• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan Pembelian Sepeda Motor pada Mahasiswa Se-Malang Raya yang dilakukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan Pembelian Sepeda Motor pada Mahasiswa Se-Malang Raya yang dilakukan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dengan judul “Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Sepeda Motor pada Mahasiswa Se-Malang Raya” yang dilakukan oleh (Asna, 2010) mendapatkan hasil bahwa faktor budaya dan psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, namun faktor sosial dan personal tidak berpengaruh pada keputusan pembelian. Persamaan dalam

penelitian ini adalah variabel yang digunakan sama, yaitu perilaku konsumen dan keputusan pembelian, selain itu metode analisa yang digunakan sama yaitu dengan analisa regresi berganda. Perbedaan dalam penelitian ini adalah tidak adanya variabel keragaman produk, persepsi harga dan lokasi di dalam penelitian terdahulu.

Penelitian terdahulu dengan judul “Analisis Perilaku Keputusan Konsumen dalam Pembelian Produk Patung Kayu pada Toko Kerajinan (Art Shop) Kecamatan Sukawati, Gianyar Bali” yang dilakukan oleh (Sulistyawati,

2010) menunjukan hasil faktor pertimbangan konsumen yaitu faktor harga, faktor promosi, faktor referensi, faktor produk, faktor budaya dan faktor kondisi fisik.

Sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap pembelian produk produk patung kayu dengan variabel paling dominan yaitu faktor produk. Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel yang digunakan sama, yaitu perilaku konsumen dan keputusan pembelian, selain itu metode analisa yang digunakan sama yaitu dengan analisa regresi berganda.

(2)

Perbedaan dalam penelitian ini adalah tidak adanya variabel keragaman produk dan lokasi di dalam penelitian terdahulu.

Penelitian terdahulu dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen Pada Departement Store/Supermarket Di Salatiga”

yang dilakukan oleh (Purwati, 2011) menunjukan hasil bahwa konsumen memutuskan untuk membeli di supermarket / department store dikarenakan faktor kebersihan, kondisi tersebut yang menjadi pertimbangan konsumen untuk belanja di supermarket / department store . Dengan tempat yang bersih konsumen akan merasa nyaman . Apabila kondisi tempat belanja bersih barang - barang yang dijual akan dapat menarik konsumen. Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas tentang keputusan pembelian konsumen. Perbedaan dalam penelitian ini adalah data penelitian terdahulu menggunakan data kualitatif, sedangkan penelitian ini menggunakan data kuantitatif, sehingga metode analisa yang digunakanpun berbeda

Penelitian terdahulu dengan judul “Preferensi Konsumen terhadap Krisan Bunga Potong dan Pot” yang dilakukan oleh (Nurmalinda & Hayati, 2014) menunjukan hasil bahwa yang menjadi pertimbangan utama konsumen floris dekorator dalam pembelian bunga potong krisan adalah jenis bunga, kemudian baru warna bunga, ukuran bunga, bentuk bunga, ketegaran tangkai bunga, ketahanan bunga, dan terakhir baru harga. Berbeda untuk krisan pot, yang menjadi pertimbangan utama konsumen dalam membeli bunga adalah selain warna, juga bentuk bunga, vaselife, ukuran bunga, ketegaran tangkai bunga, dan harga. Krisan potong jenis standar, warna putih, bentuk double, ukuran besar (6–8 cm) untuk standar dan ukuran kecil (2 cm) untuk tipe spray, daya simpan 5–7 hari, tegar, harga

(3)

Rp1.200,00–Rp1.500,00 per tangkai untuk standar dan Rp1.000,00–Rp1.200,00 per tangkai untuk jenis spray merupakan krisan yang disukai/diminati oleh floris. Untuk krisan pot, jenis standar, warna putih, bentuk double, ukuran sedang (4 cm), daya simpan lebih dari 7 hari, tegar, harga kurang dari Rp15.000,00 per ikat merupakan krisan yang sangat disukai konsumen. Hasil studi preferensi ini selanjutnya dapat dijadikan dasar oleh petani, pengusaha, dan pemulia untuk menghasilkan produk- produk yang sesuai dengan permintaan pasar dan konsumen. Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas objek bunga potong. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah data yang digunakan berbeda, dimana penelitian terdahulu menggunakan data kualitatif, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan data kuantitatif yang diolah menggunakan metode analisis regresi berganda.

