32 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research). Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menjelaskan hubungan kausalitas dari masing-masing variabel apakah dipengaruhi oleh variabel lainnya melalui pengujian hipotesis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan untuk kategori penelitian termasuk dalam penelitian survey dengan menggunakan angket atau kuesioneri sebagaii alat pengumpulan data primer.
Tujuan dilakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif adalah menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan dan pengaruh serta perbandingan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menafsir, dan meramalkan hasilnya.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap pengguna smartphone Samsung di kota Malang raya, lokasi ini dipiliih karena kota Malang merupakan salah satu kota besar di jawa timur yang cukup untuk mewakili responden dalam penelitian ini.
3. Populasi, Sampel dan teknik sampling a. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda yang lain. Populasi juga bukan hanya sedekar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu sendiri (Sugiyono, 2004 :90). Dalam penelitian ini populasi diambil pada lingkup calon konsumen smartphone Samsung di Malang raya.Pertimbangan bahwa jumlah populasi yang sangat besar jumlahnya sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh konsumen yang ada di Malang raya, maka digunakan metode pengambilan sampel.
b. Sampel
Sampel merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih dalam penelitian (Widayat 2004:93). Besarnya sampel menurut Gay
&Diehl dalam Widayat (2004:104) bahwa sampel harus berkisar antara 30 sampai 500. Untuk menentukan jumlah sampel, menurut Fraenkel dan Wallen dalam Widayat (2004:105)menyatakan bahwa besarnya sampel minimum untuk suatu riset deskriptif sebanyak 100 responden.
Berdasarkan penjelasan diatas maka sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden.
c. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability sampling adalah tipe sampling yang tidak mempertimbangkan peluang.Kemudian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling atau
pengambilan sampel bertujuan dengan kriteria berupa suatu pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004 :96). Kriteria dari metode purposive sampling adalah konsumen yang tahu informasi
tentang Smartphone Samsung dan memiliki keinginan atau minat untuk membeli Smartphone Samsung.
4. Definisi Operasional Variabel
Menurut Widayat (2004:4), Pengertian variabel adalah karakter yang dapat diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu pengenal atau atribut dari sekelompok objek. Maksud dari variabel tersebut adalah terjadinya variasi antara objek yang satu dengan objek yang lainnya dalam kelompok tertentu.
a. Variabel Dependen
Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi, akibat dari adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena variabel terikat dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas). Variabel Despenden disebut juga dengan variabel terikat, variabel output, Konsekuen, variabel tergantung, kriteria, variabel terpengaruh, dan variabel efek. Pada penelitian variabel dependen adalah minat beli konsumen.
b. Variabel Independen
Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahan timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel Independen disebut juga dengan
variabel perlakuan, kausa, risiko, variabel stimulus, antecedent, variabel pengaruh, treatment, dan variabel bebas. Dapat dikatakan variabel bebas karena dapat mempengaruhi variabel lainnya. Variabel Independen pada penelitian ini adalah:
1) Citra merek (X1) 2) Country of Origin (X2)
Berikut ini tabel dari definisi operasional pada penelitian ini:
Table 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Indikator 1. Country
of Origin
Adalah persepsi konsumen atas produk yang dihasilkan oleh suatu negara mengenai kelebihan dan kekurangan produk tersebut.
1. Dependable product performance, yaitu penilaian pelanggan terhadap negara asal sebagai penghasil produk yang handal.
2. Recognizable brand name, yaitu penilaian pelanggan bahwa negara perakit produk sebagai negara asal dari merek-merek terkemuka.
3. Technological advance, yaitu penilaian pelanggan terhadap negara asal sebagai penghasil produk berteknologi unggul,yang mencangkup tentang:
Negara yang memiliki kemampuan teknologi tinggi
Negara penghasil produk-produk inovatif yang berkembang pesat 4.Workmanship yaitu penilaian pelanggan terhadap tenaga kerja
berasal dari negara asal yang memiliki keahlian dan keterampilan.
5.Dicipline yaitu penilaian pelanggan terhadap kedisiplinan orang-orang yang berasal dari negara asal.
2.Citra merek
Merupakan pengetahuan atau persepsi tentang merek
yang berdasarkan
pengetahuan atau informasi konsumen atau persepsi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu.
1. Citra Produk (merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk),mencangkup tentang:
Memiliki kualitas produk yang bagus atau handal
Kualitas produk sesuai dengan harga yang ditawarkan
2.Citra Pembuat (merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa),mencangkup tentang:
Perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dimata konsumen.
