• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOMITRA SECURITIES TAHUN 2008 HINGGA 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOMITRA SECURITIES TAHUN 2008 HINGGA 2010"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT.

INDOMITRA SECURITIES TAHUN 2008 HINGGA 2010

Rully Kurniawan

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang

1) Kurniawanrully26@yahoo.com 2) Dosen Fakultas Ekonomi

ABSTRAK

Persaingan global menuntut perusahaan bekerja secara maksimal mendapatkan peluang sekecil apapun untuk memperoleh keuntungan. Perusahaan yang bergerak dalam penanaman modal saham yang intinya keuntungan dari fee dari penjualan saham tetapi tidak melupakan segi-segi yang lain. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh selanjutnya dihubungkan dengan teori-teori yang ada untuk selanjutnya di analisa dan kemudian di ambil kesimpulan. Sedang teknik analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis rasio dan bukti data yang diperoleh.

Kondisi rasio modal kerja PT Indomitra Securities sudah cukup baik. Current Ratio PT Indomitra Securities mengalami penurunan dari tahun 2008 hingga tahun 2010 adalah 2,58%, 2,48%, 2,46%.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut maka diajukan saran kepada manajemen perusahaan untuk meningkatkan aktiva aktiva lancar dan mengurangi hutang lancar perusahaan sehingga perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik.

Kata kunci : Modal Kerja Bersih, Rasio Lancar

ABSTRACT

Global competition requires companies to work optimally get the slightest chance to make a profit.

Company engaged in the investment share of the fee that essentially profits from the sale of shares but not

forgetting the other aspects.

The method used is descriptive quantitative method which the data were then linked to existing theories for further analysis and then take the conclusion. Analytical techniques being used is ratio analysis and evidence obtained data.

conditions of the capital ratio PT Indomitra Securities is good enough. The Current Ratio of PT Indomitra Securities decreased from 2008 to 2010 was 2.58%, 2.48%, 2.46%. Based on these findings it is submitted suggestions to the management of the company to increase assets current assets and current liabilities reduces the company so that the company can run the business well.

Keywords : Net Working Capital, Current Ratio

(2)

PENDAHULUAN

Dengan perkembangan kondisi perekonomian Indonesia bisa di katakan sangat kondunsif berpengaruh juga dalam pertumbuhan perusahaan yang bergerak di bidang pasar modal yang tak bisa mengabaikan kondisi politik dan keamanan sehingga sendi - sendi perekonomian bisa membangkitkan gairah para investor untuk menanamkan dananya ke pasar modal.

Bila terjadi instabilitas politik dan keamanan akan menyebabkan menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi atau inflasi, melemahnya nilai rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing, naiknya suku bunga, nilai saham bisa anjlok dan sebagainya. Hal ini akan lemahkan gairah investasi yang akan berpengaruh pada menurunkan nilai transaksi di Bursa Efek Jakarta, dampak selanjutnya adalah pendapatan perusahaan anggota Bursa Efek jakarta mengalami penurunan.

METODE

Berbagai cara telah digunakan dalam analisis data laporan keuangan untuk mendapatkan signifikansi komparatif dan relatif dari informasi keuangan yang disajikan. Cara-cara tersebut mencakup analisis rasio, analisis komparatif, analisis persentase, pemeriksaan data terkait. Tidak ada cara yang lebih bermanfaat dari yang lainnya. Setiap situasi yang dihadapi oleh analis investasi adalah berbeda, dan jawaban yang dibutuhkan seringkali didapatkan hanya melalui pemeriksaan mendalam atas keterkaitan antara seluruh data yang tersedia.

Akuntansi dirancang untuk dapat memberikan informasi bagi pembuat keputusan yaitu pemilik bisnis, manajer dan pihak yang memberikan pinjaman. Sebuah bank yang sedang mempertimbangkan pemberian pinjaman ke perusahaan harus memperkirakan akankah dia mampu melunasi pinjaman. Jika perusahaan sudah memiliki banyak utang, kepastian pelunasan akan susah ditentukan ketimbang bila perusahaan tidak terlalu banyak dibebani utang. Untuk mengukur posisi keuangan perusahaan, para pembuat keputusan mengunakan rasio yang dihitung dari laporan keuangan perusahaan. Dua alat pembantu pembuat keputusan di dunia bisnis adalah rasio lancar dan rasio utang.

