• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI DI KELURAHAN MUSTIKASARI, KOTA BEKASI DANA RUSDIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI DI KELURAHAN MUSTIKASARI, KOTA BEKASI DANA RUSDIAN"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI DI KELURAHAN MUSTIKASARI, KOTA BEKASI. DANA RUSDIAN 107092003159. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012 M / 1433 H.

(2) FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI DI KELURAHAN MUSTIKASARI, KOTA BEKASI. Dana Rusdian. Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012 M/1433 H.

(3) PERNYATAAN. DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANA PUN.. Jakarta, September 2012. Dana Rusdian 107092003159.

(4)

(5) RIWAYAT HIDUP IDENTITAS DIRI Nama. : Dana Rusdian. Jenis Kelamin. : Laki-laki. Tempat Tanggal Lahir: Bekasi, 26 Juni 1989 Kewarganegaran. : Indonesia. Status. : Belum Menikah. Tinggi, Berat Badan : 170 cm, 55 kg Agama. : Islam. Alamat. : Jl. Mustikasari Rt 01/ 03 No. 36 Kelurahan Mustikasari Kecamatan Mustika Jaya Kota Bekasi 17157. No. Telp. : 085695459387 dan 02190459776. Email. : danarusdian@yahoo.com. IPK. : 3, 16. RIWAYAT PENDIDIKAN 1995-2001. : SD Negeri Mustikasari 1. 2001-2004. : SMP Negeri 8 Bekasi. 2004-2007. : SMA Yadika 8 Jatimulya. 2007-2012. : S-1 Agribisnis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. PENGALAMAN BEKERJA 2008-2010. : SMP An – Nadwah Tambun Selatan sebagai Kepala Tata Usaha. 2009 - 2012. : PT Focus Anugrah Mandiri sebagai Staff Administrasi..

(6) RINGKASAN. DANA RUSDIAN, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di Kelurahan Mustikasari Kota Bekasi (di bawah bimbingan SITI ROCHAENI dan IWAN AMINUDIN).. Kondisi petani merupakan masalah utama dalam fungsi sektor pertanian di dalam pembangunan nasional dan kemampuan sektor tersebut untuk bersaing pada abad yang akan datang. Petani tanaman pangan di Indonesia khususnya di Jawa merupakan petani yang berlahan sempit dan berada pada tingkat kemiskinan. Ironisnya lahan pertanian yang dikonversikan menjadi lahan tapak industri ini bukan lahan yang bersifat marjinal atau tidak subur, tetapi justru lahan yang beririgasi teknis. Di daerah Jawa Barat, laju konversi sawah irigasi rata-rata 5.000 - 7.000 hektar per tahun. Itu terjadi di Karawang, Bandung, Garut, dan Cianjur. Sementara sekitar 8.000 hektar sawah beririgasi di Bekasi berubah jadi areal industri dan perumahan. Dengan adanya masalah tersebut maka perlu dilakukan analisis mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani, agar dapat memecahkan permasalahan yang terjadi. Tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu : (1) Mengetahui karakteristik petani padi di Kelurahan Mustikasari Kota Bekasi. (2) Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi di Kelurahan Mustikasari Kota Bekasi. (3) Mengetahui pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap pendapatan petani padi.. ii.

(7) Ruang. lingkup. dari. penelitian. ini. yaitu. penduduk. yang. bermatapencaharian petani padi yang melakukan konversi lahan. Penelitian ini dilakukan di daerah sekitar Kelurahan Mustikasari. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan Petani padi, dan data sekunder diperoleh dari dokumen dan laporan Kelurahan Mustikasari. Metode yang digunakan dalam mengolah dan menganalisis data petani padi yaitu analisis kuantitatif melalui model persamaan regresi linear berganda. Alat bantu yang digunakan adalah software Excell 2007 dan Statistical Product for Service Solution (SPSS) versi 16. Petani padi di kelurahan Mustikasari memiliki rata-rata pendapatan sebesar kurang dari 1 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa petani padi memperoleh. pendapatan. yang. kecil.. Faktor-faktor. yang. mempengaruhi. pendapatan petani padi yang dianalisis dalam penelitian ini adalah lahan konversi, lahan usaha, produksi padi, harga jual dan biaya produksi. Hasil perhitungan regresi didapatkan nilai intersep yaitu -18993355,962. Faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat pendapatan petani padi yaitu produksi padi dengan nilai koefisien yaitu 279460,626 dan biaya produksi dengan nilai koefisien -0,556. Variabel lahan konversi, lahan usaha dan harga jual berpengaruh signifikan pada tingkat kepercayaan yang lebih kecil dari kedua faktor tersebut. Faktor yang berpengaruh positif yaitu lahan usaha, produksi padi, dan harga jual. Sedangkan faktor yang berpengaruh negatif yaitu lahan terkonversi dan biaya produksi.. iii.

(8) KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan nikmat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Di Kelurahan Mustikasari, Kota Bekasi “. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya yang senantiasa istiqomah dijalan Allah SWT. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejak awal penyusunan skripsi ini hingga terbentuknya suatu karya ilmiah yang utuh dibutuhkan proses yang tidak mudah. Namun, hal tersebut dapat terlewati dengan adanya peran serta orang-orang di sekitar penulis yang selalu memberi dorongan dan dukungan hingga skripsi ini tersusun. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang turut membantu, terutama kepada: 1. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak Harun Alrasyid dan Mimi Sanah yang tidak pernah letih memberikan kasih sayang, nasihat, motivasi, doa, semangat, dan dorongan serta bantuan baik moril maupun materil.. iv.

(9) Sesungguhnya ananda tak akan pernah dapat membalas semua itu, semoga Allah SWT. selalu memberikan pahala, berkah, kasih sayang, dan perlindungan-Nya kepada mimi dan aki tercinta. Syukron jazakumullah khairan katsir atas perjuangannya. 2. Adikku tersayang, Lani Juliana, Mada Tridarma dan Muhammad Alfa Novalino yang memberikan doa, semangat, dan keceriaan disaat penulis merasakan penurunan motivasi dan semangat. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian dengan pahala yang berlipat. Amin. 3. Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah membimbing, memberikan saran, motivasi, nasihat dan arahan serta meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dr. Ir. Iwan Aminudin, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah membimbing, memberikan saran, motivasi, nasihat dan arahan serta meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dr. Iskandar Andi Nuhung selaku Dosen Penguji 1 dalam sidang munaqosyah skripsi penulis yang telah memberikan saran, motivasi, nasihat dan arahan untuk kesempurnaan skripsi ini. Syukron jazakumullah khairan katsir. 6. Rizki Adi Puspita Sari, MM selaku Dosen Penguji 2 dalam sidang munaqosyah skripsi penulis yang telah memberikan saran, motivasi, nasihat, dan arahan untuk kesempurnaan skripsi ini.. Syukron jazakumullah khairan. katsir. 7. Seluruh dosen pengajar Program Studi Agribisnis, yaitu Drs. Acep Muhib, M.Si, Achmad Tjahcha Nugraha, SP, MP, Ir. Mudatsir Najamuddin, M.MA,. v.

(10) Ir. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si, Dr. Edmon Daris, MS, Rahmi Purnowati, SP, M.Si, Ir. Junaidi, M.Si, Drh Zulmanery, MM, Iping Ruspendi dan masih banyak lagi yang tidak penulis sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat dan terimakasih penulis sampaikan atas segala ilmu dan pelajaran selama di bangku perkuliahan maupun di luar itu. Semoga Allah SWT membalasnya. 8. Seluruh jajaran Pimpinan dan Staff Fakultas Sains dan Teknologi, Dekan Fakultas, yaitu Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, Pembantu Dekan, yaitu Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA, Dr. Agus Salim, M.Si, Drs. Tabah Rosyadi, MA. Selain itu, Ibu Tari, Pak Amin, Pak Somari, khususnya Kak Dewi Rohmawati dan semua yang selama ini membantu penulis dalam penyelesaian surat-surat administrasi untuk seminar proposal, seminar hasil, sampai ujian munaqosyah skripsi. Semoga Allah SWT membalasnya. 9. Muhammad Yunus, M.MA selaku Lurah Mustikasari, Marda’i, S.Ip selaku Sekretaris Lurah dan Staff telah menerima penulis untuk melakukan penelitian dan banyak membantu penulis selama pengumpulan data. 10. Petani yang tidak bisa disebutkan satu – persatu tetapi telah membantu saya dalam memberikan data yang sangat bermanfaat. 11. Habib Hasan Abdul Hadi bin Ahmad Ba’abud selaku Guru yang selalu memberikan motivasi, saran dan kritik kepada saya untuk menjadi orang yang lebih baik dan istiqomah. Shollu allaa Muhammad. 12. My Friends (“braders” Irfan, Lisan, Andry, Adam, Teguh, Suryadi, Aan, Wahyu, Mico, Abdul, Mamet, Arul, Faisal, Fahmi, Rian, dan Dudi) serta. vi.

(11) Agri's Girl 2007 atas diskusi, doa dan dukungannya. Semoga Allah membalas dengan Nikmat tak terhingga untuk kalian “brad”, dan tali silaturahmi ini tetap terjaga. 13. Rekan-rekan senior dan adik kelas penulis di seluruh angkatan atas doa dan dukungannya. 14. Semua pihak yang telah membantu namun penulis tidak dapat sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat. Terima kasih banyak. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Semoga Allah SWT memberi keberkahan kepada kita semua. Amiin Ya Allah Ya Rabbal Allamin. Jakarta, September 2012. Dana Rusdian. vii.