Merek yang sudah dikenal luas.
3. Citra Pemakai (merupakan
sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa),mencangkup tentang:
Merek yang membanggakan penggunanya
Merek yang membuat merasa percaya diri ketika
menggunakanya
3.Minat Beli
Adalah sesuatu yang timbul
setelah menerima
rangsangan dari produk yang dilihatnya,dan cenderung tertarik untuk mencoba/mengkonsumsi/m embeli produk tersebut.
1.Minat transaksional (merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli produk.)
2.Minat referensial (yaitu kecenderungan yang dimiliki seseorang untuk mereferensikan produk kepada
orang lain.)
3.Minat preferensial (yaitu menggambarkan sifat perilaku seseorang yang memiliki referensi utama pada produk tersebut)
4.Minat eksploratif (menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi guna mendukung sifat positif yang ada pada produk tersebut),mencangkup tentang:
Mencari tahu informasi sebanyak banyaknya tentang produk yang diminatinya
Mencari tahu tentang pengalaman penggunaan produk melalui testimoni- testimoni di media sosial.
5. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh peneliti sendiri dari sumber pertama atau responden, yaitu konsumen yang pernah membeli dan menggunakan handphone Samsung di Malang raya.
6. Teknik Pengumpulan dan Pengukuran Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dengan membagikan kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Sugiyono: 2004:162).
Dalam kuesioner tersebut terdapat pertanyaan mengenai data diri responden serta pertanyaan dari indikator tiap-tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan Skala Likert yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari responden.
Nilai Skala Likert Tabel 3.2 Skala Likert
No Pilihan Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Netral 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
7. Teknik Pengujian Instrumen.
Hal pertama sebelum melakukan analisis data yang diperoleh, kuesioner yang telah dibagi akan dilakukan tes validitas dan reliabilitas dahulu.
a. Uji validitas
Validitas memiliki sejumlah arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Validitas adalah cara untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dapat mencerminkan perbedaan yang sebenarnya pada partisipan yang diteliti (Sugiyono,2004:137).
Hal ini menunjukkan apakah alat ukur dapat menunjukkan ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsinya
Uji ini menunjukkan pada konsistensi hasil atau pengukuran yang dilakukan pada waktu berbeda, artinya membandingkan beberapa hasil pengukuran dari populasi yang sama pada waktu berbeda atau oleh peneliti yang lain.
Perbandingan tersebut dihitung untuk mencari koefisien korelasinya. Validitas tercapai bila koefisien korelasi antara pengukuran pertama dan kedua menunjukkan angka positif yang tinggi. Rumus Product Moment (Wijaya, 2009):
Keterangan:
r = koefisien korelasi X = skor item x Y = skor item y
n = banyaknya sampel
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut:
Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan valid.
Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan komputer dengan bantuan SPSS versi 17.00 for windows.
Arikunto (2002) menyatakan reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik.Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji skor antara item dengan rumus Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2002:171):
2
1 2
11 1
1
b k
r k
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument k = banyaknya pertanyaan
2
b
= jumlah varian butiran
2
1 = varians total
Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Arikunto, 2002;171). Setelah dilakukan pengujian terhadap data maka dapat diketahui bahwa data yang diperoleh adalah valid dan reliabel sehingga proses analisis berikutnya dapat dilanjutkan.
8. Teknik Analisis Data a. Uji NI (Nilai Indeks)
Skala jawaban yang digunakan 1 sampai dengan 5, rumus perhitungan nilai indeks persepsional adalah
Yang mana NI adalah nilai indeks, % Fi adalah per-sentase frekuensi responden yang memilih skala jawabanke-i,Si adalah skala jawaban ke-I yang dipilih responden dan ke-i
adalah alternatif pilihan jawaban responden yang berkisar antar angka 1 sampai dengan 5.
b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak biasa dan efesien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011: 160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengukuti distribusi normal. Apabila asumsi dilanggar maka uji statitik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Pengujian ini dilakukan sebagai syarat dalam sebelum melakukan regresi. Dalam pengujian ini menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu apabila nilai Signifikansi > 0,05 maka model regresi terdistribusi secara normal.
2) Uji Heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali 2005: 105)
Uji heteroskedastisitas penelitian ini menggunakan Spearman’s rho, regresi dalam penelitian ini dikatakan
baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas dengan melihat nilai signifikasi variabel bebas (citra merek dan negara asal) dengan nilai residual. Pada pengujian ini menggunakan tingkat signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi.