Penelitian terdahulu dengan judul “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen di Pajak USU (Pajus) Medan” yang dilakukan oleh (Harahap, 2015) menunjukkan hasil bahwa lokasi, kelengkapan produk dan harga mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,718 (71,80%), yang berarti bahwa lokasi, kelengkapan produk dan harga memiliki kontribusi dan mempengaruhi pembelian keputusan konsumen sebesar 71,80%, sedangkan 28,2%

dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini uji t menunjukkan bahwa hipotesis penelitian untuk X2 dan X3 diterima, artinya ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel rentang produk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen di Pajak USU (Pajus) Medan. Sedangkan hipotesis penelitian untuk X1 ditolak, artinya tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara

(4)

variabel lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen di Pajak USU (Pajus) Medan. Dari uji F statistik, diperoleh bahwa secara simultan, lokasi, kelengkapan produk dan harga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen secara signifikan.

Persamaan dalam penelitian ini adalah menggunakan variabel yang sama yaitu keputusan pembelian, harga, lokasi dengan metode yang sama yaitu analisis regresi berganda. Perbedan dalam penelitian ini adalah tidak adanya variabel keragaman produk dan perilaku konsumen.

Penelitian terdahulu dengan judul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Produk Tahu di Kabupaten Jember” yang dilakukan oleh (Muta et al, 2016) menunjukkan hasil bahwa (1) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian produk tahu adalah faktor kualitas, harga, ketersediaan dan motivasi (2) terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendapatan konsumen dengan faktor kualitas (3) terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan konsumen dengan faktor kualitas. Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas variabel yang sama yaitu perilaku konsumen dan pembelian produk. Perbedaan dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan berbeda, dimana dalam penelitian terdahulu membahas faktor – faktor yang mempengaruhi dalam pembelian produk.

Penelitian terdahulu dengan judul “Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor” yang dilakukan oleh (Khorinnisa et al, 2016) menunjukan hasil yang menunjukan bahwa nilai rata-rata dari perilaku konsumen adalah 3. Yang berarti bahwa penilaian tersebut menunjukan angka positif karena sudah melebihi nilai

(5)

tengah. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli kaki naga di CV. Bening Jati Anugrah yaitu kepuasan pembelian, kepercayaan, tampilan produk, popularitas, promosi, pengetahuan produk, serta rasa dan tekstur. Nilai signifikansi dari analisis Chi Kuadrat menunjukan bahwa kepuasan pembelian, kepercayaan, tampilan produk, popularitas, promosi, pengetahuan produk, serta rasa dan tekstur memiliki nilai lebih rendah dari 0,05. Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang variabel yang sama yaitu perilaku konsumen dan keputusan pembelian. Perbedaan dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan berbeda, yaitu penggunaan analisis Chi Square dalam penelitian terdahulu, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode analisa berganda.

Penelitian terdahulu dengan judul “Analisis Keputusan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Makanan dan Minuman di Warung HIK” yang dilakukan oleh (Isa et al, 2018) menunjukkan hasil bahwa kualitas makanan, harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian makanan dan minuman di warung HIK, sedangkan lokasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian di warung HIK di Kota Surakarta. Pelaku usaha warung HIK harus meningkatkan kualitas produk dengan mempertimbangkan harga yang sesuai serta melakukan promosi sehingga dapat bersaing dengan warung HIK lainnya. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adapat variabel yang sama yaitu keputusan pembelian. Perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel lainnya yang berbeda yakni tidak adanya variabel kualitas produk dalam penelitian yang akan dilakukan.

(6)

Penelitian terdahulu dengan judul “Kepuasan Konsumen Terhadap Penggunaan Bibit Tanaman Krisan (Chrysanthemum sp.) Produk Balithi” yang dilakukan oleh (Nurjaya & Qodriyah, 2018) menemukan hasil analisis Customer Satisfaction Index (CSI) atau indeks kepuasan konsumen menunjukkan bahwa indeks kepuasan petani terhadap penggunaan bibit krisan produk Balithi sebesar 72,80%.

Nilai tersebut berada pada rentang 60% sampai dengan 80 % yang artinya petani merasa puas terhadap kinerja yang ada pada atribut-atribut bibit krisan produk Balithi. Persamaan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah objek yang digunakan sama – sama tanaman. Perbedaan dalam penelitian ini adalah penggunaan metode analisa yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah analisis CSI yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode analisis berganda.

