• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN KINERJA RSUD PALEMBANG BARI TA (LKjIP) COVER TAHUN 2020 RSUD PALEMBANG BARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN KINERJA RSUD PALEMBANG BARI TA (LKjIP) COVER TAHUN 2020 RSUD PALEMBANG BARI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

1 COVER

(LKjIP)

TAHUN 2020

RSUD PALEMBANG BARI

(2)
(3)

3 DAFTAR ISI

COVER ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

IKHTISAR EKSEKUTIF... 4

BAB I PENDAHULUAN ... 6

A. Latar Belakang ... 6

B. Tugas Pokok dan Fungsi ... 9

C. Struktur Organisasi ... 10

D. Isu Strategi ... 11

E. Sistematika Penyajian... 12

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 14

A. Umum ... 14

B. Arah Kebijakan ... 15

C. Rencana Strategis ... 16

1. Pernyataan Visi ... 17

2. Pernyataan Misi ... 17

3. Motto ... 18

D. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ... 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 22

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2020 ... 23

B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2020 ... 23

C. Akuntabilitas Keuangan ... 28

BAB IV PENUTUP ... 31

(4)

4

IKHTISAR EKSEKUTIF

LKjIP RSUD Palembang BARI Tahun 2020 ini merupakan perwujudan akuntabilitas terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang dan Rencana Strategis (Renstra) RSUD Palembang BARI tahun 2018-2023. Melalui LKjIP ini dijelaskan secara lengkap dan ringkas mengenai capaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan kinerja Tahun 2020. Capaian sasaran pada LKjIP ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. capaian tujuan dan sasaran organisasi;

2. capaian indikator kinerja utama organisasi;

3. penjelasan atas pencapaian kinerja; dan

4. pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.

Renstra RSUD Palembang BARI tahun 2018-2023 memuat visi, 2 (dua) misi, 2 (dua) tujuan dan 2 (dua) sasaran. Untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi secara terukur ditetapkan indikator sebagai berikut:

1. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) RSUD Palembang BARI 2. BOR

3. AVLOS

4. Persentase pemenuhan peralatan kesehatan sesuai standar rumah sakit kelas B

5. Persentase kepatuhan dokter terhadap PPK dan Clinical Pathway (CP) 6. Persentase Indikator Kinerja Keuangan

7. Persentase Nilai Akreditasi Rumah Sakit

8. SDM yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun 9. Persentase Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

10. Hasil penilaian Role Model Pelayanan Publik

(5)

5

11. Hasil penilaian Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM)

12. Hasil penilaian Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB)

13. Persentase pemenuhan SDM berkompeten sesuai standar Rumah Sakit

kelas B

(6)

6 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

RSUD Palembang BARI merupakan rumah sakit umum milik Pemerintah Kota Palembang yang terletak di Jalan Panca Usaha No.1 Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang. Bangunan rumah sakit berada 800 meter dari jalan raya jurusan Kertapati dan 600 meter dari jalan Gubernur H Bastari.

RSUD Palembang BARI dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang. RSUD Palembang BARI adalah unsur pendukung tugas Walikota di bidang pelayanan kesehatan berdasarkan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. RSUD Palembang BARI dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Tahun 2009 RSUD Palembang BARI ditetapkan menjadi kelas B dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 241/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 2 April 2009 tentang Peningkatan Kelas RSUD Palembang BARI milik Pemerintah Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.07.06/III/2044/09 tanggal 5 Juni 2009 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah dengan nama “Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI” Pemerintah Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan.

Pada tanggal 1 Januari 2014 RSUD Palembang BARI telah melaksanakan

program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam rangka mendukung program

pemerintah di bidang kesehatan dan menyediakan pelayanan kesehatan

maksimal yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

(7)

7

Tahun 2015 RSUD Palembang BARI ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional untuk Rumah Sakit Sekunder yaitu RSUD Kayu Agung, RSUD Banyuasin, RSUD Ogan Ilir, RSUD Sekayu, RSUD Sungai Lilin, RSUD Bayung Lincir, berdasarkan peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2014 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan.

Selain sebagai rumah sakit rujukan yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, RSUD Palembang BARI juga merupakan rumah sakit pendidikan sebagaimana Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/I/2313/2015 tanggal 31 Juli 2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai rumah sakit pendidikan RSUD Palembang BARI telah bekerja sama dengan beberapa institusi pendidikan di bidang kesehatan seperti FK Muhammadiyah, FK UNSRI, Akademi Kebidanan, dan Akademi Keperawatan di wilayah Palembang dan sekitarnya. Fasilitas-fasilitas yang disediakan RSUD Palembang BARI seperti tempat praktek, perpustakaan, dan ruang pertemuan diharapkan bermanfaat bagi para mahasiswa yang ingin mengembangkan ilmu dan pengetahuannya di bidang kesehatan.

RSUD Palembang BARI menyadari bahwa pelayanan kesehatan yang maksimal hanya dapat diberikan, jika pegawai memiliki pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu RSUD Palembang BARI secara rutin melaksanakan pelatihan intern guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai. Usaha yang dilakukan RSUD Palembang BARI ini terbukti dengan diperolehnya akreditasi sejak tahun 2005 berupa akreditasi di 5 bidang pelayanan, selanjutnya tahun 2012 memperoleh akreditasi versi 2012 dengan predikat Paripurna, dan baru-baru ini tahun 2020 memperoleh akreditasi rumah sakit edisi 1 dengan predikat Paripurna.

