• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. air. Dalam proses metabolisme, sistem jaringan semua memerlukan air. Melihat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. air. Dalam proses metabolisme, sistem jaringan semua memerlukan air. Melihat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kehidupan,

pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan

memperhitungkan generasi sekarang dan generasi mendatang. Pelestarian sumberdaya

air harus mendapat perhatian secara menyeluruh dengan memperhatikan aspek-aspek

pendukung kelestarian sumberdaya perairan. Peran air sangat penting bagi kehidupan.

Seluruh komponen dalam jaringan tubuh suatu organisme sangat tergantung dengan

air. Dalam proses metabolisme, sistem jaringan semua memerlukan air. Melihat

sedemikian pentingnya air dalam kehidupan, kita perlu lebih bijaksana dalam

pemanfaatan air.

Salah satu cara untuk konservasi air yaitu dengan metode fitoremediasi.

Fitoremediasi adalah penggunaan tanaman-tanaman dan mikroba sebagai rekan

mereka untuk membersihkan lingkungan (Elizabeth Pilon-Smith, 2005).

Kegiatan rumah sakit mempunyai potensi menghasilkan limbah yang dapat

menimbulkan pencemaran lingkungan hidup. Oleh karena itu perlu dilakukan

pengendalian terhadap pembuangan limbah cair yang dibuang ke lingkungan. Sehingga

sangat perlu mengurangi pencemaran tersebut dengan pengelolaan limbah yang baik

(2)

Secara umum limbah rumah sakit terdiri dari tiga kelompok yaitu: limbah

padat, limbah cair, dan limbah gas. Limbah tersebut bisa dianggap sebagai limbah

yang infeksius sehingga diperlukan pemisahan limbah secara ketat berdasarkan

jenis limbahnya akan tetapi hal ini sangat bergantung pada macam dan jenis kuman

yang terkandung di dalam limbah dan jenis limbahnya. Pada beberapa jenis limbah,

kuman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik karena memang sesuai dengan

kondisi ideal yang dibutuhkan oleh jenis kuman tersebut, sehingga perlu dilakukan

upaya untuk mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan kuman dengan

menggunakan berbagai cara pengolahan limbah.

Pada penelitian ini khusus dibahas tentang penanganan limbah cair di

Rumah Sakit. Data limbah cair dari beberapa rumah sakit dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 1.1 Data Limbah Cair Rumah Sakit Panti Rapih (April-Juni 2013, data RS Panti Rapih)

No Parameter Kadar maks

Satuan April Mei Juni

Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet 1 Suhu 30 mg/l 26,9 26,9 27,1 27,4 26,6 27,6 2 Konduktivitas 1562,5 Umhos/cm 662 633 653 582 743 689 3 TSS 30 mg/l 24 5 90 6 93 6 4 TDS 1000 mg/l 441 421 435 388 495 460 5 BOD 30 mg/l 77,6 12,1 57,6 14,1 70 15 6 COD 80 mg/l 187 28 150 36 193 40 7 NH3 Bebas 0,1 mg/l 0,411 0,0633 0,203 0,0216 0,380 0,1359 8 PO4 2 mg/l 5,993 7,4862 6,91 3,9032 14,60 6,8305 9 Deterjen 3 mg/l 3,793 1,0152 3,634 1,3608 2,386 1,3266 10 Minyak lemak 3 mg/l - - - <2,5 - -

(3)

No Parameter Kadar Satuan April Mei Juni

Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet 11 Phenol 0,25 mg/l 0,049 0,0763 0,078 0,0245 0,077 0,0807

12 Ph 6,0-9,0 mg/l 7,2 7,1 7,1 6,9 7,1 7,1

13 Total coliform 5000 N/100ml 1,8 0 1,8

Tabel 1.2 Data Limbah Cair Rumah Sakit Pupuk Kaltim (Desember 2006 - Januari 2007, Data Bestari)

Variabel 18 Desember 2006 25 Januari 2007 SK Gub No 26 tahun 2002 Satuan inlet outlet inlet outlet

