• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini mengkaji tentang diplomasi budaya melalui JFC di kancah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini mengkaji tentang diplomasi budaya melalui JFC di kancah"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penelitian ini mengkaji tentang diplomasi budaya melalui JFC di kancah internasional. Indonesia terdiri dari daerah-daerah yang memiliki kebudayaan yang beragam dari sabang sampai merauke. Penyebaran kebudayaan yang ada di daerah- daerah meluas, salah satunya adalah daerah Jember Jawa Timur, yaitu berupa JFC.

JFC adalah sebuah event catwalk terpanjang di dunia yaitu 3,6 KM di pusat kota Jember.1 Secara visual sendiri JFC merupakan seni pertunjukan berbentuk karnaval yang dikemas modern tetapi tidak meninggalkan identitas dari budaya Indonesia itu sendiri.

JFC ini adalah genre seni pertunjukan masa kini yang dimana menampilkan keindahan hasil kreatifitas busana dan didukung oleh beberapa cabang seni seperti, seni tari, seni musik, seni rupa dan juga seni teater. Jadi dalam event catwalk JFC ini, bukan hanya menampilkan peragaan busana saja tetapi juga dilakukan dengan menari dan bermain teatrikal. Penyelenggaraan JFC ini berasal dari rumah mode Dynand Faris yaitu president dari JFC sendiri. Dynand Faris mendirikan rumah mode ini salah satu tujuannya adalah sebagai bentuk dari apresiasi terhadap fashion.

Setiap tahunnya di adakan fashion week, yang konsepnya meniru dari negara- negara fashion di dunia yang telah mengadakan seperti fashion week di Brazil. Awal

1 Suharno,cahyadi dewanto, kurasi fashion : Model bingkai kurasi pada Jember fashion carnaval,vol.28 no 1, maret 2018, di akses dalam jurnal.isbi.ac.id › index.php › panggung › article › download › pdf

(2)

2

dari pembentukan fashion week oleh Dynand Faris adalah mewajibkan semua karyawannya untuk memakai kostum dari hasil karyanya sendiri untuk di peragakan.

Dalam peragaaan busana ini, karyawan harus memakai busana ini selama satu minggu dengan memakai kostum yang menjadi trend di dunia internasional yaitu Army.2 Di tahun selanjutnya, acara fashion week ini dikemas berbeda yaitu di adakan di sekitar rumah mode Dynand Faris. Antusias masyarakat sangat tinggi, karena memang fashion week yang di adakan oleh Dynand Faris ini bukan hanya soal busana atau kostum tetapi juga di suguhkan dengan tari tradisional.

Setiap tahun event JFC ini mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah Jember dan mendapat dukungan yang lebih dari Dinas Pariwisata Jember.

Adapun visi dan misi di adakannya JFC yaitu: menjadikan Jember sebagai kota wisata mode pertama di Indonesia atau dunia dan misi dari JFC yaitu : suatu proses atau perjalanan yang membawa banyak manfaat bagi pengembangan dunia pendidikan (sumber daya manusia) kesenian, budaya dan perkembangan ekonomi. 3

Event JFC ini setiap tahun selalu melakukan inovasi agar semakin lebih baik lagi, adapun inovasi yang lakukan oleh Dynand Faris selaku president JFC adalah inovasi isi pertunjukan dan pengolahan.4 Adapun inovasi yang diberikan oleh JFC ini sendiri yaitu dalam hal tema, desain busana atau pertunjukan tari. JFC ini juga

2 Chandra ayu proborini, jember fashion carnaval dalam industri pariwisata di kabupaten jember, jurnal seni budaya,volume 32,no 2, di akses dalam media.neliti.com › media › publications › 195208-ID- jember-fashion-..

3k hotimah, ‘PEMKAB JEMBER, Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jember , (Jember: PEMKAB JBR, 2015), 2. 1 40’, 40–59.

4Chandra Ayu Proborini, ‘Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Jember’, MUDRA Jurnal Seni Budaya, 2017, 262–74.

(3)

3

menambahkan drama dalam event fashionnya. Adapun inovasi-inovasi yang di lakukan oleh JFC sendiri tidak lebih untuk mempertahankan eksitensi dari JFC baik di tingkat nasional maupun intenasional. Semakin tahun JFC semakin di kenal di dunia internasional, karena memang salah satu alasannya adalah media asing yang meliput pada acara event JFC. Tidak menutup kemungkinan jika banyak wisatawan asing yang berkunjung ke kota Jember untuk menyaksikan event besar ini yaitu JFC.