Selain itu beberapa prestasi di bidang kesehatan yang telah diraih oleh RSUD Palembang BARI antara lain:

1. Tahun 2020 → Sertifikasi lulus tingkat Paripurna Bintang Lima Akreditasi

Rumah Sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit

(8)

8

2. `Tahun 2020 → Sertifikasi Rumah Sakit Pendidikan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

3. Tahun 2020 → Penghargaan Role Model Pelayanan Publik kategori “Sangat Baik” dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

4. Tahun 2020 → Penghargaan FKRTL Teladan Kelas B Tahun 2020 dari BPJS Kesehatan

5. Tahun 2020 → Juara I Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

6. Tahun 2020 → Penghargaan Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori Sangat Baik dari Menteri PAN-RB.

7. Tahun 2020 → Penghargaan Rumah Sakit Rujukan Dalam Menyukseskan Penyelenggaraan Asian Games XVIII dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia

8. Tahun 2017 → Penghargaan Penilaian Terbaik dengan Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Auditor Eksternal.

9. Tahun 2017 → Penghargaan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK Kota Palembang.

10. Tahun 2017 → Dari 5 RSUD sebagai Role Model di Indonesia, RSUD Palembang BARI merupakan salah satunya dan yang menjadi penilaian untuk unit kerja seluruh rumah sakit karena seluruh terkait dengan pelayanan publik.

11. Tahun 2014 → Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Unit Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit;

12. Tahun 2014 → Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Unit Pelayanan Umum Rumah Sakit;

13. Tahun 2014 → Pemenang Utama Lomba RSSIB (Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi) Tingkat Provinsi Sumatera Selatan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia;

14. Tahun 2014 → Peringkat III Cakupan Pelaporan SIRS Tahun 2013;

(9)

9

15. Tahun 2013 → Pemenang I Layanan Pelayanan Jamkesmas terbaik dan lomba Akreditasi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, yang ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 756/KPTS/DINKES/2013 Tentang Pemenang Lomba Akreditasi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013. Program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk penurunan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi) adalah dengan program RSSIB. Rumah sakit yang berhak;

16. Tahun 2013 → Penghargaan atas partisipasi dalam memberikan Pelayanan Kesehatan dan Mensukseskan Program Berobat Gratis “JAMSOSKES SUMSEL SEMESTA”.

17. Tahun 2013 → Pemenang Utama Lomba RSSIB (Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi) Tingkat Provinsi Sumatera Selatan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan;

18. Tahun 2012 → Penghargaan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia yaitu Tanda Penghargaan Institusi Kesehatan Berprestasi atas jasanya dalam memberikan Pelayanan Jamkesmas Terbaik.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang, bahwa RSUD Palembang BARI mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan, yaitu menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dalam upaya penyembuhan, pemulihan, pencegahan, pelayanan rujukan serta tempat pendidikan dan pelatihan bagi Institusi Sekolah Kesehatan. Untuk melaksanakan tugas pokok RSUD Palembang BARI mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;

2. Mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pelayanan kesehatan;

(10)

10

4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatusahaan RSUD Palembang BARI;

5. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

C. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi RSUD Palembang BARI, terdiri dari:

1. Direktur

2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan 3. Wakil Direktur Pelayanan

4. Bagian Umum dan Kepegawaian, membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan b. Sub Bagian Kepegawaian

c. Sub Bagian Humas dan Pemasaran

5. Bagian Rekam Medik dan SIMRS, membawahi:

a. Sub Bagian Pencatatan dan Pelaporan b. Sub Bagian Analisa dan Evaluasi

c. Sub Bagian SIMRS

6. Bagian Keuangan dan Anggaran, membawahi:

a. Sub Bagian Keuangan b. Sub Bagian Anggaran c. Sub Bagian Akuntansi

7. Bidang Pelayanan Medis, membawahi:

a. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pelayanan dan Fasilitas Medis b. Seksi Pengawasan, Pengendalian, Penerimaan dan Pemulangan Pasien 8. Bidang Keperawatan, membawahi:

a. Seksi SDM dan Etika Profesi Keperawatan b. Seksi Logistik dan Asuhan Keperawatan

9. Bidang Penunjang Medis dan Pendidikan, membawahi:

(11)

11

a. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Fasilitas Penunjang Medis b. Seksi Diklat dan Litbang

10. Satuan Pengawas Intern (SPI) 11. Komite Keperawatan

12. Komite Medik

13. Komite Etik dan Hukum 14. Komite Keperawatan 15. Komite PPI

16. Kelompok Medis Fungsional (KMF) 17. Instalasi

D. Isu Strategi

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang telah ditetapkan Pemerintah menjadi bencana nasional merupakan permasalahan utama yang harus dihadapi RSUD Palembang BARI sepanjang tahun 2020.

Di awal tahun 2020 Gubernur Provinsi Sumatera Selatan dan Walikota Palembang memberikan kepercayaan kepada RSUD Palembang BARI sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 untuk mengatasi penyebarluasan wabah COVID-19 di Provinsi Sumatera Selatan. Dalam rangka mengemban kepercayaan Gubernur dan Walikota tersebut RSUD Palembang BARI mengambil langkah penanggulangan dengan mempersiapkan sarana dan prasarana ruangan isolasi khusus pasien COVID-19 yang dapat menampung 50 orang pasien. Selanjutnya RSUD Palembang BARI juga mengambil langkah pencegahan dengan memasang papan pengumuman yang berisi sosialisasi mengenai tata cara pencegahan penyebaran COVID-19 dan membangun washtafel di beberapa tempat-tempat umum di lingkungan RSUD Palembang BARI.