Suhu 28,5 26,5 28,8 26,8 6-9 0C Ph 6,69 7,39 7,16 6,89 6,8 mg/l NH3 32,16 8,43 28,23 4,86 0,1 mg/l PO4 2,44 2,25 1,58 1,56 2 mg/l TSS 42 28 32 58 30 mg/l COD 126,95 20,31 25,15 20,31 80 mg/l BOD 4,86 2,74 8,35 2,74 30 mg/l

Tabel 1.3. Hasil analisa sampel limbah cair RSU Cut Meutia Lhoksumawe (Oktober 2008, Suryati dkk)

No Parameter Kadar maksimum

Satuan Sumber sample

Inlet Outlet 1 Suhu 30 0C 26,8 27,3 2 Ph 6,0-9,0 6,8 6,7 3 BOD 30 mg/l 14,558 8,177 4 COD 80 mg/l 65,075 49,640 5 TSS 30 mg/l 64 57 6 NH3 bebas 0,1 mg/l 18,7618 2,06 7 PO4 2 mg/l 2,3450 2,5003

(4)

Dari data- data di atas, parameter PO4 dan NH3 belum memenuhi baku mutu, oleh

sebab itu peneliti memfokuskan penelitian pada penurunan kedua parameter

tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian Gunawan, dkk (2009) penurunan kadar PO4

dan NH3 dapat dilakukan dengan fitoremidiasi. Tanaman yang digunakan pada

penelitian Gunawan dkk (2009) adalah enceng gondok. Sedangkan Qin Lu, Zhenli

L, Donald A Graetz (2010) menggunakan tanaman azolla pinata untuk menurunkan

N dan P. Oleh karena itu perlu dikaji ulang penggunaan enceng gondok dan azolla

pinata dalam menurunkan PO4 dan NH3 pada limbah cair Rumah Sakit.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah enceng gondok dan azolla pinata dapat menurunkan PO4 dan NH3

limbah cair Rumah Sakit sehingga di bawah baku mutu yang dipersyaratkan (PO4 = 2 mg/l ; NH3 = 0,1)? Manakah diantara keduanya yang lebih efektif dalam menurunkan PO4 dan NH3?

2. Bagaimana pengaruh kerapatan tanaman terhadap penurunan kadar PO4 dan

NH3 limbah cair rumah sakit?

3. Bagaimana pengaruh waktu tinggal terhadap penurunan PO4 dan NH3 limbah

(5)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diidentifikasi tujuan penelitian

sebagai berikut:

1. Mempelajari pengaruh tanaman enceng gondok dan azolla pinata dalam

menurunkan PO4 dan NH3 limbah cair Rumah Sakit.

2. Mempelajari pengaruh kerapatan tanaman enceng gondok dan azolla pinata

dalam menurunkan PO4 dan NH3 limbah cair Rumah Sakit.

3. Mempelajari pengaruh waktu tinggal enceng gondok dan azolla pinata

dalam menurunkan PO4 dan NH3 limbah cair rumah sakit.

1.4. Batasan Masalah

1.Limbah yang digunakan pada penelitian ini adalah limbah cair Rumah Sakit

Panti Rapih.

2. Parameter limbah cair yang diteliti adalah PO4 dan NH3

1.5 Manfaat Penelitian

Apabila tujuan penelitian telah tercapai, maka hasil penelitian ini akan

memberi manfaat:

1. Bagi Rumah Sakit merupakan masukan dalam pengolahan limbah cair

dengan fitoremidiasi terutama untuk menurunkan kadar PO4 dan NH3

sehingga sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.

(6)

2. Bagi pengembangan ilmu lingkungan terutama dalam penerapan

fitoremidiasi untuk menurunkan PO4 dan NH3 pada limbah cair.

