dalam rangka mencari dan menemukan bukti-bukti petunjuk, keterangan, dan informasi lainnya yang sesuai

Data penilaian yang digunakan untuk menilai persepsi mahasiswa terhadap teknologi informasi pada pembelajaran dalam jaringan pada mata kuliah akuntansi keuangan ini

Penilaian setiap mata kuliah terkait dengan implementasi kurikulum berbasis KKNI terdiri dari penilaian proses perkuliahan (yang meliputi sikap, partisipasi