Di pertengahan tahun 2020 pandemi COVID-19 tidak hanya memberikan

dampak terhadap permasalahan kesehatan saja, namun juga memberikan

dampak terhadap permasalahan sosial dan ekonomi. Hal ini pada akhirnya

(12)

12

mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) RSUD Palembang BARI dan juga merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh RSUD Palembang BARI. Ketika RSUD Palembang BARI membutuhkan biaya yang besar untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana untuk penanggulangan dan pencegahan COVID-19, RSUD Palembang BARI dihadapkan juga dengan permasalahan menurunnya PAD rumah sakit. Oleh karena itu RSUD Palembang BARI melakukan perubahan rencana kerja tahun 2020 dengan menunda pengembangan 5 layanan unggulan RSUD Palembang BARI, melakukan refocusing anggaran tahun 2020 dan mengusulkan Belanja Tidak Terduga (BTT) dari Pemerintah Kota Palembang.

Seiring perjalanan waktu, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Palembang BARI semakin meningkat, permasalahan yang timbul selanjutnya adalah panjangnya antrian dan lamanya menunggu hasil test swab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. Oleh karena itu RSUD Palembang BARI mengusulkan pengadaan alat kesehatan berupa Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan Dana Insentif Daerah (DID). Pengadaan PCR ini diharapkan agar RSUD Palembang BARI dapat melakukan test swab secara mandiri, sehingga meningkatkan efisiensi waktu pelayanan kepada pasien.

E. Sistematika Penyajian

Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah RSUD Palembang BARI adalah sebagai berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB I : Pendahuluan, dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum

organisasi RSUD Palembang BARI dan sekilas pengantar lainya

seperti latar belakang, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, dan

sistematika penyajian.

(13)

13

BAB II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja).

BAB III : Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pencapaian sasaran- sasaran organisasi RSUD Palembang BARI dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.

BAB IV : Penutup, mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja RSUD palembang BARI Tahun 2020 serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Perjanjian Kinerja RSUD Palembang BARI Tahun 2020

Lampiran 2 : Matrik Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2018-2023

(14)

14 BAB II

PERENCANAAN KINERJA A. Umum

Perencanaan kinerja merupakan proses menentukan sesuatu yang ingin dicapai RSUD Palembang BARI di masa depan, melalui pemilihan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan kinerja RSUD Palembang BARI Tahun 2020 disusun secara sistematis melalui beberapa tahap yang berkelanjutan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang 2018-2023. Tahap perencanaan kinerja RSUD Palembang BARI dimulai dari perencanaan jangka menengah periode lima tahun dengan menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2018-2023 yang menjabarkan RPJMD Kota Palembang 2018-2023, selanjutnya diturunkan menjadi perencanaan jangka pendek dalam satu tahun anggaran dengan menyusun Rencana Kerja (Renja) 2020 yang menjabarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Palembang 2020, kemudian perencanaan kinerja diuraikan seiring dengan perencanaan anggaran, dan seterusnya ditetapkan menjadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2020.

Lebih terperinci di dalam DPA 2020, program-kegiatan sebagai instrumen kebijakan disusun seiring dengan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. Dan untuk mencapai kuantitas dan kualitas keluaran/hasil RKPD yang terukur, di dalam DPA juga ditetapkan indikator yang terdiri dari unsur masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja kegiatan dan sasaran yang diharapkan.

Setelah DPA 2020 disahkan, maka disusun Dokumen Perjanjian Kinerja

RSUD Palembang BARI atas dasar DPA tersebut diatas dengan menyertakan

sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, serta target kinerja dan

anggaran. Secara umum tujuan penyusunan rencana kinerja RSUD Palembang

BARI Tahun 2020 adalah:

(15)

15

1. Menjadi dasar bagi Pemerintah Kota Palembang untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja RSUD Palembang BARI tahun anggaran 2020;

2. Menjadi pedoman dalam pelaksanaan program-kegiatan tahun anggaran 2020;

3. Menjadi komitmen bagi organisasi untuk mencapai keberhasilan program- kegiatan tahun anggaran 2020;

4. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi anggaran tahun anggaran 2020;

5. Menjadi dasar pelaporan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) RSUD Palembang BARI tahun anggaran 2020;

B. Arah Kebijakan

Arah dan kebijakan RSUD Palembang BARI pada dasarnya merupakan upaya mendukung kebijakan Permerintah Kota Palembang di bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMD 2018-2023. Adapun arah kebijakan Pemerintah Kota Palembang yang dimaksud diatas adalah:

1. Memfokuskan pemenuhan SPM bidang-bidang pelayanan dasar kesehatan dalam 2 tahun pertama periode RPJMD

2. Mendorong pemanfaatan teknologi informatika dan komunikasi (TIK) untuk mendukung percepatan dan dan perluasan jangkauan layanan kesehatan

Berangkat dari arah Kebijakan Pemerintah Kota Palembang di bidang kesehatan tersebut, maka dirumuskan arah kebijakan RSUD Palembang BARI adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan menjadi sistem pelayanan prima bagi masyarakat.

