• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Desa merupakan tempat tinggal suatu masyarakat yang di dalamnya terdapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Desa merupakan tempat tinggal suatu masyarakat yang di dalamnya terdapat"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Desa merupakan tempat tinggal suatu masyarakat yang di dalamnya terdapat proses interaksi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Kemajuan suatu Desa ditentukan oleh sumber daya manusianya (SDM), dan majunya SDM ditentukan oleh kemampuan masyarakatnya mengambil kesempatan atau celah untuk berpeluang dalam dunia industri. Berbicara mengenai industri, Indonesia selama ini dikenal dengan negara agraris, di mana penggerak utama perekonomiannya dibidang pertanian. Desa juga dapat didefinisikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hal asal-usul, dan hak tradisonal yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Setiawan, 2018:63)

Tiga puluh tahun terakhir pengembangan dibidang non pertanian ditingkatkan sebagai upaya memacu perekonomian negara. Hal inilah yang berimbas pada kebijakan pembangunan nasional. Seperti yang dipaparkan oleh Sunarjan (1991), pembangunan nasional yang dilakukan di Indonesia berusaha untuk meningkatkan laju pertumbuhan di sektor industri, sehingga diharapkan adanya keseimbangan antara sektor pertanian dan sektor industri. Selain itu, pembangunan pada hakekatnya merupakan usaha pemerintah melibatkan peran masyarakat dalam menuju usaha modernitas dengan perencanaan yang terarah.

(2)

2 Tidak banyak masyarakat Desa yang dapat mempertahankan profesinya, hal ini ditandai dengan adanya transisi masyarakat pertanian menjadi masyarakat industri atau bisa dikatakan sebagai industrialisasi. Industrialisasi sering dianggap sebagai pintu masuk untuk membawa masyarakat ke arah kemakmuran, paling tidak sebagai moto penggerak dalam pembangunan ekonomi (Rahardjo 1986) . Bias kota dalam pembangunan yang menerpa pedesaan ini akhirnya memunculkan arus industrialisasi di pedesaan. Industri di dalam Desa sendiri mencakup industri yang muncul dari warga setempat (inovasi) maupun industri yang dipenetrasikan dari wilayah lain. Industrialisasi tampaknya merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan bagi manusia. Sebagai suatu bentuk yang baru, industrialisasi memunculkan dampak yang sangat beragam bagi kehidupan manusia, baik dampak sosial maupun dampak nonsosial.

Adanya pembangunan industri di dalam Desa merupakan sebuah proses untuk meningkatkatkan kesejahteraan masyarakat. Industrialisasi tidak terlepas dari ide atau buah pemikiran masyarakat yang kemudian membentuk ruang yang digunakan sebagai alat mata pencaharian dan sarana berproses dalam mencari pemuas kebutuhan, yakni home industri. Sebagaimana home industri sendiri telah dijadikan masyarakat Desa Sumolawang sebagai penopang kehidupan dan mata pencaharian yang paling utama selain bertani. Apabila ditelusuri, beberapa bangunan rumah masyarakat nampak sama seperti bangunan rumah lainnya. Akan tetapi, sisi menariknya disembunyikan tepat berada setelah dapur rumah, bangunan dengan sisi yang sangat luas dan banyak terjadi interaksi dan kegiatan di dalamnya. Beberapa bangunan home industri bukan menjadi permasalahan

(3)

3 sosial yang harus diatasi. Karena masyarakat desa Sumolawang telah sepakat, bahwa perkembangan teknologi, modernisasi, inovasi yang melahirkan home industri tidak harus dicegah melainkan dijadikan sebagai wadah untuk berkembang.

Desa Sumolawang sendiri telah dikenal sebagai desa home industri yang menghasilkan beberapa macam hasil produksi yakni sepatu, sandal, peci, masker, dan sarung tangan. Padahal sebelumnya, desa Sumolawang merupakan desa yang masyarakatnya bermata pencaharaian sebagai petani paling banyak ditingkat kelurahan. Daniel Bell dalam bukunya Post-Industrial Society menulis “ karena industri suatu bangsa semakin maju, semakin besar presentasi angkatan kerja yang bergerak meninggalkan sektor pertanian atau perkebunan menuju ke sektor manufaktur ekonomi “ (Margaret,1983:379). Pembuktian yang sangat jelas dari ramalan sosial Bell, bahwa masyarakat industri bergelut dalam kancah teknologi mesin dengan komponen utamanya yakni model dan tenaga. Masyarakat desa Sumolawang telah menjadi masyarakat modern dengan kapitalisme dagang dan pabrik dengan memanfaatkan internet dan telepon seluler sebagai modal utama untuk bergerak memperluas industrinya.

Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan masyarakat adalah industrialisasi, di mana industrialisasi ini dibutuhkan untuk mentransformasi masyarakat tradisional ke arah masyarakat industri yang maju dan modern (Mohammad Mulyadi,2015:313). Perubahan tentu saja akan dirasakan oleh semua manusia dalam setiap lapisan masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut sangat wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang

(4)

4 harus selalu terpenuhi. Kita akan mengetahui perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu dengan keadaan sekarang.

Menurut Goode, perubahan ke arah industrialisasi merupakan proses paralel, dipengaruhi oleh perubahan sosial dan adicita-adicita perorangan. Ada 3 adicita yang merupakan sumber utama perubahan, yaitu adicita kemajuan ekonomi, adicita keluarga konjugal, dan adicita persamaan derajat (T.O.Ihromi,1999:11).

Kemajuan ekonomi menjadi salah satu tiang untuk berdiri dalam mencapai kemakmuran dan memenuhi kebutuhan keluarga.

Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto yang menjadi studi kasus penelitian ini telah berdiri industri sejak tahun 1994, industri pertama kali yang dikembangkan di desa Sumolawang yaitu industri topi kulit, pelindung dada dari limbah kulit, dan sepatu kulit. Jumlah home industri pada tahun tersebut hanya berkisar 10 orang dengan minimnya pendidikan masyarakat desa mengenai industri dan strategi pemasaran yang dimiliki tidak memudarkan keinginan masyarakat untuk berhenti mengembangkan home industri. Semula, mata pencaharian masyarakat desa Sumolawang sebagaian besar adalah petani, dan buruh lepas. Meskipun telah ada beberapa yang telah bertansisi ke sektor industri.

Perkembangan industri dari tahun ke tahun juga diimbangi oleh sebagaian dari masyarakat merantau ke kota lain untuk memeperdalam pengalaman dan belajar kerja.

Awal mula masukya industri, karena adanya keinginan dan inovasi dari masyarakat desa sendiri untuk mengembangkan industri. Selain itu sifat masyarakat yang terbuka adanya industrilasasi, dan juga melihat industri untuk

(5)

5 jangka panjang. Jadi, bukan masyarakat desa lain atau masyarakat pendatang yang mengembangkan industri di desa ini. Proses transisi masyarakat petani ke industri tersebut tergolong bertahap. Dari industri kecil yang hanya dikerjakan oleh satu keluarga, hingga industri menengah ke atas yang memiliki tenaga kerja tambahan sedikitnya 5 hingga 35 orang. Beberapa tahun kemudian, home industri di desa Sumolawang dapat diterima oleh masyarakat dan meluas pada tahun 2000.

Kemudian banyak masyarakat yang tertarik untuk merambat pada industri percetakan, masker, sarung tangan, peci, tahu, krupuk, sandal kulit, sepatu kulit, sepatu olahraga dan sepatu safety, jok motor. Ketertarikan inilah menjadi dasar utama industrialisasi dan home industri di desa Sumolawang dapat berkembang.

Semenjak itu, desa Sumolawang telah banyak muncul industri baik dalam skala kecil, sedang maupun besar. Hingga tahun 2020 ini home industri di desa Sumolawang telah mencapai jumlah kurang lebih 150. Kehadiran industri tersebut tentu membawa beragam perubahan pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat serta lingkungan di sana. Apabila industri disuatu desa dapat menjadikan sumber kemakmuran bagi masyarkatnya. Akan tetapi mengapa masih banyak dari masyarakatnya mengamalami kemunduran. Seperti halnya di desa Sumolawang ini sendiri, transisi masyarakat dari petani menjadi industri telah berangsur selama berpuluh tahun. Namun, realitas yang ada masyarakatnya masih dalam taraf kehidupan yang sedang-sedang saja. Dalam bidang ekonomi memang nampak terlihat masyarakat terangkat perekenomiannya. Apabila diperhatikan, segi sosial mengalami kemajuan, segi pembangunan juga mengalami kemajuan.