Dalam hal ini adanya diplomasi memang sangat penting. Adapun pengertian dari diplomasi adalah“ilmu dan seni dalam mewakili negara dan bernegosiasi”5

Setiap tahunnya JFC tidak hanya tampil di Indonesia saja, tetapi dalam hal ini JFC tampil di berbagai negara seperti, Taiwan, China, Busan, Kenya, Rusia dan masih banyak lagi. Pada tahun 2016 JFC tampil di Kenya dalam acara pameran internasional rumah dalam acara ini bukan hanya pameran rumah saja tetapi penggabungan antara pameran produk dekorasi rumah dengan penampilan seni budaya internasional.6

Sejak inilah JFC bukan hanya sebagai event peragaan kostum saja, tetapi dalam hal ini JFC mampu menerapkan diplomasi budaya dalam pengenalan ke dunia internasional. Fashion ini menjadi sarana dalam diplomasi, karena bukan hanya tentang gaya berpakaian yang modern tetapi fashion menjadi suatu media komunikasi dalam diplomasi budaya melalui JFC ini. Penyampaian nilai-nilai budaya Indonesia

5 Zainal abiding partao,2007,teknik lobi dan diplomasi untuk insane public relations,pt macana jaya cemerlang,hal 32

6Jember fashion carnaval mendapat sambutan meriah di port Louis-mauritus, di akses dalam https://www.kemlu.go.id/.../jember-fashion-carnaval-mendapat-sambutan-meriah-didi akses pada 24 oktober 2018

(4)

4

ini lebih mudah di sampaikan melalui fashion, dalam penampilan JFC ini kostum- kostum yang di buat dan dirancang tidak sembarang di buat tetapi memiliki makna sendiri. Adapun defile yang di angkat dalam JFC selalu mengangkat keberagaman budaya Indonesia seperti, Papua, Ponorogo dan Bali. Secara tidak langsung hal ini menjadi suatu promosi budaya bagi Indonesia.

Penelitian ini menarik untuk dikaji karena dalam topik ini JFC merupakan suatu event yang berasal dari Jember yaitu salah satu kota yang berada di Jawa Timur. JFC sebuah event yang diiliki oleh daerah kecil dapat menjadi event besar dan mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional. Selain itu, dalam kajian ini sendiri Jember yang berasal dari budaya pandhalungan yang memiliki arti bersatunya budaya Jawa dan Madura memiliki sifat terbuka akan budaya baru yaitu JFC itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah diatas peneliti mengambil sebuah rumusan masalah yaitu Bagaimana peran JFC dalam diplomasi budaya?

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui kegiatan JFC dalam diplomasi budaya lokal yang di miliki oleh Jember.

(5)

5

2. Untuk mengetahui peran diplomasi budaya di JFC di tingkat nasional maupun Internasional.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Terdapat dua manfaat dari penelitian ini yaitu manfaat akademis dan juga manfaat praktis. Keduanya akan di jelaskan sebagai berikut :

a. Manfaat Akademis

Adapun penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat akademis yang mampu menambah pemahaman dan juga wawasan bagi mahasiswa ilmu hubungan internasional mengenai bagaimana diplomasidan peran diplomasi budaya melalui JFC dan wujudnya dapat di lihat dari promosi yang dilakukan oleh JFC bersama dengan Kementerian Pariwisata.

b. Manfaat Praktis

Adapun penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat praktis yang mana bisa menjadi rujukan bagi organisasi-organisasi internasional dan juga non pemerintah dalam hal kebudayaan. Selain itu,penelitian ini juga diharapkan dapat menambah dan memperluas kajian ilmu hubungan internasional yang berfokus pada peran diplomasi budaya dalam hal kebudayaan.

1.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini tidak terlepas dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga digunakan untuk menunjukan originalitas yang dilakukan oleh penulis. Penulis sendiri dalam hal ini, menggunakan beberapa penelitian untuk di

(6)

6

review. Adapun beberapa penelitian terdahulu tersebut, oleh penulis di bagi menjadi lima yaitu; jurnal pertama membahas tentang JFC dalam Industri Pariwisata di Kabupaten Jember. Jurnal yang kedua membahas tentang Implementasi JFC sebagai bagian dari city Branding Kabupaten Jember, skripsi yang ketiga Peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia Pencapaian Kepentingan Nasionalnya, jurnal yang keempat diplomasi Softpower Indonesia melalui Atase pendidikan dan kebudayaan, jurnal yang kelima Potensi film sebagai sarana Diplomasi Publik Indonesia (partisipasi Indonesia dalam berlinale international film festival), dan yang terakhir skripsi Strategi Pemerintah Kabupaten Jember dalam Meningkatkan Brand Image Jember sebagai World Fashion Carnaval City. Berikut adalah uraian penelitian terdahulu yang digunakan oleh penulis