2. Melaksanakan standar pelayanan dan sosialisasi pelayanan kesehatan.

3. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang terintegrasi sesuai standar dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

4. Peningkatan pengembangan dan pendayagunaan SDM RS yang merata dan

bermutu.

(16)

16

5. Peningkatan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasil guna.

6. Peningkatan dan Penambahan kualitas dan kuantitas SDM dan sarana informasi RS (SIMRS/SIRS).

7. Tersedianya bangunan gedung rumah sakit dan peralatan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Kelas B Pendidikan.

8. Penguasaan, pengembangan dan pengamalan ilmu pengetahuan akademik dan praktik klinik.

C. Rencana Strategis

Renstra dan perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengolahan data kinerja, pelaporan kinerja, reviu dan evaluasi kinerja merupakan rangkaian sistematis dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam penyelenggaraan SAKIP Renstra dijadikan sebagai landasan sekaligus tolok ukur keberhasilan kinerja lima tahun mendatang.

Seluruh realisasi kinerja program sampai dengan tahun berjalan dibandingkan dengan sasaran kinerja yang direncanakan dalam Rencana Strategis menjadikan kinerja pemerintah semakin terarah.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa Renstra RSUD Palembang BARI merupakan penjabaran dari RPJMD Pemerintah Kota Palembang 2018- 2023. Sehubungan dengan tugas dan fungsinya di bidang kesehatan, penyusunan Renstra RSUD Palembang BARI ini dilakukan guna mencapai misi Pemerintah Kota Palembang yang berhubungan dengan bidang kesehatan.

Melalui proses analisa lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal,

yang meliputi pengukuran kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),

peluang (opportunities) dan tantangan kendala (threat) ditentukan tujuan,

sasaran, strategi dan arah kebijakan kinerja RSUD Palembang BARI untuk lima

tahun kedepan.

(17)

17 1. Pernyataan Visi

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Dengan mengacu pada arahan RPJMD kota Palembang Tahun 2018-2023, maka ditentukan visi RSUD Palembang BARI sama dengan visi Pemerintah Kota Palembang yaitu Palembang Emas Darussalam 2023.

Makna yang terkandung dalam visi Palembang Emas Darussalam tersebut adalah Palembang Pemerintahan yang Amanah, Pemberdayaan Lembaga Masyarakat, Ekonomi Kerakyatan, Mandiri, Bersih, Aman, Berkembang Pemerintahan Bersih, Religius dan Adil serta mewujudkan Kota Palembang yang Elok, Metropolis, Beradat, Sejahtera dan Darussalam.

2. Pernyataan Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan mengacu pada arahan RPJMD kota Palembang Tahun 2018-2023, maka ditentukan misi RSUD Palembang BARI mengambil misi Pemerintah Kota Palembang sebagai berikut :

a. Misi I: Mewujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan yang terpadu, merata berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang berbasis teknologi dan informasi.

b. Misi II: Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika, melalui pembangunan budaya integritas yang didukung oleh Pemerintahan yang bersih, berwibawa dan professional.

Misi pertama berkaitan dengan kegiatan pendukung pelayanan kesehatan BLUD yaitu sarana dan prasarana dan peningkatan mutu manajemen sumber daya kesehatan untuk mendukung terciptanya mutu pelayanan kesehatan yang optimal.

Misi kedua berkaitan dengan kegiatan pelayanan kesehatan BLUD

dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

(18)

18 3. Motto

Semangat pelayanan publik RSUD Palembang BARI diungkapkan dalam motto “Kesembuhan dan Kepuasan Pelanggan adalah Kebahagiaan Kami”.

4. Tujuan

Tujuan adalah penjabaran dari pernyataan misi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu perencanaan (2018-2023), adapun tujuan RSUD Palembang BARI adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Palembang BARI, Mewujudkan SDM yang berkompeten dan religius, Mewujudkan dan Mempertahankan Akreditasi Rumah Sakit Pendidikan;

b. Mewujudkan Pelayanan Prima.

5. Sasaran Strategis

Strategi digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dari visi dan misi. Untuk mewujudkan tujuan RSUD Palembang BARI Tahun 2018-2023, dengan memperhatikan Visi dan Misi Pemerintah Kota Palembang Tahun 2018-2023, dirumuskan sasaran dan strategi sebagai berikut:

a. Tujuan 1: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Palembang BARI, Mewujudkan SDM yang berkompeten dan religius, Mewujudkan dan Mempertahankan Akreditasi Rumah Sakit Pendidikan, dengan sasaran:

➢ Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan dan kemandirian RSUD

Palembang BARI, Terwujudnya SDM yang berkompeten dan religius,

serta mewujudkan/mempertahankan RSUD Palembang BARI sebagai

rumah sakit terakreditasi paripurna. Adapun strategi yang digunakan

untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

(19)

19

1) Melakukan kerjasama dengan semua pihak dalam bidang pelayanan kesehatan dan promosi rumah sakit;

2) Mewujudkan kualitas pelayanan sesuai standar mutu melalui akreditasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS);

3) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan SDM RS yang religius dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing- masing;

4) Melaksanakan tupoksi sesuai dengan juklak, SOP, Job desk;

5) Menerapkan penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) kepada pegawai;

6) Pemenuhan sarana prasarana dan SDM kesehatan sesuai perkembangan teknologi informasi RS;

7) Memberikan informasi, sosialisasi dan promosi kepada institusi pendidikan dan lainnya;

8) Pemenuhan fasilitas dan tenaga pengajar/ pembimbing yang berkompeten.

b. Tujuan 2: Mewujudkan Pelayanan Prima, dengan sasaran:

➢ Adapun strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

1) Mewujudkan pelayanan RS yang tepat, akurat, dan nyaman sehingga menjadi daya tarik dan pilihan utama bagi pelanggan;

2) Mengutamakan kualitas pelayanan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada.

6. Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Daerah (IKD)

Indikator kinerja merupakan alat ukur tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan yang direncanakan. Indikator kinerja merupakan komponen krusial pada saat merencanakan kinerja.

Penetapan indikator kinerja saat merencanakan kinerja akan meningkatkan

kualitas perencanaan karena target-target yang ingin dicapai akan

(20)

20

tergambar secara jelas dan terukur serta mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil keputusan tentang masa depan.

Penetapan IKU RSUD Palembang BARI mengacu kepada arahan Inspektorat Kota Palembang melalui diskusi dan bimbingan perwakilan ASN KEMENPAN sesuai dengan ketentuan dokumen SAKIP, yang disajikan dalam tabel berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penanggung Jawab 1

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan, terwujudnya SDM yang berkompeten dan religius serta mewujudkan/

mempertahankan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit terakreditasi paripurna

▪ Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit Palembang BARI

▪ BOR

▪ AVLOS

▪ Persentase pemenuhan peralatan kesehatan sesuai rumah sakit kelas B

▪ Persentase kepatuhan dokter terhadap PPK dan Clinical Pathway (CP)

▪ SDM yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun

Wadir Pelayanan dan Wadir Umum dan Keuangan

2 Terpenuhinya kepuasan masyarakat atas

pelayanan RSUD Palembang BARI

▪ Persentase Indikator Kinerja Keuangan

▪ Persentase nilai akreditasi rumah sakit

▪ Persentase Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM)

▪ Hasil penilaian Role Model Pelayanan Publik

▪ Hasil penilaian Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM)

▪ Hasil penilaian Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB)

▪ Persentase pemenuhan SDM berkompeten sesuai standar rumah sakit kelas B

Wadir Pelayanan

dan Wadir Umum

dan Keuangan

(21)

21 7. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang dilakukan RSUD Palembang BARI mengacu kepada program Pemerintah Kota Palembang yang disajikan di tabel berikut ini:

No Program Kegiatan

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

▪ Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.

▪ Penyediaan jasa pemeliharaan, dan perizinan kendaraan dinas/ operasional.

▪ Penyediaan jasa tenaga pegawai tidak tetap.

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

▪ Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional

3 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

▪ Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan

4 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/

Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata

▪ Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit.

▪ Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit

▪ Pengembangan tipe rumah sakit.

5 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD

▪ Penyediaan pelayanan kesehatan BLUD.

▪ Penyediaan pendukung pelayanan kesehatan BLUD.

D. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain: meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment).

Perjanjian Kinerja RSUD Palembang BARI Tahun 2020 disusun

berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2020 yang telah ditetapkan, sehingga

secara substansial Perjanjian Kinerja Tahun 2020 tidak ada perbedaan dengan

Rencana Kinerja Tahun 2020. Perjanjian Kinerja RSUD Palembang BARI Tahun

2020 yang dimaksud disajikan di tabel berikut ini:

(22)

22

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target/

Angka 1

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan, terwujudnya SDM yang berkompeten dan religius serta mewujudkan/

mempertahankan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit terakreditasi paripurna

▪ Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) RSUD Palembang BARI

88%

▪ BOR 70%

▪ AVLOS 5 hari

▪ Persentase pemenuhan peralatan

kesehatan sesuai rumah sakit kelas B 75%

▪ Persentase kepatuhan dokter terhadap

PPK dan Clinical Pathway (CP) 90%

▪ SDM yang mendapat pelatihan minimal

20 jam pertahun >60%

2 Terpenuhinya kepuasan masyarakat atas pelayanan RSUD Palembang BARI

▪ Persentase Indikator Kinerja Keuangan 83%

▪ Persentase nilai akreditasi rumah sakit >80%

▪ Persentase Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) 82,20

▪ Hasil penilaian Role Model Pelayanan

Publik Nilai A

▪ Hasil penilaian Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM)

PredIkat WBK/

WBBM

▪ Hasil penilaian Rumah Sakit Sayang

Ibu dan Bayi (RSSIB) Juara I

▪ Persentase pemenuhan SDM berkompeten sesuai standar rumah sakit kelas B

65%

Keterangan:

Program : Pagu Anggaran:

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran : Rp 19.984.332.785,00 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

: Rp 250.000.000,00

3 Program Upaya Kesehatan Masyarakat : Rp 7.470.687.726,69 4 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana

dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata

: Rp 32.620.547.990,00

5 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD

: Rp 79.217.187.656,35

Total Anggaran : Rp 172.107.397.873,04

(23)

23 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2020

Pengukuran tingkat capaian kinerja RSUD Palembang BARI Tahun 2020 dilakukan dengan cara:

1. membandingkan antara realisasi kinerja dengan target yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja.

2. membandingkan antara realisasi kinerja program dengan target yang telah direncanakan dalam Renstra.

3. membandingkan antara realisasi kinerja dengan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan.

B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2020

Dari 2 (dua) sasaran strategis yang ditetapkan telah dilaksanakan seluruhnya dengan optimal. Analisis capaian masing-masing tujuan dan sasaran diuraikan sebagai berikut:

1. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan, terwujudnya SDM yang berkompeten dan religius serta mewujudkan/ mempertahankan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit terakreditasi paripurna.

Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya, disajikan dalam tabel berikut :

No Indikator Kinerja Terget/Angka Realisasi 2019

Realisasi 2020

Capaian 2020 1 ▪ Pencapaian Standar Pelayanan

Minimal (SPM) RSUD Palembang BARI

88% 98,91% 90,00% Tercapai 2 ▪ BOR

70% 75,00% 24,00% Tidak

tercapai

3 ▪ AVLOS 5 hari 3 hari 4 hari Tercapai

4 ▪ Persentase pemenuhan peralatan kesehatan sesuai rumah sakit kelas B

75% 76,77% 76,77% Tercapai 5 ▪ Persentase kepatuhan dokter

terhadap PPK dan Clinical Pathway (CP)

90% 95,46% 100,00% Tercapai 6 ▪ SDM yang mendapat pelatihan

minimal 20 jam pertahun >60% 100,00% 100,00% Tercapai

(24)

24

Capaian dari semua indikator yang telah ditetapkan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran dari visi dan misi RSUD Palembang BARI diuraikan sebagai berikut:

a. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Pelayanan dasar dimaksud adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar di bidang kesehatan bagi warga negara. Realisasi Tahun 2020 adalah 90,00% dengan target yang ditetapkan pada tahun 2020 adalah 88,00%, artinya indikator tersebut dapat tercapai;

b. BOR (Bed Occupation Ratio) adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Menurut Depkes RI Tahun 2005 nilai paramater BOR yang ideal adalah antara 60%-85%. Realisasi Tahun 2020 adalah 24,00% dengan target yang ditetapkan pada tahun 2020 adalah 70,00%, artinya indikator tersebut tidak tercapai. BOR yang tidak tercapai disebabkan rendahnya kunjungan pasien selama tahun 2020 sebagai salah satu dampak yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.

c. AVLOS (Average Length of Stay) adalah rata-rata rawat seorang pasien.

Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, dengan kata lain semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk merawat seorang pasien artinya pelayanan yang diberikan semakin efisien, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Realisasi Tahun 2020 adalah 3 hari dengan target yang ditetapkan pada tahun 2020 adalah maksimal 5 hari, artinya indikator tersebut dapat tercapai;

d. Realisasi Tahun 2020 persentase pemenuhan peralatan kesehatan

sesuai rumah sakit kelas B adalah 76,77% dengan target yang

ditetapkan pada tahun 2020 adalah 75%, artinya indikator tersebut dapat

tercapai;

(25)

25

e. Realisasi Tahun 2020 persentase kepatuhan dokter terhadap PPK dan Clinical Pathway (CP) adalah 100,00% dengan target yang ditetapkan pada tahun 2020 adalah 90,00%, artinya indikator tersebut dapat tercapai;

f. Realisasi Tahun 2020 SDM yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun adalah 100,00% dengan target yang ditetapkan pada tahun 2020 adalah >60%,00 artinya indikator tersebut dapat tercapai;

2. Terpenuhinya kepuasan masyarakat atas pelayanan RSUD Palembang BARI

Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya, disajikan dalam tabel berikut :

No Indikator Kinerja Terget/Angka Realisasi 2019

Realisasi 2020

Capaian 2020

1 ▪ Persentase Indikator Kinerja

Keuangan 83% 86,79% 84,88 Tercapai

2 ▪ Persentase nilai akreditasi rumah

sakit >80% 100,00% >80% Tercapai

3 ▪ Persentase Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) 82,15% 85,62% 90,20% Tercapai

4 ▪ Hasil penilaian Role Model

Pelayanan Publik Nilai A Nilai A

5 ▪ Hasil penilaian Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM)

Predikat PredIkat WBK/

WBBM 6 ▪ Hasil penilaian Rumah Sakit

Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) Juara I Juara I 7 ▪ Persentase pemenuhan SDM

berkompeten sesuai standar rumah sakit kelas B

65% 90,00% 58,50% Tidak

tercapai

Capaian dari semua indikator yang telah ditetapkan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran dari visi dan misi RSUD Palembang BARI diuraikan sebagai berikut:

a. Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan pada periode tertentu. Dalam mengukur kinerja keuangan RSUD Palembang BARI menggunakan 7 indikator, antara lain:

1) Return on investment (ROI), adalah rasio laba bersih yang

dihasilkan dari setiap rupiah investasi yang dikeluarkan.

(26)

26

2) Cash ratio, adalah kemampuan kas dan aktiva lancar setara kas untuk menutup hutang lancar.

3) Current ratio, adalah kemampuan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar.

4) Collection period (CP), adalah untuk mengukur kualitas piutang dan efisiensi dalam mengumpulkan piutang.

5) Inventory turnover ratio, adalah untuk mengukur efisiensi dalam mengelola dan menjual persediaan.

6) Total asset turnover ratio (TATO), adalah untuk menghitung efektifitas penggunaan total aset.

7) Solvability ratio adalah kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi.

Realisasi Persentase Indikator Kinerja Keuangan Tahun 2020 adalah 84,88% dengan target yang ditetapkan pada tahun 2020 adalah 83,00%, artinya indikator tersebut tercapai;

b. Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan terhadap rumah sakit yang ditetapkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), setelah dinilai bahwa rumah sakit tersebut layak menyelenggarakan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP), Standar Pelayanan Berfokus Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit, Program Nasional dan Integritas Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan di Rumah Sakit (IPKP).