(6)

6 Kemajuan-kemajuan yang disajikan dari adanya industrialisasi juga tak luput dari kemunduran masyarakatnya yang mengakibatkan krisis solidaritas masyarakat sebagai dampak negatif dari adanya home industri. Perubahan solidaritas sosial yang sangat terlihat pada lunturnya nilai, kultur, dan budaya.

Solidaritas masyarat di desa Sumolawang berupa perilaku normatif seperti gotong royong, keikutsertaan dalam kegiatan keagamaan dan masyarakat, remaja yang tergantung dalam karang taruna, remas, jagongan, saling membantu baik dalam pemenuhan kebutuhan keluarga maupun kegiatan sosial kemasyarakatan yang biasanya terjalin baik antar warga seperti saling membantu meminjamkan barang, meminjamkan uang, dan saling memberikan nasihat.

Solidaritas sosial disuatu lapisan masyarakat terlebih di desa dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah adanya home industri. Perkembangan home industri membawa banyak permasalahan sosial dan solidaritas masyarakat mengendur. Hal tersebut dikarenakan masyarakat telah mengurangi gerak interaksinya. Situasi lingkungan pemukiman di Desa Sumolawang terlebih setelah adanya home industri yang sarat dengan berbagai persoalan sosial yang melunturkan solidaritas sosial diantara sesama masyarakat dalam memepertahankan kelangsungan hidupnya. Diantaranya terlihat dari aktivitas dan sikap masyarakat sekarang yang lebih mementingkan diri sendiri dari pada kebersamaan.

Sebelum adanya industrialisasi dan home industri, masyarakat masih tergolong sebagai masyarakat yang hidup berdampingan, dengan semboyan

“makan tidak makan yang penting kumpul” dan sangat kental dengan budaya,

(7)

7 nilai, solidaritas, serta tatanannya. Masyarakat juga kental akan budaya jagongan.

Dimana setiap jarak beberapa meter terdapat gladhak (tempat duduk dari potongan bambu yang dibilah dan disatukan) yang digunakan untuk mengobrol, bercanda, dan berkumpul dari anak-anak hingga dewasa. Perlahan kebiasaan tersebut hilang seiring dengan berjalannya waktu. Masyarakat industri cenderung lebih memikirkan besok makan apa dibanding dengan besok bertemu dengan siapa. Sehingga interakasi dan komunikasi antar masyarakat sulit dijumapai.

Gotong royong yang telah melekat pada diri masyarakat desa juga telah terganti oleh sikap individualis masyarakat. Sehingga melemahkan hubungan antar masyarakat. Perubahan solidaritas sosial juga terjadi pada tidak adanya paguyuban antara masyarakat petani dan home industri sebagai wadah bersosialisasi. Karang taruna atau remaja masjid sulit tumbuh kesadaran untuk berkontribusi pada desa.

Oleh karenanya, bagi peniliti ini sangat menarik untuk dikaji lebih dalam.

Sejauh mana masyarakat desa Sumolawang dapat memaknai industrialisasi yang dapat mengubah kondisi sosial masyarakat sekarang dan setelah adanya pengembangan industri (home industri) di desa. Krisis solidaritas masyarakat sangat nampak dan tidak dapat dihindarkan lagi. Sebelum adanya home industri dalam desa, masyarakat memiliki solidaritas mekanik dengan kehidupan serta kelompok sosial yang kuat. Berkembangnya home industri dalam desa justru merubah pola pikir dan perilaku masyarakat menjadi amsyarakat modern, masyarakat telah beranggapan bahwa waktu adalah uang. Solidaritas mekanik kian melemah, masyarakat home industri saat ini merupakan masyarakat

(8)

8 solidaritas organik yang memiliki paham pemikiran baru dengan arah modernisasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas akan memunculkan pertanyaan, yaitu : 1. Bagaimana karakteristik solidaritas pada masyarakat home industri di

desa Sumolawang kabupaten Mojokerto?

