RANCANG BANGUN ALAT PENGONTROL SUHU DI RUANGAN AC BERBASIS ATMEGA328P DENGAN
MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM
TUGAS AKHIR
LILIS CHYNTIA SITORUS 172408021
PROGRAM STUDI D-3 FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2020
RANCANG BANGUN ALAT PENGONTROL SUHU DI RUANGAN AC BERBASIS ATMEGA328P DENGAN
MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
LILIS CHYNTIA SITORUS 172408021
PROGRAM STUDI D-3 FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2020
PERNYATAAN ORISINALITAS
RANCANG BANGUN ALAT PENGONTROL SUHU DI RUANGAN AC BERBASIS ATMEGA328P DENGAN
MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM
TUGAS AKHIR
Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.
Medan, 15 Juni 2020
Lilis Chyntia Sitorus 172408021
RANCANG BANGUN ALAT PENGONTROL SUHU DI RUANGAN AC BERBASIS ATMEGA328P DENGAN
MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM
ABSTRAK
Di era zaman sekarang sudah banyak kemudahan yang bisa didapat dengan perkembangan zaman melalui ilmupengetahuandanteknologi. Salah satuteknologi yang sedangberkembangsaatiniadalahmikrokontroler. Seperti Arduino sebagai salah satu jenis suatu papan yang berisikan mikrokontroller. Dipadukan dengan wimoss telegram menjadikan mukrokontroller ini dapat terhubung melalui Android.
Pengaturansuhu otomatis ruangan AC dilakukan dengan menggunakan alat bantu mikrokontroler ATMEGA328P untuk mengolah data hasil pembacaan suhu dari sensor suhu DHT11 untuk ditampilkan ke unit penampil (display) menggunakan telegram berbasis Android.
Kata Kunci: Mikrokontroler, Sensor DHT11, Telegram
TEMPERATURE CONTROLLER DESIGN IN ATMEGA328P AIR CONDITIONING ROOM USING TELEGRAM APPLICATION
ABSTRACT
In this era, there are many conveniences that can be obtained with the times through science and technology. One technology that is currently developing is a microcontroller. Like Arduino as one type of a board that contains a microcontroller.
Combined with wimoss telegram makes this mukrokontroller can be connected via Android. Automatic air conditioning room temperature settings are done using the microcontroller ATMEGA328P to process the temperature reading data from the DHT11 temperature sensor to be displayed to the display unit using an Android- based telegram.
Keywords: Microcontroller,DHT11 Sensor, Telegram
KATA PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang,dengan dilimpahan berkat-Nya penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Perancangan Alat Pengontrol Suhu Di Ruangan AC Berbasis Atmega328p dengan menggunakan Android
Ucapan terimakasih penulis sampaikan Kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yaitu Kepada:
1. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Takdir Tamba,M.Eng.Sc selaku Ketua Program Studi D-III Fisika Fakultas MIPA Universitas Sumatra Utara .
3. Bapak Drs. Takdir Tamba,M.Eng.Sc selaku Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan Kepada Penulis dalam menyelesaikan LaporanTugas Akhir.
4. Seluruh Staf Pengajar/Pegawai Program Studi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara .
5. Kedua orangtua saya, Bapak dan Mama yang saya kasihi, Saudara saya Yonathan Sitorus, Alvito Siallagan, Tante saya Lisken Sianipar, Rosmaida Sianipar dan Proung Sianipar yang telah memberikan bantuan berupa dukungan moral dan material yang sangat membantu dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.
6. Teman-teman saya Tri Marta, Ruth, Delita, Cici, Dahlia, Kristanti yang telah menjadi teman terbaik bagi penulis yang selalu memberikan dukungan, semangat dan motivasi, serta doa hingga penulis dapat menyelesaikan LaporanTugas Akhir.
7. Rekan Fisika Instrumentasi D-III stambuk 2017 yang memberikan bantuan penulisan untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.
8. Serta masih banyak lagi pihak-pihak yang sangat berpengaruh dalam proses penyelesaian Praktek Proyek yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa akan membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis umumnya kepada para pembaca.
Medan, 30 Juni 2020
Lilis Chyntia Sitorus
DAFTAR ISI
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
PENGHARGAAN ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
1.3 TujuanPenulisan ... 1
1.4 BatasanMasalah... 2
1.5 SistematikaPenulisan... 2
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 3
2.1 Sensor ... 3
2.1.1 Pengertian Sensor... 3
2.1.2 Macam-Macam Sensor ... 3
2.2 Relay ... 4
2.2.1 Active Low atau Active High ... 5
2.2.2 Masalah yang SeringMuncul ... 5
2.2.3 Sekilastentang SSR (Solid State Relay ... 7
2.3 Transistor………...7
2.4 Mikrokontroller……...9
2.5 Air Conditioner (AC) Mini ... 16
2.5.1 Proses Kerja Air Condotioner ... 17
2.5.2 Peralatanpada Air Conditioner (AC) ... 18
2.6 Adaptor/ Power Supply ... 19
2.7 ESP8266 ... 20
2.8 LED ... 22
2.9 Dioda ... 24
2.10 Fan Motor ... 27
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Metodologi Perancangan ... 29
3.1.1 Tahap Persiapan ... 29
3.1.2 Tahap Pembuatan Sistem ... 30
3.1.3 Tahap Pengukuran ... 31
3.2 Perancangan Sistem ... 32
3.2.1 Diagram Blok ... 32
3.2.2 Perancangan Rangkaian ... 32
3.2.3 Perancangan Perangkat Lunak ... 35
3.3 Pengujian Rangkaian dan Pengukuran Hasil Sistem...35
3.3.1 Pengujian Android ... 35
3.3.2 Pengujian Rangkaian Minimum Sistem NODMCU ... 36
3.3.3 Pengujian sensor ds18b20 ... 39
3.3.4 Pengujian Rangkaian Regulator ... 38
3.4.5 Pengujian ESP8266 ... 38
3.4.6 Pengujian Aplikasi Telegram ... 39
3.4.7 Pengujian Ruangan... 39
BAB 4 PEMBAHASAN HASIL DAN PENGUKURAN ... 40
4.1 Analisis Hasil Pengukuran dan Pembandingan dengan Hasil Alat Standar.. ... 40
4.2 Kalibrasi Alat...43
BAB 5 PENUTUP ... 46
5.1 Kesimpulan…….……...46
5.2 Saran...46 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 (a) Transistor NPN dan (b) Transistor PN ... 9
Gambar 2.2 Air Conditioner ... 12
Gambar 2.3 Wemos D1 R2 ... 12
Gambar 2.4 SimboldanBentuk LED ... 16
Gambar 2.5.RangkaianPembatasArus LED ... 17
Gambar 2.6 LED RGB ... 17
Gambar 2.7.Bentukdansimbol diode ... 18
Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Sistem ... 23
Gambar 3.2 Sistem minimum NodMCUWimosnodmcu ... 23
Gambar 3.3 Rangkaian relay 11 chanel ... 24
Gambar 3.4 Rangkaian sensor suhu ds18b20 ... .24
Gambar 3.5Rangkaain Relay dan node mcu ... 25
Gambar 3.6 Rangkaiannodemcudan relay ... .25
Gambar 3.7 Atmega 328 ... 26
Gambar 3.8 Program Proteldan EAGLE ... 28
Gambar 3.9 Blok sistem monitoring suhuke telegram ... 29
Gambar 3.10 Minimum System NodMCUWimos... 30
Gambar 3.11 Rangkaiansd card danarduino ... 31
Gambar 3.12 Rangkaian board pcb ... 32
Gambar 3.13 Diagram alir... 35
Gambar 3.14 PengujianRangkaian Regulator ... 45
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pengujian Android ... 32
Tabel 3.2 PengujianMinimum Sistem NODMCU WIMOS ... 32
Tabel 3.3 Pengujian sensor ds18b20 ...34
Tabel 3.4 Pengujian Regulator...34
Tabel 3.5 Pengujian ESP8266...35
Tabel 3.6 Pengujian Aplikasi Telegram...35
Tabel 3.7 Pengujian Ruangan...35
Tabel 4.1 Pengukuran Parameter suhu normal yang terukur ………40
Tabel 4.2 Pengukuran Parameter suhu panas yang terukur………40 Tabel 4.3 Pengujian Pengiriman Data dari NODMCU ke Telegram di jaringan 4G Tabel 4.4 Pengujian Pengiriman Data dari NODMCU ke Telegram di jaringan 3G Tabel 4.5 Pengujian Pengiriman Data dari NODMCU ke Telegram di jaringan 2G
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahn yang timbul di sekitarnnya serta meringankan pekerjaan yang ada. Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan keluarga mikroprosesor yaitu sebuah chip yang dapat melakukan pemprosesan data secara digital sesuai dengan perintah bahasa assembly yang diberikan. Smartphone, ponsel pintar saat ini sudah umam digunakan, ponsel pintar berbasis android saat ini sudah sangat popular, ponsel pintar jenis ini sudah banyak digunakan untuk membantu proses transaksi dan kontrol perangkat elektronik yang lain mennggunakan sensor dan mikrokontroler.