(12) DAFTAR ISI. DAFTAR ISI .............................................................................................. viii. DAFTAR TABEL ...................................................................................... x. DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi. DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii. BAB I. BAB II. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1. 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4. 1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................... 4. 1.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 4. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 5. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani ..................................................................................... 6. 2.2 Pendapatan ................................................................................... 10. 2.2.1 2.2.2 2.2.3. Pendapatan Usahatani ..................................................... Penerimaan Usahatani ..................................................... Biaya Usahatani ............................................................... 10 12 13. 2.3 Konversi Lahan Pertanian ............................................................. 14. 2.4 Analisis Regresi ........................................................................... 16. 2.5 Alur Pemikiran ............................................................................. 18. BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 20. 3.2 Jenis dan Sumber Data.................................................................. 20. 3.3 Penentuan Sampel ........................................................................ 21. 3.4 Analisis Data ................................................................................ 22. 3.5 Uji Kelayakan Model.................................................................... 23. 3.5.1 3.5.2 3.5.3. Uji Serentak Seluruh Parameter Dugaan (Uji F)............... Uji Parameter Regresi Secara Tunggal (Uji t) .................. Koefisien Determinasi (R2)............................................... 23 23 24. 3.6 Definisi Operasional ..................................................................... 25. viii.

(13) BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis di Kelurahan Mustikasari ............................... 26. 4.2 Penggunaan Lahan di Kelurahan Mustikasari ................................ 27. 4.3 Keadaan Penduduk di Kelurahan Mustikasari ............................... 28. 4.4 Potensi dan Permasalahan di Kelurahan Mustikasari ..................... 31. 4.4.1 4.4.2 4.4.3 4.4.4 4.4.5 4.4.6 4.4.7 4.4.8 BAB V. 31 32 32 33 34 34 35 36. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Petani ...................................................................... 37. 5.2 Interpretasi Hasil Penelitian .......................................................... 44. 5.2.1 5.2.3 5.2.3. BAB VI. Subsektor Pertanian......................................................... Subsektor Peternakan ...................................................... Subsektor Kerajinan Rakyat ............................................ Subsektor Perhubungan dan Pariwisata............................ Subsektor Pendidikan Non Formal .................................. Subsektor Kependudukan dan KB ................................... Subsektor Perumahan Rakyat dan Pemukiman ................ Subsektor Energi Listrik ................................................... Hasil Dugaan Model ....................................................... Uji Kelayakan Model ...................................................... Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di Kelurahan Mustikasari .......................................... 44 45 48. 5.3 Analisis Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di Kelurahan Mustikasari ...................................................... 52. PENUTUP 6.1 Kesimpulan .................................................................................. 54. 6.2 Saran ............................................................................................ 55. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 56. LAMPIRAN ........................................................................................................ 59. ix.

(14) DAFTAR TABEL. 1. Rata – Rata Konversi Lahan di Jawa Barat ............................................... 3. 2. Penggunaan Lahan di Kelurahan Mustikasari ........................................... 27. 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan Mustikasari ........ 28. 4. Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama di Kelurahan Mustikasari .... 29. 5. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia di Kelurahan Mustikasari...... 29. 6. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Mustikasari. 30. 7. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Mustikasari .. 30. 8. Umur Petani Sampel Pada Usahatani Padi ................................................. 37. 9. Tingkat Pendidikan Petani Sampel Pada Usahatani Padi........................... 38. 10. Jumlah Keluarga Petani Sampel Pada Usahatani Padi............................... 39. 11. Pendapatan Petani Sampel Pada Usahatani Padi ....................................... 40. 12. Pengalaman Bertani Petani Sampel Pada Usahatani Padi .......................... 41. 13. Lahan Terkonversi Petani Sampel Pada Usahatani ................................... 42. 14. Luas Lahan Usaha Petani Sampel Pada Usahatani Padi ............................ 42. 15. Produksi Padi Petani Sampel Pada Usahatani Padi ................................... 43. 16. Hasil Analisis Regresi Berganda .............................................................. 44. 17. Pengujian Parameter Regresi Secara Tunggal (Uji t) ................................ 46. 18. Pengujian Serentak Seluruh Parameter Dugaan (Uji F) ............................. 47. 19. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 48. x.

(15) DAFTAR GAMBAR. 1. Alur Pemikiran ......................................................................................... 18. 2. Metode Penentuan Sampel ....................................................................... 22. xi.

(16) DAFTAR LAMPIRAN. 1. Kuisoner Penelitian ............................................................................ 59. 2. Umur, Pendidikan, Jumlah Anggota Keluarga, Pengalaman Bertani Petani Padi dan Tahun Konversi Lahan di Kelurahan Mustikasari Tahun 2011 ........................................................................................ 61. 3. Pendapatan, Luas Lahan, Produksi Padi, Harga Jual Padi dan Biaya Produksi Petani Padi di Kelurahan Mustikasari Tahun 2011 ............... 62. 4. Analisis Persamaan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di Kelurahan Mustikasari, Kota Bekasi .......... 63. 5. Peta Kelurahan Mustikasari ................................................................ 68. 6. Peta Kecamatan Mustika Jaya ............................................................ 69. 7. Surat Keterangan Penelitian di Kelurahan Mustikasari........................ 70. xii.

(17) KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan nikmat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Di Kelurahan Mustikasari, Kota Bekasi “. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya yang senantiasa istiqomah dijalan Allah SWT. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejak awal penyusunan skripsi ini hingga terbentuknya suatu karya ilmiah yang utuh dibutuhkan proses yang tidak mudah. Namun, hal tersebut dapat terlewati dengan adanya peran serta orang-orang di sekitar penulis yang selalu memberi dorongan dan dukungan hingga skripsi ini tersusun. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang turut membantu, terutama kepada: 1. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak Harun Alrasyid dan Mimi Sanah. iv.

(18) yang tidak pernah letih memberikan kasih sayang, nasihat, motivasi, doa, semangat, dan dorongan serta bantuan baik moril maupun materil. Sesungguhnya ananda tak akan pernah dapat membalas semua itu, semoga Allah SWT. selalu memberikan pahala, berkah, kasih sayang, dan perlindungan-Nya kepada mimi dan aki tercinta. Syukron jazakumullah khairan katsir atas perjuangannya. 2. Adikku. tersayang,. Lani Juliana, Mada Tridarma dan Muhammad Alfa Novalino. yang memberikan doa, semangat, dan keceriaan disaat penulis merasakan penurunan motivasi dan semangat. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian dengan pahala yang berlipat. Amin. 3. Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah membimbing, memberikan saran, motivasi, nasihat dan arahan serta meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dr. Ir. Iwan Aminudin, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah membimbing, memberikan saran, motivasi, nasihat dan arahan serta meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dr. Iskandar Andi Nuhung selaku Dosen Penguji 1 dalam sidang munaqosyah skripsi penulis yang telah memberikan saran, motivasi, nasihat dan arahan untuk kesempurnaan skripsi ini. Syukron jazakumullah khairan katsir. 6. Rizki Adi Puspita Sari, MM selaku Dosen Penguji 2 dalam sidang munaqosyah skripsi penulis yang telah memberikan saran, motivasi, nasihat, dan arahan untuk kesempurnaan skripsi ini. Syukron jazakumullah khairan katsir.. v.

(19) 7. Seluruh dosen pengajar Program Studi Agribisnis, yaitu Drs. Acep Muhib, M.Si, Achmad Tjahcha Nugraha, SP, MP, Ir. Mudatsir Najamuddin, M.MA, Ir. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si, Dr. Edmon Daris, MS, Rahmi Purnowati, SP, M.Si, Ir. Junaidi, M.Si, Drh Zulmanery, MM, Iping Ruspendi dan masih banyak lagi yang tidak penulis sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat dan terimakasih penulis sampaikan atas segala ilmu dan pelajaran selama di bangku perkuliahan maupun di luar itu. Semoga Allah SWT membalasnya. 8. Seluruh jajaran Pimpinan dan Staff Fakultas Sains dan Teknologi, Dekan Fakultas, yaitu Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, Pembantu Dekan, yaitu Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA, Dr. Agus Salim, M.Si, Drs. Tabah Rosyadi, MA. Selain itu, Ibu Tari, Pak Amin, Pak Somari, khususnya Kak Dewi Rohmawati dan semua yang selama ini membantu penulis dalam penyelesaian surat-surat administrasi untuk seminar proposal, seminar hasil, sampai ujian munaqosyah skripsi. Semoga Allah SWT membalasnya. 9. Muhammad Yunus, M.MA selaku Lurah Mustikasari, Marda’i, S.Ip selaku Sekretaris Lurah dan Staff telah menerima penulis untuk melakukan penelitian dan banyak membantu penulis selama pengumpulan data. 10. Petani yang tidak bisa disebutkan satu – persatu tetapi telah membantu saya dalam memberikan data yang sangat bermanfaat. 11. Habib Hasan Abdul Hadi bin Ahmad Ba’abud selaku Guru yang selalu memberikan motivasi, saran dan kritik kepada saya untuk menjadi orang yang lebih baik dan istiqomah. Shollu allaa Muhammad. vi.

