• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAT MONITORING PH AIR SECARA REAL TIME BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8 TUGAS AKHIR MERY ORIENTA SIBAGARIANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ALAT MONITORING PH AIR SECARA REAL TIME BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8 TUGAS AKHIR MERY ORIENTA SIBAGARIANG"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

ALAT MONITORING PH AIR SECARA REAL TIME BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8

TUGAS AKHIR

MERY ORIENTA SIBAGARIANG 152408021

PROGRAM STUDI D-3 FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(2)

ALAT MONITORING PH AIR SECARA REAL TIME BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8

TUGAS AKHIR

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS AKHIR DAN MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA

MERY ORIENTA SIBAGARIANG 152408021

PROGRAM STUDI D-3 FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

ALAT MONITORING PH AIR SECARA REAL TIME BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8

TUGAS AKHIR

Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2018

Mery Orienta Sibagariang 152408021

(4)
(5)

ALAT MONITORING PH AIR SECARA REAL TIME BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8

ABSTRAK

Telah dirancang sebuah alat ukur pH air dengan menggunakan sensor pH , software visual basic dan mikrokontroler ATMega 8. pH air adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur dan mengetahui kadar pH yang terdapat pada suatu cairan atau larutan. Pengukuran kadar pH ini sangat bermanfaat bagi dunia industri, pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya. Pada tugas akhir ini penulis merancang dan membuat alat pengukur pH air dengan menggunakan sensor Vernier PH BTA berbasis ATMega 8 dengan tampilan digital. Pengukuran pH air dapat di monitor secara real time dengan record data secara otomatis di microsoft excel . Keakuratan output dari sensor ini dapat langsung dibandingkan atau diverifikasi dengan skala pH dan pH meter standar.

Kata kunci : Alat Ukur pH Air, ATMega 8, Software Visual Basic, Sensor Vernier pH BTA

(6)

REAL TIME WATER PH MONITORING EQUIPMENT BASED ON ATMEGA 8 MICROCONTROLLER

ABSTRACT

A water pH meter has been designed using pH sensors, visual basic software and ATMega microcontroller 8. Water pH is a measuring device that serves to measure and determine the pH level contained in a liquid or solution.

Measurement of pH levels is very beneficial for the industrial world, education, health and other fields. In this final project the authors design and make pH water measuring device using Vernier PH BTA sensors based on ATMega 8 with digital display. Water pH measurements can be monitored in real time with record data automatically in microsoft excel. The output accuracy of these sensors can be directly compared or verified with standard pH and pH meter scales.

Keywords : Water pH Measuring Instrument, ATMega 8, Visual Basic Software, AFB Vernier pH Sensor

(7)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan limpahan berkat-Nya penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan.

Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma Tiga Fisika Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah :

ALAT MONITORING PH AIR SECARA REAL TIME BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8

Penulis menyadari bahwa tersusunnya Tugas Akhir ini dari Do‟a, perhatian, bimbingan, motivasi dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua penulis serta saudara kandung yang telah memberikan bantuan moril maupun materi, semangat dan do‟a yang begitu besar kepada penulis.

2. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Takdir Tamba, M.Eng. Sc, selaku Ketua Program Studi D-3 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

5. Bapak Drs. Aditia Warman, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D-3 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

6. Ibu Dr. Susilawati, S.Si. M.Si, selaku pembimbing saya, yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi D-3 Fisika Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

(8)

8. Terkhusus untuk Bang Januarius Tyson Purba dan Leo Prima Sihombing yang selalu menghibur, membantu, memotivasi, mendoakan dan memberi semangat buat penulis.

9. Kk Etha Sihombing, Bang Ruli Tambun, Bang Andi Sianipar, Bang Dicky Manurung membantu, memotivasi, mendoakan dan memberi semangat buat penulis.

10. Senior kami Fathurrahman yang telah memberikan bantuan berupa ilmu dan motivasi dalam menyelesaikan Laporan Proyek ini.

11. Firly Nasution, Cristina Sitorus, Evani Desryanti, dan Mayang Indriyana Pakpahan selaku rekan seperjuangan yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

12. Rekan D-3 Fisika yang mendukung penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

13. Seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Semoga Tugas Akhir ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2018 Penulis

Mery Orienta Sibagariang

(9)

DAFTAR ISI

Halaman PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

ABSTRAK i

PENGHARGAAN iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 1

1.3. Tujuan Penelitian 1

1.4. Batasan Masalah...2

1.5. Metode Penulisan 2

1.6. Sistematika Penulisan 3

BAB II LANDASAN TEORI 4

2.1. AVR Mikrokontroler ATMega 8 4

2.1.1. Konfigurasi Pin ATMega 8 5

2.1.2. Status Register 8

2.1.3. Arsitektur Mikrokontroler ATMega 8 10

2.1.4. Kebutuhan Clock ATMega 8 11

2.1.5. Memori AVR ATMega 8 11

2.1.6. Timer / Counter 0 12

2.1.7. Komunikasi Serial Pada ATMega 8 13

2.1.8. Kelebihan ( Fitur ) Mikrokontroler AVR ATMega 8 13

2.2. Sensor pH 14

2.2.1. Prinsip Umum Asam Dan Basa 16

2.2.2 Kekuatan Asam Dan Basa 17

2.2.3. Penentuan Ph Secara Eksperimen 18

2.2.4. Sensor Vernier pH BTA...21

2.3. Visual Basic 21

2.3.1. Pengenalan Visual Basic 21

2.3.2. IDE Visual Basic...22

2.3.3. Memilih Jenis Project...23

2.3.4. Bahasa Visual Basic Aplication 24

2.4. Liquid Crystal Display (LCD) 28

2.5. Power Supply...32

(10)

2.6. Buzzer…...33

2.7 USB TO TTL...34

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 36

3.1. Diagram Blok 36

3.2. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8 37

3.3. Rangkaian LCD 37

3.4. Rangkaian Sensor pH 39

3.5. Rangkaian Buzzer 39

3.6. Rangkaian Power Supply 40

3.7. Rangkaian USB TO TTL...41

3.8. Flowchart Sistem...42

BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL 43

4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler 43

4.2. Pengujian Rangkaian LCD 43

4.3. Pengujian Rangkaian Sensor pH 44

4.4. Pengujian Rangkaian Power Supply 45

4.5. Pengujian Rangkaian Buzzer 45

4.6. Pengujian tampilan data hasil pembacaan sensor di komputer...46

BAB V PENUTUP 47

5.1. Kesimpulan 47

5.2. Saran 47

DAFTAR PUSTAKA 48 LAMPIRAN

1. Rangkaian Lengkap 2. Program Lengkap

3. Data Sheet Mikrokontroler ATMega 8 4. Data Sheet LCD

5. Data Sheet Buzzer

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Fungsi Alternatif Port B 6

2.2 Fungsi Alternatif Port C 7

2.3 Fungsi Alternatif Port D 7

2.4 Clock ATMega 8 11

2.5 Type Variabel, pemakaian storage dan jangkauan masing – masing 24

2.6 Operasi Dasar LCD 30

2.7 Konfigurasi Pin LCD 30

2.8 Konfigurasi LCD 31

2.9 Kalibrasi Sensor pH 44

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1. Mikrokontroler ATMega 8 4

2.2. Konfigurasi Pin ATMega 8 5

2.3. Status Register ATMega 8 8

2.4. Blok Diagram Fungsional ATMega 8 10

2.5. Peta Memori ATMega 8 12

2.6. Skala pH Keasaman atau kebasaan 15

2.7. Skal Nilai pH-VS-Tabel konsentrasi ion Hidrogen 16

2.8. Mengaktifkan IDE Visual Basic 6.0 23

2.9. Dialog Box New Project 23

2.10 LCD 2 X 16 28

2.11 Konfigurasi Pin LCD 32

2.12 Power Suplay 33

2.13 Buzzer 29

2.14 USB TO TTL 34

3.1 Diagram Blok Sistem 36

3.2 Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8 37

3.3 Rangkaian LCD 38

3.4 Rangkaian Sensor Ph 39

3.5 Rangkaian Buzzer 40

3.6 Rangkaian Power Supply 40

3.7 Rangkaian USB to TTL 41

3.8 Diagram Alir Penelitian 42

4.1 Informasi Signature Mikrokontroler 43

4.2 Pengujian Rangkaian LCD 44

4.3 Pengujian tampilan data hasil 46

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ada dua cara yang umum dilakukan dalam melakukan pengukuran kadar pH suatu cairan atau larutan, yaitu dengan menggunakan kertas lakmus dan pH meter.