Telah banyak penelitian yang memanfaatkan ponsel pintar berbasis android, sensor, mikrokontroler untuk melakukan kontrol terhadap perangkat elektronik lain secara otomatis, menggunakan mikrokontroler ATMEGA328P sebagai pusat kendali.
Dengan alat ini kita bisa menerapkan sistem otomatisasi pada AC, sehingga dapat menghemat daya listrik yang digunakan AC pada suatu ruangan. Karena simulasi alat ini akan menghidupkan dan mematikan AC secara otomatis sesuai perintah yang kita berikan melalui android.
1.2 Rumusan Masalah
Dimana pada perancangan ini akan dirumuskan masalah:
1. Bagaimana prinsip kerja Alat Kontrol Suhu Diruangan AC Otomatis?
2. Bagaimana cara perancangan dan pembuatan Alat Kontrol Suhu Diruangan AC Otomatis?
3. Bagaimana mengaplikasikan mikrokontroller ATMEGA328P sebagai pengontrol, penerima dan pengolah data pada sistem elektronika pada Alat Kontrol Suhu Diruangan AC Otomatis?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari praktek proyek ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami cara kerja mikrokontroler sebagai pengontrol,
penerima dan pengolah data pada pembuatan alat AC Otomatis.
2. Mengetahui jaringan internet manakah yang lebih cepat dalam mengirim dan menerima data pada aplikasi telegram
3. Merancang sebuah alat Pengontrol suhudiruangan AC Otomatis, persyaratan untuk membuat Tugas Akhir.
1.4 Batasan Masalah
Dalam perancangan dan pembuatan tugas akhir ini diberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut :
1. Perancangan dan pembuatan alat ini berbasis mikrokontroller ATMEGA328P.
2. Hasil pembacaan pengontrolan suhu untuk menghidupkan atau mematikan pada ruangan AC ditampilkan di android.
3. Alat ini diterapkan diruangan AC 1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang terdiri dari :
1) BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
2) BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan.
3) BAB III: PERANCANGAN ALAT
Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara keseluruhan.
4) BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat dan lain-lain.
5) BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari uraian bab-bab sebelumnya, dan penulis akan berusaha memberikan saran yang mungkin bermanfaat.
2.1 Sensor
2.1.1 Pengertian Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variable keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut transduser. Pada saat ini, sensor telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan permakaian dan menghemat energi, berikut penjelasan mengenai macam-macam sensor.
2.1.2 Macam-macam Sensor
1. Sensor Proximity Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik.
Biasanya sensor ini terdiri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.
2. Sensor Magnet Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor 6 Politeknik Negeri Sriwijaya ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.
3. Sensor Ultrasonik Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.
4. Sensor Tekanan Sensor tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.
5. Sensor Kecepatan (RPM) Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor DC/AC, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi. 7 Politeknik Negeri Sriwijaya
6. Sensor Penyandi (Encoder) Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing- masing posisi sudut) mempunyai cara kerja yang sama, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.
7. Sensor Suhu Sensor suhu yang umum digunakan, resistance temperature detector (RTD), termistor dan IC sensor. Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding. Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Sedangkan IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.
8. Sensor kelembaban udara/Humidity, Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air.
Kelembaban nisbi adalah membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air.
2.2 Relay
Relay adalah komponen yang dapat digunakan sebagai saklar elektronik.
Secara singkat, cara kerja relay adalah memanfaatkan magnet buatan untuk memicu kontraktor dari keadaan off menjadi on, atau sebaliknya.
Ibaratnya begini, jika ingin menghidupkan lampu, kita harus pencet saklar yang menempel ditembok. Tapi jika menggunakan relay, kita bisa menghidupkan atau mematikan lampu tanpa menyentuh saklar lagi. Relay disebut juga sebagai saklar elektronik, yaitu saklar dapat dikontrol dengan alat elektronik lainnya seperti Arduino.
Relay pada umumnya punya 5 pin atau kaki, yang terdiri dari :
1. Dua kaki untuk listrik +GND, jika arus dan tegangannya cukup, maka relay akan aktif yang ditandai dengan bunyi „tek‟
2. Satu kaki sumber C (common), kaki ini yang akan dihubungkan ke kaki NC atau NO. Jika relay akan digunakan untuk mengontrol lampu rumah, maka kaki C disambungkan ke salah satu jalur listrik dari PLN.
3. Kaki NC (Normally Close), sebelum relay aktif , kaki NC nyambung ke kaki C. Tapi kalau relaynya aktif, kaki NC terputus dari kaki C.
4. Kaki NO (Normally Open). sebelum relay aktif , kaki NO tidak nyambung ke mana-mana. Tapi ketika relay aktif, kaki NO terhubung ke kaki C.
Sebelum mencoba relay yang sudah dirangkai dalam sebuah modul, istilah yang perlu kita pahami yaitu : Active Low dan Active High. Active Low artinya, relay akan aktif kalau input diberi logika LOWatau GND. Sedangkan Active High artinya relay akan aktif apabila input diberi logika HIGH atau 5V.
2.2.1 Active Low atau Active High
Relay Active Low atau Active High bisa dicek pada spesifikasi yang telah ditentukan oleh pabriknya. Jika anda ragu, anda bisa cek langsung modul relaynya dengan beberapa komponen dan power supply yang cocok.
Selain untuk menentukan Active Low atau Active High, cara ini biasa penulis gunakan untuk menentukan apakah relay berfungsi dengan baik atau tidak, untuk relay Active Low, relay akan aktif jika input dihubungkan ke GND. Jika relay Active High, relay aktif jika input dihubungkan ke VCC.
