BATU GINJAL DAN GAGAL GINJAL
AKUT
MK Dietetik Degeneratif Program Stud Gizi
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan UHAMKA
Kajian Islam – Al Maidah : 6
ِسْغاَف ِة َلََّصلا ىَلِإ ْمُتْمُق اَذِإ اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي ِفا َرَمْلا ىَلِإ ْمُكَيِدْيَأ َو ْمُكَهوُج ُو اوُل
ِق ْنُك ْنِإ َو ۚ او ُرَّهَّطاَف اًبُنُج ْمُتْنُك ْنِإ َو ۚ ِنْيَبْعَكْلا ىَلِإ ْمُكَلُج ْرَأ َو ْمُكِسوُء ُرِب اوُحَسْما َو ٰىَض ْرَم ْمُت
َل ْوَأ ِطِئاَغْلا َنِم ْمُكْنِم ٌدَحَأ َءاَج ْوَأ ٍرَفَس ٰىَلَع ْوَأ َتَف ًءاَم اوُد ِجَت ْمَلَف َءاَسِ نلا ُمُتْسَم
اوُمَّمَي
ۚ ُهْن ِم ْمُكيِدْيَأ َو ْمُكِهوُج ُوِب اوُحَسْماَف اًبِ يَط اًديِعَص ْنِم ْمُكْيَلَع َلَعْجَيِل ُ َّاللَّ ُدي ِرُي اَم
ٍج َرَح
ْيَلَع ُهَتَمْعِن َّمِتُيِل َو ْمُك َرِ هَطُيِل ُدي ِرُي ْنِكَٰل َو ْمُكَّلَعَل ْمُك
َنو ُرُكْشَت
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur
Fungsi Ginjal
▪ Memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit, dan bahan-bahan organik dalam tubuh melalui proses filtrasi, reabsorbsi dan ekskresi
▪ Sintesa hormon eritropitin
▪ Sekresi renin dan aldosterone
▪ Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif
▪ Degradasi berbagai jenis hormon
Istilah
▪ Glumerulus Nefritis Akut (GNA) adalah kelompok penyakit yang ditandai adanya peradangan pembuluh darah kapiler glumerulus
▪ Azotemia adalah menumpuknya sisa metabolisme protein seperti urea, asam urat, kreatinin, sehingga konsentrasi meningkat di dalam darah . Istilah lain : UREMIA
▪ ERITROPOEITIN (EPO) : suatu hormon yg dikeluarkan oleh ginjal (pd orang dewasa) dan hati (pada janin) bertindak sebagai stem cell sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah
▪ Glumerulo Filtration Rate (GFR = LFG) adalah jumlah filtrat
glumerulus per unit yg terbentuk dalam semua nefron di kedua ginjal
Diet Khusus Ginjal
Sindroma
nefrotik PGK Gagal
ginjal akut
Ginjal Batu PGK-HD
SINDROMA NEFROTIK
Nefrotik Sindrom
Sindoma nefotik atau nefrosis adalah
kumpulan manifestasi penyakit yang ditandai oleh ketidakmampuan ginjal untuk memelihara keseimbangan nitrogen sebagai akibat
meningkatnya permiabilitas membran kapiler glemerolus
Suatu kondisi adanya protein yang hilang
melalui urin (3,5 g atau lebih) dalam waktu 24 jam, ditandai oleh :
✓ Massive edema
✓ Proteinuria
✓ Hipoalbuminemia
✓ Hiperkolesterolemia
✓ Hypercoagulability
✓ Abnormal bone metabolism
Tujuan Diet
1. Mengganti protein yang hilang, terutama albumin
2. Mengurangi edema dan keseimbangan asam dan basa 3. Memonitor hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia
4. Memonitor kekurangan kalium karena penggunaan diuretic 5. Mengganti kekurangan zat gizi seperti kalsium, vitamin D 6. Mencegah dan mengontrol gagal ginjal
7. Memperbaiki anoreksia
Syarat Diet
1. Energi : 35 kkal/kgBB/hari (dewasa) ; 100 -150 kkal/kgBB/hari (anak-anak) 2. Protein : 0,8 g/kgBB atau 0,7 g/kgBB + protein yang keluar melalui urin
3. Lemak : 30% dari total kalori dengan perbandingan lemak jenuh : lemak tak jenuh ganda : lemak tak jenuh tunggal → 1:1:1
4. Kolesterol dibatasi < 300 mg/hari 5. Kurangi asupan gula dan alkohol
6. Jika ada edema asupan garam 2-3 gram
7. Cukup asupan kalium, vitamin D dan kalsium
8. Bila ada edema mungkin perlu pembatasan cairan 9. Beri appetizer untuk ↑ selera makan
GAGAL GINJAL AKUT/
ACUTE KIDNEY INJURY
Epidemiologi Gagal Ginjal Akut
▪ Angka epidemiologi gagal ginjal akut di Amerika adalah 557 / 100,000 dengan angka mortalitas selama 90-hari adalah 25.6%.