Perbedaan pokok dari kedua alat tersebut adalah tampilan dan keakuratan hasil dari pengukuran yang dilakukan. Kertas lakmus mempunyai output berupa perubahan warna dari setiap pengukuran kadar pH yang dilakukan. Cara ini kurang akurat, karena outputnya berbentuk perkiraan yang mendekati dengan skala pH standar. Sedangkan pH meter adalah suatu alat pengukur pH modern yang mana outputnya dalam tampilan digital. Namun pada umumnya pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Kalibrasi dilakukan dengan mengadjust pH meter sesuai cairan pH standar (Buffer Solution) yang diukur.

Dalam tugas akhir ini penulis membuat alat pengukur pH air dengan tampilan digital dengan menggunakan sensor Vernier PH BTA dan berbasis arduino.

Sensor pH yang dicelupkan ke dalam cairan atau larutan akan menghasilkan sinyal tegangan analog, yang kemudian dikelolah oleh arduino sesuai dengan program yang sudah dibuat dan hasilnya ditampilkan pada LCD. Alat ini mampu mengukur kadar pH suatu cairan atau larutan dengan range pH 0-14. Alat ukur pH air yang dirancang dapat menampilkan dan memonitoring data secara real time dengan record data secara otomatis di microsoft excell. Keakuratan output dari sensor ini dapat langsung dibandingkan atau diverifikasi dengan skala pH dan pH meter standar ( Norton N dan Harry, 2002 ).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah penulisan laporan tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana cara kerja Sensor Vernier pH BTA sebagai sensor pH air ? 2. Bagaimana hasil pengukuran pH air dapat di monitor secara real time ?

3. Bagaimana Kinerja Alat monitoring pH air berbasis mikrokontroler ATMega8 dan sensor Vernier pH BTA ?

(14)

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari dibuatnya alat ini adalah :

1. Untuk mengetahui cara kerja sensor Vernier pH BTA sebagai sensor pH air.

2. Untuk menampilkan hasil pengukuran pH air yang dapat di monitor secara real time.

3. Untuk mengetahui kinerja alat monitoring pH air berbasis mikrokontroler ATMega 8 dan sensor Vernier pH BTA .

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah : 1. Sensor pH yang digunakan sensor Vernier pH BTA.

2. Program yang digunakan adalah Software PLX plx daq yang terhubung ke visual basic .

3. Informasi pembacaan sensor Vernier pH BTA ditampilkan pada LCD 16x2.

4. Penentuan pH dilakukan dengan metode potensiometri.

5. Informasi hasil pembacaan sensor di tampilkan secara realtime dikomputer dengan record data secara otomatis di Ms. Excel .

1.5 Metodologi Penulisan

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam menyusun dan menganalisa proyek ini adalah :

1. Studi Literatur

Mempelajari dan mengambil data-data dari pengetahuan pustaka, pengetahuan kuliah, serta mengkaji referensi berupa buku, majalah, jurnal, artikel-artikel dari internet yang kemudian dianalisis dan ditulis secara sistematis menjadi sebuah bahan penelitian.

2. Konsultasi dan Diskusi

Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing serta berdiskusi dengan orang yang memiliki kompetensi di bidang elektronika, jaringan komunikasi, dan pemrograman untuk mendapatkan saran serta masukan yang bermanfaat.

(15)

3. Pengumpulan Bahan

Bahan yang dibutuhkan adalah sensor Vernier pH BTA, Mikrokontroller ATMega 8, dan LCD 16x2, Buzzer, dan USB to TTL.

4. Perancangan dan pembuatan alat

Merencanakan peralatan baik software maupun hardware.

5. Pengujian Alat

Peralatan yang telah dibuat kemudian diuji apakah telah sesuai dengan yang telah direncanakan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Membahas tentang ATMega 8, Sensor pH, Visual Basic, LCD ( Liquid Crystal Display ), Buzzer, dan Power Supply, USB To TTL.

BAB III : PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Membahas tentang Diagram Blok Sistem, Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8, Rangkaian LCD, Rangkaian Sensor pH, Rangkaian Buzzer, Rangkaian Power Supply, Rangkaian USB to TTL dan Flowchart System.

BAB IV : PENGUJIAN DAN HASIL

Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat.

BAB V : KESIMPULAN dan SARAN

Berisikan kesimpulan tentang hasil rancangan yang telah dibuat serta saran dalam pengembangan rancangan tersebut.

(16)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 AVR Mikrokontroller ATMega 8

AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator eksternal karena di dalamnya sudah terdapat internal oscillator. Selain itu kelebihan dari AVR adalah memiliki Power-On Reset, yaitu tidak perlu ada tombol reset dari luar karena cukup hanya dengan mematikan supply, maka secara otomatis AVR akan melakukan reset. Untuk beberapa jenis AVR terdapat beberapa fungsi khusus seperti ADC, EEPROM sekitar 128 byte sampai dengan 512 byte. AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7 - 5,5 V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada tegangan antara 4,5 – 5,5 V .

Gambar 2.1 mikrokontroller ATMEGA 8

(17)

2.1.1 Konfigurasi Pin ATMega 8

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega 8

ATMega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATMega8.

a. VCC merupakan supply tegangan digital.

b. GND merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.

c. Port B (PB7...PB0) didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi- directional I/O dengan internal pull-up resistor.

Sebagai input, pin-pin yang terdapat pada port B secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input kerangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sewdangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang diuigunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer.

(18)

Tabel 2.1 Fungsi Alternatif Port B Port pin Alternate Functions

PB7 XTAL2 (chip clock oscillator pin2) TOSC2 (timer oscillator pin 2)

PB6 XTAL1 (Chip Clock Oscillator Pin 1 Or External Clock Input) TOSC1 (timer oscillator pin 1)

PB5 SCK (SPI Bus Master Clock Input)

PB4 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output) PB3 MOSI (SPI bus master output/Slave Output)

OC2 (Timer/Counter2 Output Compare Match Output) PB2 SS (SPI Bus Master Slave Select)

OC1B (Timer/Counter1 Output Compare Match B Output) PB1 OC1A ((Timer/Counter1 Output Compare Match A Output) PB0 ICP1 (Timer/Counter1 Input Capture Pin)

d. Port C (PC5 ...PC0) Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masintg-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 samapai dengan pin C.6. sebagai keluaran/ output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (source). ADC 6 channel (PC0, PC1, PC2, PC3, PC4, PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital. 12C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORT C. 12C digunakan unrtuk komunikasi data type 12C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck, dll.

e. RESET/PC6 jika RSTDISBL Fuse deprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clocknya tidak bekerja. RESET merupakan salah satu pin penting di mikrokontroller, RESET dapat digunakan untuk merestart program.

(19)

Pada ATMega8 pin RESET digabungkan dengan salah satu pin IO (PC6). Secara default PC6 ini di disable dan diganti menjadi pin RESET. Kita dapat melakukan konfigurasi di fuse bit untuk melakukan pengaturannya.

Tabel 2.2 Fungsi Alternatif Port C Port Pin Alternate Function

PC6 RESET (reset pin)

PC5 ADC5 (ADC Input Channel 5)

SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line) PC4 ADC4 (ADC Input Channel 4)

SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output Line) PC3 ADC3 (ADC input channel 3)

PC2 ADC2 (ADC input channel 2) PC1 ADC1 (ADC input channel 1) PC0 ADC0 (ADC input channel 0)

f. Port D (PD7...PD0) Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdpata kegunaan-kegunaan yang lain.

Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

Tabel 2.3 Fungsi Alternative Port D Port Pin Alternate Function

PD7 AIN1 (Analog comparator negative input) PD6 AIN0 (Analog comparator positif input) PD5 T1 (Timer/Counter 1 External Counter Input) PD4 XCK (USART External Clock Input/Output) PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input)

PD2 INTO (External Interrupt 0 Input) PD1 TXD (USART Output Pin) PD0 RXD (USART Input Pin)

(20)

USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardwere. Interupsi biasanya digunakan sebagai celaan dari program.

Misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardwere/softwere maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.

g. AVcc, pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkan secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka Avcc harus dihubungkan ke VCC low passfilter.

h. AREF, merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.

2.1.2 Status Register

Pada AVR status register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan hasil eksekusi intruksiaritmatika. Informasi ini digunakan untuk Altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa pengoperasian. Register ini di-update setelah operasi ALU (Arithmetic Logis Unit) hal tersebut seperti yang tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian intruction set reference.

Dalam hal ini untuk membuang beberapa kasus dapat membuang penggunaan kebutuhan intruksi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan kode yang lebih sederhana dan singkat. Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah kembali dari interupsi. Namun hal tersebut harus dilakukan melalui softwere.

Gambar 2.3 Status Register Atemega 8

(21)

Penjelasan : 1. Bit 7 (I)

Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bit ini harus di set agar semua perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk perintah interupsi individual akan di jelaskan pada bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah interupsi baik yang individual maupun yang secara umum akan di abaikan. bit ini akan dibersihkan atau cleared oleh hardwere setelah sebuah interupsi di jalankan dan akan di-set kembali oleh perintah RETI. Bit ini juga dapat di-set dan di-reset melalui aplikasi SEI dan CLL.

2. Bit 6 (T)

Merupakan bit copy storage. intruksi bit copy intruction BLD (Bit Load) and BST (Bit Store) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit yang telah dioperasikan. sebuah bit dari sebuah register dalam register file dapat disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan intruksi BST, dan sebuah bit di dalam bit ini dapat di salin ke dalam bit di dalam register pada register file dengan menggunakan perintah BLD.

3. Bit 5 (H)

Merupakan bit Half Carry Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry dalam beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatika BCD.

4. Bit 4 (S)

Merupakan Sign Bit. Bit ini selalu merupakan sebuah eksklusif diantara Negative Flag (N) dan two’s Complemen Overflow Flag (V).

5. Bit 3 (V)

Merupakan bit Two‟s Complemen Overflow Flag. Bit ini menyediakan fungsi aritmatika dua komplemen.

6. Bit 2 (N)

Merupakan bit Negative Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil negatif di dalam sebuah fungsi logika atau aritmatika.

7. Bit 1 (Z)

Merupakan Bit Zero Flag. bit ini mengindikasikan sebuah hasil nol “0” dalam sebuah fungsi aritmatika atau logika.

(22)

8. Bit 0 (C)

Merupakan bit Carry Flag. bit ini mengindikasikan sebuah Carry atau sistem dalam sebuah aritmatika atau logika.

3.1.3 Arsitektur Mikrokontroller ATMega8

Gambar 2.4 Blok Diagram Fungsional ATmega8

(23)

2.1.4 Kebutuhan Clock ATMega8

Sumber clock pada ATMega8 secara garis besar ada 2 buah, yaitu clock internal dan clock external. Untuk clock internal maksimum clock yang dapat digunakan adalah 8MHz, sedangkan untuk clock external maksimum clock yang dapat digunakan adalah sebesar 16MHz. Lebih jelasnya mengenai berbagai macam sumber clock dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.4 Clock ATMega8

Device Clocking Option CKSEL3..0

External Crystal/Ceramic Resonator 1111 – 1010

External Low-frequency Crystal 1001

External RC Oscillator 1000 – 0101

Calibrated Internal RC Oscillator 0100 – 0001

External Clock 0000

2.1.5 Memori AVR ATMega 8

Memori atmega terbagi menjadi tiga yaitu : a. Memori Flash

Memori Flas adalah memori ROM menjadi kode-kode program berada. Kata Flash menunjukkan jenis ROM yang dapat di tulis dan di hapus secara elektrik.

memori flash terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian aplikasi dan bagian boot.

bagian aplikasi adalah bagian kode-kode program aplikasi berada. bagian boot adalah bagian yang di gunakan khusus untuk booting awal yang dapat di program untuk menulis bagian aplikasi tanpa melalui programmer / downloader, misalnya melalui USART.

b. Memori Data

Memori data adalah memori RAM yang digunakan untuk keperluan program.

memori data terbagi menjadi empat bagian yaitu : 32 GPR (General Purphose Register) adalah register khusus yang bertugas untuk membantu eksekusi program oleh ALU (Aritmatich logic unit), dalam intruksi assembler setiap intruksi harus melibatkan GPR.

Dalam bahasa C biasanya di gunakan untuk variabel global atau nilai balik fungsi dan nilai-nilai yang dapat memperingan kerja ALU. Dalam istilah processor

(24)

komputer sehari-hari GPR dikenal sebagai “chace memory”. I/O register dan Aditional I/O register adalah register yang di fungsikan khusus untuk mengendalikan berbagai pheripheral dalam mikrokontroller seperti pin port, timer/counter, usart dan lain-lain.

c. EEPROM

EEPROM adalah memori data yang dapat mengendap ketika chip mati (off), digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan terhadap gangguan catu daya ( Dayat, 2009 ).

Gambar 2.5 Peta Memori ATMEGA8 2.1.6 Timer / Counter 0

Timer Counter 0 adalah timer/counter yang dapat mencacah sumber pulsa/clock baik dari dalam chip (timer) ataupun dari luar chip (counter) dengan kapasitas 8- bit atau 256 cacahan. Timer Counter dapat di gunakan untuk :

 Timer / Counter biasa

 Clear Timer On Company Match (Selain Atmega8)

 Generator frekuensi (selain ATMega8)

 Counter pulsa eksternal

(25)

2.1.7 Komunikasi Serial Pada ATMega8

Mikrokontroller AVR Atmega 8 memiliki port USART pada pin 2 dan pin 3 untuk melakukan komunikasi data antara mikrokontroller dengan komputer.

USART dapat di fungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clock yang di gunakan antara transmiter dan receiver satu sumber clock.Sedangkan asinkron berarti transmiter dan receiver mempunyai sumber clock sendiri - sendiri. USART terdiri dalam tiga block yaitu clock generator, clock transmiter, dan clock receiver. (Hari, 2012)

2.1.8 Kelebihan (Fitur) Mikrokontroler AVR ATmega8

Mikrokontroler AVR ATmega8 merupakan CMOS dengan konsumsi daya rendah, mempunyai 8-bit proses data (CPU) berdasarkan arsitektur AVR RISC.

Dengan mengeksekusi instruksi dalam satu (siklus) clock tunggal, ATmega8 memiliki kecepatan data rata-rata (throughputs) mendekati 1 MIPS per MHz, yang memungkinkan perancang sistem dapat mengoptimalkan konsumsi daya dan kecepatan pemrosesan.

1. Kinerja Tinggi, Low-power AVR® 8-bit Microcontroller

Seperti yang disebutkan Atmel dalam websitenya "The low-power Atmel 8-bit AVR RISC-based microcontroller... The device supports throughput of 16 MIPS at 16 MHz and operates between 2.7-5.5 volts".

2. Kemajuan Arsitektur RISC

Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur Reduced Instruction Set (RISC) atau " set instruksi Komputasi yang disederhanakan".

3. Daya Tahan Tinggi dan Segmen Memori non-volatile.

Mikrokontroler AVR memiliki daya tahan data (retensi data) 20 tahun ketika suhu mencapai 85°C atau 100 tahun ketika suhu mencapai 25°C.