Namun jika relay tidak merespon ketika diberi input GND atau VCC, pastikan kabel-kabelnya terhubung dengan benar. Kalau semua sudah benar, tapi tetap tidak ada respon. Kemungkinan besar ada komponen yang rusak
2.2.2 Masalah yang Sering Muncul
Kontraktor relay diaktifkan dengan elektromagnetik yang dihasilkan oleh kumparan pada relay. Setiap alat yang memiliki kumparan, sifat elektromagnetik pada kumparan akan dikembalikan menjadi listrik lagi apabila sumber teganganya diputus. Artinya, sesaat setelah sumber tegangan diputus, maka medan elektromagnetik yang menyelubungi kumparan akan diserap lagi oleh kumparan sehingga terbentuklah listrik yang polaritasnya berkebalikan dengan sember tegangan. Listrik yang terbentuk dan berbalik arah ini disebut Back Electromotive Force, atau bisa disingkat Back EMF.
Apa masalahnya kalau ada back EMF? Back EMF dapat menggangu sistem kelistrikan arduino, entah karena listrik yang dihasilkan atau munculnya EMI (Electromagnetic Interference). Untuk hal ini anda bisa googling tentang EMI dan Latch-uppada mikrokrontroller.
Untuk mengatasi adanya back EMF dan EMI, dipasanglah dioda pada kaki kumparan dan tambahan kapasitor untuk memfilter. Hanya saja, proteksi ini kadang
gagal. Sehingga mengakibatkan sistem kelistrikan tetap terganggu. Efek nyatanya, arduino akan RESTART sesaat setelah relay dimatikan.
Jika anda membuat sistem yang agak sensitif terhadap medan elektromagnet, anda bisa mengisolasi power supply relay dari power supply arduino. Selain itu, anda juga bisa mengganti relay dengan SSR (Solid State Relay). Cara mengisolasi power supply pada relay yang akan dipakai akan dijelaskan pada subbab berikutnya.
2.2.3 Sekilas tentang SSR (Solid State Relay)
Kalau relay adalah saklar elekronik, maka SSR adalah relay elektronik. Relay bisa dibilang termasuk alat elektromekanik, sebab ada bagian yang harus bergerak saat ia diaktifkan. Ketika relay aktif, logam menjadi magnet, lalu tuas tertarik magnet dan menyambungkan kaki NO dan C.
Sedangkan pada SSR, tidak ada magnet, tidak ada kumparan, tidak ada tuas yang bergerak. Komponen yang digunakan sebagai saklar adalah semikonduktor seperti SCR, TRIAC, atau transistor seperti MOSFET.
Pada relay, gerakan tuas untuk ON/OFF dikendalikan oleh magnet.
Sedangkan pada SSR, proses ON/OFF dikendalikan oleh cahaya. Bagian input akan memancarkan cahaya ketika diaktifkan, pada bagian output terdapat Octocoupler yang akan memicu kontaktor.
Jika dibandingkan dengan relay biasa, SSR lebih cepat responnya, kisaran 10us. Sedangkan relay kisar 10ms. Jika anda butuh sistem yang sangat cepat respon dan tanpa Back EMF, gunakan SSR. SSR lebih tahan terhadap getaran dan goncangan. Hal ini disebabkan komponen SSR yang tidak memiliki tuas dan perangkat mekanik lainnya. Yang menjadi kelebihan lagi dari SSR : harganya lebih tinggi dari relay biasa.
2.3 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemotong (switching), stabilitas tegangan, modulasi sinyal atau fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang disatu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen-komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier atau penguat. Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen- komponen lainnya. Cara kerja semikonduktor pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa ; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni.
Jika sepasang konduktor dimasukkan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC, tepat dibawah tegangan elekrolisis (sebelum air berubah menjadi hidrogen dan oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukkan kedalamnya, konduksi air akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikkan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non konduktor( isolator), karena pembawa muatannya tidak bebas. Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti arsenik.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran 1 : 100.000.000, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi membawa sebuah muatan adalah sangat tinggi ; satu pembawa muatan untuk setiap atom.
Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator. Pada umumnya, transistormemiliki 3 terminal yaitu basis(B), emitor (E), dan colektor(C), karena merupakankombinasi 2 buah dioda ( typeP dan type N) maka transistordapat dibagi menjadi 2macam, yaitu transistor PNP(Positive Negative Positive)dan NPN (Negative positivenegative). Fungsi daritransistror pada bidangelektronika dapat berfungsisebagai skalar otomatis,penguat baik itu penguattegangan atau arus, dan
sebagai regulator tegangan.Kelebihan transistor BD 139adalah memiliki nilai IC dangain yang cukup besar, yaitusampai 1,5 A dan 250 kali.Dalam elektronika transistor disimbolkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 (a) Transistor NPN dan (b) Transistor PN
2.4 MIKROKONTROLLER
Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil (“special purpose computers”) di dalam satu IC yang berisi CPU, memori, timer, salurankomunikasi serial dan parallel, Port input/output, ADC. Mikrokontroler digunakan untuk suatu tugas dan menjalankan suau program. Pada saat ini penggunaan mikrokontroller dapat kita temui pada berbagaiperalatan, misalnya peralatan yang terdapat di rumah, seperti telpon digital, microwave oven, televisi, mesin cuci, sistem keamanan rumah, PDA.
Mikrokontroler dapat kita gunakan untuk berbagai aplikasi misalnya untukpengendalian, otomasi industri, akuisisi data, telekomunikasi dan lain-lain.
Mikrokontroler berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronika dan pada umumnya dapat menyimpan program didalamnya.Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU, memori I/O, dan unit pendukung seperti analog-to-digital-converter (ACD) yang sudah terintergrasi didalamnya.Agar mikrokontroler dapat digunakan dibutuhkan perangkat eksternal yang disebut sistem minimum.Sistem minimum digunakan bersamaan dengan mikrokontroler yang bisa digunakan adalah Atmega328P.
Mikrokontroler berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronika dan pada umumnya dapat menyimpan program didalamnya.Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU, memori I/O, dan unit pendukng seperti analog-to-digital-converter (ACD) yang sudah terintergrasi didalamnya.
Pada Atmega 328P memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC dan PORTD dengan total pin input atau output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input atau output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol atau pengendali rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program didalamnya (Widodo, 2000). Penggunaan mikrokontroler lebih menguntungkan dibandingkan penggunaan mikroprosesor. Hal ini dikarenakan dengan mikrokontroler tidak perlu lagi penambahan memori dan I/O eksternal selama memori dan I/O internal masih bisa mencukupi. Selain itu proses produksinya secara masal, sehingga harganya menjadi lebih murah dibandingkan mikroprosesor.
Pada sebuah chip mikrokontroler umumnya memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
1. Central processing unit mulai dari processor 4-bit yang sederhana hingga processor kinerja tinggi 64-bit.
2. Input/output antarmuka jaringan seperti serial port (UART).
3. Antarmuka komunikasi serial lain seperti IC, serial peripheral interface and controller area network untuk sambungan sistem.
4. Periferal seperti timer dan watchdog.
5. RAM untuk menyimpan data.
6. ROM, EPROM, EEPROM atau flash memory untuk menyimpan program dikomputer.
7. Pembangkit clock biasanya berupa resonator rangkaian RC.
8. Pengubah analog ke digital.
Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.
1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer.
Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.
2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer.
Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. 5 Masing- masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri.
Jenis-jenis mikrokonktroler yang telah umum digunakan:
1. Keluarga MCS51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC.
Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable Logic Control).