Jika korelasi antar variabel terikat dengan residual di dapat tingkat signifikasi > 0,05 maka disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
3). Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2012: 110) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t dengan kesalahan pengganggu pada pada periode t-1 (sebelumnya).
Pengujian
autokolerasi dilakukan dengan uji durbin Watson dengan membandingkan nilai durbin Watson hitung (d) dengan nilai durbin Watson tabel, yaitu batas atas (du) dan batas bawah (dL). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1.Jika 0 < d < dL, maka terjadi autokorelasi positif.
2.Jika dL < d < du, maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi atau tidak.
3.Jika d-dL < d < 4, maka terjadi autokorelasi negatife.
4.Jika 4 –du < d < 4 –dL, maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi atau tidak.
5.Jika du < d < 4 –du, maka tidak terjadi autokorelasi positif maupun
4).Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas untuk mengetahui adanya hubungan antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dalam model regresi. Jika dalam model terdapat multikolinearitas maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan yang tinggi. Maka untuk menguji dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF pada kolom Collienarity Statistics.
Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Melihat nilai Tolerance.
a) Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi Multikolinearitas terhadapat data yang diuji
b) Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi Multikolinearitas terhadapat data yang diuji Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor):
c) Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 maka artinya tidak terjadi Multikolinearitas terhadap data yang diuji d) Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka artinya
terjadi Multikolinearitas terhadap data yang diuji.
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Sugiyono (2013:277) analisis regresi linier berganda bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif seperti pada penelitian ini, menggunakan analisis linier berganda (Multiple Regression). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh antar variabel independen (kualitas pelayanan) terhadap variabel dependen (kepuasan pelanggan). Penelitian ini akan menggunakan rumus dibawah ini:
Y = α + b1X1 + b1X1 + e Dimana :
Y = Minat Beli
a = Nilai Intersep Konstanta
b1 = Koefisien regresi berganda antar X1 = Citra Merek terhadap Y = minat beli
b1 = Koefisien regresi berganda antar X2 = Negara Asal terhadap Y = minat beli
e = error / Variabel Pengganggu d. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi untuk mengetahui seberapa besar variasi variable minat beli dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variasi variabel citra merek dan negara asal, maka dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan koefisien determinasi (Kd). Rumus dari korelasi determninasi sebagai berikut:
Keterangan:
Kd : nilai koefisien determinasi r : nilai koefisien korelasi 9. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.
a) Uji Signifika Pengaruh Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat pegaruh variabel–variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen.
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel (Ghozali, 2005). Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu (X1) Citra
merek dan Country of origin (X2) secara simultan terhadap variabel terikat yaitu Minat Beli (Y).
Kriteria untuk menguji hipotesis adalah Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar 5%,maka: Ho adalah citra merek dan country of origin tidak berpengaruh secara simultan terhadap minat beli.
Ha adalah citra merek dan country of origin berpengaruh
secara simultan terhadap minat beli
1) Jika F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak, berarti masing- masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
2) Jika F hitung lebih kecil dari atau sama dengan F tabel, maka Ha diterima, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
b) Uji Signifikan Pengaruh Parsial (Uji t)
Uji Signifikansi Parsial (Uji t) digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji terhadap nilai statistik t merupakan uji signifikansi paramater individual.
Nilai statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
; tidak ada pengaruh nyata secara parsial antara variabel citra merek dan country of origin terhadap minat beli.
; ada pengaruh nyata secara parsial antara variabel citra merek dan country of origin terhadap minat beli.
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka profitabilitas signifikan (Ghozali, 2005):
1) Apabila angka probabilitas signifikan ≥0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Apabila angka probabilitas signifikan lebih kecil dari atau sama dengan 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
c.) Uji kontribusi terbesar
Dalam penelitian ini, cara untuk menentukan variabel bebas yang berkontribusi terbesar terhadap variabel terikat adalah dengan menggunakan standarized coefficients beta pada tingkat kepercayaan 95% atau taraf signifikansi adalah 5% dengan kriteria penilaian, dimisalkan nilai koefisien βeta citra merek (X1) ≥ nilai koefisien βeta country of origin (X2), maka dikatakan bahwa variabel citra merek adalah variabel yang berkontribusi terbesar pengaruhnya terhadap variabel terikat