Penelitian pertama adalah jurnal dari Chandra Ayu Proborini yang berjudul Jember Fashion Carnaval (JFC) dalam Industri Pariwisata di Kabupaten Jember7. Dalam penelitian ini penulis mengangkat judul ini karena fenomena Jember fashion carnival (JFC) yang menjadi latar belakang dari penelitian terdahulu ini.Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa Jember merupakan kota Pandalungan, dan di antara masyarakat Pandalungan ini terbentuk sebuah event fashion yang sangat di kenal oleh dunia. Fenomena dari JFC ini menarik karena Jember tidak memiliki riwayat sejarah fashion sebelumnya. JFC ini di prakarsai oleh Dynand Faris dan telah menunujukan eksitensinya selama 14 tahun ini. JFC ini sendiri menjadi barometer

7 Chandra ayu proborini,2017,jember fashion carnaval dalam industry pariwisata dikabupaten jember,volume 32 nomor 2

(7)

7

karnaval fashion di Indonesia karena telah menginspirasi kota lain untuk melaksanakan event yang sama. Adapun persamaan dari paper ini dengan penelitian penulis adalah dalam paper ini menjelaskan tentang bagaimana JFC bisa berkembang dan dikenal oleh masyarakat jember bahkan internasional, adapun perbedaan dari paper sebelumnya yaitu dalam paper ini menjelaskan bagaimana JFC ini dijadikan sebagai pariwisata di kabupaten Jember. Peluang pariwisata yang ada di Indonesia menjadikan JFC semakin meluas yang menjadi destinasi yang layak untuk dikunjungi dalam hal pariwisata. Tujuan dari penelitian terdahulu yang berjudul Jember Fashion Carnaval sebagai Industri Pariwisata adalah mengkaji tentang latar belakang sosial terbentuknya JFC di antara masyarakat Jember. Oleh karena itu,penelitian terdahulu ini menjelaskan bahwa Jember memiliki ciri khas kultural budaya yaitu melalui JFC.

Penelitian kedua adalah paper dari Istiqlaliah Dian Cahyani yang berjudul Implementasi Jember Fashion Carnaval sebagai Bagian dari City Branding Kabupaten Jember8.Penelitian ini mendeskripsikan implementasi JFC sebagai bagian dari city branding Kabupaten Jember, karena peneliti melihat dari fenomena persaingan antar kota di era globalisasi saat ini. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa konsep yang diterapkan dalam JFC ini sendiri adalah global, modern, internasional. Dan konsep inilah yang mampu menjadi identitas baru yang menjadikan Jember go internasional. Dalam penelitian ini juga di jelaskan bahwa city

8Keller dalam Dwiyanti (2008), ‘Implementasi Jember Fashion Carnaval Sebagai Bagian Dari City Branding Kabupaten Jember’, Cell, 151.4 (2008), 1–46 <https://doi.org/10.1016/j.cell.2009.01.043>.

(8)

8

branding Kabupaten Jember yang dilakukan belum sepenuhnya berhasil, dan hanya berhenti pada tatanan promosi saja. Adapun persamaan dari penelitian ini dengan sebelumnya adalah sama-sama menjelaskan Jember Fashion Carnaval ini sebagai suatu budaya yang dapat dijadikan sebagai ajang promosi dalam dunia internasional, adapun perbedaan dari paper sebelumnya adalah dalam paper ini menjelaskan bagaimana mengimplementasikan JFC sebagai bagian dari city branding,dan konsep dari JFC yang menjadi identitas dan mengantarkan kabupatenJember go internasional. Tetapi dalam kenyataannya city branding di Kabupaten Jember ini belum sepenuhnya di katakan berhasil, dikarenakan hanya berhenti pada tataran promosi turis saja.

Penelitian yang ketiga dari skripsi Clarrisa Gabriela yang berjudul Peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia Dalam Pencapaian Kepentingan Nasionalnya9. Di sini penulis menjelaskan bahwa diplomasi budaya Indonesia ini merupakan sebagai sarana promosi kebudayaan Indonesia. Tujuan dari penelitian terdahulu ini adalah untuk mengetahui latar belakang penerapan diplomasi budaya dan juga untuk, mengetahui strategi yang dilakukan Indonesia sendiri dalam proses pencapaian kepentingan nasionalnya. Dalam penelitian ini dijelaskan wujud dari peran diplomasi adalah yaitu sebagai suatu sarana promosi untuk menjelaskan eksotika kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Dan hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, menjalankan diplomasi kebudayaan berarti dengan sengaja dan

9Clarisa Gabriella, ‘Peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia Dalam Pencapaian Kepentingan Nasionalnya’, Skripsi, 2013. Universitas hasanudin.