Antar seri mikrokontroler AVR memiliki beragam tipe dan fasilitas, namun kesemuanya memiliki arsitektur yang sama, dan juga set instruksi yang relatif tidak berbeda. Tabel dibawah ini membandingkan beberapa seri mikrokontroler AVR buatan Atmel.
Gambar 2.2 Mikrokontroller MCS51
Tabel 2.1 Seri-Seri Mikrokontroller MCS51
Keterangan:
 Flashadalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil buatan manusia yang harus dijalankan oleh mikrokontroler.
 RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU untuk penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running
 EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running
 Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi program
 Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
 UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial asynchronous
 PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa.
 ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range tertentu
 SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial secara serial synchronous
 ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal.
2. PIC (Programmable Interface Controller)
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam. PIC cukup popular
digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.
Gambar 2.3 Mikrokontroller PIC
3. AVR (Alv and Vegard‟s Risc processor)
Mikrokonktroler Alv and Vegard‟s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. 6 Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing- masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
Mikrokontroler AVR sudah menggunakan konsep arsitektur Harvard yang memisahkan memori dan bus untuk data dan program, serta sudah menerapkan single level pipelining. Selain itu mikrokontroler AVR juga mengimplementasikan
RISC (Reduced Instruction Set Computing) sehingga eksekusi instruksi dapat berlangsung sangat cepat dan efisien.
Gambar 2.4 Mikrokontroler AVR
Salah satu seri mikrokontroler AVR yang banyak menjadi andalan saat ini adalah tipe ATtiny2313 dan ATmega8535. Seri ATtiny2313 banyak digunakan untuk sistem yang relatif sederhana dan berukuran kecil. Berikut adalah feature- feature mikrokontroler seri ATtiny2313.
 Kapasitas memori Flash 2 Kbytes untuk program
 Kapasitas memori EEPROM 128 bytes untuk data
 Maksimal 18 pin I/O
 8 interrupt
 8-bit timer
 Analog komparator
 On-chip oscillator
 Fasilitas In System Programming (ISP)
Sedangkan ATmega8535 banyak digunakan untuk sistem yang kompleks, memiliki input sinyal analog, dan membutuhkan memori yang relatif lebih besar. Berikut adalah feature-feature mikrokontroler seri ATmega8535.
 Memori Flash 8 Kbytes untuk program
 Memori EEPROM 512 bytes untuk data
 Memori SRAM 512 bytes untuk data
 Maksimal 32 pin I/O
 20 interrupt
 Satu 16-bit timer dan dua 8-bit timer
 8 channel ADC 10 bit
 Komunikasi serial melalui SPI dan USART
 Analog komparator
 4 I/O PWM
 Fasilitas In System Programming (ISP) 4. Mikrokontroler ATmega16
ATmega16. Mikrokontroler adalah suatu chip dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU (Central Proccesssing Unit), RAM (Random Acess Memory), EEPROM/ EPROM/ PROM/ROM, I/O, Timer dan lain sebagainya. Mikrokontroler AVR adalah mikrokontroler RISC 8 bit berdasarkan aristektur Harvard, yang dibuat oleh Atmel pada tahun 1996. AVR memiliki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat, karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, lebih cepat dibandingkan MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock untuk mengeksekusi 1 instruksi. Mikrokontroler yang digunakan dalam tugas akhir ini. Mikrokontroler AVR ATMEGA 16 memiliki fitur yang lengkap (ADC internal, EEPROM internal, Timer/Counter, Watchdog Timer, PWM, Port I/O, komunikasi serial, Komparator, I2C,dll). (Yohannes, Elektrikal Enjiniring: Vol.09 Tahun 2011) Beberapa keistimewaan dari AVR ATMEGA16 antara lain:
1. Mikrokontroler AVR 8 bit yang memilliki kemampuan tinggi dengan konsumsi daya rendah
2. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz
3. Memiliki kapasitas Flash memori 16 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1 Kbyte
4. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D 5. CPU yang terdiri dari 32 buah register
6. Unit interupsi dan eksternal
7. Port USART untuk komunikasi serial
8. Fitur peripheral 7
a. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan (compare).
b. Dua buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Compare.
c. Satu buah Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare dan Mode Capture.
d. Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri e. Empat kanal PWM
f. 8 kanal ADC
g. 8 Single-ended Channel dengan keluaran hasil konversi 8 dan 10 resolusi (register ADCH dan ADCL)
h. 7 Diferrential Channel hanya pada kemasan Thin Quad Flat Pack (TQFP)
i. 2 Differential Channel dengan Programmable Gain j. Antarmuka Serial Peripheral Interface (SPI) Bus k. Watchdog Timer dengan Oscillator Internal l. On-chip Analog Comparator
9. Non-volatile program memory
2.5 Air Conditioner (AC) Mini
Pengetahuan tentang fungsi pendinginan udara sudah berkembang sejak zaman Romawi. Makanan yang disimpan di tempat dingin akan tahan lebih lama dibandingkan dengan di tempat panas. Pada udara dingin, pergerakan bakteri lebih lambat, sehingga proses pembusukan berjalan lebih lama. Oleh karena itu, orang orang di zaman itu menyimpan makanan di ruangan bawah tanah atau di dalam sumur.Pada musim dingin penduduk di daerah utara memotong es dari danau-danau yang membeku.Mereka menyimpannya dalam sebuk gergaji atau bangunan pendingin lalu menjualnya kepada penduduk di daerah selatan pada musim panas.
Pada akhir abad ke-18, musim dingin di daerah utara mengalami kenaikan temperatur.Pada masa-masa inilah orang mulai mengembangkan mesin pendingin
untuk mencetak es.Kemudian muncullah alat yang dikenal dengan istilah
“kotakes”.Alat ini digunakan untuk mengawetkan makanan.
Alat pendingin yang dilengkapi freezer (sekarang kita menyebutnya kulkas), Baru mulai dibuat orang pada awal abad ke-19.Sejak itu, sistem pendingin berkembang dengan pesat.Orang tidak hanya menggunakan sistem pendingin untuk mengawetkan makanan, melainkan juga untuk pengondisian udara (Air Conditioning).
Lonjakan produksi dalam industri refrigerasi dan air conditioning terjadi mulai tahun 1930-an. Refrigerasi di USA pada tahun 1940 mengambil bagian lebih dari 13% (energi) dari total perdagangan peralatan mesin saat itu. Perdagangan refrigerasi saat itu setidaknya bisa diklasifikasikan menjadi empat bagian, yaitu:
refrigerasi untuk rumah tangga menempati urutan pertama, yang diikuti oleh refrigerasi untuk industri, air conditioning, dan refrigerasi komersial.
Pada tahun 1960, diperkirakan ada 50 juta rumah yang tersambung aliran listrik di USA, 49 juta (98%) diantaranya memiliki refrigerator.Setelah tahun 1960, perdagangan freezer untuk industri tercatat melebihi refrigerator untuk rumah tangga.Perdagangan unit pendingin lainnya seperti untuk gudang, tempat tinggal, mobil dan kereta, total nilainya mencapai milyaran dollar per tahun di tahun 1960-an.