4. Fitur Perangkat

Mikrokontroler AVR memiliki fitur tambahan yang sangat membantu kita untuk melakukan penelitian yang lebih baik, seperti terdapat ADC, PWM dan Timer.

(26)

5. Fitur Spesial

Mikrokontroler ini memiliki fitur menarik yang patut dicoba seperti 5 mode Sleep, eksternal dan internal interupsi, dan kalibrasi RC Oscillator internal.

6. Input Output dan Kemasan

ATmega8 mempunyai 23 jalur Program sehingga memungkinkan kita untuk mengontrol lebih banyak device/ perangkat, seperti Tombol/ switch, LED, buzzer dan LCD.

7. Tegangan yang Beroperasi dan Tingkat Kecepatan

ATmega8 memiliki operasi tegangan dari 2,7 Volt sampai 5,5 Volt. Ini sangat membantu kita untuk menghemat listrik. Kecepatan maksimal bisa mencapai 16 MHz (tanpa overclock).

8. Konsumsi daya ketika 4 Mhz, 3V, 25°C

ATmega8 membutuhkan arus yang sangat kecil dibanding komponen analog yang biasa kita pakai. Hal ini dibuktikan dengan konsumsi daya yang dibutuhkan ketika aktif saja hanya 3,6 mA, bahkan bisa mencapai 0,5 uA ketika power-down.

Kelebihan lainnya dari ATMega8 adalah :

1. Dapat di isi data (write) dan di hapus (eraser) sampai 10.000 kali (untuk flash) dan 100.000 kali untuk EEPROM

2. Memiliki daya tahan data (retensi data) 20 tahun ketika suhu mencapai 85°C atau 100 tahun ketika suhu mencapai program untuk Softwere Security. (Winoto, 2008)

2.2 Sensor Ph

Simbol pH melambangkan keasaman atau alkali dari solution. Sensor pH merupakan sebuah alat ukuran dari semua kunci bahan larutan asam dan dasar konsentrasi ion hidrogen. Pengukuran pH dalam suatu industri sangat penting peranannya, termasuk dalam pembuatan bubur kayu yang akan diproses menjadi pulp (bubur kertas), adapun manfaat dari pengukuran ph tersebut antara lain : 1. Menghasilkan operasi yang tepat dalam memantau pengaruh SO2 di menara

pendingin dan cairan panas dalam sistem akumulator.

(27)

2. Mencegah korosi (pengkaratan) pada peralatan dengan mempertahankan pH pada kondisi netral, seperti mempertahankan pH ClO2 di menara pemutih pada posisi netral.

3. Mencegah seluruh reaksi kimia yang berada pada kondisi pH optimum yang rendah, seperti pada menara D1 Dan D2 yang merupakan tempat pemutih bubur kayu.

4. Membantu operator dalam mencegah kondisi pH dibawah batas yang diinginkan , sehingga didapatkan proses operasi yang lebih hemat.

5. Membantu dalam pengaturan kondisi basa atau kondisi asam dalam proses operasi produksi.

6. Mengendalikan pH dari senyawa kimia yang akan dibuang ke sungai.

Dari manfaat pengukuran pH tesebut dapat diketahui dari Gambar 2.6, skala pH yang menunjukkan keasaman atau kebasaan dari cairan-cairan yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 2.6 Skala pH keasaman atau kebasaan

(28)

2.2.1 Prinsip Umum Asam Dan Basa

Hubungan antara pH dan konsentrasi ion H (Hidrogen) dinyatakan sebagai berikut:

- Log 10 [H] = pH ...( 2.1 )

Dimana [H] = molalitas dari ion hidrogen. Dengan memperhatikan air bersih, hasil dari kebanyakan OH- dan H+ dari air adalah 1. 10-14 dan jumlah H+ dan OH- adalah sama. Sebab itu [H+] = [OH-] = 10-7, atau pH air adalah 7. Jadi, pH adalah netral. Untuk pengukuran pH suatu baterai terdiri dari satu batang elektroda dan tanda elektroda yang digunakan. Pada tahun 1909, Sorenson mengusulkan bahwa keadaan pH diambil dari konsentrasi ion hidrogen untuk menggambarkan tingkat keasaman.

Ia mendefinisikan pH sebagai negatif logaritma dari konsentrasi ion hidrogen atau sebagai logaritma yang berbanding terbalik dari konsentrasi ion hidrogen.

( pH =log ( ) 1 H )...( 2.2 ) Jika konsentrasi ion hidrogen = 1/10x , maka pH menjadi 7.

Gambar 2.7 Skal Nilai pH – VS – Tabel konsentrasi ion Hidrogen

(29)

2.2.2 Kekuatan Asam Dan Basa

Menurut teori Arrhenius, suatu zat dikatakan asam bila zat tersebut dalam air dapat menghasilkan ion H+, banyak sedikitnya ion H+ dalam larutan asam menentukan besar kecilnya derajat keasaman larutan tersebut. Asam-asam kuat seperti HCI, H2SO4 atau HNO3 dalam air akan terionisasi sempurna. Sedangkan asam lemah seperti CH3COOH, H3PO4 dan HCN dalam air hanya sedikit yang terionisasi. Oleh karena itu ion H+ dalam larutan asam lemah kecil. Ukuran kekuatan asam dinyatakan dengan ketetapan asam yang dinyatakan dengan notasi Ka yang merupakan hasil bagi dari kebanyakan konsentrasi ion-ion H+ dan sisa asam dengan konsentrasi asam yang tidak terionisasi. Menurut penelitian yang akurat, diketahui bahwa air (H2O) ternyata memiliki sedikit sifat elektrolit.

Dengan kata lain air dapat juga terionisasi menghasilkan ion H+ dan ion OH-, dengan harga α yang sangat kecil sekali, yaitu, 1.32 x 10-8.

H2O H+ + OH-...( 2.3 ) Perhitungan yang sangat cermat menunjukkan bahwa dalam 1 liter air murni terdapat ion H dan ion OH masing-masing sebanyak 0.0000001 mol atau 10-7 . [H+] = [OH-] = 10-7 mol ………...( 2.4 ) Hasil kali [H] dan [OH] dalam air selalu konstan, dan disebut tetapan air (Kw) Kw = [H+] [OH-] = 10-14……….( 2.5 ) Mengacu pada teori Arrhenius, dalam air asam akan terionisasi menjadi ion H+

dan ion sisa asam. Misalkan : larutan H2SO4 dalam air bersifat asam, karena dalam larutan terjadi pelepasan ion H+ menurut reaksi:

H 2SO4 2 H+ + SO4………( 2.6 )

Sedangkan suatu zat dikatakan basa apabila zat dalam air dapat melepaskan ion hidroksi (OH-). Misalkan : larutan Ca(OH)2 dalam air bersifat basa , karena dalam larutan terjadi pelepasan OH- menurut reaksi :

Ca(OH)2 Ca2 + 2OH- ………( 2.7 ) Setelah masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisiennya pada persamaan reaksi yang bersangkutan, maka pada reaksi ioniasi asam dan basa pun merupakan reaksi kesetimbangan (jika α =1), maka dapat ditentukan harga tetapan kesetimbangannya. Untuk reaksi kesetimbangannya ionisasi asam dinyatakan dengan Ka dan untuk basa dinyatakan dengan Kb.

(30)

Asam kuat ialah asam yang dalam air mengalami ionisasi sempurna (α =1).

Sehingga dalam larutan asam kuat tidak lagi terdapat molekul-molekul asamnya, melainkan hanya ion-ion H+ dan ion-ion sisa asam saja yang ada. Maka pada asam kuat, harga Ka-nya sangat besar. Basa kuat ialah basa yang dalam air mengalami ionisasi sempurna (α =1). Dalam larutan basa kuat tidak terdapat molekul-molekul basanya, melainkan hanya ion-ion logam dan ion-ion hidroksil saja yang ada. Maka harga Kb basa kuat sangat besar.