(20) 12. My Friends (“braders” Irfan, Lisan, Andry, Adam, Teguh, Suryadi, Aan, Wahyu, Mico, Abdul, Mamet, Arul, Faisal, Fahmi, Rian, dan Dudi) serta Agri's Girl 2007 atas diskusi, doa dan dukungannya. Semoga Allah membalas dengan Nikmat tak terhingga untuk kalian “brad”, dan tali silaturahmi ini tetap terjaga. 13. Rekan-rekan senior dan adik kelas penulis di seluruh angkatan atas doa dan dukungannya. 14. Semua pihak yang telah membantu namun penulis tidak dapat sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat. Terima kasih banyak. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Semoga Allah SWT memberi keberkahan kepada kita semua. Amiin Ya Allah Ya Rabbal Allamin. Jakarta, September 2012. Dana Rusdian. vii.

(21) DAFTAR ISI DAFTAR ISI .............................................................................................. viii. DAFTAR TABEL ...................................................................................... x. DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi. DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1. 1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 4. 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 4. 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 4. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani .............................................................................. 6. 2.2 Pendapatan ............................................................................ 10. 2.2.1 Pendapatan Usahatani ............................................... 2.2.2 Penerimaan Usahatani ............................................... 2.2.3 Biaya Usahatani ......................................................... 10 12 13. 2.3 Konversi Lahan Pertanian ..................................................... 14. 2.4 Analisis Regresi .................................................................... 16. 2.5 Alur Pemikiran ...................................................................... 18. BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 20. 3.2 Jenis dan Sumber Data .......................................................... 20. 3.3 Penentuan Sampel ................................................................. 21. 3.4 Analisis Data ......................................................................... 22. 3.5 Uji Kelayakan Model ............................................................ 23. 3.5.1 Uji Serentak Seluruh Parameter Dugaan (Uji F) ........ 3.5.2 Uji Parameter Regresi Secara Tunggal (Uji t)............ 3.5.3 Koefisien Determinasi (R2) ........................................ 23 23 24. 3.6 Definisi Operasional.............................................................. 25. viii.

(22) BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis di Kelurahan Mustikasari ........................ 26. 4.2 Penggunaan Lahan di Kelurahan Mustikasari ........................ 27. 4.3 Keadaan Penduduk di Kelurahan Mustikasari ........................ 28. 4.4 Potensi dan Permasalahan di Kelurahan Mustikasari ............. 31. 4.4.1 4.4.2 4.4.3 4.4.4 4.4.5 4.4.6 4.4.7 4.4.8 BAB V. Subsektor Pertanian .................................................. Subsektor Peternakan ................................................ Subsektor Kerajinan Rakyat ...................................... Subsektor Perhubungan dan Pariwisata ..................... Subsektor Pendidikan Non Formal ............................ Subsektor Kependudukan dan KB ............................. Subsektor Perumahan Rakyat dan Pemukiman .......... Subsektor Energi Listrik ............................................ 31 32 32 33 34 34 35 36. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Petani ............................................................... 37. 5.2 Interpretasi Hasil Penelitian................................................... 44. 5.2.1 Hasil Dugaan Model ................................................. 5.2.3 Uji Kelayakan Model ................................................ 5.2.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di Kelurahan Mustikasari ......................... 44 45 48. 5.3 Analisis Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di Kelurahan Mustikasari .................................... 52. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ........................................................................... 54. 6.2 Saran ..................................................................................... 55. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 56. LAMPIRAN ............................................................................................... 59. ix.

(23) DAFTAR TABEL. 1. Rata – Rata Konversi Lahan di Jawa Barat ............................................... 3. 2. Penggunaan Lahan di Kelurahan Mustikasari ........................................... 27. 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan Mustikasari ........ 28. 4. Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama di Kelurahan Mustikasari .... 29. 5. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia di Kelurahan Mustikasari...... 29. 6. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Mustikasari. 30. 7. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Mustikasari .. 30. 8. Umur Petani Sampel Pada Usahatani Padi ................................................. 37. 9. Tingkat Pendidikan Petani Sampel Pada Usahatani Padi........................... 38. 10. Jumlah Keluarga Petani Sampel Pada Usahatani Padi............................... 39. 11. Pendapatan Petani Sampel Pada Usahatani Padi ....................................... 40. 12. Pengalaman Bertani Petani Sampel Pada Usahatani Padi .......................... 41. 13. Lahan Terkonversi Petani Sampel Pada Usahatani ................................... 42. 14. Luas Lahan Usaha Petani Sampel Pada Usahatani Padi ............................ 42. 15. Produksi Padi Petani Sampel Pada Usahatani Padi ................................... 43. 16. Hasil Analisis Regresi Berganda .............................................................. 44. 17. Pengujian Parameter Regresi Secara Tunggal (Uji t) ................................ 46. 18. Pengujian Serentak Seluruh Parameter Dugaan (Uji F) ............................. 47. 19. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 48. x.

(24) DAFTAR GAMBAR. 1. Alur Pemikiran ........................................................................................ 18. 2. Metode Penentuan Sampel ....................................................................... 22. xi.

(25) DAFTAR LAMPIRAN. 1. Kuisoner Penelitian ............................................................................ 59. 2. Umur, Pendidikan, Jumlah Anggota Keluarga, Pengalaman Bertani Petani Padi dan Tahun Konversi Lahan di Kelurahan Mustikasari Tahun 2011 ........................................................................................ 61. 3. Pendapatan, Luas Lahan, Produksi Padi, Harga Jual Padi dan Biaya Produksi Petani Padi di Kelurahan Mustikasari Tahun 2011 ............... 62. 4. Analisis Persamaan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di Kelurahan Mustikasari, Kota Bekasi.......... 63. 5. Peta Kelurahan Mustikasari ................................................................ 68. 6. Peta Kecamatan Mustika Jaya ............................................................ 69. 7. Surat Keterangan Penelitian di Kelurahan Mustikasari ....................... 70. xii.

(26) BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Kondisi petani merupakan masalah utama dalam fungsi sektor pertanian di. dalam pembangunan nasional dan kemampuan sektor tersebut untuk bersaing pada abad yang akan datang. Lebih dari 54 persen di antaranya menggantungkan hidup pada sektor pertanian, dengan tingkat pendapatan yang relatif rendah jika dibandingkan dengan penduduk yang tinggal di perkotaan. Perbedaan pendapatan tersebut berkaitan erat dengan produktivitas para petani di Indonesia, yang tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor, antara lain luas lahan yang dimiliki, kebijakan pemerintah dalam hal pemberian insentif kepada petani dan sebagainya (Soetrisno,2002:3). Ciri yang sangat penting pada petani kecil ialah terbatasnya sumberdaya dasar tempat ia berusahatani. Pada umumnya, mereka hanya menguasai sebidang lahan kecil, kadang-kadang disertai dengan ketidakpastian dalam pengelolaannya. Lahannya sering tidak subur dan terpencar - pencar dalam beberapa petak. Mereka mempunyai tingkat pendidikan, pengetahuan, dan kesehatan yang sangat rendah. Mereka sering terjerat oleh hutang dan tidak terjangkau oleh lembaga kredit dan sarana produksi. Bersamaan dengan itu, mereka menghadapi pasar dan harga yang tidak stabil, mereka tidak cukup menerima dukungan penyuluhan, pengaruh mereka kecil dalam pengawasan dan penyelenggaraan lembaga desa. Akibatnya, kelangsungan hidup mereka sering tergantung kepada orang lain dan pengaruh. 1.

(27) iklim yang jelek atau harga yang rendah dapat membawa bencana bagi petani dan keluarganya (Soekartawi dkk, 2006:5). Rumah tangga petani masih berada pada tingkat kemiskinan. Menurut angka kemiskinan dari total penduduk miskin 36 juta jiwa pada tahun 2004, diantaranya sekitar 21 juta jiwa bekerja disektor pertanian dan tinggal di pedesaan (Sugiarto:1). Hal ini menjadi pernyataan bahwa petani belum mencapai tingkat kesejahteraan. Sulit sebenarnya mendefinisikan dengan tepat apa itu yang dimaksud dengan istilah kesejahteraan sosial. Konsep ini memiliki aspek subyektif juga obyektif, ia juga dapat didefinisikan baik dengan istilah kualitatif deskriptif atau menggunakan ukuran – ukuran empiris (Midgley, 2005:9). Petani tanaman pangan di Indonesia khususnya di Jawa merupakan petani yang berlahan sempit. Hasil sensus pertanian 1983 jumlah petani yang menguasai lahan kurang dari 0,5 hektar adalah 40,8 persen dan pada tahun 1993 telah meningkat menjadi 48,5 persen. Peningkatan jumlah petani yang berlahan sempit dan berkurangnya rata – rata luas lahan yang dikuasai dapat disebabkan oleh makin tingginya jumlah seluruh penduduk dan semakin pesatnya pembangunan industri, perdagangan, bangunan dan lainnya. Pesatnya pembangunan sektor – sektor tersebut menyebabkan makin luas tanah yang diperlukan, baik untuk perumahan maupun untuk pembangunan industri dan lainnya. Tentu saja dengan telah terbatasnya lahan yang tersedia, terutama di Pulau Jawa maka menyebabkan tejadinya perubahan penggunaan tanah, yaitu dari penggunaan tanah untuk pertanian menjadi non - pertanian. Perubahan penggunaan lahan tersebut terjadi. 2.