Sejalan dengan kebutuhan dan perkembangannya, variasi aplikasi refrigerasi dan air conditioning terus bertambah.Angkutan untuk produk-produk dan industry makanan dan minuman serta pertanian dan peternakan-perikanan juga mendorong meningkatnya perkembangan perdagangan dalam industri refrigerasi air conditioning.Di bidang industri, refrigerasi mampu membantu meningkatkan efisiensi sistem, dan juga mampu menjadi solusi bagi proses-proses industri yang membutuhkan temperatur rendah.Demikian pula air conditioning, menjadi solusi bagi proses-proses industri yang membutuhkan pengaturan kondisi udara tertentu.
Dalam bidang medis, refrigerasi dan air conditioning bukan hanya mengambil peran yang terkait dengan instrumen medis, namun juga penanganan obat-obatan serta zat- zat lainnya yang memerlukan perlakuan pada temperatur tertentu, bahkan juga proses- proses operasi medis.
2.5.1 Proses Kerja Air Condotioner
Secara garis besar prinsip kerja AC adalah penyerapan panas oleh evaporator, pemompaan panas oleh kompresor, pelepasan panas oleh kondensor serta proses
ekspansi. Proses-proses ini berkaitan erat dengan temperatur didih dan temperatur kondensasi refrigerant.Refrigerant adalah zat yang mudah berubah bentuk (menjadi uap atau cair) sehingga cocok jika digunakan sebagai media pemindah panas dalam mesin pendingin.Temperatur didih dan temperature kondensasi berkaitan dengan tekanan.Titik didih dan titik embun dapat digeser naik atau main dengan mengatur besarnya tekanan yang diberikan. Hal ini berpengaruh besar terhadap proses perpindahan panas yang terjadi pada AC.
Pada mulanya terjadi perpindahan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan.Kompresor (4) yang berfungsi mengalirkan zat pendingin (refrigerant) ke dalam pipa tembaga yang berbentuk kumparan (1).Udara dititipkan oleh kipas udara (blower atau fan) di sela-sela kumparan tadi, sehingga panas yang ada dalam udara diserap oleh pipa refrigerant dan kemudian mengembun.Udara yang melalui kumparan dan telah diserap panasnya, masuk ke dalam ruangan dalam keadaan sejuk/dingin (3). Selanjutnya udara dalam ruang dihisap dan selanjutnya proses penyerapan panas.
Gambar 2.5 Air Conditioner 2.5.2 Peralatan pada Air Conditioner (AC) a) Kompresor:
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/rcfrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.
b) Kondensor:
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.
c) Orifice Tube :
Cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunla menjadi cairandingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang katup ekspansi.
d) Katup Ekspansi :
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggaikan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin.
e) Evaporator/Pendingin:
Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan penciingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. lni juga dapat berlaku kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
2.6 Adaptor/ Power Supply
Adaptor yaitu piranti elektronik yang bisa mengubah tegangan listrik (AC) yang tinggi jadi tegangan listrik (DC) yang rendah, ada juga jenis adaptor yang bisa mengubah tegangan listrik yang rendah menjadi tegangan listrik yang tinggi, beberapa jenis adaptor diantaranya :
a) Adaptor DC converter
Adalah adaptor yang bisa mengubah tegangan DC yang besar menjadi tegangan DC yang kecil.Contohnya tegangan 12 VDC jadi 6 VDC.
b) Adaptor step up serta step down
Adaptor step up yaitu adaptor yang bisa mengubah tegangan AC yang kecil jadi tegangan AC yang besar.Contohnya tegangan 110V menjadi tegangan 220V.Adaptor step down yaitu adaptor yang bisa mengubah tegangan AC yang besar menjadi tegangan AC yang kecil.Contohnya tegangan 220V menjadi tegangan 110V.
c) Adaptor power supply
Adalah adaptor yang bisa mengubah tegangan listrik AC yang besar menjadi tegangan DC yang kecil.Contohnya tegangan 220V AC menjadi tegangan 6V, 9V, atau 12V DC.
Pada rangkaian adaptor travo diberikan arus 220 volt kemudian output dari travo adalah 9 volt. Tegangan ini terhubung ke dioda bridge. Dioda ini berfungsi sebagai pengaman agar listrik yang masuk ke dalam adaptor tidak tertukar kutub negative dan positive, yang dapat melewati kaki anoda ke katoda.
Setelah melewati dioda tegangan masuk ke dalam kapasitor elco, kapasitor ini berfungsi sebagai penyaring agar noise pada tegangan bisa berkurang kemudian tegangan masuk ke dalam IC regulator.7805. Dalam IC ini terdapat tiga buah kaki.
Kaki pertama sebagai input tegangan dari travo yakni 9 volt, kaki kedua atau yang terdapat di tengah terhubung pada ground dan kaki ketiga sebagai output yang menghasilkan tegangan 5 volt. Karena IC 7805 berfungsi sebagai penurun tegangan, tegangan keluaran dari kaki regulator 7805 di filter kembali dengan kapasitor. Output dari adaptor ini menghasilkan arus tegangan 5 volt.
2.7 ESP8266
ESP8266 merupakan Smart on Chip (SoC) Wi-Fi yang didesain berukuran minimalis dan hanya menggunakan sedikit rangkaian eksternal. Chip tersebut dapat berkomunikasi melalui infrastruktur wifi menggunakan protokol IPv4, TCP/IP, dan HTTP. Prosesor yang digunakan adalah seri Tensilica L106 diamond dengan kecepatan 32-bit dan memiliki on-chip SRAM. Blok diagram ESP8266 dapat dilihat pada gambar 2, di dalam chip tersebut memiliki Wi-Fi radio, CPU, memory, flash, dan peripheral interface. Oleh karena itu, chip ini memiliki kemampuan untuk digunakan secara sendiri (standalone) atau menjadi access point untuk mikrokontroler
Chip tersebut telah dikembangkan oleh perusahaan Ai-Thinker menjadi module contohnya adalah ESP-12 dan ESP-12F. Module yang dikembangkan memiliki peripheral interface yang sama dengan chip ESP8266. Kedua module tersebut dikembangkan lagi menjadi development board contohnya adalah Wemos D1 R2 dan NodeMCU.Keunggulan yang dimiliki board ini dapat memprogram menggunakan software yang digunakan oleh Arduino yaitu Arduino IDE.
a. Wemos D1 R2
Wemos D1 R2 merupakan salah satu development board yang dirancang khusus untuk keperluan IoT dan kompatibel dengan Arduino. (Jamzuri, 2016) Arduino adalah papan elektronik yang mengandung mikroprosesor ATmega328 pada salah satu produknya yaitu Arduino UNO.Piranti ini dapat digunakan untuk menghasilkan produk elektronik dengan tingkat sederhana hingga kompleks.
Pengendalian LED, pengontrolan robot, pemantauan jarak jauh melalui internet, dan mengendalikan alat-alat elektronik di rumah merupakan contoh pemanfaatan Arduino. Arduino UNO menggunakan chip ATMega328, sedangkan Wemos D1 R2 menggunakan chip ESP8266 untuk komputasinya. Fitur wemos di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kompatibel dengan Arduino, dapat diprogram dengan menggunakan software Arduino IDE.
2. Pinout yang kompatibel dengan Arduino UNO, bentuk dan pinout standar seperti Arduino UNO.
3. Wemos dapat standalone tanpa terhubung dengan mikrokontroler lain.
4. Memiliki CPU dengan frekuensi tinggi dengan prosesor 32-bit berkecepatan 80 MHz, sehingga dapat mengeksekusi program lebih cepat dari Arduino yang hanya menggunakan prosesor 8-bit.