Penelitian terdahulu dengan judul “Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Xiaomi Redmi 3S” yang dilakukan oleh (Sunarto, 2018) menunjukan hasil bahwa faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli ponsel Xiaomi Redmi 3S dengan dahsyatnya pengaruh 81,4% yang mencerminkan hubungan antara variabel-variabel ini dengan keputusan konsumen dalam membeli ponsel Xiaomi Redmi 3S adalah tegas. Sedangkan hasil pengujian parsial menunjukkan bahwa semua variabel yang dipilih sebagai model penelitian masing-masing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli ponsel Xiaomi Redmi 3S. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah menggunakan variabel yang sama yaitu perilaku konsumen dan keputusan pembelian

(7)

dengan metode analisa yang sama yaitu analisis regresi berganda. Perbedaannya adalah tidak ada variabel keragaman produk, lokasi dan harga.

Penelitian terdahulu dengan judul “Analisis Perilaku Konsumen dalam Melakukan Online Shopping di Kota Makassar” yang dilakukan oleh (Nofri &

Hafifah, 2018) menunjukan hasil bahwa faktor kebudayaan, sosial, kepribadian dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian online baik secara simultan maupun secara parsial. Adapun variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian online adalah faktor sosial. Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas tentang variabel perilaku konsumen dan keputusan pembelian dengan metode analisis regresi berganda. Perbedaan dalam penelitian ini adalah tidak adanya variabel keragaman produk, lokasi dan harga.

Penelitian terdahulu dengan judul “Pengambilan Keputusan Konsumen Pada Pembelian Beras di Kota Makassar” yang dilakukan oleh (Ferawati et al, 2019) menunjukan hasil bahwa: 1) konsumen beras sebagian besar adalah wanita usia dewasa, menikah dan jumlah anggota keluarga kecil, jarak rumahnya dekat dengan lokasi pembelian, tingkat pendidikan rendah, pekerjaan dan pendapatan adalah dikategorikan rendah, gaya hidup sederhana dan dogmatisme kepribadian, 2) semua konsumen beras melakukan semua tahap keputusan pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca-pembelian dan 3) Tidak ada hubungan antara segmentasi geografis dan psikografi dengan keputusan pembelian. Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas tentang keputusan pembelian dan perolaku konsumen. Perbedaannya adalah dalam penelitian terdahulu menggunakan data kualitatif, sedangkan penelitian

(8)

yang akan dilakukan menggunakan data kuantitatif dengan menggunakan metode analisis regresi berganda.

2. 2 Landasan Teori 2.2.1 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses seorang dalam pengambilan keputusan yang melibatkan proses evaluasi dalam memperoleh, menggunakan barang maupun jasa.

Model perilaku konsumen menurut Amstrong & Kotler (2013) bahwa pemasaran dan rangsangan lain memasuki ”kotak hitam” konsumen dan menghasilkan respon tertentu. Pemasar harus menemukan apa yang ada dikotak hitam pembeli.

Rangsangan pemasaran yang terdiri dari 4P yaitu: Produk (Product), Harga (Price), Tempat (Place), dan Promosi (Promotion). Perilaku konsumen memiliki definisi sebagai aktifitas seseorang ketika mendapatkan, mengkonsumsi, dan menentukan suatu produk atau pelayanan. Perilaku konsumen merupakan suatu bagian dari perilaku manusia, sehingga tidak dapat dipisahkan dari bagiannya. Tujuan dari perilaku konsumen adalah guna untuk mengetahui selera konsumen yang senantiasa berubah dan untuk mempengaruhinya agar bersedia untuk membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka butuhkan.

Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi konsumen dalam perilaku membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Pertama adalah pengaruh dari konsumen itu sendiri, dimana hal ini terdiri dari: (a) budaya, (b) kepribadian, (c) kemapanan, (d) penghasilan, (e) perilaku, (f) motivasi, (g) perasaan dan (h) pengetahuan. Sedangkan yang kedua merupakan pengaruh dari luar atau perusahaan yang bersangkutan, antara

(9)

lain: (a) tampilan rak toko, (b) kualitas produk, (c) harga, (d) pelayanan, (e) kemudahan dan kemasan, (f) produk dan ketersediaan produk, (g) word of mouth dan (h) tampilan rak toko, (i) kualitas.