2. Bentuk-bentuk krisis solidaritas masyarakat home industri?

1.3 Tujuan

Berdasarakan permasalahan diatas, maka tujuan penulisan adalah ingin mendiskripsikan bagaimana bentuk krisis solidaritas sosial masyarakat home industri yang ada di desa Sumolawang kabupaten Mojokerto. Adapun tujuan utama tersebut didukung dengan tujuan-tujuan khusus lainnya, yaitu :

1. Menganalisis karakteristik solidaritas pada masyarakat home industri di desa Sumolawang kabupaten Mojokerto

2. Mengkaji bentuk-bentuk krisis solidaritas yang terjadi pada mayoritas masyarakat sentra industri.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dalam lingkup ilmu sosial khususnya Ilmu Sosiologi. Secara teoritis, penelitian ini juga mengembangkan teori solidarits sosial masyarkat menurut Emile Durkheim, yang nantinya bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dan sumber informasi sosiologi seperti bentuk-bentuk solidaritas sosial yang

(9)

9 ada dalam lapisan masyarakat, dan krisis yang . Sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan-permasalahan mengenai industrialisasi serta dampak-dampak yang telah terjadi. Serta dapat dijadikan penelitan yang relevan bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi literatur untuk mengembangkan disiplin ilmu sosiologi industri.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Untuk Peneliti Selanjutnya

Manfaat penelitian ini bagi peneliti sangatlah penting untuk menjawab keingintahuan apa yang diteliti. Memberikan bekal pembelajaran serta wawasan secara luas dalam memaknai industrialasisasi ditinjau dari kacamata masyarakat.

b. Untuk Pemerintah Desa Sumolawang

Hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran dalam merancang konsep industri yang humanis. Hal ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran serta pemahaman khusunya mengenai industri dalam skla kecil, menengah, ke atas yang berkembang di lapisan masyarakat. Sehingga dapat meminimalisir adanya dampak yang kurang baik seperti krisis solidaritas masyarakat selama proses industrialisasi terjadi.

c. Untuk Masyarakat Industri

Diharapkan dapat memberikan gambaran membangun konsep indutsri yang tidak melupakan budaya lokal dan manusiawi. Sehingga bagi

(10)

10 para pihak yang berkecimpung di industri dapat dijadikan basis perencanaan maupun tindakan dalam membangun industri di pedesaan tanpa mengurangi nilai-nilai sosial yang telah ada.

1.5 Definisi Konseptual 1.5.1 Konsep Krisis

Pada dasarnya pengertian krisis secara umum menunjuk pada situasi yang merupakan titik balik yang dapat membuat sesuatu tambah baik atau bertambah buruk. Krisis dapat merujuk pada keadaan yang suram, seperti halnya tentang ekonomi, moral, nilai-nilai dalam masyarakat, solidaritas sosial, dan sebagainya.

Menurut James 2008 (dalam Hayatul, 2018:674) pengertian krisis yaitu persepsi atau pengalaman akan suatu peristiwa atau situasi sebagai kesulitan yang tidak dapat ditoleranbis, yang melebihi sumber daya dan kemampuan seseorang untuk mengatasinya pada saat ini.

Sedangkan menurut Robert P. Powell dalam bukunya yang berjudul Crisis-A leadership Opportunity yang tertuang dalam karangsn Firsan Nova, Robert P. Powell dalam karangan Firsan Nova, Robert P. Powell (dalam Nova, 2014:3) menyatakan bahwa krisis adalah kejadian yang tidak diharapkan, berdampak dramatis, kadang belum pernah terjadi sebelumnya yang mendorong organisasi kepada suatu kekacauan (chaos), dan dapat menghancurkan organisasi tersebut tanpa ada tindakan nyata. Krisis tidak memiliki batas (no

(11)

11 boundaries) dan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja terhadap setiap organisasi.

1.5.2 Konsep Solidaritas Sosial

Solidaritas adalah integrasi serta tingkat dan jenis integrasi, yang ditunjukkan oleh masyarakat atau kelompok dengan orang dan tetangga mereka. Hal ini mengacu pada hubungan dalam masyarakat yang mengikat orang kepada sesamanya (Aang Ridwan, 2019:171).

