27 BAB III METODOLOGI
3.1. Gambaran Umum
Film animasi 2d berjudul Dalem ini diciptakan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Pendidikan S1 di Universitas Multimedia Nusantara. Film ini dirancang oleh Yellowlight yang beranggotakan 1 orang saja dengan durasi animasi selama kurang
lebih 1 menit. Film ini mengambil genre sejarah dengan tema kekeluargaan.
Animasi ini menceritakan seorang pangeran yang mencari tempat yang membuatnya merasakan kehangatan keluarga. Target penonton yang dituju dari animasi ini adalah usia 13 tahun hingga 15 tahun.
Dalam perancangannya, animasi ini menggunakan pendekatan observasi dan analisis referensi karya yang sudah ada. Untuk kesesuaiannya dengan sejarah yang ada, penulis melakukan konsultasi pada keluarga dari tokoh bersejarah yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan oleh bukti sejarah yang harus serupa dengan faktanya dan tidak dirubah. Sehingga dalam penciptaannya, karya ini tidak akan merugikan pihak keluarga ataupun pihak lainnya.
3.1.1. Sinopsis
Seorang pangeran yang belia bernama Diponegoro sedang bermain wayang di keputren keraton keluarganya tiba-tiba mendengar suara kereta kuda bersinggah di kediamannya. Lalu ia melihat seorang wanita tua yang dengan gagahnya turun dan
28 menjemputnya yang bukan lain adalah Ratu Agent Tegalrejo – nenek moyangnya.
Diponegoro yang kesal karena harus tinggal di desa lalu diajak berkeliling desa oleh sang nenek dan mendapati dirinya mulai menyukai desanya perlahan. Ratu Ageng pun mengajarkan banyak hal seperti mengaji, membaca dan gaya hidup yang sederhana. Akan tetapi Sri Sultan Hamengkubuwono 2 – anak dari Ratu Ageng Tegalrejo serta kakek dari Diponegoro menjemput Diponegoro untuk kembali ke Keraton bersamanya. Namun Keraton terasa asing bagi Diponegoro melihat semua orang senang dengan kehadiran orang-orang Belanda. Lalu ia berlari kembali ke Ratu Ageng dan memeluknya dengan erat. Setelah tenang, ia mengajak Ratu Ageng dengan senang pergi bersamanya.
3.1.2. Posisi Penulis
Dalam penciptaan animasi ini, penulis berperan untuk mendesain serta meneliti perancangan tokoh untuk menemukan desain tokoh yang baik dengan menggunakan archetype sebagai dasar penelitian awal sebuah tokoh. Lalu dengan archetype yang sudah ditentukan, tokoh tersebut kemudian dirancang
29 3.2. Tahapan Kerja
Gambar 3. 1. Diagram Tahapan Kerja (sumber: dokumentasi pribadi)
30 Tahapan perancangan tokoh Diponegoro dan Ratu Ageng diawali dengan penentuan konsep setiap tokoh. Setelah konsep sudah dimatangkan, sketsa tokoh yang akan dirancang mulai dibuat secara kasar.
Setelah mendapatkan gambaran kasar tokoh Diponegoro dengan Ratu Ageng, kedua tokoh dicocokan dengan kelas archetype yang tersedia. Dengan archetype yang sudah disesuaikan, perancangan tokoh dapat mulai menciptakan three dimensional structure sebagai aspek non visual tokoh. Lalu dengan penentuan
aspek non visual yang sudah matang, perancangan tokoh dapat memulai penentuan aspek visual tokoh tersebut seperti bentuk, proporsi, kostum dan warna pada tokoh.
3.3. Acuan
3.3.1. Studi Perbandingan Visual Archetype
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, penulis memilih 3 acuan dari film dalam mengembangkan tokoh Diponegoro & Ratu Ageng, yaitu:
1. Coco (Disney, 2017)
2. Cloudy with A Chance of Meatballs (Sony Pictures, 2008) 3. Brave (Disney, 2012)
Dengan menggunakan ketiga film tersebut, penulis akan merancang tokoh dengan chemistry berhubungan keluarga dan saling mengajarkan satu sama lain. Maka dari itu, ketiga film tersebut akan menjadi referensi utama dalam pengembangan tokoh baik dari segi three dimensional structure, bentuk, warna, kostum serta proporsi.
31 1. Coco (2017)
Dalam animasi Coco (Disney, 2017), terdapat tokoh Miguel yang memiliki nenek moyang bernama Imelda yang menjadi akar dari mengapa keluarga Miguel tidak menyukai musik. Walaupun memiliki cara pandang yang berbeda, tetapi kedua tokoh tersebut memiliki persamaan yaitu watak yang keras kepala dan tegas.
