• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Ds. Kerep Kidul, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Ds. Kerep Kidul, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk, Jawa Timur."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di PT. Kharisma Baru Indonesia yang beralamat di Ds. Kerep Kidul, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian terapan. Penelitian terapan menurut Gay (dalam Sugiyono, 2009) adalah penelitian yang bertujuan untuk menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka sebagai data yang kemudian dianalisis menggunakan statistik (Suharsaputra, 2012).

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi yang menjadi subjek penelitian ini adalah kayawan yang terdapat di PT. Kharisma Baru Indonesia dengan jumlah karyawan keseluuhan adalah sebanyak 1.200 orang karyawan.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, yaitu pengambilam sampel yang dilakukan menggunakan kriteria oleh peneliti. Adapun kriteria yang digunakan oleh

(2)

peneliti dalam pengambilan sampel adalah (a) Karyawan tersebut merupakan karyawan yang sudah terdaftar di PT. Kharisma Baru Indonesia (b) Karyawan yang termasuk dalam sampel bukanlah karyawan yang masih dalam tahap Training (proses pelatihan).

Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 40 kali pengamatan dalam setiap proses pembuatan sepatu, dengan jumlah sampel yang diambil dalam setiap proses adalah 8 orang dengan pengamatan masing-masing sampel adalah sebanyak 5 kali setiap orang. Sehingga jumlah pengamatan pada setiap proses adalah sebanyak 40 kali pengamatan.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari perluasan makna dari variabel, maka batasan definisi operasional perlu untuk disampaikan.

1. Grafik Proses (Process Charts)

Berikut adalah variabel-variabel yang digunakan pada grafik proses, antara lain:

a. Operasi

Operasi adalah kegiatan yang terjadi pada proses pembuatan sepatu di suatu mesin atau stasiun kerja. Beberapa elemen yang terkait pada operasi adalah pemotongan kain yang dibutuhkan pada pembuatan sepatu, penjahitan pada kain yang telah dipotong, penyablonan dan penggabungan bagian sepatu.

(3)

b. Inspeksi

Kegiatan pemeriksaan terhadap benda kerja atau peralatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas pada proses pembuatan sepatu. Elemen yang tergolong pada inspeksi saat pembuatan sepatu adalah pemeriksaan setelah proses penjahitan, pemeriksaan setelah penyablonan serta pemeriksaan sebelum pemasangan label.

c. Transportasi

Kegiatan transportasi terjadi apabila proses pembuatan sepatu mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu proses operasi. Proses transportasi pada pembuatan sepatu terdiri saat pengiriman dari sektor pemotongan kain menuju sektor sablon yang selanjutnya menuju sektor penjahitan sepatu di PT. Kharisma Baru Indonesia.

d. Menunggu

Kegiatan menunggu (delay) yaitu dimana material sementara pada proses pembuatan sepatu menunggu proses lebih lanjut. Kegiatan menunggu pada pembuatan sepatu seringkali dilakukan setelah proses penyablonan yang bertujuan untuk memasttikan pewarna sudah benar- benar kering.

e. Menyimpan

Kegiatan menyimpan bahan pembuatan sepatu, maupun sepatu jadi untuk waktu yang cukup lama Jika benda tersebut akan diambil kembali, biasanya melakukan prosedur perizinan tertentu. Prosedur

(4)

perizinan dan lamanya waktu adalah dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan. Penyimpanan pada proses pembuatan sepatu dilakukan pada masa akhir proses, yakni setelah rongga sepatu diisi kertas yang selanjutnya memasukkan sepatu kedalam kardus untuk disimpan dalam gudang penyimpanan untuk selanjutnya akan didistribusikan kepada distributor PT. Kharisma Baru Indonesia.

2. Time study

Berikut adalah variabel-variabel yang digunakan pada time study, antara lain:

a. Elemen Pekerjaan

Elemen pekerjaan merupakan tahapan-tahapan pada proses produksi sepatu di PT. Kharisma Baru Indonesia yang dimulai dari pemotongan bahan hingga packing sepatu.

b. Jumlah Pengamatan

Jumlah pengamatan adalah frekuensi atau banyaknya pengamatan yang dilakukan pada setiap elemen-elemen produksi pembuatan sepatu di PT. Kharisma Baru Indonesia, jumlah pengamatan pada penelitian ini adalah sebanyak 40 kali pengamatan pada setiap elemen produksi.

c. Waktu Aktual

Waktu aktual merupakan waktu yang dibutuhkan dalam setiap elemen- elemen produksi pada setiap pengamatan.

(5)

d. Waktu Rata-Rata

Waktu rata-rata merupakan hasil pembagian antara waktu keseluruhan yang dibutuhkan setiap elemen produksi sepatu di PT. Kharisma Baru Indonesia dengan jumlah pengamatan pada setiap elemen.

e. Waktu Normal

Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja di PT. Kharisma Baru Indonesia dalam kondsi wajar dan kemampuan rata-rata.

f. Waktu Standar

Waktu standar adalah waktu yang sebenarnya digunakan operator untuk memproduksi satu unit sepatu sepatu Decathlon Shoes di PT. Kharisma Baru Indonesia.

E. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh dan dikumpulkan untuk mengetahui waktu standar pada setiap elemen aktivitas penyablonan sepatu Decathlon Shoes di PT.

Kharisma Baru Indonesia bersumber dari data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Menurut Umar (2009), data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan. Data penelitian ini didapatkan dari dokumentasi arsip perusahaan. Data dikumpulkan langsung dari sumber pertama atau tempat penelitian dilakukan. Beberapa data primer yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data mengenai profil perusahaan, masalah yang dialami

(6)

perusahaan, data hasil produksi, data waktu rata-rata, waktu yang dibutuhkan dalam setiap elemen produksi dan data mengenai tahapan- tahapan produksi dalam pembuatan sepatu Decathlon Shoes di PT.

Kharisma Baru Indonesia.

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Sugiyono (2009) adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber tidak langsung. Data ini biasanya sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Adapun data sekunder yang dibutuhkan berupa literartur yang berkaitan dengan pengukuran waktu, data alamat perusahaan, jumlah karyawan dan struktur organisasi perusahaan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

1. Observasi

Adapun menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013) berpendapat bahwa, observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Penelitian ini menggunakan metode observasi guna melihat lokasi dan bagaimana proses produksi pembuatan sepatu dilakukan di perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil observasi adalah mengenai waktu aktual, waktu rata-rata dan elemen-elemen pada proses produksi sepatu Decathlon Shoes di PT.

Kharisma Baru Indonesia.

(7)

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi. Menurut Sugiyono (2013) merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang diambil untuk melengkapi dan mendukung penelitian ini berupa profil perusahaan, data jumlah karyawan guna penentuan populasi dan sampel, hasil produksi (output) yang dihasilkan.

Beberapa data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu struktur organisasasi perusahaan dan layout dari tempat produksi PT. Kharisma Baru Indonesia.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode Grafik Proses (Process Charts) dan Studi Waktu (Time Study). Teknik analisis data dapat dijabarkan dalam langkah-langkah di bawah ini.

1. Grafik Proses (Process Charts)

Grafik Proses (Process Charts) digunakan untuk menentukan tahapan- tahapan produksi serta untuk mengetahui pada tahapan atau elemen yang mengalami pembuangan waktu (Heizer dan Render, 2014). Menurut Heizer dan Render (2014), unsur-unsur dalam pembuatan Process Charts adalah sebagai berikut.

a. Sebelah kiri paling atas memberikan informasi nomor peta, nama, kapasitas dan efisiensi.

b. Bagian tengah atas memberikan informasi nama perusahaan, engineering consultant dan grafik proses.

(8)

c. Sebelah kanan atas bias diisi dengan informasi nama instruktur, tanggal dipetakan dan tanggal pengesahan.

d. Data yang diproses berada diatas horizontal yang menunjukkan data tersebut masuk ke dalam proses.

e. Lambang dibuat dalam arah vertical, yang menunjukkan terjadinya perubahan proses.

f. Penomoran kegiatan pemeriksaan diberikan tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran proses operasi.

g. Produk yang paling baik membutuhkan operasi, harus dipetakan pertama kali, dipetakan dengan garis vertical disebelah kanan.

h. Setelah semua proses dipetakan, halaman terakhir dibuat ringkasan yang memuat keseluruhan informasi, pemeriksaan dan waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan produk.

Tabel 3.1 Analisis Grafik Proses dengen metode ASME

Simbol Nama

Kegiatan Definisi Kegiatan

Operasi

Kegiatan operasi yang tejadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimianya. Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi dalam suatu proses yang biasanya terjadi di suatu mesin atau stasiun kerja.

Inspeksi

Kegiatan pemeriksaan terhadap benda kerja atau peralatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemeriksaan biasanya dilakukan terhadap suatu objek dengan cara membandingkan obyek tersebut dengan suatu standard tertentu.

Sumber: Heizer dan Render (2017)

(9)

Lanjutan Tabel 3.1 Simbol Grafik Proses, American Society of Mechanical Eingineers (ASME)

Simbol Nama

Kegiatan Definisi Kegiatan

Transportasi

Kegiatan trasnportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu proses operasi.

Menunggu

Kegiatan menunggu (delay) yaitu dimana material sementara untuk menunggu proses lebih lanjut.

Menyimpan

Kegiatan menyimpan benda kerja untuk waktu yang cukup lama. Jika benda tersebut akan diambil kembali, biasanya melakukan prosedur perizinan tertentu.

Prosedur perizinan dan lamanya waktu adalah dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan.