Singkatnya, solidaritas menujuk pada suatu keadaan hubungan antara individu dan kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang di anut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama (Ramadhani, 2013:260)

Menurut pandangan Emile Durkheim (dalam Sosiologi Industri, 2019:171) jenis solidaritas sosial berkolerasi dengan jenis masyarakat. Durkheim memperkenalkan istilah mekanik dan solidaritas organik. Solidaritas banyak dipengaruhi oleh fakta sosial itu memperlihatkan adanya berbagai cara dan usaha manusia untuk membangun suatu komunitas, atau apa yang di sebutnya masyarakat.

1.5.3 Konsep Masyarakat

Pengertian masyarakat telah berhasil dimaknai sangat luas oleh beberapa ahli dan bahkan berbeda pengertian menurut sudut pandang oleh masing-masing orang. Masyarakat menurut Soerjono Soekanto (dalam Beni,2019:4) adalah manusia yang hidup bersama dan

(12)

12 menyadarai dirinya sebagai satu kesatuan dan suatu sistem yang hidup bersama.

Menurut Koentjoroningrat (dalam Mustanir,2017:252) masyarakat mengandung pengertian suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang sangat luas sifatnya. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa identitas bersama.

1.5.4 Sentra Home Industri

Sentra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Inggris : center, didefinisikan sebagai tempat yang terletak di tengah-tengah (bandar dan sebagainya) titik pusat, pusat (kota, industri, pertanian dan sebagainya).

Home industri sendiri merupakan dampak dari transisi masyarakat petani ke sektor industri. Menurut Kuwartojo (dalam Beni Ahmad,2019:21) mendefinisikan industri sebagai kegiatan untung meghasilkan barang-barang secara massal, dengan mutu yang bagus, kemudian dijual dan diperdagangkan.

Home industri menurut istilah yaitu dari kata home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaaan. Singkatnya, home industry (atau biasanya ditulis/dieja dengan “home industri” adalah rumaha usaha produk barang atau juga

(13)

13 perusahaan kecil. Dikatakan perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah (Ade,2016:6). Masuk dalam kategori industri keci, karena home industri hanya mempunyai pekerja atau karyawab 5 sampai 19 orang. Undang-undang No.9 Tahun 1995, menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil pejualan tahunan paling banyak Rp.1000.000.000,- (Mabruri,2016:18)

Sedangkan pengertian sentra home industri sendiri merupakan suatu wilayah yang dimana didalamnya terdapat pengelompokan industri-industri yang memiliki persamaan jenis atau berkaitan erat dengan industri tersebut.

1.6 METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria valid. Tujuan utamanya bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan.

Sedangkan kegunaanya tidak lain adalah memahami masalah, memecahkan masalah, dan antisipasi (Sugiyono,2015:2)

1.6.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

(14)

14 Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Pengertian dari metode penelitian kualitatif meruapakan metode penbukitian yang berlandaskan pada filsafat postpoitivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang ilmiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, dan teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (Ismail,dkk, 2019:75)

Bertujuan untuk mendeskripsikan, pengetahuan dan sikap dari masyarakat dalam memahami, memaknai, krisis solidaritas sosial masyarakat home industri di desa Sumolawang kabupaten Mojokerto yang didasarkan pada penyusunan suatu gambaran yang kompleks dan menyeluruh menurut pandangan yang rinci dari para informan serta dilaksanakan di tengah setting alamiah.

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif. Deskriptif adalah suatu pendekatan untuk menggambarkan berbagai kondisi, situasi dan bermaksud memperoleh gambaran yang mendalam dari mekanisme industrialisasi yang terjadi dalam lapisan masyarakat. Dalam penelitian ini diperlukan informan- informan yang dianggap mampu dan mempunyai kompetensi untuk memberikan informasi tentang masalah penelitian ini. Pengumpulan data mengutamakan pandangan informan, dan peneliti sendiri memerankan diri sebagai instrumen utama yang terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengumpulan data secara mendalam. Data

(15)

15 digali melalui interaksi langsung dengan masyarakat dalam situasi lingkungannta, mendengar, mencatat perkataan, menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan perbuatan informan.