(28) dengan pesat didaerah – daerah yang dekat dengan pusat – pusat pertumbuhan (Wibowo,2000:177). Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk memilih industrialisasi sebagai sebuah strategi pembangunan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Sebelum mengalami krisis ekonomi moneter, proses industrialisasi di Indonesia berjalan cepat. Cepatnya proses industrialisasi ini khususnya di Jawa, sangat berpengaruh terhadap proses pengembangan sektor pertanian. Ironisnya lahan pertanian yang dikonversikan menjadi lahan tapak industri ini bukan lahan yang bersifat marjinal atau tidak subur, tetapi justru lahan yang beririgasi teknis (Soetrisno, 2002:8). Tabel 1. Rata – Rata Konversi Lahan di Jawa Barat No. 1. 2. 3. 4.. Periode 1980 - 1990 1991 - 1996 1997 - 2002 2002 - 2007. Terkonversi 41.736 Ha 142.626 Ha 186.813 Ha 408.806 Ha. Rata - rata/ tahun 4174 Ha 28.525 Ha 37.363 Ha 81.761 Ha. Sumber : BPS, 2007. Di daerah Jawa Barat, laju konversi sawah irigasi rata-rata 5.000 - 7.000 hektar per tahun. Itu terjadi di Karawang, Bandung, Garut, dan Cianjur. Sementara sekitar 8.000 hektar sawah beririgasi di Bekasi berubah jadi areal industri dan perumahan (BPS:2007). Berdasarkan data di Kelurahan Mustikasari telah terjadi konversi lahan sejak tahun 2000, hal tersebut dapat dilihat dengan adanya pembangunan beberapa perumahan dan pemukiman yang di kembangkan oleh pengembang swasta yaitu Perumahan Alamanda, Grand Mustikasari, Grand Mustika Media, Kavling Emerald dan Kavling Chandra Mustika.. 3.

(29) Fenomena kemiskinan dikalangan petani padi di Kelurahan Mustikasari mendorong penulis untuk mengkaji penelitian yang berjudul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Di Kelurahan Mustikasari, Kota Bekasi”. Penelitian ini akan membahas tentang karakteristik petani, faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani dan seberapa besar pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap pendapatan petani.. 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diteliti lebih dalam oleh peneliti adalah :. 1.. Bagaimana karakteristik petani padi di Kelurahan Mustikasari Kota Bekasi?. 2.. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi?. 3.. Bagaimana pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap pendapatan petani padi?. 1.3 1.. Tujuan Penelitian Mengetahui karakteristik petani padi di Kelurahan Mustikasari Kota Bekasi.. 2.. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi.. 3.. Mengetahui pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap pendapatan petani padi.. 1.4 1.. Manfaat Penelitian Secara akademis penulisan ini akan memiliki arti penting dalam melengkapi. literatur. bagi. kalangan. akademik. serta. menambah. 4.

(30) pengetahuan untuk memahami konsep – konsep pola adaptasi masyarakat petani terhadap perubahan lingkungannya. 2.. Secara praktis dapat memberikan informasi penting kepada masyarakat, swasta dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan dibidang pertanian bahwa proses pembangunan, langsung atau tidak langsung menjadi ancaman perubahan terhadap kekuatan – kekuatan fungsional yang lama berakar pada tradisi masyarakat dan melahirkan gejala – gejala marginalisasi dikalangan masyarakat asli terutama petani.. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang berjudul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi. Pendapatan Petani Padi di Kelurahan Mustikasari, Kota Bekasi” difokuskan kepada petani padi yang melakukan konversi lahan sawah. Alasan memilih petani padi yang melakukan konversi lahan karena mayoritas petani di Kelurahan Mustikasari telah melakukan konversi lahan sawahnya untuk keperluan hidup sehari – hari, biaya menikah anak, biaya untuk pendidikan anak, harga jual lahan sawah yang tinggi dan masih banyak lagi kebutuhan serta alasan lainnya sehingga petani tersebut terpaksa menjual lahan sawahnya.. 5.

(31) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1. Usahatani Definisi usahatani menurut Mosher dalam Mubyarto (1989:66) adalah. suatu tempat atau bagian permukaan bumi dimana pertanian diselengggarakan oleh sorang petani tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji. Usahatani adalah himpunan dari sumber – sumber alam yang terdapat ditempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air, perbaikan – perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan bangunan yang didirrikan diatas tanah dan sebagainya. Menurut Rahim dan Diah (2007:158) pengertian ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih dan pestisida) dengan efektif, efisien dan kontinyu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan usahataninya meningkat. Suratiyah (2006:19), mendefinisikan usahatani sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengusahakan dan mengkoordinir faktor faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-baiknya. Soekartawi (2006:20), menyatakan bahwa usahatani adalah organisasi yang pelaksanaannya berdiri sendiri dan sengaja diusahakan oleh seseorang atau sekumpulan orang, segolongan sosial baik yang terkait biologis, politis maupun teritorial sebagai pengelolanya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor -. 6.

(32) faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin. Suatu rencana usahatani dalam azasnya harus mengandung hal-hal berikut: jenis dan nilai input, jumlah dan harga input yang akan digunakan, jumlah uang/kredit yang diperlukan untuk pembiayaan pelaksanaan rencana, jumlah produksi yang akan diperoleh dan seberapa banyak dari produksi tersebut yang akan dijual untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan bersih yang diharapkan (Tohir, 1991:144). Input atau masukan bagi usahatani itu dalam garis besarnya terdiri atas alam, tenaga kerja, modal, manajemen, dan sosial budaya. Sedangkan output atau hasil dari usahatani terdiri dari sewa tanah, bahan baku, bunga modal, modal, penyusutan, upah, pembayaran, pajak, beban sosial dan keuntungan (Tohir, 1991: 166). Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila usahatani tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga luar serta sarana produksi yang lain termasuk kewajiban terhadap pihak ketiga dan dapat menjaga kelestarian usahanya (Suratiyah, 2006: 60). Dalam menunjang keberhasilan agribisnis, maka tersedianya bahan baku pertanian secara kontinu dalam jumlah yang tepat sangat diperlukan. Tersedianya produksi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain macam komoditi, luas lahan, tenaga kerja, modal, manajemen, iklim, dan faktor sosial ekonomi produsen (Soekartawi, 1999:47). Soekartawi (2003:4) menyatakan bahwa dalam proses produksi pertanian, maka Y dapat berupa produksi pertanian dan X dapat berupa lahan pertanian,. 7.

(33) tenaga kerja, modal, dan manajemen. Namun demikian dalam praktek, keempat faktor produksi tersebut belum cukup untuk dapat menjelaskan Y. Faktor-faktor sosial ekonomi lainnya, seperti pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat keterampilan, dan lain-lain juga dapat mempengaruhi tingkat produksi. Oleh karena itu, sebelum seseorang merancang untuk menganalisis kaitan input dan output maka diperlukan pemahaman dan identifikasi terhadap variabel-variabel apa yang mempengaruhi proses produksi. a. Lahan pertanian Dalam kenyataan, lahan pertanian dapat dibedakan dengan tanah pertanian. Lahan pertanian banyak diartikan sebagai tanah yang dipersiapkan untuk diusahakan usaha tani, misalnya sawah, tegal dan pekarangan. Sedangkan tanah pertanian adalah tanah yang belum tentu diusahakan dengan usaha pertanian. Jadi, luas tanah pertanian selalu lebih luas daripada lahan pertanian (Soekartawi, 2003:5). b. Tenaga kerja Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi pada jumlah yang cukup, bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja pun perlu pula diperhatikan. Hal-hal yang berkenaan dengan faktor produksi tenaga kerja antara lain: tersedianya tenaga kerja, kualitas tenaga kerja, jenis kelamin, tenaga kerja musiman, dan upah tenaga kerja (Soekartawi, 2003:8).. 8.

(34) c. Modal Soekartawi (2003:11) menjelaskan bahwa dalam kegiatan proses produksi pertanian, modal dibedakan menjadi dua macam, yaitu modal tetap dan modal tidak tetap/modal variabel. Faktor produksi seperti tanah, bangunan, dan mesin-mesin sering dimasukkan dalam kategori modal tetap. Sehingga modal tetap dapat diartikan sebagai biaya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi tersebut. Sebaliknya modal tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali produksi tersebut. Misalnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan, atau yang dibayarkan untuk upah tenaga kerja. Pembatasan tersebut memang tidak baku karena ciri proses produksi pertanian yang berubah-ubah dan kondisional menurut lokasi dan waktu tertetu pula. Pembedaan modal tetap dan tidak tetap menjadi relatif sifatnya tergantung dari cara pandang si peneliti, dan besar kecilnya modal dipengaruhi antara lain: skala usaha, macam komoditas, dan tersedianya kredit.. d. Manajemen Dalam usaha tani modern, peranan manajemen menjadi sangat penting dan strategis. Yohanes Yahya (2006:1) memberikan pengertian manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses produksi melibatkan sejumlah orang (tenaga kerja) dari berbagai tingkatan, maka manejemen berarti pula bagaimana. 9.