Sedangkan Amstrong & Kotler (2005) menyebutkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut :

1. Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perilaku, peran budaya, sub budaya, kelas sosial yang sangat penting.

2. Faktor sosial dapat berasal dari kelompok, keluarga maupun status dan peran 3. Faktor pribadi dapat berasal dari usia, keadaan ekonomi, pekerjaan, gaya hidup

4. Faktor psikologis yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen meliputi motivasi, belajar, kepribadian dan konsep diri, serta sikap.

2.2.2 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar adanya melakukan pembelian suatu produk (G Amstrong & Kotler, 2009).

1. Peran Pembelian

Peran pembeli merupakan suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan

(10)

dalam pembelian dan keputusan untuk membeli”. Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan membeli:

1) Pemrakarsa (initiator). Orang yang pertama kali menyarankan pembeli suatu produk atau jasa tertentu.

2) Pemberi pengaruh (influencer). Orang yang pandangan/nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir.

3) Pengambil keputusan (decider). Orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli, dengan bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.

4) Pembeli (buyer). Orang yang melakukan pembelian nyata.

5) Pemakai (user). Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.

2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut:

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca-pembelian”. Secara perinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pengenalan Masalah. Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan.

2) Pencarian Informasi. Seorang konsumen yang mulai timbul niatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak.

3) Evaluasi alternatif. Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuatan keputusan.

(11)

4) Keputusan membeli. Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek – merek yang terdapat pada perangkat pilihan.

5) Perilaku sesudah pembelian. Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

6) Kepuasan sesudah pembelian. Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin mendeteksi adanya suatu produk yang cacat.

7) Tindakan sesudah pembelian. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya.

8) Penggunaan dan pembuangan setelah pembelian. Para pemasar juga harus mengontrol bagaimana pembeli menggunakan dan membuang suatu produk.

3. Perilaku Keputusan Pembelian

Menurut Nurhayani dan Suryono (Kotler dan Amstrong, 2008) menyebutkan jenis – jenis perilaku keputusan pembelian adalah sebagai berikut:

1) Perilaku pembelian kompleks yaitu perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang ditentukan oleh keterlibatan konsumen yang tinggi dalam pembelian dan per bedaan yang dianggap signifikan antar merek.

2) Perilaku pembelian pengurangan disonansi yaitu perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan tinggi tapi hanya sedikit anggapan perbedaan antar merek.

3) Perilaku pembelian kebiasaan yaitu perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen rendah dan anggapan perbedaan merek sedikit.

(12)

4) Perilaku pembelian mencari keragaman yaitu perilaku pembelian konsumen yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen yang rendah tetapi dengan anggapan perbedaan merek yang signifikan.

4. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu:

1) Faktor budaya yang meliputi, Nilai-nilai yaitu norma yang dianut masyarakat, Persepsi yaitu cara pandang sesuatu, Preferensi yaitu rasa suka pada satu produk dibandingkan produk lain, Behaviour yaitu kebiasaan.

2) Faktor sosial Faktor ini adalah kelompok yang mempengaruhi anggota/

komunitas dalam membuat keputusan terhadappembelian suatu barang atau jasa.

Keluarga Faktor ini adalah juga penting pengaruhnya bagi seseorang dalam memilih suatu barang atau jasa. Peran dan status seseorang di masyarakat atau perusahaan akan mempengaruhi pola tindakannya dalam membeli barang atau jasa.

3) Faktor Teknologi Transportasi pribadi, alat rumah tangga. Audio visual, internet dan seluler.

4) Faktor pribadi

a) Aspek pribadi yaitu seorang konsumen akan berbeda dari seorang konsumen lainnya karena faktor-faktor pribadi dalam hal berikut: usia, pekerjaan, kondisi keuangan, gaya hidup, kepribadian, konsep diri.

b) Aspek psikologis yaitu faktor kejiwaan atau psikologi yang mempengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu barang/jasa yang terdiri dari: motivasi, persepsi, kepercayaan dan perilaku.

5. Indikator Keputusan Pembelian

(13)

Keputusan pembelian memiliki indikator sebagai berikut : 1) Pemilihan Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk mengunjungi sebuah tempat untuk tujuan yang lain, dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatianya kepada orang-orang yang berminat untuk memilih hotel yang mereka kelola.