Alat bantu pembuatan keputusan yang kedua adalah rasio utang, yang mengukur kemampuan menyeluruh untuk membayar utang. Rasio utang menunjukkan proporsi aktiva suatu perusahaan yang didanai dengan utang. Rasio ini mengukur kemampuan menyeluruh perusahaan untuk membayar utang jangka pendek maupun jangka panjang - total kewajiban. Rasio utang mengukur kemampuan membayar utang secara berbeda daripada rasio lancar. Rasio utang yang rendah lebih aman dibandingkan rasio utang yang tinggi. Hal ini disebabkan karena perusahaan dengan kewajiban yang rendah memiliki kewajiban pembayaran yang rendah. Perusahaan tersebut kecil kemungkinannya terlibat dalam masalah keuangan. Sebaliknya, perusahaan dengan rasio utang yang tinggi bisa menghadapi masalah dalam membayar kewajibannya.

Apabila perusahaan itu gagal membayar utangnya, para kreditor dapat mengambil alih perusahaan dari pemiliknya.

(3)

Rasio laporan Keuangan Colgate (2006) Likuiditas

Rasio Lancar (cerrent ratio) = Aset lancar Kewajiban lancar Rasio cepat (acid test ratio) = kas + setara kas + surat berharga + piutang

Kewajiban lancar Waktu penagihan (collection period) = piutang rata-rata

(penjualan/360) Jumlah hari untuk menjual persediaan = Persediaan rata-rata (days to sell inventory) (harga pokok penjualan/360)

Struktur Modal dan Solvabilitas

Total utang terhadap ekuitas (total debt to equity) = total kewaiban

ekuitas pemegang saham Hutang jangka panjang terhadap ekuitas = kewajiban jangka panjang

(long term debt to equity) ekuitas pemegang saham Kelipatan bunga dihasilkan = laba sebelum pajak dan beban bunga (times interest earmet) ekuitas pemegang saham

Penggunaan Modal Kerja

Penggunaan modal kerja yang terpenting ialah :

1. penggunaan modal kerja yang menyebabkan pengurangan dalam aktiva lancar :

Pembayaran biaya rutin dan utang termasuk utang berupa deviden,Pengambilan laba dalam perusahaan perorangan dan persekutuan oleh pemilik perusahaan,Kerugian Operasi atau kerugian luar biasa yang memerlukan penggunaan,Pembayaran kembali utang jangka panjang atau bagian dari modal saham,Pembentukan dana untuk tujuan tertentu seperti : untuk pembayaran dana pensiun karyawan, untuk pelunasan pinjaman obligasi untuk mengganti aktiva tak lancar yang waktunya harus diganti.

2. Transaksi yang menyebabkan perubahan dalam bentuk aktiva lancar:

Pembelian surat – surat berharga dengan uang,Pembelian barang dagangan dengan uang, Penukaran bentuk piutang yang satu ke dalam bentuk yang lain.

Pengertian Efektif dan Efisien

Menurut Mardiasmo (2004 : 4) efisiensi merupakan pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah.

Untuk pencapaian output tertentu, karena efisien diukur dengan membandingkan keluaran dan masukan maka perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan cara :

1. Meningkatkan output pada tingkat output yang sama.

2. Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan input.

3. Menurunkan input pada tingkat output yang sama.

4. Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi penurunan output.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rasio Likuiditas dan Rasio Solvabilitas PT. Indomitra Securities Tahun 2008, 2009 dan 2010

Analisa Likuiditas ini dilakukan untuk mengetahui atau mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Hasil pengukuran likuiditas didasarkan pada Net working Capital dan Current Ratio dapat dilihatpada Tabel VI.1dan Tabel VI.2. Tabel tersebut menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan selama tahun 2008 hingga 2010 apakah mengalami peningkatan atau penurunan pada perusahaan.

Analisa Solvabilitas ini dilakukan untuk mengetahui atau mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk mengetahui kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Apabila perusahaan pada saat dilikuidasi. Hasil pengukuran solvabilitas didasarkan pada Total debt to equity dan Long term debt to equity dapat dilihat pada Tabel VI.3 dan

Tabel VI. Tabel tersebut menunjukkan kondisi solvabilitas perusahaan selama tahun 2008 hingga 2010 apakah mengalami peningkatan atau penurunan pada perusahaan.