Tokoh Imelda Rivera dicerminkan sebagai sosok yang tegas, keras kepala, penuh karisma dan berwibawa. Bila dilihat, bentuk dari tokoh Imelda memiliki garis yang tegas pada pundaknya yang melambangkan harga dirinya yang tinggi karena ia mempertahankan jati dirinya untuk membenci musik walaupun Hector - suaminya adalah seorang musisi. Untuk proporsi pada tokoh Imelda, ia digambarkan dengan bagian kaki lebih panjang dari kepalanya. Warna yang digunakan pun adalah warna ungu yang melambangkan dirinya sebagai sosok yang bermartabat. Apabila dilihat dari three dimensional structure tokoh Imelda, Imelda memiliki sebuah masa
lalu yang sedih dengan dirinya harus menghadapi pengkhianatan Hector yang meninggalkannya dengan Coco anaknya. Sehingga ia harus berusaha sendiri membangun keluarganya dan menghidupinya. Tokoh Imelda bisa dikatakan sebagai tokoh yang kuat dikarenakan masa lalunya yang kelam.
32 Gambar 3. 2. Imelda Rivera Character’s Design
(sumber: https://scurviesdisneyblog.tumblr.com/post/177015967448/character-designs- for-coco-by-daniela-strijleva)
Tokoh Miguel Rivera digambarkan sebagai anak yang memiliki ambisi kuat, optimis, sifat keras kepala dan berpendirian teguh. Ia memiliki mimik wajah yang memelas pada bagian matanya namun bibirnya mengekspresikan kejenakaannya sebagai seorang anak-anak. Ia memiliki desain yang tegas dan ramah dengan bentuk tubuhnya yang dominan pada bentuk kotak dan memiliki aksen lingkaran yang melambangkan dirinya sebagai tokoh yang ramah dan disenangi orang lain. Ia sebagai seorang anak-anak digambarkan dengan kepala yang terlihat lebih besar dari tubuhnya.. Bila berdasarkan dari three dimensional structure Miguel, ia sangat ambisius dengan impiannya sebagai musisi meskipun ia tahu bahwa keluarganya akan sangat menentangnya. Sehingga ia akan mencari cara apapun untuk dapat mencapai impiannya dengan mencuri gitar dari kuburan idola pujaannya yaitu Ernesto de La Cruz. Walaupun ia harus menentang
33 keluarganya baik di dunianya ataupun dunia kematian, Ia akan terus mencari cara mencapai impiannya.
Gambar 3. 3. Miguel Rivera Character’s Design (sumber: https://pixars-coco.fandom.com/wiki/Miguel_Rivera)
Tabel 3. 1. Tabel Three Dimensional Structure Tokoh pada Animasi Coco
Nama Three Dimensional Structure
Miguel Rivera
Physiology
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 12
Tinggi Sedang
Warna
Mata Coklat
Rambut Hitam
Kulit Sawo Matang Penampilan
Santai dengan rambut tidak
dirapihkan Cacat / Tanda
Lahir Lesung pipi Keturunan/ras Latin Psychology Kehidupan Seks Belum menikah
Ambisi Musisi
34 Frutasi /
Kekecewaan
Keluarga tidak menyukai musik
Sikap
Keras kepala, Menyayangi Keluarga, emosi
tidak terkontrol Perilaku Pemberontak,
jenaka, kasar Hal yang disukai Musik, keluarga
Hal yang tidak disukai
Berdebat dengan keluarga, emosi neneknya, larangan
bermain musik
Kemampuan
Belajar otodidak, Bermain musik,
Menyanyi IQ Diatas rata-rata
Sociology
Kelas Sosial Menengah atas
Suku Meksiko
Pekerjaan Pengelap sepatu
Pendidikan Dasar
Agama Kristiani
Kebangsaan Meksiko
Peran serta dalam Lingkungan
Pekerja di Bisnis keluarga Pandangan Politik Liberal
Imelda Rivera
Physiology
Jenis Kelamin Perempuan
Umur tua
Tinggi Sedang
Warna
Mata Coklat
Rambut Hitam
Kulit Sawo Matang Penampilan
Rapih dengan gaun ungu dan celemek
peralatan Cacat / Tanda
Lahir tidak ada
Keturunan/ras Latin Psychology
Kehidupan Seks Menikah Ambisi Hidup dengan
keluarga utuh
35 Frutasi /
Kekecewaan
Ditinggalkan kekasih
Sikap
Keras kepala, Menyayangi
Keluarga, berpendirian kuat,
serius Perilaku
Terus terang, anggun, protektif,
kasar Hal yang disukai Musik, keluarga,
tradisi
Hal yang tidak disukai
Ditinggalkan orang terdekat, pemberontak, teknologi, orang
yang menyakiti keluarganya Kemampuan Membuat sepatu,
bernyanyi
IQ standar
Sociology
Kelas Sosial Menengah atas
Suku Meksiko
Pekerjaan Pembuat sepatu
Pendidikan Dasar
Agama Kristiani
Kebangsaan Meksiko
Peran serta dalam Lingkungan
Pekerja di Bisnis keluarga Pandangan Politik Otoriter
Berdasarkan dari data dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa Miguel dan Imelda adalah orang dari garis keturunan yang sama. Sehingga mereka memiliki tradisi dan peran yang sama yaitu pembuat sepatu. Mereka juga memiliki fisik yang sama dengan memiliki kulit berwarna sawo matang, mata berwarna coklat dan rambut berwarna hitam. Walaupun usia serta perbedaan zaman yang jauh, Miguel dan Imelda memiliki beberapa sifat dan
36 perilaku yang serupa seperti rasa sayang yang tinggi pada keluarga, keras kepala serta perilaku yang kasar. Hal ini mengakibatkan Miguel yang jenaka dengan Imelda yang serius dapat terhubung satu sama lain dengan ketiga sifat dan perilaku tersebut.