Asam lemah ialah asam yang dalam air mengalami ionisasi sebagai (α = kecil).

Asam lemah mempunyai harga Ka yang kecil. Makin kecil harga α asam lemah, makin kecil bila harga Ka-nya . Karena harga α untuk asam lemah sangat kecil maka,

1 – α dianggap = 1, jadi: α = √Ka / a ...( 2.8 ) Basa lemah ialah basa yang dalam air mengalami ionisasi sebagian (α = kecil).

Basa lemah mempunyai harga Kb yang kecil. Makin kecil harga α dari basa lemah, maka makin kecil pula harga Kb-nya. Harga α untuk basa lemah sangat kecil, maka 1 – α dianggap = 1. sehingga persamaan menjadi:

atau , jadi a2 = / b ...( 2.9 ) Dimana :

Ka : Reaksi kesetimbangan ionisasi asam Kb : Reaksi kesetimbangan ionisasi basa.

α : Reaksi kesetimbangan.

2.2.3 Penentuan pH Secara Eksperimen

Dalam berbagai keadaan menentukan pH larutan secara eksperimen sangat penting untuk dilakukan, hal ini sesuai dengan tingkat ketelitian yang dibutuhkan, Berikut instrument -instrumen yang digunakan dalam penentuan pH secara eksperimen, Diantaranya adalah :

1. Pemakaian Indikator dan Kertas Uji Indikator

Indikator adalah suatu larutan yang warnanya berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen, indikator asam atau basa yang tidak berdisosiasi mempunyai warna yanh berbeda dengan hasil disosiasinya, dalam hal ini indikatornya adalah suatu asam, dimana menurut kesetimbangan :

Hind H + Ind – ...( 2.10 )

(31)

Jika indikator tersebut ditambahkan suatu larutan asam yang mengandung ion-ion hidrogen dalam jumlah besar, maka kesetimbangannya akan bergeser ke arah kiri, dimana warna asam indikator yang tidak terdisosiasi menjadi kelihatan. Apabila larutan tersebut menjadi basa , yaitu dengan menghilangkan ion-ion hidrogennya, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukan anion indikator dan warna larutan tersebut akan ikut berubah, perubahan warna terjadi dalam daerah pH yang sempit. Pada percobaan sepotong kertas saring yang berbentuk pita yang kecil, atau dengan lempengan uji ber cat (spot tes), kita teteskan setetes indikator, lalu ditambahkan dengan setetes larutan uji, dan selanjutnya kita amati perubahan warnanya. Warna biru timol menunjukkan warna kuning, sedangkan jingga metil berwarna merah, dengan demikian dapat di ukur pH larutannya adalah 2.8 dan 3.1.

Beberapa indikator dapat dicampurkan secara bersamaan untuk memperoleh indikator universal, dan dengan indikator ini pH larutan dapat ditentukan dengan uji tunggal, Indikator universal menunjukkan warna yang berbeda sesuai dengan larutan dan hasil pengukurannya.

Komposisi campuran indikator umumnya tidak dapat diketahui, tetapi suatu kertas warna yang mudah dipakai diberikan bersama strip kertas itu, Dengan bantuan kertas pH dapat ditentukan dengan mudah besaran pH, yaitu dengan membandingkan warna kertas strip dengan warna yang diperlihatkan pada kertas warna, maka ketelitian besaran pH dapat ditentukan antara 0.5 – 1 satuan pH dalam jangka pH 1-11 Untuk uji ini pada kertas lakmus akan menunjukkan warna merah bila larutan nya asam, dan akan berwarna biru bila larutan tersebut basa, pada kondisi asam besaran ph antara 0-6, dan bila basa besarannya antara 8-14, dan bila netral maka besarannya akan menunjukkan angka 7.

2. Penentuan pH Secara Kalorimetri

Pembuatan larutan-larutan baku pembanding adalah pekerjaan yang rumit dan butuh waktu lama, namun dapat dipersingkat dengan memekai metode warna baku permanen dan alatnya disebut komparator, dimana alat ini dilengkapi dengan kompartemen-komparteman rendah dan dapat diletakkan tabung uji kecil atau sel kaca persegi panjang. Penentuan pH dari larutan dilakukan dengan suatu indikator universal atau indikator kasar dan dengan kertas uji indikator, dan kemudian

(32)

indikator yang cocok disisipkan kedalam komparator, dalam komparator dapat juga dipakai teknik Walpole yaitu dengan cara menyisipkan blanko yang mengandung larutan, Hasil yang dicapai memiliki ketelitian sampai 0.2 satuan pH.

3. Penentuan pH Secara Potensiometri

Cara yang paling mudah dan tepat untuk mengukur pH adalah dengan menggunakan pengukuran tegangan gerak elektrik, Bila suatu sel elektrokimia yang mengandung larutan yang belum diketahui pH nya sebagai elektrolit dan dua buah elektroda jika telah dikalibrasi dengan baik dengan suatu buffer yang sesuai dan diketahui pH nya, maka pH larutan yang tidak di ketahui itu dapat di baca langsung dari skala pembacaan. Elektroda yang dipakai untuk membentuk sel elektrokimia ada dua jenis yang pertama elektroda indikator, elektroda ini mendapat potensial yang bergantung pada pH larutan, contohnya adalah elektroda dari kaca dipakai sebagai elektroda indikator, elektroda yang kedua adalah elektroda pembanding (referensi) yang mempunyai potensial yang tetap dan tidak bergantung pada pH larutan, kedua elektroda yang dipakai untuk membentuk sel elektrokimia tersebut mempunyai peranan yang berbeda dalam pengukuran, dan harus dipilih sesuai dengan peranan dan kegunaanya.

Adapun kegunaan elektroda yang memiliki tipe terpisah dalam industri antara lain : 1. Mengukur elektroda yang menghasilkan tegangan yang seimbang dengan konsentrasi ion hidrogen.

2. Membantu sebagai sumber tegangan yang konstan sebagai hasil dari pengukuran elektroda pembanding.

Tabung elektroda lambat laun akan berguna untuk proses kerja industri tertentu, keistimewaannya terdiri dari suatu penutup kaca khusus yang dirancang untuk sensitivitas ion hidrogen dan disebut dengan elektroda kaca. Agar elektroda kaca bekerja dengan baik, elektroda kaca harus basah dan dalam keadaan mengambang, maka elektroda elektroda kaca harus dijaga agar selalu tercelup dalam air atau dalam asam encer, elektroda kaca ini sangat cocok untuk pengukuran pH teliti dalam skala pH antara 2 sampai 11. Elektroda kalomel pada dasarnya adalah elektroda mercurium (raksa), yang potensial elektrodanya bergantung pada konsentrasi ion mercurium, dalam elektroda kalomel jenuh

(33)

dipakai larutan kalium klorida yang jenuh, kejenuhan dipertahankan dengan menaruh kristal KCL yang belum larut. pH meter adalah suatu voltmeter elektronik dengan resistansi input yang tinggi, alat ini umumnya menggunakan listrik dari jaringan utama, dan memiliki sumber tegangan dan penyearah arus ( Margolis, 2011 ).

2.2.4 Sensor Vernier pH BTA

Sensor pH yang digunakan adalah sensor pH Vernier PH-BTA. Sensor ini mampu membaca nilai pH dari 0-14 dimana saat pH bernilai 7 maka sensor akan menghasilkan tegangan keluaran sebesar 1,75 Volt. Sensor ini memiliki kriteria dimana setiap penurunan hasil pengukuran pH maka akan terjadipeningkatan nilai tegangan keluaran sebesar 0,25 Volt/pH dan setiap peningkatan hasil pengukuran pH maka akan terjadi penurunan tegangan keluaran sebesar 0,25 Volt/pH.

Sehingga tegangan keluaran minimum yang dapat dihasilkan yaitu 0 Volt saat pH bernilai 14 sedangkan tegangan keluaran maksimum yang dapat dihasilkan yaitu 3,5 Volt aat pH bernilai 0.Berdasarkan pada tegangan keluaran yang dihasilkan oleh sensor yaitu 0-3,5 Volt, maka pada perancangan ini diperlukan penguatan agar tegangan keluaran sensor mendekati 5 Volt ( Albert Malvino – David J.