(35) mengelola orang-orang tersebut dalam tingkatan atau dalam tahapan proses produksi. Dalam praktik, faktor manajemen ini banyak dipengaruhi oleh berbagai aspek antara lain: tingkat pendidikan, tingkat keterampilan, skala usaha, besar kecilnya kredit, dan macam komoditas.. 2.2. Pendapatan Pendapatan adalah besarnya manfaat atau hasil yang diterima dan dihitung. berdasarkan dari nilai produksi dikurangi semua jenis pengeluaran yang digunakan untuk produksi. Untuk itu pendapatan usaha tani sangat dipengaruhi oleh besarnya biaya sarana produksi, biaya pemeliharaan, biaya pasca panen, pengolahan dan distribusi serta nilai produksi.. 2.2.1. Pendapatan Usaha Tani Sumber modal usahatani petani sebagian besar berasal dari modal sendiri. atau meminjam dari sumber kredit non-formal (Hermanto dan Syukur, 1999:22). Pendapatan usahatani adalah besarnya manfaat atau hasil yang diterima oleh petani yang dihitung berdasarkan dari nilai produksi dikurangi semua jenis pengeluaran yang digunakan untuk produksi (Soekartawi, 2006:57). Untuk itu pendapatan usaha tani sangat dipengaruhi oleh besarnya biaya sarana produksi, biaya pemeliharaan, biaya pasca panen, pengolahan dan distribusi serta nilai produksi. Analisis pendapatan usahatani dapat dipakai sebagai ukuran untuk melihat apakah suatu usahatani menguntungkan atau merugikan, sampai seberapa besar keuntungan atau kerugian tersebut (Soekartawi, 2006:82). Pendapatan. 10.

(36) adalah selisih antara total penerimaan dan total pengeluaran (Firdaus, 2009:137). Rumus penerimaan total, biaya, dan pendapatan adalah: ∏ = TR – TC = (P x Q) – (C x Q) Keterangan: Π. = Tingkat pendapatan usaha tani (Rp). TR. = Total penerimaan usaha tani (Rp). TC. = Total Biaya usaha tani (Rp). P. = Harga output (Rp). Q. = Jumlah output (Kg). C. = Biaya (Rp) Menurut Suharto P. K (1990:129) ada beberapa pembagian tentang. pendapatan yaitu: a.. Pendapatan bersih (Net Income) adalah pendapatan usaha dikurangi biaya.. b.. Pendapatan tenaga kerja (Labour Income) adalah jumlah seluruh penerimaan dikurangi biaya produksi kecuali biaya tenaga kerja.. c.. Pendapatan tenaga kerja keluarga (Family’s Labour Income) adalah total pendapatan tenaga kerja ditambah tenaga kerja dalam keluarga.. d.. Pendapatan keluarga petani (Family’s Income) adalah pendapatan bersih ditambah nilai tenaga kerja keluarga. Menurut Soeharjo dan Patong (1973:23) tujuan utama dari analisis. pendapatan usahatani adalah menggambarkan tingkat keberhasilan kegiatan usaha tani dan menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan yang akan dibuat. Adapaun perhitungan penerimaan usahatani dirumuskan sebagai berikut: PT = P . Q. 11.

(37) Keterangan: PT. = Penerimaan Total. P. = Price (harga). Q. = Quantity (jumlah produksi) Pendapatan kotor usahatani adalah ukuran hasil perolehan total sumber. daya yang digunakan dalam usahatani. Pengeluaran total usahatani didefinisikan sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan dalam produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga petani. Selisih pendapatan kotor usahatani dan pengeluaran total usahatani disebut pendapatan bersih usahatani (Soekartawi, 2006:79).. 2.2.2. Penerimaan Usahatani Penerimaan menurut Dillon dan Hardaker dalam Soekartawi dan. Asoeharjo (1986:76) penerimaan usahatani didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima dari penjualan produk usahatani. Penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari usahatani selam satu periode diperhitungkan dari hasil penjualan atau penaksiran kembali (Suratiyah, 2006:65). Penerimaan total adalah nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu. Pengeluaran total usaha tani adalah semua nilai input yang dikeluarkan dalam proses produksi. Menurut Soekartawi dan Asoeharjo (1986 :76) penerimaan merupakan nilai uang yang diterima dari penjualan produk usahatani, penerimaan usahatani dalam jangka waktu, baik yang dijual maupun dikonsumsi oleh rumah tangga petani, digunakan untuk pembayaran atau disimpan pada akhir tahun. Penerimaan usahatani adalah penerimaan dari semua sumber usahatani yang meliputi jumlah. 12.

(38) penambahan inventaris, nilai penjualan hasil dan nilai penggunaan rumah dan hasil usahatani yang dikonsumsi (Hernanto, 1982:202).. 2.2.3. Biaya Usaha Tani Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan. uang yang telah terjadi atau yang kemungkina akan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 2002:8). Biaya usahatani disebut juga pengeluaran usahatani adalah nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan dalam produksi. Biaya usahatani dapat berbentuk biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai adalah biaya yang dibayar dengan uang, seperti biaya pembelian sarana produksi dan biaya upah tenaga kerja. Biaya yang diperhitungkan digunakan untuk mnghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani apabila bunga modal dan nilai kerja keluarga diperhitungkan (Soeharjo dan Patong, 1973:14). Menurut Makeham dan Malcolm (1991:98) biaya usahatani dibagi menjadi dua yaitu: a. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya – biaya yang dalam batas - batas tertentu tidak berubah ketika tingkat kegiatan berubah. Dua macam biaya tetap yang telah diketahui secara umum adalah biaya tetap total dan biaya operasi. Contoh biaya tetap adalah investasi, penyusutan dan pajak.. b. Biaya Variabel Biaya variabel dikenal sebagai biaya – biaya langsung. Sesuai namanya, biaya ini berubah – ubah mengikuti ukuran serta tingkat output suatu kegiatan.. 13.

(39) Contoh biaya variabel adalah gaji karyawan, biaya bahan baku, biaya listrik dan telepon serta biaya transportasi.. 2.3. Konversi Lahan Pertanian Menurut Kustiawan (1997:8), alih fungsi lahan berarti alih fungsi atau. mutasi lahan secara umum menyangkut transformasi dalam pengalokasian sumberdaya lahan dari satu penggunaan ke penggunaan lainnya. Sejalan dengan itu Tarigan (2005:4), mengartikan alih fungsi lahan sebagai transformasi dalam bentuk pengalokasian sumberdaya lahan dari satu penggunaan ke penggunaan lainnya, namun secara terminologi dalam kajian land economic, pengertiannya terutama difokuskan pada proses dialihfungsikannya lahan dari lahan pertanian ke bentuk penggunaan lainnya, khususnya dalam sektor industri. Penggunaan lahan merupakan resultan dari interaksi berbagai macam faktor yang menentukan keputusan perorangan, kelompok, ataupun pemerintah. Oleh karena itu proses perubahan penggunaan lahan sifatnya sangat kompleks. Mekanisme. perubahan. itu. melibatkan. kekuatan-kekuatan. pasar,. sistem. administratif yang dikembangkan pemerintah, dan kepentingan politik. Peranan pasar dalam proses alokasi penggunaan lahan sudah banyak dipelajari yang mendasarkan pada efisiensi. Oleh karena itu, tingkah laku individual yang dimasukkan dalam mekanisme pasar didasarkan pada nilai penggunaan (utility) yaitu highest and best use. Utomo et al. (1992:7) mendefenisikan alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain. 14.

(40) yang menjadi dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan berarti perubahan/ penyesuaian peruntukan penggunaan, disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin bertambah jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik. Sihaloho (2004:6) membagi konversi lahan kedalam tujuh pola atau tipologi, yaitu: a. Konversi gradual berpola sporadis; dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu lahan yang kurang/ tidak produktif dan terdesakan ekonomi pelaku konversi. b. Konversi sistematik berpola ‘enclave’ dikarenakan lahan kurang produktif, sehingga konversi dilakukan secara serempak untuk meningkatkan nilai tambah. c. Konversi lahan sebagai respon atas pertumbuhan penduduk (population growth driven land conversion); lebih lanjut disebut konversi adaptasi demografi, dimana dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, lahan terkonversi untuk memenuhi kebutiuhan tempat tinggal. d. Konversi yang disebabkan oleh masalah sosial (social problem driven land conversion); disebabkan oleh dua faktor yakni keterdesakan ekonomi dan perubahan kesejahteraan. e. Konversi tanpa beban; dipengaruhi oleh faktor keinginan untuk mengubah hidup yang lebih baik dari keadaan saat ini dan ingin keluar dari kampung. 15.