(9)

9

terarah menanamkan dan memelihara citra Indonesia diluar negeri sebagai bangsa dan juga negara yang berkebudayaan tinggi. Adapun masing-masing persamaan dari penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengkaji atau menjelaskan bagimana diplomasi budaya yang ada di Indonesia. Dan perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah,pelitian sebelumnya ini adalah menjelaskan semua diplomasi budaya yang ada di Indonesia dan tidak terfokus kepada satu budaya yang akan di kaji. Tidak hanya itu saja perbedaanya adalah dalam penelitian ini menjelaskan bahwa adanya diplomasi budaya yang di lakukan oleh Indonesia ini sendiri memiliki suatu kepentingan nasional (national interest). Adapun suatu upaya untuk pencapaian kepentingan nasional ini sendiri yaitu melalui pengenalan identitas yang dimana hal ini di lakukan untuk mendapatkan image positif dari dunia internanasional itu sendiri.

Penelitian yang keempat ini dari jurnal Sartika Soesilowati yang berjudul Diplomasi Soft Power Indonesia Melalui Atase Pendidikan Dan Kebudayaan10dalam penelitian terdahulu ini menjelaskan bahwa implementasi dari softpower diplomasi melalui pertukaran dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan di luar negeri. Dalam penelitian terdahulu ini juga dijelaskan sampai seberapa jauh diplomasi pendidikan dapat memperkuat dan tujuan dari kepentingan nasional.Dalam artikel ini dijelaskan bahwa diplomasi softpower memperkuat signifikansi “new diplomacy atau neo diplomacy”. Bentuk diplomasi ini melibatkan berbagai aktor sehingga bersifat inklusif. Penelitian ini juga menguatkan suatu

10Sartika Soesilowati, ‘Diplomasi Soft Power Indonesia Melalui Atase Pendidikan Dan Kebudayaan’, Jurnal Global & Strategis, 9.2 (2017), 293 <https://doi.org/10.20473/jgs.9.2.2015.293-308>.

(10)

10

argumen bahwa ada hubungan secara langsung atau tidak langsung antara diplomasi pendidikan dan kepentingan nasional. Adapun masing-masing perbedaan yang mendasar dari penelitian terdahulu ini adalah, dalam penelitian ini menjelaskan sofpower diplomasi yang dilakukan melalui pendidikan sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah berfokus pada kebudayaan Indonesia. Persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian penulis ini adalah sama-sama menjelaskan konsep softpower diplomasi sebagai satu sarana dalam diplomasi.

Penelitian kelima ini dari jurnal Riptanti widya tamara yang berjudul Potensi Film Sebagai Sarana Diplomasi Publik Indonesia(Partisipasi Indonesia dalam Berlinale International Film Festival)11. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa film merupakan salah satu dari softpower diplomasi yang dimana dalam film sendiri ini memiliki national interest untuk di sampaikan. Dari film ini sendiri dapat mengangkat isu-isu global terbaru. Film ini dipilih karena mudahnya memvisualisasikan dan menampilkan karakter dan identitas masyarakat Indonesia.Dalam hal ini diplomasi publik diharapkan dapat memberikan kontribusi yang stabil bagi perekonomian Indonesia. Adapun persamaan dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama menggunakan konsep diplomasi publik sebagai suatu sarana untuk membentuk citra Indonesia yang baik. Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah fokus kajian ini adalah film, yang dimana tujuan dari penelitian

11 Riptanti widya tamara,potensi film sebagai sarana diplomasi publik Indonesia(partisipasi Indonesia dalam berlinale international film festival) ,volume 5 nomor 3

(11)

11

ini sendiri adalah untuk mengetahui potensi film sebagai sarana diplomasi publik Indonesia.

Penelitian keenam dari jurnal Elik Candra yang berjudul Strategi Pemerintah Kabupaten Jember Dalam Meningkatkan Brand Image Jember sebagai World Fashion Carnaval City. 12Dalam penelitian ini di jelaskan bahwa kebutuhan brand image di butuhkan oleh Jember, oleh karena itu dalam hal ini melalui JFC (Jember Fashion Carnival) menjadi salah satu upaya dalam peningkatan strategi brand image Jember sebagai world fashion carnaval city. Bukan hanya itu saja, dalam penelitian ini di jelaskan strategi pemerintah Jember dalam meningkatkan brand image yaitu melalui suprastruktur dan juga infrastruktur. Adapun persamaan dengan penelitian terdahulu adalah fokus penelitian yaitu tentang JFC sedangkan perbedaan dari sebelumnya adalah fokus penelitian ini menjaskan bagaimana strategi dari Pemerintah Jember dengan adanya brand image Jember.