2) Pilihan Brand (Merek)

3) Konsumen harus memutuskan tempat mana yang akan dikunjungi. Setiap tepat memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri.

4) Pemilihan Penyalur

Konsumen mengambil keputusan tentang penyaluran yang akan digunakan. Setiap pengunjung berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur yang bisa dikarenakan faktor lokasi, harga yang murah, 28 persediaan produk yang lengkap, kenyamanan, keluasan tempat dan sebagainya

5) Jumlah Pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk/jasa yang akan dikunjungi pada suatu saat. Kunjungan dilakukan mungkin lebih dari satu, dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk/jasa sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari setiap pengunjung.

6) Penentuan Waktu kunjungan

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu berkunjung bisa berbeda-beda, misalnya ada yang berkunjung setiap hari, satu minggu sekali, satu bulan sekali, dan mungkin satu tahun sekali

7) Metode Pembayaran

(14)

Konsumen dalam mengunjungi suatu tempat pasti harus melakukan suatu pembayaran. Pada saat pembayaran inilah biasanya pengunjung ada yang melakukan pembayaran secara tunai.

2.2.3 Keragaman Produk

Keragaman produk adalah keputusan tentang penempatan produk berkaitan dengan ketersediaan produk/ keragaman produk dengan jumlah yang sesuai dan di lokasi yang sangat tepat. Pengertian keragaman produk menurut James F. Engels keragaman produk adalah kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas dan kualitas produk yang ditawarkan juga ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko (Wijaya, 2017).

Keragaman produk merupakan sekumpulan barang dan jasa yang ditawarkan oleh para penjual kepada konsumen. Antara keragaman produk dan perilaku konsumen dalam keputusan pembelian memiliki hubungan yang sangat erat. Dengan adanya ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis yang beragam dapat menimbulkan pilihan dalam proses belanja konsumen. Terdapat beberapa indikator keragaman produk (Relawati et al., 2019):

1. Kelengkapan produk berarti berapa banyak produk yang dijual serta jenis- jenis dari produk yang dapat menarik konsumen.

2. Merek produk berarti produk tersebut sudah dikenal masyarakat atau belum.

3. Variasi ukuran produk berarti berbagai ukuran produk yang dapat ditawarkan penjual kepada pembeli.

(15)

4. Variasi kualitas produk berarti produk yang ditawarkan penjual sudah memperhatikan dari segi kualitas atau belum.

Indikator dari keragaman produk adalah sebagai berikut : 1. Ukuran produk

2. Jenis produk 3. Bahan produk 4. Kualitas produk 1.2.4 Lokasi

Lokasi merupakan letak berdirinya sebuah tempat usaha yang berkaitan dengan dimana operasi dan pegawai ditempatkan. Menurut Nelson dalam (Harahap, 2015) menyatakan bahwa ada prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi suatu bisnis, yaitu daerah yang potensial, mudah di jangkau, mempunyai potensi pertumbuhan, terletak dalam arus bisnis dan ada daya tarik yang kuat.

Menurut Suci, Eliza, & Maharani (2014) indikator variabel lokasi terdiri dari indikator kemudahan menemukan lokasi, dapat dijangkau dengan berbagai sarana angkutan umum, fasilitas halaman parkir yang luas dan arus lalulintas yang lancar.

1.2.5 Harga

Harga merupakan nilai yang harus dibayar untuk mendapatkan produk/ jasa yang diinginkan. Penelitian yang dilakukan oleh (Zulaicha & Irawati, 2016) mendefinisikan harga sebagai suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan penawarannya dari para pesaing, sehingga penetapan harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi diferensiasi barang dalam pemasaran. Harga adalah jumlah

(16)

uang yang telah disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis.

Menurut Atmaja & Adiwinata (2013) mengklasifikasikan harga menjadi empat variabel, yaitu :

1. Flexibility

Fleksibilitas dapat digunakan dengan menetapkan harga yang berbeda pada pasar yang berlainan atas dasar geografis, waktu pengirirman atau kompleksitas produk yang diharapkan.

2. Price Level

Diklasifikasikan menjaadi tiga tingkatan yaitu penetapan harga di atas pasar, sama dengan pasar atau di bawah harga pasar.