Bates, 2007 ).

2.3 Visual Basic

2.3.1 Pengenalan Visual Basic

Sejarah Visual Basic diawali dari perkembangan bahasa BASIC di darthmouth College, Amerika Serikat, pada awal tahun 1960-an. Sejak semula BASIC memang dirancang untuk mudah dipelajari. Begitu sederhananya sehingga nyaris semua pakar pemrograman komputer menggunakan BASIC sebagai bahasa pemrograman pertamanya. Pada tahun 1982 IBM/PC diperkenalkan pada masyarakat, Microsoft pun membuat sistem operasi MS-DOS untuk komputer ini.

Didalamnya disertakan pula bahasa BASIC yang dikenal sebagai QuickBasic (QBASIC). Pada tahun 1990-an era DOS berlalu digantikan era Windows.

Tampilan grafis windows yang sangat bagus dan lebih interaktif mengubah pemrograman dari pekerjaan yang memusingkan kepala menjadi sebuah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Microsoft pun akhirnya membuat BASIC versi

(34)

Windows yang dikenal dengan Microsoft Visual Basic. Bagi anda yang berhubungan langsung dengan komputer pasti pernah mendengar dan terlibat dengan Visual Basic, baik itu disekolah, dikantor, ditempat kerja, dan hampir semua hal yang berkaitan dengan komputer melibatkan Visual Basic.

Untuk anda yang masih awam dengan astilah visual basic, kali ini kita akan membahas tentang definisi visual basic. Visual Basic adalah bahasa pemrograman komputer yaitu berupa perintah atau instruksi-instruksi yang dapat dimengerti komputer untuk menjalankan suatu tugas tertentu.

Secara umum, visual basic adalah bahasa pemrograman yang paling mudah dimengerti dan banyak digunakan. Visual basic adalah pemrograman berbasis Windows, dimana dalam tingkat dasar untuk melakukan pemrograman visual basic cukup sederhana yaitu dengan mengatur menu, dan menggunakan bahasa Inggris sederhana sebagai bahasa pemrogramannya selain itu Visual Basic jugaMerupakan bahasa pemrograman Visual sehingga dapat mempermudah dalam mendesain tampilan program atau lebih dikenal dengan istilah user interface. Hal ini sangat bermanfaat untuk membuat program yang bekerja dalam lingkungan windows yang tampilannya lebih rumit. Dengan Bahasa Pemrograman biasa / Non Visual, Waktu seorang programmer lebih banyak dihabiskan untuk mendesain tampilan program dibandingkan dengan penulisan program utamanya.

Visual basic adalah suatu bahasa pemrogramman visual yang merupakan pengembangan terakhir dari Basic.

Bahasa Pemrogramman Visual Basic 6.0 merupakan perangkat lunak yang memiliki kesamaan dengan bahasa Pemrogramman Basic dan bekerja pada lingkungan sistem operasi Windows. Pemrogramman Visual Basic 6.0 juga memberikan kemudahan bagi programmer dalam membuat sebuah program, karena dalam Bahasa pemrogramman Visual Basic 6.0 telah disediakan fasilitas- fasilitas pendukung yang mudah penggunaannya tanpa menambah syntax program yang berbelit-belit seperti pada beberapa Bahasa pemrogramman lainnya, yang tentunya akan lebih banyak menyita waktu dan pemikiran. Selain kemudahan tersebut, Visual Basic 6.0 juga memiliki kecepatan proses yang tinggi dan keunggulan dalam file eksekusi yang dihasilkan, yang mampu berdiri sendiri diluar software pembangunnya serta kecilnya file eksekusi yang dihasilkan.

(35)

2.3.2 IDE Visual Basic

Langkah awal dari belajar Visual Basic adalah mengenal IDE (Integrated Developement Environment) Visual Basic yang merupakan Lingkungan Pengembangan Terpadu bagi programmer dalam mengembangkan aplikasinya.

Dengan menggunakan IDE programmer dapat membuat user interface, melakukan koding, melakukan testing dan debuging serta menkompilasi program menjadi executable. Penguasaan yang baik akan IDE akan sangat membantu programmer dalam mengefektifkan tugas-tugasnya sehingga dapat bekerja dengan efisien.

Menjalankan IDE

Salah satu cara untuk mengaktifkan IDE Visual Basic adalah menjalankannya dari Menu Start, pilih menu Command, dan pilih Microsoft Visual Basic 6.0 dan akhirnya Microsoft Visual Basic 6.0.

Gambar 2.8 Mengaktifkan IDE Visual Basic 6.0 2.3.3 Memilih jenis Project

Sesaat anda aktif di IDE Visual Basic, maka anda akan dihadapkan kepada suatu pilihan terhadap jenis Project yang ingin anda buat sebagaimana yang ditunjukan oleh Gambar 2.9

Sebagai langkah awal dari proses belajar adalah memilih project Standard EXE.

Gambar 2.9 Dialog box New Project

(36)

2.3.4 Bahasa Visual Basic Aplication

Dasar dari pemrograman pada Visual Basic adalah VBA yang menggunakan dialek Basic. Bagi anda yang pernah belajar bahasa Basic, tidak akan sulit untuk belajar VBA. Jadi penguasaan terhadap VBA merupakan syarat mutlak bagi programmer yang ingin mendalami pemrograman Visual Basic.

Type Variabel

Dibandingkan dengan type data yang terdapat pada bahasa basic, maka pada VBA, type data yang disediakan lebih banyak, seperti type Currency, Decimal, Object, dan Variant.. Variant merupakan type variabel yang istimewa, karena dapat berubah dari satu type ke type yang lain, sesuai dengan evaluasi ekspresi oleh Visual Basic. Ketepatan pemilihan type variabel akan sangat menentukan pemakaian resources oleh aplikasi yang dihasilkan, adalah tugas programmer untuk memilih type yang sesuai untuk menghasilkan program yang efisien dan berperfomance tinggi.

Tabel 2.5 Type variabel, pemakaian storage dan jangkauan masing-masing

Perkembangan berdasarkan generasi bahasa

1 First Generation Language (1GL) adalah bahasa mesin atau level instruksi dan data, yang diberikan kepada prosesor agar dapat bekerja. Pada komputer konvensional terdiri dari deretan angka 0 dan 1.

2. Second-Generation Language (2GL) adalah bahasa pemrograman assembler atau yang dikenal sebagai bahasa assembly. Pada bahasa perograman generasi kedua ini assembler mengubah pernyataan bahasa pemrograman ke bahasa mesin.

(37)

3. Third-Generation Language (3GL) adalah bahasa pemrograman yang masuk dalam generasi ketiga ini adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperti PL/1, C, atau Java.

4. Fourth-Generation Language (4GL) adalah bahasa pemrograman yang didesain lebih “natural”, sehingga makin mudah digunakan.

5. Fifth-Generation Language (5GL) adalah bahasa pemrograman yang menggunakan interface pengembangan visual atau grafik untuk membuat bahasa sumbernya, yang biasanya di-compile dengan compiler 3GL atau 4GL.

Perjalanan Visual Basic Dari Visual Basic 1 Sampai Visual Basic 10 1. Proyek “Thunder” dirintis

2. Pada Bulan Mei 1991 Visual Basic 1.0 dirilis untuk windows pada Comdex/Windows Wordltrade yg dipertunjukan di Atlanta , Georgia.

3. Visual Basic 1.0 untuk DOS dirilis pada bulan September 1992. Bahasa ini tidak kompatibel dengan Visual Basic For Windows. VB 1.0 for DOS ini pada kenyataannya merupakan versi kelanjutan dari compiler BASIC, QuickBasic dan BASIC Professional Development System

4. Visual Basic 2.0 dirilis pada November 1992, Cakupan pemrogramannya cukup mudah untuk digunakan dan kecepatannya juga telah di modifikasi.