Tabel 1.1 Posisi Penelitian No. Nama peneliti&judul Jenis penelitian

dan Alat analisa data

Hasil

1. Chandra Ayu Proborini Jember Fashion Carnaval (JFC) dalam

Deskriptif- Kualitatif

JFC sendiri mengisi peluang pariwisata

12J. Oliver, ‘Elik Chandra,Strategi Pemerintah Kabupaten Jember Dalam MeningkatkanBrand Image Jember Sebagai World Fashion Carnaval City.’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9 (2013), 1689–99 <https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004>.

(12)

12

No. Nama peneliti&judul Jenis penelitian dan Alat analisa

data

Hasil

Industry Pariwisata di Jember” kabupaten jember dan menjadikan jember sebagai kota kreatif di jawa timur. Pariwisata jember berkembang dan meningkat dengan adanya JFC ini. JFC sendiri mendatangkan wisata dari dalam maupun dari luar negeri.

2 Istiqlailah Dian Cahyani “ implementasi Jember fashion carnaval sebagai bagian dari city branding Kabupaten Jember”

Deskriptif-

Konsep City Branding

Konsep dari

global,modern,dan internasional ini merupakan identitas baru yang menjadi city branding kabupaten

jember yang

(13)

13

No. Nama peneliti&judul Jenis penelitian dan Alat analisa

data

Hasil

mengantarkan jember go internasional.

Adanya identitas inilah yang memudahkan pengidentifikasian kota Jember sebagai dan membedakan dengan kota yang lain di era globalisasi saat ini.

3. Clarissa Gabriela “peran diplomasi kebudayaan Indonesia dalam pencapaian kepentingan nasionalnya”

-jenis penelitian deskriptif

-konsep

diplomasi budaya -teknik analisa kualitatif

Peran dari diplomasi budaya sendiri adalah sebagai sarana promosi budaya Indonesia dan untuk menjelaskan eksotika kebudayaan yang

(14)

14

No. Nama peneliti&judul Jenis penelitian dan Alat analisa

data

Hasil

dimiliki oleh Indonesia. Diplomasi kebudayaan ini juga dikembangkan sebagai suatu ajang kampanye kebudayaan untuk mencerminkan citra positif Indonesia di luar negeri.

4. sartika soesilowati “ diplomasi softpower Indonesia melalui atase pendidikan dan kebudayaan”

-jenis penelitian deksriptif

Dalam hal ini diplomasi bukan hanya dilakukan oleh actor pemerintah tetapi diplomasi juga menyertakan publik.

Dalam diplomasi tercapainya suatu kepentingan nasional

(15)

15

No. Nama peneliti&judul Jenis penelitian dan Alat analisa

data

Hasil

adalah suatu

keharusan.

5. Riptanti widya tamara”potensi film sebagai sarana diplomasi publik Indonesia(partisipiasi Indonesia dalam berlinale international film festival)

-metode penelitian deskriptif -konsep

diplomasi publik

Untuk menciptakan citra yang baik dimata internasional,Indonesia melakukan diplomasi publik melalui film karena dengan diplomasi publik ini informasi dapat mudah diterima oleh masyarakat

internasional.

6. Elik Candra” strategi pemerintah kabupaten Jember dalam meningkatkan brand image Jember sebagai world fahion carnaval city”

-deskriptif

-konsep : city branding dan fashion diplomasi

Kehadiran dari jember fashion carnaval atau JFC ini sendiri menjadi salah satu strategi pemerintah

(16)

16

No. Nama peneliti&judul Jenis penelitian dan Alat analisa

data

Hasil

jember dalam

peningkatan brand imager sebagai world fashion carnaval city 7. Ajeng kusuma “ diplomasi

budaya melalui JFC”

-deskriptif

-konsep :

diplomasi publik dan diplomasi budaya

Jember fashion carnaval atau JFC adalah sebuah event fashion di jember yang di kenal di dunia dan mendapat peringkat ke 3 setelah rio de jienero Brazil. Dalam strategi bagaimana JFC bisa di kenal dunia adalah melalui pendekatan diplomasi budaya.

Dalam hal ini, diplomasi budaya

(17)

17

No. Nama peneliti&judul Jenis penelitian dan Alat analisa

data

Hasil

sendiri adalah senjata dalam

mempromosikan kebudayaan indonesia.