2. Cloudy with A Chance of Meatballs
Cloudy with a Chance of Meatballs (Sony Pictures, 2009) adalah sebuah
animasi yang menceritakan seorang ilmuwan bernama Flint Lockwood yang berambisi untuk membanggakan ayahnya yang bernama Tim dengan menciptakan sebuah alat penghasil makanan yang akan membantu pulaunya mendapatkan makanan baru. Akan tetapi dengan penemuannya, sang ayah belum memperlihatkan rasa bangga serta meminta Flint untuk meneruskan toko usaha sardennya. Bila diperhatikan dari animasi ini, terdapat suatu kesamaan secara desain pada bentuk yang signifikan dalam kedua tokoh tersebut.
Pada tokoh desain tokoh Flint Lockwood, Flint digambarkan sebagai seorang yang socially awkward dan eksentrik namun ramah. Ia memiliki gaya rambut yang tidak terurus dan memakai pakaian yang nyaman pada bagian dalam jasnya seperti kaus. Ia terlihat sebagai seorang yang ceroboh dan pekerja keras dengan bentuk tubuhnya yang kotak namun melengkung.
Ia memiliki bentuk desain yang besar pada hidungnya seperti sang ayah namun memiliki karakteristik sendiri yaitu lebih bulat dan tidak bersudut.
37 Gambar 3. 4. Flint Lockwood Character’s Design
(sumber: http://peteoswald.blogspot.fr/)
Pada tokoh Tim Lockwood, ia dicerminkan sebagai sosok yang sangat tegas namun lembut dan sulit mengutarakan perasaanya. Ia diceritakan sebagai sosok yang teguh pendiriannya untuk meneruskan bisnis keluarganya bersama dengan Flint sehingga selalu membahas hal tersebut dengan Flint.
Sebagai sosok yang tegas namun jenaka, ia digambarkan berbentuk kotak dengan bagian ujungnya yang membulat. Dengan bagian tubuhnya yang lebih besar dari kepalanya, ia terlihat lebih mengintimidasi dengan pundaknya yang lebar.