5. Mendukung High Level Language, dapat diprogram juga menggunakan bahasa Phyton dan Lua.
Gambar 2.6. Wemos D1 R2
Wemos D1 R2 dapat diprogram menggunakan software milik Arduino yaitu Arduino Integrated Development Environment (IDE).Arduino IDE berfungsi untuk menuliskan kode program yang digunakan untuk mengontrol Wemos.Bahasa pemrograman yang digunakan Arduino IDE adalah bahasa C++.Software.
b. NodeMCU
NodeMCU juga merupakan development board yang menggunakan chip ESP8266.
Bentuk board NodeMCU berbeda dengan Wemos D1 R2 yang mirip dengan arduino UNO. NodeMCU lebih ringkas namun fitur GPIO yang dimiliki lebih banyak dari Wemos D1 R2.
2.8 LED
Light Emitting Dioda (LED) adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya ketika mendapatkan arus bias maju (forward bias). LED dapat memancarkan cahaya karena berbahan semikonduktor dopping galium, arsenic, dan phosporus.Perbedaan jenis dopping dapat menghasilkan pancaran warna yang berbeda pula.LED merupakan salah satu jenis dioda, sehingga hanya mengalirkan arus listrik satu arah saja. Berbeda dengan dioda lainnya, arus maksimal yang mampu dilewatkan oleh LED hanya 20 mA. Apabila LED dialiri dengan arus yang lebih besar dari 20 mA maka akan mengalami kerusakan. Sehingga diperlukan sebuah komponen elektronika lainnya yaitu resistor yang berfungsi untuk pembatas arus. Berikut adalah simbol dan bentuk LED pada gambar 14:
Gambar 2.7 Simbol dan Bentuk LED
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa LED memiliki 2 buah kaki yaitu anoda dan katoda.Anoda memiliki kaki yang lebih panjang dibandingkan dengan katoda, selain itu juga dapat dilihat dari dalam LED kutub katoda ditandai dengan bagian yang lebih papas rata. Dikarenakan arus maksimal yang mampu
mengalir pada LED adalah 20 mA, sehingga diperlukan rangkaian dengan resistor seperti pada gambar 15. Nilai resistor berbanding lurus dengan besarnya tegangan yang digunakan, jika tegangan sumber makin besar maka nilai resistor yang digunakan juga semakin besar.
Gambar 2.8. Rangkaian Pembatas Arus LED
Terdapat berbagai jenis LED di antaranya adalah LED RGB. Jenis LED tersebut dapat memancarkan tiga warna yaitu red (R), green (G), dan blue (B).
Ketiga warna tersebut dapat dipancarkan dalam satu tabung LED, dikarenakan terdapat tiga jenis semikonduktor di dalamnya.Seperti terlihat pada gambar 16, LED RGB memiliki 4 kaki.Ada dua jenis LED RGB yaitu common anoda dan common katoda.LED RGB dengan common anoda pada kutub anoda dari ketiga jenis bahan semikonduktor yang berbeda dijadikan satu, sedangkan common katoda pada kutub katodanya yang dijadikan satu.
Gambar 2.9 LED RGB
Untuk menyalakan LED dapat menggunakan mikrokontroler dengan memanfaatkan fitur IO. Wemos D1 R2 dan NodeMCU merupakan contoh mikrokontroler yang dapat digunakan. Cara penggunaannya adalah dengan
memasang kaki anoda ke pin IO mikrokontroler untuk mengontrol LED dengan logika HIGH begitu sebaliknya.
2.9 Dioda
Dioda penyearah, dioda merupakan komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor yang saling dipertemukan. Yaitu semikonduktor P dan semikonduktor N. Semikonduktor P (P type) merupakan semikonduktor yang terbuat dari campuran bahan silikon, germanium dan aluminium, mempunyai sifat kekurangan elektron sehingga disebut semikonduktor positif. Sedangkan semikonduktor N merupakan semikonduktor yang terbuat dari campuran antara silikon, germanium dan fosfor yang memiliki kelebihan elektron sehingga disebut semikonduktor negatif.Dioda memiliki keunikan tersendiri, yaitu hanya dapat mengalirkan arus dalam satu arah saja, yaitu dari arah anoda (positif) ke arah katoda (negatif).
Gambar 2.10. Bentuk dan simbol dioda
Dioda memiliki keunikan tersendiri, yaitu hanya dapat mengalirkan arus dalam satu arah saja, yaitu dari arah anoda (positif) ke arah katoda (negatif).Dioda sebagai penyearah (rectifier) digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Ada 2 jenis rectifier yang banyak digunakan dalam elektronika yaitu:
Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh. Dioda Zener,zener disini digunakan sebagai regulator tegangan. Dengan menggunakan zener dengan nilai 5,6 V maka outputan dari regulator tegangan akan sama dengan nilai zener tersebut. Nilai tersebut yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai input tegangan referensi bagi rangkaian PWM dengan IC 555 sebagai komponen utamanya.
Dioda memiliki keunikan tersendiri, yaitu hanya dapat mengalirkan arus dalam satu arah saja, yaitu dari arah anoda (positif) ke arah katoda (negatif).Dioda sebagai penyearah (rectifier) digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Ada 2 jenis rectifier yang banyak digunakan dalam elektronika yaitu:
Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh. Dioda Zener,zener disini digunakan sebagai regulator tegangan. Dengan menggunakan zener dengan nilai 5,6 V maka outputan dari regulator tegangan akan sama dengan nilai zener tersebut. Nilai tersebut yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai input tegangan referensi bagi rangkaian PWM dengan IC 555 sebagai komponen utamanya.
Dioda merupakan komponen elektronika non-linier yang sederhana. Struktur dasar dioda berupa bahan semikonduktor type P yang disambung dengan bahan type N. Pada ujung bahan type P dijadikan terminal Anoda (A) dan ujung lainnya katoda (K), sehingga dua ter- minal inilah yang menyiratkan nama dioda. Operasi dioda ditentukan oleh polaritas relatif kaki Anoda terhadap kakiKatoda.
Dioda semikonduktor dibentuk dengan cara menyambungkan semikonduktor type p dan type n. Pada saat terjadinya sambungan (junction) p dan n, hole-hole pada bahan p dan elektron-elektron pada bahan n disekitar sambungan cenderung untuk berkombinasi. Hole dan elektron yang berkombinasi ini saling meniadakan, sehingga pada daerah sekitar sambun- gan ini kosong dari pembawa muatan dan terbentuk daerah pengosongan (depletion region).
Dioda semikonduktor dibentuk dengan menyambungkan dua buah bahan semikonduk- tor tipe P dan tipe N. Bahan semikonduktor tipe P mempunyai pembawa muatan mayoritas hole, sedangkan pada tipe N pembawa muatan mayoritasnya adalah elektron. Dengan demi- kian pada persambungan dua bahan tersebut timbul daerah pengosongan.
Apabila dioda semikonduktor diberi bias maju, maka arus akan mengalir.
Namun apabila dioda diberi bias mundur, maka dioda tidak mengalirkan arus, hanya terdapat arus yang sangat kecil yang disebut dengan arus bocor.
Operasi semua komponen benda padat seperti dioda, LED, Transistor Bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian terpadu lainnya (solid state) didasarkan atas sifat-sifat semikon- duktor. Secara umum semikonduktor adalah bahan yang sifat-
sifat kelistrikannya terletak an- tara sifat-sifat konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnit, tetapi pada semikon- duktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif.
Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat kimia dan fisika yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu:
neutron, proton, dan elek- tron. Dalam struktur atom, proton dan neutron membentuk inti atom yang bermuatan positip dan sedangkan elektron-elektron yang bermuatan negatip mengelilingi inti. Elektron-elektron ini tersusun berlapis-lapis. Struktur atom dengan model Bohr dari bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan, silikon dan germanium.
Apabila bahan semikonduktor intrinsik (murni) diberi (didoping) dengan bahan berva- lensi lain maka diperoleh semikonduktor ekstrinsik. Pada bahan semikonduktor intrinsik, jumlah elektron bebas dan holenya adalah sama.
Konduktivitas semikonduktor intrinsik san- gat rendah, karena terbatasnya jumlah pembawa muatan yakni hole maupun elektron bebas tersebut.
Jika bahan silikon didoping dengan bahan ketidak murnian (impuritas) bervalensi lima (penta-valens), maka diperoleh semikonduktor tipe n. Bahan dopan yang bervalensi lima ini misalnya antimoni, arsenik, dan pospor. Struktur kisi-kisi kristal bahan silikon type n.
Apabila bahan semikonduktor murni (intrinsik) didoping dengan bahan impuritas (ke- tidak-murnian) bervalensi tiga, maka akan diperoleh semikonduktor type p. Bahan dopan yang bervalensi tiga tersebut misalnya boron, galium, dan indium. Struktur kisi-kisi kristal semikonduktor (silikon) type p.
Dioda semikonduktor dibentuk dengan cara menyambungkan semikonduktor type p dan type n. Pada saat terjadinya sambungan (junction) p dan n, hole-hole pada bahan p dan elektron-elektron pada bahan n disekitar sambungan cenderung untuk berkombinasi. Hole dan elektron yang berkombinasi ini saling meniadakan, sehingga pada daerah sekitar sambun- gan ini kosong dari pembawa muatan dan terbentuk daerah pengosongan (depletion region).
Dioda adalah komponen elektronika yang membuat arus listrik mengalir hanya dalam satu arah, sehingga biasa disebut juga sebagai penyearah.
Karena atom dopan mempunyai tiga elektron valensi,, maka hanya tiga ikatan kovalen yang bisa dipenuhi. Sedangkan tempat yang seharusnya membentuk ikatan kovalen keempat menjadi kosong (membentuk hole) dan bisa di- tempati oleh elektron valensi lain. Dengan demikian sebuah atom bervalensi tiga akan me- nyumbangkan sebuah hole. Atom bervalensi tiga (trivalent) disebut juga atom akseptor, kare- na atom ini siap untuk menerima elektron.
Seperti halnya pada semikonduktor type n, secara keseluruhan kristal semikonduktor type n ini adalah netral. Karena jumlah hole dan elektronnya sama. Pada bahan type p, hole merupakan pembawa muatan mayoritas. Karena dengan penambahan atom dopan akan me- ningkatkan jumlah hole sebagai pembawa muatan. Sedangkan pembawa minoritasnya adalah elektron.
2.10 Fan Motor
Dalam PLTD terdapat alat-alat bantu seberti motoratau pompa yang berfungsi untuk mempermudah kerjamesin diesel. Tentunya peralatan tersebut menadapatsuplai listrik dari listrik yang disaluarkan ketransformator pemakaian sendiri. Pusat-pusat listrikselalu dilengkapi dengan sistem kelistrikan untukpemakaian sendiri. Sistem kelistrikan untuk pemakaiansendiri tersebut berfungsi untuk menyuplai tenagalistrik yang diperlukan untuk pemakaian (di dalampusat listrik) sendiri, baik dalam kondisi pusat listrikberoperasi maupun tidak beroperasi.
Dalam pengoperasian motor fanradiator ini dilakukan secara manual denganmengoperasikan push button motor fan radiator agarmotor beroperasi. Hal ini dinilai kurang effisien danboros mengingat bila mesin baru beroperasi air pendingin / air radiator mesin masih dingin dan tidak perlu didinginkan dengan motor fan. Dan apabila cuaca hujan atau dingin secara otomatis temperatur air radiator jadi turun mengingat posisi radiator dan motor fannya berada diluar (outdoor) dan bisa bersentuhan langsung dengan cuaca luar. Jika pengoperasian secara manual ini terus dilakukan berdampak pada tingginya penggunaan listrik pemakaian sendiri sehingga daya netto (daya bersih) untuk pembagkit/mesin tersebut jadi berkurang dan hal ini juga berdampak pada efisiensi tara kalor mesin itu sendiri.
Radiator merupakan system pendingindengan menggunakan cairan fluida sebagaialat penukar panas. Cara kerja radiatordengan menyalurkan panas yang dikeluarkan oleh
mesin motor kemudian diserap olehfluida radiator coolant. Dengan demikianmaka suhu bahan pendingin di radiator akanmenurun sedangkan udara disekitarnya akanmeningkat suhunya. Kerja mesin pada motordipengaruhi oleh kekuatan radiator dalammengalirkan suhu mesin. Semakin rendahsuhu pada mesin maka kerja mesin semakinoptimal. Konsep utama radiator adalahmenjaga suhu mesin agar tidak terlalu panasdan stabil sehingga kerja mesin menjadimaksimal. Apabila mesin motor mengalamiover heating akan merusak komponen mesinitu sendiri atau mesin cepat turun mesin.
Sehingga radiator memiliki peranan vitalpada sebuah mesin motor.Semakin cepat radiator mendinginkansuhu pada mesin maka semakin efektif kerjaradiator.
Kestabilan nilai efektifitas radiator tersebut merupakan suatu hal yang wajar karena bila diamati kenaikan suhu ukur terjadi merata pada para meter suhu fluida yang keluar dari mesin, suhu fluida yang keluar radiator masuk ke mesin dan suhu udara yang menumbuk radiator, sehingga akan menyebabkan besaran nilai efektifitas radiator akan cenderung stabil.
Efektivitasradiator diartikan seberapa cepat radiatormenurunkan suhu mesin.
Dilihat dari suhuudara disekitar radiator, suhu cairan fluidaradiator coolant yang masuk ke radiator, dansuhu cairan fluida radiator coolant saatkeluar dari radiator.
Kipas pada radiator biasanya hanyaberukuran yang sudah terstandart.
Variasikipas mempengaruhi kinerja dari radiator.Begitu juga dengan cairan fluida radiatorcoolant pada radiator akan mempengaruhicepat atau lambatnya radiator dalammenurunkan suhu pada mesin.Radiator adalah sistem pendingindengan menggunakan cairan pendinginsebagai media penukar panas.
Radiator bekerja dengan cara menyalurkan panas yangdikeluarkan oleh mesin motor, kemudiandiserap oleh cairan pendinngin yangbersikulasi lewat water jacket di silinder dankepala silinder. Lalu cairan panas ini akan dipompa menuju radiator. Di komponen terbuat dari banyak pipa kecil ini, cairan akan tersebar. karena banyak sirip yang dilalui angin, sehingga suhu otomatis turun, kemudian cairan yang sudah didinginkantersebut akan kembali ke dalam mesin. Kinerja radiator akan dibantu dengan kipastambahan. Fungsinya tentu untuk menghisapudara dari depan radiator, sehingga pendinginan bisa berlangsung.Komponen-komponen radiator terdiridari upper tank, lower water tank.