(18)

18 1.5 Landasan Konseptual

1.5.1 Diplomasi Budaya

Diplomasi budaya sendiri terdiri dari dua unsur kata yaitu diplomasi dan juga budaya. Diplomasi sendiri adalah pengelolaan urusan-urusan negara oleh wakil- wakilnya di luar negeri, paraduta besar dan duta berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan departemen luar negerinya13. Dengan kata lain diplomasi sendiri adalah suatu cara bernegosiasi untuk mencapai suatu kepentingan. Sedangkan pengertian dari diplomasi budaya menurut Tulus Warsito dan Wahyuni (2007):

“Diplomasi kebudayaan sebagai upaya suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga dan seni ataupun secara makro seperti propaganda. 14

Dalam pelaksanaan diplomasi budaya ini harus melibatkan aktor atau biasa di sebut dengan pelaku. Adapun aktor atau pelaku dalam diplomasi budaya sendiri ini yaitu bisa dilakukan oleh pemerintah atau non pemerintah, swasta atau juga individu.

Sehingga dalam pelaksanaan diplomasi budaya ini terjadi suatu hubungan antara pemerintah dengan pemerintah, pemerintah dengan swasta, ataupun pemerintah dengan individu. Pada hakikatnya tujuan dari adanya diplomasi budaya adalah bagaimana cara untuk merubah pendapat umum atau mempengaruhi pendapat umum kemudian menciptakan suatu citra yang baik demi terwujudnya suatu kepentingan negara. Selain itu diplomasi budaya sendiri juga menjadi sarana yang efektif dalam

13 Zainal abiding,2006,teknik lobi dan diplomasi untuk insan public relations,hal 6

14Novita Wulansari, Eni Mahawati, and Eko Hartini, Diplomasi Kebudayaan Republic of Korea Melalui Film Dan Drama, 2013.

(19)

19

mencapai suatu kepentingan bangsa, karena dalam hal ini diplomasi budaya memberikan pemahaman dan juga informasi suatu negara dalam proses pencapaian kepentingan nasionalnya. Dalam diplomasi budaya ini sendiri ada beberapa materi yang di pakai dalam proses dari diplomasi budaya yaitu, kesenian, pariwisata, olahraga, tradisi dan juga teknologi. 15

Adapun dalam hal ini, diplomasi kebudayaan secara mikro sendiri dapat di kategorikan dalam pendidikan, olahraga dan juga kesenian sedangkan diplomasi kebudayaan secara makro yaitu dalam pemanfaatan dlaam bidang politik, teknologi, ideologi, ekonomi, militer dan juga kesenian. Dalam hal ini, JFC ini sendiri dalam penerapan diplomasi kebudayaan ini dalam bentuk eksibisi. Eksibisi sendiri adalah bagaimana suatu negara untuk menunjukan keunggulan yang dimiliki oleh setiap negaranya dalam wujud kesenian, ilmu pengetahuan. Selain itu dalam hal ini sendiri, eksibisi ini sendiri dengan cara menunjukan keunggulan suatu negara untuk mendapatkan citra baik oleh negara lain secara tidak langsung akan mendapatkan suatu pengakuan itu sendiri. Adapun eksibisi ini sendiri dapat di lakukan di dalam negeri ataupun luar negeri dalam lingkup sendiri (satu negara) atau multinasional.

15 Noor rahma yulia, diplomasi kebudayaan reublic of korea melalui film dan drama : pancapaian kepentingan citra dan ekonomi republic of korea di indonesia,skripsi,2013, di akses dalam repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream

(20)

20 Tabel 1.2

Skema pelaku dan sasaran diplomasi kebudayaan Negara A Negara B

Adapun perbedaan yang dimiliki oleh diplomasi kebudayaan dengan diplomasi non-kebudayaan sendiri terletak dari pelaku dan juga sasaran dari diplomasi budaya itu sendiri. Dalam hal ini suatu diplomasi budaya sendiri dapat di lakukan oleh pemerintah maupun non-pemerintah, dan sasaran yang di tuju yaitu kepada masyarakat suatu negara atau suatu bangsa itu sendiri. 16Diplomasi budaya ini berawal dari fakta bahwa budaya merupakan sesuatu yang bersifat universal dan mampu melintas batas, walaupun setiap negara memiliki budaya masing-masing.

Diplomasi budaya menekankan penggunaan budaya sebagai salah satu hal utama dan juga memberikan suatu ruang yang lebih banyak dalam hal diplomasi. Adapun dalam hal ini, wujud dari adanya diplomasi budaya ini sendiri dapat di terapkan melalui promosi kebudayaan yang di miliki oleh setiap masing-masing negara, melalui cara pertukaran edukasi, seni dan juga budaya seperti film ataupun musik. Diplomasi budaya adalah salah satu dari soft power . Diplomasi budaya sendiri merupakan suatu diplomasi

16 Ibid hal 17 Pemerintah

Kepentingan nasional masyarakat

pemerintah Kepentingan nasional

Kepentingan nasional masyarakat

Strategi kebudayaan

(21)

21

yang menawarkan segala sesuatu yang tidak ada dalam diplomasi politik, diplomasi ekonomi bahkan diplomasi militer. Karena dalam hal ini, diplomasi budaya ini sendiri menggunakan beberapa unsur seperti budaya, nilai-nilai dan juga ide, dan hal inilah yang membuat beda dengan diplomasi lain seperti menggunakan jalur kekerasan yang ada pada diplomasi militer.