Gambar 3. 5. Tim Lockwood Character’s Design
38
(sumber: https://pbs.twimg.com/media/EEspicaU8AAvCq8.jpg)
Tabel 3. 2. Tabel Three Dimensional Structure Tokoh pada Animasi Cloudy with A Chance of Meatballs
Nama Three Dimensional Structure
Flint Lockwood
Physiology
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 25
Tinggi Tinggi
Warna
Mata Biru
Rambut Coklat
Kulit Putih
Penampilan
Santai dengan rambut tidak dirapihkan dan jas
labolatorium Cacat / Tanda
Lahir
Sepatu yang tidak bisa dilepas
Keturunan/ras Kaukasia
Psychology
Kehidupan Seks Belum menikah Ambisi Menjadi kebanggan
keluarga Frutasi /
Kekecewaan
Bekerja di Toko Pancingan Keluarganya
Sikap
Keras kepala, Menyayangi Keluarga, Mudah tersinggung, sopan, kreatif,
cerdas
Perilaku
Pemberontak, Hiperaktif, Enerjik, Jenaka, Mencari
Perhatian Hal yang disukai Eksperimen
Hal yang tidak disukai
Tidak diterima orang lain, menyakiti orang lain
Kemampuan Menciptakan teknologi unik
IQ Diatas rata-rata
Sociology Kelas Sosial Menengah
Suku Kaukasia
39
Pekerjaan Ilmuwan
Pendidikan Tinggi
Agama Tidak Disebutkan Kebangsaan Swallow Falls Peran serta dalam
Lingkungan
Ilmuwan dan Pekerja di Bisnis keluarga Pandangan Politik Liberal
Tim Lockwood
Physiology
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 49
Tinggi Tinggi
Warna
Mata Coklat
Rambut Biru
Kulit Putih
Penampilan Berkemeja rapi dan celana coklat panjang Cacat / Tanda
Lahir tidak ada
Keturunan/ras Kaukasia
Psychology
Kehidupan Seks Menikah Ambisi Menghabiskan hidup
bersama dengan Flint Frutasi /
Kekecewaan
Kematian istrinya dan kegagalan Flint
Sikap
Mudah kesal, Berani, Pengertian, Pesimis,
Mudah ragu Perilaku Tidak emosional, Tenang,
Suka membantu Hal yang disukai Memancing, Keluarga
Hal yang tidak disukai
Teknologi, sifat hiperaktif Flint, menyakiti perasaan
Flint
Kemampuan Memancing
IQ standar
Sociology
Kelas Sosial Menengah
Suku Kaukasia
Pekerjaan Pemilik Toko Pancingan
Pendidikan Dasar
Agama Tidak Disebutkan Kebangsaan Swallow Falls
40 Peran serta dalam
Lingkungan Pekerja di Bisnis keluarga Pandangan Politik Demokrasi
Berdasarkan dari tabel three dimensional structure diatas, Kedua tokoh memiliki perbedaan kontras pada hal yang disukainya. Flint sebagai seorang ilmuwan sangatlah ahli dengan bidang teknologi sedangkan Tim sang ayah sangatlah tidak menyukainya. Dikarenakan keraguan dan pemikiran pesimis Tim, Flint dan Tim tidak memiliki hubungan yang erat awalnya sehingga muncullah perdebatan-perdebatan tentang cara pandang mereka. Akan tetapi dengan kedua tokoh yang amat sangat mencintai keluarganya, mereka berusaha memahami satu sama lain sehingga mereka mampu merubah apa yang menjadi pendirian mereka demi keluarga. Maka dari itu, suatu perubahan atau perkembangan tokoh dapat terjadi dengan adanya chemistry atau keterhubungan antara tokoh Flint dan Tim.
3. Brave
Pada animasi Brave (Disney, 2012), animasi ini menceritakan tentang hubungan seorang ratu bernama Elinor dengan anaknya Merida yang tidak dapat berkomunikasi atau mengutarakan perasaan satu sama lain sehingga Merida tidak sengaja mengutuk sang ibu menjadi seekor beruang. Kedua tokoh ini adalah seorang bangsawan yang keduanya memiliki pendirian yang kuat dengan cara pandang yang berbeda.
41 Pada desain tokoh Merida, Merida digambarkan sebagai seorang putri yang memiliki sifat tomboy dan keras seperti ayahnya. Gaya rambutnya yang terurai keriting dan mekar serta pakaiannya yang santai melambangkan jati dirinya sebagai seorang perempuan yang tidak peduli pada penampilannya.
Bila dilihat dari bentuk pada Merida, ia digambarkan dengan bulat dan kotak yang tumpul untuk menggambarkan dirinya sebagai seorang yang santai dan keras kepala dengan kepala yang mendominasi di bagian rambutnya.
Hal ini berbanding terbalik dengan Elinor sang ibu yang sangatlah anggun dan rapih baik pada pakaian, penampilan rambutnya ataupun postur tubuhnya. Elinor digambarkan sebagai wanita yang keras dan anggun dengan bentuk tubuhnya yang cenderung segitiga dengan sedikit membulat dibagian ujungnya. Walaupun keduanya sangat berlawanan pada sifatnya, keduanya memiliki keserupaan pada kebingungannya untuk berkomunikasi serta memahami satu sama lain serta bentuk tubuh yang dominan pada bagian wajah dan badannya.