(41) f. Konversi adaptasi agraris; disebabkan karena keterdesakan ekonomi dan keinginan untuk berubah dari masyarakat dengan tujuan meningkatkan hasil pertanian g. Konversi multi bentuk atau tanpa bentuk; konversi dipengaruhi oleh berbagai faktor, khususnya faktor peruntukan untuk perkantoran, sekolah, koperasi, perdagangan, termasuk sistem waris yang tidak dijelaskan dalam konversi demografi.. 2.4. Analisis Regresi Pengertian regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang. memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih. Dalam analisis regresi dikenal 2 jenis variabel yaitu: 1. Variabel Respon disebut juga variabel dependen yaitu variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lainnya dan dinotasikan dengan variabel Y. 2. Variabel Prediktor disebut juga dengan variabel independen yaitu variabel yang bebas (tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya) dan dinotasikan dengan X. Analisis regresi sederhana merupakan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (variable independen) dan variabel tak bebas (variabel dependen). Sedangkan analisis regresi berganda merupakan hubungan antara 3 variabel atau lebih, yaitu sekurang-kurangnya dua variabel bebas dengan satu variabel tak bebas. Bentuk umum dari persamaan regresi linier sederhana adalah: Y = a + bx. 16.

(42) Dimana : Y. = Variabel tak bebas. x. = Variabel bebas. a. = Parameter Intercep. b. = Parameter Koefisien Regresi Variabel Bebas Tujuan utama regresi adalah untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel. (variabel dependen) jika nilai variabel yang lain yang berhubungan dengannya (variabel lainnya) sudah ditentukan. Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara. peubah. respon. (variabel. dependen). dengan. faktor-faktor. yang. mempengaruhi lebih dari satu prediktor (variabel independen). Regresi linier berganda hampir sama dengan regresi linier sederhana, hanya saja pada regresi linier berganda variabel bebasnya lebih dari satu variabel penduga. Tujuan analisis regresi linier berganda adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan membuat prediksi perkiraan nilai Y atas X. Secara umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y. =. a0 + b 1x1 + b2x2 + b 3x3 + ... + b1x1 + e. Dengan: Ŷ. = Nilai taksiran bagi variabel Y. a0. = Taksiran bagi parameter konstanta a0. b1, b2, b3. = Taksiran bagi parameter koefisien regresi b1, b2, b3. e. = Variabel kesalahan (galat). 17.

(43) 2.5. Alur Pemikiran Berdasarkan Gambar 1. alur pemikiran tersebut dibangun dalam penelitian. ini yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi, khususnya petani padi yang telah mengkonversi sebagian lahannya. Menurut laporan kelurahan tahun 2011, lahan pertanian di Kelurahan Mustikasari semakin berkurang. Konversi lahan sawah yang terjadi di Kelurahan Mustikasari ini terjadi karena kebutuhan petani dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari maupun kebutuhan lainnya, sehingga petani menjual lahannya kepada perusahaan swasta atau pengembang perumahan. Kelurahan Mustikasari. Kuisoner Penelitian. Faktor Eksternal. Faktor Internal 1. 2. 3. 4. 5.. 1. 2. 3. 4. 5.. Umur Petani Tingkat Pendidikan Petani Jumlah Keluarga Petani Pendapatan Petani Pengalaman Bertani. Lahan Konversi Luas Lahan Usaha Produksi Padi Harga Jual Padi Biaya Produksi. Analisis regresi berganda. Analisis deskriptif. Pendapatan petani. Keterangan. :. Hubungan Pengaruh Gambar 1. Alur Pemikiran. 18.

(44) Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan hasil wawancara tersebut diperoleh pendapatan petani padi di Kelurahan Mustikasari dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor - faktor pendapatan tersebut terbagi menjadi dua yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dianalisis dengan cara analisis deskriptif yaitu penggambaran keadaan petani padi dengan tabel, kemudian dibahas berdasarkan tabel tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap pendapatan petani padi. Faktor Internal terdiri dari umur petani, tingkat pendidikan petani, jumlah keluarga petani, pendapatan petani dan pengalaman bertani. Faktor eksternal dianalisis dengan analisis regresi berganda yang diolah menggunakan SPSS 16.0, sehingga akan terlihat seberapa besar pengaruh faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi. Faktor eksternal antara lain luas lahan konversi, luas lahan usaha, produksi padi, harga jual dan biaya produksi. Kerangka pemikiran konseptual penelitian ini disajikan pada Gambar 1.. 19.

(45) BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Mustikasari, Kota Bekasi, Jawa. Barat. Pemilihan Lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) karena terdapat lahan sawah yang tergerus untuk industri maupun perumahan. Fenomena ini terjadi karena petani menjual tanah yang mereka miliki kepada para pendatang dan pengembang perumahan. Penelitian dilakukan bulan April 2012.. 3.2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif.. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung, wawancara dan studi dokumen. Soekartawi (2003:37) menjelaskan bahwa pengertian dari interview atau wawancara adalah kegiatan mencari bahan (keterangan, pendapat) melalui tanya jawab lisan dengan siapa saja yang diperlukan. Wawancara dilakukan berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya sehingga sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini dipersiapkan terlebih dahulu pertanyaan sebagai pedoman tetapi masih dimungkinkan adanya variasi pertanyaan, yang sesuai dengan situasi ketika wawancara akan dilaksanakan. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan petani yang sampel di Kelurahan Mustikasari, Kota Bekasi.. 20.

(46) Data sekunder merupakan suatu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui studi kepustakaan yaitu dengan membaca kepustakaan seperti buku-buku literatur, diktat-diktat kuliah, majalah-majalah, jurnal-jurnal, buku-buku yang berhubungan dengan pokok penelitian, dan surat kabar. Data sekunder di peroleh dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Pertanian Kota Bekasi, Badan Pusat Statistik, Bappeda Kota Bekasi, Kecamatan Mustika Jaya dan Kelurahan Mustikasari serta karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder juga diperoleh melalui internet (website) yang mendukung dan berhubungan dengan materi penelitian.. 3.3. Penentuan Sampel Sampel penelitian ini adalah petani yang memiliki lahan, khususnya petani. yang telah mengkonversi lahan sawahnya. Informasi mengenai responden penelitian didapatkan dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam dengan pihak aparat Kelurahan Mustikasari dan masyarakat sekitar. Untuk metode penentuan sampel penelitian ini dilakukan secara purposive yaitu secara sengaja dengan pertimbangan karena di Kelurahan Mustikasari sudah terjadi konversi lahan sawah menjadi lahan non sawah. Informasi tersebut saya dapatkan langsung dari narasumber yaitu pihak Kelurahan dan masyarakat sekitar sehingga saya mendapatkan populasi sebanyak 40 petani padi yang melakukan konversi lahan sawah. Winarno Surachmad dalam Narbuko Cholid dan Abu achmadi (2002:110) “Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah” memberikan pedoman sebagai berikut “Apabila populasi cukup homogen (serba sama), terhadap populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sampel sebesar 50. 21.

(47) persen, diatas 1000 sebesar 15 persen. Oleh karena itu, populasi petani di Kelurahan Mustikasari bersifat homogen dimana petani yang menjadi sampel adalah petani yang mengkonversi lahannya sebagian dan melakukan usahatani padi, maka diambil 20 petani sebagai petani sampel dalam penelitian ini. Kelurahan Mustikasari. Narasumber - Kelurahan - Masyarakat. 10 Rukun Warga. Narasumber - Kelurahan - Masyarakat. 3 Rukun Warga = Populasi 40 orang. Narasumber - Masyarakat - Ketua RW dan RT. Sampel Penelitian 20 responden. Purposive - Aksesbilitas - Potensi terjadi konversi. Purposive - Telah terjadi konversi - Terdapat petani yang melakukan konversi. Purposive - Homogen - Populasi < 100 maka sampel digunakan 50 persen. Gambar 2. Metode Penentuan Sampel. 3.4. Analisis Data Maka untuk menganalisis penelitian ini dengan menggunakan metode. analisis regresi berganda. Dengan rumus : Y. = a0 + b1x1+ b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + e. 22.

(48) Keterangan : Y. = Pendapatan Petani (Rp/th). a0. = Konstanta. x1. = Luas lahan konversi (m2). x2. = Luas lahan usaha sekarang (m2). x3. = Produksi padi (Kw/th). x4. = Harga jual padi (Rp/Kw). x5. = Biaya produksi (Rp/th). e. = Variabel kesalahan (galat). 3.5. Uji Kelayakan Model Uji Kelayakan model dalam penelitian ini terdiri dari uji serentak seluruh. parameter dugaan (uji F), uji parameter regresi secara tunggal (uji t) dan uji koefisien determinasi (R2).. 3.5.1. Uji Serentak Seluruh Parameter Dugaan (Uji F) Uji F merupakan pengujian untuk mengetahui angka pengaruh variabel. independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Uji F dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Fn =. R2 : k. (1 – R2) : (n – k – 1) Apabila : H0. : b 1=0, berarti seluruh variabel independen dalam model. tidak. berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Apabila : H1. : b 1≠0, berarti seluruh variabel independen dalam model. berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.. 23.

(49) Kriteria uji : H0 ditolak apabila. : Fhitung > Ftabel, derajat bebas tertentu. H1 diterima apabila. : Fhitung < Ftabel, derajat bebas tertentu. 3.5.2. Uji Parameter Regresi Secara Tunggal (Uji t) Uji t merupakan angka yang menunjukan signifikansi dari pengaruh. variabel independen secara individu terhadap variabel dependen dengan manganggap variabel lainnya bersifat konstan. S2 = ⅀ (Y- Ῡ)2- (Ŷ- Ῡ)2. t = βi Sβi Apabila : H0. n-k. : b 1=0, berarti seluruh variabel independen dalam model. tidak. berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Apabila : H1. : b 1≠0, berarti seluruh variabel independen dalam model. berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Kriteria uji : H0 ditolak apabila. : thitung > ttabel, derajat bebas tertentu. H1 diterima apabila. : thitung < ttabel, derajat bebas tertentu. 3.5.3. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) merupakan angka yang menunjukkan besarnya. variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas secara bersama-sama. Rumus dari uji R2 adalah sebagai berikut : R2 = ⅀ (Ŷ - Ῡ)2 ⅀ (Yi - Ῡ)2. 24.