Ada beberapa kekuatan dalam diplomasi budaya yaitu sebagai berikut : 17

a.) Adanya diplomasi budaya sendiri dapat meningkatkan suatu pemahaman dalam masyarakat karena dalam hal diplomasi budaya sendiri menyediakan apa yang menarik bagi penerimanya

b.) Diplomasi budaya ialah koneksi dua arah yang dimana diplomasi budaya memberikan ruang bagi dialog yang mengarah pada pembentukan rasa saling percaya

c.) Diplomasi budaya sendiri beroperasi dalam rentang waktu yang panjang, sehingga dapat menghubungkan pihak-pihak yang berkonflik, bahkan pada keadaan suatu hubungan diplomatik yang negatif. Dengan adanya hal ini diplomasi budaya sendiri menjadi salah satu alternatif ketika muncul ketegangan dalam konflik.

Dalam hal ini peneliti menggunakan konsep diplomasi budaya karena JFC sendiri dalam setiap eventnya selalu menampilkan busana dengan ciri khas budaya

17 Van kim hoang da, peran diplomasi budaya dalam mewujudkan komunitas sosial budaya ASEAN:

kasus vietnam ,jurnal ilmiah pendidikan, vol X no 1 di akses dalam jurnalnasional.ump.ac.id › index.php › khazanah › article › view

(22)

22

Indonesia seperti, reog Ponorogo, Toraja dan masih banyak yang lain.Dalam penampilan JFC yang menampilkan keberagaman budaya lewat fashion ini menjadi suatu ajang promosi dan juga pengenalan bagi Indonesia sendiri. Dalam hal ini, fashion yang di bawakan oleh JFC dalam setiap penampilannya menjadi daya tarik bagi wisatawan secara tidak langsung hal ini juga menjadi ajang promosi pengenalan budaya dan juga keragaman budaya Indonesia. Dalam mencapai kepentingannya, JFC bukan hanya membawa nama Jember tetapi juga membawa nama Indonesia.

Diplomasi budaya sendiri adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi pendapat umum, hal ini di buktikan oleh JFC bagaimana cara JFC untuk bisa mempengaruhi pendapat umum melalui event karnaval ini. JFC bisa membuktikan bahwa JFC bukan hanya sebuah event karnaval tetapi JFC menampilkan berbagai macam cabang seni yang berbeda dari karnaval di Indonesia bahkan di dunia Internasional. Dan perbedaan inilah yang membuat JFC mudah untuk di kenal. Selain itu Kepentingan yang di maksud dalam hal ini adalah, melalui fashion yang menampilkan berbagai ragam kebudayaan Indonesia ini sebagai suatu daya pikat bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia termasuk Jember.

1.6 Metode penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian

Dalam hal ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif, adapun penelitian deksriptif adalah sebuah penelitian yang berusaha menjelaskan fenomena yang sudah ada dengan mengumpulkan beberapa fakta. Deskriptif ini digunakan untuk menjawab

(23)

23

“Bagaimana”. Dalam penulisan ini, penulis mencoba untuk menjelaskan bagaimana implementasi diplomasi budaya melalui JFC.

1.6.2 Metode Analisis Data

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif yang dimana menunjukan kualitas dari suatu fenomena yang di tuangkan dalam perkataan.

Dalam hal ini, penulis mengumpulkan data-data untuk menunjang penelitian yang dimana menunjukan implementasi diplomasi melalui JFC.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan kajian dokumen dan wawancara dengan pihak JFC. Adapun dokumen-dokumen ini dapat ditemukan pada file-file yang memang telah di dokumentasikan. Penulis dimudahkan dalam pengumpulan data karena banyak sekali literasi pada internet ataupun buku.

1.7 Ruang lingkup materi 1.7.1 Batasan Materi

Dalam hal ini agar judul yang dibahas oleh peneliti tidak melebar, oleh karena itu penulis membatasi dengan menjelaskan peran JFC dalam diplomasi budaya Indonesia. Adapun yang di maksud dalam hal ini, penulis menjelaskan sejarah awal JFC yang berasal dari budaya lokal mampu bersaing dan di kenal hingga internasional.