42
Gambar 3. 6. Merida Character’s Design
(sumber: https://e7.pngegg.com/pngimages/372/370/png-clipart-brenda-chapman-brave- merida-disney-princess-film-brave-costume-disney-princess-pixar.png)
Gambar 3. 7. Elinor Character’s Design (sumber:
https://vignette.wikia.nocookie.net/p__/images/4/45/Prestige_Elijor.png/revision/latest?c b=20160318160649&path-prefix=protagonist)
43 Tabel 3. 3. Tabel Three Dimensional Structure Tokoh pada Animasi Brave
Nama Three Dimensional Structure
Merida
Physiology
Jenis Kelamin Perempuan
Umur 16
Tinggi Sedang
Warna
Mata Biru
Rambut Merah
Kulit Putih
Penampilan Rambut yang diurai dan gaun yang santai Cacat / Tanda Lahir tidak ada
Keturunan/ras Kaukasia
Psychology
Kehidupan Seks Belum menikah
Ambisi Hidup bebas
Frutasi / Kekecewaan
Harus menikah dengan orang yang tidak diinginkan
Sikap
Keras kepala, Menyayangi Keluarga, emosi tidak terkontrol, cerdik, berjiwa
bebas
Perilaku
Pemberontak, terus terang, tomboy, kasar, suka
bertualang Hal yang disukai Memilih pilihan hidupnya
sendiri Hal yang tidak
disukai
Mengikuti tradisi untuk menikah, sifat keras kepala
Elinor, pakaian yang ketat Kemampuan Memanah, membordir kain,
bermain pedang, bertualang
IQ Diatas rata-rata
Sociology
Kelas Sosial Atas
Suku Skotlandia
Pekerjaan Putri Kerajaan
Pendidikan Dasar
Agama Kristiani
Kebangsaan Skotlandia
Peran serta dalam
Lingkungan Putri Kerajaan Pandangan Politik Liberal
44 Elinor
Physiology
Jenis Kelamin Perempuan
Umur 40
Tinggi Sedang
Warna
Mata Coklat
Rambut Hitam
Kulit Putih
Penampilan Rapih dengan gaun hijau dan tiara
Cacat / Tanda Lahir tidak ada Keturunan/ras Kaukasia
Psychology
Kehidupan Seks Menikah Ambisi Menjaga tradisi Frutasi /
Kekecewaan
Kesulitan berkomunikasi dengan Merida
Sikap
Cerdas, pengertian, Menyayangi Keluarga, berpendirian kuat, serius Perilaku Suka memaksa, anggun,
protektif, berkelas Hal yang disukai Bordir keluarga, tradisi,
keteguhan hati Merida
Hal yang tidak disukai
Keras kepala Merida, Bertengkar diacara formal,
Sifat kekanak-kanakan suaminya, Etika yang buruk Kemampuan Membordir kain, berbicara
di depan umum
IQ Diatas rata-rata
Sociology
Kelas Sosial Atas
Suku Skotlandia
Pekerjaan Ratu Kerajaan
Pendidikan Dasar
Agama Kristiani
Kebangsaan Skotlandia
Peran serta dalam
Lingkungan Ratu Kerajaan Pandangan Politik Monarki
45 Berdasarkan dari analisis three dimensional structure pada kedua tokoh diatas, Merida dan Elinor sebagai dua orang bangsawan memiliki gaya hidup yang sangatlah berbeda. Merida digambarkan sebagai orang yang bebas dengan pendirian yang teguh dan cerdik. Ia pun memiliki sifat tomboy yang tidak umum pada seorang putri kerajaan pada umumnya. Dengan Elinor sebagai mentor dari Merida, ia mengajarkan bagaimana seorang putri harus bertindak maupun itu bertolak belakang dengan apa yang dikehendaki Merida. Keduanya kesulitan berkomunikasi sehingga muncullah konflik yang mengakibatkan Elinor diubah menjadi beruang. Namun dikarenakan kedua tokoh memiliki kesamaan dalam kecerdikan, rasa sayang serta kegemarannya membordir kain membuat Merida dan Elinor memiliki chemistry yang merupakan hubungan keluarga keras yang perlahan-lahan
mengerti satu sama lain. Hal ini didukung penuh dengan sifat pengertian Elinor yang dapat meluluhkan Merida yang berjiwa bebas.