▪ Global : Angka kejadian GGA pada studi kohort prospektif di Amerika adalah 557 per 100,000 jiwa
▪ Mortalitas :
o Angka mortalitas selama 90 hari gagal ginjal akut adalah 25.6%
o Angka kematian meningkat 4 kali lipat pada pasien rawat inap dengan gagal ginjal akut dibandingkan dengan tanpa
o Beberapa pasien mengalami gagal ginjal akut pada hari ke-7 pasca perawatan di rumah sakit. Pasien-pasien ini memiliki tingkat mortalitas yang lebih tinggi.
Holmes J, Rainer T, Geen J, Roberts G. May K, Wilson N, et al. Acuti kidney injury in the era of the AKI e-alert. Clin J Am Soc Nephrol, 2016;11(12):2123-2131
Wang HE, Muntner P, Chertow GM, Warnock DG. Acute kidney injury and mortality in hospitalized patients. Am J Nephrol, 2012;35:349-355.
Gagal Ginjal Akut
❑ Kondisi penurunan laju filtrate glomerulus (LFG/GFR) secara cepat dan mendadak
❑ Terjadi secara tiba-tiba dan
cepat (hitungan jam atau hari) berupa ketidaknormalan
fungsi ginjal atau perubahan
struktur ginjal akibat iskemik
Etiologi
Faktor Intrinsik :
1. Reaksi alergi obat 2. Keracunan obat
3. Progresivitas Glumerulonefritis 4. Nekrosis tubular iskemik akut
Pra renal hipovolemia (↓ aliran darah ke ginjal) dan dehidrasi berat
Intra Renal kerusakan nefron berkaitan dg Nefrotoksin (antibiotik), Nekrosis Tubular Akut
(trauma, operasi) , Akut Glumerulo Nefritis
(Poststreptococcal Infection, Systemic Lupus
Erythematosus/SLE)
Post Renal tersumbatnya urin karena hipertrofi prostat, batu atau kanker prostat, trauma
Diagnosis GGA
▪ Peningkatan serum kreatinin sebesar ≥ 0,3 mg/dl (≥ 26,5 umol/l) selama 48 jam
▪ Peningkatan serum kreatinin ≥ 1,5 kali lipat lebih tinggi dari batas normal yang terjadi dalam 7 hari
▪ Volume urin < 0,5 ml/kg/jam selama 6 jam
Tingkat keparahan GGA
stase Serum kreatinin Volume urin
1 1,5-1,9 kali lebih tinggi dari batas normal atau meningkat sebesar ≥ 0,3 mg/dl (26,5 umol/l)
< 0,5 ml/kg/jam atau 6-12 jam
2 2,0-2,9 kali lebih tinggi dari batas normal < 0,5 ml/kg/jam atau > 12 jam
3 3 kali lipat dari nilai normal atau peningkatan serum kreatinin menjadi ≥ 4 mg/dl (≥353,6
umol/l) atau inisiasi terapi pengganti atau pada pasien < 18 tahun dengan penurunan LFG < 35 ml/min per 1,73 m3
< 0,3 ml/kg/jam selama ≥ 24 jam atau anuria selama
≥12 jam
Tanda dan Gejala
Anoreksia Penglihatan
kabur Mual Sakit kepala
Lemah Sesak nafas Gatal-gatal
3 Fase terjadinya GGA
Fase
Oliguria
berlangsung 10-20 hari) ditandai dg berkurangnya urin < 500 ml dalam 24 jam.