Realisasi Tahun 2020 persentase nilai akreditasi rumah sakit adalah

>80,00% dengan target yang ditetapkan pada tahun 2020 adalah

>80,00%, artinya indikator tersebut tercapai;

c. Persentase Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan

informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari

hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat

masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur

penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara

(27)

27

harapan dan kebutuhannya. Realisasi Tahun 2020 Persentase Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah 90,20% dengan target yang ditetapkan pada tahun 2020 adalah 82,20%, artinya indikator tersebut dapat tercapai.

d. Hasil penilaian Role Model Pelayanan Publik adalah nilai/ prestasi pelayanan publik yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementrian PANRB) Republik Indonesia. Pada tahun 2020 Penilaian Role Model Pelayanan Publik tidak diselenggarakan oleh Kementrian PANRB

e. Hasil penilaian Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM) adalah nilai/ prestasi atas pelaksanaan pemerintahan yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementrian PANRB) Republik Indonesia. Pada tahun 2020 Penilaian WBK/WBBM tidak diselenggarakan oleh Kementrian PANRB

f. Hasil penilaian Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) adalah Lomba yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Namun pada tahun 2020 lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) tidak diselenggarakan.

g. Persentase pemenuhan SDM berkompeten sesuai standar rumah sakit kelas B adalah jumlah pegawai RSUD Palembang BARI baik medis dan non medis yang telah memenuhi kebutuhan minimal rumah sakit kelas B. Realisasi Tahun 2020 Persentase pemenuhan SDM berkompeten sesuai standar rumah sakit kelas B adalah 58,50%

dengan target yang ditetapkan pada tahun 2020 adalah 65,00%,

artinya indikator tersebut tidak tercapai. Hal ini disebabkan oleh

adanya penundaan perekrutan beberapa pegawai selama tahun 2020

karena turunnya PAD dan kunjungan pasien ke RSUD Palembang

BARI selama masa pandemi COVID-19 di tahun 2020. Sehingga

kedepan RSUD Palembang BARI masih perlu melakukan perekrutan

pegawai baik dari tenaga medis dan non medis.

(28)

28 C. Akuntabilitas Keuangan

Anggaran dan realisasi belanja pada Tahun 2020 dikaitkan dengan pencapaian sasaran yang telah diukur melalui indikator kinerja sebagai berikut:

AKUNTABILITAS KEUANGAN RSUD PALEMBANG BARI TA 2020

NO PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN

(ribu Rp)

KONTRAK (ribu Rp)

SISA (ribu Rp)

REALISASI 2020 (%)

REALISASI 2019 (%) Keu

(%)

Fisik (%)

Keu (%)

Fisik (%)

1 2 3 4 5 7 6

A BELANJA TIDAK

LANGSUNG 32.564.642 32.50.266 60.376 99,81 100 92 100

B BELANJA LANGSUNG 139.542.756 100.821.023 38.721.733 72,25 100 72 99 I Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran 19.984.333 18.900.331 1.084.001 94,58 100 87 100 1

Penyediaan Jasa

Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

4.116.673 3.662.584 454.089 88,97 100 91 100

2

Penyediaan Jasa

Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/

Operasional

136.000 42.627 93.373 31,34 100

3 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor

76 100

4 Penyediaan Jasa Tenaga

Pegawai Tidak Tetap 15.731.660 15.195.120 536.540 96,59 100 90 100 II

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

250.000 125.075 124.925 50,03 100 97 100

1

Pemeliharaan Rutin/

Berkala Kendaraan Dinas/

Operasional

250.000 125.075 124.925 50,03 100

2 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

97 100

III Program Upaya

Kesehatan Masyarakat

7.470.688 1.347.237 6.123.451 18,03 100 87 100

1 Pelayanan Kefarmasian dan

Alat Kesehatan 7.470.688 1.347.237 6.123.451 18,03 100 2 Penyediaan Pelayanan

Pemeliharaan Kesehatan

87 100

IV

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

32.620.548 25.007.960 7.612.588 76,66 100 51 98

1 Pembangunan Rumah Sakit 100 100

2 Pengadaan Alat-Alat

Kesehatan Rumah Sakit 29.862.112 22.391.880 7.470.232 74,98 100 59 100 3

Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit

971.464 946.987 24.478 97,48 100 34 100

(29)

29

NO PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN

(ribu Rp)

KONTRAK (ribu Rp)

SISA (ribu Rp)

REALISASI 2020 (%)

REALISASI 2019 (%) Keu

(%)

Fisik (%)

Keu (%)

Fisik (%)

4 Pengembangan Tipe

Rumah Sakit 1.786.972 1.669.094 117.878 93,40 100 36 92

V

Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD

79.217.188 55.440.419 23.776.768 69,99 100 80 100

1 Penyediaan Pelayanan

Kesehatan BLUD 47.104.688 34.487.051 12.617.637 73,21 100 84 100 2

Penyediaan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD

32.112.500 20.953.369 11.159.131 65,25 100 77 100

TOTAL BELANJA 172.107.398 133.325.289 38.782.109 77,47 100 75 99

Jumlah anggaran belanja RSUD Palembang BARI yang tercantum pada DPA Perubahan Tahun 2020 adalah Rp 172.107.397.873,04. Jumlah tersebut terdiri dari belanja tidak langsung Rp 32.564.641.715,00 dan belanja langsung Rp 139.542.756.158,04.