3.3.2. Perbandingan Aspek Tokoh Berdasarkan Referensi 1. Diponegoro
Berdasarkan dari ketiga animasi yang direferensikan, penulis menyimpulkan bahwa ketiga tokoh dengan archetype hero memiliki 7 variabel perbedaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
46 Tabel 3. 4. Tabel Perbandingan Visual Archetype Hero dari Ketiga Animasi
Acuan
No Aspek Variabel Keterangan Archetype Hero 1
Visual
Bentuk
Bentuk dasar
Bentuk yang membulat
2 Proporsi Kepala yang
lebih besar 3
Kostum
Style
Mengutamakan kenyamanan
pakaian
4 Warna
Menggunakan warna yang
cerah 5
Non Visual
Three Dimensional
Structure
Physiology Masih belia
6 Psychology
Memiliki jiwa yang penuh
dengan kebebasan, memiliki satu atau dua sikap yang serupa
dengan mentornya
7 Sociology
Belum berkontribusi penting dalam
kehidupan keluarga serta
emiliki pandangan politik yang
bebas
2. Ratu Ageng Tegalrejo
Berdasarkan dari ketiga animasi yang direferensikan, penulis menyimpulkan bahwa ketiga tokoh dengan archetype mentor memiliki 7 variabel perbedaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
47 Tabel 3. 5. Tabel Perbandingan Visual Archetype Mentor dari Ketiga Animasi
Acuan
No Aspek Variabel Keterangan Archetype Hero 1
Visual
Bentuk
Bentuk dasar
Bentuk yang lebih tajam atau
kotak
2 Proporsi Pundak yang
lebar/tegap 3
Kostum
Style
Pakaian yang rapih ataupun
resmi
4 Warna
Menggunakan warna yang cenderung gelap
atau tidak cerah 5
Non Visual
Three Dimensional
Structure
Physiology Sudah berumur tua
6 Psychology
Memiliki Sifat yang Tegas, berpendirian kuat namun penyayang
7 Sociology
Menjadi tulang punggung keluarga dengan
gaya politik yang terfokus
pada mengontrol
3.4. Perancangan Tokoh
3.4.1. Diponegoro 1. Archetype
Diponegoro sebagai seorang yang memiliki jiwa ingin tahu yang tinggi dan masih mencari jati dirinya sebagai seorang anak yang belum banyak pengalaman, ia memiliki archetype yang berupa the hero. Sebagai
48 seorang dengan archetype hero, ia memiliki percaya diri yang tinggi dan selalu penuh dengan optimisme.
2. Aspek Non Visual
A. Three Dimensional Structure
Tabel 3. 6. Tabel Three Dimensional Structure Tokoh Diponegoro pada Animasi Dalem
3. Aspek Visual A. Bentuk
Dari proses perancangan three dimensional character Diponegoro, Diponegoro memiiliki kata kunci sebagai anak yang memiliki keingintahuan yang tinggi dan aktif. Maka dari itu desain yang digunakan
49 adalah desain yang mampu mengutarakan image dari seorang Diponegoro yang ekspresif dan penuh dengan kepercayaan diri yang tinggi serta mampu memberikan bentuk yang lebih mudah dianimasikan sebagai animasi limited animation.
Gambar 3. 8. Desain Awal Tokoh Diponegoro (sumber: dokumen sendiri)
Diponegoro sebagai seorang anak-anak dengan usia yang belia memiliki bentuk tubuh yang bulat yang dikombinasikan dengan bentuk kotak yang ujungnya tumpul. Dengan bentuk seperti ini, Diponegoro tidak hanya memperlihatkan bahwa ia adalah tokoh yang baik hati, namun juga seorang yang memiliki jiwa yang tegas dan penuh percaya diri.
50 Gambar 3. 9. Analisa Bentuk Tokoh Diponegoro
(sumber: dokumen sendiri)
B. Proporsi
Untuk Proporsi tokoh Diponegoro, ia digambarkan dengan proporsi 4 lingkar kepala. Hal ini dikarenakan proporsi ini cocok untuk dianimasikan sebagai limited animation. Sehingga ukuran badan, kaki dan kepala seimbang perbandingannya.
51 Gambar 3. 10. Proporsi Tokoh Diponegoro
(sumber: dokumen sendiri)
C. Kostum
Diponegoro sebagai seorang pangeran yang tinggal di desa memiliki dua kostum yaitu pakaian desanya serta pakaian formalnya. Namun kedua desain kostum tersebut memiliki satu desain yang serupa yaitu kain batik yang berada di panggulnya sebagai sarung. Hal ini dilakukan untuk membuat Diponegoro digambarkan sebagai orang yang penting disaat apapun. Batik yang dipilih berupa batik parang yang berdasarkan dari kratonjogja.id (2018) merupakan sebuah batik larangan yang dibatasi hanya untuk orang yang memiliki garis keturunan dengan keluarga Keraton. Corak batik yang digunakan merupakan corak batik parang yang di stilasi atau diperumit desainnya pada pakaian Keratonnya serta desain jenis batik parang rusak pada pakaian sehari-harinya.
52 Untuk desain baju desanya, Diponegoro menggunakan baju hijau lengan panjang yang terbuka di bagian dada dan perutnya, celana pendek dan sarung selutut berwarna coklat serta sorban coklat yang menutupi kepalanya. Hal ini diciptakan untuk menggambarkan dirinya yang masih aktif bergerak dimasa belia. Sehingga pakaian desa yang digunakan Diponegoro lebih mementingkan kenyamanannya disaat bergerak. Tidak hanya itu saja, kostum ini pun menggambarkan hidupnya yang sederhana di desa dengan tidak menggunakan perhiasan-perhiasan ataupun benda berharga lainnya.