Sumber: Heizer dan Render (2017)

Selanjutnya mengenai bagan grafik yang digunakan untuk mengetahui urutan dari rangkaian pekerjaan atau kejadian yang berlangsung dalam proses, maka digunakan grafik proses seperti dibawah ini:

Metode Sekarang Diagram Proses Metode Diajukan Subjek yang Dibuat

Diagram Bagian

Proses Pembuatan Sepatu

Tanggal:

Bagian:... Diagran Oleh: ... Lembar No:...

Jarak Tempuh

Dalam Kaki (meter) Waktu (Jam)

Simbol Diagram Deskripsi Proses

Sumber: Heizer dan Render (2017)

Gambar 3.1 Grafik Proses

(10)

2. Studi Waktu (Time Study)

Studi waktu digunakan untuk mengetahui waktu normal dan waktu standar pada proses produksi, sehingga jika waktu standar dan waktu normal diketahui, maka akan diperoleh waktu baku dalam proses produksi hingga menghasilkan output berupa produk (Heizer dan Render, 2014). Beberapa langkah dasar dalam analisis Studi Waktu (Time Study) adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

1) Definisikan pekerjaan yang akan diamati (setelah analisis metode dilakukan)

2) Bagi pekerjaan menjadi unsur-unsur yang tepat (bagian dari pekerjaan yang sering membutuhkan tidak lebih dari beberapa detik)

3) Tentukan berapa kali akan dilakukan pengamatan (jumlah siklus atau sampel yang dibutuhkan)

4) Hitung waktu dan catat waktu unsur serta tingkat kinerja b. Analisis Waktu Normal

1) Hitung waktu pengamatan rata-rata. Waktu pengamatan rata-rata merupakan rata-rata hitung waktu setiap unsur yang diukur disesuaikan terhadap pengaruh yang tidak lazim untuk setiap unsur. Dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Waktu pengamatan rata-rata = Jumlah waktu tercatat / Jumlah pengamatan

(11)

2) Tentukan waktu kinerja (kecepatan kerja), kemudian hitung waktu normal (normal time) untuk setiap unsur. Dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Waktu normal= waktu pengamatan rata-rata × faktor tingkat Kebutuhan waktu kerja

3) Tambahkan waktu normal setiap unsur untuk mendapatkan waktu normal total untuk pekerjaan tersebut sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Penyajian data pada waktu normal

Elemen Produksi Waktu Rerata (detik)

Tingkat Kebutuhan Waktu

Kerja (%)

Waktu Normal (detik)

Sumber: Heizer dan Render (2017) c. Analisis Waktu Normal

4) Tentukan persentase Allowance (faktor cadangan) atau keterlambatan pada setiap elemen (10%), selanjutnya hitung faktor cadangan dengan rumus berikut.

Faktor cadangan = waktu normal x allowance (%) 5) Hitung waktu standar menggunakan rumus berikut

Waktu standar = waktu normal total / 1 – faktor cadangan 6) Tambahkan waktu normal sebagaimana ditunjukkan pada tabel

berikut.

Tabel 3.3 Penyajian data pada waktu Standar

Elemen Produksi Waktu Normal

(detik) Allowence Faktor Cadangan

Waktu Standar

Sumber: Heizer dan Render (2017)

Gambar

Grafik  Proses  (Process  Charts)  digunakan  untuk  menentukan  tahapan- tahapan-tahapan produksi serta untuk mengetahui pada tahapan-tahapan atau elemen yang  mengalami  pembuangan  waktu  (Heizer  dan  Render,  2014)
Tabel 3.1 Analisis Grafik Proses dengen metode ASME
Diagram Bagian
Tabel 3.2 Penyajian data pada waktu normal

Referensi

Dokumen terkait

Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan infonnasi kepada konsumen. Iklan dapat memberikan infonnasi lebih banyak daripada lainnya, baik tentang harga,

Di Indonesia, hubungan seks sebelum nikah termasuk dalam perilaku ini; (d) Perilaku yang melanggar status, seperti membolos dan pergi dari rumah tanpa izin. Skala

Hasil pembelajaran dari pertemuan kedua dengan menggunakan tindakan satu menunjukan adanya peningkatan keterampilan bermain sepakbola pada diri siswa, selain itu

Tergantung kepada alasan dilakukannya transfusi, bisa diberikan darah lengkap atau komponen darah (misalnya sel darah merah, trombosit, faktor pembekuan, plasma

dilakukan pendeposisian atom-atom nitrogen pada baja perlakuan panas yang mengakibatkan peregangan atom-atom material dan mengalami kekosongan hingga diisi oleh atom

Pemerintah Kota Tangerang melihat peluang makin banyaknya urban dari warga tetapi terkendala dengan lahan untuk tempat hunian, oleh sebab itu pemerintah Kota Tangerang

Perbedaan metode ekstraksi maserasi, perkolasi, sokletasi dan refluks dapat menghasilkan kadar flavonoid total yang berbeda dari ekstrak metanol daun kersen (Muntingia

Data-data pedagang pasar yang diperlukan untuk kegiatan purposive sampling pedagang ini dikumpulkan dari hasil kegiatan pada Modul Identifikasi Pedagang Pasar dan