1.7.2 Batasan waktu

Penulis menganggap penting adanya batasan waktu guna untuk memberikan fokus pembahasan dan arah yang tepat sehingga aspek-aspek yang diteliti tidak

(24)

24

meluas atau pun keluar dari batasan yang sudah ditentukan. Penelitian ini hanya dibatasi tentang peran diplomasi budaya melalui JFC, yang dimana dalam hal ini penulis membatasi waktu penelitiannya antara tahun 2013-2018. Tahun 2013 merupakan awal kerjasama dengan Kementerian pariwisata sementara tahun 2018 merupakan tahun dimana Kementerian Pariwisata menggarap pasar Tiongkok dengan berkerjasama dengan JFC.

1.8 Argumen Pokok

JFC adalah sebuah event yang dimiliki kota jember dan menjadi salah satu barometer kota fashion yang ada di indonesia. Visi dan misi dari JFC ini sendiri adalah untuk menjadikan Jember sebagai kota fashion dunia. Dalam mewujudkan hal ini diperlukan suatu cara dalam proses penerapannya yaitu dengan adanya diplomasi budaya. Dengan adanya diplomasi budaya yang di terapkan melalui JFC ini agar dapat mensukseskan diplomasi Indonesia dan dapat memberikan dampak yang lebih luas kepada masyarakat internasional. Diplomasi budaya melalui JFC ini sendiri bukan hanya memperkenalkan Jember tetapi juga memperkenalkan dan juga mempromosikan budaya Indonesia itu sendiri.

1.9 Sistematika Penulisan

Secara sistematis penulis menempatkan penulisan penelitian ini kedalam 4(bab) yang jika di uraikan secara terperinci sebagai berikut:

(25)

25 Tabel 1.3 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Manfaat

Penelitian

1. 3.1 Tujuan Penelitian 1. 3.2 Manfaat

Penelitian

a. Manfaat akademis b. Manfaat Praktis 1.4 Penelitian terdahulu 1.5 Landasan Konseptual 1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Tipe Penelitian 1.6.2 Analisis Data

1.6.3

Pengumpulan Data 1.7 Ruang Lingkup Materi

1.7.1 Batasan Materi

1.7.2 Batasan Waktu

1.8 Argumen Pokok

(26)

26

1.9 Sistematika Penulisan BAB II PROBLEM PARIWISATA DAN

MUNCULNYA IDE JFC

2.1 Problem pariwisata di Jember

2.2 Munculnya ide JFC dan perubahan paradigma pengembangan pariwisata 2.3 Awal mula

berkembangnya JFC 2.3.1 Trend

Pariwisata dalam JFC 2.3.2 Tema Kostum JFC sebagai budaya Indonesia

BAB III DIPLOMASI BUDAYA DAN KERJASAMA KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN JFC

3.1 Kolaborasi

Kementerian Pariwisata dengan JFC

3.1.1 Upaya

Kementerian Pariwisata Meningkatkan wisatawan

Mancanegara bersama JFC

3.1.2 Peran kementerian Pariwisata

dalam Promosi JFC

3.2 Diplomasi Budaya melalui JFC

(27)

27

3.2.1 Wujud diplomasi budaya dalam

dalam Kostum JFC 3.2.2 Event JFC

Menjadi go

International 3.3.3 Penampilan JFC di berbagai

negara

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Gambar

Tabel 1.1 Posisi Penelitian   No.  Nama peneliti&amp;judul  Jenis penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Mewujudkan kebudayaan Indonesia yang dinamis yang dapat dibanggakan masyarakat dan dunia melalui penelitian kebudayaan dan penguatan diplomasi budaya. Memperkuat ketahanan

Hubungan antara perubahan tata guna lahan dengan karakteristik hidrologi (debit puncak dan waktu puncak) pada DAS Lesti dan DAS Gadang menunjukkan nilai debit yang cenderung

Hasil pengamatan rata-rata jumlah daun tanaman pada umur 7 Minggu Setelah Tanam (MST) menunjukkan bahwa pemberian kompos yang berbeda berpengaruh tidak nyata

- definisi sifat wajib Allah yang keenam belas, sifat mustahil Allah yang keenam belas, dan penggolongan sifat wajib Allah yang keenam belas; - definisi sifat wajib

Tujuan kegiatan ini adalah menguji plastisitas bahan body keramik hasil campuran tanah liat Sukabumi dengan serbuk gergaji kayu Sengon sebagai syarat penting dalam

MaG-D dapat dijadikan warming-up untuk mengikuti kompetisi selanjutnya seperti ONMIPA atau OSN Pertamina, karena tipe serta karakter soal yang diberikan di MaG-D memiliki variasi

Kebersihan Kota Bandung pada seluruh masyarakat khususnya dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Coblong tentang pengelolaan sampah pada dasarnya telah

Negeri Pembina Singaraja setelah dianalisis dan diamati oleh peneliti terkait tingkat masa perkembangan menurut teori perkembangan seni rupa Vicktor Lowenfield,