3.1 Metodologi Perancangan 3.1.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini dilakukan mempersiapkan alat dan komponen yang di gunakan :
1. Android sebagai penyedia aplikasi telegram.
2. Sensor DHT 11 dan PIR merupakan input yang memberikan informasi ke atmega328p
3. Aplikasi Telegram sebagai tempat membuat perintah yang akan di lakukan oleh alat tersebut yang akan mengkonversi dalam bentuk program.
4. ATMEGA328P sebagai proses dalam sistem sebagai penerima perintah, menjadi pelaku perintah agar dapat masuk pada mikrokontroller
5. Relay sebagai keluaran output untuk mengaktifkan output dari sistem yaitu AC
Alat pendukung lainnya yang digunakan : a) Solder
Alat pendukung yang digunakan untuk memanaskan timah patri yang digunakan untuk menyambung komponen-komponen elektronik.
b) Multimeter
Adalah alat untuk mengukur Ampere, Voltage dan OHM (resistansi) Sebagai penunjuk besaran, avometer ada yang menggunakan jarum dan ada yang menggunakan dFTDI RS232lay angka.Alat ini dilengkapi dengan dua kabel penyidik yang berwarna masing-masing merah dan hitam.Untuk dapat bekerja, avometer memerlukan sumber listrik berupa battery.
c) Obeng
Terdiri dari obeng min dan plus, yang digunakan untuk merapatkan mur sebagai pengunci antar komponen dan casis.
d) Tang
Alat yang digunakan sebagai penjepit.
e) Gergaji
Alat yang digunakan sebagai pemotong.
f) Bor
Alat yang digunakan untuk membuat lubang baik pada PCB maupun pada rangka/casis.
Software yang digunakan pada tahap persiapan : a. Protel & eagle
Protel dan Eagle sebagai program yang digunakan untuk menggambar rangkaian elektronik
.
b. Aec_FTDI type c
Aec_FTDI type cdigunakan untuk mengambil file dengan ekstensi HEX dan memprogram ke dalam minisystem NODMCU WIMOS.
c. intagram
Sebagai media penampilan dan konekci data digunakan dengan membuat alatam token dan id address melalui aplikasi telegram.
3.1.2 Tahap Pembuatan Sistem
Setelah selesai melakukan persiapan alat-alat, langkah selanjutnya adalah pembuatan sistem dimulai dengan urutan sebagai berikut :
1) Memasang rangka
Pemasangan rangka yaitu memasang rangka yang telah dirancang dan dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
2) Menggabungkan Alat-alat elektronik dengan rangka Alat-alat elektronik antara lain Mini sistem NODMCU WIMOS, lcd 1602 dFTDI RS232lay, regulator, rangkaian button untuk set timer, battery dan rangkaiaan lainya dirangkai sesuai dengan perancangan yang telah dibuat, dengan menggabungkan pin-pin yang ada pada setiap bagian elektronik dengan menggunakan kabel agar konfigurasi antar bagian elektronik dapat berinteraksi dengan baik.
3) Pemrograman
Pemrograman dilakukan setelah alat-alat elektronika, mekanik, dan casis / rangka terpasang dengan benar.Pemrograman dilakukan dengan menggunakan bahasa assembler dengan software compiler Aec_FTDI RS232.Download file dilakukan dengan FTDI RS232 (In System Programing) sehingga lebih mudah dan efisien.
4) Finishing
Setelah semuanya terpasang dengan baik maka tahap selanjutnya adalah tahap finishing dengan merapikan kabel-kabel dan merapikan bodi agar kelihatan indah.
5) Uji Coba
Setelah terpasang menjadi sebuah monitoring suhu ke telegram dengan baik maka dilakukan ujicoba. Ujicoba dilakukan dengan melakukan tes mengunakan jam selama 1 hari dan mencatat perbedaan presisi waktu dengan waktu yang sebenarnya.
3.1.3 Tahap Pengukuran
1) Mengukur tegangan yang dihasilkan disetiap pengujian yang dilakukan pada ruangan
2) Mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sensor ds18b20 3) Mengukur tegangan yang dihasilkan oleh android
4) Mengukur tegangan yang dihasilkan oleh NODMCU Wimos 5) Mengukur tegangan yang dihasilkan oleh regulator
6) Mengukur tegangan yang dihasilkan oleh esp8266
7) Mengukur tegangan yang dihasilkan oleh aplikasi telegram Tahap analisis yang dilakukam pada Tugas Akhir ialah :
1. Menganalisis kalibrasi perangkat sensor suhu dan kelembapan sesuai atau tidak.
2. Menganalisis pengujian pengiriman data dari NODMCU Wimos ke telegram di jaringan 4G.
3. Menganalisis pengujian pengiriman data dari NODMCU Wimos ke telegram di jaringan 3G
4. Menganalisis pengujian pengiriman data dari NODMCU Wimos ke telegram di jaringan 2G
Tahap kesimpulan yang dilakukanan ialah :
1. Menentukan apakah alat bekerja sesuai atau tidak dengan nilai standar 2. Menentukan pengiriman data dari jaringan yang paling baik
3. Menentukan penggunaan aplikasi telegram sebagai media monitoring 3.2.1 Diagram Blok Proyek
Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Sistem 3.2.2 Perancangan Rangkaian
a. Rangkaian sistem minimum NodMCU Wimosnod mcu
Rangkaian ini bisa disebut sebagai CPU Board yang berfungsi sebagi pengendali utama dari keseluruhan sistem atau dapat disebut sebagai otak. Board ini dilengkapi dengan port-port dimana CPU Board dapat berhubungan dengan modul modul pendukung yang lain. Sistem minimum NODMCU WIMOSmenggunakan chip NODMCU WIMOS.
RUANGAN AC
ESP826 6
APLIKASI TELEGRAM MMM
RELAY +MODUL KONTROL
DS18B20 ATMEGA328P
Android
b. Rangkaian relay 11 chanel
Relay digunakan sebagai driver mematikn dan menghubungkan jika ada perintah mati dan hidup melalui aplikasih telegram.
c. Rangkaian sensor suhu ds18b20
d. Rangkaian Lengkap
e. Rangka
Rangka dibuat dengan menggunakan bahan aluminium dengan tebal 1.5 mm. Rangka merupakan bagian penting, karena sebagai tempat rangkaian elektronik.
f. Rangkaian ke iic
Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah satuan bilangan heksa menjadi karakter yang di tampilkan di LC.
3.2.3 Perancangan Perangkat Lunak
Pembuatan perangkat lunak sistem harus mengutamakan cara kerja sistem yang effisien berikut diagram alir dari sistem tersebut :
Gambar 3.1 Diagram alir
3.3 Pengujian Rangkaian dan Pengukuran Hasil Sistem
Setelah semua tahap pembuatan Monitoring suhu ke telegramdengan kelengkapan Alarm Bel Sekolah selesai, maka tahap selanjutnya adalah melakukan proses pengujian alat dan membuat pembahasan tentang kinerja alat yang telah dibuat. Untuk mendapatkan hasil akhir sesuai yang kita inginkan, maka pengujian alat harus dilakukan dengan teliti dan secara hati-hati.Pengujian yang dilakukan adalah tiap bagian rangkaian alat, agar kita mengetahui unjuk kerja dan fungsi dari tiap-tiap rangkaian. Dengan dilakukannya pengujian ini, diharapkan akan didapat alat Monitoring suhu ke telegramdengan kelengkapan Alarm Bel Sekolah dengan hasil yang baik.