1.6. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang fitoremediasi sudah banyak dilakukan diantaranya oleh

Gunawan,dkk (2009) memanfaatkan proses fitoremediasi menggunakan tanaman

enceng gondok dan kiambang untuk menurunkan kadar minyak dan lemak pada

limbah rumah makan, LAS (Linear Alkylbenzene Sulphonate) untuk limbah

laundry, dan krom total untuk limbah tekstil. Kerapatan tanaman yang digunakan

adalah kiambang 40 mg/cm2, 50 mg/cm2 dan 60 mg/cm2 sedangkan enceng

gondok 80 mg/cm2 dan 100 mg/cm2. Hasil penelitian diperoleh bahwa peningkatan

kerapatan tanaman semakin meningkatkan prosentase penurunan konsentrasi

parameter yang dianalisa. Prosentase penurunan tertinggi terjadi pada kerapatan

Kiambang 60 mg/cm2 dan kerapatan Eceng gondok 100 mg/cm2.

Aulia Nurmitha (2013) menggunakan metode fitoremediasi dengan

tanaman enceng gondok untuk membandingkan karakter fisik dan kimia limbah

cair rumah tangga. Hasil penelitian diperoleh bahwa karakteristik fisik dan

karakteristik kimia limbah cair rumah tangga mengalami penurunan setelah melalui

fitoremediasi dengan tumbuhan enceng gondok khususnya TSS, BOD, dan COD.

Efektifitas penurunan untuk TSS sebesar 89,3%, BOD 92,9%, COD 90,4%.

Dewi Septiana Wati (2012) melakukan penelitian fitoremediasi untuk

(7)

digunakan adalah azolla microphylla. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

konsentrasi BOD rata-rata menurun dari 1724 mg/l untuk 610 mg/l atau 64,12%

dan konsentrasi TSS rata-rata menurun dari 2018,67 mg/l untuk 100,33 mg/l atau

95,28%. Tes statistik yang sesuai menunjukkan konfirmasi signifikan, yaitu p =

0,0075 untuk BOD dan p = 0,0055 untuk TSS. Berdasarkan hasil, dapat

disimpulkan bahwa pengobatan Fitoremediasi dengan Azolla microphylla mampu

untuk mengurangi BOD dan konsentrasi TSS dari limbah cair, namun kedua

parameter masih belum memenuhi standar yang diperlukan.

Penelitian terdahulu masih seputar penurunan kadar kontaminan belum

mencari koefisien kecepatan penurunan kadar kontaminan. Penelitian penulis sudah

Gambar

Tabel 1.1 Data Limbah Cair Rumah Sakit Panti Rapih (April-Juni 2013, data RS  Panti Rapih)
Tabel 1.3. Hasil analisa sampel limbah cair RSU Cut Meutia Lhoksumawe (Oktober  2008, Suryati dkk)

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Tani Lestari berlokasi di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Kelompok Tani Lestari terbentuk pada tahun 2015 yang diketuai oleh Pak Supriadi

Prototipe pengaman pintu otomatis menggunakan mikrokontroller AT89S52 merupakan ide yang timbul untuk mememenuhi sistem keamanan yang diaplikasikan pada pintu rumah,

1) Dua garis tersebut akan berpotongan, maka himpunan penyelesaiaanya tunggal. 2) Dua garis tersebut akan saling berimpit, maka himpunan penyelesaiannya tak hingga. 3) Dua

Sementara itu, berdasarkan nilai tracking signal diketahui bahwa permalan IHK Kota Padangsidempuan baik dengan metode SSA maupun SARIMA stabil pada peramalan

Dari hasil pengujian diatas, diperoleh nilai signifikansi variabel. kecerdasan spiritual sebesar 0.694 yang berarti lebih besar

Masalah yang hendak diteliti ialah mengetahui kinerja keuangan PT Bank Mandiri Tbk dari tahun ke tahun, dan dilihat dari rata-rata CAR, mengetahui apakah kinerja PT Bank Mandiri

Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan ( fieldnote ). Proses ini

Rated rotation frequency Rated torque of motor shaft Rated torque of operating unit lnertia of motor shaft. lnertia of