Khususnya pada Form yg menjadikan objek dapat dibuat secara seketika, serta konsep dasar dari Class modul yg berikutnya di implementasikan pada VB 4

5. Visual Basic 3.0 dirilis pada musim panas 1993 dan dibagi menjadi versi standard dan professional. VB 3 memasukan Versi 1.1 dari Microsoft Jet Database Engine yg dapat membaca serta menulis database Jet (atau Access) 1.x

6. Visual Basic 4.0 dirilis pada Agustus 1995 merupakan versi pertama yg dapat membuat windows program 32 bit sebaik versi 16 bit nya. VB 4 juga memperkenalkan kemampuan untuk menulis non-GUI class pada Visual Basic

7. Visual Basic 5.0 dirilis pada Februari 1997. Microsoft merilis secara eksklusif Visual basic untuk versi windows 32 bit . Programmer yg menulis programnya pada versi 16 bit dapat dengan mudah melakukan import programnya dari VB

(38)

4 ke VB 5 dan juga sebaliknya, program VB 5 dapat diimport menjadi VB 4.

VB 5 memperkenalkan kemampuan untuk membuat User Control.

8. Visual Basic 6.0 dirilis pada pertengahan 1998 memperbaiki beberapa cakupan, termasuk kemampuannya untuk membuat Aplikasi Web-based. Visual Basic 6 di jadwalkan akan memasuki Microsoft “fasa non Supported” dimulai pada Maret 2008

9. Visual Basic.NET (VB 7) dirilis pada tahun 2002. Beberapa yang mencoba pada versi pertama .NET ini mengemukakan bahwa bahasa ini sangat powerful tapi bahasa yg digunakan sangat berbeda dengan bahasa sebelumnya, dengan kekurangan diberbagai area, termasuk runtime-nya yang 10 kali lebih besar dari paket runtime VB 6 serta peningkatan penggunaan memori.

10. Visual Basic .NET 2003 (VB 7.1) dirilis dengan menggunakan NET framework versi 1.1

11. Visual Basic 2005 (VB 8.0) merupakan iterasi selanjutnya dari Visual Basic .NET dan Microsoft memutuskan untuk menghilangkan kata .NET pada judulnya.

12. IsNot Patent, merupakan salah satu fitur dari Visual Basic 2005 merupakan konversi If Not X Is Y menjadi If X IsNot Y

13. Visual Basic 2005 Express , merupakan bagian dari Product Visual Studio.

Microsoft membuat Visual Studio 2005 Express edition untuk pemula dan yg gemar dengan VB, salah satu produknya adalah Visual Basic 2005 Express yg merupakan produk gratis dari Microsoft

14. Visual Basic “Orcas” (VB 9.0), dijadwalkan akan dirilis pada tahun 2007 dan dibangun diatas .NET 3.5. Pada rilis ini, Microsoft menambahkan beberapa fitur, diantaranya :

- True Tenary operator , yaitu fungsi If(boolean,value, value) yg digunakan untuk menggantikan fungsi IIF

- LINQ Support - Ekspresi Lambda - XML Literals - Nullable types - Type Inference

(39)

15. Visual Basic „VBx‟ (VB 10.0) yang juga dkenal dengan nama VBx, akan menawarkan dukungan untuk Dynamic Language Runtime. VB 10 direncanakan akan menjadi bagian dari 15. an dari SilverLight 1.1

Keuntungan Dan Kekurangan Menggunakan Visual Basic Keuntungan Menggunakan Visual Basic

Visual Basic mempunyai banyak kelebihan dibandingkan Software/bahasa pemograman yang lain. Dibawah ini adalah beberapa keuntungan tersebut:

Kurva pembelajaran dan pengembangan yang lebih singkat dibandingkan bahasa pemograman yang lain seperti C/C++, Delphi atau bahkan PowerBuilder sekalipun.

Menghilangkan kompleksitas pemanggilan fungsi Windows API, karena banyak fungsi-fungsi tersebut sudah di-"embeded" ke dalam syntax Visual Basic.

Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi/program yang bersifat "Rapid Application Development". Juga sangat cocok digunakan untuk membuat program/aplikasi Bisnis. Digunakan oleh hampir semua keluarga Microsoft Office sebagai bahasa Macro-nya, segera akan diikuti oleh yang lain. Dapat membuat ActiveX Control Dapat menggunakan OCX/Komponen yang disediakan oleh pihak ketiga ("third party") sebagai "tool" pengembangan. Menyediakan wizard yang sangat berguna untuk mempersingkat/mempermudah pengembangan aplikasi Mendekati Object Oriented Programming Dapat di-integrasikan dengan Internet, baik itu pada sisi Client maupun pada sisi Server Dapat membuat ActiveX Automation Server Integrasi dengan Microsoft Transaction Server Dapat menjalankan server tersebut dari mesin yang sama atau bahkan dari mesin/komputer yang lain.

Kekurangan/Kelemahan Visual Basic

Walaupun Visual Basic mempunyai banyak kelebihan, tetapi tetap saja mempunyai kekurangan/kelemahan.

 keterbatasan Visual Basic dalam "mengambil" fungsi-fungsi yang bersifat low-level yang berhubungan dengan Hardware maupun Operating System (Windows) itu sendiri, antara lain: File Distribusi runtime-nya lebih besar dari kepunyaan C/C++.

(40)

 Tidak mempunyai fungsi-fungsi untuk mengambil feature-feature dari OS sebanyak C/C++ ( Thomas L. Floyd, 2012 ).

2.4 Liquid Crystal Display (LCD)

LCD ( Liquid Crystal Display ) merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan. Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari CRT (Cathode Ray Tube), yang sudah berpuluh- puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam dan putih), maupun yang berwarna. Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, karena pada dasarnya CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditemukan. Beberapa keuntugan LCD dibandingkan dengan CRT adalah konsumsi daya yang relative kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor CRT lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD. Adapun bentuk fisik LCD 2 x 16 seperti pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 LCD 2 x 16

LCD memanfaatjan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda transparan. Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daer ah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat pada sisi dalam lempeng kaca bagian depan.

(41)

Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil (beberapa micro ampere), sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah di bawah terang sinar matahari.

Di bawah sinar cahaya yang remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu (berupa LED) harus dipasang dibelakang layar tampilan.

LCD yang digunakan adalah jenis lCD yang menampilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah :

1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan.

2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya menggunakan 8 bit data dan 3 bit control.

3. Ukuran modul yang proporsional.

4. Daya yang digunakan relative sangat kecil.

Untuk lebih jelasnya berikut adalah Tabel konfigurasi LCD 2x16 yang ditunjukkan pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11 Konfigurasi Pin LCD

Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter dengan huruf 5x7 dot matrik. Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter (membaca program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data. Perintah utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ON/OFF, Display Character Blink, Cursor Sihft, dan Display Shift. Tabel 2.11 menunjukkan operasi dasar LCD .

(42)

Tabel 2.6 Operasi Dasar LCD RS RW Operasi

0 0 Input Instruksi ke LCD

0 1 Membaca Status Flag (DB7) dan alamat counter (DB0 ke DB6)

1 0 Menulis Data

1 1 Membaca Data

Tabel 2.7 Konfigurasi Pin LCD

Pin No. Keterangan Konfigurasi Hubung

1 GND Ground

2 VCC Tegangan +5VDC

3 VEE Ground

4 RS Kendali RS

5 RW Ground

6 E Kendali E/Enable

7 D0 Bit 0

8 D1 Bit 1

9 D2 Bit 2

10 D3 Bit 3

11 D4 Bit 4

12 D5 Bit 5

13 D6 Bit 6

14 D7 Bit 7

15 A Anoda (+5VDC)

16 K Katoda (Ground)

(43)

Tabel 2.8 Konfigurasi LCD

`Pin Bilangan Biner Keterangan

RS

0 Inisialisasi

1 Data

RW

0 Tulis LCD / W (write)

1 Baca LCD / R (read)

E

0 Pintu data terbuka

2 Pintu data tertutup

Lapisan film yang berisi Kristal cair diletakkan di antara dua kempeng kaca yang telah ditanami elektroda logam transparan. Saat tegangan dicatukan pada beberapa pasang elektroda, molekul-molekul Kristal cair akan menyusun diri agar cahaya yang mengenainya akan dipantulkan atau diserap. Dari hasil pemantulan atau penyerapan cahaya tersebut akan terbentuk pola huruf, angka, atau gambar sesuai yang di aktifkan ( TirtamihardjaSamuel,1996 ).

LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika, lain seperti Global Positioning System (GPS), baragraph display dan multimeter digital. LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package (DIP) dan mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan baris secara bersamaan digunakan metode Screening.

Metode screening adalah mengaktifkan daerah pertolongan suatu kolom dan suatu baris secara bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua.

Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan untuk mengaktifkan panel LCD. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD, mulai jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD (PWLCD), hingga Thin-Film Transistor Active Matrix (IFT-AMLCD). Kemampuan LCD juga telah ditingkatkan dari yang monokrom hingga yang mampu menampilkan ribuan

(44)

warna tersebut selain untuk loader ketika mem-program, bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial.

Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program.

Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. Dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16.Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada dipasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller ( Saludin Muis, 2005 ).

2.5 Power supplay

Power supplay sebagai alat atau perangkat keras yang mampu menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik ke tegangan listrik yang lainnya. Power supply biasanya digunakan untuk komputer sebagai penghantar tegangan listrik secara langsung kepada komponen-komponen atau perangkat keras lainnya yang ada di komputer tersebut, seperti hardisk, kipas, motherboard dan lain sebagainya. Power supply memiliki input dari tegangan yang berarus alternating current (AC) dan mengubahnya menjadi arus direct current (DC) lalu menyalurkannya ke berbagai perangkat keras yang ada di komputer . Karena memang arus direct current (DC)-lah yang dibutuhkan untuk perangkat keras agar dapat beroperasi, direct current biasa disebut juga sebagai arus yang searah sedangkan alternating current merupakan arus yang berlawanan ( Budiharto, 2010 ).

(45)

Gambar 2.12 Power Suplay

2.6 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 2.13 Buzzer

(46)

Buzzer elektronik ini dapat diciptakan dengan merangkaikan beberapa komponen yang pada prinsipnya alat ini dapat menimbulkan pulsa dimana arus listrik adalah sebagai indikator terciptanya pulsa tersebut. Pada pembuatan alat ini, kami menggunakan IC NE555 sebagai sistem pembangkit pulsa yang tentunya arus listrik adalah indicator utama daripada pembangkit sinyalnya.Namun IC NE555 bukanlah satu – satunya komponen yang digunakan. Disini kami menambahkan beberapa komponen pelengkap yang sama bergunanya dalam pembuatan alat ini. Komponen – komponen itu antara lain adalah 1 buah potensiometer 10k, 2 buah kapasitor 0,01uF, 1 buah kapasitor 1uF, 1 buah IC NE555, 1 buah Speaker 8Ω, 0,5watt, 1 buah baterai 9volt, dan 1 buah transistor NPN 9013 ( Tooley, 2002 ).

2.7 USB To TTL

USB Universal Serial Bus adalah singkatan dari Universal Serial Bus. USB merupakan suatu teknologi yang memungkinkan kita untuk menghubungkan alat eksternal (peripheral) seperti scanner, printer, mouse, papan ketik (keyboard), alat penyimpan data (zip drive), flash disk, kamera digital atau perangkat lainnya ke komputer kita. USB sangat mendukung transfer data sebesar 12 Mbps ( juta bit per detik).Komputer (PC) saat ini, umumnya sudah memiliki port USB. Biasanya disediakan minimal 2 port. Jika dibandingkan dengan paralel port dan serial port, penggunaan port USB lebih mudah dalam penggunaannya.

Gambar 2.14 USB To TTL

(47)

Beberapa keistimewaan USB

· Komputer bisa diposisikan menjadi sebuah host

· Lebih dari 127 perangkat dapat tersambung ke komputer secara langsung maupun menggunakan hub USB

· Kabel USB yang digunakan secara langsung bisa mencapai 5 meter. Sedangkan jika menggunakan perangkat hub bisa mencapai 30 meter.

· Perangkat USB bersifat ‘hot swappable’ artinya perangkat keras yang sudah menggunakan port USB bersifat plug and play

Kabel USB

Jika dibuka, kabel USB akan terlihat ada 4 warna, yaitu merah, coklat, kuning dan biru. Kabel berwarna merah dan coklat berfungsi sebagai power / untuk arus listrik. Kabel berwarna kuning dan biru berfungsi untuk membawa / mentransfer data.

Cara Menghubungkan USB Flash disk dengan Komputer

Flash disk merupakan salah satu perangkat yang menggunakan USB port untuk menghubungkannya dengan komputer. Flash disk berfungsi sebagai media penyimpanan data. Cara menghubungkan Flash disk ke komputer sangat mudah.

Masukkan flash disk tersebut ke port USB yang telah tersedia. Jika komputer kita menggunakan Windows XP maka secara otomatis Flash disk tersebut akan dikenali. Sedangkan jika kita menggunakan windows 98 atau windows 9x maka biasanya driver Flash tersebut harus terlebih dahulu di install. Setelah Flash disk dikenali kita sudah bisa memulai menyalin data dari / flash disk ke hardisk kita.

Daftar Istilah

1. Port = tempat untuk memasukkan kabel / peripheral lainnya ke komputer kita.

2. Peripheral = perangkat / perlengkapan

3. Hub = Alat untuk menghubungkan dan memperkuat sinyal satu komputer dengan komputer lainnya melalui media kabel

4. Plug and play = bisa langsung dikenali dan digunakan oleh komputer

5. Flash disk = media penyimpanan data yang menggunakan teknologi USB.

Biasanya besar minimal penyimpanan datanya adalah 128 Mb ( Fitzgerald.

A.E, 2010 ).

Gambar

Gambar 2.1 mikrokontroller ATMEGA 8
Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega 8
Tabel 2.1 Fungsi Alternatif Port B  Port pin  Alternate Functions
Tabel 2.2 Fungsi Alternatif Port C  Port Pin  Alternate Function
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan ini adalah membuat aplikasi yang berbasiskan web yang diharapkan dapat membantu pihak Sekolah dalam mengolah data administrasi dan juga membantu para wali

Sensor RH tanah adalah sensor yang dapat mengukur kadar air yang terdat pada tanah dan mengubah menjadi tegangan listrik, sensor RH ini memiliki output yang sangat kecil untuk

(1) sesuatu yang telah dilakukan seseorang telah melanggar atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang sangat dihargai oleh kelompok; (2) sesuatu yang telah

Rendahnya akuntabilitas tersebut, antara lain disebabkan: (1) perundang-undangan tidak secara tegas dan jelas menugaskan anggota DPR melakukan kontak dan komunikasi serta

MATRIKS BLUEPRINT OSCE Kategori Kompetensi Stasion Pembuatan1 Perancangan Pembuatan 2 Produksi Pembuatan 3 QC/QA Distribusi 1 Perencanaan, pengadaan, penerimaan

Lutviasari Nuraini, dkk ...87 sd 94 Karakterisasi Struktur Coating Fe-25Al Yang Difabrikasi Dengan Metode Paduan Mekanik Khoirun Nisa, dkk ...95 sd 102 Peningkatan Kadar

Pada penelitian ini, dari kondisi optimum yang diperoleh, yaitu reaksi perengkahan pada suhu 350 o C dapat dilakukan variasi berat katalis dengan tujuan untuk mengetahui

Penerima Pendanaan Program Rekognisi Tugas Akhir Tahun 2021 dimohon untuk mengunggah revisi proposal sesuai dengan format proposal Program Rekognisi Tugas Akhir