(50) Irianto (2004:206) menjelaskan bahwa nilai R2 mempunyai interval dari 0 sampai 1. Semakin besar nilai R2 (mendekati 1), maka semakin baik hasil model regresi tersebut. Sebaliknya jika semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.. 3.6 1.. Definisi Operasional Pendapatan petani padi adalah nilai hasil penjualan usaha tani padi yang dihitung berdasarkan hasil perhitungan dari nilai produksi dikurangi biaya tetap dan biaya variabel.. 2.. Luas lahan pertanian adalah luas lahan yang digunakan untuk komoditi padi dimana termasuk lahan sawah teknis dan non teknis yang dihitung dalam satuan Ha.. 3.. Konversi lahan pertanian adalah peralihan penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian.. 4.. Produksi padi adalah padi hasil panen yang dihasilkan dalam satu kali musim tanam, yang dinyatakan dalam satuan kuintal.. 5.. Harga jual adalah harga jual padi tiap kuintal yang diperoleh petani.. 6.. Biaya produksi adalah jumlah yang dikorbankan selama proses produksi meliputi luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, obat – obatan yang dinilai dalam satuan rupiah per musim panen.. 7.. Sawah adalah lahan usahatani secara fisik permukaan tanahnya rata, dibatasi oleh pematang, dapat ditanami padi dan palawija/ tanaman pangan lainnya.. 25.

(51) BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1. Keadaan Geografis Kelurahan Mustikasari Kelurahan Mustikasari merupakan salah satu dari 4 (empat) Kelurahan. dari Wilayah Kecamatan Mustikajaya dengan jarak tempuh ke Kantor Kecamatan 4 Km, jarak tempuh ke Kantor Walikota 10 Km, jarak ke Ibu Kota Propinsi sejauh 170 Km dan jarak tempuh ke Ibu Kota Negara 20 Km. Secara geografi Kelurahan Mustikasari, Kota Bekasi berada pada posisi 6° 17' 28" (6,2911°) lintang selatan, 107° 0' 38" (107,0106°) bujur timur, rata-rata ketinggian 31 meter (102 kaki) diatas permukaan laut. Kelurahan Mustikasari memiliki wilayah seluas 512,75 Ha yang terdiri dari lahan kering seluas 312,59 Ha dan lahan basah seluas 67,05 Ha. Kelurahan Mustikasari memiliki batas – batas daerah dengan kelurahan lainnya. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Pengasinan, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Mustikajaya, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Bantargebang dan Padurenan, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Rawa Lumbu dan Bojong Menteng. Sepanjang tahun 2010 keadaan iklim di Kelurahan Mustikasari cenderung panas, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari dan April yaitu masing – masing tercatat 728 mm dan 361 mm dengan jumlah hari hujan 18 dan 16 hari. Sedangkan jumlah curah hujan terendah terjadi pada bulan Mei sebesar 0 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak nol. Total curah hujan yang tercatat sepanjang tahun 2010 adalah 1.993 mm.. 26.

(52) 4.2. Penggunaan Lahan di Kelurahan Mustikasari Kelurahan Mustikasari dengan luas 512,75 Ha telah memiliki beberapa. buah prasarana yaitu bagunan sarana pemerintah, bangunan sarana pendidikan dan bangunan sarana ibadah. Bangunan sarana pemerintah terdiri dari kantor kelurahan beserta fasilitas disekitarnya. Kantor Kelurahan Mustikasari memiliki luas tanah seluas 2013 m², bangunan kantor seluas 175 m² dan Puskesmas seluas 50 m². Selanjutnya Kelurahan Mustikasari memiliki bangunan sarana pendidikan yang terdiri dari SD Negeri 3 buah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) 1 buah, SLTP Negeri 1 buah, SLTP Swasta 2 buah, Madrasah Tsanawiyah (MTS) 2 buah, SLTA Swasta 1 buah dan SMK Swasta 1 buah. Selain itu Kelurahan Mustikasari memiliki Bangunan sarana ibadah yang terdiri dari Mesjid 20 Buah dan Mushola 29 Buah yang tersebar di sekitar Kelurahan Mustikasari. Lahan yang ada di Kelurahan Mustikasari dimanfaatkan untuk pemukiman, dimanfaatkan untuk petanian dengan jenis tanaman Holtikultura, tanaman pangan, serta berupa industri kerajinan dan sektor jasa lainnya, seperti perdagangan, angkutan, perbengkelan dan sebagainya. Tabel 2. Penggunaan Lahan di Kelurahan Mustikasari No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. Uraian Jalan (Km) Sawah (Ha) Bangunan umum (Ha) Kolam (Ha) Pemukiman (Ha) Jalur Hijau (Km) Pemakaman (Ha) Lain-lain (Ha). Tahun 2010 37,25 82 57 307 3,5 -. Tahun 2011 37,25 82 57 307 3,5 -. Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Mustikasari Tahun 2011. 27.

(53) Tabel 2 menunjukan bahwa penggunaan lahan terbesar digunakan untuk pemukiman seluas 307 Ha, untuk lahan sawah seluas 82 Ha dan bangunan umum seluas 57 Ha. Sedangkan untuk penggunaan lahan lainnya digunakan untuk pemakaman seluas 3,5 Ha dan sisanya digunakan untuk lain - lain. Penggunaan lahan di Kelurahan Mustikasari tidak mengalami peningkatan maupun penurunan dari tahun 2010.. 4.3. Keadaan Penduduk di Kelurahan Mustikasari Penduduk di Kelurahan Mustikasari pada tahun 2011 sebesar 22.763 Jiwa,. dengan kepadatan penduduk sebesar 4.440 Jiwa/ Km². Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2010, jumlah penduduk 2011 bertambah sebanyak 473 Jiwa. Pertambahan penduduk ini dipengaruhi oleh mobilitas penduduk dari tahun 2010 sampai tahun 2011. Pada tahun 2011 di Kelurahan Mustikasari angka kelahiran sebesar 215 jiwa, kematian sebesar 102 jiwa, Pendatang 465 jiwa dan penduduk yang pindah 173 jiwa. Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan Mustikasari No 1. 2. 3.. Uraian Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah Penduduk (Jiwa). Tahun 2010 11.386 10.796 22.290. Tahun 2011 11.679 11.084 22.763. Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Mustikasari Tahun 2011. Tabel 3 menunjukan jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2011 sebesar 22.763 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 11.679 jiwa dan perempuan sebanyak 11.084 jiwa. Kenaikan jumlah penduduk dari tahun 2010, untuk jenis kelamin laki – laki sebesar 293 jiwa dan kenaikan jumlah penduduk jenis kelamin perempuan sebesar 288 jiwa.. 28.

(54) Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama di Kelurahan Mustikasari No 1. 2. 3. 4. 5.. Uraian Islam (Jiwa) Kristen (Jiwa) Hindu (Jiwa) Budha (Jiwa) Kepercayaan (Jiwa). Tahun 2010 20.421 1.330 73 26 131. Tahun 2011 21.078 1.386 77 30 192. Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Mustikasari Tahun 2011. Tabel 4 menunjukan bahwa di Kelurahan Mustikasari pemeluk agama terbesar adalah islam 21.078 jiwa dan kristen 1386 jiwa. Sedangkan yang terkecil adalah pemeluk agama Hindu dan Budha sebanyak 30 jiwa. Jumlah penduduk menurut pemeluk agama di Kelurahan Mustikasari mengalami peningkatan dari tahun 2010. Kenaikan pemeluk agama Islam sebesar 657 jiwa, pemeluk agama Kristen 56 jiwa, pemeluk agama Hindu sebesar 5 jiwa, pemeluk agama Budha sebesar 4 jiwa, dan pemeluk agama Kepercayaan sebesar 61 orang. Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia di Kelurahan Mustikasari No 1. 2. 3. 4. 5.. Kelompok Usia 0 – 5 tahun (Jiwa) 6 – 14 tahun (Jiwa) 15 – 23 tahun (Jiwa) 24 – 54 tahun (Jiwa) 55 tahun – Keatas (Jiwa). Tahun 2010 284 2.241 2.247 1.487 6.542. Tahun 2011 383 1.822 2.243 1.674 6.913. Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Mustikasari Tahun 2011. Tabel 5 menunjukan bahwa penduduk di Kelurahan Mustikasari pada tahun 2011 yang terbanyak pada kisaran umur 55 tahun keatas yaitu 6.913 jiwa dan yang terkecil pada kisaran umur 0 – 5 tahun yaitu 383 jiwa. Jumlah penduduk menurut kelompok usia di Kelurahan Mustikasari mengalami peningkatan dari tahun 2010. Kenaikan untuk kelompok usia 0 – 5 tahun sebesar 99 jiwa, kelompok usia 24 – 54 tahun sebesar 187 jiwa dan kelompok usia 55 tahun keatas sebesar 371 jiwa. Sedangkan untuk kelompok usia 6 – 14 tahun mengalami. 29.