Gambar 3. 11. Pakaian Sehari-hari Diponegoro (sumber: dokumen sendiri)
Untuk pakaian formalnya, ia menggunakan beskap hitam dengan sarung batik dan celana panjang hitam. Untuk melengkapi pakaiannya, Diponegoro dihiaskan dengan dodot emas dan blankon coklat serta memakai sandal
53 hitam. Pakaian ini dikenakan dengan rapih dan ketat untuk menampilkan martabatnya yang tinggi dengan etika berpakaian yang benar dan lengkap.
Gambar 3. 12. Pakaian Formal Diponegoro (sumber: dokumen sendiri)
D. Warna
Warna yang digunakan Diponegoro pada versi pakaian sehari-hari adalah coklat, oranye, hijau dan hitam. Warna coklat yang digunakan melambangkan dirinya yang dapat dipercaya, kuat pendiriannya serta suka membantu. Untuk warna oranye yang ada pada Diponegoro dapat melambangkan kegembiraan, keberanian serta semangat dari Diponegoro.
Sedangkan warna hitam pada desain versi pakaian sehari-hari melambangkan dirinya yang berada di kelas atas.
54 Gambar 3. 13. Warna Pakaian Sehari-hari Diponegoro
(sumber: dokumen sendiri)
Untuk desain pakaian formal Diponegoro, terdapat tiga warna yang mendominasi tokoh tersebut yaitu coklat, hitam dan kuning. Warna coklat seperti pada desain pakaian sehari-harinya, memiliki pengertian Diponegoro yang dapat dipercaya, suka membantu dan kuat pendiriannya.
Untuk warna hitam pada desain pakaian formal Diponegoro, ia dilambangkan sebagai sosok yang berkelas atas, elegant, glamor serta kuat dikarenakan dirinya yang merupakan sosok seorang pangeran. Sedangkan warna kuning pada desain pakaian formal Diponegoro mewakili jati dirinya yang percaya diri, optimis serta ramah senyuman.
55 Gambar 3. 14. Warna Pakaian Formal Diponegoro
(sumber: dokumen sendiri)
Untuk batik yang digunakan pada baju sehari-hari Diponegoro, warna batik yang digunakan dominan berwarna oranye dengan aksen coklat pada corak- coraknya. Warna oranye pada desain batik ini menggambarkan kesenangan dan semangat dari Diponegoro yang bahagia di desa. Untuk warna coklat pada batiknya menggambarkan dirinya yang dapat dipercaya. Kedua warna ini digunakan karena periode pada animasi ini menggambarkan kehidupan orang Jawa pada tahun 1800 yang hanya memiliki pewarna tekstil coklat dan oranye.
Gambar 3. 15. Warna Batik pada Pakaian Sehari-hari Diponegoro (sumber: dokumen sendiri)
56 Untuk batik yang digunakan pada baju sehari-hari Diponegoro, batik yang digunakan dominan berwarna coklat yang tua dan muda. Kedua coklat ini menggambarkan Diponegoro sebagai sosok yang kuat dan dewasa. Dengan periode cerita animasi ini yang diambil dari latar waktu tahun 1800, warna coklat pada batik ini disesuaikan dengan warna pigmen batik yang ada pada zaman itu.
Gambar 3. 16. Warna Batik pada Pakaian Formal Diponegoro (sumber: dokumen sendiri)
3.4.2. Ratu Ageng Tegalrejo 1. Archetype
Sebagai seorang yang menjadi pelindung dan guru dari Diponegoro, Ratu Ageng Tegalrejo memiliki archetype sebagai seorang mentor. Sebagai seorang mentor, ia memiliki pengalaman serta ilmu yang dicari oleh hero atau Diponegoro dan mengajarkannya untuk membuat Diponegoro mampu menentukan pilihan hidupnya. Dengan menjadi mentor, Ratu Ageng Tegalrejo cenderung memiliki kharisma, sifat tegas serta ekspresi yang berwibawa.
57 2. Aspek Non Visual
A. Three Dimensional Structure
Tabel 3. 7. Tabel Three Dimensional Structure Tokoh Ratu Ageng Tegalrejo pada Animasi Dalem
3. Aspek Visual A. Bentuk
Ratu Ageng Tegalrejo dengan usia yang sangat tua digambarkan sebagai sosok yang sangatlah anggun, tegas dan keras dikarenakan dirinya sebagai seorang yang pernah bertempur di medan perang. Dengan kata kunci
58 tersebut, Ratu Ageng digambarkan dengan bentuk yang tajam dan memiliki bentuk tubuh yang cenderung kearah kotak ataupun trapesium. Sehingga bentuk tubuhnya menyerupai bentuk jam pasir.