Tabel IV.1

Modal kerja Bersih (Net Working Capital) PT. Indomitra Securities Tahun 2008, 2009, dan 2010 (Dalam Rupiah)

Tahun

Aktiva Lancar (Current Assets)

1

Hutang Lancar (Current Liabilities)

2

Modal Kerja Bersih (Net Working

Capital)

3 =1-2 2008 115.851.755.000 44.890.000.000 70.961.755.000

2009 124.354.922.000 50.231.265.000 74.123.657.000

2010 138.203.014.000 56.207.707.000 81.995.307.000

Modal kerja PT. Indomitra Securities dari tahun 2008 hingga tahun 2010 sudah baik karena jumlah aktiva lancar dapat menutupi jumlah hutang lancar. dapat dilihat perbandingan setiap tahun ke tahun mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dari tahun 2008 hingga tahun 2009 terjadi kenaikan modal kerja dapat dihitung dengan cara = modal kerja bersih tahun 2008 : modal kerja bersih tahun 2009 x 100% ( 70.961.755.000 : 74.123.657.000 = 95,73% ) sedangkan tahun 2009 hingga tahun 2010 juga dapat dihitung dengan cara = modal kerja bersih tahun 2009 : modal kerja bersih tahun 2010 x 100% ( 74.123.657.000 : 81.995.307.000 = 90,40% ) bila dilihat dari hasil tersebut maka perusahaan dapat dinilai kinerjanyacukup baik dalam penggunaan modal kerja.

(5)

Tabel IV.2

Rasio Lancar (Current Ratio) PT. Indomitra Securities Tahun 2008, 2009, dan 2010 (Dalam Rupiah)

Tahun

Aktiva Lancar (Current Assets)

1

Hutang Lancar (Current Liabilities)

2

Rasio Lanca r (Curre

nt Ratio) 3 = 1 :

2 2008 115.851.755.000 44.890.000.000 2,58

2009 124.354.922.000 50.231.265.000 2,48

2010 138.203.014.000 56.207.707.000 2,46

Rasio lancar PT. Indomitra Securities dari tahun 2008 hingga tahun 2010 mengalami penurunan berarti walaupun aktiva lancar mengalami kenaikan yang cukup baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya tidak berpengaruh karena hutang lancar pun mengalami kenaikan yang cukup banyak juga, bisa dilihat dari tahun 2008 hingga 2009 terjadi penurunan current ratio sebesar ( 2,58 : 2,48 x 100% = 104,03% ) sedangkan tahun 2009 hingga tahun 2010 terjadi penurunan current ratio sebesar ( 2,48 : 2,46 x 100% = 100,81% ), ini menjadi catatan penting bagi perusahaan untuk membenahi kinerja perusahaan agar lebih efisien.

Kesimpulan

Modal kerja PT. Indomitra Securities dari tahun 2008 hingga tahun 2010 sudah efisien karena jumlah aktiva lancar dapat menutupi jumlah hutang lancar. Dan dapat dilihat perbandingan setiap tahun ke tahun mengalami kenaikan setiap tahunnya, rasio lancar PT.

Indomitra Securities dari tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami penurunan karena output yang dihasilkan lebih besar dibandingkan input hal ini menunjukkan bahwa rasio lancar bisa dikatakan belum efisien. Total hutang terhadap ekuitas PT Indomitra Securities dari tahun 2008 hingga tahun 2009 mengalami kenaikan sedangkan dari tahun 2009 hingga tahun 2010 mengalami penurunan hal ini menunjukkan bahwa total hutang terhadap ekuitas bisa dikatakan belum efisien. Total hutang jangka panjang terhadap ekuitas PT Indomitra Securities dari tahun 2008 hingga tahun 2009 mengalami kenaikan dan dari tahun 2009 hingga tahun 2010 mengalami penurunan hal ini menunjukkan bahwa total hutang jangka panjang terhadap ekuitas bisa dikatakan efisien.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka akan diberikan saran – saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat menuju perusahaan yang efektif dan efisien antara lain :

a. Peningkatan sumber dan modal perusahaan sudah cukup baik dan bisa dikatakan efisien, tetapi dalam persentase pertahun dari tahun 2008 hingga 2009 sebesar 95,7% sedangkan pada tahun 2009 hingga tahun 2010 mengalami penurunan yang tidak signifikan yaitu sebesar 90,40% hal ini bisa menjadi pertimbangan perusahaan supaya perusahaan dapat berkembang lebih baik.