Sehingga terjadi tidak seimbangnya cairan
Fase 1 Fase
diuretik
Berlangsung 14 – 21 hari, pasien secara bertahap
dapat ↑
pengeluaran urin, sampai beberapa liter perhari
Fase 2
Fasepenyembuha n
Secara perlahan fungsi ginjal pulih kembali, periode: 3 – 12 bulan
Fase 3
Tujuan Diet
1. Memperbaiki kondisi yg tidak normal, bila mungkin tunda dialisis
2. Mempertahankan keseimbangan: cairan, elektrolit, mineral 3. Mencegah atau memperbaiki uremia, hiperli-pidemia,
malnutrisi, sepsis dan komplikasi paru
4. Mengurangi beban ginjal dg mengurangi sisa2 ( urea, asam
urat, kreatinin dan elektrolit)
Syarat Diet
1. Kalori : 30-40 kkal/kg BBI untuk mencegah katabolisme
2. Protein: 0,8-1 g/kgBB, bila fungsi ginjal membaik asupan protein ditingkatkan secara bertahap (IHD = 1.1-1,5 g/kg BB)
3. Batasi asupan cairan + 500 mL IWL
4. Fosfor : 4 – 10 mg/kgBB ideal 5. Suplemen vitamin & mineral :
asam folat, vit B6, vit C, vit K, vit A , zink dan kromium
6. Bila ada hipertrigliserida dan
hiperlipidemia, kurangi asupan
KH sederhana, ↑ asupan sumber
Omega -3, kacang kedele
BATU GINJAL/ NEFROLITIASIS
Batu Ginjal
• Batu ginjal terbentuk bila konsentrasi mineral atau garam dalam urin
mencapai nilai yang memungkinkan terbentuknya kristal, selanjutnya akan mengendap di tubulus ginjal atau ureter
• nefrolitiasis → terjadi pada saluran perkemihan karena terjadi
pembentukan batu di dalam ginjal, yang terbanyak pada bagian pelvis ginjal yang menyebabkan gangguan pada saluran dan proses perkemihan
Jenis Batu Ginjal
Batu Kalsium : paling sering terjadi pada kasus batu ginjal. Kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat (75-80%), kalsium fosfat, atau campuran
Batu Struvit (15%) : terbentuk akibat adanya infeksi saluran kemih
Batu Asam Urat (7%): Biasanya diderita pada pasien-pasien penyakit gout,
penyakit mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan terapi anti kanker, dan yang banyak menggunakan obat urikosurik seperti sulfinpirazon, thiazid, dan salisilat Batu Jenis Lain : Batu sistin, batu xanthine, batu triamteran, dan batu silikat sangat jarang dijumpai (< 1%)
Etiologi
▪ Sering menahan kencing terlalu lama sehingga urin menjadi pekat
▪ Kurang minum air putih sehingga jumlah urin yang dikeluarkan sedikit
▪ Pekatnya kadar garam dalam urin sehingga berpotensi terjadinya endapan batu dalam saluran kemih
▪ Terlalu banyak zat kimia yang terdapat dalam urin, seperti kapur dan garam oksalat
▪ Kelebihan vitamin D, kadar asam urat, atau terlalu banyak
mengonsumsi kalsium yang sepenuhnya tidak larut
Etiologi
• Sindrom metabolic
• Sindroma malabsorbsi
• ISK
• Renal tubular acidosis
• Kurang asupan cairan
• Kurang asupan Ca
• Kelebhan asupan oksalat
• Kelebihan asupan Na
• Kurang asupan Kalium
• Kelebihan asupan PH
• Kelebihan asupan fruktosa
• Kelebihan asupan vitamin C
• Volume urin ↓
• Hiperkalsuria
• Hiperoksalaturia