(55) penurunan jumlah penduduk sebesar 419 dan kelompok usia 15 – 23 tahun mengalami penurunan jumlah penduduk sebesar 4 jiwa. Hal tersebut menunjukan bahwa di Kelurahan Mustikasari didominasi oleh penduduk yang berumur 55 tahun keatas yaitu sebanyak 6.913 jiwa. Tabel 6. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Mustikasari No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. Uraian TK (Jiwa) SD (Jiwa) SLTP (Jiwa) SLTA (Jiwa) Akademi (Jiwa) Universitas (Jiwa) Pondok Pesantren (Jiwa) Kursus keterampilan (Jiwa). Tahun 2010 339 3.593 3.251 3.213 2.246 3.936 267 72. Tahun 2011 687 3.941 3.599 4.107 2.346 4.036 365 170. Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Mustikasari Tahun 2011. Tabel 6 menunjukan bahwa jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan dari yang terbesar di Kelurahan Mustikasari yaitu SLTA sebanyak 4.107 jiwa, Universitas sebanyak 4.036 jiwa, SD sebanyak 3.941 jiwa, SLTP sebanyak 3.599 jiwa, Akademi sebanyak 2.346 jiwa dan yang terkecil yaitu Kursus Keterampilan sebanyak 170 Jiwa. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan mengalami peningkatan dari tahun 2010. Tabel 7. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Mustikasari No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.. Uraian Pegawai Negri Sipil (Jiwa) ABRI (Jiwa) POLRI (Jiwa) Pegawai Swasta (Jiwa) Wiraswasta/ Dagang (Jiwa) Petani (Jiwa) Buruh (Jiwa) Pertukangan (Jiwa) Pensiunan (Jiwa) Lain-lain (Jiwa). Tahun 2010 457 501 306 90 52 2.325 3.298 83 282 49. Tahun 2011 477 506 311 2.590 572 2.025 3.948 83 282 182. Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Mustikasari Tahun 2011. 30.

(56) Tabel 7 menunjukan bahwa jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Kelurahan Mustikasari dengan mata pencaharian dari yang terbesar adalah sebagai buruh sebesar 3.948 jiwa, pegawai swasta 2.590 jiwa, petani 2.025 jiwa dan yang terkecil adalah yang bermata pencaharian sebagai pertukangan sebesar 83 jiwa.. 4.4. Potensi dan Permasalahan di Kelurahan Mustikasari. 4.4.1. Subsektor pertanian Di dalam usaha meningkatkan produksi tanaman menunjukkan bahwa. minat petani untuk mengolah lahan relatif meningkat dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan rumah dan tanah darat untuk di tanami pohon tanaman hias, adapun secara umum masalah sektor ini antara lain: 1. Daya serap air terutama pada musim kemarau. 2. Minat petani terhadap penyuluhan masih kurang serta kerja sama kelompok tani belum mantap. 3. Tenaga kerja pengolah tanah relatif kurang sehingga terjadi keterlambatan tanam. 4. Fungsi kelembagaan yang ada (KUD) belum dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. 5. Semakin. berkurangnya. lahan. Pertanian. di. sebabkan. pesatnya. Pembangunan Perumahan oleh developer. 6. Belum maksimalnya dukungan permodalan dan pemasaran.. 31.

(57) 4.4.2. Subsektor peternakan Perkembangan sektor ini belum menunjukan kondisi sebagaimana yang. diharapkan, bahkan dapat dikatakan bahwa kegiatan penduduk di sektor ini bobotnya hanya untuk kesukaan dan hanya terbatas untuk satu wilayah saja, sehingga kaitannya dengan peningkatan gizi dan laju pertumbuhan ekonomi hanya dalam wilayah terbatas, usaha – usaha kearah itu sebenarnya sudah dilaksanakan oleh Dinas terkait dalam bentuk penyuluhan dan memberi bantuan untuk membudidayakan ternak jenis udang lobster dan ikan lele. Masalah yang dihadapi antara lain : 1. Relatif rendahnya pengetahuan masyarakat terutama petani ternak 2. Daya serap petani ternak masih relatif lambat dalam menerima teknologi atau inovasi baru. 3. Permodalan yang dimiliki sebagaian besar petani relatif belum mencukupi. 4. Untuk pembudidayaan ternak udang lobster harus dengan ketelitian dan kesabaran para pemelihara udang. 5. Belum maksimalnya bantuan permodalan dalam pengembangan lobster dan ikan lele.. 4.4.3. Subsektor Kerajinan Rakyat Sejalan dengan laju perkembangan di sektor lain, sektor ini sebetulnya. sudah. tumbuh. jauh. sebelumnya,. namun. demikian. sampai. saat. ini. perkembangannya masih perlu mendapat pembinaan lebih lanjut. Permasalahan yang timbul di subsektor kerajianan rakyat ini antara lain :. 32.

(58) 1. Masih terbatasnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat pengrajinan terutama untuk mendesainer hasil untuk menarik minat konsumen. 2. Masih terbatasnya pengetahuan yang memadai untuk meningkatkan kualitas hasil kerajinan. 3. Terbatasnya permodalan sebagai akibat belum lancarnya pemasaran. 4. Adanya sistem pemasaran yang belum efektif dan efisien atau masih di lakukan sendiri-sendiri sehingga waktupun banyak di pergunakan untuk pemasaran hasil.. 4.4.4. Subsektor Perhubungan dan Parawisata Perkembangan dan kemajuan subsektor perhubungan terutama yang. berkaitan dengan pembangunan dan peningkatan jalan di lingkungan Kelurahan Mustikasari cukup pesat, terutama pembangunan jalan yang bersumber dari APBD Kota Bekasi dan setiap tahunnya APBD yang di alokasikan ke Kelurahan Mustikasari cukup memadai. Masalah yang di hadapi antara lain : 1. Kurang disiplinnya pemakai jalan serta kesadaran masyarakat untuk memeliharanya masih bersifat intruktif. 2. Relative. terbatasnya. swadaya. masyarakat. terutama untuk. usaha. peningkatan lalu lintas jalan dari tanah menjadi jalan batu, dan jalan batu menjadi jalan aspal. Mengingat potensi alam berupa batu tidak terdapat di wilayah setempat. 3. Belum adanya tempat Pariwisata yang dapat meningkatkan PAD dan sebagai tempat wisata masyarakat.. 33.

(59) 4.4.5. Subsektor Pendidikan Non Formal Dalam hal menunjang usaha – usaha masyarakat diharapkan masalah. kurangnya tenaga atau kader kurang terlatih dan kurangnya koordinasi, sedangkan pencapaian sarana belum dapat dijangkau secara optimal, hal ini ditegaskan dengan. tindak. lanjut. program. sektoral. yang. masuk. ke. Kelurahan,. keberlangsungannya relative dihadapkan kepada daya jangkauan tenaga atau kader terlatih. Jenis pendidikan atau pelatihan yang dilaksanakan relatif belum dapat membuka lapangan pekerjaan yang berlangsung, sehingga kegiatan para peserta latihan hanya terbatas saat itu saja, hal ini di akibatkan lambatnya masyarakat dalam menyerap teknologi atau inovasi dan relatif terbatasnya permodalan serta belum adanya pembinaan secara berkelanjutan.. 4.4.6. Subsektor Kependudukan dan KB Pertumbuhan penduduk Kelurahan Mustikasari sebenarnya lebih kecil di. bandingkan dengan rata - rata Tingkat Kecamatan maupun Kota. Namun demikian kaitannya dengan arus migrasi dan selisih tingkat kelahiran dan kematian serta perbandingannya dengan jumlah prasarana dan sarana juga laju petumbuhan ekonomi untuk beberapa tahun kemudian, menjadi perhatian untuk usaha penanganannya. Usaha-usaha kearah itu dilakukan dengan menggalakan program KB dan usaha pencegahan atau menunda perkawinan di bawah umur (usia muda), permasalahannya yang dialami antara lain :. 34.

Referensi

Dokumen terkait

Maka Rasulullah SAW bersabda, &#34;Puasalah pada hari pertama, karena satu kebaikan itu dibalas dengan 10 kali lipat, lalu puasalah pada hari pertengahan bulan, dan pada hari

Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Wewenang Pemerintah Kabupaten Lampung Barat; Peraturan Daerah Kabupaten

Strategi Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan.. Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 01 Jaten Kabupaten. Karanganyar Tahun Ajaran 2012 /

Dalam pengajaran tersebut diperlukan aplikasi-aplikasi khusus yang sesuai dengan tema pembelajaran agar proses belajar mengajar menjadi lebih atraktif dan interakrif. Untuk

Jadi keterampilan berpikir kritis yang merupakan keterampilan mensintesis dalam dimensi bangun datar dan bangun ruang antara lain: menggunakan konsep bangun yang

Hubungan yang terjadi pada lantrak pemerintah adalah hubungan hukum yang bersifat privat, sehingga penyelesaian sengketa iasa konstruksi masuk dalam ,onih hukum

Adam Smith bukanlah orang pertama yang mengabdikan diri pada teori ekonomi, dan banyak gagasan-gagasannya yang terkenal bukanlah asli keluar

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) dan dilakukan UjiBNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf α = 5%. Hasil