3. Discount

Diskon merupakan potongan harga yang diberikan dari penjual kepada poembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.

4. Allowances

Allowance merupakan pengurangan dari harga menurut daftar kepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu.

2. 3 Kerangka Konsep

Model penelitian ini digambarkan dari variabel-variabel yang sudah dijabarkan di atas. Model penelitian atau kerangka berpikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(17)

Penjelasan dari kerangka pemikiran ini menjelaskan adanya pengaruh dari variabel independen yaitu perilaku konsumen (X1), keragaman produk (X2), harga (X3, lokasi (X4) terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) serta pengaruh simultan ketiga variabel independen terhadap variabel dependen.

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perilaku Konsumen (X1) adalah proses seorang dalam pengambilan keputusan yang melibatkan proses evaluasi dalam memperoleh, menggunakan barang maupun jasa (G Amstrong & Kotler, 2009). Adapun indikator pada variabel ini adalah sebagai berikut :

Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan

Konsumen memilih barang sesuai dengan kemampuan

Konsumen tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik

Keputusan Pembelian (Y) Perilaku Konsumen (X1)

Keragaman Produk (X2)

Persepsi Harga (X3)

Lokasi (X4)

Keterangan :

= Simultan

= Parsial Gambar 2.1 Kerangka Konsep

(18)

Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin

2. Keragaman Produk (X2) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, ketepatan, dan perbaikan produk (Wijaya, 2017). Adapun indikator dalam variabel ini adalah sebagai berikut :

Kualitas produk yang sesuai standart

Daya tahan produk

Fitur yang menarik

Kesesuaian produk

3. Persepsi Harga (X3) adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa atau dapat juga dikatakan sebagai penentu nilai suatu.

Adapun indikator pada variabel ini adalah sebagai berikut :

Keterjangkauan harga

Adanya persaingan harga terhadap produk sejenis

Asumsi harga konsumen

Harga sebagai indikator kualitas

4. Lokasi (X4) adalah tempat yang bisa dijadikan sebagai acuan tercapainya tujuan usaha (Suci et al., 2014). Adapun indikator pada variabel ini adalah sebagai berikut :

Keterjangkauan lokasi

Akses jalan yang dilalui mudah

Lingkungan sekitar mendukung produk yang ditawarkan

Kemudahan dalam mencapai konsumen

(19)

5. Keputusan Pembelian (Y) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar adanya melakukan pembelian suatu produk (G Amstrong & Kotler, 2009). Adapun indikator pada variabel ini adalah sebagai berikut :

Konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dicari

Adanya rangsangan eksternal/internal yang memicu konsumen menggunakan produk

Adanya sumber informasi pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan)

Adanya pengaruh sikap orang lain yang menentukan pembelian

Kepuasan pasca pembelian

2. 4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran sebelumnya dapat di tentukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Variabel Perilaku Konsumen (X1), Keragaman Produk (X2), Harga (X3) dan Lokasi (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) bunga mawar potong

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uji pendahuluan penggunaan konsentrasi MDC 5% da- pat mengakibatkan fitotoksik pada ta- naman lada sehingga dalam percobaan ini digunakan konsentrasi 2,5% (dapat

Seorang anak akan mengembangkan kemampuan bergaul ( social skill ) dengan orang lain. Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan

Sedangkan Hasil dari penelitian 2 menunjukkan bahwa; Saluran pemasaran yang efisien bagi petani terdapat pada saluran dua, bagi pedagang efisien pemasaran terdapat pada lembaga

PESERTA GURU SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF KERJASAM BIDANG PLB DISDIK PROVINSI JABAR DENGAN UPI BANDUNG.. TAHUN

perancangan mesin pengurai sabut kelapa dan yang menjadi perioritas utama pada perancangan ini adalah desain yang ergonomis, dengan nilai total bobot tingkat

Pengukuran persepsi menggunakan Skala Likert yang dibedakan atas empat skala sebagai berikut: Skala 1 sangat tidak tepat (STT), Skala 2 tidak tepat (TT), Skala 3 tepat (T),

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Paramitha (2014) dengan judul penelitian “Analisis faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk

Semakin besar profitabilitas perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan yang baik maka dengan laba yang tinggi perusahaan memiliki cukup dana untuk mengumpulkan,