• Hipositraturia
• PH urin ↑
Riwayat keluarga
Batu Ginjal Nyeri punggung
Gejala
❑ Jika berukuran kecil, biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri apapun
❑ Menyebabkan nyeri di perut bawah jika batu terdapat di dalam kandung kemih
❑ Jika batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis biasanya menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat)
❑ Mual dan muntah
❑ Perut menggelembung
❑ Demam
❑ Menggigil
❑ Terdapat darah di dalam air kemih
❑ Nyeri pinggang, perut bagian bawah dan selangkangan
Pencegahan Batu Ginjal
✓ Minum cukup air putih setiap hari
✓ Membatasi konsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang
mengandung zat-zat yang berpotensi menyebabkan terbentuknya batu ginjal, seperti oksalat, kalsium, dan protein
✓ Kurangi makanan kaya oxalate, seperti bayam, ubi, teh, cokelat dan produk kedelai
✓ Memilih makanan yang rendah garam dan protein hewani
Pola hidup
sehat
Tujuan dan Syarat Diet
Tujuan Diet
1. Mencegah atau memperlambat terbentuknya kembali batu ginjal
2. ↑ ekskresi garam dalam urin dgn cara mengencerkan urin melalui ↑ asupan cairan
3. Memberikan diet sesuai komponen utama ginjal
Syarat Diet
1. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan
2. Protein sedang, 10-15% dari total energi (TE)
3. Lemak sedang: 15 – 25 % dari TE 4. Karbohidrat sebanyak 60 - 75% TE 5. Cairan: 2,5 – 3 L/hari, lebih dari
separuhnya air putih
6. Pembatasan mkn sesuai jenis batu
Diet Pada Batu kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat
▪ Tujuan Diet:
mencegah atau memperlambat terbentuknya batu kalsium oksalat atau batu kalsium fosfat
▪ Syarat Diet :
1. Energi sesuai kebutuhan
2. Protein 10-15 % TE, Lemak 10-25% TE, K.hidrat 60-70% TE 3. Cairan 2,5 – 4 L/hari
4. Kalsium : 500 – 800 mg/hari
5. Tinggi serat tidak larut air, krn dapat mengikat kalsium 6. Oksalat rendah, dan fosfat normal
Diet Batu Asam Urat
Syarat Diet :
1. Energi sesuai kebutuhan
2. Protein 10-15% TE, Lemak 10-25 % TE, K.Hidrat 60-70% TE
3. Hindari b.m yang kandungan purin >
100 mg/100g bahan makanan
4. Utamakan mkn yang menghasilkan sisa basa tinggi, batasi makanan tinggi sisa asam
5. Cairan 2,5 – 3 L/hari, separuh air putih 6. Cukup vitamin & mineral.
Tujuan Diet :
1. Membantu menurunkan asam urat dalam darah 2. Meningkatkan pH urin
menjadi 6 – 6,5
Bahan makanan sisa asam-basa
Sisa Basa Tinggi
Susu : susu, susu asam (yoghurt), krim Lemak : minyak kelapa, kelapa, santan sayuran : semuan jenis sayur terutama
bayam dan bit
Buah : semua jenis buah
Sisa asam tinggi
• Sumber K.Hidrat: nasi, roti, makaroni, spaghetti, cereal, mie, cake dan kue kering
• Sumber protein : daging, ikan, kerang, kacang2an dan hasil olahnya
• Sumber lemak : lemak hewan
Bahan makanan netral:
jagung, tapioka, gula, sirop, madu, minyak goreng selain minyak kelapa, margarin,
mentega, teh, kopi