b. Perusahaan seharusnya mengkoreksi total hutang terhadap ekuitas karena pada tahun 2008 hingga tahun 2009 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2009 hingga tahun 2010, sehingga ditahun berikutnya trend penurunan tahun 2009 hingga tahun 2010 tidak terjadi lagi.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui. 2004. “ Accounting Theory “. Terjemahan.

Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

Choriri, Anis. 2005. “Teori Akuntansi”. Edisi Revisi.

Semarang : Universitas Diponegoro

Diah, Rintana. 2010. “Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Dima Indraya Tanjungpinang Dari Tahun 2004 Hingga 2006”. Tanjungpinang.

Gicenia, Ruben. 2010. “Analisis Rentabiltas Untuk Mengukur Efisiensi Kinerja Perusahaan Pada PT Ade Jaya Tahun 2005-2009”.

Tanjungpinang.

Harahap, Sofyan Syafri, 2007.“Teori Akuntansi” Edisi Revisi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2010. “Standar Akuntansi Keuangan” Edisi Revisi, Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Kieso, Donald E, Weygandt Jerry J, Warfield Terry D, 2002. “Akuntansi Intermediate” Jilid 3, Jakarta : Erlangga.

Mardiasmo. 2009. “Akuntansi Sektor Publik”. Edisi Revisi, Yogyakarta : CV Andi Offset

Nainggolan, Pahala. 2007. “Akuntansi Keuangan”.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

PSAK No. 2 Revisi 2009. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Laporan Arus Kas”

Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

Rai, I Gusti Agung. 2008. “Audit Kinerja Pada Sektor Publik”. Jakarta : Salemba Empat.

Sadeli, Lili M, Haji. 2009. “Dasar-Dasar Akuntansi”. Edisi ke 1, Cetakan ke 5, Jakarta : Bumi Aksara

Soemarso, S.R. 2005. “ Akuntansi Suatu Pengantar “. Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat

Wild, John J, Subramanyam, K.R, Halsey Robert F, 2010. “Analisis Laporan Keuangan”

Jakarta : Salemba Empat.

(7)

Gambar

Tabel  VI.  Tabel  tersebut  menunjukkan  kondisi  solvabilitas  perusahaan  selama  tahun  2008  hingga  2010  apakah  mengalami  peningkatan  atau  penurunan pada perusahaan
Tabel IV.2

Referensi

Dokumen terkait

Daripada persepsi pegawai yang ditemu bual, kajian mendapati mereka menghadapi beberapa masalah dalam pelaksanaan program pembelajaran tersebut. Ini merangkumi tiga masalah

Gambar 3 menunjukkan pengaruh berat Yeast ( Saccharomyces cerevisiae ) terhadap konsentrasi etanol dimana semakin banyak yeast yang digunakan pada proses fermentasi

MOSA GLIO / Superglio adalah agens hayati (musuh alami penyebab penyakit) berbahan aktif Gliocladium sp dan Trichderma sp yang bekerja mencegah masuknya penyakit

Pada tingkat kasasi putusan yang diajukan peninjauan kembali sebanyak 1.390 (seribu tiga ratus sembilan puluh) perkara atau hanya 10,59% dari keseluruhan putusan

Pemerintah dalam hal pembangunan sebelum maraknya gerakan perlawanan justru lebih berpihak kepada kepentingan pemodal dengan alasan penyerapan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat dikemukakan tiga hasil utama dari penelitian ini yaitu: Perta~na, CD multimedia interaktif fisika yang

Setelah berlakunya UUPA dan PP 10 tahun 1961, maka tidak ada instansi lain yang boleh melakukan perbuatan- perbuatan pendaftaran tanah selain dari Kantor Pertanahan (B.P.N)

RPI2-JM VII - 40 konstruksi permanen sedangkan pedesaan non permanen memeli hara saluran air pengelolaan drainase dan memberikan insentif kepada pihak swasta /