1.6.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat.

Lokasi yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan sengaja, sesuai dengan judul dari penelitian ini, yaitu “Krisis Solidaritas Sosial Masyarakat Home Industri Di Desa Sumolawang Kabupaten Mojokerto”, maka lokasi dari penelitian ini adalah desa Sumolawang, kecamatan Puri, kabupaten Mojokerto. Penetapan lokasi penelitian juga atas dasar dari beberapa pertimbangan desa di kecamatan Puri diantaranya, desa Sumbergirang, desa Ndaleman, dan Perumahan Japan Asri yang juga memiliki potensi industri, akan tetapi beberapa desa tersebut tidak mengalami industrialisasi secara menyeluruh, hanya ada beberapa masyarakat yang telah meninggalkan sektor pertanian dan yang lebih dominan mengalami industrialisasi yakni desa Sumolawang. Sehingga tidak memiliki krisis solidaritas sosial dan berdampak besar pada perubahan perilaku masyarakatnya.

1.6.3 TeknikTeknik Penentuan Subyek Penelitian

Penentuan pola subjek penelitin ini menggunakan metode purposive. Pengertian purposive merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

(16)

16 tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti. Ciri-ciri khusus purposive menurut (Sugiyono,2015:219) sebagai berikut :

a. Emergent sampling design atau sementara

b. Serial selection of sample units atau menggelinding seperti bola salju (snowball)

c. Continous adjusment or focusing of the sample atau disesuaikan dengan kebutuhan

d. Selection to the point of redundancy atau dipilih sampai jenuh Dengan berbagai pertimbangan, kriteria penentuan subyek penelitian ini diantaranya :

a. Pelaku Home Industri

Merupakan salah satu pihak yang berkaitan erat dengan adanya home industri di desa Sumolawang. Masyarakat mayoritas tersebut telah meninggalkan sektor pertanian dan mengikuti perkembangan menuju ke arah modernisasi, sehingga terjadi perubahan pola perilaku bersosial serta menciptakan krisis solidaritas antar masyarakat di desa Sumolawang.

b. Masyarakat Petani

Subjek penelitian kedua tertuju kepada masyarakat yang masih bermata pencaharian sebagai petani. Karena peniliti ingin melihat

(17)

17 bentuk-bentuk solidaritas masyarkat desa Sumolawang sebelum adanya perkembangan home industri.

c. Kepala dan Perangkat Desa Sumolawang

Pilihan ini didasari dengan alasan untuk melihat bagaimana kepala desa selaku pemimpin di desa tersebut dalam menanggapi adanya krisis solidaritas masyarakat desa Sumolawang yang telah bertransisi sebagai masyarakat home industri.

d. Karang Taruna

Selain ketiga subjek penelitian di atas, karang taruna menjadi subjek penelitian terakhir yang memenuhi kriteria. Karang taruna yang beranggotakan remaja desa memiliki visi dan misi dalam membantu pemerintah desa untuk menjalankan kegiatan sosial.

Subjek pada penelitian ini ditujukan pada masyarakat dan perangkat desa Sumolawang yang berada di lingkungan home industri, sasaran ini agar lebih mengerucut dan fokus pada permasalahan yang akan digali. Sebanyak 7 (tujuh) subjek yang lebih banyak mendominan ialah home industri sepatu, karena di desa Sumolawang angka pengerajin sepatu mencapai 150.

Sehingga kriteria di atas dipilih sebagai subjek penelitian, 7 (tujuh) subjek berasal dari 4 (empat) dusun yang berada di desa Sumolawang, yakni dusun Sumolawang, Padangan, Pohgurih, dan Balong Lombok.

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data

(18)

18 Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Hardani,2020:120). Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.

Gambar 1. 1 Proses Dan Pola Pengumpulan Dan Analisis Data Pada Penelitian Kualitatif

Sumber : Diadopsi dari buku Metode Penelitian Kualitatif Oleh J.r.