Dari anggaran belanja langsung tersebut, keuangan terserap sejumlah Rp 100.821.022.790,85 atau berkisar 72,25% dari total anggaran belanja langsung tahun 2020. Angka tersebut belum termasuk kegiatan-kegiatan yang belum sempat dibayarkan pada tahun 2020 dan menjadi utang APBD 2020, yaitu sejumlah Rp 8.877.607.937. Dengan realisasi fisik sebesar 100%.

Kinerja belanja langsung Tahun 2020 tersebut diatas digunakan untuk membiayai 5 program yang telah direncanakan yang diuraikan ke dalam 10 kegiatan. Adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran:

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, realisasi keuangannya sebesar 88,97% dan masih menyisakan utang 2020 sejumlah Rp 346.355.284,00.

b. Kegiatan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/

Operasional realisasi keuangannya sebesar 31,34%% dan masih menyisakan utang Rp 32.497.847,00

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Pegawai Tidak Tetap, realisasi

keuangannya sebesar 96,59%. Sisa anggaran terjadi karena tidak

(30)

30

dilaksanakannya perekrutan beberapa tenaga medis dan non medis pada tahun 2020.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional, realisasi keuangannya sebesar 50,03% dan masih menyisakan utang 2020 sejumlah Rp 99.878.750,00.

3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kegiatan Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, realisasi keuangannya sebesar 18,03% dan masih menyisakan utang 2020 sejumlah Rp Rp 4.467.956.011,00

4. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit a. Kegiatan Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit, realisasi

keuangannya sebesar 74,98% atau sejumlah Rp 22.391.879.645,00 dan masih menyisakan utang Rp 3.813.042.160,00.

b. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit, realisasi keuangannya sebesar 97,48% dengan realisasi fisik 100%.

Terdapat kegiatan yang tidak terlaksana di tahun 2020 yaitu kegiatan Pengadaan Peralatan Personal Komputer.

c. Kegiatan Pengembangan Tipe Rumah Sakit, realisasi keuangannya sebesar 96,48% dengan realisasi fisiknya 100% dan masih menyisakan utang 2020 sejumlah Rp 117.877.885,00

5. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD.

a. Kegiatan Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD keuangan terealisasi sebesar 73,21% dengan realisasi fisik 100%. Kegiatan pengadaan Bor Bedah Syaraf yang tidak terlaksana di tahun 2020. Karena baru dianggarkan pada Bulan November 2020 dimana Bor Bedah Syaraf yang dimiliki RSUD Palembang BARI saat ini mengalami kerusakan.

b. Kegiatan Penyediaan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD keuangan

terealisasi sebesar 65,25%.

(31)

31 BAB IV PENUTUP

LKjIP Tahun 2020 RSUD Palembang BARI ini sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pada Tahun Anggaran 2020 dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dimana penyusunan laporannya berdasarkan Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Materi Laporan Kinerja RSUD Palembang BARI yang disajikan pada LKjIP ini, berisikan pelaksanaan dari serangkaian kegiatan dan target yang telah ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja RSUD Palembang BARI Tahun 2020. Sehingga menjadi komitmen bagi RSUD Palembang BARI untuk mewujudkannya di tahun anggaran 2020 ini sebagai bagian dari sasaran yang ingin dicapai Pemerintah Kota Palembang sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD Pemerintah Kota Palembang Tahun 2018-2023.

Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis kinerja RSUD Palembang BARI terhadap 2 sasaran strategis yang terdiri dari 13 indikator kinerja yang ditunjang dengan 5 program dan10 kegiatan, dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari 13 Indikator kinerja yang telah ditetapkan, seluruhnya telah dilaksanakan secara optimal, namun terdapat 2 indikator kinerja yang tidak mencapai target, yaitu:

a. BOR yang realisasinya Tahun 2020 adalah 24,00% dengan target tahun 2020 adalah 70,00%. BOR yang tidak tercapai disebabkan rendahnya kunjungan pasien sebagai salah satu dampak yang ditimbulkan dari pandemi COVID-19.

b. Persentase pemenuhan SDM berkompeten sesuai standar rumah sakit

kelas B yang realisasinya 58,50% dengan target tahun 2020 adalah

(32)

Referensi

Dokumen terkait

melakukan penebangan satu (1) pohon kayu jenis Tipulu dengan menggunakan mesin gergaji CHAIN CAW kemudian dirubah bentuk menjadi 15 bantalan atau pacakan dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres mahasiswa profesi Ners Universitas Negeri Gorontalo.. Penelitian ini

Usaha ini ditekankan pada pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah buah ketapang, serta diversifikasi produk olahan berupa kecap ketapang sebagai makanan alternatif

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR FLUENCY, FLEXIBILITY, DAN PARTISIPASI AKTIF MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 7 SURAKARTA..

Berdasarkan analisi data menunjukan bahwa : (1) Ada pengaruh yang signifikan variabel kualitas pelayanan terhadap keputusan konsumen dalam memilih bengkel resmi sepeda motor Honda;

Fokus studi dalam penelitian ini adalah melakukan analisis tentang indikator sekolah global pada kedua sekolah, MRS dan DCS, menganalisis persepsi guru terhadap

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan

jarimah yang dilakukannya. Berkenaan dengan kasus yang dikemukakan di sini, yaitu tentang penganiayaan terhadap ibu hamil, dapat dilihat bahwa dalam kasus tersebut