Gambar 3.20. Desain Awal Tokoh Ratu Ageng Tegalrejo (sumber: dokumen sendiri)
Dengan mempertimbangkan permasalahan teknis untuk menggerakan tokoh sebagai animasi limited animation, Desain tokoh diciptakan dengan bentuk jam pasir pada tubuhnya serta kepala yang bulat. Hal ini dilakukan untuk memperlihatkan sosok Ratu Ageng Tegalrejo sebagai seorang yang anggun dan berwibawa serta keras namun penuh dengan kasih sayang.
59
Gambar 3. 17. Bentuk Final Tokoh Diponegoro (sumber: dokumen sendiri)
B. Proporsi
Untuk proporsi tubuh dari Ratu Ageng Tegalrejo, ia digambarkan dengan ukuran 5 lingkar kepala. Hal ini dikarenakan selain untuk memudahkan animasi, proporsi ini digambarkan untuk menciptakan tokoh dengan proporsi yang realistis. Proporsi ini disesuaikan dengan tinggi Diponegoro sehingga bila dihitung, Diponegoro dan Ratu Ageng memiliki perbedaan satu lingkar kepala.
60 Gambar 3. 18. Bentuk Final Tokoh Diponegoro
(sumber: dokumen sendiri)
C. Kostum
Kostum yang digunakan Ratu Ageng Tegalrejo adalah kebaya berlengan panjang dengan rok batik panjang yang menutupi seluruh kakinya. Ratu Ageng sebagai seorang yang sangat menjunjung tinggi budaya Islam dan Jawa memiliki pakaian yang tidak hanya menutupi aurat namun juga mampu memberikan kesederhanaan serta keanggunan dalam caranya berpakaian. Rok yang ia kenakan berupa batik parang yang didasarkan dari kratonjogja.id (2018) merupakan sebuah batik larangan untuk orang yang memiliki garis keturunan dengan keluarga Keraton. Corak batik parang yang digunakan adalah jenis batik parang barong yang hanya bisa digunakan oleh sultan, permaisuri dan istri utama, putra mahkota, putri sulung sultan, Kanjeng Panembahan, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati, putra sulung sultan dan istri utamanya. Dikarenakan usianya yang sudah tidak muda, ia kerap membawa tongkat kayunya untuk membantunya berjalan.
61 Gambar 3. 19. Kostum Tokoh Ratu Ageng Tegalrejo
(sumber: dokumen sendiri)
D. Warna
Untuk warna pada Ratu Ageng Tegalrejo, Ratu Ageng Tegalrejo memiliki 4 warna yang mendominasi yaitu coklat; putih; biru dan abu-abu. Warna coklat pada desain Ratu Ageng melambangkan rasa aman, suka membantu, kuat pendiriannya serta kasar pada wataknya. Lalu warna biru pada desain tokoh melambangkan intelektual atau kepintaran, martabat serta logika untuk mengatasi permasalahan yang ada. Sedangkan warna putih pada Ratu Ageng melambangkan rendah hati, kesucian, kejujuran serta menenangkan dengan perilakunya. Akan tetapi dengan adanya warna abu-abu yang merupakan warna rambut dari Ratu Ageng Tegalrejo, ia digambarkan sebagai tokoh yang walaupun memiliki martabat ataupun berkelas atas tetap mampu bersikap rendah hati terhadap sesamanya.
62 Gambar 3. 20. Warna Tokoh Ratu Ageng Tegalrejo
(sumber: dokumen sendiri)
Batik yang digunakan Ratu Ageng Tegalrejo didominasi dengan warna putih dengan aksen coklat tua dan hitam untuk coraknya. Warna putih pada batik ini melambangkan kesucian Ratu Ageng Tegalrejo sebagai penganut Islam serta rendah hati. Lalu warna coklat tua dan hitam pada batik ini menggambarkan Ratu Ageng sebagai sosok berkelas yang keras pendiriannya. Ketiga warna ini digunakan karena disesuaikan dengan periode waktu yang ditentukan.
Gambar 3. 21. Warna Batik pada Pakaian Ratu Ageng Tegalrejo (sumber: dokumen sendiri)
63 3.5. Desain Akhir
Untuk desain akhir tokoh Ratu Ageng Tegalrejo dan Diponegoro dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3. 22. Desain Final Tokoh Animasi Dalem
dari kiri ke kanan : Ratu Ageng, Diponegoro dengan pakaian desa, Diponegoro dengan pakaian keraton
(sumber: dokumen sendiri)