Raco, hal. 98 a. Observasi

Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Teknik observasi digunakan untuk memperkuat data, terutama dalam mengkaji mengenai krisis solidaritas masyarakat home industri yang ada di desa Sumolawang kabupaten Mojokerto dan memaknai home industri yang merupakan dampak dari adanya

START

PROSES PENGUMPULAN

DAN ANALISIS

LAPORAN PENELITIAN

FINISH

(19)

19 idustrialisasi. Penelitian ini menggunakan observasi partisipatif, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi lebih dipiih sebai alat karena peneliti dapat melihat, mendengar, atau merasakan informasi yang ada secara langsung. Saat peneliti terjun langsung ke lapangan, informasi yang muncul bisasaja sangat berharga (Albi,2018:110)

Pengamatan yang dilakukan ialah bagaimana bentuk perkembangan industrialisasi dan bagaimana pola perilaku masyarakat pasca industrialisasi. Dengan demikian hasil observasi ini sekaligus untuk mengkonfirmasi data yang telah terkumpul melalui wawancara.

Observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan tidak langsung.

b. Wawancara

Pencatatan data selama wawancara penting sekali karena data yang akan dianalisis didasarkan atas kutipan hasil wawancara. Oleh karena itu, pencatatan data itu perlu dilakukan dengan cara yang sbaik dan setepat mungkin (Albi,2018:104)

Wawancara dilakukan secara tatap muka bersama narasumber yang terpilih, dengan beberapa bentuk suasana. Karena waktu wawancara yang dilakukan secara berbeda-beda. Wawancara tersebut dilakukan dengan komunikasi langsung dan semi terstruktur. Tujuannya adalah dapat memperoleh informasi yang lebih kompleks, tidak terikat dengan

(20)

20 umur dan pendidikan, dapat untuk menggali data pribadi seseorang, dan metode ini tidak akan menemui kesulitan meskipun respindennya buta huruf atau pada lapisan masyarakat yang manapun, karena alat utamanya adalah bahasa verbal (Hardani, dkk. 2020:157)

Sebab, wawancara dengan menunjukkan sikap formal akan memberikan sikap canggung dan grogi narasumber sehingga sangat tidak efisien untuk memperoleh banyak informasi dan data.

Wawancara digunakan untuk mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam. Sehingga mendapatkan informasi yang tepat sasaran tentang permasalahan yang diteliti oleh peneliti yakni data mengenai krisis solidaritas masyarakat home industri dalam memberikan sumbangan pemikiran.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen- dokumen. (Hardani,2020:165)

Dokumentasi yang digunakan sebagai data pendukung adalah bentuk data tertulis atau dokumen, dokumentasi foto pada saat kegiatan pertemuan, dokumen beberapa contoh home industri di desa Sumolawang, dan transkip wawancara. Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk menunjang proses penelitian, dimana tidak semua hal dapat diketahui hanya dengan observasi dan wawancara saja.

(21)

21 Dokumentasi sebagai pembuktian yang sangat akurat atas apa yang telah terjadi sesungguhnya ketika desa Sumolawang telah mengalami industrialisasi dan membawa masyarakat bergerak meninggalkan sektor pertanian.

1.6.5 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono,2015:244)

Analisa data dari hasil penelitian dilakukan dengan cara memberikan atau deskripsi hasil temuan di lapangan atau penelitian dari subjek yang telah diteliti. Analisa data hasil penelitian dilakukan secara berkala setiap melakukan penelitian. Pada analisis data akhir dilakukan setelah poses pengumpulan data berakhir atau selesai.

Pada penelitian ini teknik analisa data menggunakan model Miles and Huberman yang dilakukan secara interaktif. Analisa data interaktif memiliki beberapa langkah-langkah sebagai beirkut :

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

(22)

22 polanya agar susunannya lebih sistematis. Setelah melakukan penelitian atau penggalian data pada subjek, beberapa informasi yang didapatkan baik yang mengerucut pada fokus maupun yang tidak mengerucut, oleh karena itu perlu dilakukan pencatatan rinci atau pengorganisasian. Laporan direduksi, dirangkum, dan dipilih hal-hal pokok. Kemudian difokuskan dan disusun lebih sistematis.

Maka, dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Sedangkan pada penelitian ini, reduksi data dilakukan secara berkala atau teratur setelah melakukan penggalian data pada subjek pertama hingga subjek terakhir.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalah hubungan, sehingga semakin mudah dipahami. Sehingga, memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya.

Data yang disajikan yakni meliputi deskripsi subjek penelitian yang dipilih mengenai krisis solidaritas masyarakat home industri yang memiliki peran selama kegiatan home industri, kegiatan sosial, evaluasi, serta memberi alasan subjek dalam keterkaitannya dengan krisis solidaritas masyarakat home industri tersebut.

c. Penarikan Kesimpulan

(23)

23 Kesimpulan berupa temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih samar sehingga setelah diletiliti menjadi jelas. Kesimpulan dalam penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, juga sebagai hipotesis, dan bila didukung oleh data industri lain yang luas, maka akan dapat menjadi teori. Gambar model interaktif ini sebagai berikut :

c

Gambar 1.2 : Analisa Data Miles Dan Huberman 1.6.6 Keabsahan Data

Menurut Salim (dalam Meleong,2004:166) triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data dapat memanfaatkans esuatu yag lain di luar data itu

Pengumpulan

Data Penyajian Data

Reduksi Data Pernarikan

Kesimpulan

(24)

24 untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh dari penggunaan teknik pengumpulan data.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data. Triangulasi sumber data digunakan untuk membandingkan informasi yang diperoleh dari satu sumber yang sama dengan waktu yang berbeda.

Gambar Keabsahan Data yang Dilakuan :

Sumber : Sugiyono. 2015. Metode Penelitia Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Triangulasi sumber merupakan cara untuk menguji keabsahan data dengan mencari atau mendapatkan data dari sumber-sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama. Pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk memperoleh kebenaran berupa informasi, peneliti dapat menggunakan metode wawancara dan observasi ke lapangan secara langsung untuk

Wawancara secara mendalam

a

b

c

(25)

25 mengecek atau melihat kebenaran data. Selain itu penelitian ini juga dapat menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran data atau informasi yang sudah diperoleh tersebut.

Pada penggalian data awal dilakukan teknik wawancara semi terstruktur yang dilanjutkan dengan observasi kepada delapan subjek yang ditemukan. Hasil dari penggalian data tersebut kemudian direduksi untuk mengorganisasikan data utama dan data pendukung.

Setelah data direduksi kemudian data di uji validitasnya dengan menggunakan triangulasi sumber, yakni dengan menggali informasi dari sumber yang berbeda. Jika data tersebut memiliki hasil yang sama, maka hasil tersebut dapat dikatakan atau diyakini hasil yang valid.

Gambar

Gambar 1. 1 Proses Dan Pola Pengumpulan Dan Analisis Data  Pada Penelitian Kualitatif
Gambar 1.2 :  Analisa Data Miles Dan Huberman  1.6.6  Keabsahan Data
Gambar Keabsahan Data yang Dilakuan :

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian Kepala Balai Woro Wiloso, Kasi Bimbingan Sosial, Pembimbing Sosial, Kasub- bag TU, dan 4 anak asuh.Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi teori, datadan

Pemanfaatan fungsi lahan yang dapat diidentifikasi di sekitar kawasan muara Kali Lamong hingga tiga kilometer ke arah hulu adalah pemanfaatan sebagai permukiman,

l73,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3894) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang - Undang

Surat tersebut dilengkapi dengan peta skala 1 : 100.000 yang telah ditandatangani oleh petugas/pejabat yang berwenang.. Terdapat Surat Keputusan Bupati

Gambar 2 menunjukkan bahwa penyuntikan medetomidin pada kucing lokal menyebabkan penurunan frekuensi jantung dan mencapai titik terendah pada menit ke-100 sedangkan kucing

Proses pemilihan calon tenaga kerja dalam Islam, memiliki beberapa ketentuan yang bersifat mengikat. Proses ini diawali dengan menentukan tugas dan

Hasil analisis data terhadap kualitas produk buatan responden menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan produk kontrol (produk yang dibuat oleh Laboratorium IPPTP

Peta gunatanah Lembangan Kelantan bagi tahun 1984, 1997 dan 2004 pula dibeli daripada Jabatan Pertanian Persekutuan, Putrajaya dan peta-peta tersebut diperolehi dalam